You are on page 1of 41

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Salah satu permasalahan kedokteran yang di temukan pada


dewasa ini adalah penyakit degeneratif diantaranya diabetes
Mellitus. Hal ini atas dasar bahwa sistem metabolik memegang
peran penting dalam kelangsungan hidup manusia terutama dalam
hal pencukupan kadar glukosa dalam darah/suplai insulin dalam
tubuh manusia. (Gray Gill : 1991).

Penyakit gangguan metabolik merupakan penyakit yang


menahun dengan komplikasi yang baru akan terlihat setelah 15
20 tahun kemudian. Dan gejala yang akan timbul dari penyakit
diabetes mellitus ini mudah terkena infeksi. Keadaan ini yang
ditandai dengan terjadinya perluasan selulitis sehingga
menimbulkan vesikula/gula yang hemoragit sehingga dengan cepat
jaringan kulit menutup mengalami nikrosis dan dalam beberapa
hari kemudian proses tersebut akan cepat meluas.

Sehubungan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk


mengambil kasus pada pasien dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN Tn.M DENGAN KEBUTUHAN NYAMAN NYERI AKIBAT DIABETES
MELLITUS DI RUANG PERAWATAN IRNA III RUMAH SAKIT PATUT PATUH
PATJU GERUNG .

B.Tujuan Penulisan

1.Tujuan Umum
Penulis marnpu menerapkan proses keperawatan kepada klien
dengan gangren pada daerah telapak kaki kanan akibat diabetes
mellitus di RSP3 GERUNG Lombok Barat.
2.Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penyusunan karya tulis ini
adalah agar penulis dapat:
a.Mampu melaksankan pengkajian terhadap klien dengan gangren pada
daerah telapak kaki kanan akibat diabetes mellitus
b.Mampu merumuskan rnasalah dan diagnosa keperawatan yang timbul
dan mungkin timbul pada klien dengan gangren pada daerah
telapak kaki kanan akibat diabetes mellitus
c.Mampu menyusun rencana tindakan keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan klien sesuai dengan prioritas masalah yang bertujuan
membantu mengatasi atau mengurangi masalah klien berdasarkan
rasionalisasinya
d.Mampu menerapkun rencana tindakan keperawatan dalam tindakan
yang nyata sesuai dengan masalah yang diprioritaskan pada
salah seorang klien dengan gangren pada daerah telapak kaki
kanan akibat diabetes mellitus
e.Mampu menilai hasil dari pencrapan asuhan keperawatan yang
telah dilakukan dalam memenulii kebutuhan klien
f.Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan
gangren pada daerah telapak kaki kanan akibat diabetes
mellitus dalam bentuk karya tulis.

C.Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan karya
tulis ini adalah metode dengan pendekatan studi kasus. Teknik
pengumpulaa data yang digunakan adalah :
1. Wawancara
Tanya jawab yang digunakan khususnya kepada klien dan
keluarga mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang
dihadapi saat ini.Riwayat kesehatan sekarang dan riwayat
kesehatan keluarga. Disamping itu wawancara dilakukan kepada
tim kesehatan lainnya, guna menunjang data yang telah
didapatkan.
2.Observasi
Yang dilakukan pada saat observasi, diantaranya tanda-tanda
vital, keadaan umum, pemenuhan kebutuhan sehari-hari, sehingga
diperoleh data yang dapat menimbulkan masalah kesehatan dan
keperawatan pada klien.
3. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.
4. Studi Dokumenter
Data yang didapatkan olch penulis diantaranya berasal dari
dokumen klien dan keluarganya di ruangan, baik tentang masalah
kesehatan, maupun tentang masalah keperawatannya.
5. Studi Pustaka
Menggunakan sumber-sumber yang berkaitan dengan masalah
baik tentang penyakit maupun keperawatannya.

D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan karya tulis ini
adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan,
sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS


Berisi konsep dasar yang meliputi pengertian, Anatomi
Fisiologi Pankreas, etiologi, patofisiologi, klasifikasi,
penatalaksanaan dan dampak penyakit terhadap kebutuhan dasar
manusia, serta proses keperawatan secara teoritis pada pasien
yang gangren akibat Diabetes Mellitus.

BAB III TINJAUAN KASUS


Berisi pelaksanaan asuhan kepcrawatan yang dilaksanakan secara
nyata di lapangan mulai dari tahap pengkajian, analisa data,
diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

BAB IV PEMBAHASAN
Berisi tentang kesenjangan antara kasus yang nyata dengan
teori yang ada dalam proses pemberian asuhan keperawatan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Berisi tentang kesimpulan penulis setelah mclaksanakan
kegiatan asuhan keperawatan dan saran untuk berbagai pihak
untuk perbaikan yang selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi
Diabetes mellitus dalah keadaan hipoglikemi kronik
disertai berbagai kelainan metabolik akibat hormonal yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal,
saraf, dan pembuluh darah disertai lesi pada membran bsalir
dalam pemeriksaan dengan microscope elektron.

