Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum pengajaran bahasa Indonesia pada jenjang pendidikan ditujukan untuk
keterampilan menulis. Dengan demikian, output yang diharapkan harus dimiliki siswa pada
pembelajaran bahasa Indonesia adalah terampil menyimak, berbicara, membaca, dan terampil
menulis. Dari keempat keterampilan itu, salah satunya adalah menulis. Di dalam keterampilan
Peneliti melihat kemampuan siswa dalam menulis berita sangat kurang. Ada banyak faktor
yang mungkin menyebabkan hal itu, di antaranya siswa kurang tertarik akan materi tersebut.
Kekurangtertarikan itu dapat diakibatkan oleh manfaat menulis berita belum diketahui siswa.
Untuk memberikan pengalaman yang berarti bagi siswa dalam mempelajari materi menulis berita
sebaiknya dilakukan dengan model pembelajaran yang tepat, menanggapi dengan baik terhadap
isi berita membuat siswa lebih memiliki wawasan luas, dan lebih berani mengungkapkan pendapat
serta kritik terhadap isi berita yang dibaca. Menanggapi berarti seseorang itu mengungkapkan
ide/gagasan, pendapat, persetujuan, keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa dan
lain-lain.
Kemampuan menulis berita tentu tidak begitu saja diperoleh siswa. Diperlukan proses
belajar dengan model pembelajaran yang tepat. Dewasa ini, ada banyak pendekatan pembelajaran,
Berdasarkan dari uraian tersebut di atas, maka perlu adanya analisis secara ilmiah dengan
Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas VIII MTs. Maarif
B. Rumusan Masalah
Atas dasar latar belakang masalah, maka masalah yang akan dirumuskan pada penelitian ini
adalah
1. Apakah pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan kemampuan menulis berita pada
Keterampilan Proses Siswa Kelas VIII MTs. Maarif Lasepang Kabupaten Bantaeng.
C. Tujuan Penelitian
Setelah merumuskan masalah maka tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis berita dengan menggunakan pendekatan
Keterampilan Proses siswa kelas VIII MTs. Maarif Lasepang Kabupaten Bantaeng.
D. Manfaat Penelitian
Dengan tujuan seperti yang dikemukakan di atas, maka diharapkan penelitian dapat bermanfaat
menulis berita., dan untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya bagi guru bidang
studi bahasa indonesia, serta dapat dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya.
2. Secara praktis, menjadi informasi kepada calon guru atau guru bidang studi Bahasa Indonesia
E. Sistematika Penulisan
Untuk lebih memudahkan dan memahami penulisan dalam penelitian ini, maka penulis
Bab pertama, Pendahuluan yang mencakup: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
Bab ketiga, Metode Penelitian yang mencakup: Variable dan Desain Penelitian, Defenisi
Operasianol Variable, Data dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis
Data;
Bab keempat Penyajian Hasil Analisis Data dan Pembahasan Hasil Penelitian;
Bab kelima, Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran serta dilengkapi dengan
berbagai lampiran.
BAB II
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Kemampuan
Kemampuan berasal dari kata mampu. Dalam bahasa Inggris kemampuan adalah
Kompetensi atau kemampuan diartikan sebagai pengetahuan yang dipunyai pemakai bahasa
tentang bahasanya dan nilai-nilai yang merupakan objek penting. Kemampuan adalah pengetahuan
yang dimiliki oleh individu secara tidak sadar, secara diam-diam, secara instrinsik, intuisif dan
terbatas.
kesanggupan atau kecakapan untuk melakukan sesuatu hal berdasarkan pengetahuan yang dimiliki
Menulis
2. Pengertian Menulis
grafik suatu bahasa yang dipahami seseorang, sehingga orang lain dapat membaca dan memahami
ide ke dalam suatu bentuk visual. Dari beberapa definisi tentang menulis, dapat disimpulkan:
2) Menulis adalah menggambarkan pikiran, perasaan, dan ide ke dalam bentuk lambang-lambang
Menulis yang merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa dapat diartikan sebagai
kemampuan seseorang untuk mengungkapkan pikiran dan ide kepada orang lain atau kepada
Dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan
tulisan sebagai mediumnya. Menulis adalah rangkaian proses berpikir. Proses berpikir berkaitan
erat dengan kegiatan penalaran. Penalaran yang baik dapat menghasilkan penalaran yang baik
pula.
