You are on page 1of 17

makalah asuhan kebidanan

ASKEB, makalah managemen asuhan kebidanan pada persalinan normal, ibu hamil fisiologis,
ibu nifas normal, bayi baru lahir normal, patologis, ibu hamil normal, kb (keluarga berencana),
ibu bersalin normal, infertilitas, majemen kebidanan adalah, anc inc pnc, 1 kehamilan 3,
neonatus dan balita, retensio plasenta, hiperemesis gravidarum, antenatal care, postnatal care,
intranatal care, imunisasi, post partum blue, D3 D4 kebidanan, bulin bumil, bufas, pdf doc ppt rtf
txt, word, tinjauan teoritis

Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR )

IKLAN1
Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR )
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan yang sering dialami
pada sebahagian masyarakat yang ditandai dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. Kejadian
BBLR pada dasarnya berhubungan dengan kurangnya pemenuhan nutrisi pada masa kehamilan
ibu dan hal ini berhubungan dengan banyak faktor dan lebih utama pada masalah perekonomian
keluarga sehingga pemenuhan kebutuhan konsumsi makanan pun kurang. Namun kejadian
BBLR juga dapat terjadi tidak hanya karena aspek perekonomian, dimana kejadian BBLR dapat
saja tejadi pada mereka dengan status perekonomian yang cukup. Hal ini dapat berkaitan dengan
paritas, jarak kelahiran, kadar hemoglobin dan pemanfaatan pelayanan antenatal. BBLR
termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan diabilitas neonatus, bayi
dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya di masa depan.
BBLR yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya masalah pada semua
sistem organ tubuh meliputi gangguan pada pernafasan (aspirasi mekonium, asfiksia
neonatorum), gangguan pada sistem pencernaan (lambung kecil), gangguan sistem perkemihan
(ginjal belum sempurna), gangguan sistem persyarafan (respon rangsangan lambat). Selain itu
bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik serta tumbuh kembang.
BBLR berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita, juga dapat berdampak serius
pada kualitas generasi mendatang, yaitu akan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan
anak, serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan (Depkes RI, 2005).
Bayi yang lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) memerlukan perawatan yang tepat agar tidak
terjadi hal-hal yang membahayakan bayi seperti yang telah disebutkan diatas. Bidan dan perawat
adalah bagian dari pemberi pelayanan yang ikut berperan penting dalam memberikan perawatan
pada bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Perkembangan bayi dengan BBLR yang dirawat di
RS ini sangat tergantung pada ketepatan tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.Oleh
karena itu penulis tertarik membahas tentang kasus BBLR pada bayi NY. F yang akan penulis
bahas pada BAB berikutnya.
1.2. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran umum tentang asuhan kebidanan pada bayi dengan berat lahir
rendah (BBLR)

2. Tujuan Khusus
Dengan pembuatan makalah ini maka mahasiswa mampu:
a. Mengkaji perubahan-perubahan yang terjadi pada bayi dengan kasus BBLR.
b. Menetapkan intervensi kebidanan yang dapat dilakukan pada bayi dengan kasus
BBLR.
c. Mengevaluasi keberhasilan tindakan yang telah dilakukan pada bayi dengan
kasus BBLR

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1. PENGERTIAN

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang
dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram). (Sarwono Prawirohardjo, Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal 2004)

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram
tanpa memandang masa gestasi (berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam
setelah lahir). (Pelatihan PONED Komponen Neonatal, 2004)

WHO (1961) mengganti istilah premature dengan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),
karena disadari tidak semua bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir
bukan bayi premature.

2.2. ETIOLOGI

BBLR dapat disebabkan karena:


