You are on page 1of 24

BAB III

PEMBAHASAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

RUANG RAWAT : Kenanga TANGGAL DIRAWAT : 29-01-2014


I. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Nn.D Tanggal Pengkajian : 05-01-2016
Umur : 26 Tahun
Informan : Pasien

II. ALASAN MASUK


Pasien masuk Rumah Sakit karena pasien pendiam,tidak bergaul dan menyendiri
sehingga pada akhirnya paman pasien memutuskan untuk membawa pasien ke Rumah
Sakit Khusus Daerah.

KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan lebih suka menyendiri, malas bergaul dengan orang lain karna takut
untuk dipukuli, dan pasien nampak menyendiri.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil
3.
Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan /20-23 tahun
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal
Penjelasan No. 1,2,3
Pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu, tapi klien mengalami
penolakan dari keluarganya karna klien tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan

23
keputusan didalam keluarganya, serta pasien dilarang keluar rumah sendirian oleh
keluarganya.

Masalah Keperawatan : Perubahan pertumbuhan dan perkembangan


Berduka disfungsional
Berduka antisipasi
Respon pasca trauma perkosaan
Resiko tinggi kekerasan
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya Tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan / Perawatan
_________________ _____________ __________________________
_________________ _____________ __________________________
_________________ _____________ __________________________
Masalah Keperawatan : Koping keluarga tidak efektif/ketidakmampuan
Koping keluarga tidak efektif kompromi
Resiko tinggi kekerasan
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan pernah digunting rambutnya oleh kakaknya tanpa persetujuan
dari klien dan klien selalu diperintah dengan kata-kata yang kasar oleh kakaknya.

Masalah Keperawatan : Perubahan pertumbuhan dan perkembangan


Berduka disfungsional
Berduka antisipasi
Respon pasca trauma perkosaan
Resiko tinggi kekerasan
IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/i
Suhu : 36,5 0C
Pernapasan : 20 x/i
2. Pengukuran

24
TB : 150 cm
BB : 45 Kg
3. Keluhan Fisik : Ya Tidak
Penjelasan : Klien tidak memiliki keluhan fisik
Masalah Keperawatan : Risiko perubahan suhu tubuh
Deficit volume cairan
Kelebihan volume cairan
Resiko tinggi terhadap infeksi
Perubahan nutrisi < kebutuhan tubuh
Perubahan nutrisi > kebutuhan tubuh
Perubahan perlindungan
Kerusakan integrasi kulit
Perubahan membrane mukosa oral
Perubahan pola eliminasi feses

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

?
? ?

? ? ? ? ? ? 26 ?

Keterangan:

: Laki-laki : Tinggal Serumah

: Perempuan : Garis Keturunan


? : Umur tak diketahui : Garis Perkawinan
: Klien : Meninggal

GI : Kakek dan Nenek klien meninggal dan tidak diketahui penyebabnya

25
G II : Orang Tua klien masih hidup
G III : Klien anak ke-7 dari 8 bersaudara (7 Saudara Laki-laki)

Penjelasan :
Pola Asuh : klien di asuh oleh kedua orang tuanya.
Pola komunikasi : klien adalah introvert karna klien mengatakan saat klien
memiliki masalah klien tidak menceritakannya pada orang
lain.
Pengambil keputusan : pengambil keputusan dalam keluarga adalah ayah klien
dalam bentuk kepemimpinan demokratis.
Masalah Keperawatan : Koping keluarga tidak efektif/ketidakmampuan
Koping keluarga tidak efektif kompromi
Resiko tinggi kekerasan
2. Konsep diri
a. Gambaran diri :
Klien mengatakan merasa puas dan menyukai semua anggota tubuhnya.
b. Identitas :
Klien mengatakan bahwa sebelum masuk RSKD, klien merupakan penjaga Ibu
dari Ibu pendeta
c. Peran :
Klien berperan sebagai seorang anak perempuan dalam keluarganya dan klien
mampu menjalankan perannya tersebut karna klien mengatakan selalu menuruti
perintah orang tuanya seperti membantu ibunya dalam mengerjakan pekerjaan
rumah diantaranya menyapu, mengepel, dan memasak.
d. Ideal diri :
Klien mengatakan ingin cepat keluar dari Rumah sakit dan berharap bisa pulang
kerumahnya untuk kembali kekeluarganya
e. Harga diri :
Klien mengatakan kecewa karena ibu pendeta tidak datang membesuknya dan
klien juga merasa tidak diharapkan lagi oleh keluarganya.
Masalah Keperawatan : Pengabaian unilateral
Gangguan citra tubuh
26
Gangguan identitas pribadi
HDR situasional
HDR Kronik

