You are on page 1of 2

PENATALAKSANAAN

1. Penanganan Awal
Trauma Abdomen Menurut Musliha (2010), Penilaian Awal yang dilakukan adalah ABC
jika ada indikasi, jika korban tidak berespon, maka segera buka dan bersihkan.
a) Airway
Membuka jalan nafas penggunakan menggunakan teknik head tilt chin lift atau
menengadahkan kepala dan mengangkat dagu, periksa adakah benda asing yang
mengakibatkan tertutupnya jalan nafas. Muntahan, makanan, darah atau benda asing
lainnya.
b) Breathing
Memeriksa pernapasan dengan cara lihat, dengar, rasakan, selanjutnya pemeriksaan
status respirasi klien.
c) Circulation
Jika pernafasan pasien cepat dan tidak adekuat, maka berikan bantuan pernafasan.

Untuk penangan awal trauma abdomen, dilihat dari trauma non-penetrasi dan trauma penetrasi,
yaitu:
a. Penanganan awal trauma non-penetrasi
Stop makanan dan minuman
Imobilisasi
Kirim ke rumah sakit
Diagnostic Peritoneal Lavage
b. Penanganan awal trauma penetrasi
Bila terjadi luka tusuk, maka tusuan tiak boleh dicabut kecuali oleh tim medis.
Lilitkan pisau untuk emfiksasi agar tidak memperparah luka
Bila usus atau orga lain keluar maka organ tersebut tidak boleh dimasukkan, maka
organ tersebut dibaluk dengan kai bersih atau kasa steril.
Imobilisasi pasien
Tidak makan dan minum
Bila luka terbuka, balut dengan menekan
Kirim px ke rumah sakit

2. Penanganan di Rumak Sakit


a. Trauma Penetrasi
1) Skrinnig pemeriksaan rongten
Foto thoraks tegak berguna untuk kemungkinan hemo atau pneumothoraks.
Rontgen abdomen untuk menentukan jalan luka atau adanya udara
retroperitoneum
2) IVP atau Urogram Excretory dan CT scan
Ini dilakukan untuk mengetahui jenis cedera ginjal yang ada
3) Uretrografi
Dilakukan untuk mengetahui adanya rupture uretra
4) Sistografi
Ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya cedera pada kandung kencing,
contohnya pada fraktur pelvis dan trauma non penetrasi.
b. Trauma non-penetrasi
1) Pengambilan contoh darah dan urine Darah digunakan untuk pemeriksaan lab
rutin dan pemeriksaan darah lkhusus seperti darah lengkap, potassium, glukosa,
amylase.
2) Pemeriksaan Rongent
Pemeriksaan rontgen servikal lateral, thoraks anteroposterior dan pelvis adalah
pemeriksaan yang harus dilakukan pada penderita dengan multitrauma , mungkin
berguna untuk mengetahui udara ekstraluminal di retroperitoneum atau udara
bebas dibawah diagfragma, yang keduanya memerlukan laparotomi.
3) Study kontras urologi dan Gastrointestinal
Dilakukan pada cedera yang meliputi daerah duodenum, kolon ascendens atau
descendens dan dubur

You might also like