You are on page 1of 13

MANUSIA DAN POTENSINYA

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : IAD, ID, IBD
Dosen Pengampu : Sayful Mujab

Disusun oleh:

Rahab Malkan (1420110068)


Mukhlis ainur rafiq (1420110069)
Anif aulawi (1420110070)
Khoirul anam (1420110071)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM (AS) B
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang paling istimewa yang diciptakan oleh Allah
Taala di muka bumi ini. Dalam sudut pandang Islam, manusia mempunyai potensi-potensi
dasar yang sangat mendukung dalam kemajuan pendidikan terutama pendidikan Agama
Islam. Karena Allah taala telah menciptakan manusia sebagaimana mulianya, maka Allah
mempunyai tujuan dari penciptaan manusia itu sendiri yang sudah terdapat dalilnya di dalam
Al-quran. Pada zaman ini realita yang kita dapat adalah manusia banyak yang membuat
kerusakan di muka bumi ini. Sebagai contoh adanya bencana banjir, polusi udara dan lainlain.
Semua kejadian tersebut ada kaitannya antara potensi dasar manusia, tugas manusia dan
pendidikan Islam. Oleh karena itu, materi ini butuh dibahas secara tuntas. I.2 Tujuan Dalam
penulisan makalah ini, kami selaku penulis berniat untuk menambah wawasan dan
pengetahuan tentang potensi-potensi dasar manusia dan tugas hidup manusia dalam Islam.
Sehingga, rekan mahasiswa dapat memahami dengan baik hakekat manusia dalam islam.
Potensi manusia dewasa ini semakin benyak yang harus digali. Di karenakan
kamejuasn teknologi sehingga berdampak juga kepada manusia itu sendiri. Dengan keadaan
seperti ini manusia harus pintar-pintar mengatur dirinya sendiri agar tidak terjebak di lubang
hitam. Manusia dengan kelengkapan dari semua aspek yang telah diberikan Tuhan.YME,
dapat melakukan pengebangan sesuatu dengan begitu cepat. Contohnya, perkembangan
teknologi, teknologi adalah buatan manusia yang terus di kembangkan agar lebih
memudahkan pekerjaan manusia itu sendiri. Dan itu mempunyai dampak positif dan
negative. Maka dari itu di sini saya akan melakukan penguraian tentang Manusia dan
Potensi yang Dimilikinya.

Rumusan Masalah
1. Pengertian manusia?
2. Pengertian potensi manusia?
3. Macam-macam potensi diri manusia?
4. Cara mengali potensi diri?

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANUSIA
Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT.
Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas
mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal
tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal,
dan Sualalah.
Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam
unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya,
Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan
berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang
sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan
ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi
telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal
ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai
mahluk yang sempurna dan paling mulia.
Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di
dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat
besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman.
Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai
rahmat dan karunia dari Allah SWT. Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu
kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya
yang lain. Dengannya, manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan
mereka di dunia. Namun, segala yang dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan
sehingga ada pagar-pagar yang tidak boleh dilewati.
Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat
apa-apa yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia
berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga
dan dapat membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga
berupaya untuk memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta.
Pengertian manusia menurut para ahli:
NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan
tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.

ABINENO J. I
Manusia adalah tubuh yang berjiwa dan bukan jiwa abadi yang berada atau yang
terbungkus dalam tubuh yang fana.

UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan
fisik.

SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.

KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.

OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY


Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan
manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam
pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.

ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah
ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.

PAULA J. C & JANET W. K


Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung
jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan
unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.

B. PENGERTIAN POTENSI DIRI MANUSIA

Potensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar dari sesuatu yang masih
terpendam di dalamnya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi sesuatu kekuatan nyata
dalam diri tersebut. Dengan demikian, potensi diri manusia adalah kemampuan dasar yang
dimiliki manusia yang masih terpendamdi dalam dirinya, yang menunggu di wujudkan
menjadi suatu manfaat nyata dalam kehidupan diri manusia. Apabila pengertian potensi
manusia dikaitkan dengan pencipta manusia, Allah SWT, maka potensi diri manusiakira-kira
dapat dapat diberi pengertian sebagaikemampuan dasar manusia yang telah di berikan Allah
SWT sejak dalam kandungan ibunya sampai pada saat tertentu (akhir hayatnya),yang masih
terpendam di dalam dirinya, menunggu untuk diwujudkan menjadi sesuatu manfaat nyata
dalam kehidupan diri manusiadi dunia ini dan di akhirat nanti.

