Professional Documents
Culture Documents
Membran dalam memiliki struktur melekuk, melipat ke bagian matriks mitokondria, yang dikenal sebagai
krista. Struktur melekuk ini sangat membantu dalam meningkatkan luas permukaan membran dalam
sehingga meningkatkan kemampuannya menghasilkan ATP. Struktur yang melekuk ini juga membantu
mempercepat komponen matriks mencapai membran dalam. Membran dalam dan matriks mitokondria
terkait erat dengan aktivitas utama mitokondria yaitu terlibat dalam pembentukan energi, oksidasi asam
lemak dan siklus Krebs. Matriks mitokondria mengandung protein (sekitar 67% dari seluruh protein
mitokondria), enzim, DNA mitokondria dan ribosom (Lodish et al., 2000; Artika, 2003). Jumlah
mitokondria di dalam sel tergantung dari jumlah kebutuhan sel akan energi. Sel dengan kebutuhan
energi yang besar mengandung banyak mitokondria, misalnya oosit yang mengandung 100.000
mitokondria, sedangkan pada spermatozoa matang, jumlah mitokondria sekitar 22-28 (St. John et al.,
2005). Oosit membutuhkan energi yang banyak terutama untuk pembelahan setelah dibuahi
spermatozoa. Sedangkan pada spermatozoa matang, energi yang dibutuhkan hanya dipakai untuk
pergerakan atau motilitas dalam rangka membuahi ovum
Fungsi mitokondria dalam sel adalah menghasilkan energi dalam bentuk ATP (adenosine triphosphate).
Sebagian besar ATP dihasilkan melalui proses fosforilasi oksidatif. Energi yang dihasilkan ini digunakan sel
untuk homeostatis, regulasi, pembelahan, motilitas dan kematian (Wallace, 1999; St. John et al., 2005;
May Panloup et al., 2006).
T. Susmiarsih. Peran Genetik DNA Mitokondria (mtDNA) Pada Motilitas Spermatozoa. Majalah Kesehatan
PharmaMedika, 2010 Vol,2, No,2