You are on page 1of 8

Keterampilan Belajar (Study Skills) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FIP UNJ 33

KETERAMPILAN BELAJAR (STUDY SKILLS)


MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ

Eka Wahyuni, S. Pd., MAAPD*

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan keterampilan belajar (study skills)
mahasiswa bimbingan dan konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Ja-
karta. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan populasi seluruh maha-
siswa jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNJ angkatan 2010 dan 2011 sebanyak
129 mahasiswa. Instrumen yang digunakan adalah the Learning and Study Strategies
Inventory (LASSI) yang telah dikembangkan selama sepuluh tahun oleh Weinstein,
Palmer and Schulte (1987). Berdasarkan hasil analisis data didapat bahwa mahasiswa
angkatan 2010 memiliki keterampilan belajar yang lebih baik dari mahasiswa angkatan
2011 namun masih banyak mahasiswa yang membutuhkan bantuan segera untuk
meningkatkan keterampilan belajarnya. Aspek yang perlu mendapat perhatian segera
adalah konsentrasi, bantuan belajar, manajemen waktu, pengujian diri, dan kecemasan.

KataKunci: keterampilan belajar, bantuan belajar, manajemen waktu.

I. Pendahuluan Pendidikan Profesi Guru Bimbingan dan Konseling


A. Latar Belakang Masalah atau Konselor (PPG BK/K). Kecilnya kuota PPG BK/
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 ten- K menuntut lulusan perguruan tinggi untuk bersaing
tang Standard Nasional Pendidikan, yang menuntut ketat agar dapat lolos seleksi untuk mendapatkan
adanya standarisasi pendidikan baik dari standar isi, kesempatan mengikuti pendidikan profesi yang
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar terintegrasi dengan program pemerintah. Dalam
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan rangka merespon tuntutan tersebut, perguruan tinggi
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dituntut untuk mengembangkan kurikulum berbasis
dan standar penilaian pendidikan berimplikasi kompetensi.dan standard yang telah ditetapkan.
pada tingginya tuntutan lulusan perguruan tinggi. Perubahan paradigm pembelajaran Active Learn-
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 juga ing in Higher Education, mengintegrasikan pem-
menuntut peningkatan kompetensi lulusan di LPTK baharuan kurikulum tersebut dengan penggunaan
yang melahirkan berbagai Peraturan Pemerintah metode yang lebih bersifat constructivist. Berdasar-
yang mengatur standard kualifikasi akademik kan berbagai studi, ditemukan bahwa active learn-
pendidik. Untuk profesi bimbingan dan konseling, ing dalam pembelajaran di pendidikan tinggi menin-
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 gkatkan penguasaan terhadap materi serta mening-
tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik katkan keterampilan mahasiswa dalam berpikir dan
dan Kompetensi Konselor merupakan acuan dalam menulis. Active learning juga dipercaya sebagai se-
rangka pengembangan kurikulum Pendidikan Tinggi. buah metode yang sukses digunakan dalam pembe-
tuntutan professional juga terlihat melalui Program lajaran di berbagai disiplin ilmu (Bonwell & Eison

*)
Dosen Bimbingan dan Konseling, FIP, Universitas Negeri Jakarta
34 Keterampilan Belajar (Study Skills) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FIP UNJ

