You are on page 1of 7

BAB III

KONSEP ASKEP
3.1 Pengkajian
Anamnesis
1. Identitas klien
Meliputi nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama, bahsa yang digunkan, status
perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, nomor register,
tanggal dan jam masuk rumah sakit, dan diagnosis medis.
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien datang ke rumah sakit dengan keluhan Pasien merasa lemas,
tidak enak badan, tidak nafsu makan dan sakit kepala.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Kaji apakah klien pernah mengalami penyakit yang sama dengan penyakit
sekarang yang diderita serta kaji riwayat alergi pada pasien
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Kaji apakah keluarga klien memiliki penyakit menurun,dan menular seperti
(TB,HIV,Hipertensi dan lainnya)

1. Pemeriksaan fisik
a. Integumen : kulit hangat, pucat. adanya bintik-bintik kemerahan pda kulit
yang berisi cairan jernih. Pada kulit dan membran mukosa : Lesi dalam
berbagai tahap perkembangannya : mulai dari makula eritematosa yang
muncul selama 4-5 hari kemudian berkembang dengan cepat menjadi
vesikel dan krusta yang dimulai pada badan dan menyebar secara
sentrifubal ke muka dan ekstremitas. Lesi dapat pula terjadi pada mukosa,
palatum dan konjunctiva.
b. Suhu : dapat terjadi demam antara 380-390 C.
c. Metabolik : peningkatan suhu tubuh.
d. Psikologis : menarik diri.
e. Gastro instestinal : anoreksia.
f. Penyuluhan / pembelajaran : tentang perawatan luka varicela.
1.2 Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri Akut B.D agen cedera fisiologis (respon inflamsi local sekunder dari
kerusakan syaraf perifer
2) Hipertemi B.D respon inflamasi sistemik
3) Gangguan gambaran diri (citra diri) B.D perubahan stuktur kulit
4) Gangguan pemenuhan istirahat dan tidur B.D respon nyeri,prognosis
penyakit,dan ketidaktahuan
5) Kebutuhan pemenuhan informasi B.D tidak adekuat informasi,risiko
penularan,ketidaktahuan program perawatan dan pengobatan.

1.3 Intervensi
DIAGNOSA NOC NIC
1) Nyeri Setelah dilakukan Manajemen nyeri:
Akut tindakan selama a. Lakukan pengkajian nyeri
B.D 2x24 jam nyeri komprehensif yang meliputi
agen klien dapat lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,ku
cedera teratasi dengan alitas,intensitas,atau beratnya nyeri dan
fisiologi kriteria hasil: faktor pencetus
s (respon a. Mengenali b. Observasi mengenai petunjuk
inflamsi kapan nyeri nonverbal mengenai ketidaknyamanan
local terjadi (5) terutama kepada mereka yang tidak
sekunder b. Menggambar dapat berkomunikasi secara efektif.
dari kan faktor c. Pastikan perawatan anlagesik bagi
kerusaka penyebab (5) pasien dilakukan dengan pemantauan
n syaraf c. Menggunaka yang ketat.
perifer n tindakan d. Gali bersama pasien faktor-faktor yang
pencegahan dapat menurunkan atau memperberat
(5) nyeri.
d. Menggunaka e. Gali pengetahuan dan kepercayaan
n analgesik pasien mengenai nyeri.
yang f. Berikan informasi mengenai
direkomenda nyeri,seperti penyebab nyeri,berapa
sikan (5) lama nyeri akan dirasakan dan
e. Melaporkan antisipasi dari ketidaknyaman akibat
perubahan prosedur.
terhadap g. Pilih dan implementasikan tindakan
gejala nyeri yang beragam (misalnya: suhu
pada ruangan,pencahayaan,suara bising)
profesional h. Beri tahu dokter jika tindakan tidak
kesehatan (5) berhasil atau jika keluhan pasien saat
ini berubah signifakan dari pengalaman
nyeri sebelumnya.
1. Hipertemi B.D Setelah dilakukan Perawatan Demam:
respon inflamasi tindakan selama a) Pantau suhu dan tanda-tanda
sistemik 2x24 jam vital lainnya
Hipertermi pada b) Monitor warna kulit dan suhu
klien dapat c) Monitor asupan dan
teratasi dengan keluaran,sadari perubahan
kriteria hasil: kehilangan cairan yang tak di
a. Penuruna rasakan
n suhu d) Jangan beri aspirin untuk anak-
kulit (5) anak
b. Perubaha e) Tutup pasien dengan selimut
n warna atau pakaian ringan,tergantung
kulit (5) pada fase demam
c. Sakit (yaitu:memberikan selimut
kepala (5) hangat untuk fase
d. Perubaha dingin,menyediakan pakaian
n warna atau linen tempat tidur ringan
kulit (5) untuk demam)
e. Dehidrasi f) Dorong konsumsi cairan
(5) g) Fasilitasi istirahat,terapkan
pembatasan aktivitas; jika
diperlukan.
h) Tingkatkan sirkulasi udara
i) Berikan oksigen yang sesuai
j) Pantau komplikasi-komplikasi
yang berhubungan dengan
demam serta tanda dan gejala
kondisi penyebab demam.

