You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan selalu diikuti dengan kemajuan teknologi.

Hal ini terbukti dengan banyaknya penemuan dalam bidang teknologi guna

memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-

hari. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia melibatkan

Negara-negara lain. Dalam banyak proyek pengembangan ilmu pengetahuan

seperti penelitian-penelitian, beasiswa, dan institusi pendidikan, Negara-negara

lain banyak terlibat baik dari segi pembiayaan maupun segi pengadaan fasilitas.

Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat

yang modern. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat

tradisional menuju masyarakat yang modern. Jadi, modernisasi merupakan suatu

proses perubahan di mana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya

berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat

modern. Selain itu, ini juga menunjukkan suatu proses dari serangkaian upaya

untuk menuju atau menciptakan nilai-nilai (fisik, material dan sosial) yang

bersifat atau berkualifikasi universal, rasional, dan fungsional.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Gejalah moderisasi ekonomi

Pengertian dan Sejarah Modernisasi

1. Pengertian Modernisasi

Modernisasi merupakan suatu proses perubahan yang menuju pada tipe

sistem-sistem sosial, ekonomi, dan politik yang telah berkembang di Eropa Barat

dan Amerika Utara pada abad ke-17 sampai 19. Sistem sosial yang baru ini

kemudian menyebar ke negara-negara Eropa lainnya serta juga ke negara-negara

Amerika Selatan, Asia, dan Afrika. Modernisasi diartikan sebagai perubahan-

perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari

masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern.

Pengertian modernisasi berdasar pendapat para ahli adalah sebagai berikut.

Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan

bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi

sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis.

Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang

terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social

planning.

Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup

pengertian sebagai berikut:

1) Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan

meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.

2
2) Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam

pergaulan hidup dalam masyarakat.

2. Sejarah Modernisasi

Teori modernisasi lahir sebagai tanggapan ilmuwan sosial Barat terhadap

Perang Dunia II. Teori ini muncul sebagai upaya Amerika untuk memenangkan

perang ideologi melawan sosialisme yang pada waktu itu sedang populer.

Bersamaan dengan itu, lahirnya negara-negara merdeka baru di Asia, Afrika, dan

Amerika Latin bekas jajahan Eropa melatar belakangi perkembangan teori ini.

Negara adidaya melihat hal ini sebagai peluang untuk membantu Negara Dunia

Ketiga sebagai upaya stabilitas ekonomi dan politik.

Di awal perumusannya tahun 1950-an, aliran modernisasi mencari bentuk

teori dan mewarisi pemikiran-pemikiran dari teori evolusi dan fungsionalisme.

Teori evolusi dan fungsionalisme pada waktu itu dianggap mampu menjelaskan

proses peralihan masyarakat tradisional menuju masyarakat modern di Eropa

Barat, selain juga didukung oleh para pakar yang terdidik dalam alam pemikiran

struktural-fungsionalisme. Teori evolusi menggambarkan perkembangan

masyarakat sebagai gerakan searah seperti garis lurus. Kita dapat melihatnya

dalam karya-karya Spencer dan Comte. Teori fungsionalisme dari Talcott

Parsons beranggapan bahwa masyarakat tidak ubahnya seperti organ tubuh

manusia yang memiliki berbagai bagian yang saling bergantung.

Selain itu, teori modernisasi pun didukung oleh tokoh-tokoh seperti Neil

Smelser dengan teori diferensiasi strukturalnya. Smelser beranggapan dengan

proses modernisasi, ketidakteraturan struktur masyarakat yang menjalankan

berbagai fungsi sekaligus akan dibagi dalam substruktur untuk menjalankan satu

3
fungsi yang lebih khusus. Sedangkan Rostow yang menyatakan bahwa ada lima

tahapan pembangunan ekonomi. Ia merumuskannya ke dalam teori tahapan

pertumbuhan ekonomi, yaitu tahap masyarakat tradisional, prakondisi lepas

landas, lepas landas, bergerak ke kedewasaan, dan berakhir dengan tahap

konsumsi massal yang tinggi. Di samping itu, ada beberapa varian teori

modernisasi lain seperti Coleman dengan diferensiasi dan modernisasi politik-nya,

Harrod-Domar yang menekankan penyediaan modal untuk investasi

pembangunan, McClelland dengan teori need for Achievement (n-Ach)-nya,

Weber dengan Etika Protestan-nya, Hoselitz yang membahas faktor-faktor

nonekonomi yang ditinggalkan Rostow yang disebut faktor kondisi lingkungan,

dan Inkeles yang mengemukakan ciri-ciri manusia modern.

