You are on page 1of 9

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. Pengertian Shalat


Shalat menurut bahasa Arab berarti doa. Ini bermakna perkataan-perkataan
yang ada didalam Shalat berarti doa memohon kebajikan dan pujian. Secara
hakikat Shalat berarti mengharap kepada Allah dan takut kepada-NYA serta
menimbulkan keagungan, kebesaran dan kesempurnaan kepada Allah SWT.
Adapun disisi syara Shalat memiliki beberapa pengertian, antara lain:
Shalat adalah perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan
diakhiri dengan salam yang dengannya kita beribadat kepada Allah menurut
syarat-syarat yang telah ditentukan. Shalat juga bermakna menghadapkan
hati kepada Allah dengan penuh rasa takut serta hormat pada keagungan dan
kebesaran-NYA dan kesempurnaan kuasa-NYA. Makna lainnya yaitu ibadah
yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri
kepada Allah SWT. Shalat juga berarti menghadap hati kepada Allah dengan
khusyu dihadapan-NYAdan ikhlas karena-NYA serta hadir hati dalam
dzikir, berdoa dan memuji-NYA.

2.2. Hakikat Shalat


Sesuai dengan yang disyariatkan di dalam ajaran Islam, shalat merupakan
salah satu dari ibadah inti dan pokok yang dilaksanakan umat di seluruh
dunia, karena di dalam Islam shalat ini termasuk dalam kategori ibadah
khassah (khusus) atau ibadah mahdah (ibadah yang ketentuannya pasti) atau
murni. Kewajiban shalat langsung ditujukan kepada Rasulullah SAW.
Begitu juga umat Islam, mereka diwajibkan untuk mengerjakan shalat,
bertemu dengan Allah SWT selama lima kali dalam sehari semalam.
Meskipun demikian, Allah SWT memberikan kebebasan waktu, kapan
seseorang akan melaksanakan shalat tersebut. Tentu saja dalam waktu yang
terbatas. Dengan menjalankan shalat, kita bisa merasakan keagungan dan
kekuasaan-Nya. Begitu mulia dan luhur nilainya, sehingga shalat itu
pertama kali diwajibkan pada malam isra dan miraj seolah-olah hal ini

3
menunjuk pada hakikat shalat dan seakan-akan roh kita naik ketika shalat
menghadap Sang Maha Pencipta untuk memperoleh tambahan iman dan
takwa.
Firman Allah dalam Q.S. An-Nisa 103:






Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di
waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila
kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman.
Shalat adalah rukun Islam yang kedua setelah membaca syahadat.
Mendirikan shalat adalah merupakan tanda yang membedakan dan yang
istimewa bagi seorang muslim. Dan oleh karena shalat itu sangat erat sekali
hubungannya dengan kehidupan seorang muslim, maka Rasulullah dalam
hadis masyhurnya menyatakan bahwasannya shalat itu merupakan tali Islam
yang paling akhir dilepaskan.
Shalat memiliki kedudukan yang agung dalam islam. Berikut ini adalah
bukti besarnya kedudukan Shalat:
a. Shalat adalah tiang agama. Agama tidak dapat berdiri tegak tanpa
Shalat. Diriwayatkan dalam hadits muaz ra, sesungguhnya Rosulullah
SAW bersabda,

Pokok segala perkara adalam islam, tiangnya adalah Shalat,


sedangkan puncaknya adalah jihad. (HR. Tirmizi dan ahmad,
dihasankan oleh Al-Albany)
b. Amal manusia yang pertama dihisab ( di hari kiamat ) dan menjadi
standar baik buruk amalnya yang lain.
Dari Anas bn malik.ra, Rosulullah SAW bersabda,

4
Yang paling pertama dihisab pada seorang hamba diihari kiamat
adalah Shalat.jika (Shalatnya) baik, maka baiklah seluruh amalnya,
sedangkan jika (Shalatnya) buruk, maka buruklah seluruh amalnya
Dalam riwayat lain,
Yang paling pertama ditanya pada seorang hamba dihari kiamat
adalah Shalatnya. Jika (Shalatnya)baik, maka dia akan selamat, dan
jika rusak maka rugilah dia. (HR. Ath-Thabrani, dishohihkan Al-
Albany)
c. Yang paling pertama hilang dari agama. Jika telah hlang sesuatu yang
paling akhir, maka tdak lagi ada sesuatupun yang tersisa darinya.
Dari Abu Umamah secara Marfu, (Rosulullah SAW bersabda),

Buhul islam akan terurai satu demi satu, setiap kali terlepas satu
buhul, orang-orang bergantung dengan buhul berikutnya. Buhul yang
pertama lepas adalah hukum, sedangkan yang terakhir adalah Shalat
(HR. Ahmad, dishahihkan oleh Al-Albany)
d. Wasiat terakhir dari Rosulullah SAW

