Professional Documents
Culture Documents
03/29/10
PIECES untuk Persyaratan
Nonfungsional Sistem
03/29/10
Analisis kebutuhan dengan kerangka
PIECES.
Studi kasus:Sistem Infomasi Akademik
Berbasis SMS Gateway pada SMA XYZ
1. Analisis Performance
Sistem Lama Sistem Baru
Beban kerja yang ditanggung guru Beban kerja guru atau wali kelas
atau wali kelas lebih besar. lebih ringan.
siswa yang ingin melihat nilai Siswa bisa melihat nilai akhir dari
sebelum raport dibagikan maka masing2 matapelajaran tanpa harus
harus tanya ke guru atau wali kelas. menanyakan ke guru atau dosen
wali.
Penyajian nilai butuh waktu 30 Dalam penyajian nilai hanya
menit. membutuhkan 5 menit saja.
Analisis lanjutan..
2.Analisis information 3. Analisis Economi
Sistem Lama Sistem Baru Sistem Lama Sistem Baru
Jika tidak:
Analis kehilangan kepercayaan
Analis dapat dituntut secara hukum
Analis dapat diberhentikan
Dokumentasi dan Analisis
Persyaratan
Dokumentasi draf persyaratan dengan teknik:
Use case (menjelaskan fungsi sistem dari pandangan pemakai)
Tabel keputusan (mencatat kebijakan bisnis yang kompleks)
Tabel persyaratan (mencatat setiap persyaratan yang spesifik)
Merumuskan persyaratan
Dokumen definisi persyaratan
Komunikasi dengan steering committee
Contoh Garis Besar Laporan Definisi Persyaratan
Dokumen Definisi Persyaratan dokumen resmi yang
menyampaikan persyaratan dari sistem usulan kepada stakeholder
utama dan digunakan sebagai kontrak dalam proyek.
Faktor kepastian
= 0.25 x (1.645 / 0.10) 2 = 68
berdasarkan tingkat
Ukuran sampel (SS)=0.10 x (1 0.10)(1.645 / 0.10)2 = 25 kepastian 90%.
Tingkat kesalahan
Atau jika analis tahu yang dapat diterima
1 dari 10 dokumen sebesar 10%.
berbeda dari
biasanya.
Teknik Sampling
Randomisasi teknik sampling yang bersifat acak,
pemilihan data sampelnya tidak memiliki pola.
Work sampling teknik penemuan fakta yang mencakup sejumlah besar observasi
yang dilakukan dalam jangka waktu acak.
Petunjuk observasi:
Tentukan siapa, apa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana sehubungan dengan observasi.
Dapatkan izin dari supervisor atau manajer.
Beritahukan tujuan observasi kepada pihak yang akan diobservasi.
Tetap rendah hati.
Buat catatan selama atau segera setelah observasi.
Kaji kembali catatan observasi dengan orang-orang yang tepat.
Jangan mengganggu orang yang sedang bekerja.
Jangan terfokus ke hal-hal sepele.
Jangan membuat asumsi sendiri.
Observasi
Informasi yang dicari dalam
observasi
Aktivitas
Messages
Relationships
Influence (Pengaruh)
Observing A Decision Makers
Behavior
Observing A Typical
Managers Decision Making
Activities
Observe a Decision Makers
Office
Applying STROBE
Observasi
Kelebihan Kekurangan
Data yang diperoleh dapat Orang-orang dapat berperilaku
diandalkan lain ketika diobservasi
Dapat melihat dengan jelas Pekerjaan yang diobservasi
apa yang dilakukan untuk mungkin tidak dalam kondisi
menyelesaikan suatu normal
pekerjaan yang rumit Beberapa aktifitas bisa terjadi pada
Relatif lebih murah waktu yang tidak tepat/wajar.
dibandingkan teknik lain Gangguan(dilapangan)
Dapat melakukan Beberapa tugas tidak selalu
pengukuran kerja diselesaikan dengan cara yang
sama
Mungkin mengobservasi cara yang
salah dalam melakukan sesuatu
6-44
4.Kuesioner
Kuesioner dokumen khusus untuk mengumpulkan
informasi dan pendapat dari responden.
