You are on page 1of 12

1. Apa yang di maksud dengan bencana, krisis, dan situasi darurat?

BENCANA
Definisi Bencana Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai berikut:
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh
faktor alam, non alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor
24 Tahun 2007 tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam,
bencana nonalam, dan bencana sosial.

KRISIS
Kata krisis berasal dari bahasa Yunani krisis, yang berarti keputusan. Ketika krisis
terjadi, perusahaan harus memutuskan apa yang harus dilakukan. Bergerak ke kiri,
atau bergeser ke kanan, ke bawah atau ke atas, bertarung atau melarikan diri
Dalam kamus Webster, krisis didefinisikan sebagai suatu titik balik untuk menuju
keadaan lebih baik atau lebih buruk. Jadi dari suatu situasi ini, perusahaan dapat
menjadi lebih baik atau lebih buruk.
Krisis adalah waktu yang tidak stabil atau keadaan di mana perubahan yang
menentukan adalah yang akan datang-salah satu dengan kemungkinan yang
berbeda dari hasil yang sangat diinginkan dan sangat positif, atau satu dengan
kemungkinan yang berbeda dari hasil yang sangat tidak diinginkan.
DARURAT
keadaan sukar (sulit) yg tidak tersangka-sangka (dl bahaya, kelaparan, dsb) yg
memerlukan penanggulangan segera: dl keadaan -- Pemerintah harus dapat
bertindak cepat untuk mengatasi keadaan;
Keadaan darurat atau dahulu dikenal sebagai staat van oorlog en beleg (SOB) yang
dalam bahasa Inggris disebut sebagai state of emergency adalah suatu pernyataan
dari pemerintah yang bisa mengubah fungsi-fungsi pemerintahan, memperingatkan
warganya untuk mengubah aktivitas, atau memerintahkan badan-badan negara
untuk menggunakan rencana-rencana penanggulangan keadaan darurat. Biasanya,
keadaan ini muncul pada masa bencana alam, kerusuhan sipil, atau setelah ada
pernyataan perang.

1
2. Sebutkan Jenis-Jenis Bencana Yang Anda Ketahui Berdasarkan Penyebab
Dan berdasarkan penanggulangan bencana pada tiap tahapan
penanggulangan bencana cakupan wilayah !

Jenis-jenis bencana berdasarkan penyebab

1. BANJIR

Definisi

Ada dua pengertian mengenai banjir:

Aliran air sungai yang tingginya melebihi muka air normal sehingga
melimpas dari palung sungai menyebabkan adanya genangan pada
lahan rendah disisi sungai. Aliran air limpasan tersebut yang semakin
meninggi, mengalir dan melimpasi muka tanah yang biasanya tidak
dilewati aliran air.
Gelombang banjir berjalan kearah hilir sistem sungai yang berinteraksi
dengan kenaikan muka air dimuara akibat badai.

Penyebab

Banjir yang disebabkan oleh hujan lebat yang melebihi kapasitas


penyaluran sistem pengaliran air yang terdiri dari sistem sungai
alamiah dan sistem drainase buatan manusia.
Banjir yang disebabkan meningkatnya muka air di sungai sebagai
akibat pasang laut maupun meningginya gelombang laut akibat badai.
Banjir yang disebabkan oleh kegagalan bangunan air buatan manusia
seperti bendungan, bendung, tanggul, dan bangunan pengendalian
banjir.
Banjir akibat kegagalan bendungan alam atau penyumbatan aliran
sungai akibat runtuhnya/longsornya tebing sungai. Ketika
sumbatan/bendungan tidak dapat menahan tekanan air maka
bendungan akan hancur, air sungai yang terbendung mengalir deras
sebagai banjir bandang. Contoh kasus banjir bandang jenis ini terjadi
pada banjir di Bohorok, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

2. ANGIN BADAI

DEFINISI

Pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau


lebih yang sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik utara
dan selatan, kecuali di daerahdaerah yang sangat dekat dengan
khatulistiwa.