keterampilan berbahasa tersebut dalam pembelajaran harus mendapat porsi yang seimbang
kejelasan isi tulisan, efisiensi pemakaian, dan pemilihan kata atau diksi. Selama
kegiatan menulis berlangsung, siswa perlu disadarkan bahwa ada berbagai kemungkinan cara
Pada dasarnya keterampilan menulis sangat penting dimiliki siswa MTs dalam mencapai
mudah berpikir kritis dan kreatif dalam pembelajaran menulis apabila dilatih
menulis secara rutin dan terus-menerus. Pada pembelajaran menulis ini, siswa
perlu dilatih untuk menguasai prinsip-prinsip menulis dan berpikir. Hal itu
ulang melalui latihan terstruktur dan memotivasi siswa dari fasilitator yang profesional dan
berkompeten.
Pembelajaran menulis merupakan salah satu bagian dari pembelajaran bahasa. Untuk dapat
menyususn suatu karangan yang baik, diperlukan beberapa syarat, antara lain kemampuan
berbahasa, pengetahuan struktur bahasa, kemampuan memilah, dan menentukan tema karangan
Menurut DAngelo (1980;25) tujuan penulisan itu dapat dibagi menjadi empat tujuan utama,
yaitu:
3) Tulisan yang bertujuan menghibur/menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik disebut
4) Tulisan yang bertujuan mengekspresikan perasaan dan emosi disebut wacana ekspresif. (Salam,
Menurut DAngelo, (dalam Tarigan; 1986: 22) salah satu prinsip menulis yang penting harus
dikuasai oleh penulis adalah penemuan, penyusunan, dan gaya memaparkan ide dalam bentuk
tulisan.
Beberapa prinsip pembelajaran menulis Natia (dalam Rasnawati. 2011:12) sebagai berikut:
Dalam kegiatan menulis, siswa harus berdasar pada topik yang bermakna. Topik ini
mengisyaratkan bahwa topik yang dipilih merupakan topik dipahami dan digemari oleh siswa.
Dengan demikian mereka akan lancar dan termotivasi untuk menyelesaikan tulisannya dengan
baik.
Menulis bukan kegiatan yang mudah. Prinsip ini mengisyaratkan agar keterampilan menulis
diajarkan dalam konteks yang menyenangkan, khusus bagi pelajar pemula, mereka perlu
mendapatkan pengenalan terbimbing tentang komposisi sederhana agar mereka bergairah menulis.
c. Fungsi Menulis
Fungsi utama tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat
penting bagi pendidikan karena memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan,
memperdalam daya tangkap kita, memecahkan masalah yang kita hadapi , menyusun urutan bagi
pengalaman.
1) Melukiskan
Pembaca seolah-olah melihat atau mengalami sendiri. Fungsi ini terdapat dalam karangan
deskripsi.
2) Memberi Petunjuk
Pemberian petunjuk dilakukan apabila ingin berhasil sesuai dengan yang diinginkan. Fungsi
3) Memerintahkan
Dalam konteks ini menulis berfungsi untuk memerintahkan sesuatu agar dilakukan. Fungsi
4) Mengingat
Dengan adanya catatan peristiwa, keadaan, dengan tujuan untuk mengingat hal-
hal penting agar tidak terlupakan. Tulisan ini biasanya terdapat dalam buku harian atau jurnal.
5) Korespondensi
untuk memberitahukan, menanyakan, meminta sesuatu, dan mengharap agar orang yang
1) Fungsi Penataan
Pada waktu menulis terjadi penataan gagasan, pendapat, imajinasi, dan lainnya serta terdapat
pikiran, gagasan, pendapat, imajinasi, dan lainnya itu mempunyai wujud yang tersusun.