2 jenis kuesioner:
Kuesioner berformat bebas kuesioner yang dirancang
untuk memberikan kebebasan yang lebih besar dalam
menjawab. Responden akan menjawab pertanyaan pada
ruang kosong yang telah disediakan sesudah pertanyaan
6-52
5.Wawancara / Interviewing
Wawancara mengumpulkan informasi dari para
narasumber dengan interaksi tatap muka dengan tujuan
tertentu dengan menggunakan format tanya jawab.
Pendidikan anda, intelektual, pembawaan, dan emosi
semua ini merupakan kemapuan filter terhadap apa yang
kamu akan dengar pada saat interview
Persiapkan diri sebelum melakukan Interview
Informasi yang di cari berupa pendapat, perasaan, tujuan
dan informal prosedur yang sedang berjalan.
Dapat juga digunakan untuk menemukan fakta,
memeriksa fakta, mengklarifikasi fakta, membangkitkan
rasa antusias, melibatkan pemakai, mengidentifikasi
persyaratan, mendapatkan ide atau pendapat
Lima langkah persiapan
Wawancara
Read Background Material
Current Annual Reports
Corporate New Later
Publication
Standard & Poor
Establish Interviewing Objectives
Information Sources
Information Formats
Decision Making Frequency
Qualities Of Information
Decision Making Style
Lima langkah persiapan Wawancara
Decide Who To Interview
Key People
Sample Organizational Member
Prepared The Interviewee
Berikan waktu berpikir
Waktu lebih kurang 45 Menit S/d. 1 Jam
Decide on Question Types and Structure
Question Types
Open-Ended Questions
Closed-ended Questions
Structured VS Unstructured Interviews
Wawancara tidak terstruktur wawancara yang dilakukan dengan
subjek umum dan sedikit pertanyaan spesifik. Pewawancara membolehkan
narasumbernya untuk melakukan percakapan sehingga mungkin keluar
jalur.
Wawancara terstruktur pewawancara memiliki sekumpulan pertanyaan
spesifik yang hendak ditanyakan ke narasumber.
Questions type
Open Ended Questions
pertanyaan yang
membolehkan narasumber
menjawab dengan berbagai
cara yang mungkin.
Jawabannya bisa dua kata atau
dua paragraf
Closed Questions
pertanyaan yang membatasi
jawaban yang diberikan;
jawaban bersifat spesifik,
singkat, atau tanggapan
langsung.
Probes
Pertanyaan lanjutan untuk
mendapatkan jawaban yang
lebih mendetail
Menyusun Pertanyaan-Pertanyaan
Dengan Urutan Logis
Bentuk Piramide
Menyusun pertanyaan mulai dari yang khusus
ke umum
Bentuk Funnel / Corong
Menyusun pertanyaan mulai dari yang umum ke
khusus
DiamondShape / Wajik
Khusus ke umum, umum ke khusus
Contoh Bentuk Piramida
Contoh bentuk Funnel
Contoh Bentuk Diamond Shape
(Wajik)
Contoh Panduan Wawancara
(bersambung)
Contoh Panduan Wawancara
(lanjutan)
Persiapan Wawancara
berikutnya:
Jenis pertanyaan yang harus dihindari:
Pertanyaan dengan muatan tertentu (yang menggiring pendapat
pribadi dari interviewee terhadap pokok permasalahan)
Pertanyaan yang mengarahkan (yang menggiring narasumber
memberikan jawaban tertentu)
Pertanyaan berprasangka (yang mempengaruhi narasumber)
6-68
6.Prototyping
Prototyping kegiatan membangun model berskala
kecil, representatif , atau fungsional dari persyaratan
pemakai dalam rangka menemukan atau memeriksa
persyaratan tersebut.
