Professional Documents
Culture Documents
MOTOR DC SHUNT
Drianto Darmawan
1215020032
DEPOK
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Motor arus searah (motor DC) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan
motor DC telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau
terkadang disebut AC Shunt Motor. Motor DC telah memunculkan kembali Silicon
Controller Rectifier yang digunakan untuk memfasilitasi kontrol kecepatan pada
motor. Mesin listrik dapat berfungsi sebagai motor listrik apabila didalam motor listrik
tersebut terjadi proses konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik
merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor dan mengangkat
bahan. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri.
Motor listrik terkadang disebut kuda kerja nya industri sebab diperkirakan bahwa
motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. Sedangkan untuk
motor DC itu sendiri memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan jangkar
dan kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Pada motor DC kumparan
medan disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor
(bagian yang berputar). Motor DC sering dimanfaatkan sebagai penggerak pintu geser
otomatis dan dalam rangkaian robot sederhana. Motor DC memiliki manfaat yang sangat
banyak dalam kehidupan sehari-hari dan dalam dunia industri. Motor DC memudahkan
pekerjaan sehingga proses industri dapat berjalan efisien. Semakin banyak industri yang
berkembang, maka akan semakin banyak mesin yang digunakan. Semakin banyak mesin
yang digunakan, maka semakin banyak penggunaan motor DC.
B. Tujuan Praktikum
Dalam percobaan ini, diharapkan praktikan dapat :
1. Mengoperasikan motor DC shunt
2. Menjelaskan prinsip kerja motor DC shunt
3. Menjelaskan pengamatan tentang karakteristik motor arus searah secara umum
dan motor DC shunt secara khusus
BAB II
DASAR TEORI
Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada kumparan
medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut
stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar).
Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak
langsung/direct-unidirectional. Motor DC memiliki 3 bagian atau komponen utama untuk dapat
berputar sebagai berikut.
Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi
kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur:
E = KN
Torque (T) :
Dimana:
Jenis-Jenis Motor DC
Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited, Jika arus medan dipasok dari sumber
terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/separately excited.
Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited, Pada jenis motor DC sumber daya sendiri di bagi
menjadi 3 tipe sebagi berikut :
Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu
setelah kecepatannya berkurang) dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial
dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan
dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan
(kecepatan bertambah).
Motor DC Tipe Seri
Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan
dinamo (A). Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo.
Karakter dari motor DC tipe kompon/gabungan ini adalah, makin tinggi persentase
penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi
pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
E1
A1
E1 Ia
V
E2
V E2
B2
A A
A
BAB IV
ANALISA DATA
If (A) n (rpm)
0.5 2540
0.45 2580
0.4 2650
0.35 2730
0.3 2850
0.28 2890
Grafik If Terhadap n
2950
2900
2850
2800
n (rpm)
2750
2700
2650
2600
2550
2500
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
If (A)
Ia (A) n (rpm)
0.945 2650
0.756 2340
0.7 1730
0.65 1560
Grafik Ia terhadap n
3000
2500
2000
n (rpm)
1500
1000
500
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
Ia (A)
Hubungan antara Ia dengan n adalah berbanding lurus. Hubungan ini didapatkan dari
persamaan : Ia = (penggabungan rumus pada dasar teori)
5.1 Kesimpulan
Pengaturan kecepatan motor shunt dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni pengaturan
fluksi dan pengaturan arus jangkar. Fluksi mempunyai hubungan terbalik dengan putaran motor,
bila fluksi diturunkan, putaran motor malah bertambah, dan sebaliknya. Arus jangkar mempunyai
hubungan yang berbanding lurus dengan putaran motor. Bila nilai arus jangkar diturunkan, nilai
putaran akan menurun, hal ini juga berlaku sebaliknya.
5.2 Saran