2003). B. Perumusan Masalah


Dengan adanya peningkatan kualitas kurikulum Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka
dan sistem pembelajaran yang memberikan kesem- masalah yang dapat dirumuskan adalah bagaimana
patan bagi mahasiswa untuk memiliki kompetensi keterampilan belajar mahasiswa angkatan 2010 dan
akademik yang dipersyaratkan dalam standard kom- 2011 FIP UNJ?
petensi akademik konselor. Untuk mengikuti ber-
bagai peningkatan kualitas tersebut, dibutuhkan ket- C. Tujuan Penelitian
erampil belajar mahasiswa dalam rangka mencapai Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah,
tuntutan akademik yang semakin meningkat yang maka tujuan penelitian ini adalah memperoleh data
telah ditetapkan bagi masing-masing profesi. Ber- deskriptif tentang keterampilan belajar mahasiswa
dasarkan berbagai sumber, merupakan hal yang sulit jurusan Bimbingan dan Konseling angkatan 2010
untuk memiliki keterampilan belajar generik yang dan 2011 Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ.
hampir sama pada berbagai perguruan tinggi. Na-
mun, terdapat tuntutan yang konsisten pada maha-
II. Tinjauan Pustaka
siswa untuk memiliki keterampilan hidup (life long
A. Keterampilan belajar (study skills)
learning skills) yang memungkinkannya dapat terus
1. Pengertian
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan me-
Keterampilan belajar telah menjadi topik yang
reka melalui motivasi diri dan keterampilan bela-
penting dalam pembelajaran. Sejak tahun 1970an
jar (Australian National Training Authority, 1998;
keterampilan belajar telah mulai diteliti. Menurut
Bennett, Dunne & Carre, 1999; Candy, Crebert &
Merriam-Websters Online Dictionary, keterampil-
OLeary, 1994; Dearing, 1997; Mayer, 1992 dalam
an belajar (study skill) adalah teknik dan strategi
Mc Mahon dan Luca 2001).
yang membantu mahasiswa untuk membaca, men-
Di samping itu, dengan pesatnya perkembangan dengar untuk tujuan tertentu dengan tujuan untuk
teknologi memberikan tuntutan baru bagi maha- mengingat (harris dan Hodges, 1995 dalam Rich-
siswa. Mode dan tuntutan tugas pada mahasiswa di ardson, Robnolt, dan Thodes 2010).
Perguruan Tinggi termasuk di Fakultuas Ilmu Pen-
didikan berkembang ke arah yang lebih canggih me-
lalui pembelajaran hybrid dengan Web-based Learn- 2. Aspek-aspek keterampilan belajar
ing. Menurut Office of Educational Services, Learn-
ing Assistance Center (LAC) University of Cinci-
Tuntutan ini jauh berbeda saat mereka di Seko- naty, keterampilan belajar terdiri dari sepuluh kom-
lah Menengah menyebabkan mahasiswa menga- ponen, yaitu: kecemasan (anxiety), sikap (attitude),
lami kesulitan dalam menyelesaikan berbagai tuntu- konsentrasi (concentration), pemrosesan informa-
tan perkuliahan. Hal ini terlihat dari berbagai kelu- si (information processing), motivasi (motivation),
han mahasiswa khususnya pada tahun pertama saat pengetesan diri (self-testing), pemilihan ide utama
beradaptasi dengan tuntutan dan gaya belajar di per- (selecting main ideas), bantuan belajar (study aids),
guruan tinggi. strategi tes (test strategies), danmanajemen waktu
Dalam rangka membantu mahasiswa meny- (time management). Kesepuluh komponen ini dike-
elesaikan berbagai tuntutan perkuliahan adalah lompokkan dalam tiga komponen keterampilan be-
dengan membantu mahasiswa untuk menjadi lajar yaitu (1) komponen keterampilan yaitu pem-
pembelajar yang strategik (strategic learn- rosesan informasi (information processing), pemi-
ers). Untuk itu penting bagi Jurusan Bimbing- lihan ide utama (selecting main ideas), dan strategi
an dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan untuk tes (test strategies); (2) komponen keinginan yang
memetakan keterampilan belajar mahasiswa, untuk terdiri dari kecemasan (anxiety), sikap (attitude),
melihat potensi keterampilan belajar mahasiswa se- dan motivasi (motivation); (3) komponen regulasi
bagai bekal melaksanakan perkuliahan di Jurusan diri yang terdiri dari: konsentrasi (concentration),
Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidik- pengetesan diri (self-testing), danmanajemen waktu
an. (time management).
Keterampilan Belajar (Study Skills) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FIP UNJ 35