B. Etiologi
Insulin Defenden Diabetes Mellitus (IDDM)/Diabetes
Mellitus Tergantung Insulin (DMTI) disebabkan oleh distruksi
sel b pulau langerhans akibat proses autoimun sedangkan Non
Insulin Defenden Diabetes Mellitus (NIDDM)/Diabetes Mellitus
Tidak Tergantung Insulin (DMTTI)disebabkan kegagalan relatif
sel bdan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah
turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan
glukosa oleh jaringan perifer untuk memperlambat produksi
glukosa dalam hati. Sel btidak mengembang, resistensi insulin
ini sepenuhnya artinya terjadi defisiensi relatif insulin,
ketidak mampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin
pada rangsangan glukosa maupun pada rangsangan glukosa bersama
bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel b mengalami
desensitifitas terhadap glukosa.

C. Fatofisiologi
Diabete mellitus tipe I dan dapat pula timbul paa klien
dengan diabetes tipe II dapat diperlihatkan rentang gejala dan
ringan, gejala tidak spesifik sampai koma.Semua ini ditandai
pucat piloereksi takikardi kususfilus semutan sekitar
mulut diplopia sakit kepala koma. semua ini dapat
mengakibatkan hipoglikemi.
Individu umumnya tidak rentan terhadap perkembangan
kefoasidosis diabetik tetapi beresiko terhadap hipoglikemi,
hiperasmolar non kefosis terjadi tanda-tanda klasik :
a. Poli uria
b. Poli dipsia
c. Poli fagia

D. Manifestasi Klinis
Diagnosa diabetes mellitus awalnya difikirkan dengan
adanya gejala khas berupa poli fagia, poli uria, polidipsia,
lemas dan berat badan menurun gejala lain yang mungkin
dikeluhkan pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur
danimpotensi pada pria serta pruritas vulva pada wanita.

E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada klp dengan
resiko tinggi untuk diabetes mellitus , yaitu klp dengan usia
dewasa tua (>40 tahun), obesitas, tekanan darah tinggi,
riwayat keluarga diabetes mellitus, riwayat kehamilan dengan
berat badan bayi > 4000 gr riwayat diabetes mellitus pada
kehamilan disepidemia

F. Komplikasi
1. Akut
a. Koma hipoglikemi
b. Keto asidosis
c. Koma hiper esmolar non ketosik
2. Kronik
a. Makro angiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah
jantung, pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak
b. Mikroangiopati, mengenai pembuluh darah kecil, retronopati
c. Neuropati diabetik
d. Rentan infeksi, seperti tuberkullosis paru, genggipins dan
infeksi saluran kemih
e. Kaki diabetik

G. Penatalaksanaan
Dalam jangka pendek pelaksanaan diabetes mellitus
bertujuan untuk menghilangkan keluhan gejala diabetes
mellitus. Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk
mencegah kadar glukosa lipid dan insulin. Untuk mempermudahkan
tercapainya tujuan tersebut kegiatan dilaksanakan dalam bentuk
pengelolaan pasien secara holistik dan mengajarkan kegiatan
mandiri, untuk pasien berumur 60 tahun keatas sasaran glukosa
darah lebih tinggi dari biasa (puasa < 150 mg/dl dan sesudah
makan < 200 mg/dl).
Kerangka ukuran pelaksanaan diabetes mellitus adalah
perencanaan makan, latihan jasmani, obat hipoglikemik dan
penyuluhan.

