You are on page 1of 12

ACARA II

PERENCANAAN PRODUKSI

2.1 Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum pada acara II yaitu:
1. Praktikan dapat memahami maksud dan tujuan perencanaan produksi.
2. Praktikan mampu memahami prosedur peramalan dan berbagai macam
metode peramalan .
3. Praktikan dapat memahami dan membuat Jadwal Induk Produksi (JIP).

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi merupakan aktivitas untuk menetapkan produk yang
diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan
sumber-sumber yang dibutuhkan. Perencanaan produksi berkaitan erat dengan
pengendalian produksi. Pada dasarnya fungsi dasar yang harus dipenuhi oleh
aktivitas perencanaan dan pengendalian produksi adalah:
a. Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk
sebagai fungsi dari waktu.
b. Menetapkan jumlah dan saat pemesanan bahan baku serta komponen secara
ekonomis dan terpadu.
c. Menetapkan keseimbangan antara tingkat kebutuhan produksi, teknik
pemenuhan pesanan , serta memonitor tingkat persediaan produk jadi setiap
saat, membandingkannya dengan rencana persediaan dan melakukan revisi
atas rencana produksi pada saat yang ditentukan.
d. Membuat jadwal produksi, penugasan, pembebanan mesin dan tenaga kerja
yang terperinci sesuai dengan ketersediaan kapasitas dan fluktuasi
permintaan pada suatu periode.

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi I-2


2.2.2 Peramalan Permintaan Produk
Peramalan ( forcasting) adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang
akan terjadi di masa yang akan datang. Peramalan diperlukan untuk mengantisipasi
pengaruh perubahan kondisi pasar yang kompleks dan dinamis, dimana terjadi
perubahan permintaan yang bervariasi sepanjang waktu. Peramalan merupakan
salah satu informasi yang dibutuhkan dalam pengambilaan keputusan dan
pengendalian perusahaan, peramalan berperan penting dalam penjadwalan sumber
daya yang tersedia, kebutuhan sumber daya tambahan dan penentuan sumber daya
yang diinginkan.

2.2.3 Perencanaan Agregat


Perencanaan agregat merupakan perencanaan yang dibuat untuk memenuhi
total kebutuhan semua produk yang akan dihasilkan dalam menghadapi permintaan
pasar yang tidak pasti dengan mengoptimalkan penggunaan sunber daya ( kapasitas
mesin tersedia, jumlah tenaga kerja, tingkat persediaan yang ditentukan dan
penjadwalannya) yang ada, sehingga ongkos total produksi dapat ditekan
seminimum mungkin. Metode perencanaan agregat sangat penting peranannya
dalam menetapkan rencana produksi bulanan. Perencanaan produksi dibuat
berdasarkan permintaan. Pola permintaan dipengaruhi oleh empat komponen yaitu
kecenderungan (trend), siklus bisnis, musiman dan random.

2.3 Peralatan dan Bahan


Peralatan dan bahan yang digunakan pada acara II yaitu:
1. Data penjualan ( permintaan) minimal tahun yang lalu.
2. Kertas kerja.
3. Alat tulis.
4. Kalkulator dan laptop.
5. Data persediaan awal.
6. Conveyor.
7. Komponen produk tamiya.

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi I-3


2.4 Prosedur Praktikum
Prosedur praktikum acara II yaitu:
1. Mempersiapkan semua peralatan yang diperlukan.
2. Melakukan analisis peramalan dengan menghitung tingkat eror (MAD).
3. Melakukan pemilihan metode peramalan yang terbaik.
4. Melakukan verifikasi.
5. Melakukan peramalan untuk periode mendatang.
6. Menyiapkan data permintaan atau hasil peramalan.
7. Melakukan analisis perancangan agregat.
8. Memilih metode perancangan agregat yang memberikan hasil terbaik.
9. Menguraikan produk famili menjadi produk individual atau item produk.
10. Menentukan proporsi ukuran untuk masing-masing item.
11. Menghitung disagregasi dari masing masing item produk.