2
PENYEBAB

Angin kencang ini disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu


system cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini
umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah
sistem tekanan rendah yang ekstrem. Sistem pusaran ini bergerak
dengan kecepatan sekitar 20 km/jam. Di Indonesia, angin ini dikenal
sebagai badai, di Samudra Pasifik sebagai angin taifun (typhoon), di
Samudra Hindia disebut siklon (cyclone), dan di Amerika dinamakan
hurricane.

3. GELOMBANG PASANG/BADAI

DEFINISI

Pengertian gelombang laut (ideal) adalah pergerakan naik turunnya


muka air laut yang membentuk lembah dan bukit mengikuti gerak
sinusoidal. Pengertian gelombang yang dijelaskan di atas merupakan
gelombang periode singkat (wave of short period), yang biasanya
dibangkitkan oleh tiupan angin di permukaan laut. Selain tipe
gelombang diatas, terdapat juga gelombang periode panjang (wave of
long period) yang mempunyai periode lebih lama dari gelombang yang
disebabkan oleh angin.

Beberapa proses alam yang terjadi dalam waktu yang bersamaan akan
membentuk variasi muka air laut dengan periode yang panjang. Yang
termasuk dalam kategori gelombang periode panjang, antara lain:
gelombang pasang surut (astronomical tide/tidal wave), gelombang
tsunami, dan gelombang badai (storm wave).

PENYEBAB

Gelombang pasang surut (pasut) adalah gelombang yang ditimbulkan


oleh gaya tarik menarik antara bumi dengan planetplanet lain
terutama dengan bulan dan matahari. Gelombang ini mempunyai
periode sekitar 12,4 jam dan 24 jam. Gelombang pasut juga mudah
diprediksi dan diukur, baik besar dan waktu terjadinya. Sedangkan
gelombang tsunami dan gelombang badai tidak dapat diprediksi kapan
terjadinya. Berdasarkan faktor pembangkitnya, pasang surut dapat
dibagi dalam dua kategori yaitu: pasang purnama (pasang besar,
spring tide) dan pasang perbani (pasang kecil, neap tide). Pada setiap
sekitar tanggal 1 dan 15 (saat bulan mati dan bulan purnama) posisi

3
bulanbumimatahari berada pada satu garis lurus, sehingga gaya tarik
bulan dan matahari terhadap bumi saling memperkuat. Dalam
keadaan ini terjadi pasang purnama dimana tinggi pasang sangat
besar dibanding pada harihari yang lain. Sedangkan pada sekitar
tanggal 7 dan 21, dimana bulan dan matahari membentuk sudut siku
siku terhadap bumi maka gaya tarik bulan dan matahari terhadap
bumi saling mengurangi. Dalam keadaan ini terjadi pasang perbani,
dimana tinggi pasang yang terjadi lebih kecil dibanding dengan hari
hari yang lain.
Gelombang badai (Storm wave) adalah gelombang tinggi yang
ditimbulkan karena efek terjadinya siklon tropis disekitar wilayah
Indonesia, danberpotensi kuat menimbulkan bencana alam. Indonesia
bukan daerah lintasan siklon tropis, tetapi kebaradaan siklon tropis
akan memberikan pengaruh kuat terjadinya angin kencang,
gelombang tinggi disertai hujan deras. Secara fisis siklon tropis
merupakan sistim tekanan rendah yang mempunyai angin berputar
(siklonik) yang berasal dari daerah tropis dengan kecepatan ratarata
(34 64) knots disekitar pusatnya.