H.Proses Keperawatan Dengan Pasien Diabetes Mellitus


1. Pengkajian
a. Biodata
Biodata klien : nama, jenis kelamin, agama, penfifikan, pekerjaan, No.
CM, tanggal masuk, tanggalpengkajian.Biodata penanggung jawab
: nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, gama dan
hubungannya dengan klien
2. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Biasanya pada klien ganggren akibat diabetes mellitus yaitu
nyeri pada daerah luka gangren, sering BAK, selalu lapar dan
haus
2. Riwayat kesehatan sekarang
Merupakan lanjutan dari keluhan utama biasanya tergantung dari
ganas/tidaknya. Rasa sakit akan bertambah bila klien banyak
aktifitas, bila klien istirahat maka rasa nyeri akan berkurang
3. Riwayat kesehatan dahulu
Merupakan faktor pencetus menuju predisposisi dari penyakit
klien yang sekarang sedang diderita oleh klien
4. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga biasanya ada yang menderita penyakit yang sama.
3.Pemeriksaan fisik
1.Keadaan umum
Dari keadaan inikita dapat mgetahui keadaan klien secara umum,
apabila klien sakit ringan, sedang, berat.
2.Tanda-tanda vital
Dapat ditemukan peningkatan sistem denyut nadi dan disritmia
3.Sistem kardiovaskuler
Didapatkan dari palpasi dan disritmia
4.Sistem respirasi
Pada penyakit ini tidak ditemukan kelainan
5.Sistem penglihatan
Biasanya penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi kronik
6.Sistem integumen
Pada pasien diabetes mellitus biasanya terdapat luka-luka
basah, rambut halus, polidipsia
7.Sistem neurosensor
Kadang didapatkan insomnia, konjngtiva merah
8.Sistem muskuloskeletal
Biasanya karena luka sudah menyebar maka dilakukan amputasi
d.Kebutuhan aktifitas sehari-hari
Klien biasanya mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan
aktifitas sehri-hari karena adanya kelemahan
e.Data Psikologis
Klien biasanya merasa cemas karena takut akan bertambah besar
dan takut tidak akan disembuhkan
f.Data sosial
Adanya perubahan peran fungsi klien dan keluarga maupun
lingkungan

2.Diagnosa keperawatan
o Resiko terhadap kekurangan volume cairan yang berhubungan
dengan poliuri dehidrasi
o Perubahan nutrisi yang berhubungan dengan ketidak seimbangan
insulin dan aktifitas
o Kurang pengetahuan tentang keterampilan dan informasi perawtan
diri

3. Perencanaan dan evaluasi


Sasaran utama termasuk pencapaian keseimbangan cairan dan
elektrolit, kontrol optimal glukosa darah, pemulihan kembali
berat badan yang turun, kemampuan untuk melakukan keterampilan
diabetes dasar (bertahan untuk hidup) dan aktifitas perawatan
diri, penurunan ansietas dan tidak terdapatnya komplikasi.
BAB III
TINJAUAN KASUS

I.Pengkajian
1. Biodata
a.Biodata Klien
Nama : Tn.M
Suku : Sasak
Umur : 76 Th
Pendidikan : SD
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Dagang
Alamat : Rumak Timur Utara Desa Rumak Kecamatan Kediri
Lama bekerja : Tidak Terkaji
Tanggal masuk RS : 20-3-2017
Status perkawinan : Kawin
Tanggal pengkajia : 20-3-2017
Agama : Islam
Sumber Informasi : Anak,pasien,rekam medik

II.Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada kaki kanan dan terdapat nanah
pada lukanya
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1mgg yll kaki kanan pasien terdapat luka yang awalnya
berawal dari gatal gatal.awalnya klien mengira luka itu
disebabkan oleh penyakit asam urat lalu kemudian digaruk dan
terjadi infeksi.Luka klien hanya dibersihkan oleh air hangat
saja dan didiamkan selama 1 malam pada keesokan harinya luka
pada kaki klien bertambah besar dan membusuk, klien hanya
diperiksa ke mantri terdekat.Klien pergi ke mantri selama 3
hari tetapi luka klien brtambah parah dan klien dirujuk ke RSU
untuk dirawat. Pada saat pengkajian luka pada kaki klien masih
basah dan klien mengatakan nyeri tersebut sering dirasakan
oleh klien apabila klien melakukan pergerakan/banyak bergerak
dan nyeri berkurang apabila klien beristirahat.
c.Riwayat Kesehatan Dahulu
Anak Klien mengatakan bahwa sejak 3bln yll klien
mengetahui dirinya mengidap penyakit kencing manis dia belum
pernah mengalami penyakit seperti yang dideritanya inidan
hanya sekarang klien mengalami luka akibat diabetes mellitus
d.Diagnosa medis Medis pada saat masuk MRS,pemeriksaan penunjang
dan tindakan yang telah dilakukan.
DM Tipe II Ganggren Pedis dd Abses.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan : DL,GDS,
Tindakan yang telah dilakukan:IVFD RL 20 Tpm,Injeksi
Ceftriaxone 2x1 gr,Injeksi Ranitidin
2x1mg,Injeksi Metronidazole 3x1
gr,Debridemen,Puasa 6 Jam

III. Pengkajian saat ini


1.Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pengetahuan tentang penyakit/perawatan: klien dan
keluarga tidak mengetahui tentang penyakitnya,klien dan
keluarga beranggapan luka pada kaki disesabkan karena
penyakit asam urat yang diderita selama ini
2.Pola nutrisi/metabolic
Program diit RS :klien mengikuti program yang diberikan oleh
pihak rumah sakit
Intake makanan :Klien mengatakan mkan 3x sehari dengan lauk
pauk yang disediakan oleh rumah sakit yalitu sayur, ayam,
daging,, telur, tempe dan buah pisang dengan porsi yang
dihabiskan.

