Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
Pelayanan kesehatan gawat darurat menjadi sangat penting, karena letak
puskesmas yang lebih dekat dengan pemukiman warga dibandingkan dengan rumah
sakit. Letak puskesmas juga terkadang berada di wilayah rawan kecelakaan atau
kejadian lainnya yang perlu penanganan segera. Kesiapan puskesmas harus selalu
diperhatikan dalam pelayanan gawat darurat, baik untuk penanganan awal atau
pelayanan sampai dengan merujuk pasien ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap
.
1.1 Pernyataan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
penelitian ini adalah bagaimana gambaran pelayanan gawat darurat di Puskesmas
Krueng Barona Jaya.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui dan meningkatkan pelayanan gawat darurat di Puskesmas
Krueng Barona Jaya
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Pelayanan Kesehatan
Sebagai informasi khususnya di daerah wilayah kerja Puskesmas Krueng
Barona Jaya tentang bagaimana gambaran pelayanan gawat darurat dan menjadi
sumber evaluasi dan peningkatan pelayanan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2 Pelayanan Gawat Darurat di Puskesmas
Peran puskesmas dalam peyanan gawat darurat sangat penting. Seperti fasilitas
kesehatan lainya, puskesmas tidak dapat memprediksi kasus atau pasien yang akan
datang untuk meminta pertolongan. Kesiapan puskesmas dalam menangani pasien
gawat darurat menjadi sangat penting, karena pasien gawat darurat dapat datang
kapan saja dan dengan kondisi apa saja.
Adapun kegiatan yang menjadi tanggung iawab UGD banyak macamnya. Secara
umum dapat dibedakan atas tiga macam (Flynn, 1962):
1. Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat Bertujuan menyelamatkan
kehidupan penderita, namun sering dimanfaatkan hanya untuk memperoleh
mendapatkan pelayanan pertolongan pertama dan bahkan pelayanan rawat
jalan.
2. Menyelenggarakan pelayanan penyeringan untuk kasus-kasus yang
membutuhkan pelayanan rawat inap intensif. Merujuk kasus-kasus gawat
darurat yang dinilai berat untuk memperoleh pelayanan rawat inap intensif.
3. Menyelenggarakan pelayanan informasi medis darurat. Menampung serta
menjawab semua pertanyaan semua anggota masyarakat tentang segala
sesuatu yang ada hubungannya dengan keadaan medis darurat (emergency
medical questions).
Banyak penyakit atau kondisi medis lainnya yang sering dijumpai di UGD
puskesmas, mulai dari penyakit yang ringan sampai yang berat dan butuh penanganan
cepat. Adapun berikut ini yang menjadi beberapa penyakit yang sering dilayani di
UGD puskesmas dan harus dilakukan tindakan segera dan pemantauan.
1. Diare Akut
2. Penatalaksaan Perawatan Luka Kecelakaan
3. Penanganan Kasus GE
4. Penangganan Astma Bronchiale
5. Penangganan Gastritis Akut
6. Demam Tifoid
7. Penanganan Kejang Demam
4
8. Pemantauan / Observasi Penderita Gawat
9. Pengobatan Luka Bakar Grade I
10. Pengobatan Luka Tusuk Paku
11. Penatalaksanaan Luka Robek
12. Penatalaksanaan Incise Abses
13. Cidera Kepala
14. Penalaksanaan Corpus Alienum
Menurut Sistem Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) berikut ini adalah yang
termasuk ke dalam criteria kasus gawat darurat. Pelayanan Kesehatan Darurat Medis
adalah pelayanan kesehatan yang harus diberikan secepatnya untuk mencegah
kematian, keparahan, dan/atau kecacatan sesuai dengan kemampuan Fasilitas
kesehatan.
5
6
2.3 Standar Pelayanan UGD Puskesmas
Sebuah UGD puskesmas yang baik, harus memenuhi standard pelayanan UGD.
pada prinsipnya pelayanan UGD di puskesmas tidak jauh berbeda dengan pelayanan
7
UGD di rumah sakit. Namun, ada beberapa hal yang menjadi pembeda mengingat
puskesmas adalah fasilitas layanan tingkat pertama. Untuk standard pelayanan UGD
puskesmas tidak ada format yang sama, bisa disesuaikan dengan kebutuhan di daerah
masing-masing. Berikut adalah beberapa standard pelayanan UGD puskesmas secara
umum.
