You are on page 1of 8

Rinna's

Just Share !!

Sunday, January 12, 2014


ANALISIS KRITIS PROBLEMATIKA PROFESI KEPENDIDIKAN DI
INDONESIA

ANALISIS KRITIS PROBLEMATIKA PROFESI KEPENDIDIKAN DI INDONESIA


Disusun guna memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester

Mata Kuliah Profesi Kependidikan


Dosen Pengampu : Dr. H. Sudjono, M.Si

Disusun oleh :
Nama : Rina Martiana F
Kelas : 4C
NPM : 12420212

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI SEMARANG

2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu pilar kehidupan bangsa. Masa depan suatu bangsa bisa
diketahui melalui sejauh mana komitmen masyarakat, bangsa atau pun negara dalam
menyelenggarakan Pendidikan Nasional. Tidak terlepas dari kata pendidikan dalam pengertian
yang sederhana, pendidik adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik.
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik, serta
bertanggung jawab untuk membentuk anak didik agar menjadi orang bersusila yang cakap,
berguna bagi agama, nusa, dan bangsa di masa yang akan datang.
Tidak terlepas dari kata pendidikan dan pendidik, hal itu terkait dengan adanya profesi
kependidikan. Profesi adalah Istilah yang sudah cukup dikenal oleh semua pihak, dan senantiasa
melekat pada guru karena tugas guru sesungguhnya merupakan suatu jabatan professional.
Biasanya sebutan profesi selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh
seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi
menuntut keahlian para pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau
jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetepi
memerlukan suatu persiapan melelui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk
itu.(H.M.Surya:2007). Kependidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk
mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan
spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola
pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.(H.M.Surya:2007).
Sejalan dengan perkembangan zaman, maka timbul permasalahan-permasalahan
pendidikan yang kompleks Berbagai persoalan pendidikan muncul dan berkembang seperti
rendahnya kualitas pendidikan secara umum, masalah anggaran pendidikan, tidak meratanya
kesempatan pendidikan, dan mahalnya biaya pendidikan.
Lebih khusus lagi, problematika juga terjadi pada profesi keguruan yang merupakan
ujung tombak dunia pendidikan. Beberapa permasalahan yang teridentifikasi antara lain
rendahnya kualitas guru, tidak profesional dalam melaksanakan tugas keguruan , kurangnya
penghargaan masyarakat terhadap profesi guru, dan tingkat kesejahteraan guru yang relatif masih
rendah.
Banyaknya permasalahan yang timbul dalam dunia pendidikan merupakan suatu
tantangan besar yang harus dihadapi oleh seluruh komponen anak bangsa. Permasalahan
pendidikan merupakan suatu permasalahan yang kompleks. Hal inilah yang melatarbelakangi
penulis untuk melakukan kajian problematika pendidikan di Indonesia yang merupakan salah
satu permasalahan yang menyebabkan kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia jauh tertinggal
dibandingkan dengan negara-negara lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja problematika profesi kependidikan di Indonesia?
2. Apa saja solusi yang bias ditempuh dalam menghadapi problematika kependidikan di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
Agar pembaca dapat mengetahui problematika profesi kependidikan yang ada di
Indonesia beserta solusi-solusi yang sekiranya dapat ditempuh untuk meminimalisir masalah
tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Problematika Profesi Kependidikan/Keguruan di Indonesia


Dunia pendidikan nasional kita memang sedang menghadapi masalah yang demikian
kompleks. Begitu kompleksnya masalah itu tidak jarang guru merupakan pihak yang paling
sering dituding sebagai orang yang paling bertanggung jawab terhadap kualitas pendidikan.
Asumsi demikian tentunya tidak semuanya benar, mengingat teramat banyak komponen
mikrosistem pendidikan yang ikut menentukan kualitas pendidikan.
Namun juga tidak terlalu salah, sebab guru memang merupakan salah satu komponen
mikrosistem pendidikan yang sangat strategis dan banyak mengambil peran di dalam proses
pendidikan secara luas, khususnya dalam pendidikan persekolahan. Yang menjadi permasalahan
keguruan di Indonesia itu antara lain:
1. Tidak professional dalam melaksanakan tugas.
Profesionalisme guru juga sangat berkaitan dengan kompetensi seorang guru. Adalah
sangat tidak layak bila seorang guru tingkat dasar mengajar dengan beragam mata pelajaran.
Mereka mengajar berhitung, tetapi juga mengajar bahasa, atau juga mengajari ilmu pengetahuan
alam. Kemampuan seseorang itu sesungguhnya terbatas.

