Pengaruh Posisi Persalinan merupakan proses dimana Desain penelitian yang Lama persalinan kala II dengan posisi Ada pengaruh yang Persalinan Antara bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar digunakan deskriptif lateral sebesar 2.03 jam, dengan besar signifikan posisi Lateral Posisi Lateral dari rahim ibu, persalinan di anggap korelasi. Pendekatan standar deviasi sebesar 0.29 dimana lama dengan Posisi Lithotomy Dengan Posisi normal jika prosesnya terjadi pada usia yang digunakan Cross persalinan kala II maksimal sebesar 1.55 terhadap lama persalinan Lithotomy Terhadap cukup bulan/ setelah melalui 37 minggu Sectional. Teknik jam. Sedangkan posisi lithotomy sebesar kala II Ibu Primigravida Lama Persalinan tanpa adanya penyulit. sampel adalah accidental 1.79 jam, dengan besar standar deviasi di Rumah Beralin Mardi Kala II Ibu Dari data yang di ambil dari Profil Data sampel, sampel sebanyak sebesar 0.34 dimana lama persalinan kala Rahayu Semarang. Saran Primigravida Di Kesehatan Indonesia Tahun 2011, di 44 responden. II maksimal sebesar 2.31 jam Dari hasil untuk ibu dengan proses Rumah Bersalin dapatkan data bayi lahir hidup di penelitian di Rumah bersalin Mardi persalinan dapat Mardi Rahayu Indonesia sebanyak 4.500.582 jiwa Rahayu Semarang, tentang posisi dijadikan bahan Semarang Tahun Persalinan normal dipengaruhi oleh 5 persalinan menunjukan bahwa rata-rata pertimbangan untuk 2014 faktor penting, yaitu passenge (janin dan lama persalinan kala II dengan posisi posisi persalinan plasenta), passageway (jalan lahir), lithotomy sebesar 18.32 sedangkan posisi (Fanny Sukma Aji, powers (kekuatan mendorong janin Lateral sebesar 26.68. Hal ini sejalan Wagiyo keluar), position (posisi ibu), dan dengan penelitian (Dyah Fajarsari 2009) M.Kep.,Sp.Mat, psychologic. Gangguan pada faktor P menunjukkan pada kelompok posisi Eliza Skep.M.Kep) dapat menyebabkan ibu mengalami Mc.Robert lebih cepat dibandingkan kesulitan persalinan (Bobak, 2004, hlm. dengan posisi Lithotomi. 74). Total sampel 44 responden, dibagi menjadi Dari hasil penelitian Dyah Fajarsari dua kelompok yaitu 22 kelompok posisi Efektifitas Posisi Persalinan Mc.Robert persalinan lithotomy dan 22 kelompok Dan posisi Lithotomy Pada Proses posisi persalinan lateral. Hasil uji Mann Persalinan Kala II Primipara Di RSU whitney test nilai p= 0.031 atau <0.05 Banyumas Tahun 2009. Menunjukan maka ada pengaruh yang signifikan posisi bahwa hasil yg didapatkan fase posisi Lateral dengan Posisi Lithotomy terhadap lithotomy adalah 44,9 menit waktu rata- lama persalinan kala II Ibu Primigravida di rata untuk proses persalinan kala II, Rumah Beralin Mardi Rahayu Semarang. sedangkan fase posisi Mc.Robert di Persalinan kala II merupakan fase dapatkan hasil waktu rata- rata adalah pengeluaran bayi, dengan lama pada 33,3 menit proses persalinan kala II. primipara menghabiskan waktu selama 2 Jadi, tahap ke dua / Mc.Robert lebih jam untuk bayi melewati serviks yang efektif dari pada penggunaan posisi berdilatasi pada jalan lahir. Ibu akan lithotomy dengan p= 0,000. merasakan tekanan yang kuat di daerah perineum. Pada primipara akan berlangsung lebih lama dibandingkan pada multipara, karena ibu primipara belum memiliki pengalaman melahirkan sehingga otot-otot jalan lahir masih kaku dan belum dapat mengejan dengan baik sedangkan pada multipara sudah memiliki pengalaman bersalin sehingga otot-otot jalan lahir lebih fleksibel. Senam Hamil Salah satu sebab tingginya kematian Penelitian ini Hasil penelitian sebagian besar adalah Adanya pengaruh yang Mempercepat maternal dan perinatal di Indonesia dan menggunakan rancangan responden yang mengikuti senam hamil bermakna antara senam Proses Persalinan negara-negara berkembang lainnya observasional analitik sebanyak 23 responden (54,8%) sisanya hamil terhadap lama Kala II. adalah akibat lamanya persalinan. Ada 5 dengan pendekatan tidak mengikuti senam hamil sebanyak 19 persalinan kala II pada faktor penyebab lamanya persalinan retrospektif. Jumlah responden (45,2%). Menurut Mulyani ibu bersalin (p = 0,001 < (Eniyah, yaitu tenaga (power), jalan lahir sampel total sebanyak 24 senam hamil dapat dilakukan sekali 0,05). Saran kepada Machmudah, (passage), janin (passanger), psikologis responden yaitu 12 kasus seminggu atau maksimal 3 kali seminggu wanita hamil mulai Pawestri) respon,dan penolong. Kelainan pada (kelompok yang dalam waktu kurang lebih 45 menit sekali mempersiapkan sejak faktor tenaga bisa disebabkan karena mengikuti senam hamil), senam (Media Indonesia, 2005). Senam dini dalam menghadapi terjadinya inersia (his yang tidak sesuai dan 12 kontrol hamil adalah terapi latihan gerak untuk proses persalinan dengan dengan fasenya), inkoordinit (his tidak (kelompok yang tidak mempersiapkan ibu hamil secara fisik atau pemeriksaan hamil dan teratur) dan tetanik (his yang terlampau mengikuti senam hamil). mental, pada persalinan cepat, aman dan mengikuti secara patuh kuat). Hal tersebut dapat menyebabkan spontan (Widianti, 2010). dalam melaksanakan kemacetan persalinan. Upaya yang bisa Sebagian besar responden dengan senam hamil dilakukan ibu hamil agar persalinan persalinan kala II normal sebanyak 31 berjalan lancar dapat dikendalikan responden (73,8%), sisanya adalah dengan melakukan senam hamil. Senam responden dengan persalinan kala II tidak hamil merupakan program latihan bagi normal sebanyak 11 responden (26,2%). ibu hamil sehat untuk mempersiapkan Menurut Saifudin (2002), persalinan kala kondisi fisik menjaga kondisi otot-otot II adalah proses pengeluaran buah dan persendian yang berperan dalam kehamilan dengan pembukaan lengkap proses persalinan. dari serviks dan berakhir dengan lahirnya Berdasarkan pengambilan data di Rumah bayi. Bersalin Ngudi Waras Semarang pada Hasil penelitian ini diperoleh 19 responden bulan Agustus 2012 terhadap 20 ibu yang tidak mengikuti senam hamil di nifas yang hamil mengikuti program antaranya 11 responden persalinan kala II senam hamil. Walaupun 17 ibu (75%) berjalan dengan normal, sedangkan 8 persalinannya berjalan normal, namun 3 responden persalinan kala II tidak normal. ibu (25%) dijumpai persalinannya Disebabkan karena