Standar 1. FALSAFAH DAN TUJUAN
Unit gawat darurat dapat memberikan pelayanan gawat darurat kepada
masyarakat yang menderita penyakit akut dan mengalami kecelakaan, sesuai dengan
standar.
a. Puskesmas menyelenggarakan pelayanan gawat darurat
selama 24 jam terus menerus.
b. Ada instalasi atau unit gawat darurat yang terpisah secara fungsional dari unit-
unit pelayanan lainnya.
c. Ada kebijakan dan prosedur tentang pasien yang tidak tergolong akut dan
gawat yang datang berobat di instalasi/unit gawat darurat.
Standar 2. ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN
Unit gawat darurat harus diatur, dipimpin dan di integrasikan dengan bagian lain
dan instalasi Puskesmas lainnya.
a. Instalasi/unit gawat darurat dilengkapi dengan bagan organisasi disertai
uraian tugas, pembagian kewenangan dan mekanisme hubungan kerja dengan
unit kerja lain didalam puskesmas
b. Ada jadwal jaga harian bagi dokter, perawat, konsulen dan petugas
pendukung lain yang bertugas di instalasi/unit gawat darurat
c. Ada petunjuk dan informasi yang disediakan bagi masyarakat untuk
menjamin adanya kemudahan, kelancaran dan ketertiban dalam memberikan
pelayanan di instalasi/unit gawat darurat
Standar 3. STAF DAN PIMPINAN
Unit gawat darurat dipimpin oleh dokter yang telah mendapat pelatihan gawat
darurat, dibantu oleh tenaga medis, para medis perawatan, para medis non perawatan
dan tenaga non medis yang terampil.
8
a. Ditetapkan dokter sebagai kepala instalasi/unit gawat darurat yang
bertanggung jawab atas pelayanan di UGD.
b. Ditetapkan perawat sebagai penanggung jawab pelayanan keperawatan di
unit/instalasi gawat darurat
c. Jumlah, jenis dan kualifikasi tenaga yang tersedia
sesuai dengan kebutuhan pasien
d. Semua dokter dan tenaga keperawatan mampu melakukan teknik pertolongan
hidup dasar (Basic Life Support).
e. Informasi tentang pelayanan yang diperlukan sudah dikomunikasikan kepada
staf yang berkepentingan sebelum pasien sampai
Standar 4. FASILITAS DAN PERALATAN
Fasilitas yang disediakan harus menjamin efektivitas bagi pelayanan pasien gawat
darurat dalam waktu 24 jam terus menerus.
a. Ada kemudahan bagi kendaraan roda empat dari luar untuk mencapai lokasi
Instalasi/ Unit Gawat Daurat di puskesmas, dan kemudahan transportasi
pasien dari dan ke UGD dari arah dalam puskesmas
b. Ada pemisahan tempat pemeriksaan dan tindakan sesuai dengan kondisi
penyakitnya.
c. Pengadaan dan penyediaan peralatan, obat, bahan, cairan infus dilakukan
sesuai dengan standar pada Buku Pedoman Pelayanan Gawat Darurat.
d. Ada sistem komunikasi untuk menjamin kelancaran hubungan antara unit
gawat darurat dengan unit lain : (1) unit lain di dalam dan di luar Puskesmas
yang terkait (2) rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya (3) pelayanan
ambulance.
e. Ada ketentuan tentang pemeriksaan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan
secara berkala
Standar 5. KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
Harus ada kebijakan dan prosedur pelaksanaan tertulis di unit yang selalu ditinjau
dan disempurnakan (bila perlu) dan mudah dilihat oleh seluruh petugas.
a. Ditetapkan kebijakan tentang TRIASE
9
b. Ditetapkan kebijakan tentang pasien yang perlu dirujuk ke rumah sakit lain.
c. Ditetapkan kebijakan tentang penggunaan obat dan peralatan untuk life saving
d. Ditetapkan kebijakan, program, prosedur penanggulangan bencana (Disaster
Plan) yang mungkin terjadi didalam atau di luar rumah sakit.
Standar 6. EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU
a. Data dan informasi tentang pelayanan gawat darurat serta analisis nya
disediakan dan disampaikan kepada unit lain yang terkait.
b. Dilakukan evaluasi mengenai penanganan kasus kecelakaan dan kasus medis
paling sedikit setahun sekali
c. Ketentuan tentang Informed Consent (IC) telah dilaksanakan oleh staf medis
dan perawat.
