Professional Documents
Culture Documents
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu keperawatan yang
merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan social (WHO, 1959).
Suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan
masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat (Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan
Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu perawatan kesehatan
masyarakat yaitu : Ilmu Keperawatan, Ilmu kesehatan masyarakat dan Ilmu social (peran serta
masyarakat).
1. Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis
terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh
masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada
fisiologis, psikologis, social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap
pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, analisis data,
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan objektif. Data subyektif
adalah data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga,
kelompok dan komunitas yang diungkapkan secara langsung melalui lisan sedangkan data
objektif adalah data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.
Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan dan komunitas.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya :
kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit, 2005).
Cara pengumpulan data terdiri dari tiga cara yaitu dengan wawancara atau anamnase,
a. Pengumpulan data
pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi
masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, social ekonomi dan spiritual serta
factor lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut harus akurat dan dapat
dilakukan analisa untuk pemecahan masalah. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam
1) Data inti
dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan termasuk data umum mengenai lokasi daerah
binaan (yang dijadikan praktek keperawatan komunitas), luas wilayah, iklim, type komunitas
(masyarakat rusal atau urban), keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan komunitas
b) Data demografi
Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status perkawinan, ras atau suku,
c) Vital statistic
Jabarkan atau uraikan data tentang : angka kematian kasar atau CDR, penyebab kematian, angka
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic antara lain : dari
angka mortalitas, morbiditas, IMR. MMR, cakupan imunisasi. Selanjutnya status kesehatan
komunitas kelompokkan berdasarkan kelompok umur : bayi, balita, usia sekolah, remaja dan
lansia. Pada kelompok khusus di masyarakat : ibu hamil, pekerja industri, kelompok penyakit
kronis, penyakit menular. Adapun pengkajian selanjutnya dijabarkan sebagaimana dibawah ini :
- ISPA
- Penyakit asthma
- TBC paru
- Penyakit kulit
- Penyakit mata
- Penyakit rheumatic
- Penyakit jantung
- Kelumpuhan
- Pola eliminasi
Status psikososial :
- Peran di masyarakat
- Stabilitas emosi
- Penelantaran anak atau lansia
- Perlakuan yang salah dalam kelompok dalam hal ini perilaku tindakan kekerasan
Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok, minum kopi yang berlebihan,
mengkonsumsi alcohol, penggunaan obat tanpa resep, penyalahgunaan obat terlarang, pola
a) Pemukiman
Luas bangunan
Bentuk bangunan
Jenis bangunan
Atap rumah
Dinding
Lantai
Ventilasi
Pencahayaan
Penerangan
Kebersihan
Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan bagaimana jarak dengan
sumber air
Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah, bagaimana cara pengolahannya :
c) Fasilitas
Pekarangan
Sarana olahraga
Taman, lapangan
Ruang pertemuan
Sarana hiburan
Sarana ibadah
d) Batas-batas wilayah
e) Sarana ibadah
a) Pelayanan kesehatan
Lokasi sarana kesehatan
Jumlah kunjungan
System rujukan
Lokasi
Kepemilikan
Kecukupan
4) Ekonomi
a) Jenis Pekerjaan
a) Keamanan
Penanggulangan kebakaran
Penanggulangan bencana
b) Transportasi
Kondisi jalan
a) Sistem pengorganisasian
b) Struktur organisasi
7) Sistem komunikasi
8) Pendidikan
9) Rekreasi
a) Kebiasaan rekreasi
c) Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara sebagai
berikut :
Karakteristik demografi
Karakteristik geografi
3) Tabulasi data
4) Interpretasi data
b. Analisa data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan
kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah
yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan. Tujuan
Menetapkan kekuatan
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh
masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi. Namun demikian
masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu perlu
diprioritaskan masalah.
d. Prioritas masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu
Perhatian masyarakat
Prevalensi kejadian
Aspek politis
Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Abraham H.
Maslow yaitu :
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang aktual maupun
potensial. Masalah actual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian sedangkan
masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian (American Nurses of
Association (ANA).
