Professional Documents
Culture Documents
5. Sumber daya mungkin digunakan untuk tumbuh (belajar untuk bermain ostrumen atau
meningkatkan keterampilan lainnya).
7. Manusia tidak hanya dipengaruhi, tetapi juga memngaruhi melalui historis dan konteks
budaya mereka.
Paket 5
Pendahuluan
fungsi psikologis sepanjang hidup, misalnya bagaimana kepribadian seseorang berubah dan
berkembang dari masa anak-anak, remaja, dewasa dan lansia. Pengenalan dan pemahaman
terhadap
tugas-tugas perkembangan ini menjadi sangat penting dalam rangka memahami diri sendiri
maupun
orang lain.
Dalam paket ini, mahasiswa diajak untuk mendiskusikan tentang prinsip-prinsip perkembangan
pada
manusia.Pendekatan perkuliahan pada Paket ini menggunakan pendekatan active learning
dengan
strategi reading guide. Strategi ini digunakan agar mahasiswa memiliki ruang untuk
menemukan
sendiri beberapa konsep penting berkaitan tentang konsep perkembangan dalam psikologi
Kesehatan.
Media perkuliahan yang digunakan berupa lembar uraian materi, LCD, laptop, klipping Koran,
spidol
Kompetensi Dasar
Memahami konsep perkembangan dan pertumbuhan manusia dari bayi hingga lanjut usia.
Indikator Kompetensi
Waktu
2x50 menit
Materi Pokok
Kegiatan Perkuliahan
2. Melalui tayangan beberapa gambar atau video tentang prinsip-prinsip perkembangan pada
perkembangan.
Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil tugas baca bersama anggota kelompoknya dan
menuangkan hasil diskusinya pada kertas plano yang telah disediakan atau dalam bentuk
power point.
1. Pada bagain akhir perkuliahan mahasiswa diberi kesempatan melakukan refleksi terhadap
2. Dosen bersama mahasiswa menyimpulkan hal-hal penting yang berkaitan dengan materi
1. Memberi tugas kepada mahasiswa melalui reading guide mengenai materi tentang peran
Tujuan
1. Baca dengan cermat dan tuntas, materi yang telah dibagikan kepada masing-masing
kelompok
3. Salah satu wakil kelompok yang telah disepakati mempresentasikan hasil diskusi di depan
1. Baca dengan cermat dan tuntas, materi yang telah dibagikan kepada masing-masing
kelompok
3. Salah satu wakil kelompok yang telah disepakati mempresentasikan hasil diskusi di depan
Uraian Materi
Tidak saja anak menjadi lebih besar secara fisik, tetapi ukuran dan struktur rgandalam otak
meningkat.
Akibat adanya pertumbuhan otak anak memiliki kemampuan yang lebih besar untuk belajar,
mengingat, dan berpikir. Sedangkan perkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif dan
kuantitatif yang merupakan deretan progresif dari perubahan yang teratur dan koheren.
Progresif
menandai bahwa perubahannya terarah, membimbing mereka maju dan bukan mundur.
Teratur dan
koheren menunjukkan adanya hubungan nyata antara perubahan yang sebelumnya dan
sesudahnya.
Pada pembahasan ini akan diterangkan prinsip perkembangan menurut Hurlock (1991).
Prinsip-prinsip ini merupakan ciri mutlak dari pertumbuhan dan perkembangan yang dialami
oleh
a. Adanya perubahan.
Manusia tidak pernah dalam keadaan statis dia akan selalu berubah dan mengalami perubahan
mulai pertama pembuahan hingga kematian tiba. Perbuhan tersebut bisa menanjak, kemudian
berada
Selama proses perkembangan seorang anak ada beberapa ciri perubahan yang mencolok, yaitu
Perubahan ukuran, Perubahan fisik yang meliputi : tinggi, berat, organ dalam tubuh,
perubahan mental. Perubahan mental meliputi : memori, penalaran, persepsi, dan imajinasi.
Perubahan proporsi, Misalnya perubahan perbandingan antara kepala dan tubuh pada
seorang
anak.
Hilangnya ciri lama, Misalnya ciri egosentrisme yang hilang dengan sendirinya berganti
Mendapatkan ciri baru, Hilangnya sikap egosentrisme anak akan mendapatkan ciri yang baru
Lingkungan tempat anak menghaiskan masa kecilnya akan sangat berpengaruh kuat terhadap
kemampuan bawaan mereka. Bukti-bukti ilmiaih telah menunjukkan bahwa dasar awal
cenderung
bertahan dan mempengaruhi sikap dari perilaku anak sepanjang hidupnya, terdapat 4 bukti
yang
1. Hasil belajar dan pengalaman merupakan hal yang dominan dalam perkembanga anak
2. Dasar awal cepat menjadi pola kebiasaan, hal ihi tentunya akan berpengaruh sepanjang
hidup
4. Semakin dini sebuah perubahan dilakukan maka semakin mudah bagi seorng anak untuk
Perkembangan seorang anak akan sangat diperngaruhi oleh proses kematangan yaitu
terbukanya karateristik yang secara potensial sudah ada pada individu yang berasal dari
warisan
genetik individu. Seperti misalnya dalam fungsi filogentik yaitu mmerangkak, duduk kemudian
berjalan. Sedangkan arti belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha.
Melalui
belajar ini anak anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan.
Hubugan
antara kematangan dan hasil belajar ini bisa dicontohkan pada saat terjadinya masa peka pada
seorang
anak, bila pembelajaran itu diberikan pada saat masa pekanya maka hasil dari pembelajaran
tersebut
yang menyebar keseluruh tubuh dari kepala ke kaki ini berarti bahwa kemajuan dalam struktur
dan
fungsi pertama-tama terjadi di bagian kepala kemudian badan dan terakhir kaki. Hukuk yang
kedua
yaitu proxmodistal perkembangan dari yang dekat ke yang jauh. Kemampuan jari-jemari
seorang anak
Karateristik tertentu dalam perkembangan juga dapat diramalkan, ini berlaku baik untuk
perkembangan fisik maupun mental. Semua anak mengikuti pola perkembangan yang sama
dari saatu
tahap menuju tahap berikutnya. Bayi berdiri sebelum dapat berjalan. Menggambar lingkaran
sebelum
dapat menggambar segi empat. Pola perkembangan ini tidak akan berubah sekalipun terdapat
variasi
Pada anak yang pandai dan tidak pandai akan mengikuti urutan perkembangan yang sama
seperti anak
yang memiliki kecerdasan rata-rata. Namun ada perbedaan mereka yang pandai akan lebih
cepat
Perkembangan bergerak dari tanggapan yang umum menuju tanggapan yang lebih khusus.
