You are on page 1of 3

Skenario E Blok 28 Tahun 2017

Tuan X, kisaran usia 27 tahun, datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tipe A
diantar oleh polisi setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Dari saksi di tempat kejadian
diketahui mekanisme trauma ialah pasien yang mengendarai motornya dengan kecepatan
tinggi menabrak tiang listrik lalu terpelanting dan membentur trotoar. Saat itu pasien tidak
menggunakan helm. Baju dan celana pasien basah karena darah.

Hasil Pemeriksaan di IGD:

Survey primer

Airway : Bersuara saat dipanggil, aroma nafas alkohol

Breathing : RR: 32x/menit, SpO2: 95% (dengan udara bebas), gerakan thoraks statis
dan dinamis: simetris, auskultasi paru: vesikuler (+) normal, tidak ada ronkhi,
tidak ada wheezing

Circulation : Nadi: 145x/menit (isi dan tegangan kurang), TD: 70/50 mmHg, akral dingin
lenbab pucat, CRT (capillary refill time) 4 detik

Dissability : Respond to verbal (Skala AVPU), GCS E3M6V4

Exposure : Tempratur: 35,5C, jejas di abdomen kanan atas, tampak fraktur terbuka os
humerus sinistra dengan perdarahan aktif, fraktur terbuka os femur sinistra
dengan perdarahan aktif, fraktur terbuka kruris sinistra dengan perdarahan
aktif

A. Klarifikasi Istilah
1. Rumah Sakit tipe A:
RS yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis
luas oleh pemerintah, RS ini telah ditetapkan sebagai tempat pelayanan rujukan
tertinggi atau disebut juga RS pusat
2. Fraktur terbuka:
Sebuah fraktur yang dimana terdapat luka eksternal yang diakibatkan patahnya
tulang
3. Skala AVPU:
Metode sistem AVPU, dimana pasien diperiksa apakah sadar baik (alert),
merespon dengan kata-kata (verbal), hanya merespon jika dirangsang nyeri (pain),
atau pasien tidak sadar sehingga tidak merespon baik verbal ataupun diberi
rangsang nyeri (unresponsive).
4. Gerakan thoraks statis dan dinamis:
Statis adalah gerakan yang dilakukan tidak dalam posisi bergerak, dinamis adalah
gerakan yang dilakukan dalam posisi bergerak
5. CRT (capillary refill time):
Test yang dilakukan cepat pada daerah dasar kuku untuk memonitor dehidrasi dan
jumlah aliran darah ke jaringan (perfusi)

B. Identifikasi Masalah dan Prioritas


1. Tuan X, kisaran usia 27 tahun, datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah
sakit tipe A diantar oleh polisi setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. (VVV)
2. Dari saksi di tempat kejadian diketahui mekanisme trauma ialah pasien yang
mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi menabrak tiang listrik lalu
terpelanting dan membentur trotoar. Saat itu pasien tidak menggunakan helm.
Baju dan celana pasien basah karena darah. (VV)
3. Hasil pemeriksaan di IGD. (V)

C. Analisis Masalah
1. Tuan X, kisaran usia 27 tahun, datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah
sakit tipe A diantar oleh polisi setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
a. Bagaimana inisial assesment pada kasus?1
b. Apa saja pelayanan gawat darurat RS Tipe A?2
c. Bagaimana mekanisme transfer Tn. X ke RS tipe A?3

2. Dari saksi di tempat kejadian diketahui mekanisme trauma ialah pasien yang
mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi menabrak tiang listrik lalu
terpelanting dan membentur trotoar. Saat itu pasien tidak menggunakan helm.
Baju dan celana pasien basah karena darah.
a. Apa hubungan celana dan baju basah dengan kasus?4
b. Bagaimana mekanisme trauma pada kasus?1
c. Apa saja kemungkinan trauma yang dialami Tn. X?2
d. Apa saja APD saat menggunakan sepeda motor?3
e. Apa dampak tidak memakai APD saat berkendara?4

3. Hasil pemeriksaan di IGD.


Airway
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas pada Airway?1
b. Apa hubungan aroma nafas alkohol pada kasus?2
c. Berapa kadar konsentrasi alkohol pada darah yang dapat membuat mabuk?3
Breathing
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas pada Breathing?4
b. Mengapa RR meningkat tetapi pada pemeriksaan paru normal?1
c. Bagaimana tatalaksana Breathing?2
Circulation
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas pada Circulation?3
b. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan CRT?4
c. Bagaimana tatalaksana pada Circulation?1
d. Bagaimana derajat syok hemoragik pada kasus?2
Dissability
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas pada Dissability?3
b. Bagaimana cara menentukan skala AVPU?4
c. Apa hubungan hasil skala AVPU dengan hasil GCS?1
d. Bagaimana tatalaksana Tn. X berkaitan dengan penurunan kesadarannya?2
Exposure
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas pada Exposure?3
b. Apa hubungan jejas dan fraktur terhadap kasus?4
c. Bagaimana tatalaksana jejas abdomen dan multiple fraktur pada thorax?1

D. Hipotesis
Tn. X, 27 tahun, datang ke IGD RS Tipe A setelah mengalami kecelakaan lalu
lintas menderita syok hipovolemik ec multiple trauma (multiple open fraktur, trauma
abdomen dan trauma kepala ringan).
a. Diagnosis Kerja 2
b. Diagnosis Banding 3
c. Epidemiologi 4
d. Etiologi dan Faktor Risiko 1
e. Patofisiologi dan Patogenesis 2
f. Manifestasi Klinis 3
g. Komplikasi 4
h. Pemeriksaan Penunjang dan Gold Standard 1
i. Tatalaksana 2
j. Prognosis 3
k. SKDI 4

Learning issues: (cari semua)

1. Syok
2. Fraktur
3. Terapi cairan

PEMBAGIAN

1. Yudis, Noelene, Momik 1


2. Ulwan, Oka, Rahma 2
3. Picut, Kopek, trisa 3
4. Okik, keken, nisa 4

You might also like