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Ibu pendeta
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Klen mengatakan pernah mengikuti kegiatan kelompok keagamaan katolik di
gereja.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain
Klien mengatakan malas berhubungan dengan orang lain dan lebih senang
bekerja di rumah.
Masalah Keperawatan : Kerusakan komunikasi verbal
Isolasi sosial
Kerusakan interaksi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan :
Klien tidak mengetahui dirinya mengalami gangguan jiwa klien meyakini
dirinya sehat.
b. Kegiatan Ibadah :
Klien beribadah sejak di Rumah sakit begitupun saat di rumah, klien
mengatakan rajin ke gereja. Menurut klien berdoa di gereja merupakan suatu
kewajiban.
Masalah Keperawatan : Distress Spiritual
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak
Tidak sesuai seperti biasanya
Penjelasan :
Klien tampak memakai pakaian yang lengkap dan sesuai, klien tampak agak rapi,
rambut pendek berwarna hitam terurai,tapi gigi nampak kotor.
Masalah Keperawatan : Sindrom deficit perawatan diri

27
(makan, mandi, berpakaian, toileting, instrumentasi)
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai pembicaran
Penjelasan
Cara bicara lambat dan suara pelan, bicara hanya ketika ditanya degan jawaban
singkat, klien mengatakan bingung ingin memulai pembicaraan dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : Kerusakan komunikasi verbal
Kerusakan komunikasi
3. Aktifitas motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Penjelasan :
Klien tampak lesu, malas beraktivitas, klien berdiam diri dan menghabiskan
waktunya ditempat tidur
Masalah Keperawatan : Risiko tinggi cedera
Deficit aktivitas deversional/hiburan
Intoleransi aktivitas
Kerusakan mobilitas fisik
4. Alam Perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira berlebihan
Penjelasan :
Klien merasa ketakutan dan merasa akan dipukul jika ingin memulai pembicaraan
dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : Risiko tinggi cedera
Keputusasaan
Ansietas
Ketakutan
Resiko tinggi membahayakan diri
Resiko tinggi mutilasi diri
Ketidakberdayaan
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

28
Penjelasan :
Klien hanya mau bicara ketika ditanya

Masalah Keperawatan : Risiko tinggi cedera


Kerusakan komunikasi
Kerusakan komunikasi verbal
Kerusakan interaksi sosial
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata kurang Defensif Curiga
Penjelasan :
Klien lebih sering menundukkan kepala
Masalah Keperawatan : Kerusakan komunikasi
Isolasi sosial
Kerusakan interaksi sosial
Resiko tinggi membahayakan diri
Resiko tinggi mutilasi diri
Resiko tinggi kekerasan
7. Persepsi/Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecepan Penghidu
Penjelasan :
Klien tidak mengalami halusinasi terbukti dengan klien mengatakan tidak melihat
atau mendengar suara-suara aneh dan klien juga tidak pernah terlihat berbicara
sendiri.
Masalah Keperawatan : Perubahan sensori perceptual (pendengaran,
penglihatan, perabaan, pengecapan, penghiduan)
8. Proses Pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan Asosiasi
Fight of idea Blocking Pengulangan Pembicaraan
Persevarasi
Penjelasan :

29
Selama pengkajian/ wawancara, klien dapat mejawab pertanyaan sesuai dengan
topik pembicaraan.
Masalah Keperawatan : Perubahan proses pikir

9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran Magis
Waham
Agama Normatik Kebesaran Curiga
Nihilstik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Penjelasan :
Tidak ditemukan adanya gangguan isi pikir
Masalah Keperawatan : Perubahan proses pikir
10. Tingkat Kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi
Waktu Tempat Orang
Penjelasan :
Klien terkadang bingung saat menjawab pertanyaan perawat, klien tidak mengalami
disorientasi terbukti klien mengetahui waktu pagi, siang, sore, dan malam, begitu
pula waktu mandi dan makan, serta klien mengenal pengkaji dan beberapa pasien
lain.
Masalah Keperawatan : Risiko tinggi cedera
Perubahan proses pikir
11. Memori
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat
jangka panjang jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Penjelasan :
Klien tidak mengingat kejadian- kejadian pada masa lalunya
Masalah Keperawatan : Perubahan proses pikir
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu berhitung

