You are on page 1of 41

Asuhan Keperawatan

Kumpulan Asuhan Keperawatan

Minggu, 27 Oktober 2013


Asuhan Keperawatan Komunitas

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas

Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu keperawatan yang

merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan social (WHO, 1959).

Suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan

masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat (Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan

Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu perawatan kesehatan

masyarakat yaitu : Ilmu Keperawatan, Ilmu kesehatan masyarakat dan Ilmu social (peran serta

masyarakat).

Dalam melakasanakan asuhan keperawatan komunitas pada dasarnya menggunakan

pendekatan proses keperawatan dengan langkah-langkah : pengkajian data, diagnosa

keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang

dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan.

1. Pengkajian

Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis

terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh

masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada

fisiologis, psikologis, social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap
pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, analisis data,

perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masyarakat.

Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan objektif. Data subyektif

adalah data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga,

kelompok dan komunitas yang diungkapkan secara langsung melalui lisan sedangkan data

objektif adalah data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.

Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang

dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan dan komunitas.

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya :

kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit, 2005).

Cara pengumpulan data terdiri dari tiga cara yaitu dengan wawancara atau anamnase,

pengamatan dan pemeriksaan fisik.

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan

pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi

masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, social ekonomi dan spiritual serta

factor lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut harus akurat dan dapat

dilakukan analisa untuk pemecahan masalah. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam

pengumpulan data meliputi :

1) Data inti

a) Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas


Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di komunitas dan studi

dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan termasuk data umum mengenai lokasi daerah

binaan (yang dijadikan praktek keperawatan komunitas), luas wilayah, iklim, type komunitas

(masyarakat rusal atau urban), keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan komunitas

dan pola perubahan komunitas.

b) Data demografi

Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status perkawinan, ras atau suku,

bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agam dan komposisi keluarga.

c) Vital statistic

Jabarkan atau uraikan data tentang : angka kematian kasar atau CDR, penyebab kematian, angka

pertambahan anggota, angka kelahiran.

d) Status kesehatan komunitas

Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic antara lain : dari

angka mortalitas, morbiditas, IMR. MMR, cakupan imunisasi. Selanjutnya status kesehatan

komunitas kelompokkan berdasarkan kelompok umur : bayi, balita, usia sekolah, remaja dan

lansia. Pada kelompok khusus di masyarakat : ibu hamil, pekerja industri, kelompok penyakit

kronis, penyakit menular. Adapun pengkajian selanjutnya dijabarkan sebagaimana dibawah ini :

Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas

Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, respirasi, suhu tubuh

Kejadian penyakit (dalam 1 tahun terakhir) :

- ISPA
- Penyakit asthma

- TBC paru

- Penyakit kulit

- Penyakit mata

- Penyakit rheumatic

- Penyakit jantung

- Penyakit gangguan jiwa

- Kelumpuhan

- Penyakit menahun lainnya

Riwayat penyakit keluarga

Pola pemenuhan sehari-hari :

- Pola pemenuhan nutrisi

- Pola pemenuhan cairan dan elektrolit

- Pola istirahat dan tidur

- Pola eliminasi

- Pola aktivitas gerak

- Pola pemenuhan kebersihan diri

Status psikososial :

- Komunikasi dengan sumber-sumber kesehatan

- Hubungan dengan orang lain

- Peran di masyarakat

- Kesedihan yang dirasakan

- Stabilitas emosi
- Penelantaran anak atau lansia

- Perlakuan yang salah dalam kelompok dalam hal ini perilaku tindakan kekerasan

Status pertumbuhan dan perkembangan

Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan

Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan

Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok, minum kopi yang berlebihan,

mengkonsumsi alcohol, penggunaan obat tanpa resep, penyalahgunaan obat terlarang, pola

konsumsi tinggi garam, lemak dan purin.

2) Data lingkungan fisik

a) Pemukiman

Luas bangunan

Bentuk bangunan

Jenis bangunan

Atap rumah

Dinding

Lantai

Ventilasi

Pencahayaan

Penerangan

Kebersihan

Pengaturan ruangan dan perabot

Kelengkapan alat rumah tangga


b) Sanitasi

Penyediaan air bersih (MCK)

Penyediaan air minum

Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan bagaimana jarak dengan

sumber air

Sarana pembuangan air limbah (SPAL)

Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah, bagaimana cara pengolahannya :

dibakar, ditimbun, atau cara lainnya, sebutkan.

