Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana ciri-ciri umum arthropoda ?
2. Bagaimana klasifikasi arthropoda ?
3. Bagaimana struktur tubuh arthropoda ?
4. Bagaimana peranan dari arthropoda ?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui ciri-ciri umum arthropoda
2. Mengetahui klasifikasi arthropoda
3. Mengetahui struktru tubuh arthropoda
4. Mengatahui peranan dari arthropoda
Untuk mengetahui ciri-ciri ,klasifikasi, struktur tubuh dari artrhopoda serta manfaat
dari arthropoda itu sendiri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem saraf Sistem saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena.
3
a. Kelas Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang
keras.Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini. Umumnya hewan
Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat. Crustacea
dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca
dan Malacostraca.
Alat indra dan Alat indra berupa sepasang mata majemuk (faset) bertangkai
sistem saraf yang berkembang dengan baik. Alat pencium dan peraba
berupa dua pasang antena. Sistem sarafnya berupa tangga
tali. Pada sistem sarafnya terjadi pengumpulan dan penyatuan
ganglion dan dari pasangan-pasangan ganglion keluar saraf
yang menuju ke tepi.
4
Sistem reproduksi Sistem reproduksinya bersifat diesis (berkelamin satu).
Pembuahan terjadi secara eksternal. Telur menetas menjadi
larva yang sangat kecil, berkaki tiga pasang, dan bersilia.
Klasifikasi Crustacea
1) Brachiopoda
Tubuh brachiopoda transparan (tembus cahaya). Ukuran tubuhnya 0,25 mm
hingga 10 cm. Hewan ini bergerak dengan antenanya. Brachiopoda hidup sebagai
zooplankton di laut dan di air tawar, contohnya Daphnia sp. Dan Aremia.
2) Ostracoda
Hewan ini umumnya berukuran sekitar 1 mm, tapi kisarannya mulai dari 0,2-
0,3 mm. Hewan ini hidup sebagai zooplankton, tetapi sebagian besar hidup
sebagai bentos yang melekat di dasar perairan. Alat geraknya berupa antena.
3) Copepoda
Copepoda mencakup 4.500 spesies, hewan inihidup sebagai parasit pada
insang dan sirip ikan, baik ikan laut maupun ikan air tawar. Pada umunya
copepoda tidak mempunyai mulut dan menyerap makanan langsung dari
inangnya.
4) Malacostraca
Tubuh malacostraca padaa umumnya terdiri atas 14 segmen. Delapan segmen
depan merupakan sefalotoraks, sedangkanenam segmen belakang membentuk
abdomen. Malacostraca dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu :
a. Isopoda
Pada umumnya isopoda dapat menggulung seperti trenggiling. Kutu kayu
amat merugikan manusia karena membuat lubang-lubang pada galangan kapal
atau perahu.
b. Stomatopoda
Stomatopoda pada umumnya berwarna mencolok dan bentuk tubuhnya
mirip dengan belalang sembah. Hewan ini mempunyai cangkang luar berupa
karapas yang menyatu dengan dua segmen dada yang paing depan. Habita
hewan ini adalah di laut.
c. Decapoda
5
Disebut decapoda karena berkaki,decapoda yang telah dikenal 8.500
jenis, termasuk udang,kepiting,dan rajungan.
b. Kelas Arachnoidea
Arachnoidea meliputi kala, laba-laba, tungau, dan caplak. Kebanyakan hewan ini
bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan, dan tumbuhan. Arachnoidea bersifat
karnivor sekaligus predator. Arachnoidea pada umunya :
Empat pasang kaki
Delapan buah mata sederhana dibgian depan
Satu pasangkelisera (taring pisau mengandung racun berbentuk gunting atau catut
untuk melumpuhkan mangsa)
Sepasang pedipalpus yang berfungsi sebagai indra, tangan, maupun alat untuk
melakukan kopulasi.
Suatu organ di depan anus yang menghasilkan sutra disebut spineret; terdapat pada
beberapa jenis Arachnida.
