You are on page 1of 5

Kelompok :2

Nama : Afina Permatasari (25010115120061)


Elma Nur Hidayah (25010115120149)
Herny La unga (25010117183001)
Dian Dwi Restiani (25010115120003)
Crisna Pebriana Pasaribu (25010115140280)
Olivia Dewi Wulansari (25010115130192)

KONSEP DASAR BIOSTATISTIK

1. Definisi
Statistik secara sempit diartikan sebagai data. Arti luas diartikan sebagai alat. Alat
untuk analisis, dan alat untuk membuat keputusan. Statistik digunakan untuk membatasi
cara-cara ilmiah untuk mengumpulkan, menyusun, meringkas, dan menyajikan data
penyelidikan.

2. Ruang lingkup statistik


a. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk mengambarkan atau
menganalisis suatu statistik hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas (generalisasi/inferensial). Penelitian tidak bermaksud
untuk membuat suatu kesimpulan terhadap populasi dari sampel yang diambil,
statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif.
b. Statistik inferensial
Statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel, dan hasilnya akan digeneralisasikan untuk populasi dimana sampel
diambil. Terdapat dua jenis statistik inferensial yaitu statistik parametrik dan
statistik non parametrik. Statistik parametrik digunakan untuk menganalisis data
yang berbentuk interval dan rasio sedangkan statistik non parametrik biasanya
digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk nominal dan ordinal. Statistik
parametrik mensyaratkan bahwa distribusi data normal dan variansi data harus
sama sedangkan statistik non parametrik tidak memerlukan syarat distribusi data
normal dan variansi sama.

3. Tipe Variabel
a. Variabel Independent
Variabel independent sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas
merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependent.
b. Variabel Dependent
Variabel dependent sering disubut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas.
c. Variabel Moderator
Variabel moderator merupakan variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau
memperlemah) hubungan antara variabel infependent dengan dependent. Variabel
ini disebut juga sebagai variabel independent ke dua.
d. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan
antara variabel independent dan variabel depandent, tetapi tidak dapat diamati atau
diukur.
e. Variabel Kontrol
Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstant
sehingga hubungan
variabel dependent dan independent tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak
diteliti.

4. Sumber Data Kesehatan


a. Data primer
Merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti yang digunakan untuk menjawab
tujuan dari penelitian secara spesifik. Data primer dapat diperoleh dari kegiatan
survei, penelitian dilapangan
b. Data skunder :
Merupakan data yang telah tersedia atau telah dikumpulkan oleh orang atau
lembaga tertentu, misal biro pusat statistic. Data sekunder dapat diperoleh dari
catatan laporan dinas kesehatan sebagai kegiatan surveilans di dinas kesehatan.

5. Skala Pengukuran
Untuk menentukan teknik statistik mana yang akan digunakan untuk menguji
hipotesis maka harus diketahui terlebih dulu macam-macam data dan bentuk hipotesis.
Macam data dalam penelitian seperti pada gambar berikut:
Skala pengukuran:
a. Skala deskrit / Nominal
Skala deskrit atau nominal adalah data yang hanya dapat digolongkan secara
terpisah atau secara kategorik.
Contoh :Jenis kelamin (laki-laki-perempuan)
b. Skala Ordinal
Data ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat. Dimana
jarak antara satu rangking dengan rangking yang lainnya belum tentu sama.
Contoh : Tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA, PT)
c. Skala Interval
Data interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol
(0) absolut/mutlak.
Contoh :Suhu
d. Skala Rasio
Data rasio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol mutlak.
Contoh :Berat badan

6. Metode Pengumpulan Data


Menurut Nan Lin, ada 4 metode pengumpulan data antara lain;
a. Metode observasi
Metode observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan oleh
peneliti untuk mencatat kejadian atau peristiwa dengan menyaksikannya.
b. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi dilakukan jika tidak mungkin bagi peneliti untuk
melakukan kontak dengan pelaku atau subjek penelitian.
c. Metode survei
Survei merupakan suatu metode pengumpulan data yang mengunakan
instrumen kuesioner atau wawancara untuk mendapatkan tanggapan dari responden
yang disampel.
d. Metode eksperimen
Merupakan metode dengan melakukan perlakuan.

7. Syarat Alat Ukur

Syarat alat ukur yang baik seharusnya memenuhi validitas dan reliabilitas dari
pengukuran.
a. Validitas
Validitas merupakan kesesuaian antara alat dan apa yang di ukur.
b. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan hasil beberapa kali pengukuran tetapi hasil tetap sama.

