You are on page 1of 2

Nama : Icha Octaviani Widya Pinasti

NIM : 010115A010

Prodi : PSIK A / Semester 5

RESUME TRIAGE BENCANA

A. Definisi
Triage adalah usaha pemilahan korban sebelum ditangani, berdasarkan tingkat
kegawatdaruratan trauma atau penyakit dengan mempertimbangkan prioritas penanganan
dan sumber daya yang ada. (Pusponegoro, 2010)
Triase berasal dari bahasa Prancis trier bahasa Inggris triage dan diturunkan dalam
bahasa Indonesia triase yang berarti sortir. Yaitu proses khusus memilah pasien
berdasarkan beratnya cedera atau penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat
darurat. (Pusponegoro, 2010)
B. Tujuan Triase
Tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi kondisi mengancam nyawa. Tujuan
triage selanjutnya adalah untuk menetapkan tingkat atau drajat kegawatan yang
memerlukan pertolongan kedaruratan.
C. Metode Triase

Simple Triage and Rapid Treatment (START) adalah metode yang telah dikembangkan
atas pemikiran bahwa Triase harus akurat, cepat, dan universal.

Metode tersebut menggunakan 4 macam observasi yaitu, bisa berjalan, bernafas,


sirkulasi darah, dan tingkat kesadaran untuk menentukan tindakan dan penting sekali
bagi seluruh anggota medis untuk mampu melakukan Triase dengan metode ini (Zailani,
dkk, 2009)

D. Kategori Triase

Korban yang nyawanya dalam keadaan kritis dan memerlukan prioritas utama
dalam pengobatan medis diberi kartu merah. Korban yang dapat menunggu untuk
beberapa jam diberi kartu kuning, sedangkan korban yang dapat berjalan sendiri diberi
kartu hijau. Korban yang telah melampaui kondisi kritis dan kecil kemungkinannya untuk
diselamatkan atau telah meninggal diberi kartu hitam.
Prioritas Warna Kode Kategori Kondisi Penyakit/ Luka
1 Merah I Prioritas utama Memerlukan pengobatan dengan segera karena
pengobatan dalam kondisi yang sangat kritis yaitu
tersumbatnya jalan napas, dyspnea,pendarahan,
syok, hilang kesadaran
2 Kuning II Bisa menunggu Pengobatan mereka dapat ditunda untuk
pengobatan beberapa jam dan tidak akan berpengaruh
terhadap nyawanya. Tanda-tanda vital stabil
3 Hijau III Ringan Mayoritas korban luka yang dapat berjalan
sendiri mereka dapat melakukan rawat jalan.
4 Hitam 0 Meninggal atau Korban sudah meninggal ataupun tanda-tanda
tidak dapat kehidupannya terus menghilang.
diselamatkan

Triase lapangan dilakukan pada tiga kondisi:

1. Triase di Tempat (Triase Satu)


Triase ditempat dilakukan di tempat korban ditemukan
Triase di tempat mencakup pemeriksaan, klasifikasi, pemberian tanda dan pemindahan
korban ke pos medis lanjutan.
2. Triase Medik
Triase ini dilakukan saat korban memasuki pos medis lanjutan oleh tenaga medis
(sebaiknya dipilih dari dokter yang bekerja di Unit Gawat Darurat, kemudian ahli anestesi
dan terakhir oleh dokter bedah). Tujuannya untuk menentukan tingkat perawatan yang
dibutuhkan oleh korban.
3. Triase Evakuasi
Triase ini untuk korban yang dapat dipindahkan ke rumah sakit yang siap menerima
korban bencana masal. Jika pos medis lanjutan dapat berfungsi efektif, jumlah korban
dalam status merah akan berkurang, dan akan diperlukan pengelompokkan korban
kembali sebelum evakuasi dilaksanakan.
Tenaga medis di pos medis lanjutan berkonsultasi dengan pos komando dan rumah sakit
tujuan berdasarkan kondisi korban akan membuat keputusan korban mana yang harus
dipindahkan terlebih dahulu, rumah sakit tujuan, jenis kendaraan dan pengawalan yang
akan dipergunakan.

You might also like