2.4 Alur Pelayanan Pasien UGD
Gambar 2. Contoh Alur Pelayanan Pasien UGD
10
BAB III
METODE
Alur kerja dari project ini digambarkan seperti Gambar 1 di bawah ini :
Pengolahan data
Pelaporan Hasil
11
3.5 Pengolahan Data
Pengolahan data dalam mini project ini melalui beberapa langkah yang
meliputi:
a. Editing
Editing adalah data yang dikumpulkan, diperiksa kebenarannya sehingga
menghasilkan informasi yang benar. Setelah pengumpulan data,
b. Coding
Coding adalah usaha untuk mengklasifikasikan jawaban-jawaban atau hasil yang
ada menurut macamnya, klasifikasi dilakukan dengan cara menandai masing-
masing jawaban dengan kode-kode tertentu agar mudah dalam pengolahan data.
c. Tabulating
Tabulating adalah data yang diperoleh dikelompokkan dan disajikan dalam
bentuk Tabel, Grafik dan gambar dokumentasi.
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
13
4.3 Data Demografi
Menurut hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk di Kecamatan
Krueng Barona Jaya 12.883 jiwa. Jumlah kepala keluarga mencapai 3176 KK,
dengan rincian laki-laki mencapai 6278 jiwa dan perempuan mencapai 6605
jiwa(Puskesmas krueng Barona Jaya, 2012). Sedangkan data terbaru tahun 2013,
jumlah penduduk Kecamatan Krueng Barona Jaya 13.770 jiwa, dengan rincian laki-
laki mencapai 6678 jiwa dan perempuan mencapai 7094 jiwa, sedangkan jumlah
kepala keluarga 3401 KK. Distribusi jumlah penduduk sesuai tabel berikut:
No Desa KK LK PR Jumlah
1 Meunasah Papeun 608 1388 1623 3011
2 Meunasah Baktrieng 414 748 714 1462
3 Lueng Ie 244 340 405 745
4 Rumpet 221 372 449 821
5 Lamgapang 516 1134 1126 2260
6 Meunasah Manyang 187 432 434 866
7 Gla Meunasah Baro 230 418 421 839
8 Meunasah Baet 201 457 446 903
9 Meunasah Intan 215 440 438 878
10 Lampermai 148 274 269 543
11 Miruk 245 385 475 860
12 Gla Deyah 163 288 294 582
Jumlah 3401 6678 7094 13770
Sumber : Statistik Kesehatan 2012
Kecamatan Krueng Barona Jaya terdiri dari 12 desa dan 3 mukim yaitu:
14
2. Kemukiman Lam Ujong Terdiri dari 6 desa ( Meunasah baet, Meunasah
manyang, Meunasah Intan, Gla Meunasah Baro. Rumpet, Lamgapang).
3. Kemukiman Pango terdiri dari 3 desa ( Miruk, Gla Deyah, Lampermai).
4.4.2 Ketenagaan
Jumlah tenaga kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas Krueng Barona Jaya
adalah 75 orang. Distribusi tenaga kesehatan terdiri dari berbagai disiplin ilmu untuk
melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdiri dari pegawai
negeri sipil (PNS) dan pegawai tidak tetap (PTT).
Distribusi tenaga kesehatan di Puskesmas Krueng Barona Jaya dapat dilihat
pada table di bawah ini :
15
Tabel 4.2 Jenis Pegawai Kesehatan Puskesmas Krueng Barona Jaya tahun 2012
No Jenis Pegawai Jumlah
1 Dokter Umum 2 orang
2 Dokter Gigi 1 orang
3 S-1 Keperawatan 1 orang
4 S-1 Kesehatan Masyarakat 4 orang
5 S-1 tek. Pangan 1 orang
6 AKBID 1 orang
7 AKL 2 orang
8 AKG 2 orang
9 AKZI 1 orang
10 AMAK 1 orang
11 Bidan 40 orang
12 SPK 4 orang
13 SPPH 1 orang
14 Analis 2 orang
15 SPRG 1 orang
16 Ass. Apoteker 2 orang
17 Pekarya 2 orang
18 AKPER 5 orang
Total 72 orang
16
b. Kesehatan lingkungan
c. Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana
d. Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta pengobatan
2. Upaya Kesehatan pengembangan Puskesmas :
a. Upaya kesehatan sekolah
b. Upaya kesehatan gigi dan mulut
c. Upaya kesehatan jiwa
d. Kesehatan usia lanjut
e. Pembinaan pengobatan tradisional
4.6 Gambaran Layanan Unit Gawat Darurat Puskesmas Krueng Barona Jaya
4.6.1 Struktur Organisasi
Misnasari
Kepala IGD
Tugas :
Bertanggung jawab
terhadap tindakan
kecelakaan dengan Ruda
paksa
17
4.6.1 Fasilitas dan Sarana Unit Gawat Darurat Puskesmas Krueng Barona Jaya
18
Pembagian dan Setting Ruangan UGD Puskesmas Krung Barona Jaya.
