You are on page 1of 18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Keterampilan Belajar IPA


a. Pengertian Keterampilan Belajar
Proses dalam belajar dibutuhkan keterampilan dari masing-masing
individu, agar proses belajar menjadi maksimal dan memberikan hasil
yang memuaskan. Hendra Surya (2013:5) menjelaskan keterampilan
belajar adalah kemampuan untuk berbuat fokus dan terarah dalam
menyusun kerangka berpikir, sikap dan keterampilan untuk melakukan
sebuah proses kegiatan. Penjelasan dari pernyataan diatas dapat dimaknai
keterampilan belajar adalah kemampuan untuk fokus dan terarah dalam
melakukan suatu kegiatan atau perbuatan.
Rita ODonoghue (2006) Study Skills are strategies and
techniques that enable you to make the most efficient use of your time,
resources, and academic potential.. Keterampilan belajar adalah strategi
dan teknik yang bisa memaksimalkan penggunaan waktu, sumber belajar,
dan potensi akademik yang dimiliki. Menurut Marshak & Burkle (dalam
Fahmi Nuzulul Huda, 2013) keterampilan belajar adalah suatu teknik dan
cara untuk mengungkapkan, memperoleh, mempertahankan pengetahuan
dan menyelesaikan persoalan. Selain itu, Menurut Cyntia Meta (2008).
keterampilan belajar adalah terampil mengelola potensi diri dalam
melakukan aktifitas sehari-hari yang dipengaruhi faktor yang
menghasilkan perubahan untuk mencapai tujuan. Pernyataan diatas dapat
diartikan bahwa keterampilan belajar adalah terampil dalam mengelola
potensi diri untuk mencapai tujuan tertentu.
Selanjutnya Lily Budiardjo (2008:6) mengemukakan bahwa
melalui keterampilan belajar, seseorang memiliki kemampuan dan tujuan
untuk menetapkan langkah-langkah yang akan ia lalui sewaktu memasuki

7
8

aktivitas belajar. Penjelasan diatas dapat dimaknai bahwa dengan


keterampilan belajar menyebabkan seseorang memiliki kemampuan dan
tujuan untuk menetapkan langkah-langkah tepat yang di lalui ketika
aktivitas belajar berlangsung.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
keterampilan belajar adalah kemampuan individu untuk fokus dan terarah
dalam berpikir, bersikap, mengungkapkan, memperoleh dan
mempertahankan pengetahuan sehingga dapat menghasilkan perubahan
untuk mencapai tujuan.

b. Aspek-Aspek Keterampilan Belajar


Beberapa aspek yang terdiri dalam keterampilan belajar. Stephen
N. Elliot, Thomas R. Kratochwill, Joan Littlefield Cook & John F. Travers
(2000:563) menjelaskan bahwa yang termasuk dalam aspek keterampilan
belajar adalah mendengarkan, membaca, mencatat, menguraikan,
mengatur waktu, dan mengikuti ujian. Penjelasan dari pernyataan diatas
adalah keterampilan belajar terdiri dari beberapa aspek yaitu keterampilan
mendengarkan, keterampilan membaca, keterampilan mencatat,
keterampilan menguraikan, keterampilan mengatur waktu, dan
keterampilan mengikuti ujian.
Senada dengan penjelasan diatas Sisca Folastri (2013:168) juga
menyebutkan aspek-aspek keterampilan belajar yaitu keterampilan
bertanya dan menjawab pertanyaan, keterampilan dalam mengatur dan
memanfaatkan waktu belajar, memanfaatkan dan mendayagunakan
fasilitas, sarana dan lingkungan sebagai sumber belajar, keterampilan
siswa berhubungan dengan guru, keterampilan mencatat, keterampilan
mengingat dan konsentrasi, serta keterampilan dalam menghadapi ujian.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aspek keterampilan
belajar meliputi:
9