Misalnya seorang bayi akan mengacak-acak mainan sebelum dia mampu melakukan permainan
itu
dengan jari-jarinya. Demikian juga dengan perkembangan emosi, anak akan merespon
ketekutan
secara umum pada suatu hal yang baru namun selanjutnya akan merepon ketakutan secara
khusus pada
namun hal ini terjadi dalam berbagai kecepatan, kadang lambat tapi kadang cepat. Perbedaan
kecepatan perkembangan ini terjadi pada setiap bidang perkembangan dan akan mencapai
puncaknya
pada usia tertentu. Seperti imajinasi kreatif akan menonjol di masa kanak-kanak dan mencapai
puncaknya pada masa remaja. Berkesinambungan memiliki arti bahwa setiap periode
perkembangan
Walaupun pola perkembangan sama bagi semua anak, setiap anak akan megikuti pola yang
dapat diramalkan dengan cara dan kecepatanya sendiri. Beberapa anak berkembang dengan
lancar,
bertahap langkah demi langkah, sedangkan lain bergerak dengan kecepatan yang melonjak, dan
pada
anak lain terjadi penyimpangan. Perbedaan ini disebabkan karena setiap orang memiliki unsur
biologis
dan genetik yang berbeda. Kemudian juga faktor lingkungan yang turut memberikan kontribusi
faktor seperti kemampuan bawaan, suasana emosional, apakah seorang anak didorong untuk
melakukan kegiatan intelektual atau tidak. Dan apakah dia diberi kesempatan untuk belajar
atau tidak.
Selain itu meskipun kecepatan perkembangan anak berbeda tapi pola perkembangan tersebut
memiliki konsistensi perkembangan tertentu. Pada anak yang memiliki kecerdasan rata-rata
akan
cenderung memiliki kecerdasan yang rata-rata pula ketika menginjak tahap perkembangan
berikutnya.
Perbedaan perkembangan pada tiap individu mengindikasikan pada guru, orang tua, atau
pengasuh
untuk menyadari perbedaan tiap anak yang diasuhnya sehingga kemampuan yang diharapkan
dari tiap
anak seharusnya juga berbeda. Demikian pula pendidikan yang diberikan harus bersifat
perseorangan.
Pola perkembangan tidak selamanya berjalan mulus, pada setiap usia mengandung bahaya
yang dapat
mengganggu pola normal yang berlaku. Beberapa hal yang dapat menyebabkan antara lain dari
lingkungan dari dari anak itu sendiri. Bahaya ini dapat mengakibatkan terganggunya
penyesuaian
fisik, psikologis dan sosial. Sehingga pola perkembangan anak tidak menaik tapi datar artinya
tidak
ada peningkatan perkembangan. Dan dapat dikatakan bahwa anak sedang mengalami
gangguan
penyesuaian yang buruk atau ketidakmatangan.
Peringatan awal adanya hambatan atau berhentinya perkembangan tersebut merupakan hal
yang
penting karena memungkinkan pengasuh (Orangtua, guru dll) untuk segera mencari penyebab
dan
19
Manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan sepanjang hayatnya, dimulai sejak masa
pranatal, bayi anak usia dini, anak pra sekolah, anak tengah dewasa muda, dewasa madya,
dewasa
b. Perkembangan ditandai dengan kesempatan untuk memilih suatu penga-laman tertentu dan
Prinsip ini mengindikasikan bahwa perkembangan manusia selalu disertai oleh dua hal yaitu
prinsip
memperoleh sesuatu dan prinsip kehilangan sesuatu. Prinsip memperoleh sesuatu adalah
bahwa
Sedangkan prinsip kehilangan sesuatu adalah setiap individu dihadapkan pada berbagai pilihan
yang
harus dipilih. Pilihan yang menjadi prioritas merupakan pilihan yang sesuai dengan potensi,
minat,
kemampuan dan bakatnya. Oleh karena itu seorang individu hanya akan mengembangkan satu
19
Perkembangan Peserta Didik ISSN : xxxx-xxxx Volume 1, Nomor 1, Mei 2013: 1-9 hal. 8
keterampilan tertentu sesuai dengan minat dan bakatnya.Jadi pilihan yang lain tidak mungkin
dapat
Maksudnya adalah bahwa faktor biologi dan sosio-budaya memiliki pengaruh terhadap
perkembangan
psikologis manusia, namun faktor mana yang paling berpengaruh terhadap perkembangan
Stimulus internal yaitu rangsangan yang berasal dari dalam diri individu, seperti motif, minat,
bakat,
rangsangan yang berasal dari luar individu, seperti hadiah, contoh atau teladan, buku, media
cetak dan
sebagainya. Kedua sumber stimulus tersebut mempengaruhi individu untuk mengembangkan
diri
Manusia dapat berkembang sesuai dengan keinginan, motif maupun dorongan dari dalam diri
dan juga
dapat berkembang setelah menerima pengaruh dari luar dirinya. Oleh karena itu
perkembangan
f. Perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh konteks sejarah dan sosial budaya.
Perkembangan manusia tidak terlepas dari pengaruh masa lalu. Setiap individu dilahirkan dan
dipelihara oleh orang tuanya. Mereka mendidik, mengajar dan membina anak-anaknya sesuai
dengan
latar belakang pendidikan, kemampuan dan pengalaman masa lalunya. Bangsa Indonesia
memiliki
pengalaman penjajahan bangsa asing, tentu saja berpengaruh pada perkembangan kepribadian
anak-
a. Setiap tahap perkembangan manusia ditandai dengan upaya mencapai keseimbangan hidup.
Setiap manusia memiliki tugas perkembangan sesuai dengan tahap perkembangannya. Tugas
perkembangan dari setiap tahap perkembangan akan berbeda dengan tahap perkembangan
berikutnya.
Untuk mencapai keseimbangan hidupnya masing-masing tugas perkembangan harus
dilaksanakan
dengan baik. Bila seorang individu belum melaksanakan tugas perkembangan dengan baik,
maka ia
Setiap tahap perkembangan dipengaruhi oleh tahap perkembangan sebelumnya, yakni masa
anak usia
tiga tahun dipengaruhi oleh masa masa bayi, demikian pula masa bayi dipengaruhi masa
pranatal.
