You are on page 1of 22

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat
ukur. Pengukuran merupakan sesuatu hal yang penting, segala sesuatu yang berbentuk pasti
ada ukurannya, baik itu panjang, tinggi, berat, volume, ataupun dimensi dari suatu objek.
Penentuan besaran dimensi atau kapasitas, biasanya terhadapat suatu standar satuan ukur
tertentu. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik. Sesuatu yang dapat diukur
dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu
pengukuran disebut satuan.
Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau
tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk
melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan disebut
satuan tidak baku. Alat ukur jarak merupakan salah satu alat ukur yang sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan alat ukur
yang mudah digunakan, baik pemakaian maupun pembacaan hasilnya. Alat ukur yang ada
saat ini masih menggunakan alat manual. Belum ada layar penampil untuk menampilkan
hasil ukurnya secara langsung sehingga kesalahan pembacaan bisa saja terjadi. Karena dalam
Pembacaan ukuran milimeter jaraknya kecil sehingga dibutuhkan ketelitian.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk mencapai sasaran yang diinginkan dalam makalah ini, maka permasalahan dibatasi
sebagai berikut :
1. apa yang dimaksud dengan alat ukur
2. apa sajakah jenis-jenis alat ukur
3. jenis jenis alat ukur dan fungsinya
4. macam-macam satuan pengukuran

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan alat ukur
2. Untuk mengetahui apa sajakah jenis-jenis alat ukur
3. Untuk mengetahui jenis jenis alat ukur dan fungsinya
4. Untuk mengetahui macam-macam satuan pengukuran
BAB II
PEMBAHASAN

1. Apa yang Dimaksud Dengan Alat Ukur

Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut.
Seluruh alat pengukur dapat terkena kesalahan peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang
mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi.

Fisikawan menggunakan banyak alat untuk melakukan pengukuran mereka. Ini dimulai dari
alat yang sederhana seperti penggaris dan stopwatch sampai ke mikroskop elektron dan
pemercepat partikel. Instrumen virtual digunakan luas dalam pengembangan alat pengukur
modern.

2. Apa Sajakah Jenis-Jenis Alat Ukur

A. Alat Ukur Sederhana

Dalam kehidupan sehari-hari pengukuran sangat penting dan berguna. Dimana banyak hal
dan kegiatan yang dapat kita lakukan dengan cara pengukuran. Pengukuran biasanya
berfungsi untuk membantu kita dalam menentukan satuan dari suatu luasan ataupun panjang
bahkan apapun yang dapat dilakukan pengukuran, dimana teori pengukuran dapat
mendapatkan hasil dari apa yang dilakukan pengukuran misalnya sudut, tinggi, luas, dll.
Alat yang biasa digunakan untuk pengukuran tergantung pada apa yang kita ukur,
misalnya dalam pengukuran suatu luasan biasanya secara sederhana dilakukan dengan alat
ukur panjang, yaitu meteran. Beberapa contoh alat ukur sederhana diantaranya meteran,
kompas, jangka sorong, mistar, mikrometer sekrup, dll.

B. Alat Ukur Moderen

Alat ukur moderen adalah alat ukur yang sangat berguna bagi kepentingan hidup karena
mengukur merupakan hal yang sangat lazim dalam kehidupan. Adapun yang dimaksud alat
ukur moderen adalah alat ukur yang memiliki cara penggunaannya lebih simple dan cepat
serta lebih canggih pada saat proses ukur mengukur. Alat ukur moderen juga tidak jarang
digunakan di setiap pengerjaan sesuatu yang membutuhkan alat ukur misalnya saja dalam
pengerjaan jasa konstruksi atau dalam pembuatan suatu bangunan alat ukur modren adalah
salah satu alat yang sangat dibutuhkan sekali contohnya seperti Pita sonik, Theodolit, Water
pass, dan masi banyak lainnya.

patokan yang memang digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat baik untuk para
peneliti ataupun untuk kebutuhan sehari-hari
Sebagai contohnya ketika kita mengukur suatu panjang meja maka kita akan menggunakan
penggaris, atau ketika kita sedang ingin mengetahui bobot dari tubuh kita maka kita akan
menggunakan timbangan untuk mengukur dengan tapat berapakah jumlah bobot kita jika
anda hanya mengandalkan perkiraan pastinya tidak akan bisa menemukan angka yang sesuai,
maka dari itu kami disini akan mengenalkan kepada anda mengenai macam-macam alat ukur
yang memang sangat berguna untuk berbagai keperluan pengukuran. Berikut beberapa
contoh alat ukur dan fungsinya :