1) Problem (Masalah)
2) Etiologi (Penyebab)
2) Dengan rumus PE
DK : P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab)
Jadi menegakkan diagnosa keperawatan minimal harus mengandung 2 komponen tersebut diatas,
2) Karakteristik populasi
Logan & Dawkins, 1986. Dalam bukunya : Family Centered Nursing in the Community :
Yang dimanifestasikan/
3. Perencanaan
Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan
tujuan.
a. Perumusan tujuan
4) Realistik
3) Specific
3) Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perncanaan melalui kegiatan : musyawarah
5) Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang sangat dirasakan
masyarakat
2) Dapat dimodifikasi
3) Bersifat spesifik :
Dimana dilakukan ?
Kapan dilakukan ?
Bagaimana melakukan ?
Frekuensi melakukan ?
4. Pelaksanaan
Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan
1. Inovatif
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu menyesuaikan diri
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan berdasar pada iman dan takwa
2. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesame profesi, tim kesehatan
3. Rasional
pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program yang telah disusun.
5. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan bertindak
dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan tercapai
Keterpaduan antara : Biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana, dan prasarana dengan pelayanan
Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan tokoh masyarakat dalam rangka alih peran.
5. Evaluasi
a. Fokus evaluasi
1) Relevansi
2) Perkembangan kemajuan
Bagaimana biaya ?
4) Efektifitas
5) Impact
b. Kegunaan evaluasi
2) Menilai hasil guna, daya guna dan produktivitas asuhan keperawatan yang diberikan.
3) Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun
c. Hasil evaluasi
1) Tujuan tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat telah menunjukkan kemajuan sesuai
Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari penyebab dan cara
Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tidak menunjukkan perubahan kemajuan
sama sekali bahkan timbul masalah baru. Dalam hal ini perlu dikaji secara mendalam apakah
terdapat problem dalam data, analisis, diagnosis, tindakan dan faktor-faktor yang lain tidak
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. A
2. Umur Kepala Keluarga : 37 tahun
3. Alamat Kepala Keluarga : Jln. Baji minasa, Kel.tamarunang, Kec.Mariso
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Pedagang
5. Pendidikan Kepala Keluarga : SLTP
6. Komposisi Keluarga :
No Nama JK Hub.Dg. Umur Pend. STATUS IMUNISASI
Anggota Kep. (thn) terakhir BCG POLIO DPT HEPATITIS CAMPAK
keluarga Keluarga
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Ny.K P ISTRI 35 SMP
2 An.M P Anak 1 12 SMP
3 An.N L Anak 2 9 SD
Genogram :
Keterangan :
6. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. A termasuk keluarga kecil yang terdiri dari Kepala Keluarga, istri, 2 orang
anak
7. Suku Bangsa :
Seluruh Anggota Keluarga berasal dari suku Makassar, Indonesia
8. Agama :
Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka taat beribadah dan
menjalankan perintah Allah SWT
9. Status Sosial Ekonomi keluarga :
Kepala Keluarga : 500.000,-/bln
Istri (ibu K) : 250.000,-/bln
Anak ke-1 :-
Anak ke-2 :-
Untuk pendapatan KK dengan Istri, dijadikan satu sehingga menjadi Rp.750.000,-/bln
dengan rata-rata pengeluaran Rp.600.000,-/bln. Dilihat dari penghasilan anggota keluarga
dan harta benda yang dimiliki dalam keluarga, keluarga tersebut mempunyai status social
ekonomi rendah
10. Aktivitas rekreasi keluarga :
Setiap hari KK dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan hiburan
biasanya menonton TV, berkumpul dengan keluarga dan melepas lelah diruang keluarga,
untuk anak ke-1 dan ke-2 sering keluar bermain dengan teman-temannya disore hari.
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
11. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga Tn.A mempunyai 2 orang anak, anak pertama perempuan dengan umur 14 thn,
anak kedua laki-laki dengan umur 12 thn, maka keluarga Tn.A berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.
12. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Adanya masalah kesehatan yang dihadapi oleh Ny.K menderita gastritis, dan adanya
stress/trauma keluarga yang mengganggu anak-anaknya.
13. Riwayat Keluarga Inti
Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular, menahun, dan menurun. Riwayat
kesehatan masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut :
Kepala Keluarga : Klien pernah sakit apendisitis sehingga harus operasi dan rawat inap
selama 8 hari di Rumah Sakit dan sekarang sudah sembuh.
Istri : Klien memiliki penyakit magh/gastritis, namun jika penyakitnya kambuh tidak
mengharuskan klien berobat dan rawat inap di RS akan tetapi cukup membeli obat
diapotek
Anak ke-1 : tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat
inap di RS
Anak ke-2 : klien pernah mengalami cedera di kepala dan pergelangan tangan dislokasi
akibat jatuh pada saat bermain, tapi tidak dibawa ke RS untuk berobat akan tetapi hanya
diberi obat gosok dan diurut saja pergelangan tangannya dan kepala yang cedera hanya
diberikan antiseptic yang dibeli sendiri dari apotek. Namun klien masih terkadang
mengeluhkan tangannya terasa nyeri apabila banyak digerakkan saat bermain. Biasanya
saat kambuh, klien cukup diberi minyak gosok pada daerah yang terasa sakit yang
kemudian digunakan untuk istirahat sampai sembuh dengan sendirinya.
3. Dapur
3 4. Kamar mandi
5. Wc umum
10m
16. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RW
Tetangga klien yang ada di sekitar rumah ramah-ramah. Klien tinggal di wilayah perkotaan
sehingga jarak rumah satu dengan yang lain cukup dekat. Penduduk setempat juga
mempunyai kesepakatan apabila ada warga baru dan ada tamu yang menginap harap lapor
pada RT/RW. Saat terjadi wabah DBD, malaria, atau pun diare diadakan kerja bakti.
17. Mobilitas Geografis Keluarga
Sejak Tn.A menikah dengan Ny.K, keluarga Tn.A sudah 2 kali pindah pertama di Panampu
dan yang kedua di kecamatan Mariso dan tidak pernah pindah lagi.
18. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Setiap hari, pada saat sore dan malam hari klien dan keluarganya selalu meluangkan waktu
untuk berkumpul. Keluarga klien juga berinteraksi baik dengan masyarakat disekitar.
19. Sistem Pendukung Keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga saling menyayangi
satu sama lain keluarga klien memiliki fasilitas kesehatan MCK, tempat tidur, sumber air
bersih, dan sepeda sebagai sara transportasi, sedangkan fasilitas sosialnya berupa
mengikuti penyuluhan kesehatan diposyandu misalnya : penyuluhan tentang
DBD,diadakannya imunisasi, sedangkan dukungan psikologi dan spiritual keluarga
terpenuhi dengan baik.
D. Struktur keluarga
20. Pola Komunikasi Keluarga
Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat adalah bahasa
makassar dan Indonesia. Komunikasi antara keluarga lebih sering mulai sore hari karena
hampi semua anggota keluarga pulang kerja disore hari.
21. Struktur Kekuatan Keluarga
Klien memberi nasehat kepada anak-anaknya bagaimana cara berperilaku yang baik ,
sopan santun, tata karma, cara menjaga hubungan baik dengan orang lain. Untuk kekuatan
keluarga masih tetap berada pada Tn.A jika ada masalah diselesaikan dengan baik oleh
Tn.A dan istrinya beserta kedua anaknya.
22. Struktur Peran
Tn.A :
- peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat
- peran formal : menjadi kepala keluarga, suami, ayah
Ny.K :
Anak ke-1 :
Anak ke-2 :
G. Pemeriksaan Fisik
1. Tn.A (kepala keluarga)
TD : 120/70 mmHg
R : 24 x/menit
N : 80 x/menit
S : 36 0C
KEPALA
- Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus, kulit sawo matang
- Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat
- Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip
- Mulut dan faring
- Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris
LEHER
Inspeksi : tidak ada nodul
DADA
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi,
suara mur mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
ABDOMEN
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan peristaltik
usus baik.