1) Mengatur waktu atau Manajemen waktu


Menurut Teo Aik Cher (2013:111) manajemen waktu atau
pengaturan waktu adalah strategi yang digunakan untuk
memanfaatkan waktu yang ada sepenuhnya. Manajemen waktu dapat
juga diartikan memanfaatkan waktu yang ada sepenuhnya dan sebaik-
baiknya untuk melakukan kegiatan yang positif dan menyelesaikan
suatu hal dengan tepat waktu. Oleh sebab itu, diperlukan keterampilan
manajemen waktu agar waktu yang ada tidak terbuang sia-sia.
2) Keterampilan membaca
Menurut Henry G. Tarigan (2008:7) membaca adalah suatu
proses yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa
tulis. The Liang Gie (1998:11) mendefinisikan membaca adalah
serangkaian kegiatan pikiran seseorang yang dilakukan dengan penuh
perhatian untuk memahami sesuatu keterangan yang disajikan kepada
indera penglihatan dalam bentuk lambang huruf dan tanda lainnya.
Penjelasan dari pengertian tersebut yaitu membaca merupakan
kegiatan untuk memahami suatu informasi yang disajikan dalam
bentuk tulisan melalui indera penglihatan. Nana S Sukmadinata
(2007:310) membaca adalah menangkap informasi, konsep-konsep
orang lain melalui lambang-lambang tulis. Membaca yang baik adalah
mampu menangkap informasi, konsep yang sesuai dengan yang
dimaksud oleh penulis
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa membaca merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa dan
serangkaian kegiatan untuk memahami informasi dalam bentuk tulisan
melalui indera penglihatan.
3) Keterampilan mencatat
Dinar Apriyanto (2013:78) mencatat merupakan bagian yang
penting dalam belajar kerena inti pengetahuan dan informasi
dirangkum untuk kemudian ditransfer ke memori-meningkatkan
10

kemampuan daya ingat. Mencatat adalah kegiatan menyajikan


kembali informasi yang dari audio atau visual kedalam bentuk tulisan.
Mencatat merupakan kegiatan yang tidak bisa lepas dari
kegiatan belajar. Dalam mencatat dibutuhkan keterampilan, seperti
membuat catatan secara singkat dan menarik agar dapat lebih mudah
dipahami dan diingat oleh siswa. Karena tujuan dari mencatat adalah
agar siswa bisa mengingat kembali meteri yang telah diberikan.
4) Keterampilan konsentrasi
Menurut The Liang Gie (1998:63) konsentrasi yaitu pengarahan
pikiran seseorang terhadap suatu mata pelajaran dengan
mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan
pelajaran itu. Pernyataan diatas dapat diartikan bahwa konsentrasi
ialah fokus terhadap sesuatu yang sedang dikerjakan dan
mengesampingkan hal lain yang tidak berhubungan. Dalam hal ini
siswa harus bisa memusatkan perhatiannya pada apa yang
dihadapinya.
5) Keterampilan mengingat
Mengingat adalah berusaha memberikan tanda pada hal yang akan
diingat (Dinar Apriyanto, 2013: 53). Mengingat adalah kemampuan
individu untuk menyimpan informasi dari masa lalu dan memanggil
kembali informasi tersebut. Berbeda dengan menghafal yang
merupakan memori jangka pendek, mengingat merupakan menyimpan
informasi untuk jangka panjang. Keterampilan mengingat dapat
diartikan sebagai kemampuan unutuk memperhatikan, menyimpan
dan memanggil kembali informasi.
6) Keterampilan mengikuti ujian
Hendra Surya (2013:255) menjelaskan ketika menghadapi ujian
seorang siswa harus memiliki persiapan agar ujian dapat dilaksanakan
dengan maksimal dan memperoleh hasil yang memuaskan. Meskipun
siswa sudah mempersiapkan ujian dengan baik, siswa masih dapat
11