Persalinan kurang bulan / premature
Bayi lahir pada umur kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu.
Pada umumnya bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunya uterus menahan janin, gangguan
selama kehamilan, lepasnya plasenta lebih cepat daripada waktunya atau rangsangan yang
memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum cukup bulan. Bayi lahir kurang bulan
mempunyai organ dan alat tubuh yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidup diluar
rahim. Semakin muda umur kehamilan, fungsi organ tubuh semakin kurang sempurna dan
prognosisnya semakin kurang baik. Kelompok BBLR ini sering mendapatkan penyulit atau
komplikasi akibat kurang matangnya organ karena masa gestasi yang kurang (prematur).
Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan
Bayi lahir kecil untuk masa kehamilannya karena ada hambatan pertumbuhan saat dalam
kandungan (janin tumbuh lambat). Retardasi pertumbuhan intrauterine berhubungan dengan
keaadaan yang mengganggu sirkulasi dan efisiensi plasenta dengan pertumbuhan dan
perkembangan janin atau dengan keadaan umum dan gizi ibu. Keadaan ini mengakibatkan
kurangnya oksigen dan nutrisi secara kronik dalam waktu yang lama untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin.
Kematangan fungsi organ tergantung pada usia kehamilan walaupun berat lahirnya kecil.

Beberapa faktor predisposisi:


Faktor ibu adalah umur, jumlah paritas, penyakit kehamilan, gizi kurang atau malnutrisi,
trauma, kelelahan, merokok, kehamilan yang tidak diinginkan, peminum alkohol, bekerja berat
masa hamil, obat-obatan.
Faktor plasenta seperti insufisiensi atau disfungsi placenta, peyakit vaskuler, kehamilan ganda,
plasenta previa dan solusio plasenta.
Faktor janin adalah kelainan bawaan, infeksi, factor genetic atau kromosam
Radiasi
Bahan toksik

Bayi berat lahir rendah mungkin premature (kurang bulan), mungkin juga cukup bulan
(dismatur).

Beberapa penyakit yang berhubungan dengan prematuritas:


1. Sindrom gangguan pernafasan idiopatik (penyakit membrane hialin)
2. Pneumonia aspirasi, karena refleks menelan dan batuk belum sempurna
3. Perdarahan spontan dalam ventrikel otak lateral, akibat anoksia otak (erat kaitannya dengan
gangguan pernapasan).
4. Hiperbilirubinemia, karena fungsi hati belum matang.
5. Hipotermia

Beberapa penyakit yang berhubungan dengan dismaturitas:


1. Sindrom aspirasi mekonium
2. Hipoglikemia, karena cadangan glukosa rendah
3. Hiperbilirubinemia
4. Hipotermia

2.3. DIAGNOSTIK

Anamnesis:
Umur ibu
Penyakit persalinan sebelumnya
Jumlah paritas, jarak kelahiran sebelumnya
Kenaikan berat badan selama hamil
Aktivitas
Penyakit yang diderita selama hamil
Obat-obatan yang diminum selama hamil
Pemeriksaan fisik
Berat lahir kurang 2500 gram
Untuk BBLR kurang bulan:
Tanda prematuritas:
tulang rawan telinga belum terbentuk
masih terdapat lanugo
refleks-refleks masih lemah
alat kelamin luar : pada perempuan labium mayus belum menutup labium minus. Pada laki-laki
belum terjadi penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum terbentuk)
Untuk BBLR kecil untuk masa kehamilan:
Tanda janin tumbuh lambat:
tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas
kulit keriput
kuku lebih panjang
Komplikasi BBLR
Hipotermi
Hipoglikemia
Ikterus/ hiperbilirubinemia
Masalah pemberian minum
Infeksi atau curiga sepsis
Sindroma aspirasi mekoneum
Perdarahan intra cranial

2.4. PENANGANAN

1. Mempertahankan suhu dengan ketat


BBLR mudah dan cepat mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan
dengan ketat. Kehilangan panas disebabkan oleh permukaan tubuh bayi yang relative lebih luas
dibandingkan dengan berat badan, kurangnya jaringan lemak di bawah kulit, dan kekurangan
lemak coklat (brown fat).
2. Mencegah infeksi dengan ketat
BBLR sangat rentan akan infeksi, ini disebabkan oleh karena daya tahan tubuh terhadap infeksi
berkurang, relative belum sanggup membentuk entibodi dan daya fagositosis serta reaksi
terhadap peradangan belum baik. Oleh karena itu, perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi,
termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.
3. Pengawasan nutrisi/ASI
Pada BBLR refleks isap, telan dan batuk belum sempurna, sehingga pemberian nutrisi harus
dilakukan dengan cermat, kapasitas lambung masih sedikit, daya enzim pencernaan terutama
lipase kurang, disamping itu kebutuhan protein 3-5 gram/hari dan tinggi kalori (110 kal/kg/hari),
agar berat badan bertambah sebaik-baiknya. Jumlah ini lebih tinggi dari yang diperlukan bayi
cukup bulan. Pemberian minum dimulai pada waktu bayi berumur 3 jam agar bayi tidak
menderita hipoglikemia dan hiperbilirubinemia.
4. Penimbangan ketat
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi / nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya
tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.

