You are on page 1of 6

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DARI SUDUT

PANDANG PSIKOLOGIS
PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Teknologi Informasi? Apakah teknologiinformasi itu
identik dengan komputer? Apakah benar telepon seluler juga merupakan bagian dari teknologi
informasi? Pertanyaan-pertanyaan itu sering dilontarkan dan untukmenemukan jawabannya
kita perlu memahaminya. Modul ini dikutip dari bukuPengenalan Teknologi Informasi, Andi.

Teknologi Informasi biasa disebut TI, IT (Information Technology) atau Infotech.

Definisi teknologi informasi telah diutarakan oleh beberapa ahli, diantaranya :

Haag den Keen (1996), Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantuAnda
bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan denganpemrosesan
informasi.

Teknologi Komputer

Teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer,termasuk peralatan


yang berhubungan dengan komputer, seperti printer, pembaca sidikjari, danh bahkan CR-ROM.
Komputer adalah mesin serba guna yang dapat dikontroldan diprogram, digunakan untuk
mengolah data menjad iinformasi. Program adalahderetan instruksi yang digunakan untuk
mengendalikan komputer hingga komputerdapat melakukan tugasnya sesuai yang dikehendaki
oleh pembuat program. Data adalah bahan mentah bagi komputer yang dapat berupa angka
atau huruf atau simbol,sedangkan informasi adalah bentuk data yanag telah diolah sehingga
dapat menjadibahan yang berguna untuk pengambilan keputusan.

Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi atau biasa juga disebut teknologi komunikasi adalah teknologi yang
berhubungan dengan komunikasi jarak jauh. Termasuk dalam kategoriteknologi ini adalah
telepon, radio dan televisi.
2.2 PENGELOMPOKAN TEKNOLOGI INFORMASI

Telah diketahui bahwa teknologi informasi mencakup teknologi komputer danteknologi


komunikasi. Lebih rinci, teknologi infromasi dapat dikelompokan menjadi6teknologi, yakni
teknologi komunikasi, teknologi masukan, teknologi perangkat lunak,teknologi penyimpanan,
dan teknologi mesin pemroses.

Teknologi Masukan

Teknologi masukan (input technology) adalah teknologi yang berhubungandengan peralatan


untuk memasukkan data ke dalam sistem komputer. Piranti masukanyang lazim dijumpai
dalam sistem komputer berupa keyboard dan mouse.

http://www.scribd.com/doc/24946950/Pengertian-Teknologi-Informasi

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DARI SUDUT PANDANG PSIKOLOGIS

Seiring dengan kemajuan zaman dan perkembangan teknologi, tak dapat dinafikkan bahwa
media komunikasi berteknologi saat ini sangat berkembang dengan pesat. Mungkin
perkembangan teknologi komunikasi ini akan lebih cepat daripada perkembangan teknologi
transportasi. Sebagai suatu misal, perkembangan HP, internet, televisi dan teknologi
komunikasi lainnya akan lebih cepat daripada perkembangan mobil dan lain sebagainya.

Selain adanya kelebihan pada teknologi komunikasi (hi-tech communication) yang telah
disinggung pada bagian sebelumnya maka sebenarnya terdapat beberapa dampak psikologis,
antaranya;

1. Individual space meningkat, yaitu meningkatnya ruang invidual karena telah memperoleh
informasi melalui media komunikasi yang canggih, misalnya internet. Orang akan lebih menyukai
duduk di depan computer yang berinternet daripada bersosialisasi dengan orang lain di dunia
nyata. Dengan demikian, social space akan menyempit dan digusur dengan individual space
tersebut.

1. Kecemasan sosial terhadap suatu fenomena meningkat. Dengan adanya media komunikasi yang
berteknologi tinggi maka informasi akan lebih cepat menyebar. Contohnya, informasi mengenai
wabah flu burung. Sebelum adanya informasi tersebut, orang tidak takut mengkonsumsi unggas.
Namun setelah adanya informasi yang menyebar dengan cepat mengenai flu burung maka
kecemasan sosial terjadi, yaitu orang merasa takut untuk mengkonsumsi unggas. Begitu juga
fenomena tsunami di Aceh, sehingga setiap kali gempa di beberapa daerah, orang akan mencari
informasi tentang kemungkinan tsunami. Inilah yang menjadi contoh adanya kepanikan sosial
(social anxiety) karena media komunikasi berteknologi tinggi yang membahana.