mengalami kesulitan ujian. Berikut ini merupakan cara untuk


menghadapi ujian. Antara lain (Hendra Surya,2013:255):
a) Pembentukan rasa percaya diri
Rasa percaya diri merupakan sumber energi dan sikap optimis
terhadap kemampuan diri sendiri untuk dapat menyelesaikan segala
sesuatu dan kemampuan untuk melakukan penyesuaian-
penyesuaian diri pada situais yang akan dihadapi.
b) Persiapan
Persiapan untuk menghadapi ujian bisa dimulai sejak awak awal
pelajaran dengan belajar secara terencana, teratur dan disiplin atau
bisa dilakukan 1-2 bulan menjelang ujian. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam persiapan ujian ini antara lain: (1) Mengetahui
acuan pembobotan soal ujian; (2) mengorganisasi waktu belajar;
(3) Menjaga kebugaran dan kesehatan; (4) Mengistirahatkan
pikiran dari kesibukan belajar
c) Tahap Menjelang ujian
Pada hari ujian dilangsungkan,hal-hal yang harus dilakukan adalah,
antara lain : (1) Persiapan peralatan yang dibutuhkan untuk ujian
dengan baik; (2) Datang ke ruang ujian 10 menit menjelang ujian;
(3) Sebelum berangkat menuju lokasi ujian, dianjurkan sarapan
terlebih dulu agar bisa berkonsentrasi dalam mengerjakan; (4)
Menghindari kebiasaan buruk membahas atau mendiskusikan
dengan teman-teman tentang perkiraan soal yang akan diujikan
menjelang ujian dilaksanakan agar tidak menimbulkan ketegangan,
kepanikan dan tidak percaya diri.
d) Tahap berlangsung proses ujian
Hal-hal yang tidak boleh dilupakan saat berlangsungnya ujian
yaitu: (1) Menulis nomer ujian dan identitas diri denga jelas pada
kolom yang disediakan; (2) Membaca petunjuk ujian dengan teliti;
(3) Membaca soal ujian dengan teliti dan memahami maksud
pertanyaan; (4) Mengerjakan soal yang lebih mudah terlebih
12

dahulu; (5) Menyediakan waktu 5-10 menit untuk mengoreksi


jawaban ; (6) Jika menyelesaikan jawaban sebelum waktu habis,
gunakan untuk mengoreksi jawaban; (7) Memeriksa kembali
nomer, identitas dan lain-lain sebelum diserahkan ke pengawas.
e) Pascaujian
Jika mengalami kegagalan dalam menghadapi ujian, maka tidak
boleh putus asa. Gunakan kegagalan dapat dijadikan acuan untuk
memperbaiki perencanaan dan sistematis belajar untuk mengikuti
ujian mendatang.

c. Karakteristik Siswa Yang Memiliki Keterampilan Belajar Tinggi


Siswa yang memiliki keterampilan tinggi berbeda dengan siswa
yang memiliki keterampilan belajar yang rendah. Siswa yang memiliki
keterampilan belajar yang tinggi memiliki karakteristik sebagai berikut :
(1) siswa memiliki kemampuan mengkritik dan memecahkan masalah, (2)
memiliki kreatifitas dan inovasi, (3) dapat berkolaborasi, bekerjasama,dan
memiliki jiwa kepemimpinan, (4) memiliki kemampuan fleksibilitas dan
adaptasi yang tinggi terhadap linkungan, (5) percaya diri, (6)
bertanggungjawab (Yuliana Endah Puspita Lathi, 2014:8)
Sedangkan Rena Larasati (2011) memaparkan kriteria siswa yang
memiliki keterampilan belajar yang tinggi adalah sebagai berikut : (1)
percaya diri, (2) tidak menyandarkan diri pada diri orang lain, (3) mampu
mengorganisasikan belajar sesuai dengan dirinya, (4) mampu berinisiatif
sendiri, (5) bertanggung jawab, (6) mampu berfikir logis, (7) memiliki
kemampuan fleksibilitas dan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan, (8)
selalu mempunyai gagasan baru.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki
keterampilan belajar tinggi adalah :
1) Percaya diri
2) Bertanggung jawab
13

3) Selalu mempunyai gagasan baru dan kreatif


4) Mandiri

d. Pengertian Keterampilan Belajar IPA


Ilmu pengetahuan alam atau yang dikenal dengan IPA adalah ilmu
yang mempelajari tentang gejala alam. IPA di SMP merupakan gabungan
dari beberapa mata pelajaran yaitu biologi, fisika, dan kimia. Menurut
Abruscato (dalam Pradita Rachman,2013) mendefinisikan tentang IPA
sebagai pengetahuan yang diperoleh lewat serangkaian proses yang
sistematik guna mengungkap segala sesuatu yang berkaitan dengan alam
semesta. Wasih Djojosoediro (2016:18) IPA merupakan ilmu
pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep,
prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian
kegiatan dalam metode ilmiah. Pernyataan diatas dapat dijelaskan bahwa
IPA merupakan fakta, konsep, prinsip dan hukum ilmu pengetahuan
tentang gelaja alam yang sudah teruji kebenarannya melalui metode
ilmiah. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
IPA adalah ilmu pengetahuan yang mengungkap fakta, konsep, prinsip dan
hukum tentang alam semesta melalui serangkaian metode ilmiah.
Penelitian ini hanya difokuskan pada salah satu mata pelajaran IPA
yaitu biologi. Menurut Deswaty Furqonita & M. Biomed (dalam carapedia,
2015) biologi merupakan ilmu yang mempelajari dan mengkaji segala
sesuatu tentang makhluk hidup. Pernyataan diatas dapat diartikan bahwa
biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup beserta
kehidupannya. Menurut Karen Arms & Pamela s. Camp (1988:8) Biology
is the branch of science that studies living things: their structure, function,
reproduction, and interaction with one another and with the nonliving
environment. Pernyataan diatas dapat diartikan bahwa biologi merupakan
cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari makhluk hidup ; struktur
tubuhnya, fungsi, reproduksi, interaksi satu dan lainnya dan interaksi
14