Bahwa setiap tahap perkembangan yang dialami oleh manusia adalah sama atau tidak
adaperbedaan
antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Masing-masing individu akan mengalami
tahap-
tahap yang sama dari sejak masa pranatal, bayi, anak, remaja dewasa dan kematian.
d. Setiap tahap perkembangan sebagai proses menjadi secara integratif (being process).
sebaik-baiknya. Jadi setiap tahap perkembangan kognitif individu harus dicapai dengan baik
sehingga
dapat menopang atau mendukung tahap perkembangan kognitif berikutnya. (Dariyo, 2007:24-
25).
Sedangkan menurut Miller prinsip perkembangan manusia itu ada lima prinsip, yaitu :
a. Nature
Perkembangan bukan hanya dipengaruhi oleh faktor internal (nature) tetapi juga dipengaruhi
oleh
faktor eksternal (nurture).
b. Kuantitatif
Istilah kuantitatif mengandung pengertian sebagai perubahan fisik yang cenderung semakin
meningkat
atau menurun kapasitas ukurannya. Sementara istilah kualitatif adalah konsep perubahan yang
c. Normatif
Yang dimaksud asas normatif adalah suatu tahap perkembangan individu yang cenderung
mengikuti
pola-pola yang sudah umum sesuai dengan konsep perkembangan secara normal dan
formalistik,
aturan-aturan, adat istiadat, sosial budaya yang berlaku dalam kehidupan masyarakat,
misalnya, anak
masuk SD umur 6 tahun, masuk SMP 12 tahun, dan seterusnya. Prinsip non normatif adalah
suatu
perkembangan individu yang tidak mampu mengikuti asas norma-norma tersebut yang
disebabkan
oleh faktor-faktor status sosial ekonomi, kemiskinan, kesehatan, adat istiadat yang kuno dan
sebagainya, sehingga menyimpang dari norma tersebut. Misalnya, setelah tamat SMP seorang
remaja
d. Kesinambungan
Pola perkembangan manusia dapat dipandang secara kontinyu (berkesinambungan) tanpa ada
tahapan
yang jelas, tetapi seperti garis lurus, bersifat terus menerus, tanpa jeda, dan tidak terputus,
linier dan
berkelanjutan. Disamping itu, juga dapat dipandang secara diskontinyu, yaitu, tahap
perkembangan itu
harus melewati tahap-tahap tertentu untuk dapat memasuki tahap berikutnya, karena tahap
tertentu
mempengaruhi tahapan berikutnya. Berada pada lima tahapan, yaitu oral (0-1,5 th), anal (1,5-3
th),
e. Progresif
Perkembangan progresif adalah suatu konsep perubahan secara fisiologis yang sangat cepat
dan
meningkat secara tajam yang dialami pada usia pranatal, bayi, anak, remaja, dan dewasa muda,
akibat
makanan bergizi. Perkembangan regresif cenderung ditandai dengan penurunan ukuran fisik,
makin
Lebih jauh lagi, dalam bukunya Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (2003) Syamsu Yusuf
Dimana pola perkembangan yang dimaksud sebagaimana dikutip dari Yelon dan Winstein yakni
sebagai berikut :
1. Cephalocaudal & proximal-distal (perkembangan manusia itu mulai dari kepala ke kaki dan
dari tengah (jantung, paru dan sebagainya) ke samping (tangan).
3. Diferensiasi ke integrasi.
20
http://www.anakluarbiasa.com/ArtikelAnakLuarBiasa/Detail/86/Prinsip-prinsip-Perkembangan-
Individu.html,
Rangkuman
Perkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif yang merupakan deretan
progresif dari perubahan yang teratur dan koheren. Progresif menandai bahwa perubahannya
terarah,
membimbing mereka maju dan bukan mundur. Teratur dan koheren menunjukkan adanya
hubungan
Latihan
2. Bandingkan 2 diantara pendapat para ahli tentang prinsip-prinsip perkembangan dan berikan
analisisnya!KONSEP ASUHAN
A. PENGERTIAN
Pemeriksaan Laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan
mengambil bahan atau sampel dari penderita, dapat berupa urine (air kencing), darah, sputum
(dahak), dan sebagainya untuk menentukan diagnosis atau membantu menentukan diagnosis
penyakit bersama dengan tes penunjang lainya, anamnesis, dan pemeriksaan lainya.
Tes atau pemeriksaan dapat secara kimia klinik, hematologi, imunologi, serologi, mikrobiologi
klinik, dan parasitologi klinik. Metode pemeriksaan pemeriksaan terus berkembang dari
kualitatif, semi kuantitatif dan dilaksanakan dengan cara manual, semiotomatik, otomatik,
sampai robotik. Hal ini berarti peralatanpun berkembang dari yang sederhana sampai yang
canggih dan mahal hingga biaya tes pun dapat meningkat. Oleh karena itu hasil suatu
pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam membantu diagnosa, memantau perjalanan
penyakit serta menentukan prognosa dari suatu penyakit atau keluhan pasien.
Pemeriksaan dasar yang juga merupakan proses General medical Check Up (GMC) meliputi:
Hematologi Rutin, Urine Rutin, Faeces Rutin, Bilirubin Total, Bilirubin Direk, GOT, GPT,
Fosfatase Alkali, Gamma GT, Protein Elektroforesis, Glukosa Puasa, Urea N, HBsAg, Kreatinin,
Asam Urat, Cholesterol Total, Trigliserida, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL-Direk.
Adapun beberapa tujuan dari pemeriksaan laboratorium antara lain sebagai berikut:
1. Mendeteksi penyakit
2. Menentukan risiko
3. Skrining/uji saring adanya penyakit subklinis
4. Konfirmasi pasti diagnosis
5. Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis
6. Membantu pemantauan pengobatan
7. Menyediakan informasi prognostic/perjalanan penyakit
8. Memantau perkembangan penyakit
9. Mengetahui ada tidaknya kelainan/penyakit yang banyak dijumpai danpotensial
membahayakan
10. Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati penyakit.
1. Mikrobiologi menerima usapan, tinja, air seni, darah, dahak, perlatan medis, begitupun
jaringan yang mungkin terinfeksi. Spesimen tadi dikultur untuk memeriksa mikroba patogen
2. Parasitologi, untuk mengamati parasit
3. Hematologi, menerima keseluruhan darah dan plasma. Mereka melakukan perhitungan darah
dan selaput darah.
4. Kimia klinik, biasanya menerima serum, mereka menguji serum untuk komponen-komponen
yang berbeda.