responden yang tidak berjalan tidak normal di antaranya 1 ibu mengikuti senam hamil lebih banyak dari ketuban pecah dini dan 2 ibu partus lama paritas multipara (anak kedua selanjutnya). (Rumah Bersalin Ngudi Waras Menurut Wiknjosastro (2002) paritas Semarang, 2012) multipara beresiko kurangnya persiapan perhatian dalam menghadapi persalinan. Pada 23 responden yang mengikuti senam hamil di antaranya 20 responden persalinan kala II berjalan dengan normal dan lebih singkat, sedangkan 3 responden persalinan kala II tidak normal dan lebih lama. Disebabkan karena 3 reponden yang mengikuti senam hamil dengan frekuensi senam hamil kurang dari 3 kali dibandingkan 20 responden yang mengikuti senam hamil frekuensi senam hamil lebih dari 3 kali maka semakin elastis pula otot-otot panggul sudah dipersiapkan untuk melakukan proses persalinan. Teori tersebut diperkuat oleh teori yang dijelaskan oleh Evariny (2007), manfaat lain dari pelaksanaan senam hamil adalah melatih pernafasan agar ibu dapat bernafas untuk mengejan dengan baik sehingga dapat memberi oksigen yang cukup bagi bayi yang dikandungnya. Pengaruh Nyeri intra natal disebabkan oleh adanya Teknik pengambilan Diketahui tingkat nyeri kelompok Terdapat pengaruh yang Pembacaan Dzikir kontraksi dinding rahim, adanya proses sampel menggunakan eksperimen tanpa kelompok kontrol signifikan antara sebelum Pada Ibu membuka dan menipisnya serviks, janin purposive sampling. sebelum membaca dzikir pada kala 1 fase dan sesudah Melahirkan turun ke dalam jalan lahir dan ketuban Desain penelitian pra aktif/pembukaan 3 (pre test) paling banyak dilakukan pembacaan Terhadap Tingkat didorong melalui jalan lahir. Ada dua eksperimen, dengan pada tingkat nyeri berat berjumlah 19 dzikir terhadap tingkat Nyeri Intra Natal Di upaya meminimalkan rasa nyeri yaitu rancangan pre test-post orang (63,3%). Setelah membaca dzikir nyeri kala I fase aktif Rumah Bersalin manajemen farmakologi dan test tanpa kelompok pada kala 1 fase aktif/pembukaan 10 (post pada ibu melahirkan di Fajar Yogyakarta nonfarmakologi. Pada sisi spiritual, yaitu kontrol. Sampel test) paling banyak pada tingkat nyeri Rumah Bersalin Fajar (Sri Sumaryani & dengan cara memperbanyak membaca penelitian berjumlah 30 berat berjumlah 22 orang (73,3%). Yogyakarta dengan p Indri Nurasa) dzikir saat menghadapi proses persalinan responden Selanjutnya nilai pre test dan post test value = 0,022. dengan adanya dukungan dari suami, tingkat nyeri yaitu 0,022 dengan p < 0,05. Membantu ibu dalam keluarga, teman dekat, dan tentunya Menunjukkan ada pengaruh yang memilih metode yang perawat. Berdzikir dapat dilakukan saat signifikan sebelum dan sesudah tepat dalam mengurangi seseorang merasa tertekan, cemas, pembacaan dzikir pada ibu melahirkan nyeri intra natal/ bahkan dalam keadaan nyeri terhadap tingkat nyeri intra natal. persalinan, khususnya Asumsi peneliti, membaca dzikir untuk dari sisi spiritual dengan mengurangi rasa gelisah yang dirasakan menambah model terapi akibat dari ketegangan otot yang terjadi membaca dzikir selama proses persalinan. Kegelisahan ibu melahirkan dalam penelitian ini berkurang setelah membaca dzikir. Ditandai dengan tidak adanya reaksi berteriak secara histeris pada ibu melahirkan sehingga terjadi pelebaran serviks dan mempermudah turunnya kepala bayi. Asumsi peneliti, saat seseorang merasakan nyeri, hormon endorphin yang dihasilkan menjadi lebih tinggi, dan pembacaan dzikir untuk menurunkan sekresi hormon kortisol, membuat kerja otak seimbang dan menurunkan down regulator reseptor GABA, serta adanya keselarasan pada tubuh dan melepaskan hormon endorphin. Hal itu akan berdampak nyeri yang dirasakan melahirkan menjadi berkurang. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian awal yang dilakukan oleh Prof Dr Fanani, SpKJ (K), metode terapi religi, merupakan bisa menurunkan ketegangan otot hingga 60%, sementara itu jika diperdengarkan menggunakan yang lainnya (bukan menggunakan Al Quran), ketegangan otot itu hanya turun 30% (Kusumastuti, 2007 Pengaruh Hypnosis merupakan salah satu bagian Penelitian kuantitatif, Diketahui bahwa tingkat nyeri sebelum Tingkat nyeri responden Hypnotherapy dari Human mind control system yaitu rancangan penelitian perlakuan sebagian besar responden sebelum hypnotherapy Terhadap kemampuan didalam mengontrol alam Quasi Experiment mengalami nyeri pada tingkat nyeri rata-rata adalah Penurunan Nyeri pikir manusia sehingga mampu dengan Pretest postest menggelisahkan, yaitu sebanyak 12 menggelisahkan. Pada Ibu Intranatal mengendalikan Design. Populasi dalam responden (67%), hal ini disebabkan oleh Sedangkan sesudah Kala I Di RB alur gelombang otak, yaitu dengan penelitian ini adalah ibu kondisi intranatal kala I, dimana semakin hypnotherapy rata-rata Kharisma Husada membuka gelombang alpha otak intranatal kala I yang ada meningkatnya kontraksi atau his, maka adalah nyeri ringan. Kartasura manusia baik sebagai self hypnosis. di RB Kharisma Husada tingkat nyeri pada wanita intranatal akan Dengan hasil ada Kunci dari hypnosis adalah adanya Kartasura. Sedangkan meningkat. Sedangkan tingkat nyeri pengaruh yang signifikan (Pipit Galih Tri kekuatan sugesti/ keyakinan terhadap sampel sebanyak 18 ibu sesudah perlakuan sebagian besar pemberian hypnotherapy Fajarwati, Winarsih sesuatu hal yang positif yang muncul, bersalin menggunakan responden mengalami nyeri pada tingkat terhadap penurunan nyeri Nur Ambarwati) sehingga akan memberikan energi positif teknik accidental nyeri ringan yaitu sebanyak 14 responden pada ibu intranatal kala I bagi suatu tindakan yang dilakukan. Hal Sampling (78%). Hasil pengujian juga menunjukkan di RB. Kharisma Husada inilah yang sering disebut bahwa skor nyeri sebelum perlakuan Kartasura (p-value = hypnoanesthesia. Keberhasilan sebesar 2,56 sedangkan pada sudah 0,000) menerapkan metode hypnosis dalam pemberian hypnotherapy turun menjadi mengurangi bahkan menghilangkan rasa 1,39. Jadi, terdapat pengaruh yang nyeri (hypnoanesthesi) yang dialami signifikan pemberian hypnotherapy tubuh manusia sebagai respon terhadap terhadap penurunan nyeri pada ibu suatu trauma ataupun adanya intervensi intranatal