Satu hal yang menonjol dari teori ini adalah modernisasi seolah-olah tidak

memberikan celah terhadap unsur luar yang dianggap modern sebagai sumber

kegagalan, namun lebih menekankan sebagai akibat dari dalam masyarakat itu

sendiri. Alhasil faktor eksternal menjadi terabaikan. Teori modernisasi

memberikan solusi, bahwa untuk membantu Dunia Ketiga termasuk kemiskinan,

tidak saja diperlukan bantuan modal dari negara-negara maju, tetapi negara itu

disarankan untuk meninggalkan dan mengganti nilai-nilai tradisional dan

kemudian melembagakan demokrasi politik. Karena berpatokan dengan

perkembangan di Barat, modernisasi diidentikkan dengan westernisasi. Teori ini

pun kurang mampu menjawab kegagalan penerapannya di Amerika Latin, tidak

memperhatikan kondisi obyektif masyarakat, sejarah dan tradisi lama yang masih

berkembang di Negara Dunia Ketiga. Untuk menjawabnya, muncullah teori

modernisasi baru. Bila dalam teori modernisasi klasik, tradisi dianggap sebagai

4
penghalang pembangunan, dalam teori modernisasi baru, tradisi dipandang

sebagai faktor positif pembangunan. Namun, tetap saja baik teori modernisasi

klasik, maupun baru, melihat permasalahan pembangunan lebih banyak dari sudut

kepentingan Amerika Serikat dan negara maju lainnya.

gejala modernisasi ekonomi

Modernisasi merupakan sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang

kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan

akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan makmur.

Wilbert Wilbere yang menyebutkan modernisasi adalah suatu transformasi total

kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta

organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri Negara

barat yang stabil. Sementara menurut J W School, modernisasi adalah suatu

transformasi, suatu perubahan masyarakat dalam segala aspek-aspeknya.

Jadi modernisasi adalah sebuah hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang terus berkembang sekarang ini. Modernisasi bukan hanya negara

maju saja namun sampai negara berkembang. Indonesia merupakan salah satu

negara berkembang telah banyak mengalami modernisasi. Banyak sekali aspek

yang telah mengalami modernisasi salah satunya aspek ekonomi.

Modernisasi telah merambah perekonomian indonesia, hal tersebut terlihat

semakin membaiknya perekonomian indonesia. Modernisasi ekonomi terjadi di

berbagai bidang seperti sektor pertanian, sektor industri, Distribusi dan penjualan,

Sektor jasa, dan sektor pariwisata. hal tersebut terlihat dengan adanya gejala -

gejala modernisasinya.

5
GEJALA MODERNISASI YANG TERJADI

Sektor Pertanian

1. Pergantian penggunaan tehnologi dari semula menggunakan pupuk menjadi

pupuk urea

2. Pemakain bibit padi jenis unggul menggantikan jenis lokal

3. Pemakaian traktor bibit padi jenis unggul menggnatikan jenis lokal

4. Pemakaian traktor pengganti bajak.

5. Penerapan teknik irigasi baru

6. Penggunaan mesin penggiling padi menggantikan timbul padi.

Sektor Industri

1. Pergantian dari penggunaan tenaga manual menjadi penggunaan tenaga mesin

2. Pemanfaatan tehnologi dalam industri

3. Penerapan pengolahaan limbah pabrik

4. Penggunaan tehnologi yang ramah lingkungan

Distribusi dan Penjualan

1. Penjualan secara online semakin marak

2. Sistem pembayaran barang yang beraneka

3. Pemanfaatan transportasi modern dalam distribusi

4. Pemanfaatan tehnologi komunikasi dalam penjualan barang

Sektor Jasa

1. Proporsi ketenagakerjaan yang tinggi di bidang jasa

2. Penggunaan tehnolgi dalam sektor jasa

3. Penggunaan medi sosial dalam menawarkan jasa

Pariwisata

6
1. Semakin beraneka ragamnya motif dan keinginan wisatawan yang

harus dipenuhi, sebagai akibat meningkatnya budaya manusia.

2. Penggunaan media sosial dalam mengenalkan tempat pariwisata

3. Pemakaian tehnologi dalam merawat tempat pariwisata

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak

dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada

suatu masyarakat yang modern. Banyak para ahli mendefinisikaan modernisasi,

namun secara garis besar kami dapat mennyimpulkan definisi modernisasi seperti

kalimat diatas.

Modernisasi dapat terwujud apabila masyarakatnya memiliki individu yang

mempunyai sikap modern. Selain dorongan modernisasi, terdapat pula syarat-

syarat modernisasi.