Jadi potensisi diri manusia adalah sesuatu kekuatan atau kemampuan dasar
manusia yang telah berada dalam di dirinya, siap untuk direalisasikan menjadi kekuatan dan
manfaat nyata dalam kehidupan manusia di muka bumi ini, sesuai dengan tujuan penciptaan
manusia oleh sang Maha Pencipta, Alah SWT.

C. MACAM-MACAM POTENSI DIRI MANUSIA


1. Potensi Jasmani
Tentang potensi jasmani, antara orang orang merdeka dan yang tereksploitasi,
sesungguhnya memiliki bekal fisik yang sama. Kedua tangan, kaki, mata, telinga dan mulut.
Indera-indera tersebut ibarat pasukan-pasukan hebat yang siap memenangkan pertempuran
yang kita perintahkan. Allah taala berfirman, Dan Dialah yang telah menciptakan bagi
kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur. (QS.
Al-Mukmiin : 78) Mengenai struktur tubuh manusia tidak ada bedanya antara orang yang
satu dengan orang yang lain, jika dilihat dari struktur organ dan fungsinya, apapun warna,
bentuk dan penampilannya. Masing-masing mempunyai mata, ati empedu serta anggota
tubuh yang lain, setiap anggota tubuhnya terdiri atas sel-sel yang telah dijelaskan sebelumnya
sehingga manusia perlu makan , bernafas, bergerak,tidur dan istirahat. Kenyataan bahwa
tubuh manusia memerlukan benda tertentu adalah khasiyyat yang diberikan oleh Allah
kepada manusia. Inilah yang disebut kebutuhan jasmani (al-hazah al-udhuwiyah).
Kebutuhuan jasmani ini memerlukan pemenuhan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
manusia perlu kondisi, benda dan aktifitas tertentu.

Kondisi yang diperlukan oleh tubuh manusia antara lain seperti tidur, istirahat dan suhu
udara tertentu, sedangakan benda yang diperlukan antara lain seperti makanan, minuman dan
udara (oksigen), sedangkan aktivitas yang dilakukan antara lain seperti makan, bernafas,
buang hajat dan sebagainya. Inilah kebutuhan jasmani manusia . Kebutuhan ini adalah
kebutuhan yang lahir karena pengaruh kerja struktur organ tubuh manusia. Makanan adalah
benda yang diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan energi, karena zat tertentu yang
terdapat dalam makanan tersebut memang sesuai untuk kebutuhan tubuh. Jika zat yang
dibutuhkan oleh tubuh tersebut tidak terpenuhi, maka tubuh manusia akan mengalami
gangguan atau kerusakan. Dari sinilah biasanya penyakit datang, Inilah gambaran mengenai
kebutuhan jasmani. Contoh dari kesempurnaan jasmani ini adalah Nabi Muhammad.SAW.
Saya sering mendengarkan bahwa beliau lebih unggul dari pada menusia lain tidak hanya
jasmani tetapi juga rohani dan akalnya. Maka dari itu kita seharusnya mengikuti jejak beliau.
Sebenarnya ketiga potensi tersebut masih bisa di gali sehingga menghasilkan sesuatu yang
dapat berguna di dunia dan akhirat.

2. Potensi Rohani
Potensi rohani merupakan salah satu potensi yang secara tidak langsung mengandung
habluminallah atau hubungan kita dengan sang pencipta, Allah.SWT. Potensi ini juga
cukup berpengaruh dalam kehidupan manusia. Dikarenakan potensi ini tidak bisa di lihat
dengan mata biasa tapi bisa kita rasakan. Banyak orang menyebut ini adalah aura. Aura
merupakan bentuk dari inerbeauty hati yang hanya dapat di rasakan oleh hati. Kerohanian
seperti yang saya jelaskan termasuk berhubungan dengan sang pencipta. Ini berarti potensi
rohani dapat kita gali lebih dalam lewat agama yang kita anut. Semakin kita kuat atas dasar
rohani kita maka kita akan lebih kuat dalam menghadapi cobaan yang ada.
Dalam dunia islam, dzikir adalah salah satu cara agar rohani kita dapat tenang. Ketika kita
kita pejamkan mata lalu mengucapkan dzikir dengan penuh konsentrasi maka dengan
sendirinya kita akan merasa tenang . kita dapat merasakan bahwa kita sangat dekat dengan
Allah.SWT. bahkan terkadang kita meneteskan air mata. Disini tidak hanya dalam sekejap
kita merasakan itu. Kalau kita memahami apa yang terkandung dalam setiap bacaan dzikir.
Dengan sendirinya dapat menjadi sebuah perbuatan nyata. Maksudnya, apabila rohani kita
benar-benar dekat dengan sang pencipta, prilaku dalam dunia sebenarnya akan menjadi
positiv. Walaupun kita juga tidak menyadari. Itu hanya awal dari kekuatan atau potensi
rohani kita. Selanjutnya terserah kita, dapatkah kita mempertahankan rohani yang tenang dan
suci ini atau tidak. Dan semua kembali kedalam nalar atau akal kita.

