You are on page 1of 21

I.

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan setiap makhluk,


khususnya manusia yang telah memilih macam tumbuhan dan hewan yang
mudah dipelihara, mudah diolah, mudah disimpan dan diawetkan, serta
mempunyai manfaat yang paling banyak; rasanya yang enak dan wangi.
Pangan merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati
(organik), serta air dan bahan tambahan makanan (non organik), baik yang
diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman
bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan
dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau
pembuatan makanan atau minuman.
Pengertian pangan menurut peraturan pemerintah RI nomor 28 tahun 2004
adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah
maupun yang tidak diolah, yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman
bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan,
dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau
pembuatan makanan atau minuman.
Karakteristik pangan dalam arti luas dapat digambarkan atas sumber,
pemanfaatan, sifat-sifat fisik bahan dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
preferensi pangan. Khusus tentang sifat-sifat fisik bahan pangan berperan dalam
pengendalian proses yang didasarkan atas perhitungan-perhitungan untuk bahan
pangan khas Indonesia belum diteliti secara lengkap dan mendalam, diantaranya
pengukuran laju difusi air, sifat struktur bahan, proses termal, panas jenis, sifat-
sifat reologi, pembentukan regangan dan tekanan, pengaruh komponen bahan dan
ukuran diameter partikel, serta pendugaan sifat-sifat elastisitas bahan.
Dalam kegiatan pascapanen lainnya seperti pengemasan dan pengangkutan
sifat fisik sangat diperhatikan. Sifat bahan sangat berhubungan dengan
pengelolaan secara mekanis. Banyak para pakar yang profesional di bidangnya
khususnya bidang nutrisi telah merekomendasikan secara ilmiah melalui
pendekatan formula. Sifat fisik bahan dapat diamati secara langsung tanpa adanya
reaksi kimia, sedangkan sifat fisik lainnya dapat diamati dengan terjadinya
perubahan warna, suhu, pembentukan endapan atau pembentukan gas.

1.2. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dilaksanakannya praktikum thermophysical properties of food yaitu


agar mahasiswa dapat mengetahui pengaruh suhu terhadap thermal properties
buah yang mencakup nilai difusivitas panas, konduktivitas panas, panas spesifik
dan density.
Kegunaan dilaksanakannya praktikum thermophysical properties of food yaitu
agar mahasiswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
khususnya dalam bidang keteknikan pertanian.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahan Pangan

