Professional Documents
Culture Documents
KOMODITAS PERTANIAN
SUB SEKTOR PETERNAKAN
DAGING AYAM
ISSN : 1907-1507
Penyunting :
DR.Ir.Lely Nuryati, MSi
Ir. Noviati, MSi
Ir. Budi Waryanto, MSi
Ir. Roch Widaningsih, MSi
Naskah :
Dra. Hanny P. Muliany, MM
Diterbitkan oleh :
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian
2015
KATA PENGANTAR
Penerbitan Outlook Komoditas Pertanian merupakan
publikasi tahunan yang diterbitkan secara reguler oleh Pusat
Data dan Sistem Informasi Pertanian sejak tahun 1995. Outlook
Komoditas Pertanian terdiri dari empat subsektor, yaitu: (1)
Tanaman Pangan; (2) Hortikultura; (3) Perkebunan dan (4)
Peternakan.
Pada tahun 2010 dan 2011 Outlook Komoditas Peternakan
diterbitkan per komoditas yaitu: (1) Outlook Komoditas Daging
Sapi; (2) Outlook Komoditas Daging Ayam; (3) Outlook Komoditas
Telur dan (4) Outlook Komoditas Susu.
Outlook Komoditas Daging ayam tahun 2015 ini
menyajikan keragaan data series masing-masing indikator secara
nasional dan internasional selama 5-30 tahun terakhir serta
dilengkapi dengan hasil analisis proyeksi penawaran dan
permintaan domestik daging ayam dari tahun 2016 sampai
dengan tahun 2019.
Dengan diterbitkannya publikasi ini diharapkan para
pembaca dapat memperoleh gambaran tentang keragaan dan
proyeksi indikator yang mempengaruhi penawaran dan
permintaan daging ayam secara lebih lengkap dan menyeluruh.
Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan
publikasi ini, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya. Kritik dan saran dari segenap pembaca sangat
diharapkan guna dijadikan dasar penyempurnaan dan
perbaikan untuk penerbitan publikasi berikutnya.
v
v
v
v
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
vi
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................. vIi
DAFTAR TABEL ........................................................ x
DAFTAR GAMBAR ...................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................... xv
RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................... xvii
viii
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
LAMPIRAN ........................................................ 63
v
v
i
ix x
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
x
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
DAFTAR TABEL
Halaman
xii
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Perkembangan Populasi Ayam Ras Pedaging di
Indonesia, Tahun 1984 2015 ................... 9
Gambar 3.2 Produksi Daging Ayam Ras di Indonesia,
Tahun 1984 - 2015 ................................. 11
Gambar 3.3 Populasi Ayam Ras Petelur di Indonesia,
Tahun 1998 - 2015 .................................. 12
Gambar 3.4 Produksi Daging Ayam Ras Petelur di
Indonesia, Tahun 1998 2015 ..................... 14
Gambar 3.5. Perkembangan Ppopulasi Ayam Buras di
Indonesia, Tahun 1984 - 2015 .................... 15
Gambar 3.6. Perkembangan Produksi Daging Ayam Buras di
Indonesia, Tahun 1984 - 2015 .................... 18
Gambar 3.7. Sentra Populasi Ayam Ras Pedaging di
Indonesia, Tahun 2011 2015 .................... 19
Gambar 3.8. Sentra Populasi Ayam Buras di Indonesia,
Tahun 2011 2015 ................................. 20
Gambar 3.9. Sentra Produksi Daging Ayam Ras Pedaging di
Indonesia, Tahun 2011 2015 .................... 22
Gambar 3.10. Sentra Produksi Daging Ayam Buras di
Indonesia, Tahun 2011 2015 .................... 23
Gambar 3.11. Perkembangan Konsumsi per Kapita Daging
Ayam Ras dan Ayam Buras di Indonesia,
Tahun 2011 - 2015 .................................. 25
v
v
x
xiii i
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian i
i
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
xiv
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Perkembangan Populasi Ayam Ras Pedaging di
Jawa dan Luar Jawa, Tahun 1984 2015 ...... 65
Lampiran 2. Perkembangan Produksi Daging Ayam Ras
Pedaging di Jawa dan Luar Jawa, Tahun 1984
2014 ............................................... 66
Lampiran 3. Perkembangan Populasi Ayam Ras Petelur di
Jawa dan Luar Jawa, Tahun 1984 2015 ..... 67
Lampiran 4. Perkembangan Produksi Daging Ayam Ras
Petelur di Jawa dan Luar Jawa, Tahun 1998
2015 ................................................ 68
Lampiran 5. Perkembangan Populasi Ayam Buras di Jawa
dan Luar Jawa, Tahun 1984 2015 ............. 69
Lampiran 6. Perkembangan Produksi Daging Ayam Buras di
Indonesia, Tahun 1984 2015 ................... 70
Lampiran 7. Sentra Populasi Ayam Ras Pedaging di
Indonesia, Tahun 2011 - 2015 ................... 71
Lampiran 8. Sentra Populasi Ayam Buras di Indonesia,
Tahun 2010 - 2014 ................................ 71
Lampiran 9. Sentra Produksi Daging Ayam Ras Pedaging di
Indonesia, Tahun 2011-2015 ...................... 72
Lampiran 10. Sentra Produksi Daging Ayam Buras di
Indonesia Tahun 2011 - 2015 .................... 72
Lampiran 11. Perkembangan Konsumsi Daging Ayam Ras
dan Ayam Buras di Indonesia, 1981-2015 ...... 73
v
v
x
xv v
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
xvi
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
RINGKASAN EKSEKUTIF
v
v
x
xvii v
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian i
i
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
xvii
i Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
BAB I. PENDAHULUAN
1
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
1.2.1. Tujuan :
Melakukan analisis peramalan komoditas peternakan khususnya daging
ayam dengan menggunakan metode statistik yang mencakup indikator
populasi, produksi, konsumsi, ekspor-impor dan harga.
