Professional Documents
Culture Documents
INTROLOG :
Kehidupan pada saat ini sangat sarat dengan kesukaran dan kesulitan hidup. Sering kali kita
menemukan orang-orang di sekitar, bahkan tak jarang juga kita menemukan diri sendiri dalam
keadaan lemah dan tak berdaya. Kesulitan hidup membuat setiap orang sulit untuk
mengucapkan perkataan yang indah, sedap dan mulia untuk di dengar. Hampir semua orang
yang berada dalam keadaan susah dan sukar, begitu tidak mudah untuk mengucapkan
ungkapan syukur kepada yang Ilahi, atau kepada yang kuasa. Tentunya hal ini tidak berlaku
bagi orang yang percaya di dalam Kristus
Ada beberapa hal, yang patut dicerna untuk menjadi perenungan dalam hidup kita sebagai
orang-orang percaya, agar hidup ini senantiasa dipenuhi dengan pujian kepada Tuhan, yaitu
Kristus Tuhan dan Juruselamat dunia ini.
Ketika kesulitan datang, biasanya kita melakukan dua hal. Kita merasa tak berdaya dan ingin
menyerah, atau kita segera mencari jalan untuk mengatasinya. C.S. Lewis berkata, Pujian
adalah kesehatan jiwa yang diperdengarkan. Mazmur 103 cocok sekali dengan pernyataan
Lewis tadi, Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
Pujilah Tuhan hai jiwaku, dan janganlah lupakan kebaikanNya! (ayat 1-2)
Kadangkala sulit bagi kita untuk memuji Tuhan. Apalagi saat kesulitan menumpuk dan
kesedihan menyelimuti. Tanpa disadari, kita menjadi buta. Tidak sanggup melihat
kebaikanTuhan. Ini merupakan saat ketika kerohanian kita mendapat serangan langsung dari
si penggoda tua, yaitu iblis. Salah satu misi iblis adalah menumbuhkan keputusasaan. Ia tahu
bahwa ia tidak mungkin merampas jiwa orang percaya, tetapi ia pun tidak mau menyerah begitu
saja. Oleh sebab itu, ia berusaha agar Anda putus asa dan merampas sukacita dari diri Anda,
sehingga hidup Anda menjadi tidak efektif bagi Tuhan. Keputusasaan merupakan tujuan
tertinggi dari musuh kita ini. Namun, pujian yang diucapkan dalam pemujaan bagi Tuhan
mengubah perasaan yang kalah menjadi kemenangan yang agung.
Beberapa hal mari kita mengerti berkaitan dengan Hidup Penuh Pujian
Bathin = emosi, dalam kalimat segenap bathin dalam bahasa inggris and all that is within
me = segala yang ada dalam hidup dan jiwa, perasaan, emosi, akal dan budi kita.
Agar kita tidak melupakan perbuatan-Nya; perbuatan Allah yang dimaksudkan dalam hal ini
adalah seluruh kebaikan Allah, yang tidak hanya pada pemberian yang menyenangkan dari
Allah, tetapi hukuman dan ganjaran yang kita terima sebagai bagian dari proses Allah
membentuk hidup kita. TOKOH ALKITAB AYUB
Hal selanjutnya yang membuat kita hidup dalam pujian adalah pekerjaan Allah yang besar
dalam hidup kita orang percaya:
Beberapa hal yang diungkapan dalam firman Tuhan tentang pujian adalah:
- Tuhan menginginkan pujian kita (Mazmur 50:23) Siapa yang mempersembahkan syukur
sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah
akan Kuperlihatkan kepadanya."
- Seluruh Makhluk diperintahkan untuk memuji Tuhan (Mazmur 117:1) Pujilah TUHAN, hai
segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
Melarikan diri hanya akan memperburuk masalah yang sudah ada. Melawan musuh dengan
kekuatan diri sendiri hanya akan melelahkan diri kita. Akan tetapi, jika kita berdiri teguh dalam
iman kepada Tuhan melalui pujian, maka munculah pengharapan yang sejati. Ketika pujian kita
naikkan, Tuhan ada di sana. ..Engkaulah yang kudus yang bersemayam di atas puji-pujian
orang Israel. (Mzm. 22 : 4) Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-
pujian orang Israel.