Professional Documents
Culture Documents
TAHUN 2017/2018
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1.Etika
A. Definisi Etika
Kata etika dalam bahasa Yunani adalah ethos (tunggal), yang berarti kebiasaan-kebiasaan
tingkah laku manusia, adab, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir serta ta etha
(jamak), yang berarti adab kebiasaan. Dalam bahasa inggris, ethics, berarti ukuran tingkah laku
atau perilaku manusia yang baik, tindakan yang tepat, yang harus dilaksanakan oleh manusia
sesuai dengan morang pada umumnya. Pada masa Aristoteles, istilah etika telah digunakan untuk
menunjukan filsafat moral dan berdasarkan asal-usul kata. Etika adalah ilmu tentang apa yang
biasa dilakukan atau ilmu tentang adab kebiasaan. Selain itu, etika dalam bahasa latin disebut
mos (tunggal) atau mores (jamak) artinya moral, yang berarti juga adab, kebiasaan sehingga
makna kata moral dan etika adalah sama, hanya bahasa asalnya yang berbeda.k. Bertens (2002)
merumuskan arti Kata etika dapat digunakan dalam arti nilai dan norma moral yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Arti ini bisa
dirumuskan sebagai sistem nilai. Sistem nilai dapat berfungsi dalam hidup manusia baik secara
individu maupun sosial.Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral, yang dimaksud disini
adalah kode etik.Etika mempunyai arti ilmu tentang apa yang baik atau buruk.(Buku Etika
Kebidanan & Hukum Kesehatan )
B. Sistematika etika
Etika deskriptif yaitu memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingkah laku manusia
ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal-hal mana yang boleh dilakukan sesuai dengan norma
etik yang dianut masyarakat.Etika normatif, yang membahas dan mengkaji ukuran baik buruk
tindakan manusia, biasanya dikelompokkan menjadi etika umum dan etika khusus. Etika umum
membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi manusia untuk bertindak etis dalam
mengambilkebijakan berdasarkan teori-teori dan prinsip-prinsip moral. Sedangkan etika khusus
dikelompokkan menjadi etika sosial, etika individu, dan etika terapan. Etika sosial menekankan
tanggung jawab sosial dan hubungan antar sesame manusia dalam aktifitasnya. Etika individu
lebih menekankan pada kewajiban manusia sebagai pribadi, serta etika terapan adalah etika yang
diterapkan pada profesi.(Scribd)
C. Filosofi Etika
Filosofi etika adalah refleksi analis dan evaluasi dari kebaikan dan keburukan dari
tingkah laku manusia. Etik sendiri diartikan sebagai filosofi moral yaitu ilmu yang menilai
mengenai suatu hubungan yang berarti untuk suatu tujuan manusia: hal ini akan melibatkan
konflik, pilihan, dan suara hati saat ada konflik terdapat pilihan di alternatif alternatif konflik
yang ada; pilihan tersebut dipengaruhi oleh nilai- nilai dan nilai nilai tersebut dipelajari serta
dimodifikasi oleh sebuah asosiasi. Modifikasi dan penguatan nilai merupakan proses yang sangat
panjang. Pilihan-pilihan etika juga harus dipertimbangkan keinginan-keinginan, kebutuhan
kebutuhan dan hak-hak seseorang. (Buku Membudayakan Etika dalam Praktik Keperawatan)
C.
2.1.2 Kepribadian
Menurut Ny.M. A. S Teko, kepribadian adalah Integrasi sikap / sifat warisan maupun yang di
dapatkan dari lingkungan sehingga menimbulkan kesan pada orang lain.
Pengertian kepribadian menurut di siplin ilmu psikologi bisa di ambil dari rumusan
beberapa teoris kepribadian yang terkemuka. George kelly, misalnya, memandang kepribadian
sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman pengalaman hidupnya.
Teoritis yang lain, Gordon Allport, merumuskan kepribadian sebagai sesuatu yang terdapat
dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu
yang bersangkutan. kepribadian adalah suatu organisasi yang di namis dari sistem psikofisik
individu yang menetukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas. Allport
menggunakan istilah sistim psikofisik dengan maksud menunjukkan bahwa jiwa dan
raga manusia adalah suatu sistim yang terpadu dan tidak dapat di pisahkan satu sama lain,
seperti di antara keduanya selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku istilah khas
dalam batasan kepribadian Allport memiliki arti bahwa setiap individu bertingkah laku dalam
caranya sendiri karena setiap individu memiliki kepribadiannya sendiri.