kala I di B Kharisma Husada terhadap jaringan. Persalinan dimulai Kartasura. (inpartu) sejak uterus berkontraksi Hypnotherapy dilakukan dengan menyebabkan perubahan pada serviks mengarahkan ibu intranatal kala I untuk (membuka dan menipis) dan berakhir melakukan pernafasan dalam sebagai dengan lahirnya plasenta secara lengkap. upaya untuk mengalihkan perhatian dalam Rasa nyeri pada persalinan dapat kenali pikirannya atau sugesti kepada ibu dengan perubahan afektif meliputi terhadap rasa nyeri yang dirasakannya. peningkatan cemas, mengerang, Hasil ini sejalan dengan penelitian Elok menangis, gerakan tangan (yang Yulidaningsih, (2006) tentang Pengaruh menandakan rasa nyeri) dan ketegangan Teknik Relaksasi Progresif Terhadap otot yang sangat diseluruh tubuh. Oleh Kemajuan Persalinan Pada Ibu Inpartu karena itu pemakaian hipnosis pada Primigravida Kala I Fase Aktif di persalinan dapat menghambat sinyal RB/BKIA Aisyiyah Bandung Tulung nyeri mencapai otak. Nyeri persalinan Agung. Penelitian ini menyimpulkan merupakan suatu kondisi yang fisiologis bahwa relaksasi progresif pada ibu inpartu dimulai timbul pada persalinan kala I primigravida mempunyai efek pada fase laten dan fase aktif. Nyeri berasal frekuensi kontraksi uterus, durasi kontraksi dari kontraksi uterus yang kuat dan uterus dan pembukaan serviks. dilatasi serviks serta rasa seperti ingin BAB. Dengan hipnosis, dapat meningkatkan kadar endophrin dalam tubuh. Endophrin adalah neuropeptide yang dihasilkan tubuh pada saat relaks/ tenang. Hal tersebut dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri. Pada saat ibu stress, endophrin terhalang oleh kortisol. Pengaruh Intervensi Persalinan ditandai dengan adanya Desain penelitian Pra- Menunjukkan bahwa intensitas nyeri Ada pengaruh intervensi Akupresur Dalam peningkatan aktivitas miometrium secara Experiment tanpa responden sesudah dilakukan akupresur akupresur dalam proses Proses Distraksi bermakna sehingga kontraksi menjadi menggunakan kelompok mengalami penurunan. Sebelum di distraksi pasien intranatal Pasien Intranatal teratur dan menimbulkan rasa nyeri kontrol. Populasi dan lakukan akupresur mayoritas intensitas untuk menurunkan nyeri Untuk Menurunkan (Handerson, 2005). Nyeri pada proses sampel diambil dari nyeri responden mengalami nyeri berat persalinan dengan hasil Nyeri Persalinan Di persalinan diakibatkan karena Semua pasien inpartu sebanyak 7 responden (70%) dan hanya 3 sebelum dilakukan Wilayah Kerja peregangan dan robekanselama kala 1 di wilayah kerja responden (30%) mengalami nyeri sedang. akupresur mayoritas Polindes kontraksi servik (Susilo, 2001). Polindes Sri Wahyuni Sedangkan sesudah di lakukan akupresur responden mengalami Sriwahyuni Akupresur disebut akupunktur tanpa Saronggi sebanyak 10 mayoritas intensitas nyeri responden nyeri berat sebanyak 7 Saronggi Sumenep jarum, atau pijat akupunktur, sebab teori responden. mengalami nyeri sedang sebanyak 6 responden sedangkan akupunktur yang menjadi dasar praktek responden (60%) dan hanya 4 responden sesudah dilakukan (Sri Sumarni dan acupressure (Sukanta,2003). Tehnik (40%) mengalami nyeri ringan. akupresur mengalami Zakiyah Yasin) distraksi merupakan metode untuk berdasarkan analisis dengan menggunakan penurunan didapat nyeri menghilangkan nyeri dengan cara Uji paired sample t-tes di dapatkan hasil p sedang sebanyak 6 mengalihkan perhatian pasien pada hal < (p = 0,000 < 0,05) maka dapat responden dan hanya 4 hal lain sehingga pasien akan lupa dikatakan bahwa Ho ditolak dan H1 responden mengalami terhadap nyeri yang dialami. diterima yang menunjukkan ada pengaruh nyeri ringan. Berdasarkan studi awal penelitian pada intervensi akupresur dalam proses distraksi tanggal 2-8 Oktober 2014 di wilayah pada pasien intranatal (primipara) untuk kerja Polindes Saronggi terdapat empat menurunkan nyeri persalinan. Secara ibu primipara yang menghadapi proses fisiologis teknik akupressur dapat persalinan dan berada pada kala 1 fase menurunkan nyeri, hal ini sesuai dengan aktif. Dari hasil observasi ada tiga ibu teori gate control dari Melzack dan Wall bersalin yang merasakan nyeri berat saat (1965) mengatakan bahwa impuls nyeri kontraksi berlangsung, ekspresi wajah dapat diatur atau bahkan dihambat oleh pucat, berkeringat dan berteriak mekanisme pertahanan di sepanjang sistem mengatakan sangat nyeri. Sedangkan saraf pusat. Teori gate control satu ibu bersalin mengeluhkan nyeri menggambarkan bahwa ada mekanisme sedang saat kontraksi. pintu gerbang terbuka pada ujung saraf Secara fisiologis nyeri selama persalinan ruas tulang belakang (spinal cord) yang disebabkan dua hal yaitu kontraksi rahim dapat meningkatkan atau menurunkan yang menyebabkan dilatasi dan aliran impuls saraf dari serat perifer penipisan servik dan iskemia rahim yaitu menuju sistem saraf pusat. Bila pintu penurunan aliran darah sehingga oksigen tertutup tidak ada nyeri dan bila pintu lokal mengalami defisit akibat kontraksi terbuka ada nyeri. Dalam hal ini, rasa nyeri miometrium (Bobak. 2004). Hal ini gating dikendalikan oleh aksi terjadi ketika otot-otot rahim penghambatan pada jalur nyeri. Adanya berkontraksi mendorong bayi keluar, rangsangan acupoints pada meridian dapat setiap kontraksi, kandung kemih, mengakibatkan gerbang kewalahan dengan rectum, tulang belakang dan tulang meningkatkan frekuensi impuls yang pada pubic menerima tekanan kuat dari rahim. akhirnya mengarah pada penutupan Nyeri bertambah ketika mulut rahim gerbang sehingga nyeri berkurang. Selain dalam keadaan dilatasi penuh akibat itu dengan melepaskan endorfin melalui tekanan bayi terhadap struktur panggul, rangsangan pada acupoint dalam meridian diikuti peregangan dan perobekan jalan dapat memblokir impuls nyeri di otak lahir bagian bawah. (Alexander, 2001) Sebagaimana penelitian Intensitas nyeri persalinan pada yang telah dilakukan oleh Dewi Budiarti primipara proses effacement biasanya (2011). Yang meneliti tentang hubungan terjadi pada dilatasi servik dan akupresur dengan tingkat nyeri dan lama mengalami proses persalinan lebih lama persalianan kala 1 garut dan Rusdiatin di sehingga mengalami kelelahan yang Rumah sakit Citra Rajawali Potorono