You are on page 1of 4

3.

INTERVENSI KEPERAWATAN HIPERTIROIDISME

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan
1 Penurunan curah NOC: NIC:
Cardiac pump effectiveness Cardiac Care
jantung
Circulation status a) Evaluasi adanya nyeri
berhubungan Vital sign status dada
b) Catat adanya disritmia
dengan hiperteroid
Kriteria Hasil: jantung
tidak terkontrol, a) Tanda vital dalam batas normal c) Catat adanya tanda dan
b) Dapat mentoleransi aktivitas, gejala penurunan
keadaan
tidak ada kelelahan cardiac output
hipermetabolisme , c) Tidak ada edema paru, perifer, d) Monitor status
dan asites kardiovaskuler
dan peningkatan
d) Tidak ada penurunan kesdaran e) Monitor balance cairan
beban kerja jantung f) Monitor adanya
perubahan tekanan
darahmonitor pola
pernapasan abnormal
g) Monitor bunyi dan
irama jantung
h) Monitor sianosis
perifer.
2 Ketidakseimbangan NOC NIC
nutrisi kurang dari
- Nutritional status: food and fluid Nutrition management
kebutuhan tubuh
intake
- Kolaborasi dengan ahli gizi
- Nutritional status: nutrient intake
untuk menentukan jumlah
- Nausea and vomiting severity
kalori dan nutrisi yang
- Prenatal health behavior
dibutuhkan pasien
Kriteria Hasil:
- Anjurkan pasien untuk
- Berat badan ideal sesuai dengan meningkatkan intake Fe,
tinggi badan protein, dan vitamin C
- Mampu mengidentifikasi - Berikan substansi gula
kebutuhan nutrisi - Yakinkan diet yang dimakan
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi mengandung tinggi serat
- Tidak terjadi penurunan berat untuk mencegah konstipasi
badan yang berarti - Monitor jumlah nutrisi dan
- Frekuensi, intensitas, distress mual kandungan kalori
dan muntah berkurang - Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
- Beri makanan yang terpilih
(sudah dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
- Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
Nutrition monitoring

- BB pasien dalam batas


normal
- Monitor adanya penurunan
berat badan
- Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa
dilakukan
- Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
- Monitor mual dan muntah
- Monitor pucat, kemerahan,
dan kekeringan jaringan
konjungtiva
- Monitor kalori dan intake
nutrisi

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Pada tahap ini penulis melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun sebelumnya yang disesuaikan dengan diagnosa
yang dirumuskan dengan mengacu kepada NOC (Nursing Outcome Classification)
dan NIC (Nursing Intervention Classification).
5. EVALUASI KEPERAWATAN
Pada akhir pelaksanaan asuhan keperawatan didadapatkan evaluasi. Evalusai
juga tidak ada kesenjang teori dan kasus. Evaluasi adalah membandingkan suatu
hasil / perbuatna dengan standar untuk tujuan pengambilan keputusan yang tepat
sejauh mana tujuan tercapai.
Evaluasi keperawatan : membandingkan efek / hasil suatu tindakan
keperawatan dengan norma atau kriteria tujuan yang sudah dibuat.
Tahap akhir dari proses keperawatan.
Menilai tujuan dalam rencana perawatan tercapai atau tidak.
Menilai efektifitas rencana keperawatan atau strategi askep.
Menentukan efektif / tidaknyatindakan keperawatan dan perkembangan
pasien terhadap masalah kesehatan.
Perawat bertanggung jawab untuk mengevaluasi status dan kemajuan klien
terhadap pencapaian hasil setiap hari. Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan
seberapa efektifnya tindakan keperawatan itu untuk mendegah atau mengobati
respon manusia terhadap prosedur kesehatan.
a. Tipe-tipe Pernyataan Evaluasi
1) Pernyataan evaluasi formatif
Hasil observasi dan analisa perawat terhadap respon pasien segera pada
saat/setelah dilakukan tindakan keperawatan dan ditulis pada catatan
perawatan. Contoh: membantu pasien duduk semifowler, pasien dapat
duduk selama 30 menit tanpa pusing.
2) Pernyataan evaluasi sumatif
Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status kesehatan
sesuai waktu pada tujuan dan ditulis pada catatan perkembangan.
b. Format Evaluasi
Pada format Evaluasi juga terdapat identitas yang juga harus diisi oleh perawat
nama , nomor kamar ,nomor register, umur, kelas,Identitas yang terdapat diatas
berguna agar mempermudah perawat dalam mencari data pasien dan jelas,serta
agar tidak tertukar dengan pasien lain. Ditable Evaluasi juga terdapat:
1) Tanggal dan Waktu ditulis berdasarkan kapan perawat melakukan tindakan
keperwatan terhadap pasien. Berfungsi agar jelas dalam
pendokumentasiannya serta terperinci.
2) Evaluasi ditulis setiap kali setelah semua tindakan dilakukan terhadap
pasien. Pada tahap evaluasi dibagi menjadi 4 tahap yaitu SOAP atau
SOAPIER:
S = Subyektif : Hasil pemeriksaan terakhir yang dikeluhkan oleh
pasien biasanya data ini berhubungan dengan criteria hasil
= Obyektif : Hasil pemeriksaan terkhir yang dilakukan oleh perawat
biasanya data ini juga berhubungan dengan criteria hasil.
A = Analisa : Pada tahap ini dijelaskan apakah masalah kebutuhan
pasien telah terpenuhi atau tidak
P = Plan of Care : Dijelaskan rencana tindak lanjut yang akan
dilakukan terhadap pasien.
I = Intervensi : tindakan perawat untuk mengatasi masalah yang ada
E = Evaluasi : evaluasi terhadap tindakan keperawatan
R = Revisi
3) Paraf harus disertai nama jelas,. Tujuannya untuk pembuktian dan
pertanggung gugat bagi perawat jika suatu saat kondisi pasien memburuk
atau sampai berada ditangan hukum.

You might also like