Professional Documents
Culture Documents
05
Ekonomi dan Bisnis Manajemen Bambang Mulyana, Dr., MSi
Abstrak: Kompetensi:
Valuta asing selain menjadi alat tukar Mahasiswa paham mengenai seluk beluk
dalam transaksi internasional, juga mekanisme perdagangan valuta asing
menjadi komoditas yang diperdagangkan
di pasar sehingga terbentuk harga
Topik bahasan:
Timbulnya Perdagangan Valuta Asing
Timbulnya Perdagangan Valuta Asing
Setiap negara memiliki sistem mata uang sendiri, sehingga terjadi discrepancies di
berbagai bursa valuta asing di banyak negara. Keadaan ini menyebabkan timbulnya
perdagangan valuta asing yang dikenal sebagai international arbitrage, yaitu perdagangan
valuta asing yang sudah dianggap sebagai komoditi, untuk mencari keuntungan dari
perbedaan nilai tukar (foreign exchange rate quotation) dari berbagai tempat atau bursa
valuta asing.
Sebagai contoh, ada dua toko yang menjual dan membeli koin (mata uang logam). Toko A
menjual koin X dengan harga US$ 50. Toko B dapat membeli koin X dengan harga US$ 55.
Dengn harga jual dan beli yang demikian. spekulan mendapat keuntungan dengan melakukan
arbitrage. Perbedaan harga koin X terjadi karena adanya perbedaan permintaan dan
penawaran pada berbagai tempat yang tidak diketahui oleh kedua toko tersebut. Keadaan ini
menyebabkan timbulnya perdagangan valuta asing yang dikenal sebagai international
arbitrage, yaitu perdagangan valuta asing yang sudah dianggap sebagai komoditas, untuk
mencari keuntungan dari perbedaan foreign exchange rate quotation dari berbagai tempat
atau bursa valuta asing. Menurut annual report dari Bank for International Settlement atau
BIS Maret 2002 dan April 2004, perkembangan total volume average daily international
foreign exchange trading sejak tahun 1989 sampai dengan 2008 terlihat pada tabel 5.1 berikut
ini:
. Tabel 5.1. Perkembangan Global Forex Market
TAHUN VOLUME
1989 USD. 590 MILLIAR
1992 USD. 820 MILLIAR
1995 USD. 1.190 MILLIAR
1998 USD. 1.500 MILLIAR
2001 USD. 1.600 MILLIAR
2004 USD. 1.900 MILLIAR
2008 USD. 2.250 MILLIAR
Sedangkan menurut J.D Daniels, L.H Radebaugh & D.P Sullivan (2004 : 270), volume
transaksi global harian forex market pada bulan April 2001 sudah mencapai USD 1.618
milliar dengan perincian pada Tabel 5.2 di bawah ini:
Selanjutnya, jika dilihat dari aspek tipe transaksi valuta asing yang terjadi, komposisi
transaksi harian dapat dilihat pada Tabel 5.3 di bawah ini:
Tabel. 5.3
Komposisi Transaksi Harian 2004
NO TIPE TRANSAKSI NILAI & %
$ 600 billions
1. Spot
31,58 %
$ 1,000 billions
2. Swaps
52,63 %
$ 200 billions
3. Outright Forward (FC)
10,53 %
$ 100 billions
4. Options
5,26 %
Dari data di atas dapat dilihat bahwa bursa valas terbesar sampai periode April 1992 adalah
United Kingdom yang secara historis telah sejak lama menjadi pusat keuangan internasional,
kemudian diikuti oleh USA dan Jepang. Dari aspek tipe perdagangan valuta asing, ternyata
transaksi valuta asing yang relatif besar adalah untuk spot dan swaps transactions. Menurut
Bank Indonesia, volume perdagangan valuta asing di Jakarta pada awal 2002 mencapai
sekitar USD 8 milliar per hari
Perdagangan valuta asing yang sering disebut sebagai international arbitrage diartikan
sebagai usaha kapitalis atas perbedaan quoted price atau kurs jual dan kurs beli valuta asing
di berbagai bursa.
Perdagangan atau arbitrage valuta asing di pasar internasional biasa dikenal dalam tiga
bentuk, yaitu :
Dari data atau informasi perbedaan kurs jual dan kurs beli di atas, akan dapat dilihat
adanya peluang yang mungkin dimanfaatkan oleh pedagang valuta asing atau
arbitrageur. Mereka dapat mencari keuntungan dengan jalan membeli US$ pada Bank A
dengan kurs jual bank seharga. Rp8.025/US$1 dan kemudian menjualnya kepada Bank B
dengan kurs beli bank seharga Rp8.050/US$1 sehingga mendapat keuntungan sebesar
Rp25/USD1. Dengan demikian, jika pedagang valuta asing melakukan transaksi sebesar
USD10,000, maka akan mendapatkan keuntungan sebesar 10,000 x Rp25 = Rp250.000,-.
