You are on page 1of 37

Silabus Ringkas Mata Kuliah Kimia Fisika Lanjut

Kode Matakuliah KIM81511- 2 SKS

Materi
Mata kuliah ini menjelaskan tentang sifat fisik gas, teori molekuler gas, energi system kimia:
hokum pertama termodinamika, entropi dan hukum kedua serta hukum ketiga termodinamika,
energi bebas dan kesetimbangan kimia, larutan, kesetimbangan fasa, elektrolit dalam larutan,
persamaan laju reaksi, orde reaksi dan mekanisme reaksi, kimia permukaan, kimia koloid,
viskositas dan difusi

Prasyarat

Pustaka
1. Barrow, G.M., Physical Chemistry, 6th ed. McGraw-Hill, Singapore, 1996.

2. Laidler, K.J., Meiser, J.H., Sanctuary. B.C., Physical Chemistry, 64h ed. Houghton Mifflin
Company, Boston, New York, 2003.

3. Atkins, P.W., Physical Chemistry, 5th ed. Oxford University, Oxford, 1994.

4. Alberty, R.A. and Silbey, R.J., Physical Chemistry, 1st ed. John Wiley, New York, 1992.

1
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
MATA KULIAH KIMIA FISIKA LANJUT

NAMA MATA KULIAH : Kimia Fisika Lanjut


KODE MATAKULIAH/SKS : KIM82512 / 2 SKS
DOSEN PENGAMPU : Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si
SEMESTER : I
DESKRIPSI SINGKAT : Bagian pertama adalah sifat fisika gas dan teori molekuler gas,
Bagian kedua adalah energi sistem kimia: hukum pertama
termodinamika, Bagian ketiga adalah entropi dan hukum kedua
serta hukum ketiga termodinamika, Bagian keempat adalah
energi bebas dan kesetimbangan kimia, Bagian kelima adalah
Larutan, Bagian keenam adalah kesetimbangan fasa, Bagian
ketujuh adalah elektrolit dalam larutan, Bagian kedelapan adalah
persamaan laju reaksi, Bagian kesembilan adalah orde reaksi
dan mekanisme reaksi, Bagian kesepuluh adalah kimia
permukaan, Bagian kesebelas adalah kimia koloid, Bagian
keduabelas adalah viskositas dan difusi.
STANDAR KOMPETENSI : 1. Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat
memahami dan menjelaskan kelakuan PVT gas hasil percobaan
dan hubungan empirik yang didapat dengan menggunakan
model molekuler, pengetahuan mengenai gas ideal, hukum-
hukum termodinamika serta aplikasinya pada larutan,
kesetimbangan fasa, permukaan dan elektrokimia.
2. Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat
memahami dan menjelaskan konsep laju reaksi dan
mekanismenya, serta teori yang mendasarinya.
3. Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat
memahami dan menjelaskan proses yang terjadi pada
permukaan.

2
Pokok Alokasi
No Kompetensi Dasar Sub Pokok Bahasan Pustaka
Bahasan Waktu
1. Setelah mengikuti Sifat Fisika 1. Gas ideal 2 X 50 1,2
kuliah ini, mahasiswa Gas dan Teori 2. Gas non-ideal menit
memahami dan Molekuler Gas 3. Teori molekul gas
menjelaskan kelakuan 4. Pengenalan
PVT gas hasil terhadap teori
percobaan dan kuantum
menjelaskan hubungan 5. Distribusi energi
empirik yang didapat
dengan menggunakan
model molekuler, serta
menjelaskan
keberlakuan hukum-
hukum gas ideal dengan
menggunakan teori
model molekuler
berbasis hubungan
gerak Newto (mekanika
klasik), memahami
bahwa kuantitas gerak
molekul-molekul gas
dengan mekanika
kuantum sederhana

2. Setelah mengikuti Energi Sistem 1. Hukum pertama 2 X 50 1,2


kuliah ini, mahasiswa Kimia: Hukum 2. Entalpi menit
dapat memahami dan Pertama 3. Kebergantungan
menjelaskan bahwa termodinamika suhu
pengembangan logis 4. Kapasitas panas
yang muncul dari 5. Energi molekul
hukum pertama
termodinamika dapat
melahirkan kesimpulan-
kesimpulan kuantitatif
yang penting dan
pentingnya basis
molekuler dari besaran-
besaran termodinamika
seebagai bagian yang
amat penting dalam
mempelajari kimia

3
3. Setelah mengikuti Entropi dan 1. Entropi 2 X 50 1,2
kuliah ini, mahasiswa Hukum Kedua 2. Aplikasi kimia menit
dapat memahami dan serta Hukum 3. Entropi molekul
menjelaskan arah Ketiga
perubahan sertamerta termodinamika
(spontan), sifat keadaan
kesetimbangan dan
menentukan nilai
entropi zat dengan
bantuan hukum ketiga
termodinamika.

4. Setelah mengikuti Energi Bebas 1. Energi bebas 2 X 50 1,2


kuliah ini, mahasiswa dan 2. Kesetimbangan menit
dapat memahami dan Kesetimba- 3. Kesetimbangan
menjelaskan arah ngan Kimia gas non ideal
perubahan sertamerta
(spontan), serta
mengaitkan besaran-
besaran termodinamika
dengan letak
kesetimbangan kimia

5. Setelah mengikuti Larutan 1. Termodinamika 2 X 50 1,2


kuliah ini, mahasiswa larutan menit
dapat memahami dan 2. Sifat-sifat
menjelaskan sifat-sifat koligatif
termodinamika yang
dapat dipakai pada
komponen campuran
sistem-sistem nyata
dalam bebagai
komposisi, serta
menggunakan hukum
Raoult dan hukum
Henry sebagai dasar
dalam pengkajian
pelarutan dan zat
terlarut dalam larutan
encer

4
6. Setelah mengikuti Kesetimba- 1. Hukum fasa 2 X 50 1,2
kuliah ini, mahasiswa ngan Fasa 2. Diagram fasa menit
dapat memahami dan 3. Fenomena
menjelaskan patokan permukaan
umum bagi
kesetimbangan fasa
yang diberikan oleh
kaidah fasa dan diagram
fasa