1.2.2. Sasaran :
Tersedianya informasi peramalan indikator produksi, konsumsi dan
neraca produksi daging ayam periode 2016 dan 2019.
2
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
dimana:
Y = peubah respons/tak bebas
Xn = peubah penjelas/bebas
n = 1, 2,
b0 = nilai konstanta
3
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Ketepatan sebuah model regresi dapat dilihat dari Uji-F, Uji-t, dan
koefisien determinasi (R2). Koefisien determinasi diartikan sebagai besarnya
keragaman dari peubah tak bebas (Y) yang dapat dijelaskan oleh peubah-
peubah tak bebas (X). Koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan
persamaan:
SS R egresi
R2
SS Total
4
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
dimana:
SS Regresi = jumlah kuadrat regresi
SS Total = jumlah kuadrat total
5
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
6
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
7
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
afkir, pejantan, ayam kampung dan itik). Konsumsi daging ayam pada tahun
2014 mencapai 4,48 kg/kap/th (total kosumsi ayam ras pedaging, ayam ras
petelur afkir dan pejantan serta ayam buras).
Pembangunan industri perunggasan menghadapi tantangan global
yang mencakup kesiapan daya saing produk perunggasan, utamanya bila
dikaitkan dengan lemahnya kinerja penyediaan bahan baku pakan, yang
merupakan 60-70% dari biaya produksi dan sebagian besar masih sangat
tergantung dari impor. Upaya meningkatkan daya saing produk perunggasan
harus dilakukan secara simultan dengan mewujudkan harmonisasi kebijakan
yang bersifat lintas kementerian. Hal ini dilakukan dengan tetap
memperhatikan faktor internal seperti menerapkan efisiensi usaha,
meningkatkan kualitas produk, menjamin kontinuitas suplai dan sesuai
dengan permintaan pasar.
8
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
2015 sebesar 3,76%. Awal dari periode 5 tahun (2011) terjadi peningkatan
yang cukup tinggi sebesar 19,37%, dimana pada tahun sebelumnya mengalami
penurunan sebesar 3,85%. Keadaan yang mempengaruhi fluktuatif populasi
ayam ras pedaging, diperkirakan salah satu penyebabnya imbas penerapan
Undang-Undang (UU) Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan, hal ini mengakibatkan terdesaknya peternakan rakyat
karena industri besar membuka usaha budidaya dan memasarkan produk dan
menguasai mata rantai budidaya, mulai bibit, obat, pemotongan, hingga
produk akhir. Budidaya yang dilakukan industri besar membuat biaya produksi
ayam lebih rendah karena sistem produksi terintegrasi dari hulu hingga hilir,
akibatnya harga jual ayam pun turun dan kondisi itu membuat peternak
rakyat kurang bergairah.
(Juta Ekor)
1200,00
900,00
600,00
300,00
0,00
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015*)
GGambar 3.1. Populasi Ayam Ras Pedaging di Indonesia, Tahun 1984 2015*)
9
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Tabel 3.1. Rata-rata dan Pertumbuhan Populasi dan Produksi Daging Ayam
Ras
10
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
produksi daging sebesar 1,48 juta ton. Peningkatan produksi diatas 10%
terjadi pada tahun 2011, sebesar 10,18% sedangkan terendah tahun 2014
peningkatannya hanya 3,10%. Secara rinci dapat dilihat pada Gambar 3.2 dan
Lampiran 2.
Perkembangan produksi daging ayam ras pedaging di Indonesia
merupakan sumbangan terbesar dari Jawa pada periode yang sama (2011
2015) sebesar 73% atau sebesar 1.081,57 ribu ton dari produksi nasional
1.481,55 ribu ton, walaupun secara rata-rata produksi di Jawa mengalami
penurunan produksi 6,51% per tahun dengan rata-rata produksi per tahun
mencapai 1.081,57 ribu ton. Pertumbuhan produksi di Luar Jawa lebih tinggi
dari rata-rata pertumbuhan nasional (6,05%) dan tumbuh sebesar 7,36% per
tahun (Tabel 3.1 dan Lampiran 2). Peningkatan terbesar terjadi pada tahun
2012 sebesar 19,45%, juga diwarnai penurunan produksi dua kali, pada tahun
2011 sebesar 2,97% dan tahun 2013 penurunan produksi dari tahun
sebelumnya menurun 2,81% dari 389,87 ribu ton menjadi 378,92 ribu ton.
