Professional Documents
Culture Documents
Asupan gizi yang dianjurkan, termasuk bagi wanita hamil atau menyusui. Suplemen vitamin-
mineral pranatal tertentu dapat melebihi asupan gizi yang dianjurkan. Selain itu, pemakaian
suplemen secara berlebihan, yang sering dibeli sendiri oleh pasien, menimbulkan
kekhawatiran akan toksisitas nutrien selama kehamilan. Nutrien yang berpotensi memiliki
efek toksik adalah besi, seng, selenium, dan vitamin A, B6, C dan D. Secara khususu
kelebihan vitamin A >10.000 IU per hari dapat bersifat teratogenik. Beta karoten adalah
prekursor provitamin A ditemukan dalam buah dan sayuran ( banyak pada hati ayam). Dan
retinol adalah bentuk vitamin A yang jadi.
Kalori
Kehamilan memerlukan tambahan 80.000 kkal sebagian terakumulasi dalam 20 minggu
terakhir. Untuk memenuhi kebutuhan ini, selama kehamilan dianjurkan peningkatan kalori
100-300 kkal/hari. Kalori dibutuhkan untuk energi, dan jika asupan kalori kurang memadai
maka protein akan di metabolisasi dan bukan disisakan untuk peran vital dalam pertumbuhan
dan perkembangan janin. Kebutuhan fisiologis total selama kehamilan tidak harus merupakan
jumlah kebutuhan tak hamil biasa plus kebutuhan spesifik kehamilan.
Protein
Kedalam kebutuhan protein wanita hamild ditambahkan kebutuhan untuk pertumbuhan dan
remodeling janin, plasenta, uterus, dan payudara, serta peningkatan volume darah ibu.
Sekama paruh kedua kehamilan, sekitar 1000g protein diendapkan, serta dengan 5-6 g/ hari.
Konsentrasi sebagian besar asam amino dalam plasma ibu turun mencolok, termasuk ornitin,
glisin, taurin, dan prolin. Pengecualian selama kehamilan adalah asam glutamat dan alanin,
yang konsentrasinya meningkat.
Sebagian besar protein disarankan berasal dari sumber hewani, misalnya daging, susu, telur,
keju, produk ayam, dan ikan, karena protein hewani mengandung asam-asam amino dalam
kombinasi optimal. Susu dan produk susu telah lama dianggap sebagai sumber ideal nutrien,
khususnya protein dan kalsium, untuk wanita hamil atau menyusui.
Mineral
Besi
Dari 300 mg besi yang dipindahkan ke janin dan plasenta dan 500 mg yang dimasukkan
kedalam massa hemoglobin ibu yang bertambah, hampir semua digunakan setelah
pertengahan kehamilan.selama waktu itu kebutuhan besi yang ditimbulkan oleh kehamilan
dan ekskresi ibu total mencapai sekitar 7 mg per hari. Hanya sedikit wanita yang memiliki
simpanan besi atau asupan besi dalam makanan yang memadai untuk memenuhi jumlah ini.
Wanita hamil mendapatkan paling sedikit suplemen besi fero sebanyak 27 mg/ hari. Jumlah
ini terkandung dalam sebagian besar vitamin pranatal. Wanita hamil mungkin mendapat
manfaat dari pemberian 60-100 mg besi/ hari jika ia bertubuh besar, memiliki janin kembar,
atau kadar hemoglobin agak rendah. Wanita yan jelas anemik akibat defisiensi besi akan
berespon baik dengan pemberian suplementasi oral garam besi. Karena kebutuhan besi tidak
banyak meningakat selama 4 bulan pertama kehamilan maka suplemen besi selama waktu ini
bukan merupakan sebuah keharusan. Menunda pemberian suplemen besi selama trimester
pertama kehamilan menghindari resiko peningkatan mual dan muntah. Ingesti besi sebelum
tidur malam atau saat perut kosong akan meningkatkan penyerapan dan tampaknya
mengurangi kemungkinan reaksi simpang pada saluran cerna.
Kalsium
Wanita hamil menahan sekitar 30 gr kalsium, yang sebagian besar disalurkan ke janin pada
kehamilan tahap lanjut. Jumlah kalsium ini mencerminkan hanya sekitar hanya sekitar 2,5%
dari kalsium ibu total. Yang kebanyakan ada di tulang, dan yang mudah dimobilisasi untuk
pertumbuhan janin. Selain itu, peningkatan penyerapan kalsium di usus dan retensi progresif
sepanjang kehamilan. Upaya-upaya untuk mencegah preeklampsia dengan menggunakan
suplementasi kalsium belum terbukti efektif, dan hal ini tidak dianjurkan untuk digunakan
secara rutin pada kehamilan.