Untuk lebih jelasnya masing-masing komponen formasi.


keterampilan belajar dijelaskan di bawah ini: i. Strategi tes (Test Strategies)
a. Kecemasan (Anxiety) Keterampilan mempersiapkan diri dalam meng-
Aspek kecemasan mengidentifikasi kecemasan hadapi tes dan penggunaan berbagai strategi
mahasiswa dalam memasuki Perguruan Tinggi dalam menjalankan tes.
dan tentang prestasi akademik dan keterkaitan j. Manajemen waktu (Time Management)
antara kecemasan dengan hasil belajar maha- Keterampilan dalam mengaplikasikan prinsip-
siswa serta keterampilan untuk mengatasi kece- prinsip pengelolaan waktu dalam situasi aka-
masan. demik dan keterampilan dalam pembuatan prio-
b. Sikap (Attitude) ritas waktu bagi mata kuliah yang memiliki tun-
Sikap yang dimaksud adalah sikap dan minat ma- tutan yang lebih tinggi.
hasiswa terhadap perguruan tinggi serta bagaima-
na pentingnya perguruan tinggi bagi mahasiswa Untuk mengukur kesepuluh komponen ini, Wein-
untuk kehidupannya di masa yang akan datang. stein, Palmer and Schulte (1987) mengembangkan
c. Konsentrasi (Concentration) the Learning and Study Strategies Inventory (LAS-
Konsentrasi adalah kemampuan untuk meng- SI) selama sepuluh tahun dan sekarang digunakan
arahkan dan mempertahankan perhatikan pa- oleh lebih 2000 institusi setara perguruan tinggi di
da tugas-tugas akademik serta kemampuan un- dunia secara online. Lassi dikembangkan sebagai
tuk mengatasi pengaruh stimulus negative dalam alat diagnostik dalam mengukur bagaimana strate-
mencapai tujuan pendidikan di perguruan tinggi. gi belajar mahasiswa dalam lingkungan akademik
d. Pemrosesan informasi (Information Process- (Weinstein, Palmer & Schulte, 1987, p.2 dalam Mc
ing) Mahon dan Luca 2001).
Pemrosesan informasi adalah kemampuan un-
tuk menggunakan strategi pengelolaan dan kete- 3. Hubungan antara keterampilan belajar
rampilan berpikir untuk mengkaitkan antara pe- dengan prestasi akademik
ngetahuan yang telah diketahui dan yang sedang Pada penelitian yang dilakukan Nonis dan
dipelajari. Hudson tahun 2006 ditemukan bahwa kebiasaan
e. Motivasi (Motivation) belajar yang di dalamnya terdapat jumlah waktu
Motivasi adalah kerajinan dan disiplin diri maha- dan efektifitas penggunaan waktu dalam belajar
siwa dalam menjalani perkuliahan dan kemauan mempengaruhi prestasi belajar (Nonis & Hudson
untuk mengerahkan usaha dalam mengerjakan 2010).Pada beberapa studi ditemukan bahwa
tugas-tugas perkuliahan. beberapa variable memberikan kontribusi pada
f. Pengetesan diri (Self-Testing) performance akademik mahasiswa yaitu (1)
Pengetesan diri adalah penggunaan berbagai demografi seperti gender, usia dan ras; (Beaumont-
teknik untuk menentukan tingkat pemahaman diri Walters & Soyibo, 2001; Haist, John, Elam, Blue, &
terhadap materi perkuliahaan yaitu dengan mem- Fosson, 2000; Wong, 2000); (2) variable psikologis
pelajar berbagai teknik dan memonitor tingkat seperti self-efficacy (Bouffard-Bouchard, Parent, &
pemahaman atas informasi yang telah diterima Larivee, 1991); motivasi (Barling & Charbonneau,
dalam perkuliahan. 1992); optimisme (Schulman, 1999); dan variable
g. Pemilihan ide utama (Selecting Main Ideas) behavioral, seperti keterampilan mengelola waktu
Keterampilan dalam mengidentifikasi informasi (Paden & Stell, 1997). Hal ini menunjukkan
penting yang akan dipelajari/diteliti, kemampuan pentingnya keterampilan belajar dalam mendukung
untuk membedakan tingkat pentingya ide-ide. performance akademik mahasiswa (Nonis & Hudson
h. Bantuan belajar (Study Aids) 2010).
Ketrampilan dalam menggunakan bahan-bahan Selanjutnya, Judy S Richardson; Valerie J Rob-
pendukung belajar tingkat pemahaman tentang nolt; Joan A Rhodes, (2010) mengatakan bahwa
layout teks dan pengetahuan mencari sumber in- keterampilan belajar memberikan kontribusi pada
36 Keterampilan Belajar (Study Skills) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FIP UNJ