lebih lama. Sedangkan multipara Banguntapan Bantul yang keduanya mengalami effacement (penipisan menjelaskan bahwa akupresur efektif servik) bersamaan dengan dilatasi servik dalam mengurangi nyeri persalinan dan (Yuliyatun L, 2008). Hormon yang mempunyai pengaruh bermakna dalam berlebihan seperti katekolamin dan menurunkan tingkat nyeri inpartu kala 1. steroid menyebabkan terjadinya Pemberian akupresur dapat menghambat ketegangan otot polos dan vasokontriksi transmisi nyeri tanpa mengurangi pembuluh darah sehingga terjadi frekuensi dari kontraksi uterus sehingga pengurangan aliran darah dan oksigen ke intensitas nyeri kontraksi yang dirasakan uterus. Serta timbulnya iskemia uterus ibu bersalin lebih cepat tanpa yang membuat implus nyeri bertambah memperpanjang waktu persalinan bahkan banyak keadaan (sindrom takut tegang mempersingkat waktu persalinan karena nyeri/feartension pain syndrome) efek distraksi dan releksasi dari (Mander 2004). Akupresur memberikan pelaksanaan akupresur. keuntungan yaitu secara fisiologis dapat mengendalikan nyeri persalinan dengan merangsang produksi endorpin lokal dan menutup Gate Control atau gerbang nyeri melalui pelepasan serabut besar (Tjahjati Dan ismail, 2001). Pengaruh Massage Nyeri persalinan mulai timbul pada Desain penelitian adalah pada kelompok intervensi yang Massage Punggung dapat Punggung Terhadap tahap kala I yang berasal dari kontraksi eksperimental, rancang mendapatkan massage punggung sebagian menurunkan nyeri Penurunan Nyeri uterus dan dilatasi serviks. penelitian ini adalah true besar mengalami penurunan nyeri sampai persalinan kala I fase Persalinan Kala I Nyeri yang terjadi dapat mempengaruhi experimental dengan tahap nyeri ringan. Sedangkan kelompok aktif dan dapat Fase Aktif Dan kondisi ibu berupa kelelahan, rasa takut, desain Pretest-Posttest, yang mendapatkan asuhan persalinan dasar mempercepat Kecepatan khawatir dan menimbulkan stress. Stress Control Group Design saja pada posttest sebagian besar pembukaan servik dan Pembukaan Pada dapat menyebabkan melemahnya mengalami nyeri berat. Ini menunjukkan semakin ibu merasa Ibu Bersalin Di BPS kontraksi rahim dan berakibat pada kesesuaian antara pemberian massage dan rileks saat menjalani Al-Hikmah Jabon persalinan yang lama bahkan kematian. respon penurunan nyeri. persalinan maka Mojokerto Kondisi ini banyak ibu memilih Terdapat perbedaan hasil pengukuran pembukaan servik pemberian analgesik selama persalinan tingkat nyeri sebelum dan sesudah berlangsung lebih cepat (Ima Rahmawati, ataupun memilih prosedur operasi untuk pemberian Massage Punggung, dimana Indah Lestari) mengakhiri kehamilan. terdapat penurunan nyeri sebesar 4,33 ( Berdasarkan penilainan intensitas nyeri nyeri pre test rata-rata 7,43 dan pos test Mc. Gill Pain Questionare didapatkan 3,10 ). Ini dibuktikan dengan uji Wilcoxon pada wanita primipara 37% mengalami sign rank test didapatkan hasil p = 0,00 < nyeri sangat hebat, 35% nyeri hebat, 0,05 yang berarti terdapat perbedaan ( 28% nyeri sedang (Martin, 1997). adanya penurunan ) tingkat nyeri sebelum Melzack & Wall dalam Yerby (2000) dan sesudah pemberian Massage menjelaskan intensitas nyeri dengan Mc Punggung. Gill Pain indeks dengan skala 0-50 Pemberian massage punggung mengacu didapatkan skor nyeri persalinan pada Teori Gate Control yang dicetuskan primipara (38), nyeri persalinan oleh Melzack dan Wall. Teori ini multipara (30), nyeri amputasi (25), mengatakan bahwa impuls nyeri kanker (28). dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka Dampak lain dari nyeri persalinan adalah dan impuls dihambat saat sebuah timbulnya hiperventilasi dengan pertahanan tertutup. Suatu keseimbangan frekuensi pernafasan 60-70 kali per aktivitas dari neuron sensori dan serabut menit sehingga menurunkan kadar kontrol desenden dari otak mengatur PaCO2 ibu dan peningkatan pH. Apabila proses pertahanan. Neuron delta-A dan C kadar PaCO2 ibu rendah, maka kadar melepaskan substansi C melepaskan PaCO2 janin juga rendah sehingga substansi P untuk mentranmisi impuls menyebabkan deselerasi lambat denyut melalui mekanisme pertahanan. Selain itu, jantung janin, yang akhirnya dapat terdapat mekanoreseptor, neuron beta-A mengancam kehidupan janin dan ibu yang lebih tebal, yang lebih cepat yang (Mander 2004), selain itu nyeri yang melepaskan neurotransmiter penghambat. lama dan tidak tertahankan akan Apabila masukan yang dominan berasal menyebabkan meningkatnya tekanan dari serabut beta-A, maka akan menutup sistol sehingga berpotensi terhadap mekanisme pertahanan. Stimulasi taktil adanya syok kardiogenik (Zulkarnain, seperti pijatan mengakibatkan pesan yang 2003). Salah satu bentuk metode berlawanan yang lebih kuat, cepat dan penurunan nyeri persalinan non berjalan sepanjang serat syaraf besar (A- farmakologis adalah pijatan. Teknik beta fibers). Pesan ini menutup gate di pijatan yang dapat dilakukan adalah substansia gelatinosa kemudian memblok efflurage, rubbing, dan massage pesan nyeri. Otak tidak akan mencatat punggung. (Simkin, 1995). pesan nyeri yang dihalangi tersebut/ persepsi nyeri tidak dimodifikasi. (Potter, 2005). Pelebaran pembuluh darah dan memperbaiki peredaran darah di dalam jaringan tersebut. Hal ini sejalan dengan teori opiat endogenous. Synder (1975) dalam Reeder, Martin & Koniak (1997) mengemukakan pada saat nyeri dirasakan terdapat reseptor opiate pada otak dan tulang belakang yang menentukan Sistem Syaraf Pusat untuk melepaskan zat seperti morfin (endorphine dan enkephalins). Endogenous opiates menjepit reseptor dan mengganggu persepsi nyeri. Teori ini mengurangi nyeri dengan menggunakan pressure atau tekanan termasuk tekanan sakrum untuk melepaskan endogenous opiates. Endorfin yang cukup banyak dilepaskan akan mempengaruhi transmisi impuls nyeri. Endorfin bekerja sebagai neurotransmitter dan neuromodulator untuk menghambat transmisi impuls nyeri ke otak. Endorfin terdapat pada sinaps yang berfungsi menghambat atau menurunkan sensasi nyeri. Respon yang lain adalah massage dapat menurunkan ketegangan otot dan menyebabkan relaksasi, sehingga menghambat pelepasan katekolamin, dan juga ephinefrine dan menurunkan sensitivitas