5. Toksikologi, menguji obat farmasi, obat yang disalahgunakan dan toksin lain.
6. Imunologi, menguji antibodi.
7. Serologi, menerima sampel serum untuk mencari bukti penyakit seperti Hepatitis atau HIV
8. Urinalisis, menguji air seni untuk sejumlah analit.
9. Patologi, bedah menguji organ, ekstremitas, tumor, janin, dan jaringan lain yang dibiopsi pada
bedah seperti masektomi payudara.
10. Sitologi, menguji usapan sel (seperti dari mulut rahim) untuk membuktikan kanker dan lain-lain.
Idealnya pemeriksaan laboratorium harus teliti, tepat, sensitif, spesifik cepat dan tidak mahal.
Namun karena keterbatasan pengetahuan, teknologi dan biaya, keadaan ideal tidak selalu
terpenuhi. Adapun penjelasaan syarat-syarat keadaan tersebut adalah:
1. Teliti berarti kemampuan untuk mendapatkan nilai yang hampir sama pada pemeriksaan
berulang-ulang dengan metode yang sama.
2. Akurat atau tapat berati kemampuan untuk mendapatkan nilai benar yang di inginkan, tatapi
untuk mencapai mungkin membutuhkan waktu yang lama dan mahal.
3. Cepat berati tidak memerlukan waktu lama
4. Spesifik berarti kemampuan mendeteksi substansi yang ada pada penyakit yang diperiksa dan
tidak menentukan substansi yang lain.
5. Ketepatan pemanfaatan tes laboratorium untuk mendapatkan diagnosis akurat dan cepat akan
menghemat pembiayaan.
1. Pra Instrumentasi
Pada tahap ini sangat penting diperlukan kerjasama antara petugas, pasien dan dokter. Hal ini
karena tanpa kerjasama yang baik akan mengganggu/mempengaruhi hasil pemeriksaan
laboratorium.
Yang termasuk dalam tahapan pra instrumentasi meliputi:
a. Pemahaman Instruksi dan Pengisian Formulir
Pada tahap ini perlu diperhatikan benar, apa yang diperintahkan oleh dokter dan dipindahkan ke
dalam formulir. Hal ini penting untuk menghindari pengulangan pemeriksaan yang tidak penting,
membantu persiapan pasien sehingga tidak merugikan pasien dan menyakiti pasien. Pengisian
formulir dilakukan secara lengkap meliputi identitas pasien: nama, alamat/ruangan, umur, jenis
kelamin, data klinis/diagnosa, dokter pengirim, tanggal dan kalau diperlukan pengobatan yang
sedang diberikan. Hal ini penting untuk menghindari tertukarnya hasil ataupun dapat membantu
intepretasi hasil terutama pada pasien yang mendapat pengobatan khusus dan jangka panjang.
b. Persiapan Penderita
1. Puasa
Dua jam setelah makan sebanyak kira-kira 800 kalori akan mengakibatkan peningkatan volume
plasma, sebaliknya setelah berolahraga volume plasma akan berkurang. Perubahan volume
plasma akan mengakibatkan perubahan susunan kandungan bahan dalam plasma dan jumlah sel
darah.
2. Obat
Penggunaan obat dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan hematologi misalnya: asam folat, Fe,
vitamin B12 dll. Pada pemberian kortikosteroid akan menurunkan jumlah eosinofil, sedang
adrenalin akan meningkatkan jumlah leukosit dan trombosit. Pemberian transfusi darah akan
mempengaruhi komposisi darah sehingga menyulitkan pembacaan morfologi sediaan apus darah
tepi maupun penilaian hemostasis. Antikoagulan oral atau heparin mempengaruhi hasil
pemeriksaan hemostasis.
3. Waktu Pengambilan
Umumnya bahan pemeriksaan laboratorium diambil pada pagi hari terutama pada pasien rawat
inap. Kadar beberapa zat terlarut dalam urin akan menjadi lebih pekat pada pagi hari sehingga
lebih mudah diperiksa bila kadarnya rendah. Kecuali ada instruksi dan indikasi khusus atas
perintah dokter.
Selain itu juga ada pemeriksaan yang tidak melihat waktu berhubung dengan tingkat kegawatan
pasien dan memerlukan penanganan segera disebut pemeriksaan cito. Beberapa parameter
hematologi seperti jumlah eosinofil dan kadar besi serum menunjukkan variasi diurnal, hasil
yang dapat dipengaruhi oleh waktu pengambilan. Kadar besi serum lebih tinggi pada pagi hari
dan lebih rendah pada sore hari dengan selisih 40-100 g/dl. Jumlah eosinofil akan lebih tinggi
antara jam 10 pagi sampai malam hari dan lebih rendah dari tengah malam sampai pagi.
4. Posisi pengambilan
Posisi berbaring kemudian berdiri mengurangi volume plasma 10 % demikian pula sebaliknya.
Hal lain yang penting pada persiapan penderita adalah menenangkan dan memberitahu apa yang
akan dikerjakan sebagai sopan santun atau etika sehingga membuat penderita atau keluarganya
tidak merasa asing atau menjadi obyek.
1. Persiapan Alat
Dalam mempersiapkan alat yang akan digunakan selalu diperhatikan instruksi dokter sehingga
tidak salah persiapan dan berkesan profesional dalam bekerja.
a) Pengambilan Darah
Yang harus dipersiapkan antara lain, kapas alkohol 70 %, karet pembendung (torniket), spuit
sekali pakai umumnya 2.5 ml atau 5 ml, penampung kering bertutup dan berlabel. Penampung
dapat tanpa anti koagulan atau mengandung anti koagulan tergantung pemeriksaan yang diminta
oleh dokter. Kadang-kadang diperlukan pula tabung kapiler polos atau mengandung
antikoagulan.
b) Penampungan Urin
Digunakan botol penampung urin yang bermulut lebar, berlabel, kering, bersih, bertutup rapat
dapat steril ( untuk biakan ) atau tidak steril. Untuk urin kumpulan dipakai botol besar kira-kira 2
liter dengan memakai pengawet urin.
c) Penampung khusus
Biasanya diperlukan pada pemeriksaan mikrobiologi atau pemeriksaan khusus yang lain. Yang
penting diingat adalah label harus ditulis lengkap identitas penderita seperti pada formulir
termasuk jenis pemeriksaan sehingga tidak tertukar.
Pada tahap ini perhatikan ulang apa yang harus dikerjakan, lakukan pendekatan dengan pasien
atau keluarganya sebagai etika dan sopan santun, beritahukan apa yang akan dikerjakan. Selalu
tanyakan identitas pasien sebelum bekerja sehingga tidak tertukar pasien yang akan diambil
bahan dengan pasien lain. Karena kepanikan pasien akan mempersulit pengambilan darah karena
vena akan konstriksi. Darah dapat diambil dari vena, arteri atau kapiler.
