You are on page 1of 18

MAKALAH

KARAKTERISTIK MOTOR INDUKSI

Disusun oleh :

1. Ardi Purnomo 151047049


2. Mujam Al Wasit 1510410
3. Indra

PROGRAM STUDY S-1 TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA


2017
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................. 4
2.1. Pengertian dan prinsip Motor induksi. ........................................................... 4
2.2. Komponen Motor Induksi ................................................................................ 4
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................... 7
3.1. Prinsip kerja Motor induksi............................................................................. 7
3.2. Jenis-jenis Motor Induksi 3 Fasa Berdasaarkan Bentuk Rotornya ........... 10
3.3. Jenis-jenis Motor Induksi 3 Fasa Berdasaarkan Karakteristik Kelasnya. 13
3.4. Karakteristik Jenis Motor Induksi 3 fasa Berdasarkan Kelasnya ................. 14
3.5. Metode Starting Motor Induksi ......................................................................... 15
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................... 17
4.1. Kesimpulan ........................................................................................................... 17
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling
luas digunakan. Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan
sehari-hari baik di industri maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum
dipakai adalah motor induksi 3-fase dan motor induksi 1-fase. Motor induksi 3-
fase dioperasikan pada sistem tenaga 3-fase dan banyak digunakan di dalam
berbagai bidang industri, sedangkan motor induksi 1-fase dioperasikan pada
sistem tenaga 1-fase yang banyak digunakan terutama pada penggunaan untuk
peralatan rumah tangga seperti kipas angin, lemari es, pompa air, mesin cuci dan
sebagainya karena motor induksi 1-fase mempunyai daya keluaran yang rendah.
1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka didapat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian motor listrik induksi?
2. Bagaimana prinsip kerja motor listrik induksi?
3. Bagaimana konstruksi motor listrik induksi ?
1.3.Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas didapat tujuan penulisan sebagai berikut:
1. Memberi informasi mengenai motor listrik induksi komponen dan
prinsip kerjanya
1.4. Manfaat Penulisan
Dari tujuan diatas didapat manfaat penulisa sebagai berikut:
1. Untuk penulis dapat memahami dan mengerti tentang motor listrik
induksi dan cara kerjanya.
2. Untuk pembaca memberi informasi kepada pembaca mengenai motor
listrik induksi
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian dan prinsip Motor induksi.


Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan
stator kepada kumparan rotornya. Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari
kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul tegangan
induksi dan karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka
akan mengalir arus pada kumparan rotor.

2.2. Komponen Motor Induksi


Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama sebagai berikut:

Rotor. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor

Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang


dilekatkan dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut
diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin
hubungan pendek.
Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda
dan terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga
fase digulungi kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang
lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang as
dengan sikat yang menempel padanya.

Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk


membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah
kutub yang tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat.
Konstruksi Motor Induksi (Automated Buildings)

Gambar 1.1 Kontruksi Motor Induksi


Sumber: https://bagasanggorojenar.wordpress.com/2016/06/24/definisi-dan-karakteristik-motor-
listrik-induksi/
kumparan rotor yang di aliri arus ini berada dalam garis gaya fluks yang
berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan
mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan
rotor sesuai dengan arah pergerakan medan induksi stator. Pada rangka stator
terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada slot-slotnya yang dililitkan pada
sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutup ini menentukan kecepatan
berputarnya medanstator yang terjadi yang diinduksikan ke rotornya. Makin besar
jumlah kutup akan mengakibatkan makin kecilnya kecepatan putar medanstator
dan sebaliknya. Kecepatan berputarnya medan putar ini disebut kecepatan
sinkron.

Secara umum motor induksi dibagi menjadi dua, yaitu motor satu fasa, dan motor
tiga fasa yaitu :

Motor satu fasa : Konstruksi motor induksi satu fasa terdiri atas dua
komponen yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian dari motor yang tidak
bergerak dan rotor adalah bagian yang bergerak yang bertumpu pada bantalan
poros terhadap stator. Motor induksi terdiri atas kumparan-
kumparan stator dan rotor yang berfungsi membangkitkan gaya
gerak listrik akibat dari adanya arus listrik bolak-
balik satu fasa yang melewati kumparan-kumparan tersebut sehingga terjadi
suatu interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor.

Motor tiga fasa: Motor induksi 3 fasa memiliki keunggulan diantaranya


handal, tenaga yang besar, daya listrik rendah dan hampir tidak ada perawatan.
Tetapi motor induksi 3 phase memiliki kelemahan pada pengontrolan kecepatan.
Kecepatan putar motor induksi bergantung pada frekuensi input, sedangkan
sumber listrik memiliki frekuensi konstan. Untuk mengubah frekuensi input lebih
sulit daripada mengatur tegangan input. Dengan ditemukannya teknologi inverter
maka hal tersebut menjadi lebih mudah dan mungkin dilakukan
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Prinsip kerja Motor induksi.