A. Contoh alat ukur sederhana dan fungsinya

1. Mistar Baja

mistar baja ini memiliki fungsi untuk mengukur dimensi panjang, tebal, atau lebar,
ketelitian dari mistar baja ini kurang lebih 0,5mm, untuk menggunakan mistar baja cukup
mudah anda hanya perlu meletakan mistar baja ke benda yang akan diukur, letakanlah titik
nol atau ujung mistar baja ke ujung benda yang akan diukur kemudian anda bisa membaca
dimensi atau ukuran dari suatu benda.

2. Jangka Sorong
Kami sudah menjelaskan sebelumnya mengenai jangka sorong pada artikel di
rumusrumus.com ini, namun jangka sorong memang salah satu dari macam-macam alat ukur
yang memiliki fungsi untuk mengukur panjang atau ketebalan suatu benda yang memiliki
ketelitian sampai dengan 0,1mm, cara menggunakan jangka sorong ini adalah dengan cara
diapit, anda bisa mengukur sisi dari suatu benda seperti pipa dan lainnya, dengan cara
menancapkan atau menusukan bagian pengukur di jangka sorong.

3. Meteran Pita

Meteran ini digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, meteran ini digunakan
untuk mengukur benda yang memang sudah tidak bisa dikur menggunakan mistar/penggaris,
sistem kerjanya anda hanya perlu mengulur meteran pita ini ke benda yang ingin anda ukur
panjangnnya.
4. Antique Caliper

Alat ukur yang satu ini bisa dibilang sudah berumur cukup pangjang karena alat ini
sekarang juga sudah jarang ditemui, alat yang dibuat pada tahun 1930an ini memang masih
sangat sederhana dan ada jauh sebelum adanya pengembangan kevernier caliper digital
ataupun manual ditemukan, capit yang ada pada antique caliper ini bisa direnggangkan dan
juga dikunci rapat sesuai dengan barang yang akan diukur, alat ini sangat cocok digunakan
untuk mengukur benda yang sulit diukut menggunakan penggaris, misalkan leher botol
Nah itulah Macam-Macam Alat Ukur yang bisa kami sampaikan untuk anda, banyaknya alat
ukur ini dapat memberi kesimpulan kalau apa yang ada di bumi ini bisa diukur, baik itu berat,
panjang, tekanan, zat dan lainnya, semakin berkembangya tekhnologi ini memang sangatlah
mempermudah manusia masa kini untuk mengetahui atau mengukur suatu benda
5. Kompas

Adalah alat navigasi untuk menentukan arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis
yang bebas menyelaraskan dirinya denganmedan magnet bumi secara akurat. Kompas
memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi.
Arahmata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat. Apabila digunakan
bersama-sama dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan
arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan
jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada
kedudukan bintang untuk menentukan arah.
B. Contoh alat ukur moderen dan fungsinya

1. Theodolite

Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam
survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar
berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal,
sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada
piringan kedua dan dapat diputar-putar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga
memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan
tingkat ketelitian sangat tinggi.Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs
yang akan dipetakan luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut
memiliki relief atau perbedaan ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini,
keseluruhan kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien.

Di dalam pekerjaan pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering
digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan
matahari.Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk
menentukan sudut siku-siku pada perencanaan/ pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat
digunakan untuk mengukur ketinggian suatu bangunan bertingkat.
2. Waterpass/Sipat Datar

Waterpass/Sipat Datar merupakan salah satu alat pengukuran yang digunakan khusus untuk
menentukan beda tinggi antara titik-titik dii permukaan Bumi. Acuan yang digunakan ialah
Mean Sea Level (MSL) atau referensi lokal. Waterpass digunakan untuk menentukan
elevasi/ peil untuk lantai, balok, dan lain-lain yang membutuhkan elevasi berdasarkan
ketinggian titik yang diketahui. Alat ini digunakan untuk mengecek ketinggian penulangan
agar tidak melebihi tinggi rencana dan mengecek ketebalan lantai saat pengecoran, sehingga
lantai yang dihasilkan dapat datar. Selain itu juga dapat digunakan untuk pembuatan
tanda/marking pada kolom/dinding sebagai acuan pekerjaan lain, seperti acuan untuk
pekerjaan dinding panel precast, serta dapat digunakan dalam
pengecekan settlement bangunan. Untuk keperluan pekerjaan struktur diperlukan keakuratan
dibawah 1 mm pada jarak tidak melebihi 30 meter. Dalam
penggunaannya, waterpass didirikan pada tripod (kaki tiga).