2.5. PEMANTAUAN (MONITORING)

1. Kenaikan BB dan pemberian minum setelah umur 7 hari


Bayi akan kehilangan berat selama 7-10 hari pertama. Bayi berat lahir >1500 gram dapat
kehilangan BB sampai 10% dari berat lahir. Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari
kecuali apabila terjadi komplikasi.
Setelah berat lahir tercapai kembali, kenaikan berat badan selama 3 bulan seharusnya:
150-200 gram seminggu untuk bayi <1500 gram (misalnya 20-30 gram/hari)
200-250 gram seminggu untuk bayi 1500-2500 gram (misalnya 30-35 gram/hari)
Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua kategori berat) dan telah berusia lebih
dari 7 hari:
Tingkatkan jumlah ASI dengan 20ml/kg/hari sampai tercapai jumlah 180ml/kg/hari.
Tingkatkan jumlah ASI sesuai dengan kenaikan berat badan bayi agar jumlah pemberian ASI
tetap 180ml/kg/hari.
Apabila kenaikan berat tidak adekuat, tingkatkan jumlah pemberian ASI sampai 200ml/kg/hari.

2. Tanda kecukupan pemberian ASI


Kencing minimal 6 kali dalam 24 jam
Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI
BB bayi naik

3. Pemulangan penderita
Bayi suhu stabil
Toleransi minum per oral baik, diutamakan pemberian ASI. Bila tidak bisa diberikan ASI dengan
cara menetek dapat diberikan dengan alternative cara pemberian minum yang lain.
Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan yang sering dialami
pada sebahagian masyarakat yang ditandai dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. BBLR
yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya masalah pada semua sistem
organ tubuh meliputi gangguan pada pernafasan (aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum),
gangguan pada sistem pencernaan (lambung kecil), gangguan sistem perkemihan (ginjal belum
sempurna), gangguan sistem persyarafan (respon rangsangan lambat). Selain itu bayi berat lahir
rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik serta tumbuh kembang.
3.2. SARAN

Diharapkan setelah dirawat bayi dapat:


Berat badan naik mencapai normal, daya hisap kuat, tidak terjadi infeksi dan hipotermi, maupun
resiko infeksi.
Kepada bidan dan perawat diharapkan dapat meningkatkan proses keperawatan pada BBLR
dengan mempertahankan teknik aseptic dalam setiap melakukan tindakan. Kepada mahasiwa
diharapkan dapat menganalisis dan menegakkan diagnosa kebidanan sesuai dengan prioritas
masalah yang ada, menetapkan intervensi dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan pada
BBLR.

DAFTAR PUSTAKA
FKPP SPK SE-JAWA BARAT. 1996. Perawatan III Unit D-E-F . Bandung
Mochtar, Rustam.1998. Sinopsis Obstetri Jilid I . Jakarta: EGC
Prawirohardjo, Sarwono.2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal . Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka
Buku Acuan Pelatihan PONED Komponen Neonatal. 2004. DEPKES RI. Jakarta: JNPK-KR
http://askep-askeb-kita.blogspot.com/IKLAN3
Labels: Konsep Dasar, Neonatus dan Bayi

0 comments:

Post a Comment

sebagai bentuk apresiasi silahkan berkomentar disini


KTI KEBIDANAN SKRIPSI KEPERAWATAN SILAHKAN KLIK DISINI

Newer Post Older Post Home


Subscribe to: Post Comments (Atom)