AKSES
MASUK
MEJA
ADMINISTRASI
RUANGAN
KHUSUS
STERILISASI PENYIMPANAN
OBAT EMERGENSI
19
Gambar 4. Ruangan Tindakan UGD Puskesmas Krung Barona Jaya
Ruangan tindakan UGD Puskesmas Kruneg Barona jaya terdiri dari 2 tempat
tidur pasien, 2 meja tempat peralatan medis emergensi dan 2 tempat sampah medis
dan non medis. Setting ruangan ini terletak dekat dengan pintu akses masuk. Hal ini
bertujuan agar memudahkan pasien dengan kondisi gawat darurat cepat mendapat
pertolongan. Tempat peralatan dan obat emergensi juga di letakkan berdekatan
dengan tempat tidur tindakan agar mempermudah tugas petugas medis di UGD.
Ruangan tindakan terletak di dekat meja administrasi dan meja petugas, hal
ini bertujuan untuk memudahkan petugas melakukan pengawasan dan observasi pada
pasien yang butuh pengawasan setelah dilakukan tindakan emergensi.
20
Gambar 6. Lemari obat emergensi UGD
21
Gambar 7. Ruangan Observasi Pasien
Ruang khusus sterilisasi alat juga dipersiapkan dengan baik. Ruangan ini
letakknya tepat di belakanh meja petugas. Ruangan terpisah tersendiri dari ruangan
tindakan. Di dalam ruangan sterilisasi terdapat alat sterilisasi 3 tingkat dan alat
sterilisai yang canggih dan efektif melakukan sterilisasi alat dengan baik dalam waktu
yang cepat.
22
Puskesmas Krueng barona jaya juga dilengkapi dengan satu unit ambulance.
Ambulance ini merupakan Bantuan dari PT Angkasa Pura II melalui program Bina
Lingkungan. Ambulance diperuntukkan untuk menunjang kegiatan puskesmas. Dan
sangat berperan penting untuk keperluan merujuk pasien dalam kondisi darurat.
Kasus gawat darurat yang ditangani di UGD puskesmas Krueng Barona Jaya
sangat bervariasi. Dalam beberapa tahun terakhir (2011-2013), jumlah kunjungan
pasien meningkat, yaitu dari jumlah 1.249 kasus pada tahun 2012 menjadi 1.347
kasus di tahun 2013. Kasus yang mendominasi adalah kecelakaan dengan ruda paksa
dan kecelakaan lalu lintas (250-350 pertahun) disertai dengan kunjujgan control ulang
untuk keperluan ganti verban (200-300 pertahun). Kasus lain yang juga memiliki
angka kunjungan tinggi adalah (200-250 pertahun) kasus demam dengan segala
penyebab (Asma (60 80 kasus pertahun) diikuti dengan kasus dispesia (60-80 kasus
pertahun) dan diare (>40 kasus pertahun).
23
400
350
300
250
200
150
100
50
0
kecelakaan GV penyakit lain kecelakaan asma dyspepsia
dengan ruda (febris) lalu lintas
paksa
Grafik 1. Jumlah 6 Kasus terbanyak di UGD Puskesmas Krung Barona Jaya Tahun
2013
.
300
250
200
150
100
50
0
Kecelakaan Penyakit Lain Kecelakaan Dyspepsia Asma Diare
dengan ruda (febris) lalu lintas
paksa
Grafik 2. Jumlah Jumlah 6 Kasus terbanyak di UGD Puskesmas Krung Barona Jaya
Tahun 2012
24
Kasus lain yang ditangani di puskesmas Krueng Barona Jaya juga sangat
bervariasi, misalnya saja kasus luka bakar, keracunan makanan dan keracunan bahan
kimia, hal ini menggambarkan bahwa kesiapan layanan Puskesmeskas harus selalu
diperhatikan, karena kunjungan pasien sangat bervariasi. Kesiapan yang perlu
diperhatikan adalah kebersihan alat dan kelengkapan obat. Hal ini untuk
mengantisipasi kekurangan obat atau pun alat ketika sewaktu-waktu diperlukan.
25
BAB V
DISKUSI
26
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Pelayanan di UGD Puskesmas Kruneg Barona Jaya sangat baik
2. Fasilitas dan peralatan medis yang dimilik cukup lengkap
3. Tenaga kesehatan sangat terampil
4. Pengaturan ruangan UGD sangat baik
6.2 Saran
1. Selalu dilakukan evaluasi berkala tentang pelayanan UGD karena kasus
kunjungan pasien meningkat setiap tahunnya
2. Peningakatan kemampuan petugas medis perlu dilakukan
27
DAFTAR PUSTAKA
28