Bahan pangan merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk
tumbuh dan berkembang serta mampu untuk beraktifitas dan memelihara kondisi
tubuh. Dalam memilih bahan makanan maka kita perlu untuk memperhatikan
kebersihan dan mutunya supaya aman untuk dapat dikonsumsi. Makanan
umumnya tersusun atas air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, serat dan
mineral. Komponen tersebut berperan penting dalam memberikan karakter
terhadap makanan baik sifat fisik, kimia maupun fungsinya. Dan dengan semakin
majunya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pangan maka dalam hal ini
berbagai jenis makanan bisa dibuat lebih awet, menarik dan lebih aman untu dapat
dikonsumsi oleh para konsumen.
Katerbatasan pangan dan ketidakpastian tata laksana pangan merupakan salah
satu faktor kelemahan pada sistem di produksi peternakan, hal ini bisa diatasi
apabila pada potensi pertanian maupun limbahnya hal ini ikut dipertimbangkan
dalam usaha peternakan. Asalkan kita tahu bagaimana cara yang tepat nilai guna,
daya guna, teknologi pengolahan dan sistem pengolahan yang tepat supaya lebih
bermanfaat.
Yang secara garis besar bahan makanan bisa dikelompokkan menjadi dua
yakni bahan makanan asal tumbuhan nabati dan bahan makanan asal hewan
hewani. Bahan pakan nabati ialah bahan makanan yang berasal dari tanaman.
Bahan makanan hewani ialah bahan makanan yang berasal dari hewan atau
ikutannya.Pada kedua bahan makanan ini memiliki karakteristik yang sangat
berbeda sehingga sangat memerlukan penanganan dan pengolahan yang berbeda
pula.
2.1.1 Sifat Bahan Pangan
1. Secara fisik
Sifat fisik yang memiliki hubungan erat dengan sifat dari bahan pangan
antara lain sifat alometrik, tekstur, kekenyalan, koefisien gesek, dan konduktivitas
panas. Sifat fisik memiliki kaitan sangat erat dengan mutu bahan pangan karena
dapat digunakan sebagai informasi dasar dalam menentukan tingkat metode
penanganan dan atau bagaimana mendesain peralatan pengolahan terutama
peralatan pengolahan yang bersifat otomatis. Beberapa sifat fisik dalam
pangan: berat jenis, titik beku, titik gelatinisasi( proses pembengkakan
granulapati contohnya mie instan) pati, bilangan penyabunan, dan indeks bias.
Dengan kata lain sifat fisik berhubungan dengan karakteristik bahan dan
komponennya.
2. Secara Kimia
Sifat kimiawi dari bahan pangan ditentukan oleh senyawa kimia yang
terkandung sejak mulai dari bahan pangan dipanen/ditangkap hingga
diolah.Perubahan kandungan senyawa kimia pada bahan pangan tergantung dari
tingkat kematangan biologis, jeniskelamin, kematangan seksual, temperatur,
suplai makanan atau pupuk, stres, atau parameter lingkungan lainnya.Sebagian
besar bahan pangan memiliki kandungan air relative tinggi.Dengan kandungan air
demikian, bahan pangan tersebut merupakan media yang baik bagi mikroba
pembusuk untuk tumbuh dan berkembang.Upaya dilakukan untuk menurunkan
kandungan air dalam bahan pangan sampai batas dimana mikroba tidak dapat
tumbuh dan berkembang masih terus dikembangkan. Keberhasilan upaya ini akan
dapat meningkatkan masa simpan bahan pangan. Pada komoditas perikanan dan
beberapa bahan pangan nabati lainnya diketahui mengandung minyak yang dapat
diekstrak. Kandungan senyawa kimia juga akan berubah apabila bahan pangan
mengalami stres menjelang kematiannya.
3. Secara Biologis :
Sifat biologis mempunyai peranan sangat penting dalam merancang proses
penanganan dan pengolahan. Sifat biologis yang utama dari bahan pangan adalah
kandungan mikrobanya.Sebagian besar bahan pangan memiliki kandungan
mikroba sejak dipanen atau ditangkap.Mikroba ini tersebar di seluruh
permukaan.Sebagian mikroba tersebut merupakan mikroba asli (flora alami) yang
berasal dari alam dan melekat pada bahan pangan.Sebagian mikroba lainnya
berasal dari kontaminasi.Kontaminasi mikroba dapat berasal dari lingkungan,
pakaian yang dikenakan saat menangani atau mengolah bahan pangan, dan dari
bahan pangan yang sudah tercemar. Bila kondisi memungkinkan, kedua jenis
mikroba ini secara bersamaan akan menurunkan tingkat kesegaran bahan pangan.
2.1.2. Penggolongan Pangan Berdasarkan Sumber
1. Hewani mempunyai sifat khas :
a. Tidak mempunyai daya simpan lama, kecuali telur
b. Sifatnya Lunak
c. Masing-masing jenis mempunyai sifat spesifik
d. Umumnya sumber protein dan lemak
e. Produk hasil perikanan dan peternakan
2. Nabati, fisik bermacam-macam (lunak, keras, rapuh, dan kenyal/elastis)
dan merupakan produk hasil pertanian.
2.1.3. Penggolongan Pangan Berdasarkan Zat Gizi
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia, yang
berfungsi untuk menghasilkan energi, sebagai cadangan tenaga bagi tubuh
serta memberikan rasa kenyang.
2. Lemak
Lemak merupakan sumber energi selain karbohidrat dan protein.
Dengan adanya kelebihan konsumsi lemak yang tersimpan sebagai
cadangan energi, maka jika seseorang berada dalam kondisi kekurangan
kalori, maka lemak merupakan cadangan pertama yang akan digunakan
untuk mendapatkan energi setelah protein.
3. Protein
Protein sangat diperlukan tubuh.Fungsi utamanya sebagai zat
pembangun sangat diperlukan pada masa pertumbuhan.Pada masa bayi
hingga remaja, kebutuhan protein lebih besar persentasenya dibandingkan
dengan pada masa dewasa dan manula. Pada masa dewasa dan manula
protein dibutuhkan untuk mempertahankan jaringan-jaringan tubuh dan
mengganti sel-sel yang telah rusak.
Fungsi protein bagi tubuh antara lain:
1) Untuk membangun sel-sel jaringan tubuh manusia
2) Untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau aus
3) Menjaga keseimbangan asam basa pada cairan tubuh
4) Sebagai penghasil energi.
2.2. Kentang (Potato)

Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae


yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan. Tanaman kentang asalnya dari
Amerika Selatan dan telah dibudidayakan oleh penduduk di sana sejak ribuan
tahun silam. Tanaman ini merupakan herba (tanaman pendek tidak berkayu)
semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Didaerah tropis cocok ditanam di
dataran tinggi. Bunga kentang merupakan bunga sempurna dan tersusun
majemuk.Ukuran cukup besar, dengan diameter sekitar 3cm. Warnanya berkisar
dari ungu hingga putih.
Kentang, sayuran yang dimanfaatkan bonggol akarnya ini kaya akan nutrisi,
merupakan sumber pati, vitamin dan serat. Tanaman umbi yang satu ini adalah
salah satu tanaman tahunan, dan yang paling banyak ditanam diseluruh dunia.Juga
merupakan salah satu komiditas yang murah, dan sebagian penduduk
memanfaatkan sebagai makanan pokok seperti pada singkong.Botanikal tanaman
ini termasuk subspesies dari Solanum tuberosum dan dari keluarga Solanaceae.
Kentang tumbuh sekitar 12 sampai 18 inci, dan banyak dimanfaatkan
umbinya yang berada didalam tanah.Umbi biasanya berbentu bulat, oval atau
lonjong dan ukurannya sangat bervariasi.Daging kentang secara umum berwarna
terang putih, merah mawar atau cokelat muda, tergantung pada varietas dan
tekstur kelembaban.Ada varietas kentang yang memiliki tekstur khusus seperti
mentega. Kandungan dan Manfaat Kentang bagi kesehatan
Klasifikasi kentang berdasarkan mutu :
1. Kentang segar
Yaitu, umbi batang tanaman kentang dalam keadaan utuh, bersih dan segar.
Berikut merupakan karakteristik kentang segar:
a) Warna daging: Putih, Kuning, Putih kekuning kuningan atau kuning
keputih-putihan.
b) Bentuknya: Bulat, Lonjong/ Lonjong bulat.
c) Keseragaman Ukuran: Ukuran yang seragam sesuai dengan penggolongan
4 macam ukuran berat. Toleransi diatas/dibawah ukuran berat masing
masing 5 % maksimum.
d) Kerataan permukaan Kentang : Tidak lebih dari 10 % berat kentang dalam
partai mempunyai benjolan yg lebih besar dari 1 cm.
2. Kentang cacat
Kentang yang berpenyakit, berhama, bertunas, pecah, burabah warna,
bermata dalam atau karena kerusakan lain, kecuali bila cacat tersebut dapat
dihilangkan dg pengupasan biasa dan hasil terkupas tidak kurang 90 % dari berat
kentang.Toleransi thd yg berpenyakit maksimum 1 % untuk Mutu I dan 2 % untuk
Mutu II.
3. Kentang tua
Kulit kentang kuat & tidak lebih dari 5 % berat kentang dalam partai
mempunyai kulit yg mengelupas lebih dari bagian permukaan.

