You are on page 1of 6

Volume 07, Nomor 01, Juni 2016

Hal. 33 - 38

BEBAN KERJA FISIK DAN USIA MENYEBABKAN HERNIA INGUINALIS


(Physical Work load and Age with the Incidence of Inguinal Hernia)

Siti Nur Qomariah*, Rofiqoh**

* Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik Jl. A.R. Hakim No.
2B Gresik, email: wf_ab@yahoo.co.id
** Mahasiswa PSIK FIK Universitas Gresik

ABSTRAK

Hernia adalah suatu tonjolan (protrusion) dari organ dan sebagian


organ intra abdominal yang keluar dari kavum abdomen melalui lakus
minoris (Facial defek) dinding abdomen dan masih meliputi peritoneum.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kejadian hernia
inguinalis yaitu faktor beban kerja fisik (mengangkat berat) dan faktor
usia. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara beban
kerja fisik dan usia dengan kejadian hernia inguinalis.
Desain penelitian ini menggunakan Retrospektif. Metode
sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel yang
diambil sebanyak 30 pasien hernia inguinalis. Variabel independen
adalah beban kerja fisik dan usia, sedangkan variabel dependen adalah
kejadian hernia inguinalis. Data penelitian ini diambil dengan kuesioner
dan hasil diagnosa medis. Data ini menggunakan uji statistik Mann
Whitney dengan nilai signifikansi p 0,05.
Hasil uji statistik beban kerja fisik didapatkan hasil p=0,576
artinya tidak ada hubungan beban kerja fisik dengan hernia inguinalis.
Hasil uji statistik usia didapatkan hasil p=0,028 artinya ada hubungan
usia dengan kejadian hernia inguinalis. Hernia inguinalis terjadi karena
faktor usia yang mengakibatkan tekanan intra abdomen semakin
melemah dan melemahkan otot rongga abdomen sehingga kanalis
inguinalis terbuka sampai terjadi hernia inguinalis karena prolap usus
yang masuk kedalam anulus inguinalis.
Upaya yang diperlukan untuk mencegah hernia inguinalis
adalah petugas kesehatan secara bersama-sama memberikan pendidikan
kesehatan tentang cara bekerja dengan prinsip ergonomik.
Kata kunci: Beban kerja fisik, usia, hernia inguinalis.

33
Volume 7, Nomor 1, Juni 2016

ABSTRACT

A hernia is a protrusion of organs and parts of the intra-


abdominal organs out of the abdominal cavity through lakus minoris
abdominal wall and still covers the peritoneum. There are several
factors that can influence the incidence of inguinal hernia include
physical work load factor and age. The purpose of this study was to
analyze the corelation between physical workload and age with the
incidence of inguinal hernia.
This research used retrospective design. The sampling method
used purposive sampling. The samples were 30 patients with inguinal
hernia. Independent variable was physical work load and age and the
dependent variable was the incidence of inguinal hernia. The data of
this study were taken by questionnaire and medical diagnosis. Data was
analyzed using the Mann Whitney statistical test with the significance
p0.05.
Statistical test results showed physical workload p=0.576
it means there was no relationship between physical workload with
inguinal hernia. Statistical test results showed age p=0.028 it means
there was a relationship between age with the incidence of inguinal
hernia. Inguinal hernia occurs due to age factor that resulted in weakens
intra-abdominal pressure and muscle in abdominal cavity weakens so
that the inguinal canal is open until inguinal hernia occurs because
prolap bowel into the inguinal ring.
The effort to prevent an inguinal hernia is health workers
together with the public provide health education how to work with
ergonomic principles.
Keywords: Physical workload, age, inguinal hernia.

PENDAHULUAN ringan sampai yang berat dapat berisiko


menyebabkan dinding jaringan penyangga
Hernia inguinalis merupakan salah melemah dan apabila pekerjaan angkat
satu hernia yang memiliki angka kejadian berat yang dilakukan dalam jangka waktu
terbanyak (Snell, 2006). Penyakit ini yang lama dengan frekuensi yang terus
ditandai dengan adanya penonjolan isi menerus juga dapat melemahkan dinding
perut melalui bagian dinding perut yang perut (Oswari, 2000). Hasil wawancara
lemah, kelainan ini terutama ditemukan pada pengambilan data awal di Ruang
di daerah lipatan paha. Hernia adalah Dahlia RSUD Ibnu Sina Gresik sebagian
suatu tonjolan (protrusion) dari organ responden bekerja sebagai petani dan
dan sebagian organ intra abdominal yang kuli bangunan yang mengaku bahwa
keluar dari kavum abdomen melalui lakus dalam pekerjaannya selalu mengangkat
minoris (facial defek) dinding abdomen benda berat lebih dari 40 kg dalam
dan masih meliputi peritoneum. Suatu sekali mengangkat dan intensitasnya
pekerjaan yang dilakukan manusia dari terus menerus sehingga memicu terjadi