2) Fungsi Pengawetan
Menulis dapat berfungsi untuk pengutaraan sesuatu dalam wujud dokumen tertulis, sering
dokumen itu sangat berharga, misalnya mengungkapkan kehidupan pada masa lalu.
3) Fungsi Penciptaan
Dengan menulis kita menciptakan sesuatu yang baru atau sifatnya inovatif.
Karya sastra menunjukan fungsi demikian. Begitu juga karangan filsafat dan keilmuan, ada
4) Fungsi Penyampaian
Penyampaian dapat terjadi bukan saja kepada orang yang berdekatan tempatnya, melainkan
juga kepada orang yang berjauhan, malah penyampaian itu dapat terjadi pada masa yang berlainan.
Akhadiah, dkk. (dalam Rasnawati, 2011:54) menyatakan bahwa kegiatan menulis adalah
sebuah proses, yaitu proses penulisan. Ini berarti bahwa kita melakukan kegiatan menulis dalam
beberapa tahap, yakni tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi.
e. Manfaat Menulis
a. Pengertian Berita
Semua yang disajikan dalam media dapat disebut berita. Ini disebabkan fungsi media memang
menyampaikan informasi atau pemberitahuan kepada masyarakat umum. Berita dapat kita
temukan di mana-mana. Setiap saat radio, televisi, media cetak (surat kabar, majalah) dan internet
menyajikan berita yang sangat beragam. Berita tersebut tidak hanya menyampaikan kejadian-
kejadian yang terjadi di dalam negeri, tetapi juga yang terjadi di luar negeri. Berita-berita itu dapat
terjadi, yang ingin diketahui oleh umum, dengan sifat-sifat aktual, terjadi di lingkungan pembaca,
mengenai tokoh terkemuka, akibat peristiwa tersebut berpengaruh terhadap pembaca (Dalam
Basuki 1983:1).
W.J.S. Purwadarminta, mengemukakan bahwa berita adalah laporan tentang satu kejadian
terbaru. dari pengertian ini menimbulkan pendapat bahwa tidak semua yang tertulis dalam surat
kabar atau majalah bisa disebut sebagai berita. Dengan kata lain, sebuah peristiwa tidak akan
b. Jenis-jenis Berita
Maryono Basuki membagi berita berdasarkan: (1) sifat kejadian; (2) masalah yang dicakup; (3)
(a) Berita yang sudah diduga akan terjadi. Misalnya: wawancara seorang wartawan dengan Gunawan
sentral Makassar.
(c) Berita tentang peristiwa yang direncanakan terjadi. Misalnya: peristiwa peringatan hari Pahlawan
setiap 10 November.
(d) Berita tentang gabungan peristiwa terduga dan tidak terduga. Misalnya: peristiwa percobaan
pembunuhan kepala negara pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad saw.
Masalah di sini biasanya merujuk pada aspek kehidupan yang ada di tenga-tengah masyarakat.
Secara umum, terdapat empat aspek kehidupan manusia, yaitu: aspek sosial, ekonomi, politik, dan
kebudayaan.
c) Berdasarkan lingkup pemberitaan, berita dibagi menjadi empat bagian: yaitu lokal, regional,
nasional, dan internasional. Sebuah berita disebut berlingkup lokal kalau peristiwa yang
dilaporkannya terjadi di sebuah kabupaten dan akibatnya hanya dirasakan di daerah itu, di
kabupaten lain dalam propinsi yang sama. Sebuah berita disebut berlingkup nasional kalau
pelaporan peristiwa yang terjadi di satu negara dapat dirasakan di negara lain.
Ada isi berita yang memberitahu, mendidik, menghibur, memberikan contoh, mempengaruhi, dan
sebagainya.
1) Teras berita. Bagian ini biasanya berisi judul berita dan pengantar berita atau lead.
2) Tubuh berita. Bagian ini berisi isi atau informasi utama. Biasanya memuat jawaban dari
pertanyaan 5W + 1H.