kompetensi akademik karena keterampilan belajar dalam Mc Mahon dan Luca 2001). LASSI terdiri
adalah keterampilan kognitif dan proses untuk be- dari sepuluh skala dengan 80 item pernyataan yang
lajar efektif, pemerolehan, penempatan, pengorgan- menelaah kesadaran mahasiswa dalam menggu-
isasian, pensintesaan, pengingatan dan penggunaan nakan strategi belajar yang berkaitan dengan keter-
informasi yang telah dipelajari. Balduf (2009) me- ampilan, keinginan dan regulasi diri dalam belajar.
ngatakan ia mendapatkan pengalaman pada siswa Fokus yang diukur terdiri dari pemikiran, perilaku,
sekolah menengah bahwa mudah mendapatkan ni- sikap dan keyakinan yang berkaitan dengan kesuk-
lai tinggi dan kurang mengembangkan keterampilan sesan dalam belajar.
belajar membuat belajar di perguruan tinggi menjadi
lebih sulit dan tidak dapat diantisipasi. D. Analisis data
Berdasarkan penelitian meta analisis yang di- Analisis data yang akan digunakan untuk peneli-
lakukan oleh Robbins dan kawan-kawan (2004) tian menggunakan analisis kuantitatif dengan statis-
mengindikasikan bahwa predictor terbaik dalam tik deskriptif dengan menggunakan persentil dan
menentukan Indeks Prestasi adalah efikasi diri (self- prosentase.
efficacy)dan motivasi berprestasi (achievement mo-
tivation) yang merupakan salah satu komponen
dalam keterampilan belajar (p. 270-271)
IV. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada dua angkatan yaitu
angkatan 2010 dan 2011 masing-masing terdiri dari
III. Metode Penelitian kelas regular dan non regular sebanyak 129 orang
A. Metode Penelitian mahasiswa.
Penelitian ini merupakan studi deskriptif, kare-
na bermaksud mendeskripsikan suatu gejala, peris-
A. Deskripsi Data Keterampilan belajar
tiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang yaitu
1. Keterampilan belajar mahasiswa reguler dan
memetakan keterampilan belajar mahasiswa jurusan
non reguler angkatan 2010 dan 2011
Bimbingan dan Konseling FIP UNJ (Wiersma,
Data tentang keterampilan belajar dipaparkan
W: 1991; McMillan, J.H., 1992; 2001). Penelitian
secara general pada setiap angkatan dan kelas. Da-
dilaksanakan dengan menerapkan metode survey.
ta diperoleh dari hasil angket keterampilan belajar
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
yang diberikan kepada 129 responden, terdiri dari
kontribusi positif dalam kegiatan penyediaan
mahasiswa angkatan 2010 dan 2011 dari kelas reguler
data base line yang faktual dan aktual mengenai
dan non reguler. Berdasarkan pengolahan data,
keterampilan belajar mahasiswa jurusan Bimbingan
diperoleh nilai persentil 25 sebesar 259.00, persentil
dan Konseling FIP UNJ.
50 sebesar 272.00, persentil 75 sebesar 286.50 dan
persentil 100 sebesar 330.00. Dalam penelitian ini
B. Populasi dan Sampel
kategori dalam LASSI diklasifikasikan berdasarkan
Pada penelitian keterampilan belajar ini akan di-
persentil. Nilai persentil 0-50 dikategorikan
gunakan penelitian populasi sehingga data diam-
rendah dan dikategorikan kritis. Mahasiswa pada
bil dari seluruh mahasiswa jurusan Bimbingan dan
ketegori ini perlu mendapatkan pengembangan
Konseling FIP UNJ angkatan 2010 dan 2011.
keterampilan belajar untuk mengatasi masalah
serius dalam perkuliahan dan perlu mendapatkan
C. Instrumen Penelitian bantuan pada saat membutuhkan. Kategori kedua
Insrumen yang digunakan untuk keterampilan terletak pada persentil 50-75 dikategorikan sedang.
belajar mahasiswa adalah the Learning and Study Mahasiswa yang berada pada kategori ini perlu
Strategies Inventory (LASSI) yang telah dikem- mengembang keterampilan belajarnya namun tidak
bangkan selama sepuluh tahun oleh Weinstein, kritis. Kategori ketiga adalah 75-100 yaitu katerori
Palmer and Schulte (1987) Lassi dikembangkan se- tinggi. Mahasiswa yang berada pada kategori ini
bagai alat diagnostik dalam mengukur bagaimana tidak perlu mendapatkan prioritas tinggi dalam
strategi belajar mahasiswa dalam lingkungan ak- mengembangkan keterampilan belajar, tetapi perlu
ademik (Weinstein, Palmer & Schulte, 1987, p. 2
Keterampilan Belajar (Study Skills) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FIP UNJ 37