2.2.1. Klasifikasi / Penggolongan


Dipasaran, kentang dipisah-pisahkan menurut ukurannya dan dinamakan
kualitas A, B, C, dan D. Kualitas A adalah yang terbaik. Penyebutan 'kentang
kualitas AB' berarti campuran dari kualitas A dan B.
Menurut ukuran berat kentang segar digolongkan menjadi :
1. Kecil : 50 g ke bawah
2. Sedang : 51 g 100 g.
3. Besar : 101 g 300 g.
4. Sangat Besar : 301 g ke atas.

2.2.2. Kandungan Kentang


Kentang ini mengandung vitamin dan mineral, serta bermacam-macam
phytochemical, seperti karotenoid dan polifenol. Kentang ukuran sedang 150 g
(5.3 oz) kentang dengan kulit memberikan 27 mg vitamin C (45% dari Nilai
Harian), 620 mg potasium (18% ), 0,2 mg vitamin B6 (10% ) dan melacak jumlah
thiamin, riboflavin, folat, niacin, magnesium, fosfor, besi, dan seng. Isi serat
kentang dengan kulit (2 g) adalah setara dengan banyak roti gandum, pasta, dan
sereal.
Dalam hal gizi, kentang terkenal karena kandungan karbohidratnya (sekitar
26 gram dalam kentang medium).Bentuk dominan dari karbohidrat ini adalah
pati.Sebagian kecil tapi signifikan pati ini adalah tahan terhadap pencernaan oleh
enzim dalam lambung dan usus kecil, sehingga mencapai usus besar dasarnya
utuh.
Nilai Kandungan gizi Kentang per 100 g (3.5 oz) :
1. Energi 321 kJ (77 kcal)
2. Karbohidrat (19 g)
3. Pati (15 g)
4. Diet serat (2.2 g)
5. Lemak (0,1 g)
6. Protein (2 g)
7. Air (75 g)
8. Thiamine (B1 Vit.) 0,08 mg (6%)
9. Riboflavin (Vit. B2) 0.03 mg (2%)
10. Niacin (Vit. B3) 1,1 mg (7%)
11. Vitamin B6 0,25 mg (19%)
12. Vitamin C 20 mg (33%)
13. Kalsium 12 mg (1%)
14. Besi 1,8 mg (14%)
15. Magnesium 23 mg (6%)
16. Fosfor 57 mg (8%)
17. Kalium 421 mg (9%)
18. Sodium 6 mg (0%)
2.3. Blackberry