3. Potensi Akal
Allah.SWT menciptakan kaum khalifah atau manusia berbeda dengan binatang. Karena
kita diciptakan lengkap dengan akal. Allah.SWT menciptakan akal pada manusia dengan
tujuan agar manusia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Potensi akal
kita sangatlah besar. Dengan akal kita dapat menciptakan teknologi seperti sekarang ini.
Tetapi terkadang akal yang diberikan oleh Sang Pencipta tidak di gunakan dengan baik oleh
manusia. Mereka lebih banyak terdorong oleh hawa nafsu.ketika hawa nafsu sudah pekat
mengotori akal kita. Maka, hanya menunggu waktu akan hancurnya peradaban manusia itu
sendiri Begitu dasyatnya potensi akan akal kita sehingga banyak ide-ide brilian yang tercipta.
Dimana kadang malah mereka sediri yang hancur.
D. CARA-CARA MENGGALI POTENSI DIRI
Untuk memaksimalkan potensi dan bakat yang ada dalam diri anda jangan berkecil
hati karena semua orang tentunya memiliki potensi dan bakat yang masih harus digali dan
dipelajari. Banyak cara agar Anda bisa menggali dan memaksimalkan potensi yang ada
dalam diri Anda. Ada empat kunci utama agar Anda mampu mengeluarkan bakat Anda yang
masih tersimpan dalam diri Anda. Empat kunci itu antara lain :
1. keahlian
Keahlian adalah segala sesuatu dimana Anda dapat mempelajari dan mengerjakannya
dengan mudah. Lalu, apakah Anda merasakan bahwa Anda mengalami kemudahan dalam
mempelajari dan mengerjakan suatu hal? Atau Anda mampu mengerjakan sesuatu di atas
rata-rata orang lain dalam mengerjakan dan menyelesaikannya? Atau bahkan Anda mampu
memperhitungkan segala sesuatu dengan lebih cepat dari kebanyakan manusia lainnya?
Maka, bisa jadi itulah potensi yang ada dalam diri Anda, dan Anda harus lebih menggalinya
serta menekuni sesuatu yang bisa Anda selesaikan serta perhitungkan lebih cepat di atas rata-
rata orang lain. Kemudian pikirkanlah semua itu agar Anda mampu memastikan bahwa itulah
sesungguhnya bakat Anda.
2. Keterkaitan
Ketertarikan adalah keinginan hati untuk lebih dapat mengetahui dan mempelajari akan
sesuatu hal. Jika Anda memiliki keinginan yang kuat terhadap sesuatu hal, maka
perhatikanlah bahwa itu bisa menandakan bahwa potensi dan bakat Anda mengarah kesana.
Terkadang ketertarikan akan sesuatu hal di atas rata-rata keinginan kita yang lainnya, bisa
menjadi petunjuk bahwa ada potensi dan bakat dalam diri kita terhadap hal itu. Dan hal itu
tidak semata-mata ambisi atau hobi belaka, karena disanalah naluri kita bekerja. Sehingga
dengan ketertarikan itu, bisa lebih mengembangkan keingintahuan kita serta berusaha
mempelajarinya lebih dalam. Dengan demikian ketertarikan Anda pada suatu hal bisa
mengarahkan Anda pada potensi dan bakat sesungguhnya yang Anda miliki.
3. Kepuasan
Kepuasan adalah perasaan jiwa dimana kita merasakan adanya kegembiraan,
kesenangan, ketenangan dan kenyamanan pada saat melakukan suatu hal. Perhatikan dengan
baik, kegiatan apakah yang membuat Anda merasa betah berlama-lama atau merasa tidak
ingin melepaskan kegiatan itu? Sebagai contoh, banyak orang yang betah berlama-lama
dengan sebuah komputer, kendaraan, kerajinan tangan, olahraga dan kegiatan lainnya. Di saat
Anda merasakan kepuasan dan kenyamanan dari kegiatan tersebut, maka bisa jadi pertanda
potensi dan bakat Anda adalah disana. Maka Anda harus lebih mencermati dan
memperhatikan hal-hal yang bisa membuat Anda merasakan kepuasan atau kenyamanan saat
melakukannya. Kepuasan dan kenyamanan itu akan membawa Anda pada potensi dan bakat
Anda sesungguhnya.