3. Kebutuhan komersial masyarakat meningkat; sebagaimana kita ketahui sebelumnya


bahwa media komunikasi yang hi-tech akan mempengaruhi minat audience dan mempersuasi
audience. Oleh karena itu, hal ini digunakan oleh perusahaan jasa komunikasi dan perusahaan
komersial untuk memanfaatkan sifat konsumerisme masyarakat ini.

1. Kriminalitas meningkat; jika kita melihat tayangan di TV mengenai informasi atau film tentang
kriminalitas dengan modus yang canggih maka ini sebenarnya merupakan inspirasi bagi pelaku
kejahatan lainnya. Proses meniru tayangan kriminalitas ini yang dikenali sebagai modeling perilaku
kejahatan. Apalagi kalau kita mencermati modus operandi kejahatan di dunia maya (internet) yang
sedang marak maka seolah-olah mudah sekali melakukan kejahatan yang dibantu dengan media
komunikasi berteknologi tinggi. Masih ingat kasus penipuan melalui e-mail, HP dan chatting?

2. Pemenuhan rasa ingin tahu (need of curiousity); sudah menjadi kodrat manusia diciptakan dengan
kekuatan pemikiran yang luar biasa. Pemikiran ini yang dirangsang dengan rasa ingin tahu atau
penasaran yang besar. Dengan media komunikasi yang berteknologi tinggi, terjawablah rasa
penasaran manusia tentang apapun itu. Semua bisa kita cari di internet dengan menggunakan
kata kunci tertentu. Mudah kan?

3. Tehnologi dapat mengurangi kreativitas; teknologi yang menjadi alat bantu manusia menjanjikan
sejuta efisiensi. Oleh karena itu, manusia akan menjadi malas karena kemajuan teknologi tersebut.
Sebagai misal, aktivitas copy-paste di mahasiswa akan menjadi budaya plagiat di kemudian hari.
Pada akhirnya kreativitas seseorang dapat menurun jika ia tak pandai memanfaatkan teknologi
untuk pengembangan dirinya.

Daftar Pustaka
M. Ghojali Bagus A.P., S.Psi. Buku Ajar Psikologi Komunikasi Fakultas Psikologi Unair 2010

http://www.psikologizone.com/dampak-psikologis-teknologi-komunikasi

Dampak Psikologis
Teknologi Informasi dan
Komunikasi Bagi
Penggunanya
OPINI | 15 March 2011 | 00:3920 0 Nihil

Dilansir Oleh : Syaifud Adidharta |

Perkembangan dan pertumbuhan berbagai teknologi di era abad 21 ini sungguh luar biasa.
Banyak para ilmuwan dan peneliti terus berlomba melakukan berbagai riset dan percobaan
dalam pengembangan berbagai bidang teknologi. Hal ini pula mulai sejalan dengan
perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (T.I.K).

Seiring dengan kemajuan zaman dan perkembangan teknologi, tak dapat dinafikkan bahwa
media T.I.K berteknologi tinggi saat ini sangat berkembang pesat. Bisa kemungkinan
perkembangan T.I.K ini akan lebih cepat dari pada perkembangan teknologi
transportasi. Sebagai suatu misal, perkembangan HP, internet, televisi dan teknologi
komunikasi lainnya akan lebih cepat daripada perkembangan mobil dan lain sebagainya.

Dan banyak kalangan berpendapat bahwa saat ini adalah era T.I.K global, di mana kita bisa
memanfatkan teknologinya dengan perangkat utamanya adalah komputer. Informasi yang bisa
diolah tidak hanya sekedar informasi suara atau gambar, namun informasi bisa bersifat
multimedia.

Kita dapat memanfaatkan komputer dengan beragam cara mulai sebagai alat bantu menulis,
menggambar, mengedit foto, memutar video, memutar lagu sampai analisis data hasil
penelitian maupun untuk mengoperasikan program-program penyelesaian masalah-masalah
ilmiah, bisnis, manajemen, mengendalikan mesin industri, bahkan mengendalikan pesawat
ruang angkasa. Tujuan penggunaan komputer adalah agar setiap data yang diolah dapat
dihasilkan informasi yang cepat, akurat, informatif, dan efisien.