Sebenarnya bukan termasuk buah berry, secara botani disebut dengan buah
agregat yakni terdiri dari drupelet kecil. Buah ini bisa dimakan secara langsung
dalam keadaan segar atau bisa juga dijadikan sebagai bahan campuran olahan apel
juga untuk pembuatan kue. Bahkan manfaatnya bagi kesehatan tubuh tidak perlu
diragukan lagi, karena buah ini mengandung banyak nutrisi yang diperlukan oleh
tubuh kita. Kandungan nutrisi tersebut diantaranya serat, energi, kalsium,
magnesium, mangan, potassium, natrium, vitamin C, Vitamin A, vitamin K, asam
folat, beta karotena, lutein dan zeaxanthin.
Blackberry dan blueberry adalah buah dari keluarga yang sama, keduanya
dikemas dengan banyak nutrisi seperti vitamin, mineral, anti -oksidan, dan serat
yang penting untuk menjaga kesehatan yang optimal. Keduanya juga merupakan
buah yang mengandung rendah kalori, namun terkenal akan tingginya manfaat
antioksidan. Kandungan nutrisi blackberry segar merupakan sumber vitamin C
yang cukup baik (100 g buah mengandung 23 mg, atau 35 % dari total kebutuhan
harian direkomendasikan). Vitamin C merupakan antioksidan alami yang kuat.
Blackberry juga mengandung vitamin A ,vitamin E, dan vitamin K per-100g (16
% dari total kebutuhan harian direkomendasikan) .
Di samping itu, buah berry kaya antioksidan fenolik seperti lutein, zea
xanthin, dan betakaroten. Blackberry mengandung kadar sedang kelompok
vitamin B kompleks, seperti piridoksin, niasin, asam pantotenat, riboflavin, dan
asam folat. Vitamin ini bertindak sebagai kofaktor yang membantu tubuh untuk
memetabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Blackberry mengandung mineral
seperti kalium, mangan, tembaga, dan magnesium dengan kadar yang cukup baik.
Tembaga diperlukan tubuh untuk metabolisme tulang, serta dalam produksi sel
darah putih dan sel darah merah. Blackberry sangat rendah kalori .100 g buah
hanya menyediakan 43 kalori. Meskipun demikian, blueberry kaya serat larut dan
tidak larut (100 g buah mengandung 5,3 g atau 14 % dari total kebutuhan harian
yang direkomendasikan) .
Blackberry mengandung fitokimia antioksidan flavonoid seperti anthocyanin,
asam ellagi, tannin, quercetin, asam galat, cyanidins, pelargonidins, catechin,
kaempferol dan asam salisilat. Studi telah menunjukkan bahwa senyawa
antioksidan ini mungkin memiliki manfaat yang potensial untuk melawan kanker,
penuaan, peradangan, dan penyakit saraf. Nutrisi lain Xylitol adalah gula rendah
kalori dalam serat, yang lebih lambat diserap menjadi glukosa di dalam usus, dan
dengan demikian tidak akan menyebabkan fluktuasi kadar gula darah.
Manfaat buah blackberry bagi kesehatan
1. Memperlancar BAB
Buah blackberry mengandung serat yang tinggi yang bermanfaat untuk
membantu memperlancar proses BAB setiap harinya. Bagi anda yang sedang
mengalami masalah kesehatan yang mengganggu di pencernaan anda seperti
susah BAB, sebaiknya jangan langung minum obat. Tapi konsumsilah
makanan yang kaya akan kandungan serat salah satunya yaitu buah
blackberry
2. Mengurangi resiko diabetes
Mengkonsumsi buah blackberry setiap hari dapat mengurangi resiko
diabetes.Karena buah ini bersifat antioksidan yang bisa membantu tubuh
supaya terhindar dari resiko diabetes.
3. Mengurangi resiko anemia
Tidak hanya bisa mengurangi resiko diabetes, mengkonsumsi buah
blackberry juga bisa mengurangi resiko anemia.Karena buah ini mempunyai
kandungan vitamin C yang tinggi.
4. Kesehatan kulit
Buah blackberry tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan tubuh saja, tapi
juga dapat menjaga kesehatan kulit.Sehingga buah ini sering dijadikan bahan
untuk pembuatan produk kecantikan kulit. Selain itu membuat kulit lebih
sehat dan segar.
5. Pertumbuhan tulang
Mengkonsumsi segenggam buah blackberry bisa mencukupi kebutuhan
asupan mangan dalam setiap harinya.Karena buah ini mengandung
kandungan mangan yang bagus untuk menjaga kekuatan tulang.
6. Menghambat pertumbuhan sel kanker dan tumor
Buah blackberry mengandung kandungan anthocyanin yang mempunyai
sifat antioksidan. Sehingga tidak hanya strawberry dan blueberry saja buah
yang kaya akan antioksidan. Tapi, buah blackberry juga kaya akan kandungan
antioksidan. kandungan anthocyanin yang terdapat di dalam buah blackberry
bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan sel tumor.
7. Menyembuhkan luka
Kandungan tanin yang terdapat pada buah blackberry berfungsi untuk
membantu proses penyembuhan luka lebih cepat. Ahli gizi dari rumah sakit
Princess Grace, London yang bernama sarah wilson menyebutkan bahwa
mengoleskan buah blackberry pada jaringan kulit yang terluka bisa membuat
jaringan luka menyempitkan pembuluh darah dan juga bisa menurunkan
pendarahan yang terjadi.
8. Meningkatkan daya tahan tubuh
Kandungan vitamin C yang terdapat pada buah blackberry bermanfaat
untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.Perlu anda ketahui bahwa buah ini
memiliki lebih banyak vitamin C dibandingkan dengan buah blueberry.
III. PROSEDUR KERJA