1. Prinsip Motor Induksi AC dan DC
Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan
stator kepada kumparan rotornya. Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari
kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul emf (ggl)
atau tegangan induksi dan karena penghantar (kumparan) rotor merupakan
rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir arus pada kumparan rotor
Belitan stator yang dihubungkan dengan satu sumber tegangan tiga fasa akan
menghasilkan medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron
(ns=120f/2p). Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-
konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus, dan sesuai dengan hukum lentz.

Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya
fluks yang berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami
gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai
dengan arah pergerakan medan induksi stator. Pada rangka stator terdapat
kumparan stator yang ditempatkan pada slot-slotnya yang dililitkan pada sejumlah
kutup tertentu. Jumlah kutup ini menentukan kecepatan berputarnya medan stator
yang terjadi yang diinduksikan ke rotornya. Makin besar jumlah kutup akan
mengakibatkan makin kecilnya kecepatan putar medan stator dan sebaliknya.
Kecepatan berputarnya medan putar ini disebut kecepatan sinkron.

Gambar 3.1. Grafik Kecepan Putaran


Sumber: http://otomodifikasi8.blogspot.co.id/2015/05/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
Prinsip kerja motor induksi adalah berdasarkan induksi elektromagnet,
dimana tegangan sumber diberikan pada kumparan stator, sehingga inti besi di
stator menjadi magnet, kemudian menginduksikan magnet tersebut ke rotor.
Dengan demikian, di kumparan rotor akan terinduksi tegangan karena kumparan
rotor merupakan loop tertutup, maka akan mengalir arus di kumparan rotor tersebut
yang berinteraksi dengan medan magnet di stator, sehingga timbullah gaya putar
pada rotor yang mendorong rotor untuk berputar dengan kecepatan sinkron dan akan
mengikuti persamaan

Dimana :
Ns= kecepatan putar dari medan putar stator dalam rpm
F = Frekuensi arus dan tegangan stator
P = Banyaknya kutub
Garis-garis gaya fluks dari stator tersebut yang berputar akan memotong
panghantar-panghantar rotor sehingga pada penghantar rotor tersebut timbul Gaya
Gerak Listrik (GGL) atau tegangan induksi. Berhubung kumparan rotor
merupakan rangkaian yang tertutup maka pada kumparan tersebut mengalir arus.
Arus yang mengalir pada penghantar rotor yang berada dalam medan magnet
berputar dari stator, maka pada penghantar rotor tersebut timbul gaya-gaya yang
berpasangan dan berlawanan arah, gaya tersebut menimbulkan torsi yang
cenderung memutar rotornya, rotor akan berputar dengan kecepatan (Nr) mengikuti
putaran medan putar stator (Ns)
Gambar 3.2 Induksi maknet terhadap belitan
Sumber: http://otomodifikasi8.blogspot.co.id/2015/05/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

2. Kecepatan Motor Induksi


Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik dipasok ke stator yang akan
menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan
sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang
berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar.
Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada
kecepatan sinkron namun pada kecepatan dasar yang lebih rendah. Terjadinya
perbedaan antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya slip/geseran yang
meningkat dengan meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi.
Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin
geser/ slip ring, dan motor tersebut dinamakan motor cincin geser/ slip rin
g motor

rumus
Dimana :
Ns = kecepatan sinkron dalam RPM
Nb = kecepatan dasar dalam RPM

3.2.Jenis-jenis Motor Induksi 3 Fasa Berdasaarkan Bentuk Rotornya


Motor Rotor Sangkar
Bila daya pertama kali diberikan pada motor dalam keadaan diam, stator
bereaksi sebagai lilitan primer transformator dengan menghasilkan fluksi magnit
yang berputar dengan kecepatan sinkron. Rotor yang menjadi kumparan sekunder
yang dihubung singkat, akan mengalir arus sirkulai yang tinggi dan
sebagai akibatnya arus start pada stator juga tinggi.
Setelah rotor berputar searah dengan putaran medan stator, selisih putaran
antara rotor dengan medan putar stator menjadi kecil, menyebabkan arus sirkulasi
rotor turun dan arus stator juga berkurang.
Hubungan antara arus stator dan kecepatan putaran rotor ditunjukan pada
gambar. arus sesaat pada rotor dipengaruhi oleh frekuensi suplai, tahanan dan
induktansi rotor adalah impedansi rotor yang menjadi factor yang membatasi
besarnya arus rotor. Karena pada motor, frekuensi rotor akan berubah saat
kecepatan motor berubah, maka sebagai konsekuensinya torsi yang dihasilkan
dapat berubah. Hubungan antara torsi dengan kecepatan putaran rotor ditunjukkan
pada gambar.
Sumber:https://ilmulistrikzar.blogspot.co.id/2015/07/motor-induksi-induction-motor.html

