Professional Documents
Culture Documents
I. KONSEP DASAR
1.1. PENGERTIAN
Pseudotumor orbita adalah suatu keradangan yang idiopatik bukan
merupakan neoplasma yang sebenarnya dan dapat mengenai berbagai
macam jaringan orbita.
Penyebab Tumor
Tumor
Fisik Psikologis
1.7. PENYULIT
Atrofi saraf optik
Pseudotumor dapat menekan saraf optik sehingga terjadi atrofi saraf
optik.
Endoftalnitis akut
Proptosis yang hebat menyebabkan keratitis eksposur kemudian
menjadi ulkus kornea dan akhirnya terjadi Endoftalmitis.
1.8. PENATALAKSANAAN
Setelah diagnosis dipastikan dengan pemeriksaan histopatologis jaringan
biopsi, maka dapat diberikan terapi sebagai berikut:
Pehacort
Pehacort diberikan per oral dengan dosis 2 mg/kg BB/hari pada anak
dan 60 mg sehari pada orang dewasa selama 3-4 minggu kemudian
baru di turunkan dosisnya (tapering). Hasil terapi akan terdapat dalam
waktu 2 hari dengan mengecilkan Psevdotumor tersebut . Bila dalam
terapi selama 7 hari belum ada perbaikan, pehacort segera diturunkan
dosisnya.
Radiasi
Terapi radiasi diberikan pada pseudotumor yang tidak ada respons
dengan kortikosteroid atau pada penderita dengan kontra indikasi
pemberian kortikosteroid. Dosis rapiasi ialah 2.000 R ad
B. ANALISA DATA
Data yang telah dikumpulkan kemudian dikelompokkan dan dianalisa
untuk menentukan masalah kesehatan klien. Untuk mengelompokkan
dibagi menjadi dua data yaitu data subjektif dan data objektif dan
kemudian ditentukan masalah keperawatan yang timbul.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Merupakan pernyataan yang menjelaskan status kesehatan baik aktual
maupun potensial. Perawat memakai proses keperawatan dalam
mengidentifikasi dan mengsintesa data klinis dan menentukan intervensi
keperawatan untuk mengurangi, menghilangkan, atau mencegah masalah
kesehatan klien yang menjadi tanggung jawabnya.
A. Gangguan konsep diri berhubungan dengan kehilangan pengelihatan /
pengangkatan bola mata.
B. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kejadian pra
dan pasca operasi (takut aspek pembedahan).
3. PERENCANAAN
Dx. Keperawatan
A. Gangguan konsep diri berhubungan dengan kehilangan pengelihatan /
pengangkatan bola mata.
Tujuan :
- Kx dapat menerima keadaan pada situasi yang ada.
Kriteria hasil :
1. Mengungkapkan rencana-rencana gaya hidup yang realistik (tidak
malu).
2. Mengungkapkan pernyataan yang positif terhadap dirinya.
3. Peningkatan dalam perawatan diri.
Intervensi :
1. Biarkan kx dan orang terdekat mengungkapkan perasaannya.
2. Informasikan kx dan orang terdekat, bahwa perasaan mereka normal
dan keadaan ini memerlukan waktu untuk dapat menerima perubahan
pada dirinya.
3. Hindari informasi yang berlebihan pada fase awal.
4. Bantu kx untuk pemecahan masalah dengan menghilangkan hambatan
yang dirasakan (dengan pemasangan protesa).
5. Ajari cara memasang dan melepas protesa.
6. Beri kesempatan kx untuk membuat pilihan dalam perawatan diri
memasang dan melepas protesa.
4. PELAKSANAAN
Pelaksanaan merupakan pengelolahan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Dalam
operasionalnya perawat merupakan tetap satu tim yang bekerja sama secara
berkesinambungan dengan berbagai tim seluruh kegiatan keperawatan dalam
tahap ini ditulis secara rinci sesuai dengan tindakan yang telah dilakukan
pada pelaksanaan tindakan keperawatan atau catatan keperawatan (Nasrul F,
1995)
5. EVALUASI
Evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu proses perawatan dan
merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan
klien dengan tujuan yang telah dilakukan dengan cara melibatkan klien dan
sesama tenaga kesehatan (Nasrul F, 1995).
DAFTAR PUSTAKA
PERAW
D EM I AT
A AN
AK
U N IV E R S
AYA
RAB
SU
IT A
S M H
U H A M M A D IY A
Oleh :
LUTFIAH
02.110.038
AKADEMI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2005