Polusi udara, air, tanah atau suara/kebisingan

Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industri lainnya, sebutkan.

c) Fasilitas

Peternakan, pertanian, perikanan dan lain-lain

Pekarangan

Sarana olahraga

Taman, lapangan

Ruang pertemuan

Sarana hiburan

Sarana ibadah

d) Batas-batas wilayah

Sebelah utara, barat, timur, dan selatan

e) Sarana ibadah

3) Pelayanan kesehatan dan social

a) Pelayanan kesehatan
Lokasi sarana kesehatan

Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dan kader)

Jumlah kunjungan

System rujukan

b) Fasilitas social (pasar, took ,swayalan)

Lokasi

Kepemilikan

Kecukupan

4) Ekonomi

a) Jenis Pekerjaan

b) Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan

c) Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan

d) Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lansia

5) Keamanan dan transportasi

a) Keamanan

Sistem keamanan lingkungan

Penanggulangan kebakaran

Penanggulangan bencana

Penanggulangan polusi, udara, air dan tanah

b) Transportasi

Kondisi jalan

Jenis transportasi yang dimiliki

Sarana transportasi yang ada


6) Politik dan pemerintahan

a) Sistem pengorganisasian

b) Struktur organisasi

c) Kelompok organisasi dalam komunitas

d) Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan

7) Sistem komunikasi

a) Sarana umum komunikasi

b) Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas

c) Cara penyebaran informasi

8) Pendidikan

a) Tingkat pendidikan komunitas

b) Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal atau non formal)

Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas

Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia

c) Jenis bahasa yang digunakan

9) Rekreasi

a) Kebiasaan rekreasi

b) Fasilitas tempat rekreasi

c) Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara sebagai

berikut :

1) Klasifikasi data atau kategori data

Cara mengkategori data :

Karakteristik demografi
Karakteristik geografi

Karakteristik social ekonomi

Sumber dan pelayanan kesehatan

(Anderson & Mc Farlane, 1981. Community as Client)

2) Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly

3) Tabulasi data

4) Interpretasi data

b. Analisa data

Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan

kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah

yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan. Tujuan

analisa data adalah :

Menetapkan kebutuhan komunity

Menetapkan kekuatan

Mengidentifikasi pola respon komunity

Mengidentifikasi pola kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan

c. Perumusan atau penentuan masalah kesehatan

Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh

masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi. Namun demikian

masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu perlu

diprioritaskan masalah.

d. Prioritas masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu

mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria, diantaranya adalah :

Perhatian masyarakat

Prevalensi kejadian

Berat ringannya masalah

Kemungkinan masalah untuk diatasi

Tersedianya sumber daya masyarakat

Aspek politis

Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Abraham H.

Maslow yaitu :

Keadaan yang mengancam kehidupan

Keadaan yang mengancam kesehatan

Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang aktual maupun

potensial. Masalah actual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian sedangkan

masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian (American Nurses of

Association (ANA).

Diagnosa keperawatan mengandung komponen utama yaitu :

1) Problem (Masalah)

2) Etiologi (Penyebab)

3) Sign or Symptom (Tanda atau Gejala)

Perumusan daignosa keperawatan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :


1) Dengan rumus PES

DK : P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab) + S (Symptom/gejala)

2) Dengan rumus PE

DK : P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab)

Jadi menegakkan diagnosa keperawatan minimal harus mengandung 2 komponen tersebut diatas,

disamping mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1) Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah

2) Sumber daya yang tersedia dari masyarakat

3) Partisipasi dan peran serta masyarakat

Sedangkan diagnosa keperawatan menurut Mueke, 1984 terdiri dari :

1) Masalah . Sehat . Sakit

2) Karakteristik populasi

3) Karakteristik lingkungan (Epidemiologi triagle)

Logan & Dawkins, 1986. Dalam bukunya : Family Centered Nursing in the Community :

Diagnosa resiko : (masalah)

Diantara : .... (komunity)

Sehubungan dengan : ( Karakteristik komunity dan lingkungan)

Yang dimanifestasikan/

didemonstrasikan oleh : ... ( Indikator kesehatan/analisa data)

3. Perencanaan

Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk

mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan

terpenuhinya kebutuhan pasien. Rencana keperawatan harus mencakup : Perumusan tujuan,


Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan, kriteria hasil untuk menilai pencapaian

tujuan.

a. Perumusan tujuan

Dalam merumuskan tujuan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1) Berfokus pada masyarakat

2) Jelas dan singkat

3) Dapat diukur dan diobservasi

4) Realistik

5) Ada target waktu

6) Melibatkan peran serta masyarakat

Formulasi kriteria tujuan : T = S + P + K.1 + K.2

S: Subjek K.1 : Kondisi

P: Predikat K.2 : Kriteria

Selain itu dalam perumusan tujuan :

1) Dibuat berdasarkan goal : sasaran dibagi hasil akhir yang diharapkan

2) Perilaku yang diharapkan berubah

3) Specific

4) Measurable atau dapat diukur

5) Attainable atau dapat dicapai

6) Relevant/realistic atau sesuai

7) Time-Bound atau waktu tertentu

8) Sustainable atau berkelanjutan

b. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan


Langkah-langkah dalam perencanaan perawatan kesehatan melalui kegiatan :

1) Identifikasi alternatif tindakan keperawatan

2) Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan

3) Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perncanaan melalui kegiatan : musyawarah

masyarakat desa atau lokakarya mini

4) Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia

5) Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang sangat dirasakan

masyarakat

6) Mengarah pada tujuan yang akan dicapai

7) Tindakan harus bersifat realistic

8) Disusun secara berurutan

c. Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan

Penentuan kriteria dalam perencanaan keperawatan komunitas adalah sebagai berikut

1) Menggunakan kata kerja yang tepat

2) Dapat dimodifikasi

3) Bersifat spesifik :

Siapa yang melakukan ?

Apa yang dilakukan ?

Dimana dilakukan ?