Motor Rotor Lilit


Ada tiga pengaruh nilai tahanan pada rangkaian rotor motor induksi yaitu:
1. Mengurangi arus rotor, dan sebagai akibatnya arus stator juga menjadi
berkurang.
2. Torsi start dapat naik karena arus rotor dan medan magnit stator mendekati
sefasa.
3. Slip speed naik

Dengan mengubah tahanan rotor melalui tahanan asut dari rangkaian luar
pada motor slip-ring dengan rotor lilit maka torsi yang dihasilkan dapat
diatur.Karakteristik torsi-putaran dari motor slip-ring dengan tiga tahapan
pengaturan tahanan rotor ditunjukkan pada gambar.
sumber:https://ilmulistrikzar.blogspot.co.id/2015/07/motor-induksi-induction-motor.html

Slip
Slip timbul karena perbedaan perputaran medan putar stator dan perputaran rotor :
Ada tiga macam slip:
Slip mutlak, dinyatakan oleh persamaan :
Frekuensi Arus Rotor

3.3. Jenis-jenis Motor Induksi 3 Fasa Berdasaarkan Karakteristik Kelasnya

1. Kelas A
Motor Induksi 3 fasa kelas A memiliki karakteristik sebagai berikut
o Torsi awal normal (150 170%) dari nilai ratingnya) dan torsi
breakdownya tinggi
o Arus awal relatif tinggi dan Slip rendah ( 0.0015 < Slip < 0.005 )
o Tahanan rotor kecil sehinga efisiensi tinggi
o Baik digunakan untuk torsi beban kecil saat start dan cepat
mencapai putaran penuhnya
o contoh : pompa dan fan
2. Kelas B
Motor Induksi 3 fasa kelas B memiliki karakteristik sebagai berikut
o Torsi awal normal hampir sama seperti kelas A
o Arus awal rendah ( lebih rendah 75% dari kelas A ) dan Slip
rendah (slip < 0.005)
o Arus awal dapat diturunkan karena rotor mempunyai reaktansi
tinggi
o Rotor terbuat dari plat atau saklar ganda
o Efisiensi dan faktor dayanya pada saat berbeban penuh tinggi
o Contoh : fan, blower, dan motor generator set
3. Kelas C
Motor Induksi 3 fasa kelas C memiliki karakteristik sebagai berikut
o Torsi awal lebih tinggi (200 % dari nilai ratingnya)
o Arus awal rendah dan Slip rendah (slip < 0.005)
o Reaktansi rotor lebih tinggi dari kelas B
o Rotor menggunakan sankar rendah
o Saat beban penuh slip cukup tinggi sehingga efisiensinya rendah
(lebih rendah dari kelas A dan Kelas B)
o Contoh : Kompressor, Konveyor, Crushrs, dan fort
4. Kelas D
Motor Induksi 3 fasa kelas D memiliki karakteristik sebagai berikut
o Torsi awal yang paling tinggi dari kelas lainnya
o Arus awal rendah dan Slip tinggi
o motor ini cocok untuk aplikasi dengan perubahan beban dan
perubahan kecepatan secara mendadak pada motor
o Ketika torsi maksimum slip mencapai harga 0.5 atau lebih,
sedangkan ketika beban penuh slip antara 8% hingga 15%
sehingga efisiensinya rendah
o contoh : elevator, crane, dan ekstraktor.

3.4. Karakteristik Jenis Motor Induksi 3 fasa Berdasarkan Kelasnya

Gambar 3.3, Kurva karakteristik (hub. antara torsi dan kecepatan)


Sumber: http://bungaelin19.blogspot.co.id/2013/02/motor-induksi-3-fasa.html
3.5. Metode Starting Motor Induksi
A. Metode Starting Motor Induksi

Bila suplai motor berasal dari penyulang utama biasanya tidak akan ada
masalah dengan awal start motor listriknya.namun demikian akan menjadi
masalah bila motor listrik berkapastas besar di letakkan di daerah yang jauh dari
penyulang utama.akan tetapi beberapa industri memiliki rentang yang cukup besar
untuk jatuh tegangan sehingga besarnya jatuh tegangan bisa di toleransi.Namun
demikian ada beberapa kasus dimana kapasitas motor terlalu besar di bandingkan
kapasitas suplai,kususnya bila motor listrik berkapasitas besar bergabung dengan
motor motor pembantu berkapas kecil dalam suatu proses produksi yang
kemungkinan di jalankan bersamaan.perhitungan bersarnya arus srating motor
listrik perlu dilakukan untuk mengetahui efeknya terhadap proses produksi
maupun system yang sedang dijalankan.