Bahkan dada Rosulullah SAW tampak bergemuruh, namun tak keluar di


lisannya. (HR. Ahmad, dishahihkan oleh Al-Albany).
e. Allah memuji orang yang menunaikan Shalat serta memerintahkan
keluarganya kepadanya

5
f. Allah mengecam orang yang melalaikannya dan malas menunaikannya

Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek)yang menyia-


nyiakan Shalat dan memperturutkan hawa nafsunya,maka mereka kelak
akan menemu kesesatan.(QS. Maryam : 59)
g. Rukun islam yang paling agung dan pilar utama setelah syahadatain

Islam dibangun diatas lima rukun; bersaksi bahwa tiada ilah selain
Allah dan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan Shalat,
menunaikan zakat, melaksanakan haji, dan puasa ramadhan.
(muttafaq alaih).
h. Allah mewajibkannya tanpa perantara, yaitu pada malam Isra Miraj,
dlangit ketujuh.
i. Shalat pada awalnya diwajibkan lima puluh waktu. Hal ini
menunjukkan bahwa Allah menyenangi perbuatan Shalat, kemudian
Allah SWT meringankan kepada hamba-Nya hngga hanya lima waktu
Shalat sehari semalam namun nilainya sama dengan lima puluh waktu.
Hal ini menunjukkan keagungan Shalat.
j. Ketika Allah taala menyebutkan ciri orang yang selamat, Dia
mengawalinya dengan Shalat dan mengakhrinya dengan Shalat.

6
k. Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya
agar mereka memerintahkan keluarganya untuk Shalat

2.3. Allah mewajibkan Shalat


Shalat diwajibkan berdasarkan Al-Quran, sunnah dan ijma ummat, bagi
setiap muslim baligh dan berakal, kecuali bagi wanita haid dan nifas.
Dalil berdasarkan Al-Quran adalah firman Allah taala,

Sesungguhnya Shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas


orang-orang yang beriman. (Qs. An-Nisa : 103)

7
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-NYA dalam (menjalankan)agama yang lurus,
dan supaya mereka mendirikan Shalat dan menunaikan zakat; dan yang
demikian itulah agama yang lurus. (Qs. Al-Bayyinah : 5)

Adapun dalil berdasarkan sunnah adalah pesan Rosulullah SAW kepada


Muaz.ra, ketika beliau mengutusnya kenegeri yaman,

Dan ajarkan mereka bahwa sesungguhnya Allah telah mewajibkan


mereka untuk Shalat lima waktu dalam sehari semalam. (HR. Bukhori no.
1395, Muslim, 1/50)

Islam dibangun diatas lima rukun; bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah
dan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan Shalat,
menunaikan zakat, melaksanakan haji, dan puasa ramadhan. (muttafaq
alaih)

Ada lima Shalat yang telah Allah wajibkan bagi hamba-hamba-Nya,


siapa yang menunaikannya, tidak mengabaikannya dengan sikap
menyepelekan kedudukannya, maka Allah berjanji untuk memasukkannya
kedalam surga. (HR. Abu Daud, dishohihkan oleh Al-Albany)

2.4. Tujuan dan Fungsi Shalat


a. Komunikasi seorang hamba dengan Rabb-Nya
b. Amalan utama yang akan mempengaruhi amalan lainnya
c. Benteng pertahanan diri dari perbuatan keji dan munkar

8
d. Bukti penyembahan, pengagungan, dan ketaatan manusia pada Allah
SWT
e. Penghapus dosa

2.5. Akhlak Dalam Shalat


Adapun nilai-nilai pembelajaran akhlak yang dapat diambil dapal Shalat
yaitu:
a. Mendidik manusia memiliki kedisiplinan yang tinggi, karena Shalat
telah diatur waktunya secara jelas
b. Mendidik sikap optimis dalam menyongsong masa depan, karena inti
ibadah adalah doa, yaitu harapan atau permohonan kepada Allah SWT
yang mengatur segalanya
c. Menentramkan jiwa, karena dengan Shalat seseorang merasa senantiasa
dekat dengan Allah SWT
d. Menghindarkan manusia dari perbuatan keji dan munkar. Jika Shalatnya
sepenuh hati, tunduk dan tawadhu (rendah hati), maka akan mendorong
pelakunya untuk membentengi dirinya dari perbuatan buruk dan jahat.
Firman Allah SWT.
Sesungguhnya Shalat itu dapat mencegah diri dari perbuatan keji
(buruk) dan munkar (jahat). (QS. Ankabut : 45)