Kapan dilakukan ?

Bagaimana melakukan ?

Frekuensi melakukan ?
4. Pelaksanaan

Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan

komunitas adalah : I2 RMU.

1. Inovatif

Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu menyesuaikan diri

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan berdasar pada iman dan takwa

2. Integrated

Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesame profesi, tim kesehatan

lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan asas kemitraan

3. Rasional

Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus menggunakan

pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program yang telah disusun.

4. Mampu dan mandiri

Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam

melaksanakan asuhan keperawatan serta komponen.

5. Ugem

Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan bertindak

dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan tercapai

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan :

Keterpaduan antara : Biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana, dan prasarana dengan pelayanan

kesehatan maupun sector lainnya

Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan tokoh masyarakat dalam rangka alih peran.

Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat dan didokumentasikan.


Adanya penyelenggaraan system rujukan baik medis maupu rujukan kesehatan.

5. Evaluasi

a. Fokus evaluasi

1) Relevansi

Apakah program yang diperlukan ?

Yang ada atau yang terbaru

2) Perkembangan kemajuan

Apakah dilaksanakan sesuai dengan rencana ?

Bagaimana staf, fasilitas dan jumlah peserta ?

3) Cost efficiency (efisiensi biaya)

Bagaimana biaya ?

Apa keuntungan program ?

4) Efektifitas

Apakah tujuan tercapai ?

Apakah klien puas ?

Apakah focus pada formulatif dan hasil jangka pendek ?

5) Impact

Apakah dampak jangka panjang ?

Apa perubahan perilaku dalam 6 bulan atau 1 tahun ?

Apakah status kesehatan meningkat ?

b. Kegunaan evaluasi

1) Menentukan perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan.

2) Menilai hasil guna, daya guna dan produktivitas asuhan keperawatan yang diberikan.
3) Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun

rencana dalam proses keperawatan.

c. Hasil evaluasi

Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil evaluasi, yaitu :

1) Tujuan tercapai

Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat telah menunjukkan kemajuan sesuai

denga kriteria yang telah ditetapkan.

2) Tujuan tercapai sebagian

Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari penyebab dan cara

memperbaiki atau mengatasinya.

3) Tujuan tidak tercapai

Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tidak menunjukkan perubahan kemajuan

sama sekali bahkan timbul masalah baru. Dalam hal ini perlu dikaji secara mendalam apakah

terdapat problem dalam data, analisis, diagnosis, tindakan dan faktor-faktor yang lain tidak

sesuai sehingga menjadi penyebab tidak tercpainya tujuan.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. A
2. Umur Kepala Keluarga : 37 tahun
3. Alamat Kepala Keluarga : Jln. Baji minasa, Kel.tamarunang, Kec.Mariso
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Pedagang
5. Pendidikan Kepala Keluarga : SLTP
6. Komposisi Keluarga :
No Nama JK Hub.Dg. Umur Pend. STATUS IMUNISASI
Anggota Kep. (thn) terakhir BCG POLIO DPT HEPATITIS CAMPAK
keluarga Keluarga
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Ny.K P ISTRI 35 SMP
2 An.M P Anak 1 12 SMP
3 An.N L Anak 2 9 SD

Genogram :

Keterangan :

= laki-laki = garis hub. keluarga = meninggal

= perempuan = tinggal satu rumah = klien

6. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. A termasuk keluarga kecil yang terdiri dari Kepala Keluarga, istri, 2 orang
anak
7. Suku Bangsa :
Seluruh Anggota Keluarga berasal dari suku Makassar, Indonesia
8. Agama :
Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka taat beribadah dan
menjalankan perintah Allah SWT
9. Status Sosial Ekonomi keluarga :
Kepala Keluarga : 500.000,-/bln
Istri (ibu K) : 250.000,-/bln
Anak ke-1 :-
Anak ke-2 :-
Untuk pendapatan KK dengan Istri, dijadikan satu sehingga menjadi Rp.750.000,-/bln
dengan rata-rata pengeluaran Rp.600.000,-/bln. Dilihat dari penghasilan anggota keluarga
dan harta benda yang dimiliki dalam keluarga, keluarga tersebut mempunyai status social
ekonomi rendah
10. Aktivitas rekreasi keluarga :
Setiap hari KK dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan hiburan
biasanya menonton TV, berkumpul dengan keluarga dan melepas lelah diruang keluarga,
untuk anak ke-1 dan ke-2 sering keluar bermain dengan teman-temannya disore hari.
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
11. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga Tn.A mempunyai 2 orang anak, anak pertama perempuan dengan umur 14 thn,
anak kedua laki-laki dengan umur 12 thn, maka keluarga Tn.A berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.
12. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Adanya masalah kesehatan yang dihadapi oleh Ny.K menderita gastritis, dan adanya
stress/trauma keluarga yang mengganggu anak-anaknya.
13. Riwayat Keluarga Inti
Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular, menahun, dan menurun. Riwayat
kesehatan masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut :
Kepala Keluarga : Klien pernah sakit apendisitis sehingga harus operasi dan rawat inap
selama 8 hari di Rumah Sakit dan sekarang sudah sembuh.
Istri : Klien memiliki penyakit magh/gastritis, namun jika penyakitnya kambuh tidak
mengharuskan klien berobat dan rawat inap di RS akan tetapi cukup membeli obat
diapotek
Anak ke-1 : tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat
inap di RS
Anak ke-2 : klien pernah mengalami cedera di kepala dan pergelangan tangan dislokasi
akibat jatuh pada saat bermain, tapi tidak dibawa ke RS untuk berobat akan tetapi hanya
diberi obat gosok dan diurut saja pergelangan tangannya dan kepala yang cedera hanya
diberikan antiseptic yang dibeli sendiri dari apotek. Namun klien masih terkadang
mengeluhkan tangannya terasa nyeri apabila banyak digerakkan saat bermain. Biasanya
saat kambuh, klien cukup diberi minyak gosok pada daerah yang terasa sakit yang
kemudian digunakan untuk istirahat sampai sembuh dengan sendirinya.