Secara garis besar, Pesawat Sipat Datar dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Dumpy Level
Kelebihan dari alat sipat datar ini yaitu teleskopnya hanya bergerak pada suatu bidang
yang menyudut 90 derajat terhadap sumbu rotasinya. Alat ini adalah alat yang paling
sederhana.
Bagian dari alat ini meliputi:
-Landasan alat
-Sekrup Penyetel
-Tribach
-Teropong
-Nivo
Gambar 2. Dumpy Level

Tipe kekar terdiri dari:

1. Teropong
2. Nivo Tabung
3. Skrup koreksi/pengatur nivo
4. Skrup koreksi/pengatur diafragma (4 buah)
5. Skrup Pengunci gerakan horizontal
6. Skrup kiap (umumnya 3 buah)
7. Tribach, penyangga sumbu kesatu dan teropong
8. Trivet, dapat dikuncikan pada statif
9. Kiap (Levelling head) terdiri dari tribach dan trivet
10. Sumbu kesatu (Sumbu tegak)
11. Tombol Fokus

2. Tipe Reversi (Reversible Level)

Kelebihan dari sipat datar ini yaitu pada teropong nivo reversi dan teropong
mempunyai sumbu mekanis. Pada type ini teropong dapat diputar sepanjang sumbu
mekanis sehingga nivo tabung terletak dibawah teropong. Karena nivo tabung
mempunyai dua permukaan muka dalam posisi demikian gelembung nivo akan
nampak. Di samping itu teropong dapat diungkit sehingga garis bidik bisa mengarah
ke atas, ke bawah maupun mendatar.
Gambar 3. Tipe Reversi

Tipe Reversi terdiri dari:

1. Teropong
2. Nivo Reversi (Mempunyai 2 permukaan)
3. Skrup Koreksi/pengatur nivo
4. Skrup pengunci/pengatur diafragma
5. Skrup Pengunci gerakan horizontal
6. Skrup kiap
7. Tribach
8. Trivet
9. Kiap
10. Sumbu kesatu
11. Tombol Fokus
12. Pegas
13. Skrup Pengungkit teropong
14. Skrup pemutar
15. Sumbu Mekanis

3. Tilting Level
Perbedaan tilting level dan dumpy level adalah teleskopnya tidak dapat dipaksa bergerak
sejajar dengan plat paralel di atas. Penyetelan pesawat ungkit ini lebih mudah dibandingkan
dengan dumpy level. Kelebihan dari pesawat tilting level yaitu teropongnya dapat diungkit
naik turun terhadap sendinya, dan mempunyai dua nivo, yaitu nivo kotak dan nivo tabung.
Dalam tilting level terdapat sekrup pengungkit teropong dan hanya terdiri dari tiga bagian
saja. Bagian dari alat ini diantaranya:
-Dudukan Alat
-Teropong
-Nivo

Gambar 4. Tilting Level

Berbeda dengan tipe reversi, pada tipe ini teropong dapat diungkit dengan skrup pengungkit.

Gambar 5. Bagian-bagian Tilting Level

Keterangan:

1. Teropong
2. Nivo Tabung
3. Skrup koreksi/pengatur nivo
4. Skrup koreksi/pengatur diagram
5. Skrup pengunci gerakan horizontal
6. Skrup kiap
7. Tribach
8. Trivet
9. Kiap (levelling head)
10. Sumbu kesatu (sumbu tegak)
11. Tombol Fokus
12. Pegas
13. Skrup pengungkit teropong

4. Automatic Level
Pada alat ini yang otomatis adalah sistem pengaturan garis bidik yang tidak lagi bergantung
pada nivo yang terletak di atas teropong. Alat ini hanya mendatarkan bidang nivo kotak
melalui tiga sekrup penyetel dan secara otomatis sebuah bandul menggantikan fungsi nivo
tabung dalam mendatarkan garis nivo ke target yang dikehendaki.

Keistimewaan utama dari penyipat datar otomatis adalah garis bidiknya yang melalui
perpotongan benang silang tengah selalu horizontal meskipun seumbu optik alat tersebut
tidak horizontal.