Lima tahun terakhir rata-rata laju pertumbuhan produksi daging ayam ras
belum sampai 10%, tepatnya 7,36% per tahun, sedikit lebih tinggi dari
pertumbuhan nasional 6,05%. Kontribusi daging ayam pedaging luar Jawa
terhadap nasional lima tahun terakhir capaian sebesar 27,02%.
(Ribu ekor )
1.400,00
1.200,00
1.000,00
800,00
600,00
400,00
200,00
0,00
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015*)
Gambar 3.2. Produksi Daging Ayam Ras Pedaging di Indonesia, Tahun 1984
2015*)
11
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Populasi ayam ras petelur (Layer) dalam kurun waktu beberapa tahun
belakangan ini meningkat dengan pesat. Menurut data Statistik Peternakan
dan Kesehatan Hewan Tahun 2015 (angka sementara), populasi ayam ras
petelur yang berasal dari ayam ras petelur afkir dan pejantan di Indonesia
saat ini mencapai 151,42 ribu ekor, meningkat sekitar 7,75% dari populasi
lima tahun silam 124,64 ribu ekor. Peningkatan ini seiring dengan
perkembangan teknologi terutama di sektor budidaya (on farm) yang semakin
modern, sehingga proses produksi menjadi lebih cepat dan efisien.
Peningkatan populasi ayam ras petelur dari tahun ke tahun pada kurun
waktu 2011 sampai dengan 2015, mengalami peningkatan dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar 7,75 % per tahun atau dengan kata lain setiap tahun
rata-rata populasi ayam ras pedaging sebesar 141,61 ribu ekor (Tabel 3.2.
dan Lampiran 2). Pada periode tersebut, pertumbuhan yang rendah terjadi
tahun 2014 sebesar 0,03% dan berdasarkan data Angka Sementara 2015
meningkat kembali sebesar 3,24%. Awal dari periode 5 tahun (2011) terjadi
peningkatan yang cukup tinggi sebesar 18,46%, dimana pada tahun
sebelumnya mengalami penurunan sebesar 5,57%. Keragaan data ayam ras
petelur disajikan pada Gambar 3.3 dan Lampiran 3.
12
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
GGambar 3.3. Populasi Ayam Ras Petelur di Indonesia, Tahun 1998 2015*)
Tabel 3.2. Rata-rata dan Pertumbuhan Populasi dan Produksi Daging Ayam
Ras Petelur
13
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
14
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Gambar 3.4. Produksi Daging Ayam Ras Petelur di Indonesia, Tahun 1998
2015*)
15
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
(Juta Ekor)
180,00
160,00
140,00
120,00
100,00
80,00
60,00
40,00
2015*)
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Jawa-Buras Luar Jawa-Buras
Gambar 3.5. Perkembangan Populasi Ayam Buras di Indonesia, Tahun 1984 2015*)
Tabel 3.3. Rata-rata dan Pertumbuhan Populasi dan Produksi Daging Ayam
Buras di Indonesia, 1984-2015
Populasi (Ribu Pert. (%) Produksi Pert. (%)
Wilayah Tahun
ekor) (RibuTon)
Jawa 1984-2015 102.467 1,74 139,62 0,07
2011-2015 114.817 3,33 142,34 3,77
Luar Jawa 1984-2015 139.038 2,04 148,78 0,98
2011-2015 160.347 1,22 166,28 9,16
Indonesia 1984-2015 241.504 0,41 261,85 0,41
2011-2015 275.164 6,31 292,71 6,31
Kontribusi Terhadap Indonesia periode 2011-2015 (%)
Jawa 41,73 48,63
Luar Jawa 58,27 56,81
16
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
17
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
(Ribu ton)
200,0
180,0
160,0
140,0
120,0
100,0
80,0
60,0
2015*)
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Jawa-Buras Luar Jawa-Buras
18
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Provinsi Lainnya;
18,94
Kalimantan
Timur; 3,27
Sumatera Utara;
3,34 Jawa Barat; 47,12
Kalimantan
Selatan; 3,66
Banten; 4,36
Ayam buras atau lebih dikenal dengan istilah ayam kampung, oleh
masyarakat Indonesia secara umum lebih disukai dagingnya terutama