2.5 Pengumpulan Data


2.5.1 Data Permintaan
Data permintaan produk tamiya selama setahun disajikan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Data permintaan
Permintaan (unit)
Periode
Produk A Produk B
1 1900 1200
2 2900 2100
3 3900 4200
4 3500 6105
5 5300 4300
6 6100 5400
7 7150 6500
8 7300 6900
9 7450 7100
10 7600 7500
11 7800 7800
12 7900 7905

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi I-4


2.5.2 Waktu Proses
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh data
waktu proses perakitan:
a. Produk A = 10,912 menit/unit = 0,182 jam/unit
b. Produk B = 9,912 menit/unit = 0,165 jam/unit

2.5.3 Biaya-biaya Produksi


Berikut ini biaya yang diperlukan dalam memproduksi produk:
a. Biaya hiring: Rp 16700/ unit
b. Biaya lay off: Rp 18200/ unit
c. Biaya inventory: Rp 32300/ unit

2.6 Pengolahan Data


2.6.1 Pengolahan Permintaan Agregat
Berdasarkan perhitungan berikut ini permintaan agregat dalam 1 tahun pada
Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Permintaan Agregat
Permintaan Total
Waktu Proses Permintaan Agregat
Periode (unit) Permintaan
A B A B A B Agregat
1 1900 1200 0,182 0,165 345,8 198 543,8
2 2900 2100 0,182 0,165 527,8 346,5 874,3
3 3900 4200 0,182 0,165 709,8 693 1402,8
4 3500 6105 0,182 0,165 637 1007,325 1644,325
5 5300 4300 0,182 0,165 964,6 709,5 1674,1
6 6100 5400 0,182 0,165 1110,2 891 2001,2
7 7150 6500 0,182 0,165 1301,3 1072,5 2373,8
8
7300 6900 0,182 0,165 1328,6 1138,5 2467,1
9 7450 7100 0,182 0,165 1355,9 1171,5 2527,4
10 7600 7500 0,182 0,165 1383,2 1237,5 2620,7
11 7800 7800 0,182 0,165 1419,6 1287 2706,6
12 7900 7905 0,182 0,165 1437,8 1304,325 2742,125
Jumlah 68800 67010 2,184 1,98 12521,6 11056,65 23578,25
Proporsi 0,531066 0,46893429

Contoh perhitungan (Periode ke-1):


Produk A = 1900 x 0,182 = 345,8

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi I-5


Produk B = 1200 x 0,165 = 198

Grafik permintaan agregat dapat dilihat pada Gambar 2.1.

TOTAL PERMINTAAN AGREGAT


3000

2500

2000

1500

1000

500

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 2.1 Grafik permintaan agregat


Pola data adalah trend, jadi metode yang digunakan adalah SEST.

2.6.2 Hasil Peramalan


Berdasarkan hasil perhitugan, didapat Ydengan metode SEST, dapat dilihat
pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Data hasil peramalan metode SEST
Periode Y
13 2.830,212
14 2.918,300
15 3.006,387
16 3.094,475
17 3.182,526
18 3.270,649
19 3.358,737
20 3.446,824
21 3.534,912
22 3.622,999
23 3.711,086
24 3.799,174

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi I-6


Grafik peramalan SEST dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Grafik Peramalan SEST


4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Periode Y

Gambar 2.2 Grafik peramalan SEST

2.6.3 Uji Verifikasi


Berikut ini hasil uji verifikasi,dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Data perhitungan kesalahan dengan metode SEST
Periode Eror (Et) Etn-(Etn-1) | Etn-(Etn-1) |
1 0 0 0
2 330,5 330,5 330,5
3 508,67 178,17 178,17
4 191,175 -317,495 317,495
5 -32,045 -223,22 223,22
6 267,202 299,247 299,247
7 296,67 29,468 29,468
8 -0,4299 -297,1 297,0999
9 -33,404 -32,9741 32,9741
10 1,599 35,003 35,003
11 -5,895 -7,494 7,494
12 -55,917 -50,022 50,022
Total 1800,693

Contoh perhitungan kesalahan (Periode ke-3):


Et - (Et-1) = E3-E2
= 508,67 330,5
= 178,17

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi I-7


|(1)| 1800,693
a.
= = 121 = 163,699
1

b. BKA = 2,66 x

= 2,66 x 163,699
= 435,43

c. BKB = - 2,66 x
= - 2,66 x 163,699
= - 435,43
d. Grafik uji verifikasi
Grafik uji verifikasi dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Grafik Uji Verifikasi


600

400

200

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
-200

-400

-600

Y' BKA BKB

Gambar 2.3 Grafik uji verifikasi


Dari grafik dapat dilihat pada periode 3, Y diluar batas BKA. Hal ini
menunjukkan perlu dilakukan uji verifikasi ulang, dengan membuang data
Ydan melakukan uji verifikasi ulang terhadap 11 periode tersebut.