Kompetensi guru akan membawa dampak terhadap hasil proses pendidikan. Oleh sebab
itu, seorang guru harus selalu meningkatkan kompetensinya dengan studi lanjut agar ia benar-
benar memahami benar akan ilmu yang dikuasainya, dan selalu berlatih diri untuk meningkatkan
metodologi dan teknik pembelajaran agar ia dapat melaksanakan pendidikan dan pengajaran
dengan sebaik-baiknya. Dalam hal ini masih banyak kita dapati guru-guru yang belum memiliki
kompetensi dalam bidangnya dan kurang memiliki pengalaman serta kematangan dalam
memberikan beragam metode dan teknik pembelajaran, sehingga terkadang guru menjadi
bingung menghadapi murid yang nakal, malas, dan sebagainya. Akibatnya, proses pendidikan
tidak memperoleh hasil yang diharapkan.

2. Kurangnya Minat Penelitian Dalam Kelas.


Problem kedua guru yang terlihat jelas sekarang ini adalah kurangnya minat guru
untuk meneliti. Banyak guru yang malas untuk meneliti di kelasnya sendiri dan terjebak dalam
rutinitas kerja sehingga potensi ilmiahnya tak muncul kepermukaan. Banyak guru menganggap
kalau meneliti itu sulit. Sehingga karya tulis mereka dalam bidang penelitian tidak terlihat sama
sekali. Padahal setiap tahun, depdiknas selalu rutin melaksanakan lomba keberhasilan guru
dalam pembelajaran (LKGDP) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh direktorat Profesi
Guru. Biasanya para guru akan sibuk meneliti bila mereka mau naik pangkat saja. Karenanya
guru harus diberikan bekal agar dapat melakukan sendiri Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK
adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan
jalan merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara
kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga
hasil belajar siswa dapat meningkat.

3. Guru Kurang Kreatif.


Problem ketiga dari guru adalah kurang kreatifnya guru dalam membuat alat peraga
atau media pembelajaran. Selama ini masih banyak guru yang menggunakan metode ceramah
saja dalam pembelajarannya, tak ada media lain yang digunakan sebagai alat Bantu
pembelajaran. Mereka tak pernah berpikir untuk membuat sendiri media pembelajarannya. Kalau
saja para guru kreatif, pasti akan banyak ditemukan berbagai alat peraga dan media yang dapat
digunakan guru untuk menyampaikan materi pembelajarannya. Guru yang kreatif tak akan
pernah menyerah dengan keadaan. Kondisi minimnya dana justru membuat guru itu kreatif
memanfaatkan sumber belajar lainnya yang tidak hanya berada di dalam kelas, seperti : Pasar,
Museum, Lapangan olahraga, Sungai, kebun, dan lain sebagainya.
4. Kompetensi Guru
Dunia pendidikan sering tercoreng nama baiknya, di saat ditemukannya peristiwa yang
sangat memalukan di salah satu wilayah bagian Negara kita. Ada seorang guru yang melakukan
hal yang tidak senonoh kepada salah satu siswa perempuan. Hal itu menunjukkan bahwa guru
tersebut tidak memiliki / menguasai salah satu kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh guru,
yaitu kompetensi kepribadian.
Ada juga guru yang datang dan mengajar di sekolah tanpa membawa satu buku pun. Hal
itu menunjukkan bahwa guru yang bersangkutan kurang memiliki persiapan mengajar, atau
dengan kata lain, mereka hanya asal-asalan dalam memberikan materi kepada para siswanya. Hal
ini jelas akan berakibat fatal bagi peserta didik. Bias dipastikan, beberapa kompetensi yang
seharusnya tercapai, tidak akan dapat diwujudkan. Seorang guru harus mencintai profesinya.
Meskipun mereka masih berstatus guru honor, tidak seharusnya seorang guru melakukan
pekerjaannya hanya berdasarkan jumlah nominal saja.