7. Setelah mengikuti Transpor 1. Larutan ionik 2 X 50 1,2


kuliah ini, mahasiswa Membran 2. Sel elektrokimia menit
dapat memahami dan
menjelaskan bahwa
elektrolit dapat
terdisosiasi pada larutan
dalam air dan ion-ion
dapat berperilaku bagai
partikel bebas yang
seolah saling
bergantungan
2 X 50
8. E VALUAS I T E N GAH SEMESTER
menit
9. Setelah mengikuti Persamaan Laju 1. Persamaan laju 2 X 50 3,4
kuliah ini, mahasiswa dan Mekanisme dan tetapan laju menit
dapat memahami dan Reaksi reaksi
menjelaskan Sederhana 2. Persamaan laju
ketergantungan laju orde pertama
reaksi terhadap 3. Persamaan orde
kosentrasi zat-zat kedua
pereaksi dan 4. Laju reaksi dan
menggunakan kesetimbangan
persamaan laju orde
pertama dan kedua
bentuk terintegrasi
untuk
membandingkannya
dengan data kosentrasi
10 Setelah mengikuti Laju dan 1. Persamaan laju 2 X 50 3,4
kuliah ini, mahasiswa Mekanisme reaksi kompleks menit
dapat memahami dan Reaksi 2. Reaksi
menjelaskan Kompleks terkatalisis enzim
persamaan laju dapat 3. Mekanisme
ditentukan dari reaksi terkatalisis
mekanisme reaksi, enzim
5
mekanisme reaksi
terkatalisis enzim
yang sesuai dengan
persaman laju reaksi,
mekanisme reaksi
rantai bercabang dan
pengaruh temperatur
terhadap laju reaksi
11 Setelah mengikuti Laju dan 1. Mekanisme 2 X 50 3,4
kuliah ini, mahasiswa Mekanisme reaksi bercabang menit
dapat memahami dan Reaksi 2. Pengaruh
menjelaskan Kompleks temperatur
persamaan laju dapat terhadap laju
ditentukan dari reaksi
mekanisme reaksi,
mekanisme reaksi
terkatalisis enzim
yang sesuai dengan
persaman laju reaksi,
mekanisme reaksi
rantai bercabang dan
pengaruh temperatur
terhadap laju reaksi
12 Setelah mengikuti Aspek 1. Teori tumbukan 2 X 50 3,4
kuliah ini, mahasiswa Molekuler pada dan penampang menit
dapat memahami dan Kinetika Kimia lintang reaksi
menjelaskan teori 2. Teori kinetik gas
tumbukan, penampang pada kinetika
lintang reaksi, teori reaksi
kinetik gas pada 3. Efek difusi pada
kinetika reaksi, efek kinetika reaksi
difusi pada kinetika
reaksi, teori kompleks
teraktifkandan aspek
energetikanya,
tumbukan antar
partikel tak
berstruktur dan efek
isotope pada kinetika
reaksi
13 Setelah mengikuti Aspek 1. Teori kompleks 2 X 50 3,4
kuliah ini, mahasiswa Molekuler pada teraktifkan dan menit
dapat memahami dan Kinetika Kimia aspek
menjelaskan teori
energetikanya
tumbukan, penampang
2. Tumbukan antar
lintang reaksi, teori
partikel tak

6
kinetik gas pada berstruktur
kinetika reaksi, efek 3. Efek isotop pada
difusi pada kinetika kinetika reaksi
reaksi, teori kompleks
teraktifkan dan aspek
energetikanya,
tumbukan antar
partikel tak
berstruktur dan efek
isotop pada kinetika
reaksi
14 Setelah mengikuti Kimia Koloid 1. Jenis sistem 2 X 50 3,4
kuliah ini, mahasiswa koloid menit
dapat memahami dan 2. Pembentukan
menjelaskan jenis permukaan
sistem koloid,
bermuatan
fenomena
3. Lapisan ganda
pembentukan
permukaan listrik
bermuatan, lapisan 4. Fenomena
ganda listrik, konsep elektrokinetik
fenomena 5. Kestabilan koloid
elektrokinetik dan
kestabilan koloid
15 Setelah mengikuti Viskositas dan 1. Viskositas 2 X 50 3,4
kuliah ini, mahasiswa Difusi 2. Difusi: Hukum menit
dapat memahami dan Fick
menjelaskan konsep 3. Hantaran
viskositas, difusi, elektrolitik
hantaran elektrolitik, 4. Gaya dorong
gaya dorong dalam
dalam proses tak
proses tak reversible
dan proses transport reversible
5. Proses transpor
2 X 50
16 E VALUAS I AK HIR SEMESTER
menit

Daftar Pustaka

1. Barrow, G.M., Physical Chemistry, 6th ed. McGraw-Hill, Singapore 1996.

2. Laidler, K.J., Meiser, J.H., Sanctuary. B.C., Physical Chemistry, 64h ed. Houghton Mifflin
Company, Boston, New York, 2003.

3. Atkins, P.W., Physical Chemistry, 5th ed. Oxford University, Oxford, 1994.

7
4. Alberty, R.A. and Silbey, R.J., Physical Chemistry, 1st ed. John Wiley, New York, 1992.

Kendari, 24 April 2015

Mengetahui Penyusun
Ketua Program Studi Magister Kimia

Dr.rer.Nat.H. Ahmad Zaeni, M.Si Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si
NIP: 19630208 1999412 1 001 NIP: 19701107 199802 1 001

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

MATA KULIAH KIMIA FISIKA LANJUT


(KIM81511)

8
DISUSUN OLEH :

Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si

PROGRAM STUDI MAGISTER KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015

9
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

MATA KULIAH : Kimia Fisika Lanjut


KODE MATA KULIAH : KIM81511
BOBOT : 2 SKS
POKOK BAHASAN : Sifat Fisika Gas dan Teori Molekuler Gas
SUB POKOK BAHASAN : 1. Gas ideal
2. Gas non-ideal
3. Teori molekul gas
4. Pengenalan terhadap teori kuantum
5. Distribusi energi
ALOKASI WAKTU : 2 x 50 menit
PERTEMUAN KE- :1

A. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan kelakuan PVT
gas hasil percobaan dan menjelaskan hubungan empirik yang didapat dengan menggunakan
model molekuler, serta menjelaskan keberlakuan hukum-hukum gas ideal dengan
menggunakan teori model molekuler berbasis hubungan gerak Newto (mekanika klasik),
memahami bahwa kuantitas gerak molekul-molekul gas dengan mekanika kuantum
sederhana

B. INDIKATOR
Setelah pokok bahasan diberikan, mahasiswa dapat:
1. Memahami dan menjelaskan gas ideal
2. Memahami dan menjelaskan gas non-ideal
3. Memahami dan menjelaskan teori molekul gas
4. Memahami dan menjelaskan pengenalan terhadap teori kuantum
5. Memahami dan menjelaskan distribusi energi

C. POKOK-POKOK MATERI
Gas ideal merupakan sebuah gas yang mematuhi persamaan gas umum dari PV =
nRT yang disampaikan secara singkat, sedangkan gas nyata adalah gas yang tidak mematuhi
persamaan gas umum dan menggunakan hukum-hukum gas hanya pada saat tekanan
rendah. Teori kinetik molekular gas yaitu gas memberi tekanan saat molekul-molekulnya
menumbuk dinding wadah. Semakin besar jumlah molekul gas per satuan volume, semakin
besar molekul yang menumbuk dinding wadah, dan akibatnya semakin tinggi tekanan gas.
Kuantum adalah cabang dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada
tataran atom dan subatom. Ilmu ini memberikan kerangka matematika untuk berbagai
cabang fisika dan kimia, termasuk fisika atom, fisika molekular, kimia komputasi, kimia
kuantum, fisika partikel, dan fisika nuklir. Jika partikelnya merupakan dipol massa yang
kaku, partikel tersebut akan memiliki tiga derajat kebebasan translasi dan dua derajat
kebebasan rotasi tambahan. Energi dari setiap derajat kebebasan akan dijelaskan sesuai
dengan distribusi chi-kuadrat dengan satu derajat kebebasan, dan total energi akan
didistribusikan menurut distribusi chi-kuadrat dengan lima derajat kebebasan.