4. Kebiasaan
Kebiasaan adalah segala sesuatu yang biasa kita lakukan dan menjadi rutinitas dalam
kegiatan, tingkah laku, perbuatan dan sikap kita sehari-hari. Apakah orang-orang di sekitar
Anda merasa tertarik dengan Anda? Atau apa yang membuat mereka ingin selalu dekat
dengan Anda? Bila ada sesuatu hal yang membuat mereka ingin selalu dekat dengan Anda
atau mereka merasa tertarik dengan sikap Anda atau bahkan mereka merasa nyaman dengan
perilaku Anda, maka perhatikan apa yang telah Anda lakukan! Misalnya saja, Anda mampu
memberikan solusi dalam kegiatan menajemen perusahaan, sehingga rekan Anda merasa
membutuhkan atau tertarik pada Anda, maka disanalah potensi dan bakat Anda bisa
dimaksimalkan. Bila Anda mampu membuat orang lain tertarik dengan hasil karya Anda,
maka perdalam ia. Bisa jadi disanalah bakat Anda akan muncul. Dan masih banyak lagi
kebiasaan kita yang bisa membuat orang tertarik atau ingin merasa dekat dengan kita. Jika
Anda termasuk dalam kategori seperti orang dimaksud, maka tetaplah pada kebiasaan Anda
dan maksimalkan kebiasaan yang membuat orang lain tertarik pada Anda.

Empat kunci utama untuk mengenali potensi dan bakat yang terpendam dalam diri
Anda tersebut, akan menjadi suatu keberhasilan dan Anda akan menemukan bakat Anda yang
sesungguhnya, apabila Anda benar-benar bekerja keras untuk memaksimalkan bakat tersebut.
Bakat yang tidak diasah, akan menjadikannya sebuah potensi yang tidak akan membawa
banyak manfaat kepada Anda. Namun jika Anda mampu menggali, mengasah dan menekuni
potensi dan bakat Anda, maka ia akan menjadi perantara menuju keberhasilan Anda.
Semoga paparan yang sederhana ini bisa membuat Anda semakin termotivasi untuk
mengembangkan potensi dan bakat Anda sesungguhnya. Dan tetaplah semangat menjalani
rutinitas Anda.

BAB III
KESIMPULAN
Dalam hal ini, ketiga potensi manusia yaitu, jasmani, rohani, dan akal sangatlah besar.
Dimana ketika salah satu tidak sejalan maka akan ada ketimpangan atau bencana yang akan
terjadi. Sebagai contoh ketika kita membuat suatu alat berteknologi tinggi. Kita sangatlah
membutuhkan ketiga potensi tersebut. Jasmani kita butuhkan untuk mengopersikan
pembuatan alat tersebut tetapi apabila tidak ada rohani dan akal maka hanya alat yang akan
tak pernah tercipta sesuai dengan yang di harapkan bahkan tidak pernah terwujud. Ketika
kita membuat alat hanya dengan rohani maka niscaya hanya kekuatan aura yang ada tetapi
tidak pernah juga terwujud. Ketika kita mebuat alat hanya dengan akal tanpa ada 2 faktor
lainnya maka hanya keinginan dan angan-angan yang tercipta. Maka dari itu, betapa
dasyatnya ketika kita menggali ketiga potensi kita. Dimana dunia akan damai dan tentram.
Maha Besar Allah yang telah emberikan ketiga potensi kita ini.
PENUTUP
Semua potensi tersebut merupakan suatu kesatuan utuh dan saling berhubungan dan
melengkapi satu sama lainnya, tetapi potensi spiritual dan akal memegang peranan penting
dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam kehidupan, sebab kedua potensi itulah
manusia akan tahu kemana akan melangkah dan membuat keputusan yang diinginkan untuk
ke depan. Potensi fisik hanya menunjang kedua potensi tersebut agar lebih sempurna
walaupun peranan potensi fisik juga tidak bisa diduakan.
Semoga paparan yang sederhana ini bisa membuat Anda semakin termotivasi untuk
mengembangkan potensi dan bakat Anda sesungguhnya. Dan tetaplah semangat menjalani
rutinitas Anda.