4. KEKERINGAN

DEFINISI

Kekeringan adalah hubungan antara ketersediaan air yang jauh di


bawah kebutuhan air baik untuk kebutuhan hidup, pertanian,
kegiatan ekonomi dan lingkungan. Untuk memudahkan dalam
memahami masalah kekeringan,

PENYEBAB

berikut diuraikan klasifikasi kekeringan yang terjadi secara alamiah


dan atau ulah manusia, sebagai berikut:

1). Kekeringan Alamiah

Kekeringan Meteorologis berkaitan dengan tingkat curah


hujan di bawah normal dalam satu musim. Pengukuran
kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama
adanya kekeringan.
Kekeringan Hidrologis berkaitan dengan kekurangan
pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan ini
diukur berdasarkan elevasi muka air sungai, waduk, danau

4
dan elevasi muka air tanah. Ada tenggang waktu mulai
berkurangnya hujan sampai menurunnya elevasi muka air
sungai, waduk, danau dan elevasi muka air tanah.
Kekeringan hidrologis bukan merupakan indikasi awal
adanya kekeringan.
Kekeringan Pertanian berhubungan dengan kekurangan
lengas tanah (kandungan air dalam tanah) sehingga tidak
mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada
periode waktu tertentu pada wilayah yang luas.
Kekeringan pertanian ini terjadi setelah gejala kekeringan
meteorologi.
Kekeringan Sosial Ekonomi berkaitan dengan kondisi
dimana pasokan komoditi ekonomi kurang dari kebutuhan
normal akibat terjadinya kekeringan meteorologi,
hidrologi, dan pertanian.

2). Kekeringan Antropogenik. Kekeringan yang disebabkan karena


ketidaktaatan pada aturan terjadi karena:

Kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan


akibat ketidaktaatan pengguna terhadap pola
tanam/penggunaan air.
Kerusakan kawasan tangkapan air, sumbersumber air
akibat perbuatan manusia.

Dari data historis, kekeringan di Indonesia sangat berkaitan


erat dengan fenomena ENSO (ElNino Southern
Oscillation). Pengamatan dari tahun 1844, dari 43 kejadian
kekeringan di Indonesia, hanya enam kejadian yang tidak
berkaitan dengan kejadian ElNino. Namun demikian
dampak kejadian ElNino terhadap keragaman hujan di
Indonesia beragam menurut lokasi.
Pengaruh ElNino kuat pada wilayah yang pengaruh sistem
monsoon kuat, lemah pada wilayah yang pengaruh sistem
equatorial kuat, dan tidak jelas pada wilayah yang
pengaruh lokal kuat. Pengaruh ElNino lebih kuat pada
musim kemarau dari pada musim hujan. Pengaruh ElNino
pada keragaman hujan memiliki beberapa pola:
(i) akhir musim kemarau mundur dari normal,
(ii) awal masuk musim hujan mundur dari normal,
(iii) curah hujan musim kemarau turun tajam dibanding
normal,

5
(iv) deret hari kering semakin panjang, khususnya di
daerah Indonesia bagian timur.

5. GEMPA BUMI

Gempabumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh


tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif aktivitas gunungapi atau
runtuhan batuan. Kekuatan gempabumi akibat aktivitas gunungapi dan
runtuhan batuan relatif kecil sehingga kita akan memusatkan
pembahasan pada gempabumi akibat tumbukan antar lempeng bumi dan
patahan aktif. Gempabumi merupakan peristiwa pelepasan energi yang
menyebabkan dislokasi (pergeseran) pada bagian dalam bumi secara tiba
tiba.

Penyebab:

Proses tektonik akibat pergerakan kulit/lempeng bumi


Aktivitas sesar dipermukaan bumi
Pergerakan geomorfologi secara lokal, contohnya
terjadinya runtuhan tanah
Aktivitas gunungapi
Ledakan Nuklir

6. TSUNAMI
Tsunami berasal dari bahasa Jepang. tsu berarti pelabuhan, nami
berarti gelombang sehingga secara umum diartikan sebagai pasang laut
yang besar di Pelabuhan. Tsunami dapat diartikan sebagai gelombang laut
dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari
dasar laut. Gangguan impulsive tersebut bisa berupa gempabumi
tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran.

PENYEBAB

Ada beberapa penyebab terjadinya tsunami:

Gempabumi yang diikuti dengan dislokasi/perpindahan


masa tanah/batuan yang sangat besar di bawah air
(laut/danau).
Tanah longsor di bawah tubuh air/laut.
Letusan gunungapi di bawah laut dan gunungapi pulau.