10
D. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
1. Metode mengajar
Ceramah bervariasi, diskusi dan latihan soal.
2. Alat/Bahan:
Spidol, whiteboard, LCD Projector. Computer
3. Tugas terstruktur:
Soal soal pada pustaka sesuai materi yang dibahas.

E. PUSTAKA

1. Barrow, G.M., Physical Chemistry, 6th ed. McGraw-Hill, Singapore 1996.

2. Laidler, K.J., Meiser, J.H., Sanctuary. B.C., Physical Chemistry, 64h ed. Houghton Mifflin
Company, Boston, New York, 2003.

3. Atkins, P.W., Physical Chemistry, 5th ed. Oxford University, Oxford, 1994.

4. Alberty, R.A. and Silbey, R.J., Physical Chemistry, 1st ed. John Wiley, New York, 1992.

F. EVALUASI
Kendari, 21 April 2015
Mengetahui:
Ketua Program Studi Dosen Penanggung Jawab,

Dr.rer.Nat.H. Ahmad Zaeni, M.Si Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si
NIP: 19630208 1999412 1 001 NIP: 19701107 199802 1 001

11
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

MATA KULIAH : Kimia Fisika Lanjut


KODE MATA KULIAH : KIM81511
BOBOT : 2 SKS
POKOK BAHASAN : Energi Sistem Kimia: Hukum Pertama Termodinamika
SUB POKOK BAHASAN : 1. Hukum pertama
2. Entalpi
3. Kebergantungan suhu
4. Kapasitas panas
5. Energi molekul
ALOKASI WAKTU : 2 x 50 menit
PERTEMUAN KE- :2

A. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan bahwa
pengembangan logis yang muncul dari hukum pertama termodinamika dapat melahirkan
kesimpulan-kesimpulan kuantitatif yang penting dan pentingnya basis molekuler dari
besaran-besaran termodinamika seebagai bagian yang amat penting dalam mempelajari
kimia

B. INDIKATOR
Setelah pokok bahasan diberikan, mahasiswa dapat:
1. Memahami dan menjelaskan hukum pertama
2. Memahami dan menjelaskan entalpi
3. Memahami dan menjelaskan kebergantungan suhu
4. Memahami dan menjelaskan kapasitas panas
5. Memahami dan menjelaskan energi molekul

C. POKOK-POKOK MATERI
Hukum pertama termodinamika yaitu kenaikan energi internal dari suatu sistem
termodinamika sebanding dengan jumlah energi panas yang ditambahkan ke dalam sistem
dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya. Entalpi adalah
istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi dari suatu sistem
termodinamika. Entalpi terdiri dari energi dalam sistem, termasuk satu dari lima potensial
termodinamika dan fungsi keadaan, juga volume dan tekanannya.
Suhu didefinisikan sebagai energi yang dipindahkan melalui batas-batas sistem
sebagai akibat langsung dan perbedaan temperatur antara sistem dan lingkungannya.
Menurut perjanjian, suhu dihitung positif bila panas masuk sistem dan negatip bila panas ke
luar dari sistem. Kapasitas panas suatu sistem didefinisikan sebagai jumlah panas yang
diperlukan untuk menaikkan temperatur sistem sebanyak satu derajat. Molekul mempunyai
energi karena translasinya di dalam ruang. Energi kinetik ini disebut energi translasi.

12
D. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
1. Metode mengajar
Ceramah bervariasi, diskusi dan latihan soal.
2. Alat/Bahan:
Spidol, whiteboard, LCD Projector. Computer
3. Tugas terstruktur:
Soal soal pada pustaka sesuai materi yang dibahas.

E. PUSTAKA

1. Barrow, G.M., Physical Chemistry, 6th ed. McGraw-Hill, Singapore 1996.

2. Laidler, K.J., Meiser, J.H., Sanctuary. B.C., Physical Chemistry, 64h ed. Houghton Mifflin
Company, Boston, New York, 2003.

3. Atkins, P.W., Physical Chemistry, 5th ed. Oxford University, Oxford, 1994.

4. Alberty, R.A. and Silbey, R.J., Physical Chemistry, 1st ed. John Wiley, New York, 1992.

F. EVALUASI
Kendari, 21 April 2015
Mengetahui:
Ketua Program Studi Dosen Penanggung Jawab,

Dr.rer.Nat.H. Ahmad Zaeni, M.Si Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si
NIP: 19630208 1999412 1 001 NIP: 19701107 199802 1 001

13
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

MATA KULIAH : Kimia Fisika Lanjut


KODE MATA KULIAH : KIM81511
BOBOT : 2 SKS
POKOK BAHASAN : Entropi dan Hukum Kedua serta Hukum Ketiga Termodinamika
SUB POKOK BAHASAN : 1. Entropi
2. Aplikasi kimia
3. Entropi molekul
ALOKASI WAKTU : 2 x 50 menit
PERTEMUAN KE- :3

A. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan arah perubahan
sertamerta (spontan), sifat keadaan kesetimbangan dan menentukan nilai entropi zat dengan
bantuan hukum ketiga termodinamika

B. INDIKATOR
Setelah pokok bahasan diberikan, mahasiswa dapat:
1. Memahami dan menjelaskan entropi
2. Memahami dan menjelaskan aplikasi kimia
3. Memahami dan menjelaskan entropi molekul

C. POKOK-POKOK MATERI
Entropi adalah salah satu besaran termodinamika yang mengukur energi dalam
sistem per satuan temperatur yang tak dapat digunakan untuk melakukan usaha. Entropi dari
sebuah sistem tertutup selalu naik dan pada kondisi transfer panas, energi panas berpindah
dari komponen yang bersuhu lebih tinggi ke komponen yang bersuhu lebih rendah. Pada
suatu sistem yang panasnya terisolasi, entropi hanya berjalan satu arah (bukan proses
reversibel/bolak-balik).
Dengan menggunakan konsep entropi, hukum kedua termodinamika dikembangkan
untuk meramalkan arah suatu proses yang berlangsung spontan. Namun demikian, hukum
termodinamik tidak dapat meramalkan laju suatu proses spontan. Hukum ketiga
termodinamika memberikan dasar untuk menetapkan entropi absolut suatu zat, yaitu entropi
setiap kristal sempurna adalah nol pada suhu nol absolut atau nol derajat Kelvin (K).
Saat energi dan entropi membantu pembentukan molekul hasil, molekul pereaksi
akan bertindak untuk membentuk molekul hasil hingga keseimbangan tercapai antara hasil
reaksi dan pereaksi. Rasio hasil reaksi dengan pereaksi diberi istilah tetapan keseimbangan,
yaitu sebuah fungsi selisih entropi dan energi antara kedua zat.

14
D. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
1. Metode mengajar
Ceramah bervariasi, diskusi dan latihan soal.
2. Alat/Bahan:
Spidol, whiteboard, LCD Projector. Computer
3. Tugas terstruktur:
Soal soal pada pustaka sesuai materi yang dibahas.