DAFTAR PUSTAKA
http://septanio.wordpress.com/2011/03/13/makalah-tentang-pengertian-manusia-dan-pemikiran-akal/
http://rahabmalkan.blogspot.co.id/2014/12/manusia-dan-potensinya.html

I. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di muka bumi
dibandingkan makhluk ciptaan lainnya. Mengapa? karena manusia dikaruniai oleh Tuhan
sebuah Akal budi yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya, maka dari hal
tersebutlah manusia menjadi makhluk yang unik, berbeda satu sama lainnya.

Selain itu Tuhan membekali manusia dengan segenap potensi yang ada dalam dirinya
sendiri, potensi itu meliputi : (Intelligence Quotients), (Emotional Quotients), Spiritual
Quotients), (Emotional and Spiritual Quotient). Ketiga potensi tersebut akan
memberikan kemampuan kepada manusia untuk menentukan dan mememilih jalan
hidupnya sendiri dan manusia diberi kebebasan untuk menentukan takdirnya. Dan
semua itu tergantung dari bagaimana manusia tersebut memanfaatkan potensi yang ada
pada dirinya.

II. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah "Potensi Manusia" ini adalah agar dapat mengenal dan
mengetahui pentingnya potensi manusia dalam kehidupan kita, dan juga dapat
mempelajari tentang potensi jasmani (fisik), rohani (spiritual) dan akal budi (mind) serta
menghargai potensi dirinya yang telah diberikan oleh Tuhan. Selain mengenal dan
mengetahui juga mahasiswa dituntut juga untuk melakukan penerapannya dalam
kehidupannya sehari - hari, di lingkungan keluarga, kampus, masyarakat dan lainnya.

III. ISI

Manusia diciptakan sebagai makhluk paling mulia dan terbaik di antara makhluk ciptaan
Tuhan lainnya karena dibekali berbagai macam potensi yang tidak dimiliki oleh makhluk
lain. Namun terkadang, kita tidak sadar bahkan tidak tahu sama sekali apa potensi yang
ada pada diri kita sehingga terkadang kita hidup dengan kondisi seadanya, mudah
menyerah dan tidak mempunyai impian besar. Kita menjalani rutinitas hidup apa adanya
tanpa ada kekuatan untuk menjadikan hidup kita lebih baik.

Jika kita mau merenung, sebenarnya ketika kita diciptakan, Tuhan pasti tidak akan
membiarkan hamba-Nya hidup dalam kesengsaraan dan penderitaan. Maka dari itulah
Tuhan membekali manusia dengan segenap potensi yang ada dalam dirinya. Potensi itu
meliputi: potensi jasmani (fisik), ruhani (spiritual), dan akal (mind). Ketiga potensi ini
akan memberikan kemampuan kepada manusia untuk menentukan dan memilih jalan
hidupnya sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk menentukan takdirnya. Semua itu
tergantung dari bagaimana mereka memanfaatkan potensi yang melekat dalam dirinya.
Ketiga potensi tersebut saling menunjang dan melengkapi, tetapi dari ketiga komponen
itu, potensi spiritual dan akal memegang peranan penting dalam menentukan
kesuksesan seseorang dalam kehidupan, sebab dari kedua potensi itulah manusia akan
tahu kemana akan melangkah, apa yang diinginkan, dan apa yang harus dilakukan.
Potensi fisik hanya menunjang kedua potensi tersebut agar lebih sempurna, walau
peranannya juga tidak bisa disepelekan.