terhadap nyeri. Terdapat saling keterikatan antara pemberian massage punggung dengan proses percepatan pembukaan dengan proses menyebabkan penurunan ketegangan otot dan relaksasi termasuk pada otot abdomen dan ini mengurangi friksi antara rahim dan dinding abdomen untuk meningkatkan kontraksi rahim dengan dikeluarkannya oksitosin dan membantu penurunan janin lebih cepat. Meningkatkan sirkulasi daerah genetalia serta memperbaiki elastisitas servik (Brown, 2007). Meningkatkan pelepasan endorphin dan meningkatkan kerja oksitosin dalam membantu kontraksi miometrium pada proses pembukaan Pengaruh Persalinan merupakan kejadian Penelitian ini Terdapat pengaruh yang signifikan Hipnobirthing Hypnobirthing fisiologis yang tidak dapat mengunakan True antara hypnobirthing dengan memiliki pengaruh Terhadap ditangani dengan baik dapat Experiment yang intensitas nyeri persalinan pada ibu yang signifikan Tingkat Nyeri menyebabkan proses persalinan termasuk ke dalam bersalin. Hal ini terlihat dari dengan tingkat nyeri Dan Kemajuan tidak berlangsung dengan lancar Posttest Only menurunya skala nyeri pada 30 dan kemajuan Persalinan Pada sehinga persalinan berlangsung Control Design. sampel penelitian pada kelompok persalinan pada ibu Ibu Bersalin Di lama. Populasi penelitian yang dilakukan hypnobirthing. bersalin dengan nilai Bpm Kota Rasa nyeri pada persalinan adalah ini adalah ibu Pada kelompok yang tidak p berturut-turut Cimahi nyeri kontraksi uterus yang dapat bersalin di salah satu diberikan hypnobirthing, sebagian 0,001 dan 0,038 mengakibatkan peningkatan BPM di Kota Cimahi besar responden mengalami nyeri (Indria Astuti1, aktivitas sistem syaraf simpatis. sebanyak 30 berat (66,7%), yang diikuti nyeri Noviyanti) Nyeri yang hebat pada persalinan responden. Teknik sedang (26,7%), dan nyeri sangat dapat menyebabkan perubahan pengambilan sampel berat (6,7%). Pada kelompok yang fisiologi tubuh, seperti kenaikan menggunakan diberi hypnobirthing, sebagian tekanan darah, kenaikan denyut purposive sampling besar responden mengalami nyeri jantung, dan kenaikan laju yang berdasarkan sedang (60%), yang diikuti nyeri pernafasan. Peningkatan kriteria penelitian berat (26,7%), dan nyeri ringan konsumsi glukosa tubuh pada ibu (13,3%). bersalin yang mengalami stres Metode Hypnobirthing menyebabkan kelelahan dan menekankan pada munculnya sekresi katekolamin yang sugesti positif, perasaan tenang, menghambat kontraksi uterus, dan relaks yang membuat nyaman. dan hal tersebut menyebabkan Saat kondisi tenang dan relaks, persalinan menjadi lama (Bobak, maka secara otomatis otak akan 2005, Cuningham 2004). mengalirkan hormon endorfin yang Salah satu upaya untuk mengurangi rasa sakit dan memberi mempertahankan kontrakasi rasa nyaman dan relaks. Namun, uterus pada saat persalinan apabila rasa panik, takut, atau stres menggunakan tehnik saat persalinan semakin menguat, hypnobirthing. Metode maka otak akan mengalirkan zat hypnobirthing merupakan yang menutup pengeluaran hormon kombinasi antara proses kelahiran endorfin. Hypnobirthing mampu alami dengan hypnosis untuk membuat ibu tetap rileks dan tidak membangun persepsi positif dan panik sehingga tanpa terasa nyeri rasa percaya diri serta proses kelahiran berjalan lancar. menurunkan ketakutan, Ketika dalam keadaan rileks, alam kecemasan dan ketegangan, dan bawah sadar ibu akan mengatur panik. Salah satu tehniknya keselarasan tubuh dan adalah autohipnosis (selfhipnosis) menghasilkan anestesi atau atau swasugesti. Tujuan pembiusan yang alami pada ibu Hypnobirthing dapat melahirkan yaitu hormon endorfin. (Mongan dengan nyaman, cepat, dan lancar 2007, Aprilia 2010, Semple, 2015). dan menghilangkan rasa sakit saat Penelitian ini didukung juga melahirkan tanpa bantuan obat dengan hasil penelitian Marfuah bius apapun. Metode ini juga tahun 2010 tentang perbedaan lebih menekankan kelahiran intensitas nyeri pada responden dengan cara positif, lembut, yang dilakukan hypnobirthing pada aman, dan mudah (Kuswandi, ibu bersalin primipara pada Aprillia, 2010). persalinan normal. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian Lu, tersebut diketahui bahwa, dari 30 dkk (2009), persalinan yang lama responden yang diberi terjadi pada kala II berrdampak ke hypnobirthing, responden yang janin tertahan dan tertekan lebih menunjukkan nyeri berat adalah lama pada jalan lahir, sehingga 40%, nyeri sedang 53,3%, dan mengalami kondisi gawat janin nyeri ringan 3,3% (Marfuah, akibat hipoksia uteri (Bobak, 2010). 2005; Winkjosastro 2005; Rata-rata lama persalinan pada ibu Cunningham, 2004). Kondisi lain bersalin tanpa diberikan yang mempengaruhi lama hypnobirthing adalah dengan persalinan adalah kondisi kemajuan persalinan 100 menit dan psikologis yang mempersepsi rasa rata-rata ibu bersalin dengan nyeri yang dapat menimbulkan hynobirthing adalah 66,7 menit. respons fisiologis mengurangi Nilai p 0.038 berarti bahwa ada kemampuan rahim saat kontraksi, pengaruh hypnobirthing terhadap sehingga bisa memperpanjang kemajuan persalinan pada ibu waktu persalinan bersalin. Pada saat bersalin, hormon stres, seperti adrenalin, berinteraksi dengan reseptor-beta di dalam otot uterus dan menghambat kontraksi dan memperlambat persalinan sehingga ibu bersalin membutuhkan kondisi yang rileks dan nyaman. Hipnobirthing terbukti efektif dalam untuk memberikan rasa nyaman pada saat persalinan Kebutuhan Ibu Angka Kematian Ibu (AKI) Penelitian kualitatif Respon fisik terhadap nyeri Pelayanan perawatan Melahirkan merupakan salah satu indikator dengan pendekatan persalinan yang dirasakan professional Untuk untuk melihat derajat kesehatan fenomenologi. partisipan seperti nyeri hebat, merupakan salah Mengatasi Nyeri masyarakat. AKI di Indonesia Partisipan berjumlah pinggang nyeri sekali, mules, terasa satu harapan Selama Proses berdasarkan Survey Demografi 6 orang yang dipilih mau buang air besar. Hal ini sesuai partisipan selama Persalinan Kesehatan Indonesia (SDKI) dengan metode dengan teori yang menyatakan mengalami nyeri tahun 1994, sebesar 390 per purposive sampling bahwa sebagian besar wanita persalinan, seperti (Heni Setyowati 100.000 kelahiran hidup. Pada mengalami