E. PUSTAKA

1. Barrow, G.M., Physical Chemistry, 6th ed. McGraw-Hill, Singapore 1996.

2. Laidler, K.J., Meiser, J.H., Sanctuary. B.C., Physical Chemistry, 64h ed. Houghton Mifflin
Company, Boston, New York, 2003.

3. Atkins, P.W., Physical Chemistry, 5th ed. Oxford University, Oxford, 1994.

4. Alberty, R.A. and Silbey, R.J., Physical Chemistry, 1st ed. John Wiley, New York, 1992.

F. EVALUASI
Kendari, 21 April 2015
Mengetahui:
Ketua Program Studi Dosen Penanggung Jawab,

Dr.rer.Nat.H. Ahmad Zaeni, M.Si Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si
NIP: 19630208 1999412 1 001 NIP: 19701107 199802 1 001

15
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

MATA KULIAH : Kimia Fisika Lanjut


KODE MATA KULIAH : KIM81511
BOBOT : 2 SKS
POKOK BAHASAN : Energi Bebas dan Kesetimbangan Kimia
SUB POKOK BAHASAN : 1. Energi bebas
2. Kesetimbangan
3. Kesetimbangan gas non ideal
ALOKASI WAKTU : 2 x 50 menit
PERTEMUAN KE- :4

A. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan arah perubahan
sertamerta (spontan), serta mengaitkan besaran-besaran termodinamika dengan letak
kesetimbangan kimia

B. INDIKATOR
Setelah pokok bahasan diberikan, mahasiswa dapat:
1. Memahami dan menjelaskan energi bebas
2. Memahami dan menjelaskan kesetimbangan
3. Memahami dan menjelaskan kesetimbangan gas non ideal

C. POKOK-POKOK MATERI
Energi bebas adalah jumlah maksimum energi yang dibebaskan pada suatu proses
yang terjadi pada suhu tetap dan tekanan bebas. Energi bebas di lambangkan dengan G.
Sedangkan, kesetimbangan adalah dua reaksi yang terjadi pada kecepatan yang sama dan
tidak ada lagi perubahan konsentrasi. Untuk gas non ideal, perubahan suhu terjadi selama
ekspansi bebas, meskipun energi dalam konstan. Hal ini menunjukan bahwa energi dalam
tidak hanya bergantung kepada suhu tetapi juga bergantung pada tekanan.

D. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR


1. Metode mengajar
Ceramah bervariasi, diskusi dan latihan soal.
2. Alat/Bahan:
Spidol, whiteboard, LCD Projector. Computer
3. Tugas terstruktur:
Soal soal pada pustaka sesuai materi yang dibahas.

16
E. PUSTAKA

1. Barrow, G.M., Physical Chemistry, 6th ed. McGraw-Hill, Singapore 1996.

2. Laidler, K.J., Meiser, J.H., Sanctuary. B.C., Physical Chemistry, 64h ed. Houghton Mifflin
Company, Boston, New York, 2003.

3. Atkins, P.W., Physical Chemistry, 5th ed. Oxford University, Oxford, 1994.

4. Alberty, R.A. and Silbey, R.J., Physical Chemistry, 1st ed. John Wiley, New York, 1992.

F. EVALUASI
Kendari, 21 April 2015
Mengetahui:
Ketua Program Studi Dosen Penanggung Jawab,

Dr.rer.Nat.H. Ahmad Zaeni, M.Si Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si
NIP: 19630208 1999412 1 001 NIP: 19701107 199802 1 001

17
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

MATA KULIAH : Kimia Fisika Lanjut


KODE MATA KULIAH : KIM81511
BOBOT : 2 SKS
POKOK BAHASAN : Larutan
SUB POKOK BAHASAN : 1. Termodinamika larutan
2. Sifat-sifat koligatif
ALOKASI WAKTU : 2 x 50 menit
PERTEMUAN KE- :5

A. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan sifat-sifat
termodinamika yang dapat dipakai pada komponen campuran sistem-sistem nyata dalam
bebagai komposisi, serta menggunakan hukum Raoult dan hukum Henry sebagai dasar dalam
pengkajian pelarutan dan zat terlarut dalam larutan encer

B. INDIKATOR
Setelah pokok bahasan diberikan, mahasiswa dapat:
1. Memahami dan menjelaskan termodinamika larutan
2. Memahami dan menjelaskan sifat-sifat koligatif

C. POKOK-POKOK MATERI
Interaksi antara solut dan solvent dalam peristiwa kelarutan melibatkan beberapa
fungsi termodinamika seperti entalpi, energi bebas dan entropi. Menurut hukum
termodinamika, larutan merupakan suatu proses termodinamika stabil (F = 0). Pada suhu
dan tekanan tertentu, kelarutan atau konsentrasi solut dalam larutan adalah konstan tetapi
akan berubah dengan perubahan kondisi. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang
tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat
terlarutnya. Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit
dan sifat koligatif larutan nonelektrolit.

D. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR


1. Metode mengajar
Ceramah bervariasi, diskusi dan latihan soal.
2. Alat/Bahan:
Spidol, whiteboard, LCD Projector. Computer
3. Tugas terstruktur:
Soal soal pada pustaka sesuai materi yang dibahas.

18
E. PUSTAKA

1. Barrow, G.M., Physical Chemistry, 6th ed. McGraw-Hill, Singapore 1996.

2. Laidler, K.J., Meiser, J.H., Sanctuary. B.C., Physical Chemistry, 64h ed. Houghton Mifflin
Company, Boston, New York, 2003.

3. Atkins, P.W., Physical Chemistry, 5th ed. Oxford University, Oxford, 1994.

4. Alberty, R.A. and Silbey, R.J., Physical Chemistry, 1st ed. John Wiley, New York, 1992.

F. EVALUASI
Kendari, 21 April 2015
Mengetahui:
Ketua Program Studi Dosen Penanggung Jawab,

Dr.rer.Nat.H. Ahmad Zaeni, M.Si Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si
NIP: 19630208 1999412 1 001 NIP: 19701107 199802 1 001

19
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

MATA KULIAH : Kimia Fisika Lanjut


KODE MATA KULIAH : KIM81511
BOBOT : 2 SKS
POKOK BAHASAN : Kesetimbangan Fasa
SUB POKOK BAHASAN : 1. Hukum fasa
2. Diagram fasa
3. Fenomena permukaan
ALOKASI WAKTU : 2 x 50 menit
PERTEMUAN KE- :6

A. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan patokan umum
bagi kesetimbangan fasa yang diberikan oleh kaidah fasa dan diagram fasa

B. INDIKATOR
Setelah pokok bahasan diberikan, mahasiswa dapat:
1. Memahami dan menjelaskan hukum fasa
2. Memahami dan menjelaskan diagram fasa
3. Memahami dan menjelaskan fenomena permukaan

C. POKOK-POKOK MATERI
Fasa adalah bagian sistem dengan komposisi kimia dan sifat sifat fisik seragam,
yang terpisah dari bagian sistem lain oleh suatu bidang batas. Pemahaman perilaku fasa
mulai berkembang dengan adanya aturan fasa Gibbs. Untuk sistem satu komponen,
persamaan Clausius dan ClausisusClapeyron menghubungkan perubahan tekanan
kesetimbangan dengan perubahan suhu. Diagram fase adalah sejenis grafik yang digunakan
untuk menunjukkan kondisi kesetimbangan antara fase-fase yang berbeda dari suatu zat
yang sama. Molekul-molekul dipermukaan mengalami gaya Tarik antar molekular
disekitarnya baik dengan sesame molekul (kohesif) maupun dengan molekul-molekul lain
diatasnya (adhesif).

D. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR


1. Metode mengajar
Ceramah bervariasi, diskusi dan latihan soal.
2. Alat/Bahan:
Spidol, whiteboard, LCD Projector. Computer
3. Tugas terstruktur:
Soal soal pada pustaka sesuai materi yang dibahas.

20
E. PUSTAKA

1. Barrow, G.M., Physical Chemistry, 6th ed. McGraw-Hill, Singapore 1996.

2. Laidler, K.J., Meiser, J.H., Sanctuary. B.C., Physical Chemistry, 64h ed. Houghton Mifflin
Company, Boston, New York, 2003.

3. Atkins, P.W., Physical Chemistry, 5th ed. Oxford University, Oxford, 1994.

4. Alberty, R.A. and Silbey, R.J., Physical Chemistry, 1st ed. John Wiley, New York, 1992.

F. EVALUASI
Kendari, 21 April 2015
Mengetahui:
Ketua Program Studi Dosen Penanggung Jawab,

Dr.rer.Nat.H. Ahmad Zaeni, M.Si Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si
NIP: 19630208 1999412 1 001 NIP: 19701107 199802 1 001

21
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

MATA KULIAH : Kimia Fisika Lanjut


KODE MATA KULIAH : KIM81511
BOBOT : 2 SKS
POKOK BAHASAN : Transpor Membran
SUB POKOK BAHASAN : 1. Larutan ionik
2. Sel elektrokimia
ALOKASI WAKTU : 2 x 50 menit
PERTEMUAN KE- :7

A. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan bahwa elektrolit
dapat terdisosiasi pada larutan dalam air dan ion-ion dapat berperilaku bagai partikel bebas
yang seolah saling bergantungan

B. INDIKATOR
Setelah pokok bahasan diberikan, mahasiswa dapat:
1. Memahami dan menjelaskan larutan ionik
2. Memahami dan menjelaskan sel elektrokimia

C. POKOK-POKOK MATERI
Dalam larutan, senyawa ionik akan terurai sempurna menjadi ionionnya yang
bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik. Dalam larutan, senyawa
ionik pada umumnya membentuk larutan elektrolit kuat. Elektrokimia ada dua, yaitu sel
volta dan sel elektrolisis. Sel volta adalah tempat reaksi kimia yang menghasilkan listrik dan
sel elektrolisis adalah tempat reaksi kimia yang berlangsung karena adanya energi listrik dari
luar. Reaksi kimia dalam sel volta berlangsung spontan dan dalam sel elektrolisis
berlangsung tidak spontan.

D. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR


1. Metode mengajar
Ceramah bervariasi, diskusi dan latihan soal.
2. Alat/Bahan:
Spidol, whiteboard, LCD Projector. Computer
3. Tugas terstruktur:
Soal soal pada pustaka sesuai materi yang dibahas.

22
E. PUSTAKA

1. Barrow, G.M., Physical Chemistry, 6th ed. McGraw-Hill, Singapore 1996.

2. Laidler, K.J., Meiser, J.H., Sanctuary. B.C., Physical Chemistry, 64h ed. Houghton Mifflin
Company, Boston, New York, 2003.

3. Atkins, P.W., Physical Chemistry, 5th ed. Oxford University, Oxford, 1994.

4. Alberty, R.A. and Silbey, R.J., Physical Chemistry, 1st ed. John Wiley, New York, 1992.

F. EVALUASI
Kendari, 21 April 2015
Mengetahui:
Ketua Program Studi Dosen Penanggung Jawab,

Dr.rer.Nat.H. Ahmad Zaeni, M.Si Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si
NIP: 19630208 1999412 1 001 NIP: 19701107 199802 1 001

23
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

MATA KULIAH : Kimia Fisika Lanjut


KODE MATA KULIAH : KIM81511
BOBOT : 2 SKS
POKOK BAHASAN : Persamaan Laju dan Mekanisme Reaksi Sederhana
SUB POKOK BAHASAN : 1. Persamaan laju dan tetapan laju reaksi
2. Persamaan laju orde pertama
3. Persamaan orde kedua
4. Laju reaksi dan kesetimbangan
ALOKASI WAKTU : 2 x 50 menit
PERTEMUAN KE- :9

A. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan ketergantungan
laju reaksi terhadap kosentrasi zat-zat pereaksi dan menggunakan persamaan laju orde
pertama dan kedua bentuk terintegrasi untuk membandingkannya dengan data kosentrasi

B. INDIKATOR
Setelah pokok bahasan diberikan, mahasiswa dapat:
1. Memahami dan menjelaskan persamaan laju dan tetapan laju reaksi
2. Memahami dan menjelaskan persamaan laju orde pertama
3. Memahami dan menjelaskan persamaan orde kedua
4. Memahami dan menjelaskan laju reaksi dan kesetimbangan

C. POKOK-POKOK MATERI
Satu cara untuk menentukan persamaan laju reaksi adalah dengan mengukur laju
reaksi pada berbagai kosentrasi. Tetapan laju reaksi (k) bergantung pada jenis reaksi dan
suhu reaksi. Satuan untuk k tergantung dari orde reaksi keseluruhan dari persamaan laju
reaksi. Reaksi dengan orde satu adalah reaksi dimana laju bergantung pada konsentrasi
reaktan yang dipangkatkan dengan bilangan satu. Laju = k [A], maka reaksi itu dikatakan
sebagai reaksi orde pertama. Laju = k [A][B], maka reaksi itu disebut reaksi orde kedua.
Dapat juga disebut orde terhadap masing-masing pereaksi. Laju Reaksi adalah perubahan
konsentrasi perwaktu, dengan satuan cm s . Kesetimbangan kimia merupakan keadaan
3 -1

reaksi bolak-balik dimana laju reaksi reaktan dan produk sama dan konsentrasi keduanya
tetap.

D. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR


1. Metode mengajar
Ceramah bervariasi, diskusi dan latihan soal.
2. Alat/Bahan:
Spidol, whiteboard, LCD Projector. Computer
3. Tugas terstruktur:
Soal soal pada pustaka sesuai materi yang dibahas.

24
E. PUSTAKA

1. Barrow, G.M., Physical Chemistry, 6th ed. McGraw-Hill, Singapore 1996.

2. Laidler, K.J., Meiser, J.H., Sanctuary. B.C., Physical Chemistry, 64h ed. Houghton Mifflin
Company, Boston, New York, 2003.