Blog Archive
2011 (2131)
o October (137)
A
abdomen
G
E
D
C
B
K
J
I
F
H
O
M
L
N
L
W
T
S
R
P
ABORTUS
Z
X
V
AKSEPTOR
AIR MANI
AFFERMATIVE ACTION
ADNEXITIS
AIDS
ABSES
AKSEPTOR LESTARI
AKSEPTOR LANGSUNG
AKSEPTOR DINI
AKSEPTOR DROPOUT
AKSEPTOR BARU
AMENOREA
ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE)
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT
ALAT KONTRASEPSI
ANALISIS GENDER
ANALGESIK
ANAK MASIH HIDUP
ANAK LAHIR HIDUP
ALERGI
ANGKA HARAPAN HIDUP
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO)
ANESTESI LOKAL
o September (145)
o August (155)
o July (155)
o June (193)
o May (312)
o April (434)
o March (307)
ASUHAN KEPERAWATAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KULIT
ASUHAN KEPERAWATAN THT
ASUHAN KEPERAWATAN SARAF/ NEUROGI
Gawat Darurat
Garam beryodium
GAP
GAKY = Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
Gakin = Keluarga Miskin = Poor family
Askep ISK Gerontik
ASKEP NEONATUS dengan RESPIRATORY DISTRESS SYNDROM...
GERDUNAS-TB = Gerakan Terpadu Nasional Penanggulan...
Gender Equity = Keadilan Gender
Gender Equality= Kesetaraan Gender
BPH dan asuhan keperawatan
Askep FARINGITIS
ASKEP DENGAN ULKUS KORNEA
GDP = Gross Domestic Product
GDP = Gross Domestic Product
ASKEP HIPERTROPI PROSTAT
Askep BBL
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN FRAKTUR
CRURI...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN STRIKTUR
URET...
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN GAGAL NAPAS
ASKEB IBU NIFAS NORMAL
Gizi baik
Gizi kurang = under nutrition
Gizi lebih = over nutrition
Geographical) Information System
ASUHAN KEPERAWATAN SECTIO CAESAREA DENGAN
INDIKAS...
Askep Mioma Uteri
Askep Pre dan Post Matur Kehamilan
Askep Toksemia Gravidarum
Askep Chronic Obstructive Pulmonal Disease ( COPD ...
Gondok endemik = Endemic goiter
GNP = Gross National Product
GMS = Gender Main Streaming = Pengarus Utamaan Gen...
Gizi salah = Malnutrisi = Malnutrition
Gizi buruk = Severe Malnutrition
Askep BBL yang sakit
Askep Sc dengann inkidasi panggul sempit
Askep Ibu hamil dengan letak sungsang
Askep Ibu hamil dengan Hypertiroid
Askep Ca Mamae (Kanker Payudara)
Growth Trajectory = Jalur Pertumbuhan Normal
Harapan hidup = Expectation of life
Growth Faltering = Gagal Tumbuh
Growth Monitoring = Pemantauan Pertumbuhan
GPP = Good Pharmacy Practice
Askep Infertilitas
Askep Ibu Hamil dengan DM
Askep Post Partum Resiko Tinggi
Askep Mola hidatidosa
Askep Endometriosis
Hipotermi
HIV = Human Immunodeficiency Virus
Hipoglikemia
Hazard
Halusinogen
Askep Infeksi Nifas
Askep ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum
Askep Prolaps Uteri
Askep Ca Serviks
Askep Bartolinitis
Uji Fungsi Alat Kesehatan
UCI = Universal Child Immunization
Uji coba alat kesehatan
HSU = Harga Satuan Khusus
Holoendemi = Holoendemic
Askep ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum
Askep Ca Ovarium
Askep Keluarga Berencana
Askep Ibu hamil dengan Penyakit Jantung dan Hipert...
Askep Hipertensi Kehamilan
UKS = Usaha Kesehatan Sekolah = School Public Heal...
Umur Harapan Hidup Waktu Lahir = Life expectancy a...
UKM = Upaya Kesehatan Masyarakat
UKP = Upaya Kesehatan Perorangan