Gambar 6. Automatic Level


Gambar 7. Bagian-bagian sipat datar otomatis

Keterangan :

1. Teropong
2. Kompensator
3. Sekrup koreksi/pengatur diafragma
4. Sekrup pengunci gerakan horizontal
5. Sekrup kiap
6. Tribach
7. Trivet
8. Kiap (levelling head/base plate)
9. Tombol focus

Ketepatan penggunaan dari keempat alat sipat datar diatas yaitu sama-sama digunakan untuk
pengukuran kerangka dasar vertikal, dimana kegunaan dari keempat alat diatas yaitu hanya
untuk memperoleh informasi beda tinggi yang relatif akurat pada pengukuran di suatu
lapangan.
3. GPS

GPS adalah sistem navigasi yang menggunakan satelit yang didesain agar dapat
menyediakan posisi secara instan, kecepatan dan informasi waktu di hampir semua tempat di
muka bumi, setiap saat dan dalam kondisi cuaca apapun.
Sedangkan alat untuk menerima sinyal satelit yang dapat digunakan oleh pengguna secara
umum dinamakan GPS Tracker atau GPS Tracking, dengan menggunakan alat ini maka
dimungkinkan user dapat melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan
Real-Time.
Cara Kerja GPS
Bagian yang paling penting dalam sistem navigasi GPS adalah beberapa satelit yang berada
di orbit bumi atau yang sering kita sebut di ruang angkasa. Satelit GPS saat ini berjumlah 24
unit yang semuanya dapat memancarkan sinyal ke bumi yang lalu dapat ditangkap oleh alat
penerima sinyal tersebut atau GPS Tracker. Selain satelit terdapat 2 sistem lain yang saling
berhubungan, sehingga jadilah 3 bagian penting dalam sistem GPS. Ketiga bagian tersebut
terdiri dari: GPS Control Segment (Bagian Kontrol), GPS Space Segment (bagian angkasa),
dan GPS User Segment (bagian pengguna).
GPS Control Segment
Control segment GPS terdiri dari lima stasiun yang berada di pangkalan Falcon Air Force,
Colorado Springs, Ascension Island, Hawaii, Diego Garcia dan Kwajalein. Kelima stasiun ini
adalah mata dan telinga bagi GPS. Sinyal-sinyal dari satelit diterima oleh bagian kontrol,
kemudian dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Data koreksi lokasi yang tepat dari
satelit ini disebut data ephemeris, yang kemudian nantinya dikirimkan ke alat navigasi yang
kita miliki.
GPS Space Segment
Space Segment adalah terdiri dari sebuah jaringan satelit yang tediri dari beberapa satelit
yang berada pada orbit lingkaran yang terdekat dengan tinggi nominal sekitar 20.183 km di
atas permukaan bumi. Sinyal yang dipancarkan oleh seluruh satelit tersebut dapat menembus
awan, plastik dan kaca, namun tidak bisa menembus benda padat seperti tembok dan rapatnya
pepohonan. Terdapat 2 jenis gelombang yang hingga saat ini digunakan sebagai alat navigasi
berbasis satelit. Masing-masingnya adalah gelombang L1 dan L2, dimana L1 berjalan pada
frequensi 1575.42 MHz yang bisa digunakan oleh masyarakat umum, dan L2 berjalan pada
frequensi 1227.6 Mhz dimana jenis ini hanya untuk kebutuhan militer saja.

GPS User Segment


User segment terdiri dari antenna dan prosesor receiver yang menyediakan positioning,
kecepatan dan ketepatan waktu ke pengguna. Bagian ini menerima data dari satelit-satelit
melalui sinyal radio yang dikirimkan setelah mengalami koreksi oleh stasiun pengendali
(GPS Control Segment).
Fungsi dan Kegunaan GPS
Untuk apa tujuan Amerika Serikat membuat sistem GPS yang notabene telah memakan biaya
sangat besar untuk biasa pembuatan, pengoperasian dan perawatan. Tentunya bukan tanpa
manfaat, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari sistem navigasi GPS bagi masyarakat
seluruh dunia dan khususnya bagi pemerint Amerika Serikat itu sendiri. Beberapa fungsi dan
kegunaan GPS tersebut bisa dibagi kepada 5 poin, yaitu:

GPS untuk Militer


GPS dapat dimanfaatkan untuk mendukung sistem pertahanan militer. Lebih jauh dari itu bisa
memantau pergerakan musuh saat terjadi peperangan, juga bisa menjadi penuntun arah
jatuhnya bom sehingga bisa lebih tertarget.