Merupakan suatu teknik yang sangat berharga untuk
dengan cepat mendapatkan Informasi yang dibutuhkan oleh
Users
Infomasi yang dicari
User Reactions
Innovations
User Suggestions
Revision Plans
Kinds Of Prototypes
Patched-up prototype
Non operasional
prototype
First-of-series
prototype
Selected features
prototype
Prototype As An Alternative To
The SDLC
Beberapa SA berpendapat bahwa prototyping adalah
dapat dianggap merupakan sebuah alternatif dari
SDLC.
Pada SDLC, diperlukan waktu yang lebih panjang untuk
melewati siklus hidup pengembangan. Cost melambung
tinggi.
Pada SDLC, Kebutuhan user saat ini dapat berbeda
dengan ketika saat dianalisis(Kebutuhan user berubah
setiap saat).
Guidelines For Developing A
Prototype
Work in manageable
modules
Build the prototype
rapidly
Modifying the prototype
Stressing the user
interface
Prototyping Kekurangan
Kelebihan
Perubahan pada sistem dapat Pengembang harus dilatih
dilakukan dengan cepat melakukan prototyping
Kesempatan untuk Pemakai bisa saja memberikan
menghentikan pengembangan
dari sebuah sistem yang tidak harapan yang tidak realistis
bisa jalan. Dapat memperpanjang jadwal
Pengembangan sistem mungkin pengembangan.
lebih sesuai dengan kebutuhan
dan harapan dari user. Susah megatur prototyping
Dapat mencoba dalam project pada sebuah
mengembangkan pemahaman
akan bagaimana cara kerja sistem sistem yang besar
Membantu menetapkan User dan SA bisa saja
kelayakan dan kegunaan dari
sistem sebelum pengembangan mendapatkan sebuah
Bisa berupa mekanisme pelatihan prototype yang komplit yang
Membantu membuat rencana sebenarnya masih tidak
dan skenario pengujian cukup baik dan sistem tidak
Dapat meminimalkan waktu akan selesai
dalam penemuan fakta(lansung
berhubungan dengan pemakai)
Prototype Evaluation Form
7.Joint Requirements Planning
Joint requirements planning (JRP) proses
pelaksanaan pertemuan kelompok yang sangat
terstruktur untuk menganalisis masalah dan
mendefinisikan persyaratan.
Peserta JRP:
Sponsor
Fasilitator
Pemakai dan manajer
Notulen
Staf TI
Langkah-Langkah
Merencanakan Sesi JRP
1. Pilih lokasi
Jauh dari tempat kerja jika memungkinkan
Butuh beberapa ruangan
Dilengkapi meja, kursi, whiteboard, proyektor
Butuh perlengkapan komputer
Lihat gambar di slide berikut
2. Pilih peserta
Tiap peserta dibebaskan dari kegiatan kerja rutin
3. Siapkan agenda
Siapkan dokumen untuk penjelasan singkat mengenai
lingkup dan sasaran sesi JRP
Agenda dibagikan sebelum sesi berlangsung
Denah Ruangan untuk Sesi JRP
Petunjuk Pelaksanaan Sesi JRP
Jangan menyimpang tanpa alasan dari agenda
Tetap sesuai jadwal
Yakini bahwa notulen dapat mencatat
Hindari jargon teknis
Gunakan keterampilan penyelesaian konflik
Membolehkan istirahat sejenak
Dorong kesepakatan kelompok
Dorong peranan pemakai dan manajemen tanpa
membiarkan ada seseorang yang mendominasi
Pastikan peserta mengikuti aturan dasar yang telah
ditetapkan untuk sesi tersebut
Brainstorming
Kadang-kadang, salah satu tujuan sesi JRP adalah
menghasilkan ide yang dapat menyelesaikan masalah.
Brainstorming adalah pendekatan umum untuk maksud
seperti ini.