3. Gangguan Setelah dilakukan Peningkatan Harga Diri:


citra tubuh tindakan selama a) Monitor pernyataan pasien
B.D 2x24 jam mengenai harga diri.
perubahan ganguan citra diri b) Tentukan kepercayaan diri
stuktur kulit pada klien dapat pasien dalam hal penilaian diri.
teratasi dengan c) Dukung (melakukan) kontak
kriteria hasil: mata pada saat berkomunikasi
a) Gambaran dengan orang lain.
internal d) Jangan mengkritisi pasien
diri (5) secara negatif
b) Deskripsi e) Sampaikan/ungkapkan
bagian kepercayaan diri pasien dalam
tubuh mengatasi situasi
yang f) Fasilitasi lingkungan dan
terkena aktivitas-aktivitas yang akan
(dampak) meningkatkan harga diri.
(5) g) Monitor tingkat harga diri dari
c) Kepuasan waktu ke waktu,dengan tepat
dengan h) Buat pernyataan positif
fungsi mengenai klien
tubuh (5)
d) Penyesuai
an
terhadap
perubahan
tampilan
fisik (5)
e) Penyesuai
an
terhadap
perubahan
fungsi
tubuh (5)

3.4 Impelementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat
untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan
yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994,
dalam Potter & Perry, 1997).
Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori dari
implementasi keperawatan, antara lain:
a) Cognitive implementations, meliputi pengajaran/ pendidikan, menghubungkan
tingkat pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, membuat strategi untuk
klien dengan disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik, mengawasi tim
keperawatan, mengawasi penampilan klien dan keluarga, serta menciptakan
lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain.
b) Interpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, meningkatkan
pelayanan, menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan jadwal personal,
pengungkapan perasaan, memberikan dukungan spiritual, bertindak sebagai advokasi
klien, role model, dan lain lain.
c) Technical implementations, meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit,
melakukan aktivitas rutin keperawatan, menemukan perubahan dari data dasar klien,
mengorganisir respon klien yang abnormal, melakukan tindakan keperawatan
mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.
3.5 Evaluasi
Evaluasi addalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan
dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi
tujuan atau intervensi keperawatan ditetapkan (Brooker, 2001).
Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan post operasi fraktur adalah :
1. Nyeri dapat berkurang atau hilang setelah dilakukan tindakan keperawatan.
2. Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas.
3. Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
4. Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal.
5. Infeksi tidak terjadi / terkontrol
6. Pasien mengutarakan pemahaman tentang kondisi, efek prosedur dan proses
pengobatan.
PATHWAY

Invasi virus
Kelainan kulit dan
vansela
mukosa
zoester

Vesikula yang
tersebar

Respon Kerusakan Respon


inflamasi integritas psikologis
sistemik jaringan

Gatal-gatal Kondisi kerusakan


Kerusakan Suhu tubuh jaringan kulit
saraf perifer meningkat

Nyeri hipertermia

Gangguan citra diri

Gangguan
istirahat dan tidur

You might also like