B. 10 ASPEK KEPRIBADIAN
Kepribadian bisa di lihat dari berbagai aspek, manurut Melania H ada 10 aspek
kepribadian yang bisa di jadikan sebagai standar untuk mengetahui dan mengembangkan
kepribadian seseorang di antaranya :
9. Nilai / keyakinan
Menentukan arah hidup, cita cita. Hal ini akan mendorong keluar dari
kelesuan
Memiliki kebranian secara fisik / psykhis
Tidak takut menyongsong hari depan
10. Peranan / kedudukan
Makin banyak peran, makin tinggi kedudukan, makin di perhatikan,
dielukan
Berusaha secara sehat memperoleh peranan dan kedudukan
Formal / non formal
Kemampuan berkomunikasi
Membangun hubungan baik
Kemampuan memotivasi
Kemampuan kepemimpinan
Kemampuan memasarkan diri seniri
Kemampuan bernegosiasi
Kemampuan berpresentasi
Kemampuan berkomunikasi di depan public
1. Tersenyum
Dengan tersenyum energi positif yang kita pancarkan akan menarik yang lain
kepada kita
2. Jadilah Apresiatif
Ucapkan terima kasih ketika orang lain menolong kita. Jika kita membiarkan
orang lain mengetahui bahwa mereka dihargai, mereka akan mau memberikan
yang terbaik untuk kita.
3. Perhatikanlah orang lain
Tunjukkan perhatian dan simpati pada situasi situasi sulit seperti waktu sakit
atau kematian.
4. Latihlah mendengarkan dengan aktif
Mendengarkan dengan aktif adalah dengan mendemonstrasikan bahwa kita
memang mau untuk mendengar dan mengerti akan pandangan orang lain.
5. Bawalah kebersamaan
Perlakukan setiap orang dengan sama dan jangan bermain siapa yang favorit. Jika
teman teman kita melihat kita sebagai seseorang yang solid dan fair, mereka
akan mempercayai kita.
6. Tangani konflik konflik
Pelajari bagaimana menjadi mediator yang efektif, dengan mengambil peranan
pemimpin, kita akan mendapatkan respek dan kekaguman dari orang sekitar kita.
7. Berkomunikasi dengan jelas
Seorang komunikator yang jelas dan efektif menghindari salah pengertian dengan
rekan rekan kerja, kolega kolega dan rekan sejawat kita. Kelancaran verbal
kita memproyeksikan gambaran akan intelijensi dan kedewasaan, tidak peduli
berapapun usia kita.
8. Hiburlah orang lain
Gunakan rasa humor kita sebagai alat efektif untuk menurunkan batas dan
menghimpun perhatian orang.
9. Lihatlah dari sisi orang lain
Empati berarti menjadi mampu untuk mengerti apa yang orang lain rasakan, orang
orang yang menghindari perasaan mereka sendiri terkadang menjadi sulit untuk
ber-empati dengan orang lain.
10. Hindari mengeluh
Tidak ada yang lebih buruk dibandingkan seorang pengeluh yang kronis ataupun
perengek. Jika memang harus mengungkapkan dengan kata kata tentang
keluhan keluhan kita, ungkapkan kepada teman terdekat dan keluarga saja.
Ada beberapa manfaat Interpersonal Skill dalam dunia kerja, antara lain :
6. Bisa mengolah apa yang lama menjadi baru atau menemukan sesuatu yang baru
1. Kesadaran diri, yaitu mengetahui apa yang kita rasakan pada suatu saat dan
menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan diri sendiri, memiliki
tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat.
2. Pengaturan diri, yaitu menangani emosi sehingga berdampak positifterhadap
pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati dan sanggup menunda kenikmatan
sebelum tercapainya suatu sasaran dan mampu pulih kembalidari tekanan emosi.