3) Penutup berita. Bagian ini berisi informasi tambahan untuk memperkuat informasi pada bagian
tubuh berita.
d. Unsur-unsur Berita
Berikut ini akan dijelaskan unsur-unsur berita surat kabar satu per satu.
a) What
What artinya apa. Kata apa dimaksudkan adalah setelah membaca berita, siswa mengetahui apa
yang diceritakan pada berita tersebut. Misalnya isi berita bercerita tentang peristiwa erosi, maka
yang ditekankan pada berita persoalan apa saja yang dibicarakan dalam peristiwa tersebut.
b) Who
Who berarti siapa, yakni siapa yang menjadi palaku erosi dari berita tersebut. Jika isi berita
c) Why
Why artinya mengapa. Kata mengapa dimaksudkan adalah bahwa isi berita harus mampu
menceritakan mengapa peristiwa erosi bisa terjadi. Pada berita tentang penebangan hutan, maka
yang dituntut kepada pembaca adalah mengapa peristiwa penebangan itu bisa terjadi.
d) Where
Where artinya dimana. Pada unsur ini yang ditekankan pada isi berita adalah menceritakan dimana
peristiwa terjadi.
e) When
When artinya kapan. Pada unsur ini yang ditekankan pada isi berita adalah menceritakan kapan
f) How
How artinya bagaimana, yakni bagaimana peristiwa itu terjadi. Pada unsur ini yang ditekankan
dari surat kabar adalah memberitahukan secara kronologis suatu peristiwa berlangsung dengan
e. Menulis Berita
Berita ditulis karena ada sebuah peristiwa atau kejadian. Sebuah berita memuat jawaban dari
enam kata tanya. Rumus yang lebih dikenal dengan sebutan 5W + 1H, yaitu what (apa), who
(siapa), when (kapan), where (di mana), why (mengapa), dan how (bagaimana). Jadi, untuk
Pendekatan adalah cara memulai sesuatu. Pendekatan dalam pembelajaran menulis adalah
seperangkat asumsi tentang hakikat menulis, pengajaran menulis dan proses belajar menulis.
Pendekatan keterampilan proses adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang
berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar.
fisik. Keterampilan proses berfungsi sebagai alat menemukan dan mengembangkan konsep.
Konsep yang telah ditemukan atau dikembangkan berfungsi pula sebagai penunjang
konsep dalam proses belajar mengajar menghasilkan sikap dan nilai dalam diri siswa. Tanda-
tandanya terlihat pada diri siswa seperti teliti, kreatif, kritis, objektif, tenggang rasa, bertanggung
atau pengembangannya dilaksanakan dalam setiap proses belajar mengajar dalam semua mata
pelajaran. Setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik sendiri. Karena itu dalam penjabaran
seperti:
a. Kemampuan mengamati
b. Kemampuan mengklasifikasi
Keterampilan proses berkaitan dengan kemampuan. Oleh karena itu penerapan keterampilan
proses diletakkan dalam kompetensi dasar. Keterampilan proses juga dikenali pada instruksi yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk terlibat aktif dalam kegiatan belajar.
Proses itu sendiri menyangkut perubahan aspek-aspek tingkah laku seperti pengetahuan, sikap,
dan keterampilan. Suatu pengajaran yang menggunakan keterampilan proses berarti pengajaran itu
berusaha menempatkan keterampilan peserta didik pada posisinya yang amat penting. Dengan
kurikulum 1984. Peenggunaan pendekatan proses menuntut keterlibatan langsung siswa dalam
kegiatan belajar.
Pendekatan keterampilan proses memberikan kepada siswa pengertian yang tepat tentang hakikat
ilmu pengetahuan. Siswa dapat mengalami rangsangan ilmu pengetahuan dan dapat lebih baik
Mengajar dengan keterampilan proses berarti memberikan kesempatan kepada siswa bekerja
dengan ilmu pengetahuan, tidak sekadar menceritakan atau mendengarkan cerita tentang ilmu
pengetahuan. Di sisi lain siswa merasa bahagia sebab mereka aktif dan tidak menjadi pembelajar
yang pasif.