GPS untuk Navigasi


Dalam kebutuhan berkendara sistem GPS pun sangat membantu, dengan adanya GPS Tracker
terpasang pada kendaraan maka akan membuat perjalanan semakin nyaman karena arah dan
tujuan jalan bisa diketahui setelah GPS mengirim posisi kendaraan kita yang diterjemahkan
ke dalam bentuk peta digital.
GPS untuk Sistem Informasi Geografis
GPS sering juga digunakan untuk keperluan sistem informasi geografis, seperti untuk
pembuatan peta, mengukur jarak perbatasan, atau bisa dijadikan sebagai referensi pengukuran
suatu wilayah.

GPS untuk Sistem Pelacakan Kendaraan


Fungsi ini hampir sama dengan navigasi, jika dalam navigasi menggunakan perangkat
penerima sinyal GPS berikut penampil titik koordinatnya dalam satu perangkat, sedangkan
untuk kebutuhan sistem pelacakan adalah alat penampil dan penerima sinyal berbeda lokasi.
Contohnya kita bisa mengetahui lokasi kendaraan yang hilang dengan melihat titik kordinat
yang dihasilkan dari alat yang terpasang dalam kendaraan tersebut, untuk melihatnya bisa
melalui media smartphone atau alat khusus lainnya.

GPS untuk Pemantau Gempa


Saat ini teknologi GPS yang terus ditingkatkan menghasilkan tingkat ketelitian dan
keakuratan yang sangat tinggi sehingga GPS dapat dimanfaatkan untuk memantau pergerakan
tanah di bumi. Dengan hal itu maka para pakar Geologi dapat memperkirakan kemungkinan
terjadinya gempa di suatu wilayah.
Pengertian GPS Cara Kerja GPS dan Fungsi GPS
Demikianlah pengertian GPS yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Pengertian
GPS ini kami rangkum dari beberapa sumber terpercaya, seperti wikipedia, buku Mengenal
Aspek Teknik dan Bisnis Location Based Service karya Antonius Aditya & Onno W. Purbo,
dan beberapa sumber website lainnya. Semoga dengan pembahasan singkat mengenai
pengertian GPS Cara Kerja GPS dan Fungsi GPS ini bisa bermanfaat untuk para pembaca.
4. Rambu Ukur

Rambu ukur dapat terbuat dari kayu, campuran alumunium yang diberi skala
pembacaan. Ukuran lebarnya 4 cm, panjang antara 3m-5m pembacaan dilengkapi dengan
angka dari meter, desimeter, sentimeter, dan milimeter. Umumnya dicat dengan warna merah,
putih, hitam, kuning. Selain rambu ukur, ada juga waterpass yang dilengkapi dengan nivo
yang berfungsi untuk mendapatkan sipatan mendatar dari kedudukan alat dan unting-unting
untuk mendapatkan kedudukan alat tersebut di atas titik yang bersangkutan. Kedua alat ini
digunakan bersamaan dalam pengukuran sipat datar. Rambu ukur diperlukan untuk
mempermudah/membantu mengukur beda tinggi antara garis bidik dengan permukaan tanah.

Fungsi : Untuk pengukuran jarak optis

Jenis jenis Rambu Ukur

Rambu untuk pengukuran sipat datar (leveling) diklasifikasikan ke dalam 2 tipe, yaitu:
1. Rambu sipat datar dengan pembacaan sendiri

a) Jalon
b) Rambu sipat datar sopwith
c) Rambu sipat datar bersen
d) Rambu sipat datar invar

2. Rambu sipat datar sasaran

Cara Pemasangan Bak Ukur/Rambu Ukur :

1. Atur ketinggian rambu ukur dengan menarik batangnya sesuai dengan kebutuhan,
kemudian kunci.
2. Letakkan dasar rambu ukur tepat diatas tengah-tengah patok (titik) yang akan dibidik.
3. Usahakan rambu ukur tersebut tidak miring/condong (depan, belakang, kiri dan kanan),
karena bisa mempengaruhi hasil pembacaan.
4. Arahkan lensa pada teropong pesawat.