Intake cairan :Klien mengatakan minum air putih, susu dan


teh manis kurang lebih 1 gelas/hari.

3. Pola eliminasi
a. Buang air besar
selama di rumah sakit, BAB tidak tentu.

b. Buang air kecil


Klien selama di rumah sakit BAK dibantu dan tidak ada
keluhan, BAK tidak tentu.

4.Pola aktifitas dan latihan

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan/Minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat
tidur
Berpindah

5.Pola tidur dan istirahat


Klien mengatakan selama di rumah sakit tidur dari pukul 21.00-
04.00 WIB. Jika nyeri klien tidak bisa tidur.
6. Pola persepsual
Klien mengatakan penglihatan agak kurang jelas,pendengaran masih
normal.
7. Pola persepsi diri
Klien mengatakan cemas dengan penyakit yang di derita saat ini
8. Pola seksualitas dan reproduksi
Tidak terkaji.
9. pola peran hubungan
Klien lebih sering berkomunaki dengan anak no 1 baik tentang
penyakitnya ataupun mengenai keunganya.
10.Pola manajemen koping-stess
Klien mengatakan cemas dengan luka pada kaki nya.klien
mengatakan takut kakinya akan di amputasi sehingga akan
mengurangi ruang geraknya.akan tetapi klien tetap mendapat
dukungan dari anak anak nya.
11.Sistem nilai dan keyakinan
Klien sebelum masuk rumah sakit kadang mengikuti pengajian
rutin yang dilaksanakan di masjid tempat tinggalnya,dan klien
merasa yakin semua penyakit yang ada saat ini merupakan ujian
dari ALLAH SWT.

IV.Pemeriksaan fisik
Pernafasan
Inspeksi :
1.Bentuk Dada simetris
2.Pola Nafas
a. Frekwensi Nafas: 22 x/mnt
3.Gerakan Pernafasan: Normal
Palpasi
1.Tractil Fremitis/ Fremitus Vokal:Normal
Perkusi
Batas Kanan : paru-Hati,Normal
Batas Kiri: Dari atas kebawah ditemukan sonor/resonan(paru-
Lambung)
Auskultasi
Bunyi Nafas
a.Normal
Vasikuler disemua lapang paru normal,bersifat halus
nada rendah insprisai lebih panjang dengan ekspirasi
Brochial di atas manubarium bersifat kasar nada tinggi
inspirasi lebih pendek dari ekspirasi
Brocho vesikuler di ruang interkostal pertama dan kedua
area interskapula,nada sedang lebih kasar dari
vesikuler,inspirasi sama dengan ekspirasi
b.Abnormal : tidak terdengar suara stridor/wheezing/ronchi
c.Resonan local : Normal

4. Alat Bantu Pernafasan


Klien tidak menggunakan alat bantu pernafasan
Cardiovaskuler(Focus)
Inspeksi
Iktus
Tampak,letak : pada intercostals V,
Pulsasi Jantung
Tampak,letak: sesuai dengan apeks jantung
Palpasi
Iktus:
Teraba,letak:normalnya terasa sebagai denyutan ringan
Pulsasi Jantung:
Teraba,Letak:interkostal
Perkusi
Batas Jantung Kanan: antara linea sternalis kiri
dan kanan pada daerah manubrium sterni terdapat
pekak yang merupakan daerah aorta
Batas Jantung Kiri:memanjang dari garis
medioklavikularis di ruang interkostal III Sampai
V.
Auskultasi
Bunyi Jantung I:Bunyi jantung I di dengar bertepatan
dengan terabanya pulsasi nadi pada arteri carotis.
Bunyi Jantung II: Terdengar pada saat diastole
ventrikel.
Bunyi Jantung III:Tidak ditemukan bunyi jantung III
Bunyi Jantung IV :Tidak ditemukan bunyi Jantung IV
Bising Jantung: Normal
1.Nadi
Frkuensi 105 x/menit regular
2.Irama Normal
3.Tekanan Darah :100/70mmhg
4.Bunyi jantung: Normal
5.Letak Jantung
Ictus cordis teraba pada apeks jantung
6.Pembesaran Jantung:Tidak
7.Nyeri Dada:Tidak
8.Clubbing Finger: Tidak
Persarafan
Tingkat Kesadaran:Compos Mentis
1. GCS: Eye:4 verbal:5 Motorik:6
Total GCS:15
2. Refleks: Normal
3. Koordinasi Gerak: Ya
4. Kejang:Tidak
5. Lain-lain