34 Journals of Ners Community


Beban Kerja Fisik dan Usia Menyebabkan Hernia Inguinalis

hernia inguinalis. Namun sampai saat berumur >65 tahun sebanyak 18 pasien
ini hubungan beban kerja fisik dan usia dengan pasien jenis kelamin laki-laki
dengan penyakit Hernia inguinalis belum sebanyak 114 pasien dan perempuan
dapat dijelaskan. sebanyak 13 pasien.
Insiden Hernia inguinalis dapat Secara umum hernia merupakan
terjadi di semua umur, namun paling penonjolan isi suatu rongga melalui
banyak terjadi pada usia antara 45 sampai defek atau bagian lemah dari dinding
75 tahun, karena pada lanjut usia dinding rongga bersangkutan (Sjamsuhidayat,
otot polos abdomen sudah melemah, 2011). Hernia pada pasien ini terjadi
sehingga sangat berpeluang terjadi hernia. akibat tekanan intra abdomen yang
Menurut penelitian yang dilakukan oleh meningkat secara terus menerus ketika
Ruhl dan Everhart (2007), kelompok pasien mengangkat benda berat sehingga
umur lanjut usia (60-74 tahun) memiliki otot dinding perut menjadi lemah dan
angka kejadian hernia terbanyak yaitu kendur. Terdapat beberapa faktor yang
sebesar 22,8%. Terjadi peningkatan risiko dapat mempengaruhi kejadian hernia
hernia tiga kali lebih besar pada pasien inguinalis antara lain faktor beban kerja
yang berusia lanjut. Maka hal ini dianggap fisik (mengangkat berat) dan faktor
sebagai salah satu faktor yang berperan usia. Berat ringan beban kerja fisik yang
dalam insiden terjadi hernia inguinalis. dilakukan oleh seorang tenaga kerja
Menurut World Health Organization dapat melakukan aktifitas pekerjaan
(WHO) tahun 2005, hernia inguinalis sesuai dengan kemampuan atau kapasitas
merupakan salah satu penyakit akut kerja yang bersangkutan. Semakin berat
abdomen dimana insiden penyakit hernia beban kerja maka semakin besar pula
inguinalis terjadi sekitar 6-10% dari hernia pergerakan otot yang digunakan sehingga
inguinal pada orang dewasa. Di Indonesia menyebabkan terjadi Hernia. Hernia pada
hernia menempati urutan ke delapan pasien ini terjadi akibat tekanan intra
dengan jumlah 291.145 kasus. Data di Jawa abdomen yang meningkat secara terus
Timur, mayoritas penderita selama bulan menerus ketika pasien mengangkat benda
Januari-Desember 2007 diperkirakan 425 berat sehingga otot dinding perut menjadi
penderita (Dinkes Provinsi, 2000). Fakta lemah dan akhirnya kendur sehingga
menarik tentang hernia dari Amerika pekerjaan angkat berat yang dilakukan
Serikat sekitar 700.000 operasi hernia dalam jangka lama juga dapat melemahkan
dilakukan tiap tahun. Indirect inguinalis dinding perut (Oswari, 2000). Hernia
hernias, disisi kanan adalah tipe hernia kebanyakan pada usia lanjut dimana
yang paling banyak dijumpai pada pria otot dinding rongga abdomen menjadi
dan wanita. Sekitar 25% pria dan 2% lemah, disebabkan proses degenerasi, jika
wanita mengalami hernia inguinalis. keduanya terjadi secara bersamaan maka
Berdasarkan hasil data di Medical Record akan menyebabkan terbukanya kanalis
Poli Bedah RSUD Ibnu Sina Gresik pasien inguinalis sehingga sebagian usus akan
hernia inguinalis yang berkunjung pada prolaps kedalam anulus inguinalis. Apabila
tahun 2012 mencapai 115 pasien dan pada penyakit Hernia tidak cepat ditangani dan
tahun 2013 mencapai 220 pasien. Pada terlambat datang ke petugas kesehatan
bulan Januari-September 2014 sebanyak maka akan menimbulkan berbagai
127 pasien, dengan rincian pasien yang macam komplikasi yang membahayakan
berumur 26-45 tahun sebanyak 35, pasien penderita. Komplikasi tersebut adalah
berumur 45-65 sebanyak 74 dan pasien terjadi strangulasi karena isi hernia terjepit