14. Riwayat Keluarga Sebelumnya


Dari keluarga Tn.A tepatnya anak ke-2 (kakak KK) pernah mengidap sakit DBD, sedangkan
dari keluarga Ny.K tepatnya anak ke-2 (adik Ny.K) mengidap penyakit diare.
C. Pengkajian Lingkungan
15. karakteristik rumah
Luas tanah : 5 x 6 m2 Luas Rumah : 4 x 5 m2
Tipe Rumah : Rumah panggung/rumah kayu dengan jumlah ruang 1 kamar tidur, 1 ruang
tamu sekaligus ruang keluarga, 1 dapur, kamar mandi diluar rumah, dan WC umum. Jumlah
jendela 3, setiap ruangan dimanfaatkan sebagaimana fungsinya secara optimal. Peletakan
perabot rumah tangga tidak tertata dengan rapi. Tidak ada septic tank, pembuangan
langsung ke selokan besar, jarak antara wc dengan sumber air kurang lebih 10 meter,
sumber air minum PAM.
Denah Rumah :
Keterangan
:
1. Rg. Tamu & rg. Keluarga
1 2 2. Kamar tidur

3. Dapur
3 4. Kamar mandi

5. Wc umum

10m
16. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RW
Tetangga klien yang ada di sekitar rumah ramah-ramah. Klien tinggal di wilayah perkotaan
sehingga jarak rumah satu dengan yang lain cukup dekat. Penduduk setempat juga
mempunyai kesepakatan apabila ada warga baru dan ada tamu yang menginap harap lapor
pada RT/RW. Saat terjadi wabah DBD, malaria, atau pun diare diadakan kerja bakti.
17. Mobilitas Geografis Keluarga
Sejak Tn.A menikah dengan Ny.K, keluarga Tn.A sudah 2 kali pindah pertama di Panampu
dan yang kedua di kecamatan Mariso dan tidak pernah pindah lagi.
18. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Setiap hari, pada saat sore dan malam hari klien dan keluarganya selalu meluangkan waktu
untuk berkumpul. Keluarga klien juga berinteraksi baik dengan masyarakat disekitar.
19. Sistem Pendukung Keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga saling menyayangi
satu sama lain keluarga klien memiliki fasilitas kesehatan MCK, tempat tidur, sumber air
bersih, dan sepeda sebagai sara transportasi, sedangkan fasilitas sosialnya berupa
mengikuti penyuluhan kesehatan diposyandu misalnya : penyuluhan tentang
DBD,diadakannya imunisasi, sedangkan dukungan psikologi dan spiritual keluarga
terpenuhi dengan baik.
D. Struktur keluarga
20. Pola Komunikasi Keluarga
Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat adalah bahasa
makassar dan Indonesia. Komunikasi antara keluarga lebih sering mulai sore hari karena
hampi semua anggota keluarga pulang kerja disore hari.
21. Struktur Kekuatan Keluarga
Klien memberi nasehat kepada anak-anaknya bagaimana cara berperilaku yang baik ,
sopan santun, tata karma, cara menjaga hubungan baik dengan orang lain. Untuk kekuatan
keluarga masih tetap berada pada Tn.A jika ada masalah diselesaikan dengan baik oleh
Tn.A dan istrinya beserta kedua anaknya.
22. Struktur Peran

Tn.A :
- peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat
- peran formal : menjadi kepala keluarga, suami, ayah

Ny.K :

- peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat dan perkumpulan ibu-ibu


dilingkungan tempat tinggal
- peran formal : sebagai ibu rumah tangga, istri. ibu

Anak ke-1 :

- peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar


- peran formal : sebagai anak

Anak ke-2 :

- peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar


- peran formal : sebagai anak
23. Nilai dan Norma keluarga
Keluarga kurang menyadari pentingnya menjaga kesehatan, mereka membiasakan cuci
tangan sebelum makan, akan tetapi kebersihan lingkungan disekitarnya tidak dijaga
dengan baik, kecukupan gizi dalam keluarga juga kurang terpenuhi dilihat dari makanan
yang sering dikonsusmsi tiap harinya dikarenakan ekonomi rendah (tidak memenuhi 4
sehat 5 sempurna).
E. Fungsi Keluarga
24. Fungsi Afektif
Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih saying. Klien selalu mendukung apa
yang dilakukannya selama dalam batas kewajaran dan tidak melangga etika dan sopan
santun. Diterapkannya demokrasi dalam mengatasi permasalahan keluarga.
25. Fungsi Sosial
Interaksi antara anggota keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga masih
memperhatikan dan menerapkan etika sopan santun dalam berperilaku.
26. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
keluarga cukup mengetahui mengenai penyakit, namun pengetahuan mengenai
penanganan jika mengalami kekambuhan penyakit kurang. Terbukti saat Ny.K kambuh
penyakitnya dia hanya membeli obat di apotek tanpa berobat ke dokter dulu, dan juga
ketika anaknya mengalami cedera hanya diberi minyak gosok di area yang sakit, lalu
digunakan untuk istirahat sampai terasa baik.
b. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
- anggota kelurga mengerti potensi yang ada pada setiap anggota kelurga dan mengerti
tentang sumber-sumber kelurga yang dimiliki
- keluarga kurang menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang bersih dapat
mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit. Terbukti dari lingkungan sekitar banyak
terdapat tumpukan sampah, tidak terdapat juga empat sampah.
- Keluarga kurang mengerti dan menyadari tentang pentingnnya hygien sanitasi untuk
menciptakan rumah yang sehat. Terbukti jendela rumah jarang dibuka.
- Keluarga secara keseluruhan kurang mampu mempertahankan kondisi kesehatan mereka.
Terbukti pemenuhan gizi seimbang kurang, tidur tidak teratur, mengatur waktu antara
bekerja dan berkumpul dengan keluarga kurang baik, terbukti keluarga mengutamakan
pekerjaan.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
- pegetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas, keluarga sedikit mengerti mengenai hal-
hal yang dapat menyebabkan kekambuhan dan yang perlu dilakukan untuk mencegah
kekambuhan
- jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan tenaga kesehatan,
maka keluarga akan mempercayakan perawatan dan penyembuhan pada tenaga
kesehatan. Namun bila sakitnya masih tergolong ringan, keluarga cukup menganjurkan
istirahat, pemenuhan kebutuhan dan konsumsi obat antiseptic, generic, dll dari apotek atau
warung kepada anggota keluarga yang sakit.
- Untuk berjaga-jaga, keluarga hanya menyediakan obat-obatan yang sering dikonsumsi dan
cocok bagi masing-masing anggota keluarga. Apabila penyakit yang diderita dirasa parah,
keluarga langsung membawa ke tenaga kesehatan.
- Keluarga memberikan perhatian, kasih saying dan support agar dapat membantu proses
penyembuhan.
d. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat :
- keluarga cukup mengerti tentang kesehatan pada anggota keluarganya
- anggota keluarga cukup peka terhadap anggota keluarga yang sakit. Namun, terkadang
maslah kesehatan tersebut dianggap sepele atau tidak begitu diperhatikan secara lebih
lanjut.
- Keluarga tetap berusaha agar penyakit yang diderita tidak kambuh dan selalu mencari
solusi jika keluarga sakit.
- Keluarga sangat cemas dengan kemungkinan penyakit yang menyerang anggota keluarga
yang lain.
- Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara positif
- Keluarga kurang mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang dilakukan jika
maslah kesehatan muncul dalam keluarga, sehingga tidak dapat mengambil keputusan.
27. fungsi reproduksi
a. jumlah anak yang dimiliki Tn.A ada 2 orang yaitu 1 perempuan dan 1 laki-laki
b. keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dengan menjaga jarak kelahiran anak
yang satu dengan yang lainnya.
c. Tn.A dan Ny.K menggunakan metode program KB alami
28. fungsi ekonomi
- keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari pendapatan yang
diterima per bulan, namun keluarga kurang mampu menyisihkan pendapatannya untuk
keperluan yang tidak terduga
- keluarga kurang mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, seperti posyandu,
puskesmas dll.
F. Stress dan Koping Keluarga
29. stressor jangka pendek dan jangka panjang
- stressor jangka pendek : kerusakan rumah akibat banjir dan trauma adanya banjir susulan
- stressor jangka panjang : kekambuhan penyakit magh/gastritis pada Ny.K
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Untuk stress jangka pendek, keluarga mengaku sedikit cemas karena tidak dapat
tenang dan nyaman beristirahat dirumahnya.meskipun demikian keluarga telah berusaha
memperbaiki rumahnya sehingga layak untuk dihuni dan tetap waspada dengan adanya
banjir susulan yang bisa datang lagi. Untuk stressor jangka panjang keluarga (terutama
Ny.K) berusaha mencegah kekambuhan penyakitnya. Namun terkadang Ny.K tetap
mengkonsumsi makanan yang menjadi pantangannya misalnya makanan pedas dan asam.
31. strategi koping yang digunakan
Bila ada permasalahan dalam keluarga, sering diselesaikan dengan musyawarah.
32. strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah melakukan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak,
mengkambinghitamkan anak, memberikan ancaman dalam menyelesaikan masalah.