nyeri saat persalinan mengusap-usap ER) tahun 2002 AKI turun menjadi dengan intensitas sedang sampai perut, mendampingi 307 per 100.000 kelahiran hidup, berat. Rata-rata intensitas nyeri ibu, care atau sedangkan berdasarkan SDKI selama persalinan adalah 8.83 memperhatikan dan 2007, AKI di Indonesia turun (Abushaikha dan Oweis, 2005: lebih mengerti mencapai 228 per 100.000 Habanananda, 2004: Rusdiatin dan kondisi ibu serta kelahiran hidup Maulana, 2007). Nyeri selama peralatan yang (SDKI,1994:SDKI,2002/2003:SD tahap pertama persalinan lengkap. Hal ini KI,2007). Penyebab langsung diakibatkan adanya kontraksi otot- sesuai dengan kematian ibu di Indonesia adalah otot rahim dan dilatasi serviks. penelitian yang perdarahan, eklamsia, infeksi, Stimulus nyeri dari dilatasi serviks menyatakan bahwa komplikasi masa nifas, abortus, berjalan melalui plexus hipogastrik terdapat hubungan partus lama/macet, emboli dan masuk ke dalam spinal cord di positif antara nyeri penyebab lain-lain. Sedangkan segmen torakal ke 10, 11, 12 dan dan faktor faktor tidak langsung penyebab lumbal ke 1 (Saisto, 2001). lingkungan. kematian ibu karena Tiga Respon psikologi yang muncul Lingkungan yang Terlambat dan Empat Terlalu, akibat nyeri persalinan berupa ramai, gaduh yang terkait dengan faktor akses, gelisah, bingung dan cemas. Hal ini meningkatkan sosial budaya, pendidikan, dan sesuai dengan teori yang persepsi nyeri ekonomi (Riskesdas, 2010). menyatakan bahwa terdapat (Manizheh dan Salah satu penyebab kematian hubungan yang positif antara nyeri Leila, 2009). ibu melahirkan adalah partus dan kecemasan. Pasien yang Pada pengalaman lama atau partus macet yang mengalami nyeri empat kali nyeri terdapat dua disebabkan oleh faktor fisik, mengalami kecemasan tema yaitu respon faktor emosi dan faktor sosial. dibandingkan dengan pasien yang fisik dan respon Salah satu faktor emosi atau tidak mengalami nyeri (Baesdo, et psikologi ini akan psikologis terjadinya partus lama al, 2009). Kecemasan dan mempengaruhi adalah ketakutan dan kecemasan ketakutan menurunkan kemampuan proses persalinan. ibu yang tidak teratasi selama koping terhadap nyeri (Pilliteri, Pada upaya yang melahirkan (Dolea dan Abouzahr, 2010). Kecemasan yang muncul dilakukan ibu 2003). Ketakutan memiliki efek diantaranya kecemasan terhadap muncul tema upaya negatif terhadap persalinan perjalanan proses persalinan, cemas penanganan mandiri (Sercekus dan Okumus, 2009). terhadap kondisi janin dan cemas dimana dengan Perbedaan waktu persalinan terhadap keberhasilan proses adanya nyeri, ibu antara wanita yang mengalami persalinan (Jensen, 2004). berusaha mengatasi ketakutan dengan yang tidak Sedangkan kecemasan pada dengan cara mengalami ketakutan adalah 1 partisipan dalam penelitian ini, mengusap-usap jam 32 menit (Adam, Eberhard salah satunya diakibatkan karena perut, berdoa, dan Esklid, 2012). Sebaliknya belum memiliki pengalaman bergerak dan tarik nyeri selama melahirkan juga melahirkan (primipara), sedangkan nafas. Sedangkan menyebabkan timbulnya pengalaman positif sebelumnya pada tema kecemasan, sehingga antara terhadap nyeri akan mempengaruhi keberhasilan stress, kecemasan, ketakutan dan kemampuan mengatasi nyeri dan penangan ditemukan nyeri merupakan siklus yang akan mampu beradaptasi terhadap nyeri agak berkurang berkesinambungan (Thompson, et nyeri (Murray dan Kinney, 2007). tetapi tidak hilang. al, 2008:Baesdo, et al, 2009:Lang, Tindakan yang dilakukan oleh Pada tema upaya et al, 2006). Nyeri persalinan partisipan dalam mengatasi petugas yang berupa harus diatasi karena masalah nyeri persalinan yang anjuran agar ibu mempengaruhi mekanisme muncul dengan cara mengusap- sabar, istighfar, nafas fungsional yang menyebabkan usap perut, berdoa, bergerak dan panjang dan respon stress fisiologis. Nyeri nafas dalam. Mengusap-usap perut beberapa partisipan juga menyebabkan aktifitas uterus merupakan salah satu upaya yang mengungkapkan yang tidak terkoordinasi sehingga dilakukan oleh partisipan, hal ini tidak ada tindakan persalinan menjadi lebih lama sesuai dengan teori yang yang dilakukan oleh yang akhirnya mengancam menyatakan bahwa efflurage akan petugas untuk kehidupan ibu maupun janin memberikan distraksi dan akan mengatasi nyeri. Ada (Alehagen, et al, 2005:Mander, mengurangi nyeri dengan tema pelayanan 2003). menghambat transmisi semua perawatan sinyal nyeri. Teknik efflurage professional seperti biasanya dikombinasi dengan mengusap-usap teknik pola nafas (Weatherspoon, perut, mendampingi 2011). Berdoa dapat mengatasi ibu, care, atau situasi stress (Pilliteri, 2010). memperhatikan dan Bergerak merupakan salah satu lebih mengerti teknik perilaku yang biasa kondisi ibu serta dilakukan untuk mengatasi nyeri peralatan yang dengan cara meningkatkan toleransi lengkap.Saran yang terhadap nyeri yang behubungan diberikan perlu dengan kontraksi. Pergerakan dan dikembangkannya perubahan posisi meningkatkan intervensi yang aliran darah ke uterus aktiitas spesifik untuk kontraksi uterus, penurunan fetus mengatasi nyeri dan kontrol diri terhadap nyeri seperti intervensi (Brown, Douglas dan Flood, 2001). kognitif, intervensi Keberhasilan penanganan nyeri perilaku dan persalinan yang dilakukan oleh intervensi sensori. partisipan dengan cara mengusap- Selain itu perlu usap perut, berdoa, bergerak dan dikembangkan pain nafas dalam adalah agak berkurang digital acupressure dan tidak hilang. Menghilangkan (PDA) yang dapat nyeri merupakan hal yang penting, digunakan untuk bukan intensitasnya tetapi yang mengatasi nyeri perlu ditekankan adalah apakah ibu secara mandiri oleh memenuhi harapannya dalam ibu mengatasi masalah nyeri, karena mempengaruhi persepsinya tentang pengalaman melahirkan sebagai buruk atau baik (Jensen, 2004). Upaya yang dilakukan petugas dalam mengatasi nyeri persalinan berupa anjuran yaitu partisipan dianjurkan untuk sabar, istighfar dan nafas panjang. Efek Hawthorne merupakan fenomena yang terjadi bila seseorang yang merasakan nyeri mulai merasa lebih nyaman saat perawat berbicara dengan lembut untuk menenangkan hati dan berjanji untuk tetap dekat dengan ibu. Dukungan positif dari perawat akan menambah