dengan lingkungannya. Materi biologi yang digunakan untuk pelatihan


yaitu ekosistem dan klasifikasi makhluk hidup.

2. Pelatihan Penerapan Gaya Belajar


a. Pengertian Pelatihan Penerapan Gaya Belajar Visual
Simamora (dalam Mustofa Kamil, 2012:4) menyebutkan pelatihan
adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-
keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seorang
individu. Pernyataan tersebut bermakna pelatihan diberikan untuk
meningkatkan keahlian, pengetahuan, pengalaman dan perubahan sikap
pada individu dengan serangkaian aktivitas yang diberikan.
Senada dengan pernyataan diatas, Sastrodipoero (dalam Mustofa
Kamil, 2012:152) mendefinisikan pelatihan adalah salah satu jenis proses
pembelajaran untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar
sistem pengembangan sumber daya menusia, yang berlaku dalam waktu
yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan praktik
daripada teori. Ulasan dari pengertian tersebut yaitu pelatihan diberikan
dalam waktu yang relatif singkat, mengutamakan praktik daripada teori
yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan individu. Kesimpulan
dari beberapa pendapat diatas bahwa pelatihan adalah serangkaian
aktivitas yang mengutamakan praktik daripada teori diberikan kepada
individu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, keahlian dan
perubahan sikap.
Gaya belajar siswa adalah salah satu potensi yang ada dalam diri
siswa. Setiap individu kemungkinan menggunakan lebih dari satu gaya
belajar, akan tetapi setiap individu pasti memiliki kecenderungan pada
salah satu gaya belajar yang paling sesuai. Menurut Zain (dalam M. Joko
Susilo 2006:15) menyebutkan bahwa gaya belajar merupakan suatu proses
gerak laku, penghayatan, serta kecenderungan seseorang pelajar
mempelajari atau memperoleh sesuatu ilmu dengan cara tersendiri.
Penjelasan tersebut bermakna masing-masing siswa memiliki cara
15

tersendiri dalam menghayati dan mempelajari suatu ilmu. Ketika siswa


menyadari bahwa dirinya dan orang lain menyerap dan mengolah
informasi dengan cara yang berbeda, siswa dapat belajar dan
berkomunikasi lebih mudah dengan memanfaatkan gaya yang dimiliki.
Pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa gaya belajar
merupakan cara yang disukai dalam menyerap, memproses dan mengerti
suatu informasi. Gaya belajar visual adalah gaya belajar yang
menggunakan indera penglihatan untuk membantu dalam belajar (M. Joko
Susilo ,2002:109). Berdasarkan pernyataan diatas gaya belajar visual
adalah cara menyerap,memproses, dan mengerti suatu informasi dengan
indera penglihatan sebagai modal utama dalam belajar. Pelatihan
penerapan gaya belajar visual yaitu memberikan pelatihan kepada siswa
berdasarkan strategi belajar dari gaya belajar visual.

b. Ciri-Ciri Gaya Belajar Visual


Gaya belajar visual adalah cara menyerap,memproses, dan
mengerti suatu informasi dengan indera penglihatan sebagai modal utama
dalam belajar. Siswa dengan gaya belajar visual lebih suka dengan
informasi yang disajikan dalam bentuk gambar, diagram, dan film.
Secara umum gaya belajar dibedakan menjadi tiga jenis yaitu gaya
belajar audio, visual, dan kinestetik. M. Joko Susilo (2002:109)
menyatakan banyak ciri-ciri yang merupakan petunjuk kecenderungan
belajar seseorang.
Ciri-ciri gaya belajar visual menurut M. Joko Susilo (2002:109) :
a) Selalu melihat bibir orang orang yang berbicara.
b) Saat petunjuk mengenai sesuatu harus dilakukan, biasanya dia akan
melihat teman-temannya dulu baru bergerak.
c) Kurang menyukai untuk bicara di depan kelompok dan kurang suka
mendengarkan orang berbicara.
d) Cenderung menggunakan gerak tubuh untuk mengungkapkan
sesuatu.
16

e) Kurang bisa mengingat informasi yang diberikan secara lisan.


f) Mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar.
g) Lebih menyukai peragaan daripada penjelasan secara lisan.
h) Dapat duduk tenang di situasi yang ramai dan bising tanpa merasa
terganggu.
i) Lebih suka membaca daripada dibacakan.
j) Lebih suka seni daripada musik.
k) Kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika ingin memperhatikan.
Sependapat dengan pernyataan diatas Bobbi DePorter & Mike
Hernacki (2007:116) menyebutkan ciri-ciri gaya belajar visual adalah
sebagai berikut:
a) Rapi dan teratur.
b) Berbicara dengan cepat.
c) Teliti terhadap detail.
d) Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun
presentasi.
e) Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya
dalam pikiran mereka.
f) Mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar.
g) Mengingat dengan asosiasi visual.
h) Biasanya tidak terganggu oleh keributan.
i) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika
ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulangnya.
j) Lebih suka membaca daripada dibacakan.
k) Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara.
l) Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain.
m) Lebih suka seni daripada musik.
n) Kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin
memerhatikan.
Berdasarkan berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
ciri-ciri gaya belajar visual adalah :
17

a) Mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar.


b) Lebih suka membaca daripada dibacakan.
c) Kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika ingin memerhatikan.
d) Lebih menyukai seni daripada musik.
e) Mengingat dengan asosiasi visual.
f) Kurang bisa mengingat informasi dalam bentuk lisan.

c. Strategi Belajar Untuk Gaya Belajar Visual


Strategi belajar yaitu cara terbaik yang disesuaikan dengan
kebutuhan. Gaya belajar visual adalah gaya belajar yang menggunakan
indera penglihatan sebagai modal utama dalam belajar. Berikut merupakan
strategi belajar gaya belajar visual menurut M. Joko Susilo (2002:109) :
a) Usahakan untuk menyediakan alat peraga seperti bagan atau mind
map, gambar, flowchart, atau alat-alat eksperimen yang dibuat sendiri.
b) Menuliskan atau mencatat hal-hal penting dalam materi yang
dipelajari.
c) Beri kesempatan untuk mengobservasi.
d) Merapikan tempat belajar, hindari barang-barang berserakan di tempat
belajar untuk menghindari pecahnya konsentrasi karena melihat hal-
hal yang tidak berhubungan dengan pelajaran.
e) Menyediakan kertas-kertas dan pensil warna atau spidol sebagai alat
untuk menuliskan hal-hal penting atau membuat gambar dari materi
yang dipelajari.
Menurut Shannon Hutton (dalam detik, 2016) strategi belajar gaya
belajar visual adalah
a) Menggunakan flashcard untuk membantu menghafal informasi yang
sedang dipelajari.
b) Mencari materi alternatif dari berbagai sumber, contohnya dari video,
powerpoint, mind map, gambar atau bagan.
c) Disiplin dalam mencatat.
18