8. Instrumensasi pada Biostatistika

Instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti di dalam menggunakan metode


pengumpulan data. Dengan demikian terdapat kaitan antara metode dengan instrumen
pengumpulan data. Pemilihan satu jenis metode pengumpulan data kadang-kadang dapat
memerlukan lebih dari satu jenis instrumen. Sebaliknya satu jenis instrumen dapat digunakan
untuk berbagai macam metode.

Jika daftar metode dan daftar instrumen tersebut dipasangkan, akan terlihat kaitan dalam
tabel berikut ini.

Tabel 1. Pasangan Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

No. Jenis Metode Jenis Instrumen

1 Angket (questionnaire) Angket (questionnaire) Daftar


cocok (checklist)
Skala (scala), inventori (inventory)

2 Wawancara (interview) Pedoman wawancara (interview


guide) Daftar cocok (checklist)

3 Pengamatan/Observasi(Observation) Lembar Pengamatan, panduan


pengamatan, panduan
observasi (observation sheet, observation
schedule), (checklist).

4 Ujian/Tes (test) Soal ujian, soal tes atau


tes (test), inventori(inventory).
5 Dokumentasi Daftar cocok (checklist) Tabel

1. Angket

Angket, seperti telah dikemukakan pengertiannya di atas, merupakan daftar


pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang yang diberi
tersebut bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna. Orang yang
diharapkan memberikan respons ini disebut responden. Menurut cara memberikan respons,
angket dibedakan menjadi dua jenis yaitu: angket terbuka dan angket tertutup.

2. Daftar Cocok (Checklist)

Di dalam penjelasan mengenai angket dikemukakan juga bahwa dalam mengisi


angket tertutup responden diberi kemudahan dalam memberikan jawabannya. Di lain tempat,
yakni di dalam penjelasan umum mengenai instrumen disebutkan bahwa daftar cocok adalah
angket yang dalam pengisiannya responden tinggal memberikan tanda cek (). Dengan
keterangan tersebut tampaknya angket tertutup dapat dikategorikan sebagai checklist. Namur
demikian angket bukan khusus merupakan daftar. Daftar cocok mempunyai pengertian
tersendiri. Daftar cocok bukanlah angket. Daftar cocok mempunyai bentuk yang lebih
sederhana karena dengan daftar cocok peneliti bermaksud meringkas penyajian pertanyaan
Berta mempermudali responden dalam memberikan respondennya. Daftar cocok memuat
beberapa pertanyaan yang bentuk dan jawabannya seragam. Agar responden tidak diharapkan
pada beberapa pertanyaan mengenai berbagai hal tetapi dalam bentuk membaca, maka
disusunlah daftar cocok tersebut sebagai pengganti.

3. Skala(scale)

Skala menunjuk pada sebuah instrumen pengumpul data yang bentuknya seperti
daftar cocok tetapi alternatif yang disediakan merupakan sesuatu yang berjenjang. Di
dalam Encyclophedia of Educational Evaluationdisebutkan: The term scale in the
measurement sense, comes from the Latin word scale, meaning ladder or flight of stairs.
Hence, anything with gradation can be thought of as scaled.

Skala banyak digunakan untuk mengukur aspek-aspek kepribadian atauaspek kejiwaan yang
lain. Selain skala, penelitian yang berhubungan dengdn aspek-aspek kejiwaan memerlukan
jenis instrumen-instrumen pengumpul data lain, baik yang berupa tes, inventori untuk hal-hal
umum (general inventories, misalnyaMinnesota Multiphasic Personality Inventory MMPI,
dan inventori untuk aspek-aspek khusus (Specific Inventories seperti: Rokeach Dogmatism
Scala, Fundamental Interpersonal Relations Orientation Behavior FIRO B, Study of
Values, dan lain-lain). Untuk penelitian pendidikan, walaupun dapat dikatakan tidak terlalu
sering menggunakan instrumen-instrumen seperti disebutkan, tetapi bagi penelitinya perlu
juga mengenal ragam alat pengumpul data aspek-aspek psikologi tersebut.

Langkah-Langkah Dalam Menyusun Instrumen


Secara umum penyusunan instrumen pengumpul data dilakukan dengan penahapan sebagai
berikut:

1. Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel yang ada di dalam rumusan judul


penelitian atau yang tertera di dalam problematika penelitian.

2. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel.

3. Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel.

4. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator.

5. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen.

6. Melengkapi instrumen dengan (pedoman atau instruksi) dan kata pengantar.

Instrumen untuk teknik tersebut pada penelitian kuantitatif adalah: pedoman


wawancara, kuesioner atau angket, pedoman observasi, tabel-tabel, kolom-kolom, ataupun
alat rekam elektronik yang dapat dipakai untuk menyimpan data. Sedangkan pada penelitian
kualitatif di samping instrument tersebut di atas peneliti juga merupakan instrumen.

You might also like