EKSTREMITAS
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari
tangan dan kaki.
2. Ny.K (Istri)
TD : 120/80 mmHg
R : 26 x/menit
N : 80 x/menit
S : 36 0C
KEPALA
- Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus, kulit putih bersih
- Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat
- Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip
- Mulut dan faring
- Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris
LEHER
Inspeksi : tidak ada nodul
DADA
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi,
suara mur mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
ABDOMEN
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan peristaltik
usus baik.
EKSTREMITAS
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari
tangan dan kaki.
J. Analisa Data
L. Prioritas Masalah
1. Sindrom pasca trauma pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat atas kecemasan atau
trauma yang dirasakan
2. Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
untuk mengenal masalah kesehatan anggota keluarga.
M. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.A
N Hari/ Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisasi
o Tanggal Umum Khusus
1. Rabu/ Sindrom pasca Setelah 1. Keluarga mampu1. Anjurkan keluarga 1. Dengan mengungkapkan
22/12/10 trauma pada dilakukan mengenal untuk mengungkapkan apa yang dirasakan kepada
keluarga Tn.A tindakan masalah trauma kecemasannya perawat, dapat
berhubungan selama 2 hari dalam keluarga mengurangi beban yang
dengan diharapkan 2. Keluarga mampu2. Anjurkan keluarga dirasakan.
ketidakmampuan keluarga memutuskan untuk mengurangi 2. Dengan tidak selalu
keluarga dalam mampu tindakan yang stressor yang mengingat dan mengenang
mengambil mengatasi tepat untuk menyebabkan masa lalu yang
keputusan sindrom mengatasi kecemasan seperti menyedihkan dan
mengenai pasca trauma kecemasan dan anjurkan keluarga untuk menakutkan, keluarga
tindakan yang trauma tidak berfokus terhadap dapat mengurangi trauma.
tepat atas 3. Keluarga mampu kejadian banjir yang
kecemasan atau melakukan paling berkesan dan
trauma yang tindakan merusak harta benda.
dirasakan keperawatan 3. Anjurkan keluarga
mencegah untuk tetap 3. Mekanisme koping
trauma yang mempertahankan keluarga yang adekuat
berlebih mekanisme koping dapat mencegah trauma
4. Keluarga mampu keluarga dalam yang berlebih.
memelihara menghadapi masalah
lingkungan fisik, 4. Anjurkan keluarga
psikis, dan social untuk menjaga 4. Keadaan fisik, social dan
untuk hubungan social dengan psikis anggota keluarga
mempertahanka tetangga yang memiliki dapat mempengaruhi
n derajat kesamaan senasib dan derajat kesehatan
kesehatan sepenanggungan, keluarga.
5. Keluarga mampu menjaga keadaan psikis
memanfaatkan dengan mampu
sumberdaya menerima dengan ikhlas
yang ada keadaan yang
dimasyarakat menimpanya.
seperti 5. Anjurkan keluarga
puskesma, untuk meminta bantuan
posyandu untuk dari tega kesehatan 5. Pelayanan kesehatan
N. IMPLEMENTASI
Hari/tgl No. Dx IMPELEMENTASI Ket
Kamis/ 1 1. Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan kecemasannya
23/12/2010 Hasil : keluarga mengungkapakan kecemasannya
2. Menganjurkan keluarga untuk mengurangi stressor yang menyebabkan kecemasan seperti
anjurkan keluarga untuk tidak berfokus terhadap kejadian banjir yang paling berkesan dan
merusak harta benda.
Hasil ; keluarga mendengarkan dengan baik apa yang disrankan, dan ingin mencoba
melaksanakan apa yang telah dingajurkan perawat
3. Menganjurkan keluarga untuk tetap mempertahankan mekanisme koping keluarga dalam
menghadapi masalah
Hasil : keluarga mendengarkan dengan seksama anjuran yang diberikan perawat dan ingin
memperbaiki koping keluarganya.