masyarakat pedesaan. Selain rasa dagingnya lebih gurih, rata-rata mereka
19
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Jambi
4,32%
Provinsi Lainnya
30,94%
Sumatera Utara
4,93%
Sulawesi Selatan
7,90%
Jawa Barat
10,04%
Gambar 3.8. Sentra Populasi Ayam Buras di Indonesia, Tahun 2011 2015*)
20
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Sentra produksi daging ayam ras pedaging lima tahun terakhir (2011
2015), berdasarkan rata-rata produksinya, terdapat di 7 (tujuh) provinsi
dengan total kontribusi sebesar 76,53% atau 1,13 juta ton dari produksi
nasional 1,48 juta ton. Dominasi Pulau Jawa sangat terasa setelah melihat
rataan produksi daging, karena 5 (lima) provinsi produsen terbesar berada di
Pulau ini dengan total kontribusi sebesar 70,86%. Urutan kelima provinsi
berdasarkan kontribusinya adalah Jawa Barat (35,98%), Jawa Timur (11,97%),
DKI Jakarta (7,58%), Jawa Tengah (8,18%), dan Banten (7,16%). Hal ini
semakin membuktikan bahwa Pulau Jawa merupakan sentra konsumsi daging
ayam ras pedaging dibandingkan Luar Jawa. Provinsi Jawa Barat memiliki
kontribusi terbesar dalam produksi daging ayam ras ( 35,98%), karena Jawa
Barat memproduksi selain untuk kebutuhannya sendiri juga sebagai
penyangga ketersediaan daging ayam ras ibu kota DKI Jakarta. Data ini
menunjukkan pula bahwa DKI Jakarta merupakan wilayah sentra konsumsi
yang menerima pasokan komoditas ayam ras pedaging dari wilayah penyangga
Bodetabek karena terkait dengan Peraturan Daerah (PERDA) No. 4 Tahun
2007, tentang Pengendalian, Pemeliharaan dan Peredaran Unggas, sehingga
Pemerintah Provinsi DKI melarang budidaya unggas pangan.
21
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Produksi daging ayam buras selama lima tahun terakhir (2011 2015)
tidak terkonsentrasi di beberapa provinsi saja, tetapi relatif menyebar sesuai
dengan populasinya. Sentra produksi menyebar di 10 provinsi sebesar 66,20%,
kontribusi masing-masing provinsi sentra tidak terpaut jauh satu sama lain.
Tiga produsen terbesar berada di Pulau Jawa, mengambil peran sebesar
36,91%. Ketiga provinsi tersebut adalah Jawa Tengah 14,71%, Jawa Timur
(13,04%), dan Jawa Barat (9,17%). Provinsi lain di Pulau Jawa yang juga
berperan sebagai produsen daging ayam buras adalah Provinsi Sumatera
Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara,
Aceh dan Banten dengan kisaran kontribusi antara 3,22% hingga 5,37%.
Dengan demikian total kontribusi produksi Pulau Jawa terhadap produksi
daging ayam buras nasional menjadi 40,14% (Gambar 3.10 dan Lampiran 10).
22
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Sulawesi Selatan
4,84%
Provinsi Lainnya
Lampung 33,80%
5,00%
Sumatera Utara
5,37%
Jawa Barat
9,17%
Jawa Tengah
Jawa Timur 14,71%
13,04%
23
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Tahun Ayam Ras Ayam Buras Total Pertumb. Konnas Ayam Pertumb.
(Kg/Kap/Th) Pertumb. (%) (Kg/Kap/Th) Pertumb. (%) (Kg/Kap/Th) (%) ( Ton/th) (%)
2011 3,650 0,626 4,276 1.034.683
2012 3,494 -4,286 0,521 -16,667 4,015 -6,098 985.382 -4,765
2013 3,650 4,478 0,469 -10,000 4,119 2,597 1.024.953 4,016
2014 3,988 9,260 0,499 6,374 4,487 8,932 1.131.514 10,397
2015*) 3,973 -0,369 0,522 4,561 4,495 0,180 1.148.366 1,489
Rata-rata 3,751 2,271 0,528 -3,933 4,278 1,403 1.064.980 2,784
Konsumsi daging ayam ras lima tahun terakhir rata-rata lebih tinggi
3,22% dibandingkan daging ayam buras. Konsumsi daging ayam ras nasional
rata-rata sebesar 3,75 Kg/Kapita/Tahun. Pada tahun 2014 tingkat konsumsi
per kapita per tahun daging ayam ras sebesar 3,99 melonjak cukup tajam
dibandingkan 2 tahun sebelumnya dan angka sementara tahun 2015.