dibantu untuk mengembangkan keterampilan baru Pada khususnya mahasiswa bimbingan dan kon-
untuk meningkatkan keterampilan belajar melalui seling, keterampilan belajar sangat dibutuhkan
modul online. dalam pencapaian kompetensi akademik konselor
Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan sebagai landasan teoritis dalam pelaksanaan layan-
bahwa sebanyak 68 mahasiswa (52,7 %) berada an bimbingan dan konseling di sekolah. Bila kondisi
pada kategori rendah, sebanyak 29 orang (21.7%) ini tidak direspon dengan segera, besar kemungkin-
berada pada kategori sedang, dan 32 orang (24.8%) annya mahasiswa mengalami hambatan dalam pen-
berada pada kategori tinggi. capaian kompetensi konselor. Hal ini dapat memi-
liki efek domino bagi perkembangan teori dan prak-
Keterampilan Belajar Mahasiswa sis bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan Konseling FIP UNJ

Tinggi 2. Perbedaan Keterampilan belajar mahasiswa


Rendah
angkatan 2010 dan 2011
Mahasiswa angkatan 2010 sebanyak 52 maha-
siswa dan angkatan 2011 sebanyak 77 mahasiswa
Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bah-
wa sebanyak 24 mahasiswa (46.1%) berada pada
kategori rendah, sebanyak 13 orang (25%) berada
Sedang
pada kategori sedang, dan 15 orang (28%) berada
pada kategori tinggi. Sementara pada angkatan 2011
didapatkan bahwa sebanyak 44 mahasiswa dari 129
Grafik keterampilan belajar mahasiswa BK FIP UNJ
mahasiswa berada pada kategori rendah atau seba-
nyak 57.1 persen, mahasiswa yang berada pada ka-
Hal ini sangat memprihatinkan karena sebagian
tegori sedang sebanyak 16 orang yaitu 20.7 persen,
besar mahasiswa berada pada kategori kritis dan
dan 17 orang atau 22% berada pada kategori tinggi.
memiliki masalah keterampilan belajar yang serius.
Mahasiswa pada kategori ini membutuhkan bantu- Tabel 1
an cepat untuk meningkatkan keterampilan belajar Kategori keterampilan belajar mahasiswa BK FIP UNJ
dalam menjalani perkuliahan di perguruan tinggi. angkatan 2010 dan 2011
Dengan kondisi ini mahasiswa sangat potensial un- Kategori 2010 2011
tuk mendapatkan masalah serius dalam perkuliahan Tinggi 28 % 22 %
dan perlu mendapatkan bantuan segera.
Sedang 25 % 20.7 %
Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian khu-
Rendah 46 % 57.1 %
sus karena lebih dari setengah mahasiswa bimbingan
dan konseling berada pada kategori kritis dan seri- Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa
us. Mahasiswa dengan kondisi keterampilan bela- mahasiswa angkatan 2010 memiliki keterampilan
jar rendah sangat potensial untuk mendapatkan ma- belajar yang lebih baik dari mahasiswa angkatan
salah serius dalam perkuliahan baik dalam men- 2011 namun masih banyak mahasiswa yang mem-
jalani tatap muka di kelas, penyelesaian tugas-tu- butuhkan bantuan segera untuk meningkatkan
gas perkuliahan dan pelaksanaan Program Penga- keterampilan belajarnya. Perbedaan ini menunjuk-
laman Lapangan (PPL) dan penulisan skripsi. De- kan mahasiswa baru membutuhkan program bantu-
ngan demikian, sebagian besar Mahasiswa membu- an belajar dalam rangka meningkatkan keterampilan
tuhkan bantuan segera untuk meningkatkan kete- belajar karena pembelajaran tanpa ada bantuan tidak
rampilan belajar sehingga tidak muncul masalah- memberikan perubahan besar pada mahasiswa kare-
masalah baru dalam menjalani perkuliahan di per- na perubahan yang diperoleh mahasiswa angkatan
guruan tinggi. 2010 tidak memadai.
38 Keterampilan Belajar (Study Skills) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FIP UNJ