2.6.4 Perencanaan Agregat Berdasarkan Level Produksi


Perencanaan agregat produksi dapat dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut:
39776,28
a. = = = 3314,69
12

b. Inventory (I) = kum LP kum Y


c. Cost = {(I-Imin)} x cost inventory

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi I-8


Berikut ini perencanaan agregat berdasarkan LP, dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Perencanaan agregat berdasarkan LP
Periode Y Kum Y LP Kum LP I I-(I min) Cost
13 2.830,212 2.831,000 3314,69 3315,000 484,000 484,000 15633200
14 2.918,300 5.749,000 3314,69 6630,000 881,000 881,000 28456300
15 3.006,387 8.755,000 3314,69 9945,000 1.190,000 1.190,000 38437000
16 3.094,475 11.850,000 3314,69 13259,000 1.409,000 1.409,000 45510700
17 3.182,526 15.032,000 3314,69 16574,000 1.542,000 1.542,000 49806600
18 3.270,649 18.303,000 3314,69 19889,000 1.586,000 1.586,000 51227800
19 3.358,737 21.662,000 3314,69 23203,000 1.541,000 1.541,000 49774300
20 3.446,824 25.109,000 3314,69 26518,000 1.409,000 1.409,000 45510700
21 3.534,912 28.644,000 3314,69 29833,000 1.189,000 1.189,000 38404700
22 3.622,999 32.267,000 3314,69 33147,000 880,000 880,000 28424000
23 3.711,086 35.978,000 3314,69 36462,000 484,000 484,000 15633200
24 3.799,174 39.777,000 3314,69 39777,000 0,000 0,000 0
Total 406818500

Contoh perhitungan perencanaan agregat (Periode ke-13):


39776,28
a. = = = 3314,69
12

b. I = Round Up kum LP Round Up Kum Y


= 3315 2831
= 484
c. Cost = (I-Imin) x 32300
= 484 x 32300
=15633200
2.6.5 Hiring dan layoff
Berikut ini hiring dan layoff, dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6 Hiring dan layoff
Periode Y Hiring Layoff Cost
13 2.830,212 0 0 0
14 2.918,300 88,088 0 1471070
15 3.006,387 88,087 0 1471053
16 3.094,475 88,088 0 1471070
17 3.182,526 88,051 0 1470452
18 3.270,649 88,123 0 1471655
19 3.358,737 88,088 0 1471070
20 3.446,824 88,087 0 1471053
21 3.534,912 88,088 0 1471070
22 3.622,999 88,087 0 1471053
23 3.711,086 88,087 0 1471053
24 3.799,174 88,088 0 1471070

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi I-9


Total 16181669
Contoh perhitungan (Periode ke-14):
a. Biaya peningkatan (hiring) = 88,088 x 16700
= 1471070
b. Biaya penurunan (layoff) = 0 x 18200
=0

2.6.6 Disagregasi Peramalan


Berikut ini disagregasi peramalan, dapat dilihat pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7 Disagregasi peramalan
Periode Y Proporsi Disagregasi
Produk A Produk B Produk A Produk B
13 2.830,212 0,53106571 0,468934 1503,028536 1327,183
14 2.918,300 0,53106571 0,468934 1549,809052 1368,491
15 3.006,387 0,53106571 0,468934 1596,589037 1409,798
16 3.094,475 0,53106571 0,468934 1643,369553 1451,105
17 3.182,526 0,53106571 0,468934 1690,130419 1492,396
18 3.270,649 0,53106571 0,468934 1736,929523 1533,719
19 3.358,737 0,53106571 0,468934 1783,710039 1575,027
20 3.446,824 0,53106571 0,468934 1830,490024 1616,334
21 3.534,912 0,53106571 0,468934 1877,27054 1657,641
22 3.622,999 0,53106571 0,468934 1924,050524 1698,948
23 3.711,086 0,53106571 0,468934 1970,830509 1740,255
24 3.799,174 0,53106571 0,468934 2017,611025 1781,563

Contoh perhitungan (Periode ke-14):


a. Disagregasi Produk A = Y14 x Proporsi A
a. = 2918,3 x 0,531
b. = 1549,809
b. Disagregasi Produk Ab = Y14 x Proporsi b
a. = 2918,3 x 0,469
b. = 1327,183