G. Pemeriksaan Fisik
1. Tn.A (kepala keluarga)
TD : 120/70 mmHg
R : 24 x/menit
N : 80 x/menit
S : 36 0C
KEPALA
- Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus, kulit sawo matang
- Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat
- Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip
- Mulut dan faring
- Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris
LEHER
Inspeksi : tidak ada nodul
DADA
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi,
suara mur mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
ABDOMEN
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan peristaltik
usus baik.
EKSTREMITAS
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari
tangan dan kaki.
2. Ny.K (Istri)
TD : 120/80 mmHg
R : 26 x/menit
N : 80 x/menit
S : 36 0C
KEPALA
- Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus, kulit putih bersih
- Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat
- Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip
- Mulut dan faring
- Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris
LEHER
Inspeksi : tidak ada nodul
DADA
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi,
suara mur mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
ABDOMEN
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan peristaltik
usus baik.
EKSTREMITAS
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari
tangan dan kaki.

H. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan


Keluarga berharap agar mampu memberikan pelayanan yang baik dan tepat pada siapa
saja yang membutuhkan tidak hanya pasien yang di RS tetapi juga warga masyarakat yang
membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan. Jangan membeda-bedakan dalam
memberikan pelayanan antara masyarakat miskin dengan kaya.
I. Pengkajian Fokus
- Hubungan anak terhadap orang tua baik, walau pun sibuk bekerja ibu dan ayah selalu
meluangkan waktu disela- sela pekerjaan untuk pulang kerumah memberi makan dan
melihat keadaan anaknya
- Hubungan anak dengan adiknya sangat baik, selalu bermain bersama meski orang tua
pergi bekerja (saling menjaga satu sama lain)
- Orang tua membentuk jaringan dengan anak dengan cara tiap hari selalu meluangkan
waktu disela-sela pekerjaan menjenguk anaknya dirumah, tetap memberikan kasih sayang,
perhatian kepada seluruh keluarga dan tetap menjaga komunikasi dengan baik.
- Pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga tetap terjaga dengan baik kedua orang tua memiliki
tugas sebagai kepala keluarga, isri, ayah dan juga ibu.

J. Analisa Data

SIMPTOM ETIOLOGI PROBLEM


DO: bila lelah dan Ketidak mampuan keluarga untuk Nyeri Akut
makannya tidak mengenal mengenai masalah kesehatan (Ny.K)
teratur Ny.K nampak yang meliputi pengertian, tanda dan
menahan nyeri gejala, factor penyebab yang
DS: pasien mengatakan mempengaruhinya serta persepsi
bila lelah dan makan keluarga terhadap masalah
tidak teratur perutnya
terasa nyeri. Lalu
biasanya cukup minum
obat magh (antasida),
tidak pernah ke dokter
periksa
Skala nyeri : 4 (1-5)
DO: keluarga tampak Ketidak mampuan keluarga dalam Sindrom
sering tiduran dan mengambil keputusan mengenai pasca
berkumpul diruang tindakan yang tepat atas kecemasan trauma
tamu. atau trauma yang dirasakan.
DS: keluarga mengaku
masih sedikit cemas
dan keluarga tidak
dapat berada didalam
rumah dengan nyaman
dan tenang. Keluarga
tetap waspada dengan
adanya banjir susulan
akibat cuaca yang tidak
menentu dan tidak
disangka-sangka.
K. Skoring
1. Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga
untuk mengenal masalah kesehatan anggota keluarga.

No Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah: 3/3x1 = 3/3 3/3=1 Masalah sudah terjadi
aktual
2 Kemungkinan 1/2x2 = 1 1 Kebiasaan klien yang
masalah dapat dapat mendorong
diubah: kekambuhan akan
sebagian terulang kembali saat
klien merasakan dalam
keadaan sehat
3 Potensial 2/3x1 = 2/3 2/3 Sumber-sumber dan
masalah untuk tindakan yang mencegah
dicegah : kekambuhan dapat
cukup dijangkau oleh klien
4 Menonjolnya 0/2x1 = 0 0 Kebiasaan dalam
masalah: mengatasi masalah yang
masalah tidak sedederhana
dirasakan menyebabkan masalah
tidak dianggap serius oleh
klien dan keluarga
:22/3

2. Sindrom pasca trauma pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat atas kecemasan atau
trauma yang dirasakan.

No. Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah: 3/3x1 = 1 1 Masalah actual karena
aktual mekanisme koping
keluarga kurang adekuat
dan stressor sangat
dirasakan keluarga
2 Kemungkinan 1/2x2 = 1 1 Semakin lama, stressor
masalah dapat makin sedikit sehingga
diubah: sebagian trauma dapat diatasi
sebagian.
3 Potensial 2/3x1 = 1 2/3 Penerimaan dan
masalah untuk keikhlasan terhadap
dicegah: cukup suatu peristiwa dapat
mengurangi trauma
4 Menonjolnya 2/2x1 = 1 1 Trauma merupakan salah
masalah: satu tanda keadaan
masalah berat, psikologis yang
perlu terganggu
penanganan
serius
:32/3

