Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah meninggikan derajat orang-orang
yang beriman dan berilmu pengetahuan, atas berkatrahmat dan kharunia-Nya, penulis dapat
meyelesaikan pembuatan makalah tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga.
Selawat beserta salam semoga disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang
menjadi suri tauladan dalam setiap sikap dan tindakan sebagai Intelektual Muslim.
Penulis juga mengucapkan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam proses
pembuatan makalah ini. Terutama dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Keluarga yang
telah memberi masukan dan pengarahan kepada mahasisa keperawatan dapat mengaplikasikan
dan bermanfaat dalam kehidupan.
Pembuatan makalah ini tidak terlepas dari kekurangan. Oleh karena itu sudilah kiranya
pembaca memberikan kritikan dan saran yang membangun untuk perbaikan dimasa yang
datang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini, penerapan teori keperawatan kedalam praktik keperawatan keluarga belum
lengkap, tapi berkembang secara mengesankan. Teori-teori keperawatan sangan menjanjikan
apabila diterapkan dalam keluarga. Teori-teori keluarga memiliki gambaran yang jauh lebih
lengkap dan memiliki kekuatan lebih dalam menjelaskan tentang perilaku keluarga (teori ilmu
sosial keluarga) dan intervensi keluarga (teori terapi keluarga) tapiperlu dirumuskan ulang atau
diadaptasi ulang sehingga teori-teori tersebut cocok dengan perspektif keperawatan.
Salah satu teori keperawatan keluarga yang sering digunakan adalah teori Friedman.
Model pengkajian keluarga Friedman merupakan integrasi dari teori sistem, teori
perkembangan keluarga, dan teori struktural fungsional sebagai teori-teori utama yang
merupakan dasar dari model dan alat pengkajian keluarga. Teori-teori lain ikut berperan
kedalam dimensi struktural dan fungsional adalah teori komunikasi, peran dan stress keluarga.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan keluarga sesuai
dengan konsep dan teori keperawatan keluarga.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan keerawatan keluarga
b. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada salah satu keluarga diwilayah
kerja Puskesmas
A. Definisi
Banyak definisi yang diuraikan tentang keluarga sesuai dengan perkembangan sosial
masyarakat. Berikut ini akan dikemukakan pengertian keluarga dalam Harmoko (2012) :
a. Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu
sama lain.
b. Menurut Duvall, keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan
budaya yang umum: meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan
sosial dari tiap anggota.
c. Menurut WHO (1969), keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
d. Menurut Bergess (1962), keluarga terdiri atas kelompok orang yang mempunyai
ikatan perkawinan, keturunan/hubungan sedarah atau hasil adopsi, anggota tinggal
bersama dalam satu rumah, anggota berinteraksi dan komunikasi dalam peran sosial,
serta mempunyai kebiasaan/kebudayaan yang berasal dari masyarakat, tetapi
mempunyai keunikan tersendiri.
e. Menurut Helvie (1981), keluarga adalah sekelompok manuasia yang tinggal dalam
satu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.
f. Menurut Departemen kesehatan RI, 1998 keluarga adalah unit terkecil dari suatu
masyarakat yang terdiri dari atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul
dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
2012)
e. Tahap V ( keluarga dengan anak remaja/ families with teenagers)
Ketika anak pertama berusia 13 tahun, tahap V dari siklus atau perjalanan kehidupan
keluarga dimulai. Biasanya tahap ini berlangsung selama enam atau tujuh tahun, walaupun
dapat lebih singkat jika anak meningglakan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak tetap
tinggal di rumah pada usia lebih dari 19 atau 20 tahun. Anak lainnya yang tinggal di rumah
biasanya anak usia sekolah. Tujuan utama keluarga pada tahap anak remaja adalah
melonggrakan kebebasan remaja yang lebih besar dalam mempersiapkan diri menjadi seorang
dewasa muda. (Duvall & Miller, 1985 dalam Marilyn M. Friedman, hal 115: 2010)
59; 2012)
g. Tahap VII ( keluarga usia pertengahan/ middle age families)
Tahapan ini dimulai pada saat anak yang terakhir meningglakan rumah dan berakhir saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Beberapa pasangan pada fase ini akan dirasakan
sulit karena masalah usia lanjut, perpisahan dengan anak, dan perasaan gagal sebagai orang
tua. Pada tahap ini semua anak meninggallkan rumah, maka pasangan berfokus untuk
mempertahankan kesehatan dengan berbagai aktifitas. (Harmoko, hal 60; 2012)
Lingkungan
Umpan Balik
c. Keluaran (output) adalah hsil dari suatu proses yang berbentuk perilaku keluarga yang
terdiri atas perilaku sosial, perilaku kesehatan, perilaku sebagai warga negara, dan
lain-lain
d. Umpan balik (feedback) adalah pengontrol dalam masukan dan proses yang berasal
dari keluaran.