Adanya kurs jual yang relatif rendah pada Bank A dibandingkan dengan kurs beli pada
Bank B akan menyebabkan banyaknya permintaan/pembelian US$ pada Bank A sehingga
kurs jualnya menjadi naik, misalnya menjadi Rp8.035/US$1. Sebaliknya, dengan
banyaknya penawaran US$ oleh Bank B akan menyebabkan turunnya kurs beli US$ oleh
bank tersebut (Bank B), misalnya menjadi Rp8.035/US$1. Akhirnya karena naiknya
permintaan terhadap US$ pada Bank A dan naiknya penawaran pada Bank B akan
meyebabkan kurs jual dan beli pada kedua bank sama yaitu Rp8.035/US$1. Proses ini
disebut sebagai proses penyamaan kurs yang terjadi karena adanya locational arbitrage.
Paris
USD 1.10/EUR
(EUR 0.91/USD)
Jika dihitung cross rate dari ketiga bursa valas di atas akan diperoleh perhitungan sebagai
berikut.
Ternyata terdapat perbedaan antara cross rate menurut perhitungan (1.50 x 0.71) dengan
cross rate yang terdapat di pasar (1.10). Adanya perbedaan ini merupakan indikator bagi
Tabel 5.6
Realignment Cross Rate
Aktivitas Triangular Arbitrage Dampak Triangular Arbitrage
Di Paris: Bank akan menaikkan kurs jual USD
Pembelian USD dengan menggunakan terhadap EUR karena permintaan naik.
EUR Misalnya USD1.15/EUR1
Di New York : Bank akan menaikkan kurs jual GBP
Pembelian GBP dengan menggunakan terhadap USD karena permintaan naik.
USD Misalnya GBP0.69/USD1
Di London : Bank akan menaikkan kurs jual EUR
Pembelian EUR dengan menggunakan terhadap GBP karena permintaan naik.
GBP Misalnya EUR1.26/GBP1
Dari tingkat bunga diketahui bahwa tingkat bunga GBP > USD dan berdasarkan data di
atas, investor akan dapat melakukan CIA dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Konversikan USD 1,000.000 menjadi GBP dengan SR, sehingga diperoleh :
1,000,000 x 1/1.50 = GBP 666,666.66.
b. Investasikan 90 hari dalam sekuritas GBP dengan tingkat bunga 5%, sehingga pada
saat jatuh tempo diperoleh hasil sebesar GBP 666,666.67 x (1 + 5%/4) = GBP
675,000.00
c. Pada saat yang bersamaan dengan investasi di atas, dilakukan forward contract GBP
dengan USD 1.49/GBP, sehingga akan diperoleh hasil sebesar 675,000.00 x USD
1.49 = USD 1,005,750.00
d. Sedangkan apabila investasi di USD, hasil yang akan diperoleh adalah sebesar USD
1,000,000 x (1 + 2 %/4) = USD 1,005,000.00
yang lebih besar daripada penurunan atau forward discount nilai GBP, yaitu :
FR SR
Forward Discount = ---------- x 100 = - 0,67%
SR
Ini berarti secara absolute selisih tingkat bunga 0,75 % > perubahan kurs 0,67 %
sebaliknya, apabila tingkat bunga dalam negeri (USA) lebih tinggi daripada di luar negeri
(UK), sedangkan forward rate GBP menjadi USD1.51/GBP1 atau terapresiasi sebesar
0,67 %, maka investor domestic akan meminjam uang di luar negeri (UK) kemudian
menginvestasikannya di dalam negeri (USA). Dengan cara ini, investor domestic tersebut
akan mendapatkan keuntungan dari selisih tingkat bunga selama 90 hari yang akan lebih
besar daripada apresiasi pinjamannya dalam GBP sebesar 0.67 %
Tabel 7
Aktivitas dan Dampak Covered Interest Arbitrage
Aktivitas CIA Dampak Triangular Arbitrage
Pembelian GBP dengan USD Menaikkan Spot Rate GBP
pada Spot Market
Pengikatan Forward Contract Menurunkan Forward Rate GBP
penjualan GBP
Mengalirkan dana dari USA ke Menurunkan tingkat bunga USA dan
UK menaikkan tingkat bunga UK
Kesimpulan :
FR - SR
1. CIA dapat dilakukan bila ------------- (ih if)
SR
FR - SR
2. Bila ------------ > (ih - if), akan merupakan peluang investasi di luar negeri
SR
FR - SR
3. Bila ------------ < (ih - if), akan merupakan peluang investasi di dalam negeri
SR