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi I-10


2.6.7 Master Production Schedulling (MPS)
Berikut ini Master Production Schedulling (MPS), dapat dilihat pada Tabel
2.8.
Tabel 2.8 MPS
Disaregasi WS MPS
Periode
A B A B A B
13 1503,029 1327,18346 0,182 0,165 8258,39855 8043,536
14 1549,809 1368,49095 0,182 0,165 8515,434352 8293,885
15 1596,589 1409,79796 0,182 0,165 8772,467236 8544,23
16 1643,37 1451,10545 0,182 0,165 9029,503038 8794,578
17 1690,13 1492,39558 0,182 0,165 9286,430876 9044,822
18 1736,93 1533,71948 0,182 0,165 9543,568806 9295,27
19 1783,71 1575,02696 0,182 0,165 9800,604608 9545,618
20 1830,49 1616,33398 0,182 0,165 10057,63749 9795,963
21 1877,271 1657,64146 0,182 0,165 10314,67329 10046,31
22 1924,051 1698,94848 0,182 0,165 10571,70618 10296,66
23 1970,831 1740,25549 0,182 0,165 10828,73906 10547
24 2017,611 1781,56297 0,182 0,165 11085,77486 10797,35

Contoh perhitungan (Periode ke-14):


14 1549,809
a. = = = 8515,434
14 0,182
14 1368,49
b. = = = 8293,885
14 0,165

2.6.8 Hasil MPS


Berikut ini hasil MPS, dapat dilihat pada Tabel 2.9.
Tabel 2.9 Hasil MPS
MPS
Periode
Produk A Produk B
13 8259 8044
14 8516 8294
15 8773 8545
16 9030 8795
17 9287 9045
18 9544 9296
19 9801 9546
20 10058 9796
21 10315 10047
22 10572 10297
23 10829 10548
24 11086 10798
Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi I-11
2.7 Analisis Hasil
Pada total permintaan agregat periode satu hingga dua belas, terdapat
peningkatan agregat dari satu periode ke periode berikutnya. Dengan permintaan
yang meningkat, maka untuk metode peramalan yang digunakan adalah metode
SEST. Metode ini digunakan untuk mencapai estimasi hasil peramalan yang halus
terkhusus pada data yang memiliki kecenderungan mengalami peningkatan
permintaan agregat secara stabil. Hasil peramalan dengan metode SEST pada
periode 13 hingga periode 24 menunjukkan adanya peningkatan jumlah permintaan
agregat yang membentuk gradien. Estimasi hasil peramalan tentu tidak lepas dari
tingkat kesalahan atau error dari setiap periode. Setelah melalui proses perhitungan
Moving Average dan ditentukan batas kendali atas/bawah, maka terdapat satu data
yang berada diluar kendali. Data diluar kendali ini menandakan peramalan tersebut
masih belum valid. Sebagai solusi, data yang diluar kendali dapat dibuang dan
dilakukan perhitungan Moving Average baru dan batas kendali atas/bawah baru.
Setelah tidak ada data yang diluar kendali, maka data peramalan sudah valid dan
dapat dilanjutkan pada tahap pembuatan jadwal induk produksi.
Sebelum jadwal induk produksi ditentukan, maka berdasarkan data
peramalan, akan dihitung biaya penyimpanan dari setiap periode. Biaya
penyimpanan ini dihitung dari selisih jumlah peramalan periode saat ini dengan
periode sebelumnya. Untuk setiap jumlah yang akan disimpan akan dikalikan
dengan biaya simpan per unit. Selain biaya simpan, terdapat biaya hirring dan
layoff. Biaya peningkatan jumlah pada data peramalan dari satu periode ke periode
lainnya akan dikenakan biaya. Biaya ini digunakan sebagai konsekuensi
peningkatan maupun penurunan jumlah permintaan.
Setelah menentukan estimasi permintaan periode 13 hingga periode 24,
biaya penyimpanan, biaya hirring dan layoff, maka akan ditentukan jadwal induk
produksi. Jadwal induk produksi ditentukan dengan menghitung disagresi dari
jumlah semua produk di tiap periode. Setelah ditentukan disagresinya, maka
dihitung jadwal induk produksinya dengan mengembalikan jumlah permintaan

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi I-12


agregat menjadi jumlah permintaan produk A dan B. Jumlah permintaan diperoleh
dari jumlah permintaan agregat dibagi waktu siklus produk.

2.8 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan jadwal induk produksi, diperoleh jumlah permintaan
period eke 13 hingga ke 24 mengalami peningkatan yang stabil. Diawali periode
satu produk A sebanyak 1900 dan produk B sebanyak 1200, pada periode ke 24
produk A menjadi 11086 dan produk B menjadi 10798. Selain itu terdapat biaya
penyimpanan sebesar Rp 406.818.500, biaya hirring sebesar Rp 16.181.669 dan tanpa
biaya layoff.

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi I-13

You might also like