Penginderaan
1.Mata(Penglihatan)

Kesimetrisan :Tampak simetris antara mata kiri dan kanan


Sclera : Putih kemerahan
Konjunctiva : Putih porslen
Ketajaman penglihatan : Dapat membaca papan nama perawat dari
jarak 50 cm
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
2. Hidung
Kesimetrisan : Simetris antara lubang hidung kiri dan kanan
Tekstur : Halus
Fungsi Penciuman : Dapat membedakan bau obat dengan the
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
3.Telinga
Kesimetrisan : Simetris antara telinga kiri dan kanan
Warna : Sama dengan kulit muka
Fungsi Pendengaran:Dapat menjawab pertanyaan perawat dalam
jarak 50 cm
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
Perkemihan
Masalah perkemihan: Klien memakai alat bantu
Produksi urine
Warna kuning keruh Bau seperti pesing
Pencernaan
1. Mulut dan tenggorokan
a.Bibir
Warna : Merah muda
Tekstur : Halus
Mukosa : Lembab
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
b.Gigi
Warna : Putih kekuningan
Caries : Tidak tampak adanya caries
Jumlah : 32 buah
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
c.Lidah
Warna : Merah muda
Fungsi Penegecapan : Dapat membedakan asam
(jeruk) manis (teh manis) dan pahit dengan obat
Tekstur : Kasar
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
d.Leher
Posisi : Tegak lurus dengan bahu
KGB : Tidak tampak pembesaran
JVP : Tidak tampak peninggian
Thyroid : Tidak tampak pembesaran
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
e. Dada
Kesimetrisan : Simetris antara dada kiri dan kanan
Bunyi jantung : Vesikuler
Bunyi Paru : Reguler
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
f. Abdomen
Tekstur : Halus
Bentuk : Datar
Bising Usus : 10 x/menit
Kebersihan : tidak tampak adanya kotora
g. Ekstremitas
Atas :tangan kanan terpasang infus dantangan kiri dapat
digerakan kesegala arah
Bawah :Kaki kiri dapat digerakan kesegala arah dan kaki
kanan tampak sulit digerakan karena adanya
luka gangren di telapak kaki
h. Genetika
Tidak terkaji.

III. Pola Aktifitas Sehari-Hari

NO Jenis Di Rumah Di Rumah Sakit


Pengkajian
A. Pola Nutrisi
1. Makan
Frekuensi 5 x/hari 3 x/hari
Jenis Nasi, lauk pauk, BN DM
Porsi sayur 1 porsi
Cara 1 porsi habis mandiri
Keluhan mandiri sering terasa lapar
2. Minum -
Frekuensi 7-8 gelas/hari
Jenis 8-9 gelas/ hari air putih
Cara air teh mandiri
Keluhan madiri sering terasa haus
-
B. Pola eliminasi
1. BAB
Frekuensi 1 x/hari x/hari
Konsistensi padat padat
Warna kuning kecoklatan kuning kecoklatan
Bau kahs faeces khas faeces
Cara mandiri dengan bantuan
Keluhan - kesulitan BAB
karena kaki klien
2. BAK sulit digerakan
frekuensi 5-6 x/hari
warna kuning jernih 4-5 x/hari
bau khas amoniak kuning jernih
cara mandiri khas amoniak
keluhan - dengan bantuan
klien mengeluh
sering kencing
C. Pola Istirahat
tidur 7 jam/hari 6-7 jam/hari
1.Malam 2 jam/ hari 1jam/hari
2. Siang

D. Personal
Hygiene 2 x/hari 1 x/hari
Mandi 2 x/hari 1 x/hari
Gosok Gigi 2 x/hari 1 x/hari
Ganti mandiri dengan bantuan
pakaian - -
Cara
Keluhan

IV. Data Psikologis, Sosial Dan Spiritual


1. Data Psikologis
Ekspresi tampak cemas dengan keadaan penyakitnya dan klien
sering bertanya-tanya tentang penyakitnya
2. Data Sosial
Klien dapat berkomunikasi dengan pasien lain dengan orang yang
menjenguknya, keluarga, perawat dan tim kesehatan lainnya
terbukti klien dapat mengungkapkan keluhannya
3. Data Spiritual
Klien beragama Islam sering sering terlihat sedang
berdoa/shalat walaupun sambil berbaring