Dengan sejalannya perkembangan T.I.K bukan berarti tidak ada dampak-dampak lain yang
bisa mempengaruhi pertumbuhannya di masyarakat luas secara (penggunanya) secara
psikologis, seperti :
1. Individual space meningkat, yaitu meningkatnya ruang invidual karena telah memperoleh
informasi melalui media komunikasi yang canggih, misalnya internet. Orang akan lebih menyukai
duduk di depan computer yang berinternet daripada bersosialisasi dengan orang lain di dunia
nyata. Dengan demikian, social space akan menyempit dan digusur dengan individual space
tersebut.

2. Kecemasan sosial terhadap suatu fenomena meningkat. Dengan adanya media komunikasi yang
berteknologi tinggi maka informasi akan lebih cepat menyebar. Contohnya, informasi mengenai
wabah flu burung. Sebelum adanya informasi tersebut, orang tidak takut mengkonsumsi unggas.
Namun setelah adanya informasi yang menyebar dengan cepat mengenai flu burung maka
kecemasan sosial terjadi, yaitu orang merasa takut untuk mengkonsumsi unggas. Begitu juga
fenomena tsunami di Aceh, sehingga setiap kali gempa di beberapa daerah, orang akan mencari
informasi tentang kemungkinan tsunami. Inilah yang menjadi contoh adanya kepanikan sosial
(social anxiety) karena media komunikasi berteknologi tinggi yang membahana.

3. Kebutuhan komersial masyarakat meningkat; sebagaimana kita ketahui sebelumnya bahwa media
komunikasi yang hi-tech akan mempengaruhi minat audience dan mempersuasi audience. Oleh
karena itu, hal ini digunakan oleh perusahaan jasa komunikasi dan perusahaan komersial untuk
memanfaatkan sifat konsumerisme masyarakat ini.

4. Kriminalitas meningkat; jika kita melihat tayangan di TV mengenai informasi atau film tentang
kriminalitas dengan modus yang canggih maka ini sebenarnya merupakan inspirasi bagi pelaku
kejahatan lainnya. Proses meniru tayangan kriminalitas ini yang dikenali sebagai modeling perilaku
kejahatan. Apalagi kalau kita mencermati modus operandi kejahatan di dunia maya (internet) yang
sedang marak maka seolah-olah mudah sekali melakukan kejahatan yang dibantu dengan media
komunikasi berteknologi tinggi. Masih ingat kasus penipuan melalui e-mail, HP dan chatting?

5. Pemenuhan rasa ingin tahu (need of curiousity); sudah menjadi kodrat manusia diciptakan dengan
kekuatan pemikiran yang luar biasa. Pemikiran ini yang dirangsang dengan rasa ingin tahu atau
penasaran yang besar. Dengan media komunikasi yang berteknologi tinggi, terjawablah rasa
penasaran manusia tentang apapun itu. Semua bisa kita cari di internet dengan menggunakan
kata kunci tertentu. Mudah kan?

6. Tehnologi dapat mengurangi kreativitas; teknologi yang menjadi alat bantu manusia menjanjikan
sejuta efisiensi. Oleh karena itu, manusia akan menjadi malas karena kemajuan teknologi tersebut.
Sebagai misal, aktivitas copy-paste di mahasiswa akan menjadi budaya plagiat di kemudian hari.
Pada akhirnya kreativitas seseorang dapat menurun jika ia tak pandai memanfaatkan teknologi
untuk pengembangan dirinya.

Jelas sudah dari setiap pertumbuhan dan perkembangan T.I.K sudah pasti ada dampak lain
yang bisa mempengaruhi psikologis menggunanya. Hal ini seharusnya bisa menjadi perhatian
dan kewaspadaan tersendiri dalam pemanfaatannya, sekaligus bisa menjadi maksimal
memanfaatan T.I.K itu sendiri tanpa beresiko. (Sumber Artikel : M. Ghojali Bagus A.P.,
S.Psi psikologizone teknikinformatika dbs).

You might also like