Sementara konsumsi daging ayam buras perkembangannya selama 5 tahun
terakhir tidak mengalami peningkatan yang signifikan hanya berkontribusi
sebesar 12,33%, dari konsumsi daging ayam masyarakat Indonesia pada kurun
waktu yang sama sebesar 4,28 kg/kapita/tahun, yaitu berasal dari konsumsi
daging ayam ras 3,75 kg/kapita/tahun dan konsumsi daging ayam buras
24
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
(Kg/Kap/Th)
4,5000
3,9880
4,0000 3,6500 3,6500
3,4936
3,5000
3,0000
2,5000
2,0000
1,5000
1,0000 0,6257 0,5214 0,4693 0,4992
0,5000
0,0000
2011 2012 2013 2014
Gambar 3.11. Perkembangan Konsumsi per Kapita Daging Ayam Ras dan
Ayam Buras di Indonesia, Tahun 2011 2015*
25
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Gambar 3.12 Perkembangan Harga Daging Ayam Ras dan Ayam Buras Tingkat Konsumen
di Indonesia, Tahun 2011 2015
Berbeda periode dengan harga daging ayam ras, harga daging ayam
buras selama periode 2011 sampai dengan 2015, terus meningkat dengan
besaran peningkatan antara 4,37% hingga 9,57% dan rataan peningkatan
sebesar 7,86% per tahun. Meskipun demikian peningkatan harga daging ayam
26
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
buras dari tahun ke tahun selalu lebih tinggi daripada daging ayam ras pada
periode yang sama. Setahun terakhir mengalami peningkatan harga sebesar
4,37% dari harga tahun 2014 sebesar Rp. 58.764,- per kg menjadi Rp. 61.335,-
per kg di tahun 2015.
27
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Tabel 3.3. Volume Impor dan Persentase Perubahan Tahun 2015 Terhadap
2014 dan 2013
%
Jan-Des Jan-Agust Absolut
y-on-y
Uraian
Jan-Des (2014 Jan-Agust Jan-Des (2014 Jan-Agust (2015
2013 2014 2013 2014 2015
thd 2013) (2015 thd 2013) Jan-Agust thd 2013) thd 2013) Jan-Agust (2015
(2015 thd 2014) thd 2014)
Total Impor (Kg) 464.045 1.123.797 277.378 922.509 1.565 659.752 -275.813 -920.944 58,71 -17.620,60 -58.835,49
Ayam Gallus Domesticus hidup <=185 g 726 302 22 302 1.138 -424 1.116 836 -140,40 98,07 73,46
Ayam guinea hidup <=185 g 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Ayam Gallus Domesticus hidup > 185 g 0 0 0 0 172 0 172 172 0,00 100,00 100,00
Daging ayam Gallus Domesticus 463.319 1.123.495 277.356 922.207 255 660.176 -277.101 -921.952 58,76 -108.545,21 -361.144,64
28
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Gambar 3.14. Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Daging Ayam, Tahun
2011 2015
29
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
%
Jan-Des Jan-Agust Absolut
y-on-y
Uraian
Jan-Des (2014 Jan-Agust Jan-Des (2014 Jan-Agust (2015 Jan-Agust (2015
2013 2014 2013 2014 2015 Jan-Agust
thd 2013) (2015 thd 2013) thd 2013) thd 2013) thd 2014)
(2015 thd 2014)
Total Ekspor (Kg) 555 160 480 146 737 -395 257 591 -246,88 34,87 80,19
Ayam Gallus Domesticus hidup <=185 g 20 109 20 109 0 89 -20 -109 81,65 0,00 0,00
Ayam guinea hidup <=185 g 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Ayam Gallus Domesticus hidup > 185 g 0 0 0 0 18 0 18 18 0,00 100,00 100,00
Daging ayam Gallus Domesticus 535 51 460 37 719 -484 259 682 -949,02 36,02 94,85
Sumber : BPS diolah Pusdatin
Ekspor ayam dalam negeri pada periode yang sama ( Bulan Januari sampai
Agustus) tahun 2015 terhadap 2014 terdapat peningkatan sebesar 591 kg
atau 80,19%, terhadap tahun 2013 ekspor ayam meningkat 257 kg atau
34,87%. Penurunan volume ekspor terjadi pada tahun 2014 terhadap 2013
sebesar 395 kg atau turun 246,88%. Tujuan ekspor Indonesia tahun 2015 ke
negara Jepang sebesar 39 kg, Hong Kong sebesar 20 kg dan Pakistan 660 kg.
Bentuk hasil ekspor ke tiga negara dalam bentuk daging ayam segar. Ekspor
tahun 2014 ke dua negara yaitu Thailand bentuk ekspor segar sebesar 328
US$, Pakistan bentuk ekspor segar sebesar 28 US$. Dalam bentuk olahan
tujuan ekspor ke Malaysia (37 US$), Tonga (86 US$) dan Pulau Christmas
(2.085 US$). Secara rinci dapat di lihat pada Tabel 3.4.