d) Selalu sedia higlighter atau spidol warna-warni untuk menandai


bagian-bagian penting dari catatan atau buku.
e) Memahami informasi secara garis besar.
Selain itu, Grace Fleming (2014) berpendapat bahwa strategi
belajar gaya belajar visual adalah : a) Draw map of events in history or
draw scientific process, b) Make outlines of everything, c) Copy whats on
the board, d) Ask the teacher to diagram, e) Take notes, make list, f)
Watch video, g) Color code words ,research notes, h) Use flashcards, i)
Use highlighters, circle words, underline. Pengertian dari pernyataan diatas
bahwa strategi belajar gaya belajar visual adalah dengan memberi tanda
pada catatan dengan warna, membuat diagram, menonton video, mencatat
yang ada di papan tulis, dan flashcard.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas disimpulkan strategi belajar
gaya belajar visual adalah memberi tanda dengan warna-warni pada
catatan, mencatat hal-hal yang penting, mencari alternatif informasi dari
sumber lain misalnya video, penggunaan mind map dan flashcard.
Peneliti memilih mind map dan flashcard sebagai pelatihan bagi
siswa. Alasan dipilihnya mind map dan flashcard dikarenakan dalam
membuat mind map dan flashcard siswa akan melakukan kegiatan
mencatat, membaca, konsentrasi. Manfaatnya keterampilan mencatat,
membaca, konsentrasi, mengingat, mengatur waktu atau memanajemen
waktu, dan mengikuti ujian siswa meningkat, dimana hal-hal tersebut
merupakan merupakan aspek-aspek pada keterampilan belajar sesuai
dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan keterampilan
belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut, dipilihlah mind map dan flashcard
sebagai materi untuk dilatihkan dalam pelatihan penerapan gaya belajar
visual yang disesuaikan dari strategi belajar gaya belajar visual .
1. Mind map
Mind map atau peta ide menurut (Dinar Apriyanto, 2013:83)
yaitu teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra
visual (penglihatan) dan prasarana grafis (gambar, simbol) lain untuk
19

membentuk kesan. Pendapat diatas dapat dimaknai bahwa mind map


atau peta ide merupakan teknik yang memaksimalkan pemanfaatan
otak melalui penglihatan dan menuangkannya pada bahan dalam
bentuk gambar.Sutanto Windura (2013:16) menjelaskan mind map
adalah berbentuk visual alias gambar, sehingga mudah untuk dilihat,
dibayangkan, ditelusuri, dibagikan kepada orang lain, dipresentasikan
dan didiskusikan bersama, dan sebagainya. Penjelasan tersebut
bermakna mind map berbentuk gambar sehingga lebih mudah untuk
dipahami, diprentasikan dan didiskusikan bersama.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa
mind map adalah teknik mencatat yang memanfaatkan keseluruhan
otak berbentuk visual atau gambar sehingga mudah untuk diingat,
dibayangkan, dilihat, didiskusikan dan dipresentasikan bersama orang
lain.
2. Flashcard
Menurut Empit Hotimah (2010:12) flashcard adalah salah
satu bentuk media edukatif berupa kartu yang memuat gambar dan
kata yang ukurannya bisa disesuaikan dengan siswa yang dihadapi dan
untuk mendapatkannya bisa membuat sendiri atau menggunakan yang
sudah jadi. Flaschcard menurut (Sekolahoke,2013) adalah satu set
kartu yang berisi informasi serta penjelasan dalam satu kartu.
Flashcard merupakan media pembelajaran visual yang berisi gambar
atau tulisan beserta penjelasannya dalam satu kartu, sehingga
memudahkan siswa untuk mempelajari materi pelajaran. Flashcard
juga memiliki ukuran yang praktis dan bisa disesuaikan dengan
kebutuhan siswa.
Kesimpulan dari beberapa pendapat diatas adalah flashcard
merupakan kegiatan mencatat dalam bentuk kartu yang berisi gambar
atau informasi di satu sisi dan penjelasan di sisi yang lain, sehingga
memudahkan siswa untuk mempelajari materi pelajaran.
20

3. Pelatihan Penerapan Gaya Belajar Visual Untuk Meningkatkan


Keterampilan Belajar IPA Siswa Kelas VII SMP
Proses dalam belajar dibutuhkan keterampilan dari masing-masing
individu, agar proses belajar menjadi maksimal dan memberikan hasil yang
memuaskan. Keterampilan tersebut adalah keterampilan belajar, untuk
meningkatkan keterampilan belajar siswa yaitu melalui layanan bimbingan
belajar. Prayitno dan Erman (2004:279) berpendapat bimbingan belajar
merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan yang penting
diselenggarakan di sekolah. Menurut Mulyadi (2012:107) bimbingan belajar
ini memberikan bantuan kepada murid dalam memecahkan kesulitan-
kesulitan yang berhubungan dengan masalah belajar. Pernyataan tersebut
dapat diartikan bahawa bimbingan belajar merupakan satu bentuk layanan
bimbingan untuk membantu siswa agar dapat memecahkan kesulitan terutama
dalam belajar. Menurut Saring Marsudi (2010:110) bimbingan belajar
merupakan kegiatan bimbingan yang bertujuan untuk membantu siswa dalam
mencapai keberhasilan secara optimal dalam belajar. Pernyataan tersebut
dapat dimaknai bimbingan belajar adalah kegiatan yang bertujuan untuk
membantu siswa memperoleh hasil yang maksimal dalam belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
bimbingan belajar adalah salah satu bentuk layanan bimbingan yang
diberikan kepada siswa dalam rangka membantu siswa memecahkan masalah
terutama masalah belajar agar siswa mencapai hasil yang maksimal dalam
belajar. Bimbingan belajar memiliki beberapa bentuk pendekatan yaitu
bimbingan individual dan bimbingan kelompok (Djono, Chosiyah, &
Syamsuri, 2001:51). Menurut Djono, Chosiyah, & Syamsuri, 2001:51
Penyelenggaraan bimbingan kelompok belajar terdiri dari : (1) pemberian
informasi, (2) home room, (3) diskusi, (4) belajar dan bekerja kelompok,(5)
karyawisata, dan (6) pengajaran remedial . Penelitian ini termasuk dalam
bimbingan belajar melalui pendekatan bimbingan kelompok belajar yang
diselenggarakan dengan cara pemberian informasi. Kegiatan pemberian
21