6
Klasifikasi Arachnoidea
1. Scorpiones
Spesies yang termasuk scorpiones segala macam kala antara lain, kala
jengking, kala buku, dan kala laba-laba. Tubuh scorpiones terbagi menjadi dua,
yaitu sefalotoraks (disebut juga prosoma).
2. Araneae
Spesies araneae mencangkup segala macam laba-laba, antara lain :
Laba-laba penjerat (di Malaysia)
Laba-laba penjaring thalassius (hidup di dekat air)
Laba-laba pemburu (di Meksiko)
Laba-laba serigala
Laba-laba bukit pasir leucorchestris
Acarina mencangkup caplak dan tungau, ciri khas acarina adalah tubuhnya tidak
berbuku-buku.
c. Kelas Myriapoda
Myriapoda merupakan hewan yang memiliki banyak kaki. Hewan ini banyak
dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat, terutama di tempat yang banyak
mengandung sampah, misalnya di kebun dan di bawah batu-batuan.
7
Sistem peredaran Terbuka
darah
Alat ekskresi 2 pasang pembuluh malpighi
Sistem saraf Tangga tali
Klasifikasi Myriapoda
Myriapoda mempunyai dua kelas yaitu chilopoda dan diplopoda.
1. Chilopoda
Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang. Tubuhnya memanjang dan
agak pipih.Pada kepalanya terdapat antena dan mulut dengan sepasang mandibula
dan dua pasang maksila. Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan sepasang
spirakel. Pasangan pertama kaki termodifikasi menjadi alt beracun. Alat
penyengat digunakan unutk menyengat musuh atau pengganggunya. Sengatannya
menimbulkan bengkak dan rasa sakit. Contoh hewan ini adalah kelabang
(scutigera sp).
2. Diplopoda
Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah kakinya
bukan berjumlah seribu. Ada yang menyebutkan nama lain seperti keluwing.
Tubuhnya bulat panjang. Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila dan bibir
bawah. Pada tiap segmen tubuhnya terdapat dua pasang kaki dan dua pasang
spirakel. Diplopoda tidak memiliki cakar beracun karenanya hewan ini bersifat
hebivora atau pemakan sisa organisme. Gerakkan hewan ini lambat dengan kaki
yang bergerak seperti gelombang. Bila terganggu hewan ini akan menggulungkan
tubuhnya dan pura-pura mati. Contoh hewan ini adalah kaki seribu (lulus sp.).
8
d. Kelas Insecta
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering
kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung,
jangkrik, belalang,dan lebah. Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam
buah.Karena itu pula sering juga disebut hexapoda. Insecta dapat hidup di bergagai
habitat, yaitu air tawar, laut dan darat.Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok
invertebrata yang dapat terbang.Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai
parasit. Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan
abdomen.Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang
antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli).Insecta memiliki organ
perasadisebutpalpus. Insectayang memiliki sayap pada segmen kedua dan
ketiga. Bagian abdomen insecta tidak memiliki anggota tubuh.Pada abdomennya
terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea.Trakea
merupakan alat pernapasan pada Insecta.Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi,
yaitu alat ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan.Sistem
sirkulasinya terbuka. Organ kelaminnya dioseus.
Sistem organ dalsm tubuh insecta
Sistem Organ Keterangan
Sistem pernapasan Organ pernapasan berupa trakea berspikel yang terletak di
kanan kiri pada tiap ruas. Sebagian larva bernapas dengan
insang trakeal pada bagian perutnya.
Sistem pencernaan Sistem pencernaan makanan pada beberapa jenis serangga
makanan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung
otot, lambung kelenjar, usus, dan anus (dubur). makanan
dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi
di lambung kalenjar.
9
Sistem saraf Sistem sarafnya disebut tangga tali dengan alat penerima
rangsangan berupa :
Mata faset (majemuk)
Antena
Alat pembuat suara (misalnya pada orthoptera dan
hemiptera) dan alat pendengar.
Alat yang mengeluarkan sinar (kunang-kunang)
Sistem ekskresi Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh malpighi.