6
7. LETUSAN GUNUNG API

Gunungapi adalah bentuk timbunan (kerucut dan lainnya) di permukaan


bumi yang dibangun oleh timbunan rempah letusan, atau tempat
munculnya batuan lelehan (magma)/rempah lepas/gas yang berasal dari
bagian dalam bumi.

Penyebab:

Pancaran magma dari dalam bumi yang berasosiasi dengan


arus konveksi panas
Proses tektonik dari pergerakan dan pembentukan
lempeng/ kulit bumi
Akumulasi tekanan dan temperatur dari fluida magma
menimbulkan pelepasan energi

8. TANAH LONGSOR

Longsoran merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau


batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng
akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng
tersebut.

PENYEBAB

Tanah longsor terjadi karena ada gangguan kestabilan pada


tanah/batuan penyusun lereng. Penyebab longsoran dapat
dibedakan menjadi penyebab yang berupa:

Faktor pengontrol gangguan kestabilan lereng


Proses pemicu longsoran Gangguan kestabilan lereng ini
dikontrol oleh kondisi morfologi (terutama kemiringan
lereng), kondisi batuan ataupun tanah penyusun lereng
dan kondisi hidrologi atau tata air pada lereng. Meskipun
suatu lereng rentan atau berpotensi untuk longsor, karena
kondisi kemiringan lereng, batuan/tanah dan tata airnya,
namun lereng tersebut belum akan longsor atau terganggu
kestabilannya tanpa dipicu oleh proses pemicu.

7
9. KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

Kebakaran hutan dan lahan, adalah perubahan langsung atau tidak


langsung terhadap sifat fisik dan atau hayatinya yang menyebabkan
kurang berfungsinya hutan atau lahan dalam menunjang kehidupanan
yang berkelanjutan sebagai akibat dari penggunaan api yang tidak
terkendali maupun faktor alam yang dapat mengakibatkan terjadinya
kebakaran hutan dan atau lahan.

Penyebab:

Aktivitas manusia yang menggunakan api di kawasan hutan


dan lahan, sehingga menyebabkan bencana kebakaran.
Faktor alam yang dapat memicu terjadinya kebakaran
hutan dan lahan.
Jenis tanaman yang sejenis dan memiliki titik bakar yang
rendah serta hutan yang terdegradasi menybabkan
semakin rentan terhadap bahaya kebakaran.
Angin yang cukup besar dapat memicu dan mempercepat
menjalarnya api.
Topografi yang terjal semakin mempercepat merembetnya
api dari bawah ke atas.

10. KEGAGALAN TEKNOLOGI

Semua kejadian bencana yang diakibatkan oleh kesalahan desain,


pengoperasian, kelalaian dan kesengajaan manusia dalam penggunaan
teknologi dan atau industri.

Penyebab:

Kebakaran.
Kegagalan/kesalahan desain keselamatan pabrik.
Kesalahan prosedur pengoperasian pabrik.
Kerusakan komponen.
Kebocoran reaktor nuklir.
Kecelakaan transportasi (darat, laut dan udara).
Sabotase atau pembakaran akibat kerusuhan.
Dampak ikutan dari bencana alam (gempa bumi, banjir,
longsor, dsb).

8
11. WABAH PENYAKIT

Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam


masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi
dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta
dapat menimbulkan malapetaka.

PENYEBAB

Secara umum penyebab wabah dikelompokkan sebagai berikut:

Toksin (kimia & biologi).


Infeksi (virus, bakteri, protozoa dan cacing).

