You are on page 1of 16

BAB II

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN
Oleh : Kelompok 2 KD 5
Hari/Tanggal : Sabtu / 15 April 2017
Jam : 11.00 WIB
Tempat : Ruang Resusitasi IGD RSUP Dr. Sardjito
Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi
dokumentasi
Sumber : Pasien, keluarga pasien, tim kesehatan, status
pasien

1. IDENTITAS
a. IdentitasPasien
Nama : An G
Umur : 17 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Status perkawinan : Tidak Kawin
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMK
Suku bangsa : Jawa /Indonesia
Alamat : Sleman, Yogyakarta
No RM : 1807922
Diagnosa Medis : Ventrikuler Takhikardi dengan
Pulse, Decopensatio cordis, susp
Miocarditis, Sepsis Severe
Tanggal masuk RS : 15April 2017
jam 11.00 W IB

b. Penanggung Jawab
Nama : Tn .S
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SD
Suku /kebangsaan : Jawa/Indonesia
Alamat : Yogyakarta
Hub dengan pasien : Ayah

2. PRIMARY SURVEY
a. Airway
Jalan nafas paten, tidak ada obstruksi, snoring(-), wheezing(-),
krekles(-), sumbatan atau penumpukan secret(-)
b. Breathing
Inspeksi : Gerakan dada kanan dan kiri simetris, irama Dispnea,
teratur, terlihat sesak nafas, SPO2: 68%, dengan ventilasi
binasal 3liter/menit.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada subcutan emphysema
Auskultasi: Suara nafas vesikuler, Ronchi (+), gasping (-), RR:
40x/menit
c. Circulation
Nadi teraba lemah tidak teratur, dan cepat, CRT > 2 detik, HR:
150x/menit, TD: 100/70 mmHg, akral dingin, kulit terlihat pucat,
oedem ekstrimitas (-), sianosis, suhu: 36,9 C
d. Disability
Kesadaran Compos Mentis, E4M5V3. Pupil isokor, reflek cahaya (+),
Gelisah

e. Expose, examine and evaluate


Dari pemeriksaan mulai kepala, leher, ekstrimitas pada pasien tidak di
temukan fraktur, jejas (-), luka (-), krepitasi (-), oedema (-)

3. SEKUNDER SURVEY
a. Keluhan utama :
Jantung berdebar - debar.
b. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien rujukan dari Puskesmas Sleman dengan diagnosis febris H5,
Dispepsia, Sinus Takikardi, Anteroseptal MI.Tiba di IGD RS dr Sarjito
pasien tampak sesak nafas, pucat, Gelisah. Kemudian di lakukan
pemeriksaan EKG dengan hasil VT dengan nadi, TD 100/70 mmHg,
HR: 150x/mnt, SpO2 68%, RR 40x/mnt, terpasang nrm 10 lpm
c. Riwayat penyakit dahulu
Alergi : Pasien tidak punya riwayat alergi, baik obat
maupun makanan
Medikasi : Pasien tidak pernah dirawat dirumah sakit,
tidak pernah sakit jantung seperti ini.
Partinent medical hystori : Pasien di bawa ke puskesmas sleman
karena mual, muntah dan panas.
Last meal : Terakhir makan bubur halus tadi pagi
sedikit sebelum ke RSS.
Event : Tidak ada hal hal yang di alami pasien /
cidera yang menyebabkan adanya keluhan
utama. Tidak mempunyai riwayat jantung
bawaan, tidak merokok.

d. Riwayat penyakit keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang mengidap penyakit stroke, asma,
jantung, DM.