Banyak orang yang mengeluh ketika dikaruniai fisik yang kurang sempurna. Mereka
merasa seakan-akan hidupnya tidak berguna. Akhirnya mereka menjadi orang-orang
yang berputus asa dan menjadi beban bagi orang lain. Mereka melupakan potensi akal
dan spiritual yang dikaruniakan Tuhan. Dalam sejarah kehidupan manusia, ada banyak
orang-orang yang luar biasa, mereka dikaruniai keterbatasan fisik, tetapi justru dengan
itulah mereka dapat menghasilkan prestasi yang mengagumkan. Mereka menjadikan
keterbatasan mereka sebagai motivasi untuk meraih prestasi tinggi. Seperti Hirotada
Ototake, orang Jepang yang ketika dilahirkan tidak mempunyai tangan dan kaki tetapi ia
tidak pernah menyerah, ia berusaha untuk hidup normal dan berprestasi. Ia pernah
menjadi ketua OSIS di SMAnya, menjuarai kontes bahasa Inggris, dan berhasil masuk di
salah satu perguruan tinggi terbaik di Jepang. Saat ini ia merupakan seorang motivator
laris dan menulis buku berjudul No Ones Perfect.

Apapun adanya diri kita sekarang, selama kita masih mempunyai impian yang kuat,
semangat membara, dan kebiasaan bertindak, dan ketekunan, kita pasti akan
memperoleh apa yang kita inginkan.

IV. Penutup

Semua potensi tersebut merupakan suatu kesatuan utuh dan saling berhubungan dan
melengkapi satu sama lainnya, tetapi keempat potensi tersebut, potensi spiritual dan
akal memegang peranan penting dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam
kehiduapan, sebab kedua potensi itulah manusia akan tahu kemana akan melangkah
dan membuat keputusan yang diinginkan untuk kedepan. Potensi fisik hanya menunjang
kedua potensi tersebut agar lebih sempurna walaupun peranan potensi fisik juga tidak
bisa diduakan.

http://e-ns.blogspot.co.id/2011/10/manusia-dan-potensinya.html

Inilah 4 Potensi Manusia Menurut Al-Quran: Pandangan manusia terhadap dirinya


merupakan faktor dominan yang dapat mengarahkan pendidikannya. Oleh karena itu dalam
membahas masalah pendidikan tidak lepas dari pembahasan tentang hakekat diri manusia itu
sendiri. Dalam al-Quran manusia adalah makhluk Allah yang dibebani tanggung jawab,
oleh karena itu ia disifati dengan kesempurnaan sebagai kesiapan memikul tanggung jawab
(taklf), dan jika gagal akan dikembalikan kepada derajat paling hina agar ia waspada
terhadap perintah dan larangan. Agar amanah tersebut terlaksana, manusia harus berusaha
untuk menumbuhkan amanah dalam perilaku sebagai wahana yang paling dominan yang
terformat dalam pendidikan.

Al-Quran sering memuji manusia sekaligus mengecam terhadap mereka yang tidak
mempedulikan kemulyaan yang telah diberikan oleh Tuhan kepadanya ( Baca: Al-Isr: 70).
Ayat tersebut adalah pujian Allah kepada manusia sekaligus hinaan kepadanya setelah diberi
nikmat. Nikmat tersebut tidak difungsikan sesuai dengan tujuannya, yaitu untuk bersyukur
kepada-Nya.

Allah menundukkan semua yang ada di laingit dan di bumi untuk manusia sebagai
persiapan menjadi khalifah (Luqmn: 20). Wajar jika kedudukan manusia menurut al-
Quran sangat tinggi dan mulia, agar dapat menjalankan risalah kehidupannya, yaitu
menyebarkan kebenaran, kebaikan, kebajikan dan keindahan. Di antara potensi yang ada
pada manusia adalah:

Jasad dan Ruh


Manusia adalah salah satu makhluk yang diberikan kebebasan untuk menentukan pilihannya.
Dalam menentukan pilihan, manusia selalu dipengaruhi tabiatnya. Tabiat manusia
mengandung dua unsur, yaitu unsur materi dan non materi atau rh dan jasad yang saling
melengkapi. Al-Quran melarang orang mukmin menelantarkan hak dan kewajiban terhadap
jasadnya hanya karena mementingkan ruh saja dan sebaliknya (Al-Arf: 31). Manusia juga
dipengaruhi oleh unsur-unsur lain seperti hati, akal dan nafs, yang bersifat maknawi.
Perbedaan konotasi istilah tersebut berangkat dari katagorisasi yang digunakan, yaitu kategori
dari sisi materi, dan sumber esensinya. Kegagalan manusia dalam mencapai kesempurnaan,
karena masing-masing komponen tidak saling melengkapi. Oleh karenanya, pendidikan
bukan hanya sekadar pembinaan jasad, tetapi jasad hanya sebatas tempat di mana ruh (nilai)
beraktualisasi untuk menuju tujuan hidup yang sesungguhnya.