Modernisasi juga mempunyai dampak bagi kehidupan bermasyarakat pada

masysarakat yang menganut modernisasi. Modernisasi memiliki dampak negatif

dan dampak positif. Dampak positif modernisasi diantaranya perubahan tata nilai

dan sikap, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat

kehidupan yang lebih baik. Dampak negatif dari modernisasi diantaranya pola

hidup konsumtif, sikap individualistik, gaya hidup kebarat-baratan, kesenjangan

sosial, kriminalitas.

Modernisasi memiliki gejala-gelaja meliputi gejala politik, gejala sosial, gejala

budaya, gejala ekonomi yang harus ditanggapi dengan bijak.

8
3.2 Saran

Modernisasi memang perlu untuk kemajuan suatu wilayah, daerah, bahkan suatu

negara. Namun kia harus menanggapi modernisasi dengan bijak agar kita tidak

terjerumus ke dalam dampak-dampak atau gejala yang merugikan yang akan

ditimbulkan oleh modernisasi.

Bak dua sisi mata uang yang berbeda, disamping ada dampak positif dari

modernisasi yang akan menguntungkan kita, ada juga dampak negatif yang dapat

ditimbulkan oleh modernisasi yang pastikan akan mengganggu, dan merugikan

kita.

Karena itu, menurut kami masyarakat hendaknya lebih selektif dalam menyaring

kebudayan modernisasi ini. Apa lagi budaya kebarat-baratan, sebagai negara yang

sebagian besar penduduknya beragama islam, hendaknya masyarakat tidak

menganut budaya barat yang tidak sesuai dengan syariat agama.

Pemerintah juga berperan penting dalam pemerataan modernisasi. Karena akan

ada banyak masalah yang ditimbulkan , misalnya karena pola hidup masyarakat

yang konsumtif, kita harus mengimpor barang untuk memenuhi permintaaan pasar

dala negeri, sedangkan daya ekspor kia rendah, hal ini kan sangat merugikan

pelaku pasar di dalam negeri, seperti kentang yang pemerintah impor, akan

merugikan petani kentang karena harga kentang lokal akan turun karena

banyaknya kentang dipasaran. ini tugas kita bersama dan juga pemerintah yang

harus lebih memperhatikan rakyat kecil. Kita juga harus lebih mencintai produk-

produk dalam negeri. Jika kerugian akan terus menerus melanda pelaku pasar

dalam negeri, maka akan banyak pelaku pasar yang gulung tikar, banyak pekerja
9
yang akan menganggur, ini akan menimbulkan kriminalitas. Maka dari itu para

pelaku pasar diminta untuk lebih kreatif dalam menciptakan dan memsarakan

produk dan jasa dalam negeri di nasional maupuun dikancah internasional.

Masyarakat juga tidak seharusnya bersikap individualistik. Karena kita hidup

bermasyarakat dan kita adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan, kita

harus memiliki rasa kepedulian terhadap sesama.

10
REFERENSI,

BUKU:

Harun, H.Rochajat, Ir.,MEd.,PhD. Komunikasi Pembangunan

Perubahan Social, Persepektif Kajian Dan Teori Kritis , 2012.

Sukirno Sadono, Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah dan

Dasar Ke

bijakan, Jakarta 1885

Fakih Dr Mansour, Runtuhnya Teori Pembangunan Dan

Globalisasi, Edisi Revisi cetakan 1, Mei 2002.

SUMBER LAIN,

Suryono Agus, 2010, Dimendi-Dimensin Prima Teori pembangunan, cetakan 1,

Malang: Universitas Brawijaya Press.

Elly, Usman, 2011, Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta Dan Gejala

Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, Dan Pemecahannya, Cetakan ke-1, Jakarta:

kencana.

Gerge, Doglas J, 2004, Teori Sosiologi Modern, Edisi Pertama, cetakan ke-7,

Penerjemah

Alimandan, Editor Triwibwo, Jakarta: kencana.

Suryono Agus, 2010, Dimendi-Dimensin Prima Teori pembangunan, cetakan 1,

Malang: Universitas Brawijaya Press.


11
Sonia, 2011, Makalah Modernisasi -Ilmu Sosial Budaya, http://soniarai

azizah.blogspot.com/2011/12/makalah-modernisasi-ilmu-sosial-

budaya.html. Diambil pada 05 Mei 2014

My sceret, Teori Modernisasi (Geografi Pembangunan), 2014,

http://erinutami.blogspot.com/2014/02/teori-modernisasi-geografi-

pembangunan.html. Diambil pada 05 Mei 2014

ENS Blog, 2013, Makalah Modernisasi,

( http://noviyanib.blogspot.co.id/2012/10/teori-rostow-terhadap-

pertumbuhan.html )

12

You might also like