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum pasien
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : Eyes = 4 Verbal= 3 Motorik= 5
b. Status Nutrisi
Tinggi Badan = 165cm
Berat Badan = 60 kg
IMT = BB / (TB)2m = 66/ (1,70)2= 66/2,89 = 22,83 (Normal)
Keterangan : <18,5 : Under weight
18,5 23 : Normal
23 25 : Over weight
>25 : Obesitas
c. Tanda tanda Vital
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Suhu tubuh : 36,9 C
Nadi : 150 x /menit
Respirasi : 40 x /menit
SPO2 : 68 % (oksigen NRM 10 lpm)
d. Sistem Integumen
Turgor kulit sedang, elastis, lembab, sianosis.
e. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : Wajah pucat, konjunctiva anemis, sklera tidak ikterik, bibir
dan kulit sianosis, JVP 5+2cm, bentuk dada simetris,
gerakan dinding dada simetris, pernafasan dada, cuping
hidung, ada retraksi dinding dada.
Palpasi :Tidak teraba adanya massa/benjolan didaerah dada, ictus
cordis teraba, akral dingin.
Perkusi : Redup/pekak
Batas jantung kanan : SIC 2 kanan line parasternalis kanan
(atas), SIC 3-4 kanan line parasternalis kanan (bawah).
Batas jantung kiri : SIC 2 kiri line parasternalis kiri (atas),
SIC 2 kiri line midklavikularis kiri (bawah).
Auskultasi :Paru-paru : vesikuler +, Ronchi (+)
Jantung : S1-S2 ireguler, bising (-)
f. Sistem Pencernaan
Tidak ada caries dentis, tidak ada nyeri telan.Tidak ada lesi di daerah
abdomen, tidak ada nyeri tekan.
g. Sistem Urogenetal
Pasien BAK menggunakan DC, urin tidak keluar.
h. Sistem Muskulo skeletal
Tidak ada fraktur ataupun luka, tidak ada oedem.
Ekstremitas Atas
Kiri : Terpasang infus dengan iv cath no. 22, dengan cairan infus Nacl
0,9%, kecepatan 10 tetes/menit makro, tusukan infuse tertutup
hipafix,, tidak ada tanda-tanda infeksi (kemerahan, bengkak,
nyeri area tusukan).
Kanan : Tidak terpasang infus
Ekstremitas Bawah kanan dan kiri : tidak ada oedema, tidak ada luka
5. TERAPI
a. Oksigen 10 liter/menit (NRM)
b. Infus :Nacl 0,9% 10 tetes/menit makro dengan three way di
tangan kiri

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. EKG
NO Tanggal/jam Tempat Kesimpulan
pengambilan
1 15 April 2017 IGD RS DR Ventrikuler
jam 11.00 Sardjito Takikardi

b. Hasil laboratorium tanggal 15April 2017 jam 11.00 WIB

Nilai
Jenis Hasil Satuan Kesan
Normal
Pemeriksaan
Hemoglobin 16,5 gr% 13-16 Tinggi

Hematokrit 49,4 % 40-54 Normal

Leukosit 31,72 ribu/mm 4-11 Tinggi


0 k
Trombosit 338 ribu/mm 150-400 Normal
k
Ureum 42,1 mg/dL 15-39 tinggi

Kreatinin 1,78 mg/dL 0,60-1,30 tinggi


Natrium 123 mmol/L 136-145 Normal

Kalium 5,1 mmol/L 3,5-5,1 Normal

Chlorida 79,5 mmol/L 98-107 Normal

PPT 22,7 dtk 12,3-15,3 tinggi

INR 1,8 detik 0.90-1.10 Normal

APTT 40,9 detik 27,9-37,0 Tinggi

Control 12,6

Analisa Gas Darah


PH : 7,26
HCO3 : 8
PCO2 : 17,4
BE : - 19,4
Kesimpulan
Asidosis respiratorik terkompensasi sebagian

ANALISA DATA
NO Hari/tgl. Data penunjang Masalah Etiologi

1. Sabtu, 15 DS : Resiko Penurunan perubahan irama VT


April017 curah jantung
Pasien mengeluh sesak nafas,
jam
berdebar debar
11.00
DO :
Nadi teraba tidak teratur,
lemah, dan cepat, Tekanan
Darah : 100/70 mmHg, Nadi :
150 x /menit
EKG VT dengan nadi
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko Penurunan curah jantung b.d perubahan irama VT ditandai dengan
DS :

Pasien mengatakan sesak nafas, jantung berdebar


DO :
Nadi teraba tidak teratur, lemah, dan cepat, Tekanan Darah : 100/70
mmHg
Nadi : 150 x /menit
EKG VT

