You are on page 1of 17

Fagositosis

I Nengah Kerta Besung


Fagositosis : pelenyapan partikel-partikel asing
yang ada di dalam tubuh.

Pada manusia dan hewan vertebrata


fagositosis dilimpahkan tugasnya kepada 2
kelompok sel fagositik yaitu: fagositik
mononuklir atau makrofag dan fagosit
polimorfonuklir yaitu netrofil dan eosinofil.
Penyebaran sel Makrofag

paru-paru (makrofag alveoler)


jaringan hati (sel Kupffer)
ruang sendi (sel sinovial tipe A)
sistem saraf pusat (sel Schwann
atau mikroglia)
ruang serosa (makrofag pleral dan
peritoneal)
jaringan pengikat (histiosit)
makrofag bebas
Perkembangan Sel
ukuran berkisar antara 10 sampai 30 mikron dengan inti
terletak eksentris, Bentuk selnya tidak teratur, karena
membran selnya berlipat-lipat dan terdapat tonjolan-
tonjolan mikrovili yang disebut pseudopodi.
Fungsi makrofag adalah melakukan fagositosis dan
melenyapkan bahan-bahan asing yang masuk ke dalam
tubuh seperti kuman, virus, parasit, sel-sel tumor dan
bahan-bahan atau jaringan yang sudah rusak.

Pemrosesan antigen dilakukan di dalam makrofag. Antigen


yang sudah difagositosis akan diproses menjadi segmen-
segmen kecil. Fragmen antigen ini selanjutnya dibawa ke
permukaan sel oleh MHC untuk disajikan ke sel T.

Sekresi faktor-faktor aktivasi : Makrofag menghasilkan IL-1


yang berpengaruh mengaktifkan limfosit T. Disamping itu
makrofag juga mengeluarkan bahan biologik aktif seperti
arginase, timidin, prostaglandin, dan interferon
Pengenalan terhadap Benda Asing

Sinyal dari kuman atau komponen adjuvan


Sinyal dari neutrofil
Makrofag itu sendiri dan sinyal yang dilepaskan oleh
komplemen.

Umumnya makrofag diaktifkan oleh limfokin dari sel T


seperti Macrophage activating factor (MAF), interferon
gamma, interleukin 2, granulocyte macrophage colony
stimulating factor (GM-CSF), macrophage migration
inhibiting factor (MIF), tumor necrosis factor (TNF), dan
Macrophage arming factor yang akan menginduksi
peningkatan efek sitolisis makrofag
Infeksi

Netrofilberperan sebagai pertahanan primer


dan efektipitas maksimal pada 6 12 jam
setelah infeksi.
Setelah 24 48 jam, fungsi netrofil diambil alih
oleh makrofag. Makrofag ini mampu bertahan
di tempat infeksi sampai berbulan-bulan.
Di daerah infeksi umumnya bersifat asam dan
makrofag lebih tahan dalam suasana asam
dibandingkan dengan netrofil.
Tahapan Fagositosis

Tahap Adesi (perlekatan).


Tahap ini dipengaruhi oleh faktor muatan listrik diantara
keduanya, suhu, dan pH.
Makrofag mempunyai lebih dari 40 reseptor pada
permukaannya. Tetapi hanya sebagian kecil yang dapat
ditunjukkan dalam proses fagositosis.
Reseptor yang paling dikenal adalah reseptor Fc untuk IgG
dan reseptor komplemen yaitu C3b atau C3 konvertase.
Adanya reseptor ini maka proses fagositosis akan
berlangsung lebih efisien.
Tahap Ingesti
Tahap Digesti
Tahap ini merupakan penghancuran partikel,
yang prosesnya diawali dengan mendekatnya
lisosom ke arah fagosom dan membentuk
fagolisosom. Kemudian lisosom pecah dan
melepaskan enzim-enzimnya ke dalam
fagolisosom yang dibarengi dengan letupan
respirasi (respiratory burst)
Enzim lisozim , ribonuklease, protease,
deoksiribonuklease, lipase dan rafinose yang akan
menghidrolisis komponen-komponen kuman.
Lisosom juga mengandung enzim yang menghasilkan
oksigen toksin seperti radikal superoksid (O2),
hidrogen peroksida (H2O2), singlet oxygen (1O2),
radikal hidroksil (OH), yang akan menghancurkan
benda-benda asing tersebut.
Enzim yang lain juga dapat menghancurkan kuman
seperti myelopeoksidase yang mengubah ion khloroda
dan hidrogen peroksida menjadi asam hipochlorous
(HOCl) yang sangat toksik terhadap kuman.
Penyajian
Antigen yang disajikan oleh APC ke limfosit T
merupakan tahap awal terjadinya respon imun.
molekul MHC yang terdapat dalam lisosom
mengenali segmen-segmen antigen lalu dibawa ke
permukaan sel dan disajikan kepada sel T.
Makrofag yang memiliki CD38 merupakan
penghubung antara makrofag dengan sel.
Molekul MHC pada APC bertindak sebagai
reseptor primer antigen
Suatu peristiwa kompleks sebagai respon tubuh
dalam menghadapi agen asing
Walau secara klinik dianggap merugikan tapi espon
protektif yang diperlukan tubuh untuk
mengembalikan keadaan ke normal.
Responnya :
Pembengkakan
Kemerahan
Panas
Nyeri
Gangguan fungsi
Dilatasi pembuluh darah
Pengeluaran leukosit dan cairan
Pengeluaran beberapa mediator oleh sel : histamin,
serotonin, kinin, prostaglandin, leukotrin
Berperan :
Kontraksi otot polos
Kenaikan permeabilitas vaskuler
Peningkatan sekresi mukus
Hipersensitif tipe cepat

You might also like