UKBM = Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Askep Abortus
Askep Perdarahan Ante Partum
Askep Tetanus
Askep Sirosis Hepatis
Askep pada anak dgn Thypoid
Unmed need
Universal Precautions = UP = Kewaspadaan Universal...
Upaya Kesehatan Perkotaan
Unit pelayanan intensif/ ICU/ Intensif Care -Unit
UNCOPUOS = United Nations Economic Committee On Pe...
Askep APP
Askep DHF
Askep Ca Mamae (Kanker Payudara)
Askep Thypoid
Askep Infeksi Saluran Kemih
Askep Hemoroid
Askep BPH
Askep Dispepsia
askep hiv - aids
Askep Cedera Kepala
askep pneumothorax
Vaksin
Usia Risti = Usia Lanjut Risiko Tinggi = High risk...
Usia = Usia Lanjut = Elderly
UPT = Unit Pelaksana Teknis
UPK
ASKEP infeksi saluran kemih
ASKEP DIABETES MELLITUS
ASKEP CEDERA KEPALA
ASKEP FRAKTUR
Asuhan Keperawatan Sindroma Hiperaktivitas
Wabah
W2
Virus Polio
Virus Polio Liar
Vasektomi
ASKEP HEMORRHOIDS
ASKEP GAGAL NAFAS
ASKEP DHF
ASKEP ARDS
ASKEP ALL ACUTE LIMPHOSYT LEUKEMIA
Water Supply cmd Sanitation for Low Income Communi...
Tinjauan Teoritis: BBLR
Tinjauan Teoritis: Aritmia
IMT = Indeks Massa Tubuh = BMI (Body Mass Index)
IMS = Infeksi Menular Seksual = Sexual Transmition...
Ikterus
IFRS =Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Askep Abortus
ASKEP FISTEL UMBILIKALIS
Materi Kesehatan: Refleksiologi
Indikator
Indikator kesehatan = Health Indicator
Indikasi
Imunisasi TT
Imunisasi
Materi Kesehatan: Diet Diabetes Mellitus
Materi Kesehatan: Diet Rendah Trigliserida
WHA = World Health Assembly
Materi Kesehatan: Proses Asuhan Keperawatan
Materi Kesehatan: Rumus Perhitungan Dosis
Materi Kesehatan: Reflek Patologis
Zat Adiktif
WUS = Wanita Usia Subur = Eligible woman
Xerophthalmia
Water Supply cmd Sanitation for Low Income Communi...
IDU = Injecting Drug User
IDPs = Internally Displaced Persons
ICB = International Competitive Biding
Materi Kesehatan: Menopause
Materi Kesehatan: Menopause dan Klimakterik
Materi Kesehatan: Hal-hal yang perlu diketahui ole...
Materi Kesehatan: Diet Untuk Lambung
Materi Kesehatan: Diet Rendah Garam
Zoonosis
Z-score
Materi Kesehatan: Tumbuh Kembang Bayi di Tahun Per...
Materi Kesehatan: Organ Reproduksi Wanita
Materi Kesehatan: Penyebab Telat Hamil
Askep Atresia Ani
Materi Kesehatan: Sistem Reproduksi Wanita
Insidens
Infeksi Nosokomial
Informasi Obat
Informed Choice
Industri farmasi
Infeksi neonatal
Materi Kesehatan: Mengajar Bayi Metode Glenn Doman...
Materi Kesehatan: Konsep Praktek Klinik Keperawata...
Kurangnya Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan Dalam M...
Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Promosi Kesehatan Pada Ibu Hamil
Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR )
Ikterik Pada Bayi Baru Lahir
Masalah Kurangnya Mutu Layanan Puskesmas Ditinjau ...
Materi Kesehatan: Kanker Ovarium
ISPA = Infeksi Saluran Pernapasan Akut = Acute Res...
Izin Edar
Instalasi Alat Kesehatan
Institusi
Informed Consent
Materi Kesehatan: ASI Eksklusif
Izin Penyalur Alat Kesehatan
Interaksi Obat
Materi Kesehatan: Hemostatis
Kurangnya Tenaga Spesialis
Sindrom Gawat Nafas (SGN) Pada BBL
Perdarahan Post Partum
Etika Penelitian Keperawatan
Asuhan Keperawatan Pada Kanker
Elektrokardiografi Untuk Perawat: Sistem Konduksi