5. Kurangnya Peran Guru Dalam Memberi Pemahaman Materi Kepada Siswa.


Beberapa guru mengalami kesulitan dalam hal pembelajaran yang sesuai dengan KTSP.
Disadari atau tidak, setiap kurikulum pasti memiliki kelemahan dan kelebihan. Guru sebagi
factor terpenting dalam proses belajar-mengajar masih kurang memperhatikan perkembangan
anak didiknya. Baik perkembangan secara biologis maupun perkembangan sosial anak.
Banyak guru yang hanya mengajar saja di kelas dan mementingkan tuntasnya materi
mereka tanpa memahami dan menyelami keadaan peserta didiknya. Yang pintar semakin pintar
dan bagi mereka yang kurang, akan semakin bodoh. Mereka kurang memperhatikan proses
perkembangan siswanya satu per satu. Padahal, peserta didik pastinya berasal dari berbagi
macam latar belakang, baik ekonomi, pola pikir atau bahkan dari sisi religiusnya.
B. Solusi/Pemecahan Masalah Problematika Profesi Kependidikan.
Untuk mengatasi problematika guru di atas, diperlukan kerjasama dari kita semua untuk
dapat saling membantu agar guru mampu meneliti, mendapatkan income tambahan dari
keprofesionalannya, dan menyulut guru untuk kreatif dalam mengembangkan sendiri media
pembelajarannya. Bila itu semua dapat terwujud, maka kualitas pendidikan kita pun akan
meningkat. Tidak hanya itu untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional di Indonesia, sebagai
pendidik yang berkompeten dan mempunyai kepribadian baik maka dibutuhkan kesadaran dari
masing-masing individu. Saling bekerja sama demi terwujudnya tujuan bersama yaitu
peningkatan dalam kualitas pendidikan. Karena pada dasarnya guru adalah profesi yang mulia.
Maka dari itu alternatif pemecahan dari problematika profesi kependidikan yang ada saat ini
adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari hati nurani.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan adalah salah satu pilar kehidupan bangsa. Masa depan suatu bangsa bisa
diketahui melalui sejauh mana komitmen masyarakat, bangsa atau pun negara dalam
menyelenggarakan Pendidikan Nasional. Seiring berjalannya waktu, maka timbul permasalahan-
permasalahan yang terjadi pada dunia pendidikan yang salah satunya adalah problematika
tentang profesi kependidikan yang terjadi pada saat ini. Perjalanan dalam menjalankan profesi
sebagai pendidik memang tidaklah selalu mulus setiap saat, pastinya mengalami berbagai
masalah. Tidak dipungkiri juga masalah yang timbul dalam profesi sebagai pendidik itu sendiri
timbul dari diri mereka sendiri, yaitu mulai dari kurang adanya profesionalitas sebagai pengajar,
kurang penguasaan materi, sampai kurangnya inovasi pembelajaran dalam kelas.
B. Saran
Dari berbagai problematika yang timbul, maka guru diharapkan senantiasa bekerja sama
meminimalisir kasus tersebut.Guru diharapkan lebih mempunyai kesadaran akan profesinya
sebagai pendidik. Agar melaksanakan tugasnya dengan baik dan professional dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

http://mihati-lativa.blogspot.com/2012/03/masalah-yang-terjadi-seputar-pendidikan.html
http://mtsushriyyah.blogspot.com/2012/04/profesionalitas-guru-problematika-dan.html
http://puthutg.blogspot.com/2012/02/makalah-problematika-keguruan-dan.html
http://edukasi.kompasiana.com/2009/01/08/profesi-guru-dan-problematika-yang-dihadapinya-
3166.html
http://alkhawaritzmi.wordpress.com/2010/09/08/pengertian-pendidik/
http://kelompoktiga551.blogspot.com/2012/05/profesi-kependidikan.html

http://amrilmpunj.blogspot.com/2008/09/pengertian-profesi.html
Posted by Rinna Martiana F at 12:19 AM
Reactions:
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

No comments:

Post a Comment

Leave a comment ...

Links to this post

Create a Link

Newer Post Older Post Home


Subscribe to: Post Comments (Atom)

Total Pageviews
1111
Translate
Powered by Translate

Web Counter

welcome visitor
twitter
Google+ Followers
Blog Archive
Time 2016 (1)

About Me 2014 (5)


o January (5)
ANALYZING DANGLING MODIFIERS AND
COMMA SPLICES
ANALISIS KRITIS PROBLEMATIKA PROFESI
KEPENDIDIKAN ...
Peranan Bahasa Inggris dalam Dunia Pendidikan
Rinna Martiana F
PHONETICS VS PHONOLOGY
View my
SERTIFIKASI SEBAGAI PERWUJUDAN
complete profile
PROFESIONALISME GUR...

My Widget
Official blog by Rinna. Ethereal theme. Theme images by Nic_Taylor. Powered by Blogger.

You might also like