Professional Documents
Culture Documents
1. DEFINISI
Prematur Kontraksi atau Persalinan Palsu adalah kontraksi yang di alami dapat sangat
tidak nyaman atau berdurasi lebih lama, sehingga memberi kesan bahwa persalinan telah di
mulai. Dan lain pihak berulangnya episode persalinan palsu dapat menandkan gangguan
janin dan perlunya pelahiran dini untuk menghindari kematian janin.
Kontraksi palsu atau kontraksi Braxton Hicks merupakan kondisi menegangnya otot-otot
rahim yang membuat otot perut ikut mengencang bahkan terasa keras jika disentuh. kondisi
tersebut diikuti dengan perasaan nyeri pada perut yang kemudian menjalar ke tubuh bagian
bawah. Biasanya kondisi ini hanya berlangsung selama 1-2 menit saja.
2. ETIOLOGI
1. Komplikasi Medis Dan Obstetrik
28% persalinan preterm kehamilan tunggal disebabkan oleh beberapa hal :
50% akibat pre eklampsia
25% akibat gawat janin
25% akibat IUGR, solusio plasenta atau kematian janin
72% persalinan preterm kehamilan tunggal sisanya adalah persalinan spontan preterm
dengan atau tanpa disertai KPD
2. Gaya Hidup
Merokok, kenaikan BB selama kehamilan yang tidak memadai serta penggunaan obat-
obatan tertentu memiliki peranan penting dalam angka kejadian dan outcome BBLR.
Casaenuva 2005 : menyimpulkan bahwa faktor maternal lain yang berkaitan dengan
persalinan preterm adalah :
a. Kehamilan remaja atau kehamilan pada usia tua
b. Tubuh dengan posture pendek
c. Sosial ekonomi kurang
d. Defisiensi vit C
e. Faktor pekerjaan (berjalan jauh, berdiri lama, pekerjaan berat, jam kerja yang terlalu
lama)
3. Faktor Genetik
Perkiraan bahwa terdapat hubungan antara faktor genetik dengan persalinan preterm
adalah berdasarkan pada sifat persalinan preterm yang seringkali berulang, menurun
dalam keluarga dan banyak dijumpai pada ras tertentu.
4. Korioamnionitis
Infeksi selaput ketuban dan cairan amnion yang disebabkan oleh berbagai jenis
mikroorganisme dapat menjelaskan peristiwa KPD dan atau persalinan preterm.
Jalan masuk mikroorganisme kedalam cairan amnion pada kondisi selaput ketuban yang
masih utuh tidak jelas.
Endotoksin sebagai produk dari bakteri dapat merangsang monosit desidua untuk
menghasilkan cytokine yang selanjutnya dapat merangsang asam arachidonat dan
produksi prostaglandine.
Prostaglandine E2 dan F2 bekerja dengan modus parakrin untuk merangsang terjadinya
kontraksi miometrium
3. PATOFISIOLOGI
Faktor resiko pada premature kontraksi dibagi menjadi dua yaitu factor resiko mayor dan
factor resiko minor.
a. Faktor resiko minor
Faktor resiko minor yaitu penyakit yang disertai demam, perdarahan pervaginam pada
kehamilan lebih dari 12 minggu, riwayat pielonefritis, merokok lebih dari 10 batang
perhari, riwayat abortus pada trimester 2, riwayat abortus pada trimester 1 lebih dari 2
kali.
b. Faktor resiko mayor
Faktor resiko mayor adalah kehamilan multiple, hidramnion, anomaly uterus, serviks
terbuka lebih dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu, serviks mendatar atau memendek
kurang dari 1 cm pada kehamilan 32 minngu, riwayat abortus pada trimester 2 lebih dari
1 kali, riwayat persalinan preterm sebelumnya, operasi abdominal pada kehamilan
preterm, riwayat operasi konisasi dan iritabilitas uterus.
Pasien tergolong resiko tinggi bila dijumpai satu atau lebih factor resiko mayor terlebih
factor resiko mayor atau bila ada dua lebih resiko minor atau bila ditemukan
keduanya.(Kapita selekta, 2000:274).
4. TANDA DAN GEJALA
1. Kontraksi uterus dengan atau tanpa rasa sakit
2. Rasa berat dipanggul
3. Kejang uterus yang mirip dengan dismenorea
4. Keluarnya cairan pervaginam
5. Nyeri punggung
5. PENATALAKSANAAN
Wanita yang kehamilannya diidentifikasi berisiko mengalami kelahiran preterm, dan juga
mereka yang menunjukkan tanda dan gejala ancaman persalinan preterm diberikan berbagai
intervensi yang ditujukan guna memperbaiki hasil akhir bayinya. Bila tidak ada indikasi ibu
atau bayi yang mengharuskan persalinan secara sengaja, maka sebagian besar intervensi
diharapkan mencegah kelahiran preterm atau meningkatkan kemampuan bayi untuk
mengatasi lingkungan ekstrauteri. Menurut Wiknjosastro, 2008, pada ibu-ibu yang berisiko
mengalami persalinan preterm sebaiknya perlu dilakukan penilaian tentang:
1. Umur kehamilan, karena lebih bisa dipercaya untuk penentuan prognosis daripada berat
janin.
2. Demam atau tidak
3. Kondisi janin (jumlahnya, letak/presentasi, taksiran berat janin, hidup/gawat janin/mati,
kelainan kongenital, dan sebagainya) dengan USG.
4. Letak plasenta perlu diketahui untuk antisipasi seksio sesarea.
5. Obat-obat yang digunakan dalam tatalaksana persalinan preterm antara lain:
a. Tokolitik Agen tokolitik yang sering digunakan dan bermanfaat dalam memperlama
kehamilan meliputi; agonis, ritodrine, kalsium kanal bloker contohnya, nifedipine,
antagonis oksitosin (atosiban), obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID), contoh
indometasin atau inhibitor kerja otot uterus (progesteron). Pada keadaan dimana terjadi
dilatasi serviks < 4cm, sebaiknya persalinan dimulai setelah 24-48 jam memberikan
waktu untuk pemberian steroid pada ibu atau ibu dibawa ke ruang intensif neonatus
(Michael, 2010).
b. Kontraindikasi tokolitik (Lawrence, Stephen & Maxime, 2002; Diana-Fairley 2009):
1) Absolut
a) Penyakit tiroid
b) Penyakit jantung
c) Hipertensi berat (>160/110 mmHg)
d) Penyakit sel sabit
e) Korioamnionitis
f) Kematian intrauterin
2) Relatif
a) Persalinan berlanjut, bila dilatasi serviks > 4 cm
b) Perdarahan Antepartum
c) Diabetes Mellitus Maternal
c. Nefidipine
Nifedipine adalah obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi atau hipertensi, fenomena
Raynaud, Nifedipine bekerja dengan menghambat jumlah kalsium yang menuju sel otot
halus di dinding pembuluh darah dan jantung, sehingga dapat mengurangi tekanan
darah, mengurangi tekanan dan rata-rata detak jantung, memperluas dan membuat rileks
pembuluh darah, serta meningkatkan aliran darah ke kaki dan tangan. Sel otot akan
menjadi rileks dengan berkurangnya jumlah kalsium karena untuk berkontraksi, otot
memerlukan kalsium.
Jenis Obat Obat penghambat kalsium