V. Data Penunjang

Jenis Hasil Nilai Normal


Pemeriksaan
Hb 11,0 L : 14-18 P : 12-16 gr/dl
Leukosit gr/dl 5000 10000 /mm3
LED 20 410 L : <15 P : < 20 mm/jam
Trombosit /mm3 150,000-350,000 /mm3
Hematokrit 84/125 L : 40-50 % P : 35-45 %
Kadar gula 237,000 70-100 mg/dl
puasa /mm3 20-40 mg/dl
Ureum 22% 0,1-1,1 mg/dl
Creatitin 200 mg/dl L : 10-34 P : 10-31 u/lt
SGOT /Asat 33 mg/dl L : 9-36 P : 9-46 u/lt
SGPT/Asat 0,9 mg/dl
31 u/lt
30 u/lt

Therapy
Infus RL : 20 tts/menit
Injeksi Ceftriaxone : 2 x 1 gr
Injeksi Ranitidin : 2 x 1 ampul
Injeksi Metronodazole : 3 x 1 gr
Debridemen

VI. ANALISA DATA

No Symptom Etiologi Problem


1 DS : Adanya kematian jaringan Gangguan
- Klien nyaman
mengeluh nyeri
Pembusukan
neyeri pada
telapak kaki
kanan Pengeluaran prastagalmdin
DO :
- Tampak
Merangsang reseptor nyeri
adanya luka
gangren
- Klien Mengeluarkan serotin bradi
tampak kinin untuk membawa impuls
nyeri
meringis
kesakitan Kortek celebri persepsi

2 DS: Klien Menegndapnya glukosa dalama Gangguan


mengeluh ada pembuluh darah integritas
luka ditelapak kulit
kaki sebelah Suplai O2 dan
kanan nutrisi ke jaringan terhambat

DO :tampak ada
luka gangren
Nekrotik jaringan
bernanah
gangren
- Klien ganggren
tampak
meringis
kesakitan

3 DS : Adanya luka Mobilitas


- Klien fisik
mengeluh Nyeri
kakinya sulit
digerakan
DO : Keterbatasan gerak
- Kaki ekstermitas bawah

kanan klien
tampak sulit
Pola aktifitas terganggu
digerakan
karena adanya
luka gangren
di telapak
kaki
- ADL
dibantu

VII. Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan adanya luka
gangren yang ditandai dengan :
DS : Klien mengaluh nyeri pada daerah telapak kaki
kanan
DO : - Tampak adanya luka gangren
- Klien tampak meringis kesakitan
2. Gangguan integritas kulit sehubungan dengan adanya gangren
yang ditandai dengan :
DS : Klien mengeluh ada luka ditelapak kaki sebelah
kanan
DO : - Tampak adanya luka gangren
- Klien tampak meringis kesakitan

3.Mobilitas fisik sehubungan dengan adanya kesulitan bergerak


yang ditandai dengan :
DS : Klien mengeluh kakinya sulit digerakan
Do : - Kaki kanan klien tampak sulit digerakan karena ada
luka gangren ditelapak kaki
- ADL dibantu
PERENCANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN (NOC & NIC )