b. Aturan keluarga
a) Sistem terbuka: hasil musyawarah, tidak ketinggalan zaman, berubah sesuai
kebutuhan keluarga, dan bebas mengeluarkan pendapat.
b) Sistem tertutup: memiliki sikap melawan, kacau, tidak siap (selalu bergantung),
tidak berkembang, harga diri: kurang percaya diri, ragu-ragu, dan kurang dapat
dukungan untuk mengembangkan.
E. Struktur Keluarga
Struktur keluarga oleh Friedman dalam (Harmoko, hal 19; 2012) sebagai berikut
a. Struktur komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakukan secara jujur,
terbuka, melibatkan emosi, konflik selesai, dan ada hierarki kekuatan. Komunikasi
keluarga bagi pengirim yakin mengemukakan pesan secara jelas dan berkualitas, serta
meminta dan menerima umpan balik. Penerima pesan mendengarkan pesn, memberikan
umpan balik, dan valid. b. Struktur peran
Serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial yang diberikan. Jadi, pada
struktur peran bisa bersifat formal atau informal. Posisi/ status adalah posisi individu
dalam masyarakat misal status sebagai istri/ suami. c. Struktur kekuatan
a) Nilai, suatu sistem, sikap, kepercayaan yang secara sadar atau tidak dapat
mempersatukan annggota keluarga.
b) Norma, pola perilaku yang baik menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai
dalam keluarga.
c) Budaya, kumpulan daripada perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan
dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
b. Extended Family
Keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan,
saudara sepupu, pama, bibi, dan sebagainya.
c. Reconstitud Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri, tinggal
dalam pembentuan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan
lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
Suami istri yang sudah berumur da tidak mempunyai anak, keduanya/slah satu bekerja di
rumah.
f. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/ kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat
tinggal di rumah/ di luar rumah.
g. Dual Carier
Suami istri/ keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya
saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
i. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk
menikah.
j. Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah. k.
Institutional
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suaru panti-panti. l.
Comunal
Satu rumah terdiri atas dua/lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya dan
bersama-sama dalam penyediaan fasilitas. m. Group Marriage
Satu perumahan terdiri atas orangtua dan keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga
dan tiap indivisu adalah menikah dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-
anak.
G. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan psikologis
anggota keluarga (Marilyn M. Friedman, hal 86: 2010)
b. Fungsi Sosialisasi
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan anak sebagai anggota
masyarakat yang produktif serta memberikan status pada anggota keluarga (Marilyn M.
d. Fungsi ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya (Marilyn M.
Friedman, hal 86: 2010)
e. Fungsi perawatan kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan kesehatan
(Marilyn M. Friedman, hal 86: 2010)
H. Tugas Keluarga
1) Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2) Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3) Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masingmasing
3) Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama termasuk perhitungan garis keturunan
4) Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya
berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkannya
4) Berbentuk monogram
5) Bertanggung jawab
6) Mempunyai semangat gotong royong
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
1. Pengertian
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang komplek dengan menggunakan
pendekatan sistematis untuk bekerja sama dengan keluarga dan indivisu sebagai anggota
keluarga.(Harmoko, hal 69: 2012)
2. Pengkajian
a. Data umum
a) Nama kepala keluarga, umur, alamat, dan telepon jika ada, pekerjaan dan pendidikan
kepala keluarga, komposisi keluarga, yang terdiri atas nama atau inisial, jenis elamin,
tanggal lahir atau umur, hubungan dengan kepala keluarga, status imunisasi dari
masing-masing anggota keluarga, dan genongram (genogram keluarga dalam tiga
generasi)
b) Tipe keluarga, menjelaskan jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang
terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
c) Suku bangsa, mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut, serta mengidentifikasi
budaya suku bangsa terkait dengan kesehatan
d) Agama, mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
memengaruhi kesehatan.
