Professional Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Data Demografi
a. Identitas klien: Nama, umur (DM tipe 1 sering terjadi pada usia<25
tahun, sedangkan pada DM tipe 2 sering terjadi pada usia >45 tahun),
jenis kelamin, pekerjaan alamat, status perkawinan, suku bangsa, nomor
register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama: adanya rasa kesemutan pada kaki atau tungkai bawah.
b. Riwayat kesehatan sekarang: berisi tentang kapan terjadinya penyakit
diabetes mellitus, penyebab terjadinya diabetes mellitus, apa yang
dirasakan klien dan apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi sakitnya
sampai klien bertemu perawat yang mengkaji.
c. Riwayat kesehatan dahulu: adanya riwayat penyakit DM atau penyakit-
penyakit lain yang ada kaitannya dengan defisiensi insulin misalnya
penyakit pankreas. Adanya riwayat penyakit jantung, obesitas maupun
arterosklerosis, tindakan medis yang pernah di dapat maupun obat-
obatan yang biasa digunakan oleh penderita.
d. Riwayat kesehatan keluarga: Dari genogram keluarga biasanya terdapat
salah satu anggota keluarga yang juga menderita DM atau penyakit
keturunan yang dapat menyebabkan terjadinya defisiensi insulin
misalnya hipertensi dan jantung.
e. Riwayat psikososial: informasi mengenai gaya hidupklien yang dapat
menyebabkan diabetes mellitus (kurang olahraga, diet rendah serat
tinggi lemak), perasaan dan emosi yang dialami penderita sehubung
dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit
penderita.
3. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan darah: GDA >200 mg/dl, gula darah puasa >120 mg/dl dan
2jam post prandial >200 mg/dl.
b. Urin: pemeriksaan didapat adanya glukosa dalam urin. Pemeriksaan
dilakukan dengan cara benedict (reduksi). Hasil dapat dilihat melalui
perubahan warna pada urin: hijau (+), kuning (++), merah (+++), dan
merah bata (++++).
c. Kultur pus: mengetahui jenis kuman pada luka dan membiarkan
antibiotik yang sesuai dengan jenis kuman.
B. Diagnosa Keperawatan
b. Support
1) Jika diperlukan
batasi asupan susu
anak sehingga 1) Menjalin
selera makan anak hubungan
untuk
mengkonsumsi saling
makanan lain percaya dan
karena beberapa agar dapat
orang anak lebih dimengerti
memilih susu
daripada makan 1) Menentukan
2) Dorong untuk nutrisi yang
mengatur waktu prioritas
makan menjadi dengan
momen yang sesuai nutrisi yang
yang adekuat
menyenangkan bagi
anggota keluarga
3) Jangan
membiasakan
waktu makan
menjadi arena
berperang bagi
anak dan orang tua
4) Berikan makanan
dalam porsi yang
sedikit tetapi sering 2) Membantu
dengan makanan dalam proses
yang bervariasi makan
c. Teaching
1) Ajarkan orang tua
mengenai nutrisi
yang diperlukan
dalam masing-
masing tahap
perkembangan
d. Environment 3) Mengurangi
1) Ciptakan situasi nafsu makan
pada saat makan
menyenangkan
e. Collaborative
1) Diskusikan
dengan ahli gizi
mengenai 4) Agar tidak
makanan yang mudah bosan
dapat menambah
nafsu makan
Untuk Lansia
a. Guidance
1) Kaji kemampuan
kognitif dan
fungsional yang 1)
dapat gar orangtua
mengganggu mampu
kemampuan memenuhinya
pasien dengan
mempersiapkan mandiri
makanan( mis.
untuk mecapai
rak tempat
makanan
dismpan, untuk
membuka kaleng,
untuk berdiri di 1) Menambah
selera makan
depan kompor,
kondisi gigi geligi
atau gigi palsu.