Cara penggunaan Rambu ukur dalam pengukuran sipat datar

Rambu ukur ini berjumlah 2 buah masing-masing didirikan di atas dua patok/titik yang
merupakan jalur pengukuran. Alat sipat datar optis kemudian diletakan di tengah-tengah
antara rambu belakang dan muka. Alat sipat datar diatur sedemikian rupa sehingga teropong
sejajar dengan nivo yaitu dengan mengetengahkan gelembung nivo. Setelah gelembung nivo
di ketengahkan (garis arah nivo harus tegak lurus pada sumbu kesatu) barulah di baca rambu
belakang dan rambu muka yang terdiri dari bacaan benang tengah, atas dan bawah. Beda
tinggi slag tersebut pada dasarnya adalah pengurangan Benang Tengah belakang (BTb)
dengan Benang Tengah muka (BTm).

Kesalahan dalam penggunaan Rambu ukur

a) Garis bidik tidak sejajar dengan garis jurusan nivo


b) Kesalahan pembagian skala rambu
c) Kesalahan panjang rambu
d)kesalahan letak skala nol rambu
2.4 Macam-Macam Satuan Pengukuran

1. Besaran Pokok
Apakah besaran pokok? besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan lebih
dahulu.

Macam besaran pokok


No Nama besaran Satuan Lambang

1 Panjang Meter M

2 Massa Kilogram Kg

3 Waktu Sekon, detik S, dt

4 Suhu Kelvin K

5 Kuat arus listrik Ampere A

6 Intensitas cahaya Candela, lilin Cd

7 Jumlah zat Mol mol

2. Besaran Turunan

Apakah besaran turunan? besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan
satuan besaran pokok.
Contoh
Volume = panjang x lebar x tinggi = besaran panjang x besaran lebar x besaran tinggi = m x m x m =
m3.
Macam besaran turunan

No Nama besaran Satuan Lambang

1 Luas Meter persegi M2

2 Volume Meter kubik, liter M3

3 Gaya Newton N

4 Kecepatan Meter per sekon m/s, ms-1

5 Massa jenis Kilogram permeter kubik Kg/m3, kg m-3

6 Berat jenis Newton per meter kubik N/m3, N m-3

7 Usaha / energy Joule J

8 Daya Watt W

Satuan Sistem Internasional (SI)


Banyak jenis satuan digunakan dalam besaran yang di ukur. Sehingga menimbulkan kerancuan dan
kesulitan , antara lain:
a. Kesulitan dalam menentukan faktor konversi bila ingin beralih dari satu satuan ukuran ke satuan
lainnya.
b. Memerlukan banyak alat ukur yang sesuai dengan satuan yang akan digunakan.
Oleh sebab itu , pada tahun 1960, dibuatlah perjanjian insternasional yang menerapkan sistem metrik
sebagai sataun bersama seluruh dunia yang di sebut Sistem Internasional (SI).
Dinyatakan bahwa:
a. Meter untuk ukuran panjang,
b. Kilogram untuk satuan berat,
c. Detik untuk satuan waktu.
Sistem di atas disebut sebagai sistem MKS (meter, kilogram, sekon), kemudian sistem metrik kedua
adalah cgs (centimeter, gram, sekon).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Mengukur itu sangat penting untuk dilakukan. Mengukur dapat dikatakan sebagai
usaha untuk mendefinisikan karakteristik suatu permasalahan secara kuantitatif. Dan jika
dikaitkan dengan proses penelitian atau sekedar pembuktian suatu hipotesis maka pengukuran
menjadi jalan untuk mencari data-data yang mendukungnya.

Pengukuran harus dilakukan dengan kecermatan yang tinggi dan dilakukan dengan alat yang
sesuai agar hasil pengukuran meminimalisirkan kesalahan.

Hasil Pengukuran harus dituangkan dalam bentuk tabel dengan baik agar tidak perlu
dilakukan pengukuran ulang yang mengaibatkan lamanya proses perhitungan data kembali.

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat di berikan oleh penulis adalah Teliti dalam
melakukan kegiatan mengukur serta Berhati hati akan bahaya pada saat
melakukan pengukuran terutama mengukur dengan alat pngukuran modren
karena hal ini berbahaya dan tidak dapat kita duga bahaya akan sering terjadi
pada saat pengukuran.
Daftar Pustaka
http://www.eventzero.org/besaran-dan-satuan-pengukuran/

https://www.google.co.id/search?q=macam+macam+satuan+pengukuran&oq=macam
+macam+satuan+pengukuran&aqs=chrome..69i57j0l5.6243j0j7&sourceid=chrome&i
e=UTF-8

http://pelajaranku89.blogspot.co.id/2016/08/pengertian-alat-ukur-adalah.html

http://pelajaranku89.blogspot.co.id/2016/08/pengertian-alat-ukur-adalah.html

You might also like