4. Menganjurkan keluarga untuk menjaga hubungan social dengan tetangga yang memiliki
kesamaan senasib dan sepenanggungan, menjaga keadaan psikis dengan mampu
menerima dengan ikhlas keadaan yang menimpanya.
Hasil : kelurga menjaga hubungan social dengan tetangga yang memiliki kesamaan senasib
dan sepenanggungan, menjaga keadaan psikis dengan mampu menerima dengan ikhlas
keadaan yang menimpanya, meskipun jarang berkumpul dan berkomunikasi dengan
mereka.
5. Menganjurkan keluarga untuk meminta bantuan dari tenaga kesehatan dalam upaya
mengurangi masalah kesehatan.
Hasil : keluarga menerima saran untuk meminta bantuan kepada tenaga kesehatan dan
keluarga mengatakan akan melaksanakannya.
Kamis/ 2 1. Menjelaskan tentang penyakit gastritis, meliputi: pengertian, tanda dan gejala, penyebab,
23/12/2010 penanganan dan pencegahan serta akibat bila penanganan tidak tepat atau tdk segera
ditangani dengan bahasa yang mudah dipahami.
Hasil : klien tampak mendengarkan dan dengan seksama dan klien mengatakan agak
mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
2. Menjelaskan kepada keluarga mengenai hal-hal yang dapat dilakukan saat penyakit ny.x
kambuh.
Hasil : klien tampak mengerti dengan penjelasan yang diberikan perawat, dan klien
mengatakan akan melaksanakan apa yang disarankan.
3. Menganjurkan kepada keluarga untuk membantu klien dalam menghindari dan
meminimalisasikan segala bentuk makanan dan minuman yang dapat menyebabkan
penyakit Ny.K kambuh
Hasil : keluarga tampak mengerti dan bersedia membantu klien
4. Menganjurkan kepada keluarga untuk tidak membiarkan ny.x kecapean dan banyak
pikiran.
Hasil ; keluarga mengatakan akan selalu mengingatkan klien untuk menjaga kebiasaan dan
aktivitas yang menyebabkan kekambuhan penyakit klien.
5. Menganjurkan kepada keluarga untuk memeriksakan Ny.K kepelayanan kesehatan
terdekat baik saat kambuh maupun tidak untuk mengetahui perkembangan penyakit Ny.K
Hasil : keluarga mendengarkan dengan baik dan menerima saran yang diberikan dan akan
mengaplikasikannya.
O. EVALUASI
No. Hari/tgl DIAGNOSA EVALUASI
1 sabtu / Sindrom pasca trauma S : keluarga mengatakan kini sudah tidak secemas hari-hari kemarin karena
25/12/2010 pada keluarga Tn.A rumah yang rusak sudah diperbaiki, danada info bahwa akan ada perbaikan
berhubungan dengan selokan dan pembuangan air bah oleh pemerintah setempat secepatnya.
ketidakmampuan keluarga O : keluarga tampak lebih tenang
dalam mengambil A : masalah teratasi sebagian (intervensi 1 dan 5 = berhasil/ intervensi 2, 3,
keputusan mengenai 2 = belum berhasil)
tindakan yang tepat atas P: lanjutkan intervensi : 2, 3,dan 4
kecemasan atau trauma
yang dirasakan
2 sabtu / Nyeri akut pada Ny.K pada S : Ny.x mengatakan kini telah memahami penyakitnya dan apa saja yang
25/12/2010 keluarga Tn.A perlu dilakukan untuk mencegah kekambuhan dan yang perlu dilakukan
berhubungan dengan saat kambuh
ketidakmampuan keluarga O : - klien tampak mengangguk saat diberi penjelasan
untuk mengenal masalah - klien mengatakan mengerti dengan penjelasan perawat
kesehatan anggota A : masalah teratasi
keluarga. P : pertahankan intervensi
Poskan Komentar
Arsip Blog
2014 (7)
2013 (31)
o November (5)
o Oktober (10)
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Kronik
Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Kronik
LampiranA.DATA SUBJEKTIFIdentitas klienN...
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal Akut
o April (3)
o Maret (10)
o Februari (3)
2012 (13)