3. Perbedaan Keterampilan belajar mahasiswa Tabel 3


reguler dan non reguler Aspek Keterampilan Belajar
Mahasiwa angkatan reguler angkatan 2010 dan Mahasiswa BK FIP UNJ
2011 sebanyak 60 orang mahasiswa. Berdasarkan Klasifi-
No. Aspek Skor
hasil pengolahan data didapatkan bahwa sebanyak kasi
1. Kecemasan 2625 Rendah
37 mahasiswa (61.6%) berada pada kategori rendah,
sebanyak 10 orang (16.6%) berada pada kategori 2. Sikap 4330 Tinggi
sedang, dan 13 orang (21%) berada pada kategori 3. Konsentrasi 3507 Rendah
tinggi. Sementara mahasiswa angkatan non reguler 4. Pemrosesan Informasi 3557 Sedang
angkatan 2010 dan 2011 sebanyak 69 orang maha- 5. Motivasi 3631 Sedang
siswa. Berdasarkan hasil pengolahan data didapat- 6. Pengujian Diri 3118 Rendah
kan bahwa sebanyak 31 mahasiswa (44.9%) berada
7. Menentukan Ide Utama 3723 Sedang
pada kategori rendah, sebanyak 19 orang (27.5%)
8. Bantuan Belajar 3476 Rendah
berada pada kategori sedang, dan 19 orang (27.5%)
berada pada kategori tinggi. 9. Manajemen Waktu 3316 Rendah
10 Strategi Menghadapi Tes 3702 Sedang
Tabel 2
Kategori keterampilan belajar mahasiswa BK FIP UNJ
(reguler dan non reguler) Kecemasan 2625
Kategori Reguler Non reguler Sikap 4330
Tinggi 21% 27.5% Konsentrasi 3507
Pemrosesan Informasi 3557
Sedang 16.6% 27.5%
Motivasi 3631
Rendah 61.6% 44.9% Pengujian Diri 3118
Menentukan Ide Utama 3723
Tabel di atas menggambarkan, terdapat perbe- Bantuan Belajar 3476
Manajemen Waktu 3316
daan prosentase mahasiswa yang memiliki skor ke- Strategi Menghadapi Tes 3702
terampilan belajar. Prosentase mahasiswa reguler 2617.62 3058.06 3498.50 3938.95 4379.38
yang memiliki skor yang rendah lebih banyak 16.7
% dari mahasiswa non reguler. Hal ini menunjukkan
bahwa mahasiswa non reguler menilai keterampilan Aspek sikap memiliki skor tertinggi berarti bah-
belajar yang dimiliki lebih baik dibandingkan ma- wa mahasiswa memiliki sikap positif dan minat ter-
hasiswa reguler. hadap perguruan tinggi serta bagaimana pentingnya
perguruan tinggi bagi mahasiswa untuk kehidupan-
B. Deskripsi Data Keterampilan belajar pada nya di masa yang akan datang.Hal ini merupakan
setiap aspek modal yang dapat mendukung pengembangan as-
Berdasarkan hasil analisis data pada setiap aspek pek keterampilan belajar yang masih rendah. Wa-
keterampilan belajar didapatkan hasil bahwa aspek laupun aspek keterampilan belajar yang lain bera-
sikap memiliki skor tertinggi yaitu sebesar 4330 be- da pada kategori sedang dan rendah, mahasiswa
rada pada klasifikasi tinggi. Diikuti oleh keterampil- memiliki potensi untuk bisa berubah dan mening-
an menentukan ide utama, strategi menghadapi tes, katkan keterampilan belajarnya karena sikap yang
motivasi, dan pemrosesan informasi yang berada positif terhadap perkuliahan.
pada kategori sedang. Kemudian, konsentrasi, ban- Aspek yang berada pada kategori sedang adalah-
tuan belajar, manajemen waktu, pengujian diri, dan keterampilan menentukan ide utama, strategi meng-
kecemasan yang berada pada kategori rendah. Se- hadapi tes, motivasi, dan pemrosesan informasi
perti yang dapat dilihat pada tabel berikut. Kondisi ini menunjukkan bahwa mahasiswa jurus-
an Bimbingan dan konseling memiliki keterampi-
lan belajar yang cukup memadai untuk mengidenti-
fikasi informasi penting yang akan dipelajari/diteli-
Keterampilan Belajar (Study Skills) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FIP UNJ 39