informasi bertujuan untuk membantu siswa memperoleh gambaran atau


pemahaman tentang suatu masalah. Pemberian informasi dalam penelitian ini
yaitu tentang gaya belajar visual, strategi belajarnya dan pemberian pelatihan
kepada siswa cara menerapkan strategi belajar tersebut dalam belajar sehari-
hari. Tujuan bimbingan belajar yaitu untuk membantu siswa yang mengalami
kesulitan dalam belajar agar siswa bisa memperoleh hasil belajar yang
optimal, dalam penelitian ini kesulitan siswa yaitu keterampilan belajar yang
rendah yang ditingkatkan melalui pelatihan penerapan gaya belajar visual.
Bukan hanya memberikan informasi mengenai gaya belajar visual, tetapi juga
melatihkan strategi belajar dalam gaya belajar visual.
Belajar adalah suatu perilaku (Skinner, dalam M. Joko Susilo
2006:24). Perilaku yang bertujuan untuk terjadinya suatu perubahan pada
siswa. Belajar adalah kewajiban setiap siswa, diperlukan keterampilan belajar
agar proses dan hasil belajar jadi maksimal. Keterampilan belajar ialah
keterampilan dasar yang ada dalam belajar. Seperti yang diungkapkan
Stephen N. Elliot, Thomas R. Kratochwill, Joan Littlefield Cook & John F.
Travers (2000:563) Study skills may be viewed as basic learning tools, they
enable students to acquire and retain information presented in textbook and
classroom. Bahwa keterampilan belajar adalah hal utama atau dasar dalam
belajar, membuat siswa mampu untuk menguasai dan memahami informasi
yang ada dalam buku atau di dalam kelas. Aspek-aspek keterampilan belajar
yaitu manajemen waktu, mencatat, konsentrasi, mendengarkan, membaca,
mengingat, dan mengikuti ujian. Untuk meningkatkan keterampilan belajar
siswa yang kurang dibutuhkan pelatihan yang sesuai dengan aspek-aspek
yang ada pada keterampilan belajar.
Pemberian informasi tentang gaya belajar visual dan memberikan
pelatihan sesuai dengan strategi belajar dalam gaya belajar visual dapat
membantu siswa meningkatkan keterampilan belajarnya. Penggunaan mind
map dan flashcard merupakan salah satu dari strategi belajar gaya belajar
visual. Pemilihan mind map dan flashcard disesuaikan dengan aspek-aspek
pada keterampilan belajar yang harus ditingkatkan. Menggunakan flashcard
22

dan mind map dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan


mencatat, mengingat, konsentrasi, mendengarkan, manajemen waktu,
membaca, dan mengikuti ujian. Oleh karena itu, pelatihan penerapan gaya
belajar visual menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan
belajar siswa. Pelajaran IPA khususnya biologi sebagai materi atau contoh
pada penelitian ini dipilih agar siswa mampu menerapkan pada kegiatan
belajar sehari-hari, tidak hanya untuk pelajaran IPA khususnya biologi tetapi
juga pada semua mata pelajaran yang dipelajari di sekolah.