Program Studi Ilmu Keperawatan 35


Volume 7, Nomor 1, Juni 2016

oleh kantong hernia sehingga terjadi HASIL DAN PEMBAHASAN


perforasi usus (Sjamsuhidayat, 2011).
Tidak ada obat yang dapat Hubungan Beban Kerja Fisik dengan
menyembuhkan penyakit hernia inguinalis. Kejadian Hernia Inguinalis.
Penatalaksanaan hernia inguinalis dibagi Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui
menjadi dua yaitu konservatif dan sebagian besar responden yang memiliki
operatif. Beberapa upaya pencegahan agar beban kerja fisik tingkat sedang mengalami
meminimalisirkan kejadian hernia inguinalis hernia inguinalis skrotalis sebanyak 14
yaitu usahakan untuk mempertahankan responden (46,7%). Sedangkan sebagian
berat tubuh yang sehat. Hal ini dapat kecil responden yang memiliki beban
membantu mengurangi tekanan pada kerja fisik tingkat berat mengalami hernia
otot dibagian perut. Konsumsi makanan inguinalis skrotalis sebanyak 4 responden
yang mengandung tinggi serat karena (13,3%) dan beban kerja fisik tingkat
dapat membantu mencegah konstipasi sedang mengalami hernia inguinalis
dan mengurangi tekanan di bagian bilateral sebanyak 4 responden (13,3%).
perut. Untuk menghindari kekambuhan Hasil statistik menggunakan uji Mann
diharapkan pasien post operasi hernia Whitney pada tabel 1 didapatkan nilai
inguinalis menghindari hal-hal yang dapat kemaknaan p=0,576 (p0,05) artinya
meninggikan tekanan di dalam rongga tidak ada hubungan beban kerja fisik
perut, misalnya batuk, mengenjan serta dengan kejadian hernia inguinalis.
mengangkat berat. Beban kerja atau work load
didefinisikan sebagai usaha yang
dilakukan oleh suatu individu dalam
METODE DAN ANALISA kapasitasnya sesuai dengan beban
atau demand yang dibebankan kepada
Desain yang digunakan adalah individu tersebut untuk mencapai tingkat
retrospektif. Penelitian ini dilakukan di Poli performansi tertentu. Beban kerja sangat
Bedah RSUD Ibnu Sina Gresik pada bulan identik dengan proses angkat dan angkut,
Februari 2016. Sampel dalam penelitian ada beberapa faktor yang mempengaruhi
ini adalah pasien hernia Inguinalis di pada proses mengangkat dan mengangkut
Poli Bedah RSUD Ibnu Sina Gresik antara lain beratnya beban lebih dari 40
sebanyak 30 pasien. Teknik pengambilan kg setiap mengangkat, intesitas (angkat
sampel yang digunakan adalah purposive beban yang sering), jarak yang harus
sampling. Variabel independen dalam ditempuh (60 meter dengan mengangkat
penelitian ini adalah beban kerja fisik dan beban 40 kg setiap hari) (Puspa, 2003).
usia, sedangkan variabel dependen adalah
kejadian hernia inguinalis. Pengumpulan Hasil penelitian menunjukkan
data variabel independen pada penelitian beban kerja fisik tidak berhubungan
ini menggunakan kuesioner dan variabel dengan kejadian hernia inguinalis. Hal
dependen menggunakan lembar diagnosa ini bertentangan dengan teori yang
Rekam Medis. Data yang telah disajikan patofisiologis bahwa aktifitas fisik sedang
secara tabulasi silang antara variabel sampai berat yang tidak teratur dan
independen dan variabel dependen, berkesinambungan dapat menyebabkan
selanjutnya di uji dengan menggunakan trauma pada tubuh yang berpotensi memicu
uji korelasi Mann Whitney dengan tingkat terjadi hernia inguinalis (Patricia, 2005).
kemaknaan 0,05. Namun apabila dilihat dari karakteristik

36 Journals of Ners Community


Beban Kerja Fisik dan Usia Menyebabkan Hernia Inguinalis

Tabel 1. Hubungan Beban Kerja Fisik Dengan Kejadian Hernia Inguinalis di Poli
Bedah RSUD Ibnu Sina Gresik pada Bulan Februari 2016
Hernia Inguinalis
Beban Kerja Total
Skrotalis Bilateral Incaserata
Fisik
N % N % N % N %
Ringan 8 26,7 0 0 0 0 8 26,7
Sedang 14 46,7 4 13,3 0 0 18 60
Berat 4 13,3 0 0 0 0 4 13,3
Jumlah 26 85 4 15 0 0 30 100
Mann Whitney p=0,576