Arus start mempunyai sifat reaktif, yang nilainya biasanya di asumsikan.oleh


karena itu power factor saat start biasanya lagging sebesar 15 sampai dengan 30
persen dari power factor nominal.untuk menjaga motor tetap bekerja dan
kontaktor tidak beroperasi tegangan tidak boleh jatuh lebih dari 70% dari
tegangan nominal.ini diasumsikan bahwa fliker lampu tidak menjadi
pertimbangan.batasan penurunan tegangan disesuaiakan dengan kondisi suatu
industri.namun demikian jika factor keamanan dan kontinuitas sangat penting
maka jatuh tegangan di batasi harus lebih kecil dari 10% tegangan nominal.
Di lain sisi motor dengan beban bervariasi terus menerus dapat mengakibatkan
nilai arus line berubah ubah,sehingga mengakibatkan naik turunya tegangan yang
di butuhkan.beban yang bertipe seperti ini diantaranya adalah pompa kompressor
udara yang besar yang berdenyut enam sampai 12 kali per detik.akibatnya
tegangan jatuh terjadi terus menerus dan mungkin saja bias membuat suatu
proses industri yang kontinyu terhenti.yang berakibat harus memulai proses
produksi dari awal lagi.atau kemungkinan lainya adalah kehilangan sebagian dari
sequence suatu proses akibat dari tegangan jatuh.
Batasan tegangan jatuh pada kontaktor motor listrik adalah paling rendah 30%
dan yang paling tinggi adalah 70% dari tegangan nominal,tergantung dari
tipe,ukuran dan pabrikan kontaktor tersebut.kontaktor mungkin akan mengalami
jatuh tegangan dari sampai dengan 12 cycles.
Kebanyakan permasalahan fliker muncul saat motor baru start. Ini terjadi
pada motor satu fasa ataupun tiga fasa yang beroperasi pada bus sekunder dan
pada kumpulan motor dengan kapasitas besar yang bekerja pada bus utama.

B. karakteristik arus starting pada motor induksi

Ketika motor induksi di jalankan maka akan timbul arus mula yang
besar,hal ini dikarenakan frekuensi dan reaktansi yang tinggi dalam kondisi start
yaitu dengan slip seratus persen.jadi dalam rangkaian rotor yang sangat reaktif
,arus rotor tertinggal terhadap ggl rotor dengan sudut yang besar .Hal ini berarti
bahwa aliran arus maksimum terjadi dalam konduktor rotor pada suatu waktu
setelah kerapatan fluksi maksimum stator melewati konduktor tersebut.sehingga
kondisi ini menghasilkan arus mula yang besar dengan factor daya yang rendah
dan menghasilkan torsi mula yang rendah.

Jika rotor melakukan percepatan,frekuensi rotor menjadi berkurang


dikarenakan nilai slip yang berkurang,hal ini berarti nilai reaktansi rotornya
berkurang sehingga menyebabkan nilai torsinya naik ke harga maksimumnya. Jika
motor mempercepat lebih lanjut,torsi akan turun sesuai dengan harga yang
diperlukan untuk memutar beban dengan kecepatan konstan.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan diatas yaitu
telah kita ketahui bahwa Motor induksi bekerja berdasarkan induksi
elektromagnetik dari kumparan stator kepada kumparan rotornya. Garis-garis gaya
fluks yang diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya
sehingga timbul emf (ggl) atau tegangan induksi dan karena penghantar
(kumparan) rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir arus
pada kumparan rotor. Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik
(AC) yang paling luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa
motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya.
Daftar Pustaka

gusto arif.2015. Motor induksi. http://otomodifikasi8.blogs pot.co.id/2015/0


5/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html . 19/09/2017
abidin zainal.2013. motor induksi tiga fasa. http://bungaelin19.blogspot.c
o.id/2013/02/motor-induksi-3-fasa.html.
Bagast.2016. Definisi dan Karakteristik Motor Listrik Induksi. https://bag asan
ggor ojenar.wordpress.com/2016/06/24/definisi-dan-karakteristik-motor-
listrik-induksi/
Nazari Rusman.2015.Motor Induksi. https://bagasanggorojenar.wordpres s.com
/2016/06/24/definisi-dan-karakteristik-motor-listrik-induksi/
Elektronika dasar.2012. Definisi dan Karakteristik Motor Listrik Induksi. http:/
/elektronika-dasar.web.id/definisi-dan-karakteristik-motor-listrik-induksi/

You might also like