B. Penelitian Yang Relevan


Penelitian penerapan gaya belajar untuk meningkatkan keterampilan belajar
siswa kelas VII SMP 2 Ngadiluwih ini mengacu pada penelitian-penelitian
sebelumnya.
1. Dewi A. Sagitasari (2010) berjudul Hubungan Antara Kreativitas Dan
Gaya Belajar Dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil Terdapat hubungan positif
dan signifikan antara kreativitas dan gaya belajar dengan prestasi belajar
matematika siswa kelas VII SMP di Godean.
2. Tri Wulandari (2010) berjudul Pembelajaran Fisika Menggunakan
Metode Eksperimen dengan Pendekatan Quantum Learning dan
Keterampilan Proses Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa SMP. Penelitian
ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh gaya belajar siswa terhadap
kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan bunyi di SMP N 5
Surakarta kelas VIII semester II tahun ajaran 2009/2010.
3. Elgi Syafni, Yarmis Syukur & Indra Ibrahim (2013) berjudul Masalah
Belajar Siswa dan Penanganannya dalam penelitian diungkapkan bahwa
bentuk masalah belajar yang dialami oleh siswa berkaitan dengan
keterampilan belajar. Keterampilan belajar yang rendah menyebabkan
masalah belajar bagi siswa, sehingga penanganannya yaitu dengan cara
meningkatkan keterampilan belajar. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa
23

penguasaan keterampilan belajar bagi siswa sangatlah penting agar tidak


siswa tidak mengalami masalah dalam belajar.

C. Kerangka Pemikiran
Belajar adalah terjadinya suatu perubahan pada diri individu karena
adanya pengalaman (Hintzman, dalam Muhibbin Syah 2003:65) , dalam
belajar dibutuhkan keterampilan agar proses dan hasil belajar maksimal.
Keterampilan belajar adalah kemampuan individu untuk fokus dan terarah
dalam berpikir, bersikap, mengungkapkan, memperoleh dan
mempertahankan pengetahuan sehingga dapat menghasilkan perubahan
untuk mencapai tujuan. Membaca, konsentrasi, mencatat, manajemen
waktu, mengikuti ujian, dan mengingat merupakan aspek-aspek dari
keterampilan belajar. Siswa yang memiliki keterampilan belajar yang tinggi
akan berdampak positif pada proses dan hasil belajarnya.
Keterampilan belajar bisa ditingkatkan yaitu dengan pelatihan.
Pelatihan yang akan diberikan yaitu pelatihan penerapan gaya belajar visual
yang disesuaikan dengan strategi belajar dari gaya belajar visual yaitu mind
map dan flashcard. Melalui pelatihan gaya belajar visual dengan mind map
dan flashcard yang disesuaikan untuk meningkatkan keterampilan belajar
berdasarkan aspek-aspek dari keterampilan belajar yaitu keterampilan
mengatur waktu atau manajemen waktu, mencatat, membaca, konsentrasi,
mengingat, ini diharapkan dapat membantu siswa untuk meningkatkan
keterampilan belajar.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dibuat kerangka berpikir seperti pada


gambar 2.1 :
24

Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi Melalui pelatihan gaya belajar visual dengan
dalam diri organisme disebabkan mind map dan flashcard ini diharapkan dapat
pengalaman tersebut yang bias membantu siswa untuk meningkatkan
mempengaruhi tingkah laku organisme
keterampilan belajar. Siswa yang kurang
(Hintzman (dalam Muhibbin Syah,
2003:65)) terampil menjadi terampil dan sudah
terampil menjadi lebih terampil.

Dibutuhkan keterampilan dari masing-masing


individu agar proses belajar menjadi maksimal
dan memberikan hasil yang memuaskan. Pelatihan yang akan diberikan yaitu
Keterampilan belajar adalah kemampuan yang pelatihan penerapan gaya belajar visual.
dimiliki individu untuk melakukan dan McLoughin (dalam M. Nur Ghufron
memecahkan persoalan dalam suatu proses
&Rini Risnawita, 2012:47) berpendapat
atau kegiatan.
bahwa gaya belajar berhubungan dengan
strategi belajar yaitu penggunaan suatu
rencana kegiatan dalam mendapatkan
pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Artinya gaya belajar dapat mempengaruhi
strategi belajar yang dipilih, sehingga
apabila strategi belajarnya tepat maka
keterampilan seseorang juga akan
meningkat.

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir diatas, maka hipotesis penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut: pelatihan penerapan gaya belajar visual efektif untuk
meningkatkan keterampilan belajar IPA SMP Negeri 2 Ngadiluwih.

You might also like