demografi pekerjaan responden dapat bertambahnya usia seseorang maka insiden


menjadi faktor pemicu terjadi hernia terjadinya hernia inguinalis semakin
inguinalis, yakni keseluruhan responden meningkat, hal ini disebabkan pada usia
bekerja sebagai buruh/ swasta sebanyak lanjut kekuatan jaringan dinding abdumen
16 orang dan tani sebanyak 10 orang. berkurang, karena proses degenerasi. Ini
sesuai dengan pendapat Smelter (2005)
Hubungan Usia Dengan Kejadian bahwa pada prinsipnya terjadinya hernia
Hernia Inguinalis inguinalis adalah akibat peninggian tekanan
di dalam rongga perut dan kelemahan otot
Berdasarkan tabel 2 data penelitian dinding rongga, karena faktor usia.
sebagian besar responden berusia 46-55 Hasil penelitian ini sesuai dengan
tahun yang mengalami hernia inguinalis teori yang telah disebutkan di atas bahwa
scrotalis sebanyak 20 responden (66,7%). faktor usia berpengaruh terhadap kejadian
Sedangkan sebagian kecil responden yang hernia inguinalis. semakin bertambah
berusia 56-65 tahun mengalami hernia usia akan semakin meningkatkan
inguinalis scrotalis sebanyak 6 responden resiko terjadi hernia inguinalis karena
(20%) dan hernia inguinalis bilateral usia menyebabkan dinding otot polos
sebanyak 4 responden (13,3%). melemah yang akan mengakibatkan
Berdasarkan hasil statistik kanalis inguinalis terbuka sampai terjadi
menggunakan uji Mann Whitney hernia inguinalis akibat prolap usus yang
padadidapatkan nilai kemaknaan p=0,000 masuk kedalam anulus inguinalis.
(p0,05) artinya ada hubungan usia Hasil penelitian tentang jenis
dengan kejadian hernia inguinalis. hernia yang didapat, yakni hernia
Hernia inguinalis inkaserata inguinalis skrotalis, bilateral, inkaserata
terjadi tekanan terhadap cincin hernia, bukan merupakan tingkat keparahan
akibat makin banyaknya usus yang masuk dari hernia inguinalis melainkan hanya
cincin hernia relatif semakin sempit dan klasifikasi dari jenis hernia inguinalis.
menimbulkan gangguan isi perut. Menurut Dalam mengatasi masalah tersebut
Sjamsuhidayat (2011) hernia inguinalis diperlukan upaya untuk mempertahankan
dibagi beberapa tingkatan yaitu: Inkaserata, sistem imun tubuh dengan cara berolahraga
Strangulata, Bilateral. Hernia Inguinalis teratur dan istirahat, sehingga mengurangi
berbanding lurus dengan usia. Semakin resiko terjadinya hernia inguinalis.

Program Studi Ilmu Keperawatan 37


Volume 7, Nomor 1, Juni 2016

Tabel 2. Hubungan Usia Dengan Kejadian Hernia Inguinalis di Poli Bedah RSUD
Ibnu Sina Gresik pada Bulan Februari 2016
Hernia Inguinalis
Total
Usia Skrotalis Bilateral Incaserata
N % N % N % N %
26-35 0 0 0 0 0 0 0 0
36-45 0 0 0 0 0 0 0 0
46-55 20 66,7 0 0 0 0 20 66,7
56-65 6 20 4 13,3 0 0 10 33,3
>66 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 26 86,7 4 13,3 0 0 30 100
Mann Whitney p=0,028

SIMPULAN DAN SARAN Potter & Perry. (2002). Buku Ajar


Fundamental Keperawatan.Edisi
Simpulan 4.Volume 1.Jakarta : EGC.
1. Beban kerja fisik tidak berhubungan Pusat kesehatan kerja, 2005. Mengangkat
dengan hernia. Namun pekerjaan yang dan Mengangkut. Jakarta : Balai
semakin berat akan meningkatkan Hiperkes Pusat
resiko kejadian hernia inguinalis. Puspa, (2009) Definisi Kerja, www.
2. Usia yang semakin lanjut akan infokerja.com diakses 14
meningkatkan resiko terjadinya hernia September 2014
inguinalis. Sugianto, (2009) Metode Penelitian
Pendidikan, Jakarta : Alfabeta
Saran Sjamsuhidayat,R., (2011). Buku Ajar Ilmu
Bedah, Jakarta : EGC
1. Perawat di Poli Bedah RSUD Smeltzer, dan Bare. (2005). Buku Ajar
Ibnu Sina Gresikagar memberikan Keperawatan Medikal Bedah
pendidikan kesehatan kepada pasien Brunner & Suddarth.Monica
tentang penyebab terjadinya hernia Ester (Ed), Agung Waluyo, dkk
inguinalis. (penerjemah), 2002. Ed. 8,
2. Pasien diharapkan menjaga kesehatan Cetakan I, Jakarta: EGC
dengan cara berolahraga teratur dan World Health Organization. 2010. Global
mengimbangi istirahat yang cukup. Physikal Activity Quisionatre,
Geneva :World Health Organization.
DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E. D., (2000), Rencana


Asuhan Keperawatan Pedoman
Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Pasien, ed.3.
Jakarta. : EGC
Oswari. 2000. Bedah dan Perawatannya.
Jakarta : Penerbit FKUI

38 Journals of Ners Community

You might also like