Syarat mutlak lokasi pengambilan darah adalah tidak ada kelainan kulit di daerah tersebut, tidak
pucat dan tidak sianosis. Lokasi pengambilan darah vena umumnya di daerah fossa cubiti yaitu
vena cubiti atau di daerah dekat pergelangan tangan. Selain itu salah satu yang harus
diperhatikan adalah vena yang dipilih tidak di daerah infus yang terpasang/sepihak harus kontra
lateral.
Darah arteri dilakukan di daerah lipat paha (arteri femoralis) atau daerah pergelangan tangan
(arteri radialis). Untuk kapiler umumnya diambil pada ujung jari tangan yaitu telunjuk, jari
tengah atau jari manis dan anak daun telinga. Khusus pada bayi dapat diambil pada ibu jari kaki
atau sisi lateral tumit kaki.
Pada tahap ini sangat penting diperhatikan karena sering terjadi sumber kesalahan ada disini.
Yang harus dilakukan :
a. Catat dalam buku ekspedisi dan cocokan sampel dengan label dan formulir. Kalau sistemnya
memungkinkan dapat dilihat apakah sudah terhitung biayanya (lunas).
e. Perhatikan persyaratan khusus untuk bahan tertentu seperti darah arteri untuk analisa gas darah,
harus menggunakan suhu 4-8 C dalam air es bukan es batu sehingga tidak terjadi hemolisis.
Harus segera sampai ke laboratorium dalam waktu sekitar 15-30 menit. Perubahan akibat
tertundanya pengiriman sampel sangat mempengaruhi hasil laboratorium. Sebagai contoh
penundaan pengiriman darah akan mengakibatkan penurunan kadar glukosa, peningkatan kadar
kalium. Hal ini dapat mengakibatkan salah pengobatan pasien.
Pada urin yang ditunda akan terjadi pembusukan akibat bakteri yang berkembang biak serta
penguapan bahan terlarut misalnya keton. Selain itu nilai pemeriksaan hematologi juga berubah
sesuai dengan waktu.
2. Faktor Instrumentasi
Tahap ini harus ekstra teliti dalam memulai pemeriksaan laboratorium, yang termasuk dalam
tahapan analitik antara lain:
a. Pemeriksaan specimen
d. Uji Ketelitian
e. Uji Ketepatan
3. Pasca Instrumentasi
Penulisan hasil
F. PERSIAPAN DAN PENGAMBILAN SPESIMEN
1. Pemeriksaan Darah
a. Tempat Pengambilan Darah
b. Persiapan Alat
1) Mendekatkan alat
2) Memberi tahu klien dan menyampaikan tujuan serta langkah prosedur
3) Memasang perlak dan pengalas
4) Memasang hand scoon
5) Mempersiapkan bagian yang akan ditusuk, tergantung jenis pemeriksaan
6) Kulit di hapushamakan dengan kapas alkohol
7) Lakukan penusukan pada daerah yang telah dipilih
8) Bekas tusukan ditekan dengan kapas alkohol
9) Merapikan alat
10) Melepaskan hand scoon
Hindari hemolisis saat pengambilan darah dengan memberi cairan sitrat pada tabung.
Macammacam pemeriksaan menggunakan spesimen darah:
a) Serum glutamik piruvik transaminase ( SGPT )
Di lakukan untuk mendeteksi adanya kerusakan hepatoseluler jumlah darah yang di ambil
sekitar 5-10 ml dari vena.
b) Albumin
Mendeteksi kemampuan albumin yang disentesis oleh hepar seperti pada kasus sirosis, luka
bakar, gangguan ginjal, atau kehilangan protein dalam jumlah banyak, jumlah darah yang di
ambil 5-10 ml dari vena.
c) Golongan Darah
Dilakukan untuk mendeteksi golongan darah yang terdiri dari golongan darah A, B, AB, dan O.
Bahan yang diperlukan : darah, reagen anti A, B, dan AB.
d) Asam urat
Mendeteksi penyakit ginjal, anemia, asam folat, luka bakar dan kehamilan, peningkatan pada
asam urat dapat di indikasikan penyakit seperti leukimia, kanker, eklampsia berat, gagal ginjal,
malnutrisi, jumlah darah yang di ambil 5-7 ml dari vena.
Mendeteksi kadar bilirubin, pada bilirubin direct mendeteksi adanya ikterik obstruktif, hepatitis
dan sirosis sedangkan bilirubin indirect mendeteksi adanya anemia, malaria dan lain-lain, jumlah
darah yang diambil 5-10 ml dari darah vena.
f) Estrogen
Mendeteksi disfungsi ovarium, gejala menopause, serta stress pisikogenik, peningkatan pola
estrogen dapat mengindekasi adanya tumor ovarium atau kehamilan, jumlah darah yang di ambil
5-10 ml dari darah vena.
Mendeteksi keseimbangan asam dan basa yang disebabkan oleh gangguan respiratorik atau
dengan metabolik. Jumlah darah yang diambil sekitar 1 ml dari estrogen.
Mendeteksi adanya diabetes atau reaksi hipoklikemik, jumlah darah yang diperlukan sekitar 5-10
ml dari vena.
Mendeteksi adanya diabetes atau reaksi hipoklimemik, pemeriksaan dilakukan setelah makan.
Jumlah darah yang di perlukan sekitar 5-10 ml dari vena, 2 jam setelah makan pagi atau siang.
Mendeteksi adanya kehamilan karena HCG adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta,
jumlah darah yang diperlukan sekitar 5-10 ml dari vena.
k) Hematokrik
Mendeteksi adanya anemia, kehilangan darah, ginjal kronik serta defisiensi vit B, peningkatan
hematokrik adanya dehidrasi, asidosis, trauma dan lain-lain, jumlah darah yang diperlukan
sekitar 5-10 ml dari vena
l) Hemoglobin ( Hb )
Mendeteksi adanya anemia dan penyakit ginjal, peningkatan Hb. Mengindikasikan adanya
dehidrasi, PPOK dan CHF dan lain-lain. Jumlah darah yang diperlukan sekitar 5-10 ml dari vena.
m) Trombosit
Mendeteksi variasi trombosit, monitor terapi heparia defesiensi faktor pembekuan, jalan darah
yang diperlukan sekitar 7-10 ml dari vena, pengambilan 1 jam sebelum pemberian dosis
heparin.Pemeriksaan lainnya yang menggunakan spesimen darah antara lain kadar elektrolit
dalam darah, masa protombin, progesteron, prolaktin, serum krolaktin, kortisol, kolesterol, dan
lain-lain.