Menggunakan keterampilan proses untuk mengajarkan ilmu penetahuan, membuat siswa belajar
proses dan produk ilmu pengetahuan sekaligus. (Dimyati dan Mudjiono, 2006:26)
B. Kerangka Pikir
mampu menguasai keterampilan berbahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Salah satunya adalah
berbasis mengembangkan keterampilan intelektual, sosial dan fisik dari kemampuan yang ada
dalam diri siswa mulai tahap prapenulisan, tahap menulis, dan tahap perevisian. Kegiatan
pramenulis dengan pendekatan proses, yaitu menemukaan ide ( tema dan judul berita). Kegiatan
tahap menulis dengan pendekatan proses, yaitu keterampilan mengamati pada objek atau
Kegiatan pascamenulis dengan pendekatan proses, yaitu keterampilan sisa mengukur dan menilai
BAB III
METODE PENELITIAN
Pendekatan Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas VIII MTs. Maarif Lasepang Kabupaten
Bantaeng, maka yang menjadi variabel adalah kemampuan menulis berita dengan menggunakan
2. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang direncanakan adalah penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran
menulis berita kelas VIII MTs Maarif Lasepang Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini bersifat
kolaboratoris yang didasarkan pada permasalahan yang muncul dalam kegiatan menulis berita
melalui penilaian berbasis kelas. Penelitian tindakan kelas sebagai bentuk investigasi yang bersifat
reflektif partisipasif dan spiral, memiliki tujuan untuk memperbaiki sistem dan metode kerja,
proses isi, prestasi belajar atau kompetensi, dan situasi (Arikunto dkk, 2008:104).
Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran mengenai variabel dalam penelitian ini, maka
kontuktivis yang berbasis mengembangkan keterampilan intelektual, sosial dan fisik dari
kemampuan yang ada dalam diri siswa mulai tahap prapenulisan, tahap menulis, dan tahap
perevisian. Kegiatan pramenulis dengan pendekatan proses, yaitu menemukaan ide ( tema dan
judul berita). Kegiatan tahap menulis dengan pendekatan proses, yaitu keterampilan mengamati
1. Data
Data penelitian ini difokuskan pada dua penilaian yakni penilaian proses dan penilaian hasil
belajar.
1) Penilaian proses
Penilaian ini dilakukan dengan menggunakan skala bertingkat dengan kategori 1 kurang, 2 cukup,
3 baik, 4 sangat baik. Aspek yang dinilai yakni tingkat pemahaman siswa (kognitif), sikap atau
nilai-nilai (afektif), perhatian siswa, antusias dalam belajar, aktivitas siswa mengikuti pelajaran,
2) Penilaian Hasil
berita dengan menggunakan keterampilan proses pada siswa kelas VII MTs Maarif Lasepang
Kabupaten Bantaeng dapat ditentukan dengan menetapkan kriteria, indikator, dan kualifikasi hasil.
Kriteria yang dijadikan indikator dalam peningkatan kemampuan menulis berita siswa adalah, (1)
ejaan dan tanda baca, (2) kesesuaian isi, (3) diksi, (4) kesesuaian dengan objek yang di tulis. Untuk
menentukan keberhasilan siswa dalam menulis berita dengan menggunakan keterampilan proses
Aspek Penilaian
No. Nama Siswa Ejaan dan kesesuaian isi pilihan kata kesesuaian objek
Tanda baca
Skor 25 25 25 25
2. Sumber Data
Pada dasarnya sumber data penelitian ini adalah penilaian proses dan hasil belajar siswa kelas VIII
MTs. Maarif lasepang pada kemampuan menulis berita dengan pendekatan keterampilan proses.
1) Peneliti melakukan observasi lapangan untuk mengetahui jumlah dan keadaan siswa;
3) Melakukan observasi lanjutan dan memberikan soal-soal untuk menguji kemampuan siswa dalam
menulis berita;
Untuk mengolah data yang dikumpulkan, digunakan teknik deskriftif kuantitatif adalah
P= R x 100 %
N
Keterangan:
P= Hasil presentase
R= Skor perolehan