Sistem reproduksi Insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis.
Parttenogenesis ialah perkembangan embrio tanpa dibuahi
oleh spermatozoid, misalnya pada lebah ; sedangkan
paedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung di
tubuh larva, misalnya pada diptera. Dalam perkembangan
menuju dewasa, insecta mengalami perubahan bentuk luar
dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa yang disebut
metamorfosis. Fertilisasinya internal, artinya pembuahan sel
telur oleh spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk
betina.
10
1. Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan
memiliki antena panjang. Umumnya berkembang secara ametabola. Contoh
hewan kelas ini adalah kutu buku.
2. Pterigota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari
tonjolan luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota.
Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa ordo bedasarkan tipe sayap :
Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit.
Misalnya kecoa, jangkrik, dan gansir.
Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang. Contohnya
walang sangit(leptocorisa acuta) dan kutu busuk (cymex rotundus).
Homoptera memiliki dua pasang yang sama panjang. Contohnya wereng
coklat (Nilaparvata lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus
humanus).
Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala. Contohnya capung
(pantala).
11
dan sesungguhnya abdomen dibedakan
abdomen tidak ada, panjang
(perut) tetapi berupa
alas kepala
(kapitulum)
Antena 2 pasang Tidak ada 1 pasang 1 pasang 1 pasang
dan dan
panjang pendek
12
2.4. Peranan arthropoda
Berbagai jenis Arthropoda memberikan keuntungan dan kerugian bagi manusia.
a. Yang menguntungkan bagi manusia adalah sebagai berikut :
1. Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi. Misalnya Udang windu
(Panaeus monodon), rajingan (portunus pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan
udang karang (panulirus versicolor).
2. Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica).
3. Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori).
b. Sementara yang merugikan manusia anatara lain :
1. Vektor perantara penyakit bagi manusia. Misalnya nyamuk malaria, nyamuk
demam berdarah, lalat tsetse sebagai vektor penyakit tidur, dan lalat rumah sebagai
vektor penyakit tifus.
2. Menimbulkan gangguan pada manusia. Misalnya caplak penyebab kudis, kutu
kepala, dan kutu busuk.
3. Hama tanaman pangan dan industri. Contohnya wereng coklat dan kumbang
tanduk.
4. Perusak makanan. Contohnya kutu gabah.
5. Perusak produk berbahan baku alam. Contohnya rayap dan kutu buku.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Ciri-ciri umum artropoda yaitu kaki yang beruas-ruas, bentuk tubuhnya simetris
bilateral, rangka luarnya keras yang tersusun atas zat kitin, memiliki mata majemuk
(faset) atau mata tunggal (osellus), sifat hidupnya ada yang parasit hetaratrapik dan
hidup secara bebas, sistem peredaran darahnya terbuka (sistem lakuner), dan alat
pernapasannya berupa trakea insang dan paru-paru yang merupakan lembaran.
2. Filum arthropoda diklasifikasikan menjadi empat kelas yaitu:
1) Kelas Crustacea, misalnya udang
2) Kelas Arachnoidea , misalnya laba-laba
3) Kelas Myriapoda (ohlipoda dan diplipoda), misalnya kaki seribu
4) Kelas Insecta, misalnya serangga
3. Secara morfologi Arthropoda dicirikan dengan badan yang beruas biasnya mencapai
lebih dari 21 ruas, yang tiap ruasnya mempunyai sepasang anggota badan
(appendages) namun sepasang anggota badan ini ada yang mereduksi atau berubah
bentuk dan fungsi sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok.
4. Arthropoda memiliki peranan yang dapat menguntungkan dan merugikan bagi
manusia seperti Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica) dan Perusak produk
berbahan baku alam. Contohnya rayap dan kutu buku.
3.2. Saran
1. Arthropoda sangat berguna bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu
kita diharapkan tidak menumpas atau berburu secara berlebihan apalagi untuk
kepentingan sendiri.
2. Disarankan bagi kita semua turut menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak
merusak salah satu anggota dari ekosistem kehidupan Arthropoda.
14