ti, kemampuan untuk membedakan tingkat pentin- V. Kesimpulan, Saran Dan Implikasi
gya ide-ide.Mahasiswa juga memiliki kapasistas A. Kesimpulan
dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi tes Keterampilan belajar mahasiswa jurusan Bim-
dan penggunaan berbagai strategi dalam menjalan- bingan dan Konseling berada pada kondisi yang
kan tes. memprihatinkan karena sebagaian besar berada pa-
Selanjutnya, ketekunan dan kedisiplinan diri da kategori rendah.
dalam menjalani perkuliahan dan kemauan untuk
mengerahkan usaha dalam mengerjakan tugas-tugas B. Saran
perkuliahan serta kemampuan untuk menggunakan 1. Perlu dikembangkan program peningkatan
strategi pengelolaan dan keterampilan berpikir un- keterampilan belajar bagi mahasiswa baru untuk
tuk mengkaitkan antara pengetahuan yang telah di- beradaptasi dan mengembangkan keterampilan
ketahui dan yang sedang dipelajari merupakan ke- belajarnya
terampilan belajar yang cukup dimiliki oleh maha- 2. Perlu adanya program untuk menghadapi dan
siswa namun masih perlu pengembangan lebih lan- mengatasi kecemasan bagi mahasiswa baru
jut. dalam rangka adaptasi dengan tuntutan belajar di
Aspek yang perlu mendapat perhatian segera perguruan tinggi.
adalah konsentrasi, bantuan belajar, manajemen
waktu, pengujian diri, dan kecemasan karena bera- C. Implikasi Penelitian
da pada kategori rendah. Dalam hal ini mahasiswa Penelitian ini memiliki implikasi dalam pelaksa-
kurang memiliki kemampuan untuk mengarahkan naan pembelajaran konseling secara lebih luas yai-
dan mempertahankan konsentrasi dan fokus pada tu- tu:
gas-tugas akademik. Mahasiswa juga kurang mam- 1. mahasiswa memiliki potensi untuk bisa berubah
pu untuk bersikap asertif terhadap pengaruh stim- dan meningkatkan keterampilan belajarnya kare-
ulus negatif yang dapat mengganggu perkuliahan. na sikap yang positif terhadap perkuliahan. Hal
Selanjutnya, kurangnya ketrampilan dalam menggu- menjadi modal awal yang dapat mendukung
nakan bahan-bahan pendukung belajar dan kurang- pengembangan aspek keterampilan belajar yang
nya tingkat pemahaman tentang layout bacaan dan masih rendah. Walaupun aspek keterampilan be-
pengetahuan dalam mencari sumber informasi yang lajar yang lain berada pada kategori sedang dan
mendukung perkuliahan. rendah,
Kemampuan untuk mengelola waktu juga per- 2. Banyaknya mahasiswa yang memiliki keter-
lu mendapatkan perhatian yaitu berupa keterampil- ampilan belajar yang rendah bila tidak diinter-
an dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip pengelo- vensi akan memiliki kontribusi kepada kondi-
laan waktu yang berkaitan dengan perkuliahan dan si kompetensi guru bimbingan dan konseling di
keterampilan dalam pembuatan prioritas waktu ba- masa yang akan datang
gi mata kuliah yang memiliki tuntutan yang lebih
tinggi.Sebagai tambahan, kemampuan menguji diri Daftar Pustaka
seperti penggunaan berbagai teknik untuk menentu- Balduf, Megan (2009), Underachievement Among College Stu-
kan tingkat pemahaman diri terhadap materi perku- dents, Journal of Advanced Academics, Vol 20: 2, Winter,
liahaan serta mempelajari berbagai teknik dan me- pp. 274294
Mark McMahon & Joe Luca, (2001). Assessing Students Self-
monitor tingkat pemahaman atas informasi yang Regulatory Skills, the ASCILITE 2001 conference proceed-
telah diterima dalam perkuliahan masih lemah. ings, Australia.
Aspek yang perlu mendapat perhatian terbesar Office of Educational Services, Learning Assistance Center
(LAC) University of Cincinnati, (2003), Helping Students
adalah kecemasan.Kecemasan ini berkaitan dengan Become More Strategic Learners: Learning And Study
dunia Perguruan Tinggi di antaranya kecemasan ten- Strategies Inventory (LASSI) User Manual, USA: Univer-
tang prestasi akademik, hasil belajar. Hal ini juga sity of Cincinnati
berkaitan dengan keterampilan untuk mengatasi ke- Sarath A. Nonis and Gail I. Hudson, (2010), Performance of
College Students: Impact of Study Time and Study Hab-
cemasan.
40 Keterampilan Belajar (Study Skills) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FIP UNJ

its, Journal Of Education For Business, 85: 229238, USA: Robbins, S. B., Lauver, K., Le, H, Davis, D., dan Langley, R.,
Taylor & Francis Group (2004) Do Psychosocial and Study Skill Factors Predict
Judy S Richardson; Valerie J Robnolt; Joan A Rhodes, (2010), A College Outcomes?A Meta-Analysis. Psychological
History Of Study Skills: Not Hot, But Not Forgotten, Read- Bulletin, USA: the American Psychological Association,
ing Improvement; Summer 2010; 47, 2; ProQuest Educa- Vol. 130, No. 2, 261288
tion Journals, pg. 111
Bonwell, Charles C. and Eison, James A.,. (2003), Active Learn-
ing: Creating Excitement in the Classroom, James Rhem &
Associates, LLC, didownload pada 14 Maret 2010, dari
http://www.ntlf.com/html/lib/bib/digests.htm

You might also like