2. Pemeriksaan Urine
a. Kegunaan
1) Urine Sewaktu
2) Urine Pagi
Dikeluarkan sewaktu pasien bangun tidur.
4) Urine 24 jam
c. Persiapan Alat.
1) Asam Urat
Mendeteksi penyakit ginjal, eklampsia, keracunan timah hitam, leukimia dengan diet tinggi
purin, ulseratif kolitis dan lain-lain, urin yang dibutuhkan tampungan urin 24 jam.
2) Bilirubin
Mendeteksi penyakit obstruktif saluran empedu, hepar, kanker hepar. urine yang dibutukan
sekitar 5 tetes.
Mendeteksi adanya kehamilan karena HCG adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta, dalam
pengambilan urine dianjurkan klien untuk puasa cairan 8-12 jam, urine 24 jam yang diperlukan
sekitar 60 ml.
3. Pemeriksaan Feces
a. Pengertian
Menyiapkan faeses untuk pemeriksaan laboratorium dengan cara pengambilan yang tertentu.
b. Tujuan
Untuk menegakan diagnosa dengan cara mendeteksi adanya kuman Salmonella, Shigella,
Scherichia Coli, Staphylococcus.
Untuk pemeriksaan lengkap meliputi warna, bau, konsistensi, lendir, darah, dan telur cacing.
Tinja yang diambil adalah tinja segar.
d. Persiapan alat
1) Mendekatkan alat
2) Memberi tahu pasien
3) Mencuci tangan
4) Memasang perlak pengalas dan sampiran
5) Melepas pakaian bawah pasien
6) Mengatur posisi dorsal recumbent
7) Memakai Hand scoon
8) Telunjuk diberi vaselin lalu dimasukkan kedalam anus dengan arah ke atas kemudian diputar
ke kiri dan ke kanan sampai teraba tinja
9) Setelah dapat, dikeluarkan perlahan-lahan lalu dimasukkan kedalam tempatnya
10) Anus dibersihkan dengan kapas lembab dan keringkan dengan tissue
11) Melepas hand scoon
12) Merapikan pasien
13) Mencuci tangan. Untuk pemeriksaan kultur (pembiakan) pengambilan tinja dengan cara steril.
Caranya sama dengan cara thoucer, tetapi alat-alat yang digunakan dalam keadaan steril.
Sputum adalah bahan yang keluar dari bronchi atau trakea, bukan ludah atau lendir yang keluar
dari mulut, hidung atau tenggorokan.
b. Tujuan
Mengetahui basil tahan asam dan mikroorganisme yang ada dalam tubuh pasien sehingga
diagnosa dapat ditentukan serta mendeteksi adanya kuman seperti Tubercolosis Pulmonal,
Pneumonia Bakteri, Bronkhitis Kronis, Bronkhietaksis.
c. Indikasi
Pasien yang mengalami infeksi atau peradangan saluran pernafasan (apabila diperlukan).
d. Persiapan Alat
1) Menyiapkan alat
2) Memberitahu pasien
3) Mencuci tangan
4) Mengatur posisi duduk
5) Memasang perlak pengalas dibawah dagu dan menyiapkan bengkok
6) Memakai hand scoon
7) Meminta pasien membatukkan dahaknya ke dalam tempat yang sudah disiapkan (sputum pot)
8) Mengambil 5 cc bahan, lalu masukkan ke dalam botol
9) Membersihkan mulut pasien
10) Merapikan pasien dan alat
11) Melepas hand scoon
12) Mencuci tangan
1. HB (HEMOGLOBIN)
Hemoglobin adalah molekul di dalam eritrosit (sel darah merah) dan bertugas untuk mengangkut
oksigen. Kualitas darah dan warna merah pada darah ditentukan oleh kadar Hemoglobin.
Nilai normal Hb :
Anak 33 -38%
Pria dewasa 40 48 %
Wanita dewasa 37 43 %
Penurunan HMT terjadi pada pasien yang mengalami kehilangan darah akut (kehilangan darah
secara mendadak, misal pada kecelakaan), anemia, leukemia, gagalginjal kronik, mainutrisi,
kekurangan vitamin B dan C, kehamilan, ulkus peptikum (penyakit tukak lambung).
Peningkatan HMT terjadi pada dehidrasi, diare berat, eklampsia (komplikasi pada kehamilan),
efek pembedahan dan luka bakar, dll
Peningkatan eosinofil terdapat pada kejadian alergi, infeksi parasit, kankertulang, otak, testis,
dan ovarium. Penurunan eosinofil terdapat pada kejadian shock, stres, dan luka bakar.
b. Basofil
Basofil adalah salah satu jenis leukosit yang jumlahnya 0,5 -1% dari seluruh jumlah leukosit, dan
terlibat dalam reaksi alergi jangka panjang seperti asma, alergi kulit, dan lain-lain.Nilai normal
dalam tubuh: 0 -1%
Peningkatan basofil terdapat pada proses inflamasi (radang), leukemia dan fase penyembuhan
infeksi.
Penurunan basofil terjadi pada penderita stres, reaksi hipersensitivitas (alergi) dan kehamilan
c. Limposit
Salah satu leukosit yang berperan dalam proses kekebalan dan pembentukan antibodi. Nilai
normal: 20 35% dari seluruh leukosit.
Peningkatan limposit terdapat pada leukemia limpositik, infeksi virus, infeksi kronik, dll.
Penurunan limposit terjadi pada penderita kanker, anemia aplastik, gagal ginjal, dll.
d. Monosit
Monosit merupakan salah satu leukosit yang berinti besar dengan ukuran 2x lebih besar dari
eritrosit sel darah merah), terbesar dalam sirkulasi darah dan diproduksi di jaringan limpatik.
Nilai normal dalam tubuh: 2 8% dari jumlah seluruh leukosit.
Peningkatan monosit terdapat pada infeksi virus, parasit (misalnya cacing), kanker, dll.
e. Eritrosit
Sel darah merah atau eritrosit berasal dari Bahasa Yunani yaitu erythros berarti merah dan kytos
yang berarti selubung. Eritrosit adalah jenis se) darah yang paling banyak dan berfungsi
membawa oksigen ke jaringan tubuh. Sel darah merah aktif selama 120 hari sebelum akhirnya
dihancurkan. Pada orang yang tinggal di dataran tinggi yang memiliki kadar oksigen rendah
maka cenderung memiliki sel darah merah lebih banyak.