Sadapan EKG
LUKA BAKAR UNTUK PERAWAT
Bedah Laparoskopi - Minimal Invasif
JIKA HARUS MENJADI PASIEN BEDAH
USUS MALAS / USUS PARALITIK / KEMBUNG TERUS MENERU...
Pengkajian Keperawatan: Riwayat Kesehatan
Shock Anafilaksis
Keluarga Sejahtera III Plus
Kedaruratan Kesehatan
KADARZI = Keluarga Sadar Gizi
K1
Jumantik = Juru Pemantau Jentik
SEPUTAR CERITA TENTANG PAYUDARA
PARONYCHIA
tumor (benjolan abnormal)
Drain
Drain
JPKMM = Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat ...
JPPKN = Jaringan Penelitian dan Pengembangan Keseh...
JPKM = Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
JIPG = Jaringan Informasi Pangan dan Gizi = Food a...
Jabatan Fungsional Kesehatan
Persiapan Menghadapi Operasi
Appendisitis / Radang Usus Buntu
MASTALGIA
Nanah Post Operasi
HERNIA
Kannabis/ganja
Kawasan Kumuh Perkotaan
Kangaroo Mother Care = KMC = Perawatan Bayi Meleka...
Kalibrasi
K4
Setelah Operasi Hemorrhoid / w a s i r
Mempersiapkan Anak menjalani Operasi
Dokter Bedah yang Ideal itu seperti apa ya ???
DVT ... ??
Stapling hemorrhoidectomy
Kedaruratan Kompleks
Kebugaran jasmani
Kedaruratan
Kawasan Perkotaan (UU No. 32 Tahun 2004)
Kawasan Sehat
SEBERAPA JAUH ANDA MENGENAL RADIASI SINAR
MATAHARI...
Tumor kulit pada Wajah
Jika harus operasi ....
Setelah Selesai Operasi
VARIKOKEL
Keluarga Sejahtera III
Keluarga Sejahtera II
Keluarga Sejahtera I
Keluarga Pra Sejahtera
Kekebalan kelompok = Herd immunity
Self Concept
Gangguan Miksi
Metabolisme Karbohidrat
Metabolisme Lemak
Anatomi & Fisiologi kulit wajah
KEK = Kurang Energi Kronis
Kegagalan Kontrasepsi
Kedokteran Komplementer
Kedokteran Gigi Keluarga
Kedokteran Keluarga
Oksigenasi
Air Susu Ibu Vs Susu Bayi Sapi
Konsep Diri
Konsep Berubah
Gangguan Miksi
Kertas Posisi
Kesehatan Matra
kerjaama Bilateral Multilateral Regional dan Inter...
Kerja Obat
Keracunan makanan
Konsep dasar keperawatan I
Komunikasi Umum
Konsep manusia dan kebutuhan dasar
Askep Limfadenopaty
Osteomyelitis
KIPI Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
Kesiapsiagaan
Kesehatan Reproduksi
Kesehatan Usia Lanjut
Kesehatan olahraga
sehat-sakit
Range Of Motion
Kokain
KKP = Kantor Kesehatan Pelabuhan
KLB = Kejadian Luar Biasa = Outbreak
KK = Kepala Keluarga
KKI = Konsil Kedokteran Indonesia
SURVEILANS PENYAKIT DAN MASALAH KESEHATAN
BERBASIS...
Konsep Psikososial
Konsep Aktivitas, Istirahat & Tidur
Komisi Ilmiah Badan Litbangkes :
Komisi Etik Penelitian Kesehatan Badan Litbangkes
Komite Etik Penelitian Kesehatan dan Ilmiah Badan ...
KMS = Kartu Menuju Sehat
KMS-Usila = Kartu Menuju Sehat Usia Lanjut
PENYAKIT KAKI GAJAH
ASKEP KLIEN LANSIA DENGAN TUBERCULOSIS PARU
Pelayanan Kesehatan dalam Situasi Khusus (Matra)
Program Penyehatan Lingkungan
KESEHATAN LINGKUNGAN
Kondar = Kontrasepsi darurat
Konseting
Komnas PGPKT = Komite Nasional Penanggulangan Gang...
Kompetensi
Komnas PGPK = Komitc Nasional Penanggulangan Gangg...
OBAT PERANGSANG SUSUNAN SARAF PUSAT
ASKEP kebutuhan oksigenasi
TREMATODA(Cacing daun)
HATI
TAHAP IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Koordinasi
Kontap = Kontrasepsi mantap
Kontraindikasi
Konseling Gizi
Konsultasi
o February (160)
o January (133)