L. Prioritas Masalah
1. Sindrom pasca trauma pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat atas kecemasan atau
trauma yang dirasakan
2. Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
untuk mengenal masalah kesehatan anggota keluarga.
M. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.A
N Hari/ Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisasi
o Tanggal Umum Khusus
1. Rabu/ Sindrom pasca Setelah 1. Keluarga mampu1. Anjurkan keluarga 1. Dengan mengungkapkan
22/12/10 trauma pada dilakukan mengenal untuk mengungkapkan apa yang dirasakan kepada
keluarga Tn.A tindakan masalah trauma kecemasannya perawat, dapat
berhubungan selama 2 hari dalam keluarga mengurangi beban yang
dengan diharapkan 2. Keluarga mampu2. Anjurkan keluarga dirasakan.
ketidakmampuan keluarga memutuskan untuk mengurangi 2. Dengan tidak selalu
keluarga dalam mampu tindakan yang stressor yang mengingat dan mengenang
mengambil mengatasi tepat untuk menyebabkan masa lalu yang
keputusan sindrom mengatasi kecemasan seperti menyedihkan dan
mengenai pasca trauma kecemasan dan anjurkan keluarga untuk menakutkan, keluarga
tindakan yang trauma tidak berfokus terhadap dapat mengurangi trauma.
tepat atas 3. Keluarga mampu kejadian banjir yang
kecemasan atau melakukan paling berkesan dan
trauma yang tindakan merusak harta benda.
dirasakan keperawatan 3. Anjurkan keluarga
mencegah untuk tetap 3. Mekanisme koping
trauma yang mempertahankan keluarga yang adekuat
berlebih mekanisme koping dapat mencegah trauma
4. Keluarga mampu keluarga dalam yang berlebih.
memelihara menghadapi masalah
lingkungan fisik, 4. Anjurkan keluarga
psikis, dan social untuk menjaga 4. Keadaan fisik, social dan
untuk hubungan social dengan psikis anggota keluarga
mempertahanka tetangga yang memiliki dapat mempengaruhi
n derajat kesamaan senasib dan derajat kesehatan
kesehatan sepenanggungan, keluarga.
5. Keluarga mampu menjaga keadaan psikis
memanfaatkan dengan mampu
sumberdaya menerima dengan ikhlas
yang ada keadaan yang
dimasyarakat menimpanya.
seperti 5. Anjurkan keluarga
puskesma, untuk meminta bantuan
posyandu untuk dari tega kesehatan 5. Pelayanan kesehatan

memperoleh dalam upaya merupakan salah satu


pelayanan mengurangi masalah bentuk sumber daya yang
kesehatan. kesehatan ada dimasyarakat.
2. Rabu/ Nyeri akut pada Setelah 1. Keluarga mampu1. Jelaskan tentang 1. Klien mampu memahami
22/12/10 Ny.K pada dilakukan mengenal penyakit gastritis, penyakit
keluarga Tn.A tindakan penyakit meliputi: pengertian, gastritis, meliputi:
berhubungan selama 2 hari gastritis. tanda dan gejala, pengertian, tanda dan
dengan diharapkan 2. Keluarga mampu penyebab, penanganan gejala, penyebab,
ketidakmampuan Ny.K mampu memutuskan dan pencegahan serta penanganan dan
keluarga untuk mengatasi tindakan yang akibat bila penanganan pencegahan serta
mengenal nyeri tepat untuk tidak tepat atau tdk akibat bila penanganan
masalah mengatasi segera ditangani dengan tidak tepat atau tdk segera
kesehatan kekambuhan bahasa yang mudah ditangani.
anggota Ny.K dipahami.
keluarga. 3. Keluarga mampu2. Jelaskan kepada
melakukan keluarga mengenai hal-
tindakan hal yang dapat
keperawatan dilakukan saat penyakit 2. Keluarga mampu
pencegahan Ny.K kambuh memberikan tindakan
penyakit Ny.K 3. Anjurkan kepada yang tepat bagi klien
4. Keluarga mampu keluarga untuk
memelihara membantu klien dalam
lingkungan fisik, menghindari dan 3. Keikutsertaan keluarga
psikis, dan social meminimalisasikan secara optimal dapat
sehingga dapat segala bentuk makanan membantu klien untuk
menunjang dan minuman yang mempertahankan
peningkatan dapat menyebabkan kesehatannya.
kesehatan Ny.K penyakit Ny.K kambuh
5. Keluarga mampu4. Anjurkan kepada
memanfaatkan keluarga untuk tidak
sumberdaya membiarkan Ny.K
yang ada kecapean dan banyak
dimasyarakat pikiran.
seperti 5. Anjurkan kepada 4. Dorongan dan motivasi
puskesmas, keluarga untuk dari keluarga dapat
psyandu, kartu memeriksakan Ny.K membantu meningkatkan
sehat untuk kepelayanan kesehatan derajat kesehatan Ny.K
memperoleh terdekat baik saat 5. Pemeriksaan yang teratur
pelayanan kambuh maupun tidak dapat mencegah keadaan
kesehatan bagi untuk mengetahui penyakit yang lebih berat
Ny.K perkembangan penyakit dan dapat mengontrol
Ny.K kesembuhan klien.