Seng
Defisiensi seng berat dapat menyebabkan penurunan nafsu makan, pertumbuhan
suboptimal, dan gangguan penyembuhan luka. Defisiensi seng berat dapat menyebabkan
dwarfism (tubuh cebol) dan hipogonadisme. Hal ini juga dapat menyebabkan penyakit kulit
spesifik, akrodermatitis enteropatika, akibat defisiensi seng kongenital berat yang jarang
dijumpai. Meskipun kadar suplementasi seng yang aman untuk wanita hamil belum
dipastikan, asupan harian yang dianjurkan selama kehamilan adalah sekitar 12 mg.
Zinc adalah mineral penting yang dikenal penting untuk banyak fungsi biologis termasuk
sintesis protein, pembelahan sel dan metabolisme asam nukleus.1 Defisiensi seng yang parah
jarang terjadi pada manusia, namun kekurangan ringan sampai sedang mungkin umum
terjadi, terutama pada populasi dengan konsumsi seng rendah. -konsumsi makanan sumber
hewani dan asupan makanan yang kaya dengan phytate, yang menghambat penyerapan
seng.2 Diperkirakan lebih dari 80% wanita hamil di seluruh dunia memiliki asupan seng yang
tidak cukup3, mengkonsumsi rata-rata 9,6 mg zink per hari, jauh di bawah yang
direkomendasikan. tingkat minimum harian untuk dua trimester terakhir kehamilan di setting
bioavailabilitas seng rendah
Telah disarankan bahwa defisiensi seng ibu dapat mengganggu perkembangan bayi dan
menyebabkan hasil kelahiran yang buruk. Konsentrasi seng plasma rendah mengurangi
transportasi zinc plasenta dan dapat mempengaruhi suplai seng ke janin.1 Kekurangan seng
juga mengubah tingkat sirkulasi sejumlah hormon yang terkait dengan onset persalinan, dan
karena seng sangat penting untuk fungsi kekebalan tubuh normal, defisiensi mungkin
berkontribusi terhadap infeksi sistemik dan intra-rahim, penyebab utama kelahiran
prematur.1,2 Berat lahir dan prematuritas rendah adalah faktor risiko yang signifikan untuk
morbiditas dan mortalitas neonatal dan bayi. Telah dihipotesiskan bahwa suplementasi seng
dapat memperbaiki hasil kehamilan bagi ibu dan bayi.
Studi efek suplementasi zinc selama kehamilan telah menunjukkan hasil yang tidak
konsisten, mungkin sebagian karena tantangan dalam menetapkan status zinc baseline pada
populasi.5 Dua laporan sistematis terbaru melaporkan meta-analisis percobaan terkontrol
acak suplementasi seng selama kehamilan yang dilakukan pada lima benua antara tahun 1977
dan 2008, sebagian besar di antara perempuan dengan status sosial ekonomi rendah, pada
berbagai hasil ibu dan bayi baru lahir.2,6 Kedua ulasan tersebut menyimpulkan bahwa
suplementasi seng dikaitkan dengan penurunan yang signifikan dalam kelahiran prematur
sebesar 14% (risiko relatif ringkasan (RR ) 0,86 [95% CI 0,75, 0,99] dan [95% CI 0,76-0,97])
2,6 Namun, suplementasi seng tidak berpengaruh nyata terhadap hasil bayi lainnya termasuk
kematian neonatal, usia kehamilan rata-rata atau parameter pertumbuhan janin lainnya.
sebagai risiko berat lahir rendah atau berat badan rata-rata, panjang atau lingkar kepala saat
lahir2,6, atau pada hasil ibu primer seperti preeklampsia. Efek suplementasi zinc pada
kelahiran prematur mungkin disebabkan oleh penurunan kejadian atau tingkat keparahan
infeksi maternal, yang merupakan faktor risiko kelahiran prematur yang diketahui.
Status gizi keseluruhan ibu selama kehamilan merupakan kontributor yang signifikan
terhadap kematian ibu dan bayi perinatal dan morbiditas dan peningkatan kualitas, atau
kepadatan gizi, pola makan ibu diketahui memperbaiki hasil kehamilan.7 Mengingat efek
terbatas yang diamati untuk suplementasi seng pada hasil kehamilan, mungkin lebih
bijaksana untuk memfokuskan penelitian untuk mengidentifikasi cara memperbaiki status
gizi keseluruhan perempuan di daerah berpenghasilan rendah.2,8 Saat ini UNICEF
mempromosikan suplemen mikronutrien antenatal multipel yang meliputi seng, besi dan
asam folat, untuk semua wanita hamil di negara berkembang, mengingat mereka cenderung
memiliki asupan mikronutrien rendah dari makanan saja.9 Meskipun tampaknya tidak ada
efek berbahaya dari suplementasi seng., manfaat kesehatan keseluruhan suplemen seng pada
kehamilan saat ini tampak terbatas.
Yodium
Pemakaian garam dan produk roti beryodium dianjurkan selama kehamilan untuk
mengimbangi peningkatan kebutuhan oleh adanya janin dan hilangnya yodium ibu melalui
ginjal. Defisiensi yodium berat pada ibu mempermudah bayi mengalami kretinisme
epidemik, yang ditandai oleh defek neurologis berat multipel. Suplementasi yodium pada
kehamilan tahap awal mencegah sebagian kasus kretinisme.