Rekomendasi untuk anda !! Berbagai Variasi Qiraat dan Jenis-Jenis Qiraat

Kebaikan dan Keburukan

Allah membentuk manusia dengan tabiat monotheis (fithrah), dengan mengakui keberadaan
penciptanya. Fithrah tersebut berkembang dalam kehidupan secara positif (Al-Rm: 30).
Dalam perkembangannya, perilaku manusia kadang-kadang berubah menjadi negatif, karena
ia menyimpang dari amanat yang telah diembannya (Al-Ahzb: 72). Jika manusia komit
terhadap amanah, ia akan menduduki derajat paling tinggi di atas derajat malaikat. Karena ia
bukan sekadar mampu melakukan kebaikan, melainkan juga keburukan. Tetapi keistimewaan
manusia ia mampu memenangkan kebaikan atas keburukan (Al-Isr: 11).

Sebaliknya, jika manusia gagal mengembannya, ia akan turun derajatnya ke derajat syetan,
yang disebabkan karena sikap acuhnya terhadap bimbingan al-Quran (Al-Anm: 122).
Fithrah yang diberikan Allah kepada manusia akan dikembangkan baik terhadap dirinya,
maupun lingkungannya. Perubahannya ditentukan oleh ikhtiyarnya masing-masing, ia berada
dalam dua posisi yang seimbang, antara baik dan buruk. Di sinilah bimbingan dan
pengarahan (tarbiyah) dibutuhkan (Al-Syams: 7-10).

Kebebasan dan Keterpaksaan

Sebagai makhluk yang bertanggung jawab (mukallaf), manusia harus memiliki syarat untuk
mengemban tanggung jawabnya yaitu kebebasan. Kebebasan harus didasarkan pada potensi
kehendak. Dengan demikian perbuatan yang dipertanggung jawabkan oleh manusia, harus
tercakup kebebasan dan independensi dalam memilih dan menentukan perbuatan. Hal ini
tentunya tidak sekedar keinginan belaka, tetapi juga didasarkan pertimbangan fikiran dan
kepastian yang diawali dengan keinginan yang dikuatkan dengan keputusan (azam). Irdah
akan berada dalam posisi netral antara keterpaksaan dan kebebasan.

Rekomendasi untuk anda !! Perbedaan Qiraat yang Berpengaruh Terhadap Istinbath Hukum
Perbuatan memang ikhtiar manusia, sedangkan ikhtiar tidak terikat dengan ikhtiar lain. Ayat
di atas menyanggah anggapan bahwa manusia itu mandiri dan bebas segala-galanya, lepas
dari kehendak dan kekuasaan Allah. Allah berkekuasaan sempurna sementara manusia hanya
berpotensi yang memungkinkan dikembangkan untuk menuju kesempurnaan. Kekuasaan
serta iradah Allah yang sempurna, dan potensi manusia yang memungkinkan dikembangkan,
hendaknya diberi kewenangan masing-masing, dimana yang satu tidak mengganggu dan
menghalangi kehendak dan kebebasan yang lain.

Potensi Ego dan Sosial

Redaksi al-Quran kadang-kadang bernuansa individu (eksklusif) dan kadang-kadang bersifat


sosial (inklusif). Hal ini menunjukkan bahwa individu terserap ke dalam kelompok, tetapi
bukan sebaliknya. Untuk itu al-Quran sering menegaskan bahwa setiap individu
bertanggung jawab dihadapan Allah (Al-Isr: 15), sehingga al-Quran menghindarkan
warisan tanggung jawab dari kelompok.

Masyarakat ikut bertanggung jawab terhadap individu agar dapat mencapai derajat yang
mampu membedakan antara baik dan buruk. Dengan tercapainya derajat tertsebut, individu
akan ikut bertanggung jawab keberlangsungan masyarakatnya. Tanggung jawab sesuai
dengan kemampuan individunya. Antara tanggung jawab individu dan sosial saling
melengkapi, hubungan antara individu dalam kelompok, diikat dengan ikatan rasa cinta
bukan atas dasar konflik, dan standar untuk mengukur prestasinya adalah taqwa (Al-Hujurt:
13).

https://www.lyceum.id/pendidikan/tafisr-al-quran/inilah-4-potensi-manusia-menurut-al-
quran/

You might also like