2010 (1034)
o December (164)
o November (153)
o October (148)
o September (153)
o August (168)
o July (193)
o June (53)
o May (1)
o April (1)

Sudah
dilihat
120251

Pengikut

Artikel Populer Minggu ini


1001 Judul Karya Tulis Ilmiah KTI Kebidanan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN


PELAYANAN UKS OLEH SISWI SMP KELAS VII SE-KECAMATAN TAHUN
2008 download HUBUNGAN LAM...

ETIK DAN MORAL DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN

PENDAHULUAN Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam


segala bidang serta meningkatnya pengetahuan masyarakat berpe...

Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik

Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik: " Darah Pemeriksaan darah merupaka_n


pcnwriksaan vang menggunakar7 bahan atau spesimen darah. Beber...

KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL SESUAI DENGAN TAHAP


PERKEMBANGANNYA

KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL SESUAI DENGAN TAHAP


PERKEMBANGANNYA 1. Kebutuhan Imunisasi Pada Ibu Hamil Trimester I, II, III ...

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. U DENGAN GANGGUAN SISTEM


PERKEMIHAN : BPH DAN EPIDIDIMITIS DI RUANG C LANTAI II BEDAH
UMUM PERJAN RUMAH SAKIT CC

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. U DENGAN GANGGUAN SISTEM


PERKEMIHAN : BPH DAN EPIDIDIMITIS DI RUANG C LANTAI II BEDAH
UMUM PERJAN RUMAH SAKIT CC...

Labels
Konsep Dasar Contoh KTI Kebidanan Tips Kesehatan Umum kumpulan askep Contoh KTI
Kebidanan Patologis Kebidanan Fisiologis Sistem Pencernaan Kesehatan Reproduksi (Kespro)
Kesehatan Wanita (untuk UMUM) Sistem Kardiovaskuler Asuhan Kebidanan Neonatus dan
Bayi Sistem Pernafasan Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM) Sistem Endokrin Gizi Sistem
Perkemihan Tips Kecantikan Sistem Integumen bayi dan balita Protap-SOP Sistem Immunologi
Psikologi-Psikiater (UMUM) bumil Tips dan Tricks Seks Sistem Neurologis Antenatal Care
(ANC) Kesehatan Ibu Menyusui (untuk UMUM) Sistem Muskuloskeletal istilah umum Anak
Jiwa-Psikiatri Lain-lain Asuhan Keperawatan Komunitas Berita Terkini Kesehatan Kesehatan
Bayi (untuk UMUM) kesehatan reproduksi Keluarga Berencana (KB) Anatomi dan Fisiologi
Hukum Kesehatan Intranatal Care (INC) kb Artikel Bahasa Inggris Farmakologi (Farmasi) bufas
remaja KTI Kebidanan Keperawatan Gerontology Laboratorium Sistem Indera bulin tumbang
Gadar-kegawatdaruratan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Surveilans Penyakit asi eksklusif Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tokoh Kesehatan anemia ANC
Imunisasi Kesehatan Anak (UMUM) Mikrobiologi Penyakit Menular Seksual (PMS) Postnatal
Care (PNC) komunitas MPASI Makalah Keperawatan Kebidanan emesis gravidarum
penyapihan sc suntik Kesehatan Pria (untuk UMUM) Kesehatan Remaja Napza dan zat Adiktif
Penyakit Menular potensi KLB contoh Daftar Pustaka diare kala I kehamilan fisiologis menarche
mtbs mutu pap smear partograf senam hamil vitamin a 7t AKDR Hirschsprung Humor Segar
(Selingan) MOP PASI PMTASI abdomen apn asfiksia bahaya kehamilan bahaya nifas bbl biang
keringat contoh kti kebidanan gratis diet dismenorhea dukun bayi fisiologis ibu hamil implant
ims imunisasi polio infeksi iud k1 kamus medis kesehatan online kb akdr kb suntik kecemasan
keputihan mahasiswa merokok partus lama patologis pendidikan seks penimbangan penolong
persalinan perdarahan antepartum pijat bayi pneumonia posyandu preeklampsi prematur prolaps
uteri pus rupture perineum sadari seks kehamilan seks masa nifas seks sekunder tablet fe

Powered by Blogger.
Selanjutnya klik disini: makalah asuhan kebidanan: Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR )
dapatkan kti skripsi kesehatan KLIK DISINI

You might also like