30
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
31
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
(000 Ton)
88.000
86.000
84.000
82.000
80.000
78.000
76.000
2011 2012 2013 2014 2015
Produksi Konsumsi
32
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
(000 ton)
Produksi (000 Ton) Kontribusi Kumulatif
No. Negara
2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata (%) (%)
1 Amerika Serikat 16.694 16.621 16.976 17.299 17.961 17.110 20,22 20,22
2 China 13.200 13.700 13.350 13.080 13.110 13.288 15,71 35,93
3 Brazil 12.863 12.645 12.308 12.692 13.013 12.704 15,02 50,94
4 India 2.900 3.160 3.450 3.725 3.900 3.427 4,05 54,99
5 Russia 2.575 2.830 3.010 3.250 3.400 3.013 3,56 58,55
6 Meksiko 2.906 2.958 2.907 2.980 3.015 2.953 3,49 62,05
7 Argentina 1.770 2.014 2.060 2.050 2.100 1.999 2,36 64,41
8 Turki 1.619 1.707 1.924 1.956 1.990 1.839 2,17 66,58
9 Indonesia 1.515 1.540 1.550 1.565 1.625 1.559 1,84 68,42
10 Thailand 1.350 1.550 1.500 1.570 1.640 1.522 1,80 70,22
Negara Lain 23.954 24.691 25.571 26.181 25.574 25.194 29,78 100,00
Dunia 81.346 83.416 84.606 86.348 87.328 84.609 100,00
Sumber : USDA
Beberapa negara produsen terbesar daging ayam dunia seperti
Amerika Serikat, China, Brazil India, Rusia dan Indonesia memproduksi daging
ayam cukup besar karena seiring dengan besarnya jumlah penduduk di
masing-masing negara tersebut, seperti kita ketahui negara-negara tersebut
masuk kategori sepuluh negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia.
Jadi produksi yang besar sebagai upaya memenuhi kebutuhan daging ayam
dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk daging
ayam impor.
Indonesia; 1,84
Thailand; 1,80
Turki; 2,17
Amerika
Argentina; 2,36
Serikat; 20,22
Russia; 3,49
Mexico; 3,56
India; 4,05
33
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
34
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
1 Amerika Serikat 13.660 13.345 13.691 14.034 14.974 13.941 16,79 16,79
2 China 13.016 13.543 13.174 12.910 12.895 13.108 15,79 32,58
3 Brazil 9.422 9.139 8.829 9.137 9.351 9.176 11,05 43,63
4 Mexico 3.474 3.568 3.582 3.693 3.766 3.617 4,36 47,99
5 Russia 3.013 3.356 3.520 3.658 3.680 3.445 4,15 52,14
6 India 2.891 3.156 3.445 3.716 3.888 3.419 4,12 56,26
7 Jepang 2.105 2.214 2.209 2.218 2.240 2.197 2,65 58,90
8 Argentina 1.556 1.723 1.729 1.773 1.826 1.721 2,07 60,98
9 Afrika Selatan 1.653 1.726 1.731 1.727 1.755 1.718 2,07 63,05
10 Indonesia 1.515 1.540 1.550 1.565 1.625 1.559 1,88 64,93
Negara Lain 27.716 28.466 29.631 30.237 29.540 29.118 35,07 100,00
Dunia 80.021 81.776 83.091 84.668 85.540 83.019 100,00
Sumber : USDA
35
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Tabel 4.4. Neraca Produksi dan Konsumsi Daging Ayam di Sepuluh Negara
Terbesar Dunia, Tahun 2015
20.000
18.000
16.000
14.000
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
-
Amerika China Brazil India Mexico Russia Argentina Turki Indonesia Thailand
Serikat
Produksi Konsumsi
Gambar 4.3. Negara Sentra Produksi dan Konsumsi Daging Ayam Dunia,
Tahun 2015.
36
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
lebih kecil dari 1000 ton. Masih terbuka peluang impor dari negara lainnya
untuk negara Malaysia, Filipina, Brunei dan Singapura dikarenakan konsumsi
dari negara-negara tersebut lebih besar dari produksi ( Tabel 4.5 dan Gambar
4.4).
Tabel 4.5. Neraca Produksi dan Konsumsi Daging Ayam di ASEAN, Tahun
2015
1.800
1.600
1.400
1.200
1.000
800
600
400
200
-
Thailand Indonesia Malaysia Filipina Brunei Singapura Vietnam Laos Myanmar Kamboja
Produksi Konsumsi
37
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
38
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
39
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
40
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Volume ekspor daging ayam dunia pada tahun 2015 mencapai 10,36
juta ton (Tabel 4.8). Pangsa ekspor daging ayam dunia pada tahun ini
dikuasai oleh dua negara, yaitu Brazil dan Amerika Serikat dengan capaian
ekspor masing-masing sebesar 3,66 juta ton dan 3,03 juta ton. Kontribusi
keduanya terhadap total ekspor dunia mencapai 64,60% atau 6,70 juta ton
dari total ekspor dunia 10,36 juta ton. Brazil menjadi negara pengekspor
daging ayam terbesar di dunia yang memberikan kontribusi 33,36% terhadap
pangsa ekspor dunia, meskipun dari sisi produksi berada diurutan ketiga
terbesar setelah Amerika Serikat dan China. Amerika Serikat sebagai negara
eksportir terbesar kedua, dengan volume ekspor sebesar 3,03 juta ton
(35,36% terhadap volume ekspor dunia), merupakan negara produsen terbesar
dunia dengan volume produksi mencapai 17,96 juta ton. Selain kedua negara
tersebut, negara pengekspor lain volume ekspornya di bawah satu juta ton
dengan besaran kontribusi di bawah 10%. Negara - negara tersebut beserta
volume ekspornya meliputi Thailand (570 ribu ton), China (430 ribu ton),
Turki (370 ribu ton), Argentina (275 ribu ton), Canada (160 ribu ton), Ukraine
(170 ribu ton), Belarus (130 ribu ton), dan Chile (90 ribu ton). Total
kontribusi 10 negara pengekspor mencapai 85,63% dan sisanya 14,37%
merupakan kontribusi dari negara lainnya (Tabel 4.8 dan Gambar 4.7).