3. Motivasi, yaitu menggunakan hasrat yang paling dalam untukmenggerakkan dan
menuntun kita menuju sasaran, membantu kitamengambil inisiatif, bertindak
efektif dan untuk bertahan
4. Empati, yaitu merasakan apa yang di rasakan oleh orang lain, mampu memahami
perspektif mereka, menumbuhkan hubungan saling percaya,dan menyelaraskan
diri dengan bermacam-macam orang.
5. Keterampilan sosial, yaitu menangani emosi dengan baik ketika berhubungan
dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial,
berinteraksi dengan lancar.
C. Aspek- Aspek Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional terbagi dalam beberapa aspek kemampuan yang membentuknya. Aspek-
aspek kemampuan yang membentuk kecerdasan emosional tidak seragam untuk setiap ahli,
tergantung dari sudut pandang dan pemahaman. Menurut Salovey (Golman, 2007: 58-59) ada
lima aspek utama yang terdapat dalam kecerdasan emosional, yaitu :
1) Mengenali emosi sendiri, yaitu : Mengenali emosi sendiri merupakan suatu kemampuan
untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi.
2) Mengelola emosi, yaitu : Mengelola emosi merupakan kemampuan individu dalam
menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat, sehingga tercapai keseimbangan
dalam diri individu.
3) Memotivasi diri sendiri, yaitu : Kendali diri emosional menahan diri terhadap kepuasan
dan mengendalikan dorongan hati adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang.
4) Mengenali emosi orang lain, yaitu : Mengenali emosi orang lain disebut juga empati.
Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal- sinyal sosial yang tersembunyi
yang mengisyaratkan apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain.
5) Membina hubungan, yaitu : Kemampuan dalam membina hubungan merupakan
keterampilan yang menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi.
Komponen dasar kecerdasan emosional menurut Reuven Bar-on (Stein & Book : 2002 : 39)
dibagi menjadi lima bagian, yaitu :
1) Intrapersonal
Kemampuan menyadari diri, memahami emosi diri, dan mengungkapkan perasaan serta
gagasan.
2) Interpersonal
Kemampuan menyadari dan memahami perasaan orang lain, peduli kepada orang lain
secara umum, dan menjalin hubungan dari hati ke hati yang akrab.
3) Adaptabilitas
Kemampuan menguji perasaan diri, kemampuan mengukur situasi sesaat secara teliti,
dengan luwes mengubah perasaan dan pikiran diri, lalu menggunakannya untuk
memecahkan masalah.
4) Strategi pengolaan stress
Kemampuan mengatasi stress dan mengendalikan luapan emosi.
5) Memotivasi dan suasana hati
Kemampuan bersikap optimis, menikmati diri sendiri, menikmati kebersamaan dengan
orang lain, dan merasakan serta mengekspresikan kebahagiaan.
D. Faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional
Perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu internal dan eksternal
(Golman, 2004: 21) menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan
emosional, yaitu :
1) Faktor otak
Mengungkapkan bagaimana otak memberikan tempat istimewa bagi amigdala
sebagai penjaga emosi, penjaga yang mampu membanjak otak. Amigdala
berfungsi sebagai semacam gudang ingatan emosional dan demikian makna
emosional itu sendiri hidup tanpa amigdala merupakan kehidupan tanpa makna
pribadi sama sekali.
2) Faktor keluarga
Kehidupan keluarga merupakan sekolah pertama dalam mempelajari emosi yaitu
belajar bagaimana merasakan dan menaggapi perasaan diri sendiri, berpikir
tentang perasaan tersebut. Khususnya orang tua memegang peranan penting
dalam mengembangkan terhadap perkembangan kecerdasan emosional anak.
Goleman berpendapat bahwa lingkungan keluarga merupakan sekolah pertama
untuk mempelajari emosi.
3) Faktor Lingkungan
Guru memegang peranan yang sangat penting dalam mengembangkan potensi
anak didiknya melalui gaya dan kepemimpinan dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.com/books?isbn=9794489379
https://books.google.co.id/books?isbn=979225837X
www.academia.edu/23477960/Makalah_Interpersonal_Skill
https://www.scribd.com/doc/58228593/Tugas-Makalah-Interpersonal-Skill
https://www.scribd.com/doc/295050063/Makalah-Interpersonal-Skill
https://www.scribd.com/doc/295050063/Kecerdasan-Emosional