kemampuan ibu dalam mengatasi stress. Tindakan untuk mengupayakan rasa nyaman dapat berupa upaya menciptakan suasana yang nyaman dalam kamar bersalin, memberi sentuhan, memberi penanganan nyeri tanpa obat dan yang paling penting berada di sisi ibu (Jensen, 2004). Pengaruh Posisi Angka kematian ibu (AKI) Hasil analisis lebih lanjut Posisi Upright lebih Tegak (Upright) merupakan barometer pelayanan menunjukkan bahwa ibu primipara efektif mengurangi Terhadap Rasa kesehatan ibu disuatu negara Saat pada kelompok intervensi, hasil rasa nyeri persalinan Nyeri Dan ini AKI di Indonesia masih tinggi observasi skala nyeri persalinan pada ibu primipara Lamanya Kala I yaitu 228 per 100.000 kelahiran dan FPRS rata-rata menunjukkan dengan mendapat Persalinan Ibu hidup, angka tersebut tertinggi penurunan nyeri, hasil penelitian ini posisi Upright lebih Primipara diantara negara negara tetangga sesuai dengan tujuan penelitian dan rendah nyerinya terdekat (ASEAN) (SDKI 2010). hipotesis kerja gagal ditolak, daripada kelompok (Titi Astuti, Persalinan adalah proses terbukti ibu yang mendapatkan ibu primipara tanpa Mashaurani pergerakan keluarnya janin, posisi Upright lebih rendah posisi Upright. Yamin) plasenta dan membran dari dalam nyerinya daripada kelompok ibu Posisi Upright lebih rahim melalui jalan lahir bila ibu primipara tanpa posisi Upright (P efektif menjalani persalinan dengan value 0,000). Hasil penelitian ini mempersingkat tenang dan rileks, otot rahim akan ditunjang oleh pendapat dari lamanya kala I berkontraksi dengan adekuat Durham (2002) yang menyatakan persalinan pada ibu (Bobak,2005). Penatalaksanaan proses persalinan secara fisiologis primipara persalinan yang lama bergantung menimbulkan nyeri pada kala I, mendapatkan posisi kepada penyebab dan bisa nyeri ini terutama disebabkan oleh Upright lebih cepat dilakukan dengan merubah posisi peningkatan kontraksi uterus, daripada ibu ibu bersalin, pemberian induksi kemajuan pembukaan atau dilatasi primipara yang tanpa persalinan, kelahiran forcep, servik, tekanan janin, dan cairan posisi Upright. ekstrasi vakum, dan kelahiran amnion pada segmen bawah uterus seksio sesaria (Bobak, 2005). yang menyebabkan iskemia uterus. pada persalinan kala I dan II, ibu Untuk tindakan keperawatan pada mengalami gangguan rasa ibu bersalin kala I dalam nyaman, nyeri selama proses menurunkan rasa nyeri dilakukan persalinan. Kala I (kala dengan teknik effleurage, rubbing, pembukaan) ditandai dengan dan back pressure, cara kerjanya pendataran dan pembukaan menurunkan rasa nyeri persalinan serviks dimulai dari kontraksi sesuai dengan teori gate control uterus yang regular sampai yang dikemukakan oleh Melzack pembukaan lengkap, ibu dalam Reeder 1997. teori gate mengalami nyeri yang hilang control yaitu suatu mekanisme gate timbul. Nyeri persalinan (pintu gerbang) dalam transmisi disebabkan oleh kontraksi uterus impuls nyeri, mekanisme gate sehingga terjadi fase kontriksi lokasinya bervariasi yang terdapat pembuluh darah yang disusunan saraf pusat. Ketika gate menyebabkan suplay darah ke tertutup, maka transmisi impuls uterus menurun dan nyeri nyeri tertutup dan tidak sampai bertambah intensitasnya sesuai pada pusat kesadaran dikorteks jika dengan kemajuan persalinan. gate terbuka akan menimbulkan Terjadinya nyeri persalinan kala I nyeri. Transmisi impuls nyeri dapat disebabkan oleh dilatasi serviks, melalui aktifitas serat saraf besar hipoksia sel-sel uterus selama dan kecil, proyeksi pada batang kontraksi, penekanan bagian otak sistem retikular dan proyeksi bawah uterus dan tekanan pada dari kortek serebal serta talamus struktur perbatasan dengan area dengan memberikan effleurage, nyeri dinding bawah abdomen rubbing, dan back pressure dapat dan area diluar daerah lumbal menghambat impuls nyeri melalui bawah sarkum atas. Semakin aktifitas serat besar dan serat kecil terbukanya servik maka nyeri yang kemudian menutup pintu yang dirasakan semakin gerbang terhadap rasa nyeri meningkat bersamaan dengan persalinan. Hasil penelitian ini kontraksi uterus (Pilliteri, 2003). didukung oleh pendapat Brenda pada kala II ini, ibu (2006) yang mengatakan perubahan membutuhkan kekuatan dalam posisi selama proses persalinan mengatasi sensasi nyeri berat bertujuan untuk meningkatkan yang muncul ketika janin turun kenyamanan, menurunkan nyeri, dan pada fase ini dibutuhkan dan membantu kemajuan persalinan kekuatan ibu agar dapat melewati direkomendasikan dengan posisi proses persalinan dengan nyaman, handsknees, berjalan, berdiri, dan keberhasilan melewati persalinan berbaring miring, duduk di bola kala II secara tidak langsung melahirkan. Ibu secara kontinu berhubungan dengan menghindari dapat melakukan perubahan posisi angka kejadian operasi, hal ini selama proses persalinan dengan didukung oleh Roberts (2002) baik. Menurut Lowe (1996) posisi bahwa persalinan kala II upright dapat mengurangi nyeri dialokasikan dengan risiko selama persalinan. Dari beberapa terjadinya seksio sesaria elektif penemuan ambulasi dengan ritme atau persalinan yang spesifik dapat meningkatkan membutuhkan bantuan alat seperti toleransi untuk nyeri persalinan vakum dan forceps. Tahapan saat kontraksi uterus. Perubahan persalinan kala III merupakan posisi dapat mengurangi nyeri, berhubungan dengan rasa nyeri memperlancar aliran darah ke dan cemas, penuh stres emosional uterus, kontraksi uterus, penurunan dan ketidaknyamanan yang janin, dan kontrol personal dirasakan ibu selama proses (Shermer & Rasnes, 1997). persalinan. Nyeri yang timbul Beberapa penelitian di Indonesia pada saat persalinan disebabkan yang mendukung penelitian ini karena adanya peregangan antara lain: Sambas (2005), dalam serviks, kontraksi uterus dan penelitian tersebut dilakukan tiga penurunan janin yang intervensi yaitu support emosional, menyebabkan dilepaskan tindakan yang menyamankan prostaglandin yang dapat (membantu ambulasi saat tidak ada menimbulkan nyeri (Pilliteri, kontraksi, melakukan back 2003). Berbagai cara dilakukan pressure, rubbing, mendampingi untuk mengurangi nyeri klien, mengatur posisi klien, persalinan dan percepat lamanya membimbing relaksasi dengan Kala I persalinan