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Resiko Penurunan curah Setelah dilakukan 1. Kaji frekuensi dan irama
jantung berhubungan tindakan keperawatan jantung
dengan perubahan irama selama 1x6 jam 2. Observasi pengeluaran
VT diharapkan menunjukkan urine, catat kepekatan atau
status sirkulasi yang konsentrasi urine
adekuat dengan kriteria ; 3. Berikan oksigen dengan
- Tekanan sistolik dan NRM 10 lpm
diastolik normal 4. Monitoring tanda-tanda
- Nadi normal (60- vital
100x/m) 5. Kolaborasi dokter
- Tidak terjadi aritmia tindakan kardioversi dan
denyut jantung infoconsent
- Distensi vena leher,
edema, tidak ada
- Sesak nafas
berkurang atau hilang
D. CATATAN PERKEMBANGAN
NO. HARI/ JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DIAGNOSA TANGGAL
1 SABTU 11.00 - Mengkaji 11.00
15 APRIL frekuensi dan S : pasien
2017 irama jantung mengatakan sesak
- Memberikan nafas, jantung
oksigen dengan berdebar
NRM 10 lpm O : TD
100/60mmHg, HR
Rida : 132 x/mnt, pasien
tampak gelisah,
sesak nafas urine
tidak keluar
A : penurunan
curah jantung
belumteratasi .
P : lanjutkan
intervensi
Budi
11.15 - Asistensi S:-
Memasang ETT O: Pasien
Rida terpasang ETT no
7 cuff tidak bocor,
dengan ventilasi
manual (baging)
11.20 Melaksanakan RKP 11.25
karena terjadi arrest, S:-
irama ekg PEA O: Gambaran VT
Memberikan nadi teraba lemah
Adrenalin 1 amp 125x/mnt
Hr 160x/mnt
11.30 Karena irama menjadi 11.33
VT maka dilanjutkan, S: -
Memberikan O: HR 40x/mnt
kardioversi sinkronize Gelombang EKG
100 joule, dilanjutkan PEA
RKP
1135
11.30 Dilanjutkan S: -
memberikan Injexi O: HR 160x/mnt
adrenalin 1 amp,dan Irama ekg vt, nadi
kompresi, dilanjutkan tak teraba
Defib 200 joule
bifasik
11.45 Memberikan injeksi S: -
Amiodaron 150 mg IV O:Irama EKG
Melakukan RKP Ventrikuler
Takikardi, nadi tak
teraba
11.50 Melakukan RKP dan
Defib 200 joule
bifasik S:-
Memberikan injeksi O:-
adrenalin 1 amp Irama EKG VT
tanpa nadi
11.55 Memberikan Injeksi S:-
Adrenalin 1 amp O: Irama ekg
Melakukan RKP asistol
Dan defib 200 joule
bifasik
12.00 S:-
O: Irama EKG
Asistol, Pupil
midriasis
maksimal
Dinyatakan
meninggal oleh
dokter
A: Masalah tidak
teratasi
P: Perawatan
jeazah
BAB III
KESIMPULAN

Ventrikel takikardi (VT) adalah terdapat tiga atau lebih premature ventricular
contraction (PVC) atau ventricular extrasystoles (VES) dengan laju lebih dari 120
kali permenit. Penatalaksanaan VT tergantung dari manifestasinya.
Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada pasien VT yaitu penurunan
curah jantung, intoleran aktivitas, penurunan perfusi jaringan perifer, ansietas dan
kurang pengetahuan.
Asuhan keperawatan pada pasien An. G dengan VT dilakukan pada tanggal
15 April 2017. Adapun diagnosa yang muncul yaitu :
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama VT
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, masalah tidak teratasi karena mucul
masalah baru dalam proses perawatan yaitu Cardiak Arres, setelah dilakukan RKP,
sempat muncul irama VT dengan nadi dan telah dilakukan Kardioversi sincronize
yang akhirnya muncul lagi irama PEA, VT tanpa nadi, yang akhirnya setelah
maksimal dilakukan sesuai algoritma BLS muncul irama Asistol pupil midriasis
maksimal dan dinyatakan meninggal oleh dokter.
DAFTAR PUSTAKA

Bakta, I.M dan Suastika, I.K. 1999. Gawat Darurat di Bidang Penyakit Dalam.
Jakarta : EGC.
Boru, C.Y. 2011. http://dokumen.tips/documents/makalah-blok-29-vt.html .
Diakses tanggal 11 Oktober 2016.
Muttaqin, A. 2012. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta : Salemba Medika.
Sudoyo, A.W. et al. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II . Jakarta :
Interna Publishing.
Yuniadi, Y. (2009). Clinical Aplication of Amiodarone Trials, 30 (1), 2531.

You might also like