3. Atkins, P.W., Physical Chemistry, 5th ed. Oxford University, Oxford, 1994.

4. Alberty, R.A. and Silbey, R.J., Physical Chemistry, 1st ed. John Wiley, New York, 1992.

F. EVALUASI
Kendari, 21 April 2015
Mengetahui:
Ketua Program Studi Dosen Penanggung Jawab,

Dr.rer.Nat.H. Ahmad Zaeni, M.Si Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si
NIP: 19630208 1999412 1 001 NIP: 19701107 199802 1 001

25
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

MATA KULIAH : Kimia Fisika Lanjut


KODE MATA KULIAH : KIM81511
BOBOT : 2 SKS
POKOK BAHASAN : Laju dan Mekanisme Reaksi Kompleks
SUB POKOK BAHASAN : 1. Persamaan laju reaksi kompleks
2. Reaksi terkatalisis enzim
3. Mekanisme reaksi terkatalisis enzim
ALOKASI WAKTU : 2 x 50 menit
PERTEMUAN KE- : 10

A. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan persamaan laju
dapat ditentukan dari mekanisme reaksi, mekanisme reaksi terkatalisis enzim yang sesuai
dengan persaman laju reaksi, mekanisme reaksi rantai bercabang dan pengaruh temperatur
terhadap laju reaksi

B. INDIKATOR
Setelah pokok bahasan diberikan, mahasiswa dapat:
1. Memahami dan menjelaskan persamaan laju reaksi kompleks
2. Memahami dan menjelaskan reaksi terkatalisis enzim
3. Memahami dan menjelaskan mekanisme reaksi terkatalisis enzim

C. POKOK-POKOK MATERI
Metode penentuan persamaan laju reaksi dengan metode laju terintegrasi banyak
digunakan untuk reaksi kompleks di mana persamaan laju reaksinya melibatkan zat-zat
pereaksi dan produk reaksi. Di dalam metode laju terintegrasi, terdapat beberapa bentuk
persamaan laju yang baku untuk setiap orde reaksi. Katalis enzim adalah biokatalis yang
mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu dan sangat selektif, tanpa
mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Katalisis enzim merupakan
proses yang terjadi akibat adanya peran dari biokatalis.
Mekanisme katalis enzimatik sangat menyerupai mekanisme reaksi kimia. Meskipun
demikian, berbeda dengan katalisator anorganik atau organik yang lebih sederhana, enzim
memperlihatkan urutan spesifisitas substrat yang sangat tinggi dan efisiensi katalitik yang
luar biasa konsekuensi perkembangan evolusioner tapak-tapak aktif yang sudah berlangsung
sangat lama serta secara khusus diselaraskan untuk katalisis reaksi individual yang cepat dan
selektif. Enzim bekerja dengan dua cara, yaitu menurut Teori Kunci-Gembok (Lock and Key
Theory) dan Teori Kecocokan Induksi (Induced Fit Theory).

26
D. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
1. Metode mengajar
Ceramah bervariasi, diskusi dan latihan soal.
2. Alat/Bahan:
Spidol, whiteboard, LCD Projector. Computer
3. Tugas terstruktur:
Soal soal pada pustaka sesuai materi yang dibahas.

E. PUSTAKA

1. Barrow, G.M., Physical Chemistry, 6th ed. McGraw-Hill, Singapore 1996.

2. Laidler, K.J., Meiser, J.H., Sanctuary. B.C., Physical Chemistry, 64h ed. Houghton Mifflin
Company, Boston, New York, 2003.

3. Atkins, P.W., Physical Chemistry, 5th ed. Oxford University, Oxford, 1994.

4. Alberty, R.A. and Silbey, R.J., Physical Chemistry, 1st ed. John Wiley, New York, 1992.

F. EVALUASI
Kendari, 21 April 2015
Mengetahui:
Ketua Program Studi Dosen Penanggung Jawab,

Dr.rer.Nat.H. Ahmad Zaeni, M.Si Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si
NIP: 19630208 1999412 1 001 NIP: 19701107 199802 1 001

27
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

MATA KULIAH : Kimia Fisika Lanjut


KODE MATA KULIAH : KIM81511
BOBOT : 2 SKS
POKOK BAHASAN : Laju dan Mekanisme Reaksi Kompleks
SUB POKOK BAHASAN : 1. Mekanisme reaksi bercabang
2. Pengaruh temperatur terhadap laju reaksi
ALOKASI WAKTU : 2 x 50 menit
PERTEMUAN KE- : 11

A. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan persamaan laju
dapat ditentukan dari mekanisme reaksi, mekanisme reaksi terkatalisis enzim yang sesuai
dengan persaman laju reaksi, mekanisme reaksi rantai bercabang dan pengaruh temperatur
terhadap laju reaksi

B. INDIKATOR
Setelah pokok bahasan diberikan, mahasiswa dapat:
1. Memahami dan menjelaskan Mekanisme reaksi bercabang
2. Memahami dan menjelaskan Pengaruh temperatur terhadap laju reaksi

C. POKOK-POKOK MATERI
Dalam suatu mekanisme reaksi, radikal bebas dapat menyebabkan reaksi bercabang
yang menghasilkan lebih dari satu radikal. Jika reaksi radikal ini terjadi dalam jumlah yang
banyak, maka jumlah radikal bebas dalam suatu reaksi akan meningkat. Pada umumnya
reaksi akan berlangsung lebih cepat bila suhu dinaikkan. Dengan menaikkan
suhu maka energi kinetik molekul-molekul zat yang bereaksi akan bertambah
sehingga akan lebih banyak molekul yang memiliki energi sama atau lebih besar
dari Ea. Dengan demikian lebih banyak molekul yang dapat mencapai keadaan
transisi atau dengan kata lain kecepatan reaksi menjadi lebih besar.

D. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR


1. Metode mengajar
Ceramah bervariasi, diskusi dan latihan soal.
2. Alat/Bahan:
Spidol, whiteboard, LCD Projector. Computer
3. Tugas terstruktur:
Soal soal pada pustaka sesuai materi yang dibahas.

28
E. PUSTAKA

1. Barrow, G.M., Physical Chemistry, 6th ed. McGraw-Hill, Singapore 1996.

2. Laidler, K.J., Meiser, J.H., Sanctuary. B.C., Physical Chemistry, 64h ed. Houghton Mifflin
Company, Boston, New York, 2003.