e) Status sosial ekonomi keluarga, ditentukan oleh pendapatan, baik kepala keluarga
maupun anggota keluarga maupun anggota keluarga lainnya.
f) Aktivitas rekreasi keluarga dan waktu luang, rekreasi keluarga tidak hanya dilihat
kapan keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjung tempat rekreasi, namun
menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakn aktivitas rekreasi.
c) Riwayat keluarga inti, menjelaskan riwayat kesehatan pada keluarga inti, meliputi:
riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing, anggota, dan sumber
pelayanan yang digunakan keluarga seperti perceraian, kematian, dan keluarga yang
hilang.
d) Riwayat keluarga sebelumnya, keluarga asal keduanya orang tua (seperti apa
kehidupan keluarga asalnya) hubungan masa silam dan saat dengan orang tua dari
kedua orang tua.
c. Pengkajian lingkungan
a) Karakteristik rumah
Gambaran tipe tempat tinggal, gambaran kondisi rumah, kamar mandi, dapur, kamar
tidur, kenersihan dan sanitasi rumah, pengaturan privasi dan perasaan secara keseluruhan
dengan pengaturan atau penataan rumah mereka
d. Struktur keluarga
a) Pola-pola komunikasi keluarga, menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar
anggota keluarga
d) Struktur nilai atau norma keluarga, menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut
keluarga yang berhubungan dengan kesehatan
e. Fungsi keluarga
a) Fungsi afektif, kaji gambaran diri keluarga, perasaan yang dimiliki
b) Fungsi sosialisasi, kaji bagaimana interkasi keluarga, sejauh mana anggota keluarga
belajar disiplin, norma, budaya dan prilaku
e) Fungsi ekonomi, kaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan
dan papan.
c) Strategi koping yang digunakan, bagaimana strategi koping yang digunakan keluarga
bila menghadapi permaslahan
d) Strategi adaptasi disfungsional, dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional
yang digunakan keluarga dalam menghadapi masalah.
3. Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga, atau
masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisa data secara
cermat, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan dimana perawat bertanggung
jawab untuk melaksanakannya (Harmoko, hal 86; 2012)
b. Diagnosis resiko tinggi: masalah keperawatan yang belum terjadi tetapi maslah
keperawatan aktual dapat terjadi dengan cepat
c. Diagnosis potensial: suatu keadaan sejahtera ketika keluarga telah mampu memenuhi
kebutuhan kesehatannya.
4. Perencanaan
Rencana keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan yang direncanakan perawat
untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan atau mengatasi masalah kesehatan/masalah
keperawatan yang telah di identifikasi (Harmoko, hal 93; 2012).
Tindakan keperawatan keluarga mencakup hal-hal di bawah ini (Harmoko, hal 98; 2012)
a. Menstimulasi kesehatan atau penerimaan keluarga mengenai kebutuhan kesehatan
dengan cara memberikan informasi kesehatan, mengidentifikasi kebutuhan, dan harapan
tentang kesehatan, serta mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara
mengidentifikasi konsekuensi untuk tidak melakukn tindakan, mengidentifikasi sumber-
sumber yang dimiliki keluarga, dan mendiskusikan konsekuensi setiap tindakan c.
Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara
mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah,
dan mengawasi keluarga melakukan perawatan
d. Membantu keluaga untuk menemukan cara membuat lingkungan menjadi sehat dengan
menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga dan melakukan perubahan
lingkungan keluarga seoptimal mungkin
6. Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, tahap penilaian diberikan untuk melihat
keberhasilannya. Bila tidak/ belum berhasil, maka perlu disusun rencana baru yang sesuai
(Harmoko, hal 100; 2012)