You are on page 1of 5

Secara umum, sumber daya alam dapat dipahami sebagai segala sesuatu dari alam yang bisa

digunakan manusia untuk membantu memenuhi kebutuhannya. Sumber daya alam dibagi
menjadi dua kategori yakni sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources)
dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non renewable resources).

Sumber daya alam yang dapat diperbaharui merupakan sumber daya alam yang jika
persediaannya telah berkurang atau habis, akan dapat diproduksi kembali dalam jangka waktu
relatif singkat. Produksi tersebut dapat dilakukan secara alami maupun dengan bantuan
(rekayasa) manusia.

Sementara itu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui merupakan sumber daya alam
yang jika dipakai terus menerus akan habis dan tidak dapat diproduksi kembali oleh manusia.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui sebenarnya dapat diproduksi kembali secara
alami, namun proses produksi ini memakan waktu yang sangat panjang, yakni hingga ratusan
bahkan ribuan tahun.

Dalam artikel kali ini, kita hanya akan membahas mengenai sumber daya alam yang dapat
diperbaharui serta bagaimana sumber daya alam yang dapat diperbaharui dapat dimanfaatkan
dalam bisnis.

JENIS SUMBER DAYA ALAM YANG DAPAT DIPERBAHARUI

Berdasarkan asalnya, sumber daya alam yang dapat diperbaharui dapat dibedakan menjadi dua,
yakni sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati

1. Sumber daya alam hayati

Sumber daya alam hayati merupakan sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. Ciri-
ciri makhluk hidup antara lain adalah memiliki kemampuan untuk tumbuh, bergerak,
berkembang biak, bernafas, serta membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Sumber daya
alam yang termasuk dalam sumber daya alam hayati adalah hewan dan tumbuhan.

a. Hewan

Hewan adalah jenis sumber daya alam hayati yang pertama. Hewan sebagai sumber daya alam
yang dapat diperbaharui dapat digolongkan menjadi dua, yaitu hewan liar dan hewan peliharaan.
Hewan liar merupakan hewan yang hidup di alam bebas dan dapat bertahan hidup tanpa bantuan
manusia secara langsung. Hewan liar hanya bergantung pada makanan yang disediakan oleh
alam.

Sementara itu, hewan peliharaan adalah jenis sumber daya alam yang dapat diperbaharui yang
dipelihara manusia. Untuk bisa bertahan hidup, hewan peliharaan mengandalkan makanan yang
disediakan oleh manusia. Manusia biasanya memelihara binatang peliharaan karena hobi atau
sekadar untuk menjadi teman bermain. Binatang yang umumnya dipelihara manusia adalah
anjing, kucing, ikan, dan burung. Meskipun begitu, tidak jarang pula manusia memanfaatkan
binatang untuk dipelihara sebagai hewan ternak.
Hewan ternak merupakan hewan peliharaan yang dikembangbiakkan untuk dimanfaatkan atau
diperjualbelikan hasilnya. Hewan ternak dapat dikategorikan dalam tiga jenis, yaitu hewan besar,
hewan sedang, dan hewan unggas.

Contoh binatang yang termasuk dalam kategori hewan besar antara lain sapi, kerbau, dan kuda.
Sedangkan binatang yang termasuk dalam kategori hewan sedang antara lain kambing, domba,
dan kelinci. Sementara itu, hewan ternak yang termasuk dalam kategori unggas adalah ayam,
bebek, serta burung puyuh.

b. Tumbuhan

Sumber daya alam hayati yang kedua adalah tumbuhan. Tumbuhan merupakan jenis sumber
daya alam yang dapat diperbaharui dengan penyebaran sangat luas. Hampir di seluruh wilayah di
dunia ini memiliki tumbuhan, bahkan di dasar laut sekali pun. Tumbuhan sebagai sumber daya
alam yang dapat diperbaharui dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yakni hasil hutan,
pertanian, dan perkebunan.

Hutan memiliki banyak jenis. Dilihat dari arealnya hutan dapat dibagi menjadi 4 jenis. Jenis
pertama adalah hutan lindung, yakni hutan yang berfungsi untuk melindungi alam dari berbagai
bencana alam seperti erosi, banjir, dan tanah longsor. Kedua adalah hutan produksi, hutan ini
berfungsi untuk menghasilkan berbagai bahan produksi untuk industri dan kebutuhan masyarakat
sehari-hari seperti kayu untuk mebel, bahan bangunan, dan kerajinan tangan. Jenis hutan yang
ketiga adalah hutan wisata. Sesuai dengan namanya, hutan jenis ini dimanfaatkan sebagai media
wisata untuk wisatawan domestik dan mancanegara. Terakhir adalah hutan suaka alam, yakni
hutan yang berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan melindungi flora dan fauna yang
terdapat di daerah tersebut.