dengan tehnik nafas dalam, menjaga kebersihan non farmakologik yaitu : Pijatan lingkungan, menggantikan baju atau massage,relaksasi nafas klien yang basah, membantu BAB dalam, aroma terapi, hypnoterapi, dan BAK), dan pemberian Akupresur dan perubahan posisi informasi hasil penelitian yang dipilih ibu dalam menunjukkan adanya perbedaan menghadapi persalinan kala I dan tingkat nyeri persalinan antara II sangat penting , karena posisi kelompok intervensi dan kelompok yang tepat akan membantu kontrol (p = 0,000; 5%) dan mean meningkatkan kenyamanan rank kelompok intervensi 19,53 /menurunkan nyeri Dengan posisi lebih kecil dari mean rank Tegak (Upright), dapat kelompok kontrol 45,47. ini mempengaruhi frekuensi, lama menunjukkan tingkat nyeri dan efisiensi dari kontraksi uterus kelompok inervensi lebih rendah (Souza, 2006). Menurut Simkin & dibandingkan kelompok kontrol. bolding (2004), Studi ilmiah Sedangkan Murtiningsih (2004) tentang dampak posisi tegak menyatakan bahwa melakukan (Upright) dengan posisi supine pengukuran nyeri menggunakan terhadap rasa nyeri dan kemajuan VAS 82,5% responden mengalami persalinan didapatkan : posisi penurunan nyeri dengan metode berdiri lebih meningkatkan back pressure dan 100% responden kenyamanan dibandingkan mengalami penurunan nyeri dengan berbaring; duduk lebih rubbing. meningkatkan kenyamanan Lamanya kala I persalinan ibu dibandingkan berbaring, pada primipara yang mendapat posisi pembukaan serviks kurang dari Upright lebih cepat daripada ibu 7cm; posisi tegak duduk, primipara yang tanpa posisi berdiri,atau berjalan menurunkan Upright (p value 0,000; 5%). rasa nyeri dan meningkatkan Berdasarkan Norflok & Norwich kepuasan ibu; posisi tegak tidak (2006): selama proses persalinan memperpanjang masa persalinan ibu menggunakan posisi Upright, dan tidak menyebabkan cidera proses persalinan waktunya lebih pada ibu kalaI dan II persalinan. pendek, kontraksi uterus lebih termanage. Ini membuktikan bahwa posisi Upright efektif membantu mempercepat lamanya kala I persalinan pada ibu primipara. Pada posisi tegak (upright) dibanding supine kontraksi uterus lebih kuat, membantu janin bergerak turun ke dalam rongga panggul karena didorong gaya gravitasi bumi. Kontraksi yang efektif adalah penting untuk dilatasi serviks dan penurunan bagian terendah janin, walaupun ada banyak aturan penting dalam membantu mengurangi distocia (Lewis et al, 2002). PENGARUH Setiap tahun lebih dari 200 juta hasil yang telah diperoleh selama karakteristik tingkat TEKNIK wanita hamil, sebagian besar penelitian yaitu : sebelum diberikan nyeri pasien inpartu RELAKSASI kehamilan berakhir dengan perlakuan yaitu nyeri ringan kala I fase laten NAFAS kelahiran bayi hidup pada ibu sebanyak 0 responden (0%), nyeri sebelum diberi DALAM yang sehat, walaupun demikian sedang sebanyak 37 responden perlakuan teknik TERHADAP pada beberapa kasus kelahiran (52,1%), nyeri berat sebanyak 34 nafas dalam tingkat RESPON bukanlah peristiwa responden (47,8%), nyeri hebat nyeri pasien berkisar ADAPTASI membahagiakan tetapi menjadi sebanyak 0 responden (0%). 0 responden (0%) NYERI PADA suatu masa yang penuh dengan Sedangkan setelah perlakuan yaitu dengan nyeri ringan, PASIEN rasa nyeri, rasa takut, penderitaan nyeri ringan sebanyak 7 responden 37 responden INPARTU dan bahkan kematian (WHO, (9,8%), nyeri sedang sebanyak 58 (52.1%), 34 KALA I FASE 2010). Rasa nyeri pada persalinan responden (81.6%), nyeri berat responden (47.8%) LATEN DI dalam hal ini adalah nyeri sebanyak 6 responden (8.4%). dengan nyeri sedang, RSKDIA SITI kontraksi uterus yang dapat artinya ada perbedaan secara 0 responden (0%) FATIMAH mengakibatkan peningkatan signifikan tingkat nyeri pada pasien dengan nyeri. MAKASSAR aktifitas sistem saraf simpatis, inpartu kala I fase laten antara Karakteristik tingkat TAHUN 2013 perubahan tekanan darah, denyut sebelum diberi perlakuan teknik nyeri pasien inpartu Rini Fitriani jantung, pernafasan dan apabilah relaksasi nafas dalam dan setelah kala I fase laten tidak segera diatasi maka akan diberikan teknik relaksasi nafas setelah diberi meningkatkan rasa khawatir, dalam. Hasil penelitian tersebut perlakuan teknik tegang, takut dan stres. Nyeri hampir sama dengan hasil nafas dalam berkisar persalinan dapat mempengaruhi penelitian yang telah dilakukan 7 responden (9.8 %) kontraksi uterus melalui sekresi oleh Abdul Ghofur tahun 2010 dengan nyeri ringan, kadar katekolamin dan kortisol pada ibu bersalin kala I dengan 58 responden yang meningkat dan akibatnya hasil bahwa teknik relaksasi nafas (81.6%) dengan mempengaruhi durasi persalinan dalam efektif untuk mengurangi nyeri sedang, 6 (Handerson. 2005) Intervensi nyeri selama proses persalinan responden (8.4%) untuk mengurangi berlangsung. Keuntungan dengan nyeri berat, 0 ketidaknyamanan atau nyeri utamanya, teknik relaksasi nafas responden (0%) selama persalinan yaitu intervensi dalam tersebut memberi perasaan dengan nyeri hebat. farmakologis nyeri dan non yang rileks dalam mengontrol Terdapat perbedaan farmakologis (Abdul Ghofur, pernafasan sehingga dapat yang signifikan 2010). relaksasi bernapas selama mengurangi rasa sakit. Grantiny antara sebelum dan proses persalinan dapat Dick-Read dalam dua bukunya setelah pemberian mempertahankan komponen Natural Childbirth (1933) dan teknik nafas dalam sistem saraf simpatis dalam Childbirth Without Fear (1944) (hasil : t hitung keadaan homeostasis sehingga juga menuliskan bahwa rasa nyeri 8.654 dan t tabel tidak terjadi peningkatan suplai melahirkan merupakan akibat 0,283, Sehingga darah, mengurangi kecemasan pengaruh sosial dan sindrom takut 8.654 > 0,283 dan ketakutan agar ibu dapat tegang-nyeri, untuk mengganti rasa (thitung > t-tabel) beradaptasi dengan nyeri selama takut maupun nyeri program dan 0,000 < 0,05 (p proses persalinan. (Prasetyo, DickRead meliputi pemberian < ). 2010) Teknik relaksasi dapat informasi tentang persalinan dilakukan untuk mengendalikan disamping nutrisi, hygienis dan rasa nyeri ibu dengan informasi dan latihan fisik yang meminimalkan aktifitas simpatik diantaranya latihan relaksasi secara dalam sistem saraf otonom sadar dan latihan pola nafas.