N DIAGNOSA P E R E N C A N A A N IMPLEMENTASI EVALUASI


o
.
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALI
SASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Gangguan Gangguan o Kaji o Dengan Tgl. 20 Maret 2017, Pkl. Tgl. 20 Maret
rasa nyaman rasa tingkat mengkaji 0800WIB 2017
nyeri nyaman nyeri tingkat Mengkaji tingkat nyeri Pkl. 0830 WIB
sehubungan nyeri klien nyeri klien dengan skala nyeri : o Klien masih
dengan teratasi dengan klien, 0 : tidak nyeri mengeluh nyeri
adanya luka dalam 3x skala maka kita 1 : nyeri ringan o Luka gangren
gangren 24 jam dengan 0-5 akan 2 : nyeri sedang masih ada klien
yang perawatano Memberika mengetahu 3 : nyeri berat tampak meringis
ditandai dengan n therapy i 4 : nyeri mngerikan
dengan : kriteria ketorolax sebarapa 5 : nyeri seberat-beratnya
DS : 3 x 1 besar
: Klien o Tidak ampul Iv nyeri Pkl. 0810 WIB
N DIAGNOSA P E R E N C A N A A N IMPLEMENTASI EVALUASI
o
.
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALI
SASI
1 2 3 4 5 6 7
mengaluh tampak o Atur yang Memberikan therapy
nyeri pada adanya posisi klien pronalges 1 amp per IM
daerah luka tidur rasakan
telapak Dalam klien sehingga Pkl. 0815 WIB
kaki kanan waktu 3 senyaman dapat Mengatur posisi tidur
DO: - Tampak hari mungkin mempermud senyaman mungkin
adanya luka perawatan ah untuk
gangren gangguan melakukan
- rasa tindakan
Klien nyaman selanjutn
tampak nyeri ya
meringis teratasi o Analget
kesakitan dengan ik dapat
kriteria menghamba
: t
N DIAGNOSA P E R E N C A N A A N IMPLEMENTASI EVALUASI
o
.
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALI
SASI
1 2 3 4 5 6 7
o Klien stimulus
tidak nyeri
mengeluh ehingga
nyeri respon
lagi nyeri
o Klien dapat
tidak berkurang
meringis o Dengan
mengatur
posisi
yang
nyaman
diharapka
n nyeri
akan
N DIAGNOSA P E R E N C A N A A N IMPLEMENTASI EVALUASI
o
.
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALI
SASI
1 2 3 4 5 6 7
sedikit
berkurang
2 Gangguan Gangguan o Bersihka o Dengan Tgl. 20 Maret 2017 Pkl. Tgl. 20 Maret
integritas integrita n luka dibersihk 0845WIB 2017
kulit s kulit klien annya Membersihkan luka setiap Pkl. 0905 WIB
sehubungan teratasi setiap luka hari dengan kompres NaCl o Masih ada luka
dengan dalam hari setiap o Klien mengeluh
adanya waktu 1 dengan hari Pkl. 0900 WIB nyeri dengan
gangren minggu NaCl menjaga Memberikan therapy lukanya
yang perawatano Berikan agar luka
Ceftriaxone 1 gr per IV
ditandai dengan therapy tidak Metronidazole 500 gr per
dengan : kriteria Ceftriaxo terkontam IV
DS : ne : 2 x 1 inasi
: Klieno Klien gr oleh
mengeluh tidak Metronida kuman
N DIAGNOSA P E R E N C A N A A N IMPLEMENTASI EVALUASI
o
.
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALI
SASI
1 2 3 4 5 6 7
ada luka mengeluh zole : 3 x sehingga
ditelapak nyeri dan 500 br tidak
kaki tidak terjadi
sebelah meringis infeksi
kanan lagi o Dengan
DO: - Tampako Tidak memberika
adanya luka ada luka n therapy
gangren maka akan
- mempercep
Klien at
tampak penyembuh
meringis an luka
kesakitan

3 Gangguan Gangguan o Ubah o Dengan Tgl. 20 Maret 2017, Pkl. Tgl. 20 Maret
N DIAGNOSA P E R E N C A N A A N IMPLEMENTASI EVALUASI
o
.
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALI
SASI
1 2 3 4 5 6 7
aktifitas Mobilitas posisi mengubah 0910WIB 2017
sehari-hari fisik badan posisi Mengubah posisi tidur Pkl. 0930 WIB
sehubungan teratasi klien tidur 1 klien o Klien mengeluh
dengan dalam o Latih jam 1x, kakinya masih
adanya waktu 1 klien maka akan Pkl.0915 WIB sulit digerakan
kesulitan minggu dalam dapat Melatih klien dalam karena sakit
bergerak perawatan melakukan mencegah melakukan pergerakano ADL dibantu
yang dengan pergerakan terjadiby sedikit demi sedikit
ditandai kriteria sedikit d a
dengan : : emi decubitus
DS o Kaki sedikit o Diharapk
: Klien klien an dengan
mengeluh dapat melatih
kakinya digerakan sedikit
sulit dengan demi
N DIAGNOSA P E R E N C A N A A N IMPLEMENTASI EVALUASI
o
.
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALI
SASI
1 2 3 4 5 6 7
digerakan bebas sedikit
Do o ADL maka
: - Kaki dapat klien
kanan klien mandiri, dengan
tampak yaitu sendiriny
sulit Klien a dapat
digerakan dapat melakukan
karena ada mandi aktifitas
luka sendiri
gangren BAK dan
ditelapak BAB
kaki dengan
- ADL sendiri
dibantu Menggant
i pakaian
N DIAGNOSA P E R E N C A N A A N IMPLEMENTASI EVALUASI
o
.
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALI
SASI
1 2 3 4 5 6 7
sendiri
CATATAN PERKEMBANGAN

No Tanggal DP Catatan Perkembangan Pelaksana


1 21 Maret 1 S: Klien mengeluh nyeri pada Penulis
2017 daerah telapak kaki
O :
Tampak adanya luka
gangren
Klien tampak meringis
kesakitan
A : Gangguan rasa nyaman nyeri
P :
Kaji tingkat nyeri klien
dengan skala nyeri
Berikan therapi ketorolax 3
x 1 amp/IM
Atur posisi tidur klien
senyaman mungkin

2 2 S : Klien mengeluh ada luka Penulis


ditelapak kaki kanan
O :
Tampak adanya luka gangren
Klien tampak meringis

A : Gangguan integritas kulit


P :
Bersihkan luka dengan NaCl
Berikan therapy ceftriaxone
2 x 1 gr dan metronodazole 3 x
500 ml