2.6. Hikmah Shalat


Shalat adalah cahaya, sebagaimana cahaya bisa menyinari, maka demikian
pula shalat dapat menunjukkan kepada kebenaran, mencegah dari maksiat,
dan mencegah perbuatan keji dan mungkar. Shalat merupakan hubungan
antara seorang hamba dengan Tuhannya, ia adalah tiang agama, seorang
muslim bisa mendapatkan lezatnya bermunajat dengan Tuhannya ketika
shalat.
Secara lahiriyah Shalat berkaitan dengan perbuatan badan seperti berdiri,
duduk, ruku', sujud, dan semua perkataan dan perbuatan. Dan secara
bathiniyah berkaitan dengan hati, yaitu dengan mengagungkan Allah,
membesarkanNya, takut, cinta, taat, memuji, dan bersyukur kepadaNya,
bersikap merendah dan patuh kepada Allah.
Dari Abu Hurairah bahwasanya beliau mendengar Rasulullah SAW
bersabda:

9
"Bagaimana pendapatmu apabila seandainya di depan pintu salah seorang
dari kalian terdapat sungai, dimana ia mandi pada sungai tersebut setiap
hari sebanyak lima kali, adakah daki yang akan tersisa pada badannya?
Mereka menjawab: "Daki mereka tidak akan tersisa sedikitpun". Rasulullah
bersabda: "Demikianlah perumpamaan shalat lima waktu, Allah
menghapuskan dosa-dosa dengannya."(muttafaq alaih)
Selain itu sholat juga dapat melatih konsentrasi, karena sholat yang
dilakukan dengan khusyu akan melatih konsentrasi pikiran, perasaan,
kemauan, dan hatinya dipusatkan hanya kepada Allah SWT.

2.7. Makna Spritual Shalat Dalam Pembentukan Insan Berkarakter


Mahmud Abdullah dosen ulumul Quran Al-Azhar mesir, menyatakan bahwa
shalat 5 waktu adalah asupan bernutrisi bagi ruh, jika seorang hamba
bermunajat kepada Tuhannya melalui shalat, hatinya akan semakin terang,
dan dadanya pun semakin lapang. Dia akan memohon kepada Allah SWT
tanpa sesuatu penghalang apapun. Dia berdiri dihadapan-Nya kapanpun dia
mau dan berdialog dengan-Nya tanpa satu pun penerjemah, dengan
demikian, dia akan selalu merasa dekat dengan Allah SWT dan tidak sedikit
pun merasa jauh dari-Nya. Dia juga akan dengan mudahnya memohon
pertolongan-Nya yang Maha mulia tanpa menghina hamba-Nya sedikitpun
yang datang kepadanya, yang maha Kaya dan memiliki Kerajaan langit dan
bumi tanpa sedikitpun kikir dalam memberikan permintaan hamba-hamba-
Nya. Firman Allah SWT,

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai


penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS.
Al-Baqoroh : 153)
Berarti disini sabar dan shalat menjadi cara yang paling bijaksana dan paling
benar bagi seorang muslim menyikapi masalah dan cobaan yang
menimpanya sehingga kegelisahan tidak menjadi stress yang
berkepanjangan. Dengan shalat kesabaran akan tetap ada dan tidak akan

10
terputus. Justru shalat akan mempertebal kesabaran, Sehingga akhirnya
kamu muslimin akan ridha, tenang, teguh dan yakin. ( Sayyid Qutbh, Tafsir
Fi Zhilalil Quran jilid 1: 171)
Disebutkan shalat secara khusus diantara ibadah yang lainnya, karena ia
mempunyai keutamaan atas yang lainnya. Didalam shalat, seseorang
mengingat sembahannya dan hati serta lisan sibuk dengan itu. Oleh sebab
itu, shalat dapat mencegah perbuatan yang keji dan mungkar.
Menurut tafsir Ibnu Katsir (jilid 4:90) memurnikan ketaatan kapada-Nya
adalah mengabdikan kepada-Nya dan serulah semua orang untuk mengabdi
kepada Nya saja, tiada sekutu bagi-Nya , karena tidak layak beribadat
kecuali bagi-Nya saja. Oleh karena itu Allah SWT berfirman, Ingatlah ,
hanya kepunyaan Allahlah agama yang bersih, maksudnya , tidak ada
amalan yang diterima kecuali bila amalan itu ikhlas semata-mata karena-
Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Ikhlas berarti kita memurnikan ketaatan
kita, beribadah yang ikhlas berarti kita semata-mata beribadah hanya untuk
Allah, bukan terhadap yang lain.
Menjalankan shalat secara jamaah akan meningkatkan ukhuwah islamiah
dan akan memakmurkan mesjid. Persatuan dan kesatuan dapat tercipta
melalui ukhuwah diantara sesama muslim. Ibarat Lidi yang terjalin menjadi
sapu akan lebih kuat dan tidak mudah patah.

11

You might also like