2) Kaji apakah klien 1)
dapat membeli engetahui
makanan yang makanan dan
cukup memberikanny
a
3) Kaji pasien
terhadap kurang
protein dan energi
yang umum
terjadi pada lansia
4) Kaji apakah
depresi menjadi
penyebab
kehilangan selera
makan 1)
5) Kaji enentukan
kemungkinan solusi
efek samping permasalahan
obat yang dan
mungkin menerapkanny
menyebabkan a kepada
kehilangan selera pasien
makan
b. Support
1) Jika px seorang
diri bantu dalam
menemukan
sumber bantuan
komunitas yang
menyediakan
makanan lansia
setidaknya satu
kali sehari
minimal
2) Atur transportasi
untuk membeli
makan jika
dierlukan
3) Atur untuk
mendapat
suplemen tinggi 2) Menentukan
protein sesuai makanan
kebutuhan, sederhana
tawarkan yang dapat
suplemen cair memenuhi
jika diperlukan keb. Nutrisi
3) Menentukan
c. Teaching makanan
1) Ajarkan px untuk yang sesuai
makan tepat
waktunya
2) Ajarkan px untuk
makan dengan
porsi kecil namun
sering dan
4) Mencegah
bervariasi depresi
d. Environment
1) Ciptakan
lingkungan yang
bersih dan 5) Mengetahui
menyenangkan dan mencari
solusi
alternatif
e. Collaborative
1) Diskusikan
dengan ahli gizi
untuk
memberikan
makanan yang
adekuat yang
dapat memenuhi
kebutuhan px
2) Diskusikan 1) Memfasilitasi
dokter dalam dalam
pemberian obat mencari
perangsang nafsu sumber
makan makanan px
2)
emudahakan
px untuk
mendapatkan
makanan
3) Membantu
memperoleh
makanan
tinggi protein
1) Membantu
dalam
program diet
2)
enghindari
rasa bosan
1)
eningkatkan
selera makan
1) Kebuuhan
nutrisi px
tercukupi
2)
embantu
meningkatkan
selera makan
1 Resiko Syok NOC NIC
Defenisi : beresiko Syok Syok prevension
terhadap prevention
a. Guidance - mengetahui
ketidakcukupan Syok
- Monitor status status
aliran darah management
sirkulasi BP , warna kesehatan px
kejaringan tubuh, Kriteria Hasil :
Nadi dalam kulit, denyut jantung,
yang dapat HR dan ritme, nadi
mengakibatkan batas yang
diharapkan perifer, dan kafiler
difungsi seluler refill.
Irama jantung - untuk
yang mengancam - Monitor tanda mengetahui
dalam batas
yang inadekuat tanda
jiwa. diharapkan oksigenisasi jaringan inadekuat
Irama oksigenisasi
Faktor Resiko pernapasan jaringan
dalam batas - untuk
Hipotensi
yang mengetahui
Hipovolemi
diharapkan TTV
Hipoksemia Natrium - Monitor suhu dan
Infeksi serum dbn - untuk
pernafasan
Sepsis Kalium serum mengetahui
Sindrom respons dbn pengeluara
inflamasi sistemik Klorida serum - Monitor input dan n cairan
dbn output
Kalsium - untuk
serum dbn mengetahui
Magnesium status
serum dbn kesehatan
- Pantau nilai labor :
PH darah px
HB, HT, AGD, dan
serum dbn
elektrolit
Hidrasi - untuk
Indicator mengetahui
Mata cekung tanda infasi
tidak - Monitor
ditemukan hemodinamik infasi - untuk
Demam tidak yang sesuai mengetahui
ditemukan tanda asites
TD dbn
Hematokrit - Monitor tanda dan - untuk
dbn gejala asites mengetahui
tanda syok
- agar px
- Monitor tanda awal merasa
syok nyaman
b. support
- Tempatkan pasien
pada posisi supine,
kaki elevasi untuk
peningkatan preload - utuk
dengan tepat mengetahui
status
- Lihat dan pelihara kesehatan
kepatenan jalan nafas px
- utuk proses
penyembuh
an px
- Berikan cairan IV dan
atau oral yang tepat - untuk
proses
penyebuha
- Berikan vasodilator n px
yang tepat
- agar
keluarga px
mengetahui
c. teaching tanda &
- Ajarkan keluarga dan gejala syok
pasien tentang tanda - agar
dan gejala datangnya keluarga px
syok mengetahui
- Ajarkan keluarga dan dan mandiri
pasien tentang
langkah untuk - agar px
mengatasi gejala syok merasa
nyaman
d. Environment
- Berikan lingkungan
yang nyaman
- untuk
proses
e. Collaborative penyembuh
- Kolaborasi dg dokter an px
dalam pemberian
obat