You are on page 1of 3

PLASENTA PREVIA

A. Definisi

Plasenta previa adalah plsaenta yang ada di depan jalan lahir (prae = di depan, Vias
= jalan ). Jadi yang di maksud ialah plasenta yang di implantasikannya tidak normal,
rendah sekali hingga menutupi seluruh atau sebagian ostium internum. Plasenta previa
merupakan suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen
bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir untuk bayi
( ostium uteri internum ). Plasenta previa artinya plasenta didepan (previa =didepan),
artinya plasenta berada lebih depan daripada janin yang hendak keluar. Angka
kejadiannya sekitar 3-6 dari 1000 kehamilan.
Perdarahan selama kehamilan (perdarahan antepartum) merupakan salah satu
masalah yang di khawatirkan ibu hamil. Perdarahan bisa terjadi saat awal kehamilan
hingga saat menjelang persalinan.

B. Klasifikasi

Klasifikasi plasenta previa berdasarkan terabanya jaringan plasenta melalui


pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu :
1. Plasenta previa totalis
Bila seluruh pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta
2. Plasenta previa lateralis
Bila hanya sebagian pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta
3. Plasenta previa marginalis
Bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan jalan lahir
4. Plasenta previa letak bawah
Bila plasenta berada 3-4 cm diatas pinggir pembukaan jalan lahir.

C. Etiologi

Penyebab plasenta previa secara pasti sulit ditentukan, tetapi ada beberapa factor
yang meningkatkan resiko terjadinya plasenta previa misalnya bekas operasi rahim
(bekas sesar atau operasi mioma), sering mengalami infeksi rahim (radang panggul),
kehamilan ganda, pernah plasenta previa, atau kelainan bawaan rahim. Plasenta previa
meningkat kejadiaannya pada keadaan-keadaan yang endometriumnya yang kurang baik,
misalya karena atrofi endometrium atau kurang baiknya vaskularisasinya desidua.

D. Tanda dan Gejala

Perdarahan pada vaginan dengan nyeri


Perdarahan berulang
Warna perdarahan merah segara
Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah
Timbulnya perlahan-lahan
Waktunya terjadi saat hamil
His biasanya tidak ada
Rasa tidak tegang (biasa) saat palpassi
Denyut jantung janin ada
Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina
Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul
Presentasi mungkin abnormal.

E. Patofisiologi

Perdarahan antepartum akibat plasenta previa terjadi sejak kehamilan 20 minggu


saat segmen bawah uterus telah terbentuk dan mulai melebar saat menipis. Umumnya
terjadi pada trimester ketiga karena segmen bawah uterus lebih banyak mengalami
perubahan. Pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan serviks menyebabkan sinus
uterus robek karena lepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena perobekan sinus
marginalis dari plasenta. Perdarahan tidak dapat di hindarkan karena ketidakmampuan
serabut otot segmen bawah uterus untuk berkontraksi seperti pada plasenta letak normal.
- Anamnesis : adanya perdarahan per vagina berwarna merah segar tanpa rasa nyeri
pada kehamilan lebih 20 minggu dan berlangsung tanpa sebab. Terutama pada
multigravida.
- Pemeriksaan luar : sering ditemukan kelainan letak. Bila letak kepala di atas maka
kepala belum masuk pintu atas panggul.
- Inspekulo : adanya darah dari uteri eksternum
- USG untuk menentukan letak plasenta : penentuan letak plasenta secara langsung
dengan perabaan lagsung melalui kanalis servikalis, tetapi pemeriksaan ini sangat
berbahaya karena dapat menyebabkan perdarahan yang banyak. Oleh karena itu
hanya dilakukahn diatas meja operasi.

F. Penatalaksanaan

1. Konservatif bila : kehamilan kurang 37 minggu, perdarahan tidak ada atau tidak
banyak 9Hb masih dalam batas normal, tempat tinggal pasien dekat dengan rumah
sakit (dapat menempuh perjalanan dalam waktu 1 menit).
Perawatan konservatif berupa :
Istirahat
Memberikan hematinic dan spasmolittik untuk mengatasi anemia
Memberikan antibiotic bila ada indikasi
Pemeriksaan USG, Hb, dan hematocrit
Bila selama 3 hari tidak terjadi perdarahan setelah melakukan perawatan
konservatif maka lakukan mobilasisasi bertahap. Pasien dipulangkan bila tetap
tida ada perdarahan. Bila timbul perdarahan segera bawa ke rumah sakit dan
tidak boleh melakukan senggama.
2. Penanganan aktif bila : perdarahan banyak tanpa memandang usia kehamilan, umur
kehamilan 37 minggu atau lebih, anak mati.
Penanganan aktif berupa :
Persalinan per vagina
Persalinan per abdominal
Penderita dipersiapkan untuk pemeriksaan dalam diatas meja operasi( double
set up ) yakni dalam keadaan siap operasi.

G. Komplikasi

1. Polaps tali pusat


2. Polaps plasenta
3. Robekan-robekan jalan lahir
4. Infeksi
5. Bayi prematurias atau kelahiran mati.
6. Laserasi serviks
7. Pada ibu dapat terjadi perdarahan hingga syok akibat perdarahan, anemia karena
perdarahan, plasentitis dan endometris pasca persalinan. Pada janin biasanya terjadi
persalinan premature dan komplikasinya seperti afiksia berat.
8. Perdarahan post partum dan syok, karena kurang kuatnya kontraksi segmen bawah
rahim, infeksi dan trauma dan uterus serviks.

You might also like