41
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
42
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Sumber : USDA
43
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
44
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
variasinya tidak begitu nyata. Pangsa impor daging ayam di sepuluh negara
importir menguasai hampir setengah pangsa impor dunia, yaitu mencapai
3,63 juta ton atau 42,27% dari pangsa impor dunia sebesar 8,58 juta ton (
Tabel 4.10 dan Gambar 4.9).
Volume impor daging ayam dunia lima tahun terakhir masih di
dominasi negara Jepang. Negara ini merupakan negara importir daging ayam
terbesar di dunia, volume impor sebesar 895 ribu ton. Saudi Arabia dan
Mexico diurutan berikutnya, masing-masing sebesar 790 ribu ton dan 760 ribu
ton. Tujuh negara importir besar lainnya beserta volume impor masing-
masing adalah Iraq 710 ribu ton, Rusia 320 ribu ton, Afrika Selatan 385 ribu
ton, Angola 340 ribu ton, Hongkong 320 ribu ton, Venezuela 220 ribu ton, dan
China 215 ribu ton. Tingginya kebutuhan daging ayam bagi Negara Saudi
Arabia disamping untuk kebutuhan domestik penduduknya, pada bulan
tertentu juga untuk memenuhi suplai daging pada pelaksanaan ibadah haji
karena jumlah penduduknya juga relatif sedikit ( sekitar 2,5 juta orang).
Tabel 4.10. Sepuluh Negara Importir Daging Ayam di Dunia, Tahun 2015
Sumber : USDA
45
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Dalam kancah impor daging ayam dunia, ASEAN ikut berperan dengan
kontribusi 5,17% atau sebesar 444 ribu ton dari impor dunia sebesar 8,58 juta
ton. Negara yang berperan tersebut adalah Filipina sebanyak 200 ribu ton,
Singapura sebanyak 136 ribu ton, Vietnam sebanyak 52 ribu ton, Malaysia
sebanyak 50 ribu ton, Thailand sebanyak 6 ribu ton ( Tabel 4.11 dan Gambar
4.10 )
46
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
47
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
48
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
49
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Persamaan tersebut berarti bahwa produksi daging ayam ras tahun berjalan
dipengaruhi oleh peubah produksi daging ayam ras itu sendiri tahun
sebelumnya dan teknologi. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh
koefisien determinasi (R2) sebesar 99,60%. Angka koefisien determinasi
mempunyai makna bahwa 99,60% keragaman pada produksi daging ayam ras
pedaging dapat dijelaskan oleh peubah-peubah yang digunakan dalam model.
Hasil pemodelan statistik disajikan secara lengkap pada Tabel 5.1. Produksi
daging ayam ras pedaging secara nyata dipengaruhi oleh produksi daging
ayam ras tahun sebelumnya dengan koefisien regresi sebesar 0,561
(p_value=0,000 < = 5%), dan teknologi dengan koefisien regresi sebesar
0,160 (p_value = 0,000 < = 5%).
Angka koefisien regresi pada produksi daging ayam ras mempunyai
makna bahwa setiap kenaikan produksi daging ayam ras (pedaging dan
petelur) tahun sebelumnya sebesar 1 ton akan meningkatkan produksi daging
ayam ras tahun berjalan sebesar 0,561 ton. Koefisien regresi pada teknologi
mempunyai makna bahwa setiap penggunaan/adopsi teknologi pada budidaya
ayam ras pedaging akan meningkatkan produksi daging sebesar 0,160 ton.
Berdasarkan model produksi yang dihasilkan di atas, selanjutnya
dilakukan proyeksi terhadap produksi daging ayam ras tahun 2016 sampai
dengan 2019. Hasil proyeksi penawaran daging ayam ras disajikan pada Tabel
5.2.
50
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Tabel 5.3. Hasil Analisis Fungsi Produksi Daging Ayam Ras Petelur
Peubah MAPE
Produksi Daging Ayam Ras Pedaging
Model Trend Analysis (Double Exponential Smoothing) 6,07
51
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Produksi
Tahun Pertumbuhan (%)
(000 Ton)
2014 97,20
2015*) 98,77 1,62
2016**) 105,86 7,18
2017**) 114,69 8,34
2018**) 122,11 6,47
2019**) 129,03 5,67
Rata-rata Pertumbuhan
5,86
(%/tahun)
Produksi daging ayam ras petelur di Indonesia pada tahun 2016 - 2019
diproyeksikan sedikit meningkat dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar
5,86% per tahun. Pada tahun 2016 produksi daging ayam ini diperkirakan
meningkat menjadi 105,86 ribu ton atau 7,18% dibandingkan tahun
sebelumnya. Tiga tahun berikutnya ( 2017, 2018 dan 2019) diperkirakan
produksi akan meningkat antara 5,67% sampai dengan 8,34% masing masing
menjadi 114,69 ribu ton, 122,11 ribu ton dan 129,03 ribu ton ayam ras
petelur ( Tabel 5.4)
52
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Tabel 5.5. Hasil Proyeksi Produksi Daging Ayam Buras Tahun 2016 2019.