Masa Perdarahan
Pemeriksaan masa perdarahan ini ditujukan pada kadar trombosit, dilakukan dengan adanya
indikasi (tanda-tanda) riwayat mudahnya perdarahan dalam keluarga.
Nilai normal:
Masa Pembekuan
Merupakan pemeriksaan untuk melihat berapa lama diperlukan waktu untuk proses pembekuan
darah. Hal ini untuk memonitor penggunaan antikoagulan oral (obat-obatan anti pembekuan
darah). Jika masa pembekuan >2,5 kali nilai normal, maka potensial terjadi perdarahan.
Normalnya darah membeku dalam 4 8 menit (Metode Lee White).
Penurunan masa pembekuan terjadi pada penyakit infark miokard (serangan jantung), emboli
pulmonal (penyakit paru-paru), penggunaan pil KB, vitamin K, digitalis (obat jantung), diuretik
(obat yang berfungsi mengeluarkan air, misal jika ada pembengkakan).
Perpanjangan masa pembekuan terjadi pada penderita penyakit hati, kekurangan faktor
pembekuan darah, leukemia, gagal jantung kongestif.
6. Laju Endap Darah (Led)
LED untuk mengukur kecepatan endap eritrosit (sel darah merah) dan menggambarkan
komposisi plasma serta perbandingannya antara eritrosit (sel darah merah) dan plasma. LED
dapat digunakan sebagai sarana pemantauan keberhasilan terapi, perjalanan penyakit, terutama
pada penyakit kronis seperti Arthritis Rheumatoid (rematik) dan TBC.
Peningkatan LED terjadi pada infeksi akut lokal atau sistemik (menyeluruh), trauma, kehamilan
trimester II dan III, infeksi kronis, kanker, operasi, luka bakar.Penurunan LED terjadi pada gagal
jantung kongestif, anemia sel sabit, kekurangan faktor pembekuan, dan angina pektoris (serangan
jantung). Selain itu penurunan LED juga dapat disebabkan oleh penggunaan obat seperti aspirin,
kortison, quinine, etambutol.
Nilai normal laju endap darah: pada laki-laki (< 15 mm/jam) dan pada perempuan (< 10
mm/jam).
7. G6PD (Glukosa 6 Phosfat Dehidrogenase)
Merupakan pemeriksaan sejenis enzim dalam sel darah merah untuk melihat kerentanan
seseorang terhadap anemia hemolitika. Kekurangan G6PD merupakan kelainan genetik terkait
gen X yang dibawa kromosom wanita.
Nilai normal dalam darah yaitu G6PD negatif
Penurunan G6PD terdapat pada anemia hemolitik, infeksi bakteri, infeksi virus, diabetes
asidosis.
Peningkatan G6PD dapat juga terjadi karena obat-obatan seperti aspirin, asam askorbat (vitamin
C) vitamin K, asetanilid.
Dewasa 9-11 mg/dl (di serum) ; <150 mg/24 jam (di urin & diet rendah
Ca); 200 300 mg/24 jam (di urin & diet tinggi Ca)
Anak 9 -11,5 mg/dl
Bayi 10 -12 mg/dl
Bayi baru lahir 7,4 -14 mg/dl.
Penurunan kalsium dapat terjadi pada kondisi malabsorpsi saluran cerna, kekurangan asupan
kalsium dan vitamin D, gagal ginjal kronis, infeksi yang luas, luka bakar, radang pankreas, diare,
pecandu alkohol, kehamilan. Selain itu penurunan kalsium juga dapat dipicu oleh penggunaan
obat pencahar, obat maag, insulin, dll.
Peningkatan kalsium terjadi karena adanya keganasan (kanker) pada tulang, paru, payudara,
kandung kemih, dan ginjal. Selain itu, kelebihan vitamin D, adanya batu ginjal, olah raga
berlebihan, dll, juga dapat memacu peningkatan kadar kalsium dalam tubuh.
PEMERIKSAAN REDUKSI
Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya glukosa dalam urin dengan menggunakan reagen
Benedict, Fehling, dll. Hasil dinyatakan dengan:
H. ANALISA SPERMA
Merupakan pemeriksaan dengan bahan sperma untuk melihat jumlah, volume cairan, persentase
sperma matang, pergerakan, dll. Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan penyebab
kemandulan pada pria.
Volume urine dipengaruhi oleh umur, intake, aktifitas, perspirasi, fungsi ginjal.
a. Poliuria (peningkatan volume urine, > 2000 mL/24 jam)
Ditemukan pada Diabetes melitus, diabetes inpidus, glomerulo nefritis kronik, saat keadaan
edema menghilang, masa penyembuhan febris akut.
b. Oligouria (penurunan volume urine, 300-700 mL/24 jam)
Ditemukan pada glomerulo nefritis akut (GNA), aklamsia, diare berat, muntah-muntah hebat,
terlalu banyak Demam, Dekompensasi kardis.
c. Anuria (tidak ditemukan urin, <300 mL/24 jam )
Warna
Normal: kuning muda, disebabkan oleh pigmen urine urochrom dan urobili, dipengaruhi oleh
makanan, obat, penyakit tertentu. Faktor yang mempengaruhi warna urine:
a. Konsentrasi urin: makin pekat makin gelap warnanya
b. Keasaman urin: makin alkalis warna urin makin gelap
c. Pigmen-pigmen abnormal dalam urin dan obat-obatan
Merah: ada darah, porfobilin, obat.
Hijau : ada kuman
Coklat :bilirubin (seperti air teh), hematin
Hitam : darah, obat
Seperti air susu : pus, getah prostat, chylus (lemak), bakteri.
Kejernihan / kekeruhan
Normal: jernih
Bila keruh, mungkin desebabkan oleh bakteri, kristal, posfat, urat, eritrosit, epitel.
Nubecula: urine jernih jika dibiarkan/didinginkan menjadi keruh ringan, kerena ada endapan
lendir, urat, fospat, epitel, leukosit, bakteri.
Berat jenis
Bj urine normal: 1.003 1.03
Bj urine dipengaruhi oleh jumlah urine, komposisi urine,fengsi pemekatan ginjal.
Bj urine tingggi : Diabetes Melitus, nefrotis akut, demam.
Bj urine rendah :stadium terminal nefritis.