3 3S : Penulis
Klien mengeluh kakinya sulit
digerakan
O :
Kaki kanan klien tampak
sulit digerakan karena ada
luka ganggren ditelapk kaki
ADL dibantu
A : Gangguan aktifitas sehari-
hari
P :
Ubah posisi tidur klien
setiap 1jam sekali
Latih klien falam
melakukan pergerakan
sedikit demi sedikit

1 22 Maret 1 S: Penulis
2017 Klien mengeluh nyeri pada
derah telapak kaki
kananberkurang
O :
Tampak adanya luka
gangren
Klien tampak meringis
kesakitan
A :
Gangguan rasa nyaman nyeri
P :
Kaji tingkat nyeri klien
dengan skala nyeri
Berikan therapy pronalges
3 x 1 amp
Atur posisi tidur klien
senyaman mungkin
s
2 2 Penulis
S :
Klien menegluh ada luka
ditelapk kaki kanan
O :
Tampak adanya luka
gangren
Klien tampak meringis
kesakitan
A :
Gangguan integritas kulit
P :
Bersihkan luka dengan
NaCl
Berikan therapy
Ceftriaxone 2 x1 gr
Berikan Therapy
metronidazole 3 x 500 ml
I :
Membrsihkan luka dengan
NaCl
Memberikan therapy
Ceftriaxone 1 gr/IV dan
metronidazole 500 ml/IV
E : masih tampak adanya luka
Klien mengeluh nyeri pada
lukanya

3 3 S : Penulis
Klien mengeluh kakinya
sulit digerakan
O :
Kaki kanan klien tampak
sulit digerakan karena ada
luka gangren ditelapak kaki
ADL dibantu
A :
Gangguan aktifitas
sehari-hari
P :
Ubah posisi tidur klien
setiap 1 jam sekali
Latih klien dalam
pergerakan sedikit demi
sedikit
3 23 Maret 1 S: Penulis
2017 Klien mengeluh nyeri pada
derah telapak kaki kanan
O :
Tampak adanya luka
gangren
Klien tampak meringis
kesakitan
A :
Gangguan rasa nyaman nyeri
P :
Kaji tingkat nyeri klien
dengan skala nyeri
Berikan therapy ketorolax
3 x 1 amp
Atur posisi tidur klien
senyaman mungkin
I :
Mengkaji tingkat nyeri
klien dengan skala nyeri
0 : tidak nyeri
1 : nyeri sedang
2 : nyeri ringan
3 : nyeri berat

2 S : Penulis
Klien menegluh ada luka
ditelapk kaki kanan
O :
Tampak adanya luka
gangren
Klien tampak meringis
kesakitan
A :
Gangguan integritas kulit
P :
Bersihkan luka dengan
NaCl
Berikan therapy
Ceftriaxone 2 x1 gr
Berikan Therapy
metronidazole 3 x 500 ml

3 S : Penulis
Klien mengeluh kakinya
sulit digerakan
O :
Kaki kanan klien tampak
sulit digerakan karena ada
luka gangren ditelapak kaki
ADL dibantu
A :
Gangguan aktifitas
sehari-hari
P :
Ubah posisi tidur klien
setiap 1 jam sekali
Latih klien dalam
pergerakan sedikit demi
sedikit
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan untuk mempercepat
proses penyembuhan pada klien yang dilaksanakan melalui
pendekatan proses keperawatan yang meliputi 5 tahap yaitu
Pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi yang meliputi berbagai aspek yaitu biopsiko sosial
dan spiritual serta hasilnya dapat didokumentasikan dalam
bentuk karya tulis.
2. Pelaksanaan asuhan keperawatan disesuaikan perencanaan
yang telah ditegakkan, yang disamping itu pula harus
disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kemampuan yang ada.
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan tidak terlepas dari
kerjasama yang baik ataupun peran serta yang baik dari
perawat, klien dan dengan tim kesehatan lainnya.

B. Saran
1. Klien hendaknya dapat melaksanakan segala bentuk anjuran
demi perbaikan keadaannya dan menghindari faktor-faktor
yang dapat menimbulkan serangan ulang yang lebih buruk.
2. Keluarga dapat memberikan saran ataupun peringatan pada
klien bila melanggar apa-apa yang sudah dianjurkan.
3. Ruangan agar dapat memberikan asuhan keperawatan secara
lebih baik lagi untuk hasil yang optimal, lebih
melengkapi sarana..yang ada kasusnya yang terkait dengan
gangren akibat diabetes mellitus. Serta kerjasama antar
tim perawat dan tim kesehatan, klien dapat. dipertahankan
atau bahkan ditingkatkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (diharapkan).

You might also like