Selenium
Defisiensi selenium berat bermanifestasi sebagai kardiomiopati serin mematikan pada anak
dan wanita usia subur.
Vitamin
Asam Folat
Mungkin lebih dari separuh kasus cacat tabung saraf dapat dicegah dengan pemberian asam
folat 400 g setiap hari sepanjang periode perikonsepsi. Penambahan 140 g asam folat
kedalam setiap 100 produk padi-padian dapat meningkatkan asupan asam folat wanita.
Vitamin A
Suplementasi rutin vitamin A tidak dianjurkan karena terdapat keterkaitan cacat lahir dengan
pemberian vitamin A dosis tinggi pada kehamilan 10.000-50.000 IU per hari. Malformasi ini
serupa dengan yang ditimbulkan oleh turunan vitamin A yang merupakan suatu teratogen
kuat. Beta karoten prekusor vitamin A yang terdapat di buah dan sayuran tidak terbukti
menyebabkan toksisitas vitamin A.
Sekitar 6 juta wanita hamil menderita buta senja akibat defisiensi vitamin A. Defisiensi
vitamin A baik nyata ataupun subklinis dilaporkan berkaitan dengan peningkatan risiko
anemia dan persalinan kurang bulan spontan.
Vitamin B12
Pada kehamilan normal kadar vitamin B12 plasma ibu menurun dan terutama disebabkan
oleh berkurangnya kadar protein pembawa transkobalamin dalam plasma. Vitamin B12
terdapat secara alami hanya dalam makanan hewani dan vegetarian ketat dapat melahirkan
bayi dengan simpanan vitamin B12 yang rendah. Demikian juga karena air susu dari ibu
vegetarian hanya mengandung sedikit vitamin B12, defisiensi dapat semakin nyata pada bayi
yang disusui. Ingesti berlebihan vitamin C juga dapat menyebabkan defisiensi fungsional
vitamin B12. Kadar vitamin B12 yang rendah pada masa prakonsepsi, serupa dengan kadar
folat dapat meningkatkan resiko cacat tabung saraf.
Vitamin B6 Piridoksin
Bagi wanita yang memiliki resiko tinggi mengalami kekurangan gizi misalnya pecandu obat
terlarang, remaja dan mereka yang hamil multijanin dianjurkan suplemen 2 mg setiap hari.
Vitamin B6 jika dikombinasikan dengan antihistamin doksilamin pada wanita hamil terbukti
bermanfaat pada kasus mual dan muntah pada kehamilan.
Vitamin C
Asupan yang dianjurkan pada vitamin C selama kehamilan adalah 80-85mg/ hari sekitar 20%
lebih banyak daripada keadaan tak hamil.
Surveilans Nutrisi Pragmatik
Meskipun ilmu gizi terus berupaya mengidentifikasikan jumlah ideal protein, kalori, vitamin,
dan mineral bagi wanita hamil dan janinnya, mereka yang langsung menangani wanita hamil
dan janinnya mungkin sebaiknya melaksanakan hal-hal berikut :
1. Secara umum, nasehati wanita hamil untuk makan apa yang mereka inginkan dalam
jumlah yang mereka sukai.
2. Pada wanita dari golongan sosio ekonomi yang lemah pastikan bahwa tersedia cukup
makanan.
3. Pantau penambahan berat badan dengan tujuan agar terjadi penambahan sekitar 25-35
lb pada wanita dengan IMT normal.
4. Secara berkala pantau asupan makanan dengan mengajukaj pertanyaan-pertanyaan
untuk mencari adanya makanan yang secara nutrisional aneh.
5. Berikan tablet garam besi biasa yang mengandung paling sedikit 27 mg besi setiap
hari. Berikan suplementasi folat sebelum dan selama minggu-minggu pertama
kehamilan.
6. Periksa ulang hematokrit atau kadar hemoglobin pada 28 sampai 32 minggu untuk
mendeteksi adanya penurunan signifikan.
Kelompok Makanan Pokok sebagai Sumber Karbohidrat
Kandungan zat gizi per porsi nasi kurang lebih seberat 100 gram, yang setara
dengan gelas adalah: 175 Kalori, 4 gram Protein dan 40 gram Karbohidrat.
Daftar pangan sumber karbohidrat sebagai penukar 1 (satu) porsi nasi:
B: Lemak sedang
Daftar pangan sumber Protein hewani dengan 1 (satu) satuan penukar yang
mengandung: 7 gram Protein, 5 gram lemak dan 75 Kalori:
Kelompok Buah-Buahan
Kandungan zat gizi perporsi buah (setara dengan 1 buah Pisang Ambon
ukuran sedang) atau 50 gram, mengandung 50 Kalori dan 10 gram
Karbohidrat.
Daftar buah-buahan sebagai penukar 1 (satu) porsi buah:
B. Lemak Jenuh