3. Atkins, P.W., Physical Chemistry, 5th ed. Oxford University, Oxford, 1994.

4. Alberty, R.A. and Silbey, R.J., Physical Chemistry, 1st ed. John Wiley, New York, 1992.

F. EVALUASI
Kendari, 21 April 2015
Mengetahui:
Ketua Program Studi Dosen Penanggung Jawab,

Dr.rer.Nat.H. Ahmad Zaeni, M.Si Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si
NIP: 19630208 1999412 1 001 NIP: 19701107 199802 1 001

29
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

MATA KULIAH : Kimia Fisika Lanjut


KODE MATA KULIAH : KIM81511
BOBOT : 2 SKS
POKOK BAHASAN : Aspek Molekuler pada Kinetika Kimia
SUB POKOK BAHASAN : 1. Teori tumbukan dan penampang lintang reaksi
2. Teori kinetik gas pada kinetika reaksi
3. Efek difusi pada kinetika reaksi
ALOKASI WAKTU : 2 x 50 menit
PERTEMUAN KE- : 12

A. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan teori tumbukan,
penampang lintang reaksi, teori kinetik gas pada kinetika reaksi, efek difusi pada kinetika
reaksi, teori kompleks teraktifkandan aspek energetikanya, tumbukan antar partikel tak
berstruktur dan efek isotope pada kinetika reaksi

B. INDIKATOR
Setelah pokok bahasan diberikan, mahasiswa dapat:
1. Memahami dan menjelaskan Teori tumbukan dan penampang lintang reaksi
2. Memahami dan menjelaskan Teori kinetik gas pada kinetika reaksi
3. Memahami dan menjelaskan Efek difusi pada kinetika reaksi

C. POKOK-POKOK MATERI
Berdasarkan teori tumbukan, suatu tumbukan akan menghasilkan suatu reaksi jika ada
energi yang cukup. Selain energi, jumlah tumbukan juga berpengaruh. Laju reaksi akan lebih
cepat, jika tumbukan antara partikel yang berhasil lebih banyak terjadi. Jika seberkas partikel
ditembakkan ke suatu bidang sasaran, diamana tiap inti atom sasaran memiliki luasan
tertentu penampang lintang reaksinya, maka tiap partikel yang memasuki luasan ini
diharapkan akan bereaksi dengan inti atom sasaran. Semakin besar penampang lintang reaksi,
maka semakin besar pula peluang untuk terjadinya reaksi. Penampang lintang reaksi
bervariasi bergantung pada macam atau jenis reaksi dan energi dari parikel yang datang.
Teori kinetik gas menyatakan bahwa gas terdiri atas molekul-molekul gas yang berukuran
lebih kecil daripada jarak antar molekul, molekul-molekul gas selalu bergerak lurus ke segala
arah, tumbukan antara molekul-molekul gas dengan dinding wadah bersifat elastis, kecepatan
gerak molekul gas dipengaruhi oleh perubahan suhu dan nergi kinetik rata-rata molekul gas
sama besar pada suhu yang sama atau tidak dipengaruhi oleh massanya.
Efek difusi akan berpengaruh pada peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat
dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan
terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan
kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan
konsentrasi.

30
D. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
1. Metode mengajar
Ceramah bervariasi, diskusi dan latihan soal.
2. Alat/Bahan:
Spidol, whiteboard, LCD Projector. Computer
3. Tugas terstruktur:
Soal soal pada pustaka sesuai materi yang dibahas.

E. PUSTAKA

1. Barrow, G.M., Physical Chemistry, 6th ed. McGraw-Hill, Singapore 1996.

2. Laidler, K.J., Meiser, J.H., Sanctuary. B.C., Physical Chemistry, 64h ed. Houghton Mifflin
Company, Boston, New York, 2003.

3. Atkins, P.W., Physical Chemistry, 5th ed. Oxford University, Oxford, 1994.

4. Alberty, R.A. and Silbey, R.J., Physical Chemistry, 1st ed. John Wiley, New York, 1992.

F. EVALUASI
Kendari, 21 April 2015
Mengetahui:
Ketua Program Studi Dosen Penanggung Jawab,

Dr.rer.Nat.H. Ahmad Zaeni, M.Si Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si
NIP: 19630208 1999412 1 001 NIP: 19701107 199802 1 001

31
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

MATA KULIAH : Kimia Fisika Lanjut


KODE MATA KULIAH : KIM81511
BOBOT : 2 SKS
POKOK BAHASAN : Aspek Molekuler pada Kinetika Kimia
SUB POKOK BAHASAN : 1. Teori kompleks teraktifkan dan aspek energetikanya
2. Tumbukan antar partikel tak berstruktur
3. Efek isotop pada kinetika reaksi
ALOKASI WAKTU : 2 x 50 menit
PERTEMUAN KE- : 13

A. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan teori tumbukan,
penampang lintang reaksi, teori kinetik gas pada kinetika reaksi, efek difusi pada kinetika
reaksi, teori kompleks teraktifkan dan aspek energetikanya, tumbukan antar partikel tak
berstruktur dan efek isotop pada kinetika reaksi

B. INDIKATOR
Setelah pokok bahasan diberikan, mahasiswa dapat:
1. Memahami dan menjelaskan teori kompleks teraktifkan dan aspek energetikanya
2. Memahami dan menjelaskan tumbukan antar partikel tak berstruktur
3. Memahami dan menjelaskan efek isotop pada kinetika reaksi

C. POKOK-POKOK MATERI
Satu alternatif penting tentang teori tumbukan telah dikembangkan oleh ahli kimia
Amerika, Henry Eyring (1901 81), dan yang lainnya. Toeri ini dipusatkan pada spesies
antara (intermediate species) yang disebut kompleks teraktifkan, yang terbentuk selama
tumbukan energetik. Spesies ini ada dalam waktu yang sangat singkat, dan kemudian terurai,
dapat kembali menjadi pereaksi pereaksi awal (dalam hal ini tidak ada reaksi) atau menjadi
molekul hasil reaksi.
Pada kompleks teraktifkan terdapat ikatan lama yang meregang mendekati putus, dan
ikatan baru hanya terbentuk sebagian. Hanya bila molekul molekul yang bertumbukan
mempunyai jumlah energi kinetik yang besar untuk disimpan dalam spesies tergangkan
tersebut maka kompleks teraktifkan akan terbentuk. Energi yang dibutuhkan tersebut
dinamakan energi aktivasi. Berdasarkan teori tumbukan, maka semakin luas permukaan
partikel, semakin besar kemungkinan terjadinya tumbukan antar partikel.
Efek isotop kinetik adalah perbedaan dalam tingkat reaksi kimia ketika sebuah atom
di salah satu reaktan diganti oleh salah satu perusahaan isotop . Kinetika kimia memberikan
informasi tentang waktu tinggal dan perpindahan panas dalam reaktor kimia di teknik kimia
dan distribusi massa molar di kimia polimer.

32
D. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
1. Metode mengajar
Ceramah bervariasi, diskusi dan latihan soal.
2. Alat/Bahan:
Spidol, whiteboard, LCD Projector. Computer
3. Tugas terstruktur:
Soal soal pada pustaka sesuai materi yang dibahas.

E. PUSTAKA

1. Barrow, G.M., Physical Chemistry, 6th ed. McGraw-Hill, Singapore 1996.

2. Laidler, K.J., Meiser, J.H., Sanctuary. B.C., Physical Chemistry, 64h ed. Houghton Mifflin
Company, Boston, New York, 2003.