1. Membuka website rpaulsingh.com

2. Setelah itu, muncul tampilan seperti di bawah ini. Kemudian klik Learning
and Theaching Resources.

3. Setelah itu, klik Virtual Experiment sampai muncul tampilan seperti berikut:
4. Setelah itu, pilih Thermophysical Properties of Food. Sehingga muncul
tampilan seperti di bawah ini. kemudian pilih Virtual Experiment

5. Setelah muncul tampilan seperti diatas, selanjutnya mengisi Product


Composition dari kelima Predefined Product sesuai dengan nilainya masing-
masing. Di mulai dari nectarine, milk, beef, blackberry and potato. Kemudian
pada masing-masing product lakukan star experiment sehingga muncul
tampilan seperti di bawah ini:

6. Setelah melakukan start experiment pada setiap product kemudian lakukan


export data pada kelima product sehingga muncul tampilan dibawah ini.
7. Setelah muncul tampilan export data kemudian save hasil dari data tersebut
dan masukkan ke excel. Sehingga muncul tampilan sebagai berikut:

8. Kemudian pilih delimitid kemudian klik next. Kemudian pilih comma, klik
next, kemudian finish. Sehingga data yang telah di export muncul pada layar.
9. Select temperature dan density Necturine, masukkan pada grafik

10. Klik kanan pada grafik, pilih select data sehingga muncul tampilan seperti di
bawah ini.

11. Ubah nama data menjadi Nectarine dengan menu Edit


12. Add data kedua (milk), select temperature dan density dari milk.

13. Add data ketiga (beef), select temperature dan density dari milk.

14. Add data ke empat (bblackberry, syrup pack), select temperature dan
density dari milk.
15. Add data kelima (potato), select temperature dan density dari milk.

16. Setelah semua data sudah di masukkan, kemudian tekan Ok yang ada pada
tampilan seperti dibawah ini:

17. Finish, dan akan muncul grafik semua data.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Grafik hubungan antara temperature dan density

4.2. Pembahasan

Dari grafik yang di peroleh dapat dilihat perbandingan antara massa jenis dan
suhu dari beberapa produk atau bahan pangan yang ada di atas yaitu nectarine,
milk, beef, blackberry syrup pack dan potato. Dimana dari kelima bahan pangan
tersebut memiliki massa jenis yang berbeda namun dengan suhu yang sama. Tidak
hanya memiliki perbedaan massa jenis dan suhu, tapi kelima produk atau bahan
pangan tersebut memiliki sifat termofisik yang berbeda-beda. Di mulai dari sifat
fisik, sifat kimia, bahkan kandungan yang ada dalam setiap bahan pangan itu
berbeda-beda.
Dari kelima bahan pangan tersebut memiliki tingkatan massa jenis yang
berbeda dengan suhu yang relatif sama yaitu -20. Dimulai dari nectarine yang
memiliki massa jenis yang lebih besar dari milk, dan beef. Milk sendiri memiliki
massa jenis yang paling kecil dengan nilai 0,96. Sedangkan beef memiliki massa
jenis lebih besar dari milk dengan nilai 0,99. Sedangkan blackberry, syrup pack
memiliki massa jenis lebih besar yang kedua setelah potato dengan nilai 1.0.
sedangkan potato memiliki massa jenis yang paling besar diantara keempat bahan
pangan yang lain dengan nilai sebesar 1.2.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap bahan pangan memiliki
sifat termofisik yang berbeda-beda.
V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa :


1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik
yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukan sebagai makanan
atau minuman bagi konsumsi manusia.
2. Setiap bahan pangan memiliki sifat termofisik yang berbeda-beda. Makanan
umumnya tersusun atas air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, serat dan
mineral. Komponen tersebut berperan penting dalam memberikan karakter
terhadap makanan baik sifat fisik, kimia maupun fungsinya.
3. Dari percobaan yang dilakukan, potato dan blackberry, syrup pack memiliki
massa jenis yang lebih besar dibanding nectarine, milk, dan beef. Meskipun
memiliki suhu yang sama.
DAFTAR PUSTAKA

You might also like