Kategori sumber daya alam hayati tumbuhan yang kedua adalah pertanian. Hingga saat ini
pertanian sebagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui masih menjadi sektor andalan
masyarakat indonesia. Sektor pertanian menghasilkan berbagai macam tumbuhan yang dapat
dikonsumsi maupun sebagai bahan baku bagi industri. Jika diolah dengan benar, tanah yang
merupakan media dalam sektor pertanian dapat memberikan hasil yang tidak akan pernah habis
sepanjang tahun, seperti misalnya padi, jagung, dan cabai.

Kategori sumber daya alam hayati tumbuhan yang terakhir adalah perkebunan. Berbeda dengan
hasil pertanian yang ditanam di sawah, tumbuhan hasil perkebunan umumnya ditanam di sebuah
lahan terbuka tanpa perlu diairi seperti di sawah. Beberapa jenis tumbuhan hasil perkebunan
antara lain karet, cokelat, teh, dan kelapa sawit.

2. Sumber daya alam non-hayati

Sumber daya alam non-hayati merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yang
berasal dari bukan makhluk hidup. Beberapa sumber daya alam non-hayati antara lain berasal
dari air, udara, dan barang tambang logam.

a. Air
Air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yang selalu digunakan manusia dalam
kegiatan sehari-hari. Sumber daya air bisa berasal dari berbagai tempat, mulai dari sungai, laut,
dan juga danau. Sumber daya air dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia
diantaranya adalah untuk sarana transportasi, rekreasi dan pariwisata, pembangkit listrik tenaga
air, serta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti minum, mandi, dan mencuci.

b. Tanah

Tanah merupakan lapisan kulit bumi bagian atas yang terbentuk dari pelapukan batuan dan
bahan organik yang hancur oleh proses alamiah. Terdapat banyak jenis tanah yang ada di dunia
ini. Jenis-jenis tanah tersebut biasanya tersebar sesuai dengan iklim dari suatu wilayah. Tanah
subur sebagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui sangat bermanfaat untuk media tanam
dalam bidang pertanian dan perkebunan. Tanah sebagai sumber daya alam yang dapat
diperbaharui juga menjadi tempat penyimpanan mineral-mineral dan benda-benda logam yang
dihasilkan oleh alam. Mineral dan benda-benda logam ini dapat dimanfaatkan manusia sebagai
salah satu bahan dalam industri.

c. Udara

Udara merupakan elemen yang sangat penting untuk kehidupan makhluk hidup di muka bumi
ini. Manusia dan makhluk hidup lain menggunakan oksigen untuk bisa bernafas. Oksigen
merupakan salah satu gas yang tersimpan di dalam udara. Udara sebagai sumber daya alam yang
dapat diperbaharui masih menyimpan berbagai gas lain yang dapat dimanfaatkan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Gas-gas yang terkandung di dalam udara antara lain adalah
nitrogen, oksigen, argon, karbon dioksida, neon, helium, ozon, hidrogen, kripton, dan kumpulan
gas lain.

Udara mudah bergerak. Udara yang bisa bergerak dan berpindah tempat disebut angin.
Sementara itu, udara yang menyelimuti bumi disebut oksigen. Selain untuk bernafas, udara dapat
dimanfaatkan manusia untuk berolah raga seperti terjun payung dan gantole. Bahkan angin dapat
pula dimanfaatkan untuk menjadi tenaga pembangkit listrik.

PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM YANG DAPAT DIPERBAHARUI DALAM


BISNIS

Bisnis yang bergerak di bidang penyediaan barang pasti memerlukan bahan baku dalam proses
produksinya. Bahan baku tersebut memiliki jenis yang sangat beragam. Tidak jarang elemen
yang sering dijadikan sebagai bahan baku dalam proses produksi diambil dari sumber daya alam
yang dapat diperbaharui. Seperti yang telah dijelaskan di atas, sumber daya alam yang dapat
diperbaharui memiliki banyak sekali jenis. Artinya, sumber daya alam yang dapat diperbaharui
memiliki potensi yang sangat besar untuk digali sebagai bahan baku dalam proses produksi
industri.

Sumber daya alam yang dapat diperbaharui terdiri dari sumber daya alam hayati dan non hayati,
keduanya sama-sama dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku, tergantung dari jenis industri yang
digeluti oleh suatu perusahaan. Berbanding lurus, pada satu jenis sumber daya alam pun ada
banyak elemen yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai jenis tipe industri. Binatang sapi
misalnya, sebagai salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui, sapi tidak melulu hanya
dapat dimanfaatkan dagingnya. Produk-produk hewani dari sapi dapat dimanfaatkan pula sebagai
bahan baku industri, misal adalah susunya. Susu sapi tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai
bahan baku dalam produksi minuman susu dalam kemasan, namun dapat pula dimanfaatkan
sebagi bahan baku dalam proses produksi sabun, shampoo, dan produk-produk kecantikan
lainnya.

Pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dalam bisnis dapat pula dilakukan pada
sumber daya alam non hayati. Sumber daya paling sederhana yang berhasil dimanfaatkan
sebagai bahan baku proses produksi adalah air. Di Indonesia, kita mengenal AQUA, Ades, Club,
Prim-a, dan Vit sebagai produk air minum dalam kemasan yang dijual di berbagai tempat.
AQUA sebagai pelopor industri air minum dalam kemasan, awalnya sempat mendapatkan
berbagai komentar sinis karena menjual produk yang harga per botolnya hampir sama dengan
harga 1 liter BBM Premium pada waktu itu. Meskipun begitu, Tirto Utomo sebagai founder
AQUA tetap bersikeras melanjutkan bisnis ini karena melihat prospek air minum dalam kemasan
di masa depan. Selain air, saat ini seorang pengusaha di China sedang mengembangkan sebuah
bisnis yang menjual udara segar dalam kemasan. Meskipun terdengar aneh, namun nyatanya
produk ini cukup diminati oleh masyarakat China yang hidup dalam lingkungan penuh dengan
polusi udara.

Air dan udara merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Meskipun begitu,
keberadaan air dan udara bersih ternyata bisa menjadi cukup langka. Kejadian ini tidak hanya
terjadi pada kasus air dan udara bersih. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui lainnya pun
dapat menjadi langka apabila tidak dipergunakan secara bijak. Usaha pemanfaatan sumber daya
alam dengan memperhatikan dampak pada kelestarian lingkungan dan tetap menjaga efisiensi
proses produksi untuk menghasilkan produk yang optimal disebut dengan ekoefisiensi

EKOEFISIENSI SUMBER DAYA ALAM YANG DAPAT DIPERBAHARUI

Ekoefisiensi sumber daya alam yang dapat diperbaharui sangat penting untuk dilakukan, baik
oleh orang awam maupun para pengusaha yang secara langsung memanfaatkan sumber daya
alam yang dapat diperbaharui tersebut sebagai bahan baku produk. Efisiensi sumber daya alam
yang dapat diperbaharui dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan jenis sumber daya
alam yang hendak dijaga kelestariannya.

a. Ekoefisiensi dalam memanfaatkan hutan

Penebangan hutan yang dilakukan secara ilegal dan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan. Pemanfaatan hutan harus dilakukan secara bijak, yakni dengan menerapkan prinsip
ekoefisiensi. Penebangan hutan boleh dilakukan, namun harus mempertimbangkan kelestarian
hutan. Pemanfaatan hutan juga harus berprinsip pada reboisasi dan efisiensi. Hal ini sangat
penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem hutan yang akan berdampak besar bagi
kelangsungan hidup makhluk hidup lainnya.

b. Ekoefisiensi dalam mengolah limbah


Pengolahan limbah harus dilakukan secara benar dan efisien. Salah satu langkah pengolahan
limbah yang bijak adalah dengan menerapkan prinsip daur ulang. Untuk limbah yang bersifat
racun seperti limbah pabrik, pihak perusahaan haruslah melakukan netralisasi sebelum limbah
tersebut dibuang. Selain itu, limbah juga harus dibuang jauh dari pemukiman penduduk, sumber
air minum, serta wilayah-wilayah yang rentan terkontaminasi limbah.

Selain pabrik, salah satu sumber penghasil limbah terbesar adalah rumah tangga. Untuk limbah
rumah tangga, pengolahan dapat dilakukan sejak limbah masih berada di rumah. Pengolahan
tersebut dilakukan dengan cara memisahkan sampah organik dengan sampah non-organik.
Nantinya, sampah organik dapat diolah menjadi pupuk organik, sementara itu sampah non-
organik dapat didaur ulang untuk diubah menjadi barang lain yang masih bisa dimnafaatkan oleh
masyarakat.

c. Ekoefisiensi penggunaan air bersih

Air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia. Sayangnya, tingginya tingkat kebutuhan akan
air bersih tidak setara dengan ketersediaan air bersih. Saat ini, ketersediaan air bersih di dalam
tanah berkurang karena makin maraknya perusakan hutan dan pencemaran air tanah di berbagai
wilayah. Jika kondisi ini terjadi secara terus-menerus, sangat mungkin terjadi krisis air bersih di
dunia.

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk menerapkan ekoefisiensi air bersih adalah dengan
cara berikut ini:

1. Mempertahankan kelestarian hutan


2. Melakukan penghijauan di lingkungan perkarangan rumah
3. Menjaga saluran air dari kebocoran untuk menghindari pemborosan air bersih
4. Membuat penampungan air kotor
5. Membuat penampungan air hujan
6. Menghemat penggunaan air bersih

You might also like