3. Atkins, P.W., Physical Chemistry, 5th ed. Oxford University, Oxford, 1994.

4. Alberty, R.A. and Silbey, R.J., Physical Chemistry, 1st ed. John Wiley, New York, 1992.

F. EVALUASI
Kendari, 21 April 2015
Mengetahui:
Ketua Program Studi Dosen Penanggung Jawab,

Dr.rer.Nat.H. Ahmad Zaeni, M.Si Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si
NIP: 19630208 1999412 1 001 NIP: 19701107 199802 1 001

33
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

MATA KULIAH : Kimia Fisika Lanjut


KODE MATA KULIAH : KIM81511
BOBOT : 2 SKS
POKOK BAHASAN : Kimia Koloid
SUB POKOK BAHASAN : 1. Jenis sistem koloid
2. Pembentukan permukaan bermuatan
3. Lapisan ganda listrik
4. Fenomena elektrokinetik
5. Kestabilan koloid
ALOKASI WAKTU : 2 x 50 menit
PERTEMUAN KE- : 14

A. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan jenis sistem
koloid, fenomena pembentukan permukaan bermuatan, lapisan ganda listrik, konsep
fenomena elektrokinetik dan kestabilan koloid

B. INDIKATOR
Setelah pokok bahasan diberikan, mahasiswa dapat:
1. Memahami dan menjelaskan jenis sistem koloid
2. Memahami dan menjelaskan pembentukan permukaan bermuatan
3. Memahami dan menjelaskan lapisan ganda listrik
4. Memahami dan menjelaskan fenomena elektrokinetik
5. Memahami dan menjelaskan kestabilan koloid

C. POKOK-POKOK MATERI
Koloid memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung dari fase zat pendispersi dan
zat terdispersinya. Beberapa jenis sistem koloid yaitu aerosol, sol, emulsi, buih dan gel.
Semua partikel koloid mempunyai muatan sejenis (positif atau negatif). Oleh karena
bermuatan sejenis maka partikel-partikel koloid saling tolak-menolak, sehingga terhindar
dari pengelompokan antarsesama partikel koloid itu (jika partikel-partikel koloid saling
bertumbukan dan kemudian bersatu, maka lama-kelamaan dapat terbentuk partikel yang
cukup besar dan akhirnya mengendap). Partikel koloid dapat memiliki muatan karena
adanya proses adsorpsi dan proses ionisasi gugus permukaan partikel koloid.
Elektrokinetik adalah pergerakan partikel koloid dalam medan listrik. Apabila ke
dalam sistem koloid dimasukkan dua batang elektrode, kemudian dihubungkan dengan
sumber arus searah, maka partikel koloid akan bergerak ke salah satu elektrode bergantung
pada jenis muatannya. Koloid bermuatan negatif akan bergerak ke anode (elektrode positif),
sedangkan koloid yang bermuatan positif bergerak ke katode (elektrode negatif). Kestabilan
koloid pada umumnya disebabkan oleh adanya muatan listrik pada permukaan partikel
koloid, akibat mengadsorpsi ion-ion dari medium pendispersi.

34
D. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
1 Metode mengajar
Ceramah bervariasi, diskusi dan latihan soal.
2 Alat/Bahan:
Spidol, whiteboard, LCD Projector. Computer
3 Tugas terstruktur:
Soal soal pada pustaka sesuai materi yang dibahas.

E. PUSTAKA

1. Barrow, G.M., Physical Chemistry, 6th ed. McGraw-Hill, Singapore 1996.

2. Laidler, K.J., Meiser, J.H., Sanctuary. B.C., Physical Chemistry, 64h ed. Houghton Mifflin
Company, Boston, New York, 2003.

3. Atkins, P.W., Physical Chemistry, 5th ed. Oxford University, Oxford, 1994.

4. Alberty, R.A. and Silbey, R.J., Physical Chemistry, 1st ed. John Wiley, New York, 1992.

F. EVALUASI
Kendari, 21 April 2015
Mengetahui:
Ketua Program Studi Dosen Penanggung Jawab,

Dr.rer.Nat.H. Ahmad Zaeni, M.Si Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si
NIP: 19630208 1999412 1 001 NIP: 19701107 199802 1 001

35
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

MATA KULIAH : Kimia Fisika Lanjut


KODE MATA KULIAH : KIM81511
BOBOT : 2 SKS
POKOK BAHASAN : Viskositas dan Difusi
SUB POKOK BAHASAN : 1. Viskositas
2. Difusi: Hukum Fick
3. Hantaran elektrolitik
4. Gaya dorong dalam proses tak reversible
5. Proses transpor
ALOKASI WAKTU : 2 x 50 menit
PERTEMUAN KE- : 15

A. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan konsep
viskositas, difusi, hantaran elektrolitik, gaya dorong dalam proses tak reversible dan proses
transport

B. INDIKATOR
Setelah pokok bahasan diberikan, mahasiswa dapat:
1. Memahami dan menjelaskan Viskositas
2. Memahami dan menjelaskan Difusi: Hukum Fick
3. Memahami dan menjelaskan Hantaran elektrolitik
4. Memahami dan menjelaskan Gaya dorong dalam proses tak reversible
5. Memahami dan menjelaskan Proses transpor

C. POKOK-POKOK MATERI
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan
tekanan maupun tegangan. Viskositas menjelaskan ketahanan internal fluida untuk mengalir
dan mungkin dapat dipikirkan sebagai pengukuran dari pergeseran fluida. Menurut hukum
difusi Fick, molekul berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi
rendah. Ion-ion positif akan bergerak ke elektrode negatif, sebaliknya ion-ion negatif akan
bergerak kearah elektrode positif. Pergerakan-pergerakan muatan ion dalam larutan akan
membawa energi listrik. Kondisi demikian ini disebut hantaran elektrolitik. Makin besar
tekanan dan suhu, biasanya gaya dorong tak reversible.
Transpor aktif adalah gerakan molekul melintasi membran sel ke arah melawan
gradien konsentrasi mereka, yaitu bergerak dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.
Transpor pasif adalah gerakan biokimia dan zat atom atau molekul lain pada membran sel.
Tidak seperti transpor aktif, tidak memerlukan masukan energi kimia, yang didorong oleh
pertumbuhan entropi sistem.

36
D. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
1 Metode mengajar
Ceramah bervariasi, diskusi dan latihan soal.
2 Alat/Bahan:
Spidol, whiteboard, LCD Projector. Computer
3 Tugas terstruktur:
Soal soal pada pustaka sesuai materi yang dibahas.

E. PUSTAKA

1. Barrow, G.M., Physical Chemistry, 6th ed. McGraw-Hill, Singapore 1996.

2. Laidler, K.J., Meiser, J.H., Sanctuary. B.C., Physical Chemistry, 64h ed. Houghton Mifflin
Company, Boston, New York, 2003.

3. Atkins, P.W., Physical Chemistry, 5th ed. Oxford University, Oxford, 1994.

4. Alberty, R.A. and Silbey, R.J., Physical Chemistry, 1st ed. John Wiley, New York, 1992.

F. EVALUASI
Kendari, 21 April 2015
Mengetahui:
Ketua Program Studi Dosen Penanggung Jawab,

Dr.rer.Nat.H. Ahmad Zaeni, M.Si Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si
NIP: 19630208 1999412 1 001 NIP: 19701107 199802 1 001

37

You might also like