Produksi
Tahun Pertumb. (%)
(000 Ton)
2014 314,00
2015*) 326,94 4,12
2016**) 324,99 -0,60
2017**) 334,48 2,92
2018**) 343,97 2,84
2019**) 353,46 2,76
Rata-rata Pertumbuhan
1,98
(%/tahun)
*) Angka Renstra Kementan 2015-2019
**) Proyeksi Pusdatin
53
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Daging Ayam
Daging Ayam Daging Ayam Total Daging
Tahun Ras Pedaging Pertumb. (%)
Petelur (000 Ton) Buras (000 Ton) Ayam ( 000 Ton)
(000 Ton)
Dalam hal ini analisis permintaan daging ayam yang dimaksud adalah
besarnya konsumsi per kapita daging ayam ras maupun buras berdasarkan
data hasil SUSENAS. Proyeksi permintaan/konsumsi daging ayam
menggunakan model time series dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Double Exponential
Konsumsi Daging Ayam Ras 0,0034 0,0000 5,8364
Smoothing
Double Exponential
Konsumsi Daging Ayam Buras 0,0014 0,0000 11,9294
Smoothing
54
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Tabel 5.8. Proyeksi Konsumsi Daging Ayam Ras dan Buras Perkapita
Tahun 2015 - 2019.
Permintaan per kapita daging ayam ras dan buras diproyeksikan terus
meningkat karena harganya relatif terjangkau oleh masyarakat. Apalagi
dibandingkan dengan harga daging sapi yang harganya terus meningkat.
Kenaikan harga daging berkaitan dengan momentum hari besar nasional yang
menyebabkan harga melambung dan setelah itu akan kembali turun walaupun
tetap diatas harga normal. Rata-rata harga daging sapi sekitar Rp. 115.000
per kg sedangkan daging ayam harga per kg sekitar 27.500,-. Terjadi
elastisitas substitusi, ketika harga daging sapi naik dan masyarakat tidak
sanggup membeli, mereka beralih mengonsumsi daging ayam. Hal ini
menyebabkan permintaan daging ayam melonjak dan diperkirakan akan
terjadi setiap tahunnya untuk memenuhi konsumsi seperti pada Tabel 5.9.
Permintaan daging ayam ras dan buras pada tahun 2015 sebesar 4,50
kg/kapita/tahun, periode empat tahun kemudian (2016-2019) diproyeksikan
terus meningkat dan mengalami kenaikan berturut-turut tahun 2016 menjadi
55
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
56
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Tabel 5.9. Proyeksi Permintaan Daging Ayam Nasional, Tahun 2016 - 2019.
57
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
58
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Tabel 5.10. Proyeksi Surplus Defisit Daging Ayam, Tahun 2016 2019
Konsumsi
Produksi Langsung Susut/ Permintaan Surplus/
Industri
Tahun Daging Ayam (PddxTkt Tercecer (5%) Daging Ayam Defisit
Konsumsi)
(000 Ton)
2014 1.939,23 1.131,51 96,96 634 1.862,18 77,05
2015*) 2.036,75 1.148,37 101,84 648 1.897,83 138,92
2016**) 2.091,77 1.192,00 104,59 752 2.048,40 43,37
2017**) 2.152,87 1.236,68 107,64 801 2.145,19 7,69
2018**) 2.216,51 1.267,44 110,83 850 2.228,18 -11,67
2019**) 2.280,85 1.298,87 114,04 899 2.311,79 -30,93
Rata-rata 2.119,66 1.212,48 105,98 763,80 2.082,26 37,40
Keterangan :
*) Angka Sementara Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
**) Proyeksi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
59
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
60
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
6.1. Kesimpulan :
6.2. Saran
61
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
62
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
DAFTAR PUSTAKA
Gunaryo, 2012. Imbas Dari Musim Kekeringan Amerika, Kenaikan Harga Pakan
Picu Meroketnya Harga Daging Ayam.
http://www.lensaindonesia.com/2012/07/25/kenaikan-harga-pakan-
picu-meroketnya-harga-daging-ayam.html
63
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
64
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
LAMPIRAN
65
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
66
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
67
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
68
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
69
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
Rata-Rata
1998- 2015*) 57 17,73 32 10,70 25 28,04
2011-2015*) 80 11,03 43 5,53 36 21,09
70
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
71
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
72
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
73
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
74
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
75
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
76
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
77
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
78
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
79
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Komoditas Daging Ayam 2015
80
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian