You are on page 1of 10

TUGAS MAKALAH

PRAKTIKKUM FARMASETIKA II

OLEH: KELOMPOK 2

NAMA:

ANGELINA ARIESTA

ANNISA FADHILAH ALHABSYARI

BERNADETE DAE

ENDANG TABUN

SUSAN O. LOPO

WINDY A.A HANING

KELAS: FARMASI C

PROGRAM S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CITRA HUSADA MANDIRI KUPANG

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih dan
penyertaan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam
memperluas wawasan dan pemahaman
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang...................................................................................................

1.2. Tujuan Penulisan ...............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

1. penggolongan obat menurut cara penggunaan obat...............................................


2. penggolongan obat menurut cara kerja obat............................................................
3. penggolongan obat menurut sumber obat.................................................................
4. penggolongan obat menurut bentuk sediaan obat..................................................
5. penggolongan obat menurut fisiologi dan biokimia tubuh.....................................
6. teknik umum sterilisasi cara panas.............................................................................
7. teknik umum sterilisasi cara dingin..............................................................................

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan...........................................................................................................

3.2. Saran.....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral
maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit,
memperlambat proses penyakit dan atau menyembuhkan penyakit. Obat harus sesuai dosis
agar efek terapi atau khasiatnya bisa kita dapatkan.Golongan obat adalah penggolongan
yang dimaksud untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan distribusi yang
terdiri dari obat bebas, obat keras, psikotropika dan narkotika, obat bebas terbatas yang
akan dibahas secara mendetail pada pembahasan selanjutnya.Akan tetapi, sebelum kita
mengetahui contoh obat- obat yang tergolong dalam obat bebas terbatas, kita juga harus
mengetahui penggolongan-penggolongannya sehingga mengapa obat obat tersebut agar
keamanannya dapat terjaga. Untuk mengawasi penggunaan obat oleh rakyat serta untuk
menjaga keamanan penggunaannya, maka pemerintah menggolongkan obat.

II. TUJUAN
1. Mengetahui penggolongan obat menurut cara penggunaan obat
2. Mengetahui penggolongan obat menurut cara kerja obat
3. Mengetahui penggolongan obat menurut sumber obat
4. Mengetahui penggolongan obat menurut bentuk sediaan obat
5. Mengetahui penggolongan obat menurut fisiologi dan biokimia tubuh
6. Mengetahui teknik umum sterilisasi cara panas
7. Mengetahui teknik umum sterilisasi cara dingin
BAB II

PEMBAHASAN

1. Penggolongan Obat Menurut Cara Penggunaan Obat


oral : obat yang dikonsumsi melalui mulut kedalam saluran cerna, contoh tablet,
kapsul, serbuk, dll
perektal : obat yang dipakai melalui rektum, biasanya digunakan pada pasien yang
tidak bisa menelan, pingsan, atau menghendaki efek cepat dan terhindar dari
pengaruh pH lambung, FFE di hati, maupun enzim-enzim di dalam tubuh
Sublingual : Sublingual : pemakaian obat dengan meletakkannya dibawah lidah.,
masuk ke pembuluh darah, efeknya lebih cepat, contoh obat hipertensi : tablet
hisap, hormon-hormon
Parenteral : obat yang disuntikkan melalui kulit ke aliran darah. baik secara
intravena, subkutan, intramuskular, intrakardial.
Intrakardial, langsung ke organ
Intra peritonial: pemberian obat pada rongga peritoneal, di sekitar daerah
abdomen/perut
2. Penggolongan Obat Menurut Cara Kerja Obat
Dibagi menjadi 5 jenis penggolongan antara lain :
a. Obat yang bekerja pada penyebab penyakit, misalnya penyakit akibat bakteri atau
mikroba, contoh antibiotic
b. Obat yang bekerja untuk mencegah kondisi patologis dari penyakit contoh vaksin,
dan serum.
c. Obat yang menghilangkan simtomatik/gejala, meredakan nyeri contoh analgesik
d. Obat yang bekerja menambah atau mengganti fungsi fungsi zat yang kurang,
contoh vitamin dan hormon.
e. Pemberian placebo adalah pemberian obat yang tidak mengandung zat aktif,
khususnya pada pasien normal yang menganggap dirinya dalam keadaan sakit.
contoh aqua pro injeksi dan tablet placebo.Selain itu dapat dibedakan berdasarkan
tujuan penggunaannya, seperti obat antihipertensi, kardiak, diuretik, hipnotik,
sedatif, dan lain lain.
3. Penggolongan Obat Menurut Sumber Obat
Penggolongan obat berdasarkan asal obat dan cara pembuatannya dibagi menjadi 2 :
a. Alamiah : obat obat yang berasal dari alam (tumbuhan, hewan dan mineral)
tumbuhan : jamur (antibiotik), kina (kinin), digitalis (glikosida jantung) dll
hewan : plasenta, otak menghasilkan serum rabies, kolagen.
mineral : vaselin, parafin, talkum/silikat, dll
b. Sintetik : merupakan cara pembuatan obat dengan melakukan reaksi-reaksi kimia,
contohnya minyak gandapura dihasilkan dengan mereaksikan metanol dan asam
salisilat

3. Penggolongan Obat Menurut Bentuk Sediaan Obat

Obat Tablet
Tablet adalah sedian farmasi yang padat, berbentuk bundar dan pipih atau cembung
rangkap.Bentuk ini paling banyak beredar di Indonesia disebabkan karena bentuk
tablet adalah bentuk obat yang praktis dan ekonomis dalam produksi, penyimpanan
dan pemakaiannya.
Jenis jenis tablet
a) Tablet Biasa Yaitu tablet yang dicetak, tidak disalut diabsorpsi disaluran cerna dan
pelepasan obatnya cepat untuk segera memberikan efek terapi. Contoh : tablet
paracetamol.

b) Tablet Kompresi Adalah tablet yang dibuat dengan sekali tekanan menjadi
berbagai bentuk tablet dan ukuran, biasanya kedalam bahan obatnya diberi
tambahan sejumlah bahan pembantu. Contohnya : Bodrexin.

c) Tablet Kompresi Ganda Adalah tablet kompresi berlapis, dalam pembuatannya


memerlukan lebih dari satu kali tekanan. Contohnya : Decolgen .

d) Tablet Trikurat Tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris dan
biasanya mengandung sejumlah kecil obat keras . Sudah jarang ditemukan.
e) Tablet Hipodermik Tablet yang dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut
sempurna dalam air. Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang
diberikan secara oral. Contoh: Atropin Sulfat

f) Tablet Sublingual Dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan
meletakkan tablet di bawah lidah.
Contoh: Tablet Isosorbit dinitrat, Nitroglicerin.

g) Tablet Bukal Tablet yang digunakan dengan meletakkan di antara pipi dan gusi.
Contoh : Progesteron

h) Tablet Efervescen Yaitu tablet berbuih dilakukan dengan cara kompresi granulasi
yang mengandung garam-garam effer adalah bahan bahan lain yang mampu
melepaskan gas ketika bercampur dengan air. Harus dikemas dalam wadah tertutup
rapat atau kemasan tahan lembab. Pada etiket tertulis tidak untuk langsung
ditelan. Contohnya: CDR.

i) Tablet Diwarnai Coklat Tablet ini menggunakan coklat untuk menyalut dan
mewarnai tablet, misalnya dengan menggunakan oksida besi yang dipakai sebagai
warna tiruan coklat.

j) Tablet Kunyah Tablet yamg cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa
enak di rongga mulut, mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit, atau tidak
enak. biasa digunakan untuk tablet anak atau pada beberapa multivitamin.
Contohnya: Fitkom, Antasida

k) Tablet Salut Gula Ini merupakan tablet tablet kempa yang terdiri dari penyalut
gula. Tujuan penyalutan ini adalah untuk melindungi obat dari udara dan
kelembapan serta member rasa atau untuk menghindarkan gangguan dalam
pemakaiannya akibat rasa atau bau bahan obat. Contohnya : Pahezon, Arcalion .
l) Tablet Salut Selaput Tablet ini disalut dengan selaput yang tipis yang akan larut
atau hancur di daerah lambung usus. Contohnya : Fitogen.

m) Tablet Hisap Digunakan untuk pengobatan local disekitar mulut. Contohnya :


Ester C, Biovision Kids

n) Tablet Salut Enteric Tablet yang disalut dengan lapisan yang tidak atau hancur
dilambung tapi di usus. contoh : Voltaren 50 mg, Enzymfort
Obat Kapsul Kapsul menjadi salah satu sediaan farmasi yang diproduksi oleh industri
maupun apotek. Kapsul didefinisikan sebagai sediaan padat yang terdiri dari obat
dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang dapat dibuat dari pati,
gelatin, atau bahan lainnya yang sesuai.Kapsul telah digunakan sejak abad 19. Salah
satu masalah farmasis yang muncul pada abad 19 adalah rasa dan bau yang tidak
enak dari obat herbal, sediaan dan pelayanan yang kurang baik bagi pasien. Banyak
sediaan baru diciptakan agar obat lebih enak dikonsumsi. Sediaan yang paling
diminati adalah kapsul gelatin. Kapsul gelatin pertama kali di patenkan oleh F.A.B
.Mothes , mahasiswa dan Dublanc, seorang farmasis .
Obat Kaplet Kaplet (kapsul tablet) adalah bentuk tablet yang dibungkus dengan
lapisan gula dan biasanya diberi zat warna yang menarik.
Bentuk dragee ini selain supaya bentuk tablet lebih menarik juga untuk melindungi
obat dari pengaruh kelembapan udara atau untuk melindungi obat dari keasaman
lambung. Kaplet pun merupakan sedian padat kompak dibuat secara kempa cetak,
bentuknya oval seperti kapsul.
Suspensi Merupakan sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut
terdispersi dalam fase cair. Macam suspensi antara lain: suspensi oral (juga termasuk
susu/magma), suspensi topikal (penggunaan pada kulit), suspensi tetes telinga
(telinga bagian luar), suspensi optalmik, suspensi sirup kering.
Guttae (Obat Tetes) Merupakan sediaan cairan berupa larutan, emulsi, atau
suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara
meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan
tetesan yang dihasilkan penetes beku yang disebutkan Farmacope Indonesia.
Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain: Guttae (obat dalam), Guttae Oris (tets
mulut), Guttae Auriculares (tetes telinga), Guttae Nasales (tetes hidung), Guttae
Ophtalmicae (tetes mata).
Injectiones (Injeksi) Merupakan sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi
atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum
digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau
melalui kulit atau selaput lendir. Tujuannya yaitu kerja obat cepat serta dapat
diberikan pada pasien yang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut.

4. penggolongan obat menurut fisiologi dan biokimia tubuh


1. Untuk diagnosis (diagnostic).
2. Untuk mencegah (prophylactic).
3. Untuk menyembuhkan (terapeutic).

4.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://jurnalmakalahfarmasi.blogspot.co.id/2014/07/macam-macam-bentuk-sediaan-
obat-dalam.html
2. https://vbamburis.wordpress.com/2013/12/15/makalah-sterilisasi/
3. http://ikekimeku.blogspot.co.id/2016/04/makalah-jenis-obat.html
4. http://ilmu-kefarmasian.blogspot.co.id/2013/03/penggolongan-obat-lengkap.html

You might also like