Pengukuran Bj urine dengan menggunakan Urinometer
Hasil pemeriksaan BJ urin harus selalu dikoreksi dengan:
1. Suhu ruang:
Tiap 30C di atas suhu tera, maka hasil pembacaan ditambah 1
Tiap 30C di bawah suhu tera, maka hasil pembacaan dikurang1
2. Kadar glukosa urin:
Tiap 1% glukosa maka hasil pembacaan di kurang 4
3. Kadar protein urin:
Tiap 1% protein maka hasil pembacaan dikurang 3
Bau
Normal: aromatis
Bau amoniak:perombakan ureum oleh bakteri pada infeksi ureter.
Bunga layu: ketonuria
Busuk: perombakan protein pada ureter.
Bau yang berasal dari makanan dan minumam (Normal)
pH
Normal; 4,5 8,0 atau rata-rata 6,4 -7
Pengukuran pH urine dengan kertas lakmus, kertas nitrazin, pH meter
Jika pH alkalis :retensi urine pada kandung kemih, sistitis kronis, anemia, muntah yang hebat.
Jika pH asam : assidosis, demam, diet protein, pielonefritis.
Cara pemeriksaan:
a. 5 ml urin masukkan dalam tabung centrifuge
b. Pusingkan 1500 rpm selama 5 menit,
c. Supernatan dipisahkan ke tabung lain,
d. Sedimen diteteskan diatas obyek gelas, tutup dengan deck gelas
e. Sediaan diperiksa dengan mikroskop dengan perbesaran obyektif 10 dan 40 kali
Yang dapat dilihat:
a. Unsur Organik
1. Sel darah
Eritrosit: ditemukan pada pasien hematuria pada trauma ginjal, tumor ginjal, TBC ginjal
Bentuk bundar
Batas jelas
Warna kuning muda
Ukuran 7m
Normal 0-1 /lpb
Leukosit: ditemukan padda pasien leukosituria, pada sistitis, pielonefritis.
Bentuk bundar
Batas tidak jelas
Sitoplasma banyak berbutir
ukuran 11m
Normal <6/lpb
2. Silinder
Yaitu cetakan protein yang terjadi di tubuli. Syarat terbentuknya: adanya proteinuria, suassana
asam, oligouria anuria
Yang ditemukan = silinder hialin, silinder granuler, silinder eritrosit, silinder leukosit. (nama
sesuai dengan sel/strukturyang menempel)
3. Epitel
Berasal dari ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Normal selalu terdapat dalam urin.
Bertambah banyak pada penderita glomerulonefritis . Positif pada radang selaput lendir pada
traktus urinarium.
4. Benang lendir
Yaitu epitel yang mengandung lemak, berasal dari sindroma nefrotik (SN)
6. Bakteri
b. Unsur anorganik
Dalam urin alkalis : fosfat, Ca. Karbonat, ammonium urat, fosfat amorf
Pada keadaan normal tidak ditemukan glukosa didalam urine. Karena molekul glukosa besar dan
ginjal akan menyerap kembali hasil filtrasi dari glumerulus.
Glukosuria yaitu adanya ditemukan glukosa didalam urine yang melebihi kadar normalny/ekresi
glukosa kedalam urine.
1. Tanpa hiperglikemia
Terjadi pada:
Glukosa renal yaitu, glukosa dibuang ke air kemih meskipun kadar glukosa didalam darah
normal. Hal ini terjadi karena adanya kelainan fungsi di tubuluss renalis.
Alkalimentasi
Kehamilan
2. Dengan hiperglikemia
Terjadi pada :
Diabetes melitus Karena kadar glukkosa didalam darah meningkat, karena kekurangan insulin.
Sehingga nefron diginjal tidak bisa menyerap kembali kelebihan glukosa karena melewati nilai
ambang ginjal (ambang glikosa di ginjal : > 170 mg/dL). Makanya kelebihan glukosa dibuang ke
urine.
Hipertiroid
Hiperglikemia: suatu keadaan dimana kadar glukosa didarah meningkat dari normal (N : 60 -120
g/dL).
Hipoglikemia: suatu keadaan dimana kadar glukosa didarah rendah dari normah.
1. Berdasarkan reduksi ion Cu. Prinsip: dalam suasan alkali kuat panas gula- gula (reduktor)
dalam urine akan mereduksi ion cupri (Cu++) menjadi cupro (Cu+), bisa dalam bentuk CuOH
(kuning ) atau Cu2O (merah) tergantung jumlah reduktor dalam urine.
2. Berdasarkan enzimatik (carik celup). Prinsip: glukosa dan O2 dengan bantuan enzim glukosa
oksidase dirubah menjadi gluconic acid dan H2O2, H2O2 dengan adanya peroksidase sdirubah
menjadi H2O dan On. On akan mengoksidasi indikator warna pada kertas tes. Intensitas warna
yang timbul sesuai dengan konsentrasi glukosa dalam sampel.
Pemeriksaan kualitatif: Untuk melihat ada / tidaknya glukosa didalam sampel urine.
Metode fehling
Kerugian metoda Fehling : kurang spesifik, karena reagen fehling mengnadung basa kuat (KOH)
akibatnya semua reduktor terdeteksi sebagai glukosa.
Pemeriksaan semi kuantitatif: Untuk memprediksi kadar glukosa yang terkandung didalam
sampel urine.
Metoda:
Tes enzimatik
Normal : 10 mg/dL
Proteinuria adalah adanya protein yang ditemukan didalam urine yang melebihi kadar
normalnya. Proteinuria disebut juga dengan albuminuria.
Tingkatan Proteinuria:
1. Proteinuria fisiologis
Ditemukan protein dalam urine tetapi kelainan yang terjadi tidak menandakan adanya indikasi
penyakit. Normalnya tidak boleh sampai + 1.
a. Wanita hamil (karena pada ssaat hamil assupan gizi bertambah/meningkat, termasuk protein
dan dalam darah kadar protein meningkat sehingga ginjal tidak dapat menyaring kelebihan
karena melewati ambang ginjal.)
b. Demam
c. Hipertensi
d. Stres
e. Kerja berat
2. Proteinuria patologis
a. Pre renal: proteinuria yang disebabkan oleh kerusakan organorgan sebelum ginjal misalnya
hati. Ditemukan pada penyakit:
Sirosis hepatic
Meningnitis
Ascites
Febris
b. Renal: proteinuria yang disebabkan oleh kerusakan organ ginjal. Ditemukan pada penyakit:
c. Post renal: proteinuria yang disebabkan oleh kerusakan organ- organ setelah ginjal, misalnya
saluran fesikaurinaria, ureter. Ditemukan pada penyakit :
Urethritis
Sistitis
Diposting oleh Rikard 'Antala' Baek di 07.13