N. IMPLEMENTASI
Hari/tgl No. Dx IMPELEMENTASI Ket
Kamis/ 1 1. Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan kecemasannya
23/12/2010 Hasil : keluarga mengungkapakan kecemasannya
2. Menganjurkan keluarga untuk mengurangi stressor yang menyebabkan kecemasan seperti
anjurkan keluarga untuk tidak berfokus terhadap kejadian banjir yang paling berkesan dan
merusak harta benda.
Hasil ; keluarga mendengarkan dengan baik apa yang disrankan, dan ingin mencoba
melaksanakan apa yang telah dingajurkan perawat
3. Menganjurkan keluarga untuk tetap mempertahankan mekanisme koping keluarga dalam
menghadapi masalah
Hasil : keluarga mendengarkan dengan seksama anjuran yang diberikan perawat dan ingin
memperbaiki koping keluarganya.
4. Menganjurkan keluarga untuk menjaga hubungan social dengan tetangga yang memiliki
kesamaan senasib dan sepenanggungan, menjaga keadaan psikis dengan mampu
menerima dengan ikhlas keadaan yang menimpanya.
Hasil : kelurga menjaga hubungan social dengan tetangga yang memiliki kesamaan senasib
dan sepenanggungan, menjaga keadaan psikis dengan mampu menerima dengan ikhlas
keadaan yang menimpanya, meskipun jarang berkumpul dan berkomunikasi dengan
mereka.
5. Menganjurkan keluarga untuk meminta bantuan dari tenaga kesehatan dalam upaya
mengurangi masalah kesehatan.
Hasil : keluarga menerima saran untuk meminta bantuan kepada tenaga kesehatan dan
keluarga mengatakan akan melaksanakannya.
Kamis/ 2 1. Menjelaskan tentang penyakit gastritis, meliputi: pengertian, tanda dan gejala, penyebab,
23/12/2010 penanganan dan pencegahan serta akibat bila penanganan tidak tepat atau tdk segera
ditangani dengan bahasa yang mudah dipahami.
Hasil : klien tampak mendengarkan dan dengan seksama dan klien mengatakan agak
mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
2. Menjelaskan kepada keluarga mengenai hal-hal yang dapat dilakukan saat penyakit ny.x
kambuh.
Hasil : klien tampak mengerti dengan penjelasan yang diberikan perawat, dan klien
mengatakan akan melaksanakan apa yang disarankan.
3. Menganjurkan kepada keluarga untuk membantu klien dalam menghindari dan
meminimalisasikan segala bentuk makanan dan minuman yang dapat menyebabkan
penyakit Ny.K kambuh
Hasil : keluarga tampak mengerti dan bersedia membantu klien
4. Menganjurkan kepada keluarga untuk tidak membiarkan ny.x kecapean dan banyak
pikiran.
Hasil ; keluarga mengatakan akan selalu mengingatkan klien untuk menjaga kebiasaan dan
aktivitas yang menyebabkan kekambuhan penyakit klien.
5. Menganjurkan kepada keluarga untuk memeriksakan Ny.K kepelayanan kesehatan
terdekat baik saat kambuh maupun tidak untuk mengetahui perkembangan penyakit Ny.K
Hasil : keluarga mendengarkan dengan baik dan menerima saran yang diberikan dan akan
mengaplikasikannya.

O. EVALUASI
No. Hari/tgl DIAGNOSA EVALUASI

1 sabtu / Sindrom pasca trauma S : keluarga mengatakan kini sudah tidak secemas hari-hari kemarin karena
25/12/2010 pada keluarga Tn.A rumah yang rusak sudah diperbaiki, danada info bahwa akan ada perbaikan
berhubungan dengan selokan dan pembuangan air bah oleh pemerintah setempat secepatnya.
ketidakmampuan keluarga O : keluarga tampak lebih tenang
dalam mengambil A : masalah teratasi sebagian (intervensi 1 dan 5 = berhasil/ intervensi 2, 3,
keputusan mengenai 2 = belum berhasil)
tindakan yang tepat atas P: lanjutkan intervensi : 2, 3,dan 4
kecemasan atau trauma
yang dirasakan
2 sabtu / Nyeri akut pada Ny.K pada S : Ny.x mengatakan kini telah memahami penyakitnya dan apa saja yang
25/12/2010 keluarga Tn.A perlu dilakukan untuk mencegah kekambuhan dan yang perlu dilakukan
berhubungan dengan saat kambuh
ketidakmampuan keluarga O : - klien tampak mengangguk saat diberi penjelasan
untuk mengenal masalah - klien mengatakan mengerti dengan penjelasan perawat
kesehatan anggota A : masalah teratasi
keluarga. P : pertahankan intervensi

Diposkan oleh Konny Liane Rako di 09.05


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog
2014 (7)

2013 (31)
o November (5)
o Oktober (10)
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Kronik
Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Kronik
LampiranA.DATA SUBJEKTIFIdentitas klienN...

Asuhan Keperawatan Gagal ginjal Akut
o April (3)
o Maret (10)
o Februari (3)

2012 (13)

Im a simple Girl, love Jesus, my family and my friends..


Konny Liane Rako
Im simple girl, love Jesus Christ, my family, friends :)
love all about Korean Wave,.
want be a profesional Nurse ^^
#pray can change all things
Lihat profil lengkapku
Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.

You might also like