Tahap-tahap Penanggulangan bencana pada cakupan wilayah

Secara garis besar, upaya penanggulangan bencana meliputi :


Kesiapsiagaan => keadaan siap setiap saat bagi setiap orang,
petugas serta institusi pelayanan (termasuk pelayanan
kesehatan) untuk melakukan tindakan dan cara-cara
menghadapi bencana baik sebelum, sedang, maupun sesudah
bencana.
Penanggulangan => upaya untuk menanggulangi bencana, baik
yang ditimbulkan oleh alam maupun ulah manusia, termasuk
dampak kerusuhan yang meliputi kegiatan pencegahan,
penyelamatan, rehabilitasi, dan rekonstruksi.
Tujuan dari upaya di atas ialah mengurangi jumlah
kesakitan, risiko kecacatan dan kematian pada saat terjadi
bencana; mencegah atau mengurangi risiko munculnya penyakit
menular dan penyebarannya; dan mencegah atau mengurangi
risiko dan mengatasi dampak kesehatan lingkungan akibat
bencana.

Siklus penanggulangan bencana

9
Penanganan atau penanggulangan bencana meliputi 3 fase yaitu
fase sebelum terjadinya bencana, fase saat terjadinya bencana, dan
fase sesudah kejadian bencana.

I. Sebelum Bencana

Kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi


kerugian harta dan korban manusia yang disebabkan oleh
bahaya dan memastikan bahwa kerugian yang ada juga minimal
ketika terjadi bencana. Meliputi kesiapsiagaan dan mitigasi.

Kesiapsiagaan :
Mencakup penyusunan rencana pengembangan sistem
peringatan, pemeliharaan persediaan dan pelatihan personil.
Mungkin juga merangkul langkah-langkah pencarian dan
penyelamatan serta rencana evakuasi untuk daerah yang
mungkin menghadapi risiko dari bencana berulang.
Langkah-langkah kesiapan tersebut dilakukan
sebelum peristiwa bencana terjadi dan ditujukan untuk
meminimalkan korban jiwa, gangguan layanan, dan
kerusakan saat bencana terjadi.

Mitigasi :
Mencakup semua langkah yang diambil untuk mengurangi
skala bencana di masa mendatang, baik efek maupun kondisi
rentan terhadap bahaya itu sendiri .
Oleh karena itu kegiatan mitigasi lebih difokuskan pada
bahaya itu sendiri atau unsur-unsur terkena ancaman
tersebut. Contoh : pembangunan rumah tahan gempa,
pembuatan irigasi air pada daerah yang kekeringan.

II. Saat Bencana (Tanggap darurat)

Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat


kejadian bencana yang bertujuan untuk menangani dampak
buruk yang ditimbulkan. Meliputi kegiatan :
penyelamatan dan evakuasi korban maupun harta benda
pemenuhan kebutuhan dasar
perlindungan
pengurusan pengungsi
penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.

III. Pasca Bencana (Recovery)

10
Penanggulangan pasca bencana meliputi dua tindakan utama
yaitu rehabilitasi dan rekonstruksi.

Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek


pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang
memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran
utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar
semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat
pada wilayah pascabencana.

Rehabilitasi dilakukan melalui sejumlah kegiatan, meliputi:

Perbaikan lingkungan daerah bencana.


Perbaikan prasarana dan sarana umum.
Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat.
Pemulihan sosial psikologis.
Pelayanan kesehatan.
Rekonsiliasi dan resolusi konflik.
Pemulihan sosial ekonomi budaya.
Pemulihan keamanan dan ketertiban.
Pemulihan fungsi pemerintahan.
Pemulihan fungsi pelayanan publik.

Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua


prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah
pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun
masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan
berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan
budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya
peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat pada wilayah pascabencana.

Rekonstruksi dilakukan melalui kegiatan pembangunan yang


lebih baik, meliputi:

Pembangunan kembali prasarana dan sarana.


Pembangunan kembali sarana sosial masyarakat.
Pembangkitan kembali kehidupan sosial budaya
masyarakat.
Penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan
peralatan yang lebih baik dan tahan bencana.
Partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi
kemasyarakatan, dunia usaha, dan masyarakat.
Peningkatan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya.
Peningkatan fungsi pelayanan publik.

11
Peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat.

3. Temukan peraturan perundangan di indonesia yang mengatur


penangulangan bencana !

4. Diskusikan aplikasi penyelenggaraan penanggulanggan bencana pada tiap


tahapan penanggulangan bencana !

12

You might also like