30
Berkonsentrasi sederhana

Penjelasan :
Klien mampu menyebutkan perhitungan 1-10 tapi . Untuk kemampuan berhitung,
klien kurang mampu dibuktikan dengan jawaban 2 + 2 = 4, 10 -7 = 11, 3 + 2 = 5,
tetapi saat dikatakan salah, klien sudah mampu memberikan jawaban yang benar
Masalah Keperawatan : Perubahan proses pikir
Isolasi sosial
13. Kemampuan Penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Penjelasan :
Tidak ada gangguan, klien mampu mengambil keputusan yang sederhana misalnya
ketka diberikan pilihan seperti duluan mana mandi atau makan, klien menjawab
mandi dulu lalu makan.
Masalah Keperawatan : Perubahan proses pikir
14. Daya Tilik Diri
Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal di luar
dirinya
Penjelasan :
Klien mengatakan ia sehat dan masuk ke Rumah Sakit karna ingin berobat.
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan regimen teraputik
Ketidakpatuhan
Perubahan proses pikir
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
Bantuan minimal Bantuan partial Bantuan total
1. Makan
2. BAB / BAK
3. Mandi
4. Berpakaian / Berhias
5. Istirahat dan tidur
6. Penggunaan obat

31
7. Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan

Sistem pendukung
8. Kegiatan di dalam rumah
Ya Tidak
Mempersiapkan makan
Menjaga kerapihan rumah
Mencuci pakaian
Pengaturan Keuangan
9. Kegiatan di luar rumah
Ya Tidak
Belanja
Transportasi
Lain-lain
Penjelasan :
1. Makan
Klien mampu makan dengan mandiri dan dilakukan dengan baik
seperti biasanya, klien makan 3x sehari, pagi, siang, sore. Minum
5 gelas perhari
2. BAB/BAK
Klien BAB 1x sehari, BAK 5x sehari dan mampu melakukan
eliminasi dengan baik, menjaga kebersihan setelah BAB dan BAK
dengan baik.
3. Mandi
Klien mengatakan mandi 2x sehari pagi dan sore hari. Menyikat
gigi saat mandi hanya dilakukan pada saat pagi hari, kebersihan
tubuh baik
4. Berpakaian
Klien mengganti pakaian 1x sehari dengan pakaian yang disediakan
di rumah sakit, klien terkadang menggunakan baju untuk
digunakan sebagai rok jika tidak mendapatkan rok.
5. Pola Istirahat Tidur

32
Klien selama ini tidak mengalami gangguan tidur, karena klien
dapat tidur dengan kulitas 6-8 jam perhari sedangkan siang 2-3 jam
perhari
6. Penggunaan Obat
Klien mengatakan di rumah sakit diwajibkan minum obat
7. Aktivitas di dalam rumah
Klien bisa membantu pekerjaan rumah seperti mencuci,
menyapu,memasak,dll.
8. Aktivitas di luar rumah
Klien mengatakan keluar rumah jika ingin ke pasar, ke gereja serta
membeli sesuatu di warung dekat rumah. Pasien di temani salah
satu anggota keluarganya.
Masalah Keperawatan : Perubahan pemeliharaan kesehatan
Perilaku mencari bantuan kesehatan
Perubahan pola eliminasi
Sindrom defisit
Gangguan pola tidur
Perubahan nutrisi
VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat / berlebih
Teknik relokasi Bekerja berlebihan
Aktifitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya . Lainnya .
Penjelasan :
Klien lambat berespon saat menjawab pertanyaan, terkesan malas / bosan. Klien
mengatakan saat ada masalah klien tidak mau menceritakannya padaorang lain, klien
lebih banyak berdiam diri dan jarang beraktivitas diluar kamar.
Masalah Keperawatan : Koping tidak efektif / maladaptif
IX. KURANG PENGETAHUAN TENTANG
Penyakit jiwa Sistem pendukung

33
Faktor presipitasi Penyakit fisik
Koping Obat-obatan
Lainnya .

Penjelasan :
Klien tidak tahu ia sakit apa, dan mengatakan ia ke Rumah Sakit untuk berobat
Masalah Keperawatan : Koping tidak efektif / maladaptif
X. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik :
Skizofrenia
Terapi medik :
Chlorpromazine 100 mg 0-0-1
Lorazepam 2 mg 2x
Risperidone 2 mg 2x1

34
ANALISA DATA

NO DATA MASALAH

1 DS = Isolasi Sosial
Klien mengatakan malas berhubungan dengan
orang lain
DO =
Klien nampak lesu, malas beraktivitas
Klien lebih sering berdiam diri dan
menghabiskan waktunya di tempat tidur
Kontak mata kurang, klien lebih sering
menundukkan kepalanya
Afek tumpul

2 DS = Harga Diri rendah


Klien kecewa karena Ibu pendeta tidak datang
membesuknya dan klien merasa tidak diharapkan
lagi oleh keluarganya
DO =
Cara bicara lambat dan suara pelan
Bicara hanya ketika ditanya dengan jawaban
singkat
Kontak mata kurang, klien lebih sering
menundukkan kepalanya
Klien lebih sering berdiam diri

3 DS = Koping Individu Tidak


Klien mengatakan saat ada masalah, klien tidak Efektif
menceritakannya pada orang lain.
DO =
Klien lebih sering berdiam diri
Klien jarang berbicara dengan orang lain

35
XI. POHON MASALAH

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI

ISOLASI SOSIAL

HARGA DIRI RENDAH

XII. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Isolasi Sosial
2. Harga Diri Rendah
3. Koping Individu Tidak Efektif

36
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien : NnD


Ruangan : Kenanga
No. RM : 125619

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI

Isolasi sosial
TUM =
Klien dapat berinteraksi
denganorang lain
TUK =

1. Klien dapat Setelah 2x interaksi klien 1. Identifikasi penyebab isolasi


menyebutkan dapat menyebutkan penyebab sosial pasien.
penyebab isolasi isolasi a. Tanyakan siapa yang paling
dekat
b. Siapa yang tidk dekat
c. Apa sebabnya

2. Klien mampu Setelah 2x interaksi klien 2. Diskusi dengan pasien tentang


menyebutkn dapat menyebutkan keuntungan punya teman dan
keuntugan punya keuntungan punya teman dan bercakap-cakap
teman dan bercakap-cakap
bercakap-cakap

37
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI

3. Klien mampu Setelah 2x interaksi klien dpat 3. Diskusikan dengan pasien tentang
menyebutkan menyebutkan kerugian punya keugian tidak punya teman dan
kerugian tidak punya teman dan bercakap-cakap bercakap-cakap
teman dan bercakp-
cakap
Setelah 2x interaksi klien
4. Klien dapat dapat melaksanakan 4.1 ajarkan pasien cara berknalan
melaksanankan hubungan sosial secara 4.2 anjurkan kegiatan latihan
hubungan sosial bertahap berkenalan berbicara saat
secara bertahap melakukan hubungan sosial

Setelah 2x interksi klien dapat 5.1evaluasi kegiatan latihan


5. Klien dapat berkenalan dan berbicara saat berkenalan, berbicara saat
mempraktekkan cara melakukan kegiatan harian melakukan kegiatan harian san
berkenalan berbicara sosialisasi
saat melakukan 5.2 ajarkan kegiatan harian
kegiatan harian dan
sosialisasi

38
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Klien : NnD


Ruangan : Kenanga
No. RM : 125619

NO Dx.Keperawatan/SP Hari/Tanggal IMPLEMENTASI EVALUASI

1 Isolasi Sosial/ Selasa/ DATA S


SP1P 05-01 2016 Klien mengatakan dirinya
1. Klien mengatakan malas berhubungan dengan serumah dengan Ibu pendeta
orang lain Klien mengatakan punya teman
2. Klien kecewa karena Ibu pendeta tidak datang dekat namanya NnA sebabnya
membesuknya dan klien merasa tidak karena ia baik
diharapkan lagi oleh keluarganya
Klien mengatakan tidak punya
3. Klien mengatakan saat ada masalah, klien tidak
teman tidak dekat
menceritaannya pada orang lain.
Klien mengatakan lebih suka
4. Klien nampak lesu, malas beraktivitas
menyendiri
5. Klien lebih sering berdiam diri dan
menghabiskan waktunya di tempat tidur Klien mengatakan susah
6. Kontak mata kurang, klien lebih sering mengajak orang lain berbicara
menundukkan kepalanya Klien mengatakan malas
7. Afek tumpul berbicara dengan orang lain
8. Cara bicara lambat dan suara pelan O
9. Bicara hanya ketika ditanya dengan jawaban Klien nampak Malas bergaul,
singkat beraktifitas sendiri tampa banyak
10. Klien lebih sering berdiam diri bercerita, ekspresi wajah kurang
berseri
DX = Isolasi Sosial

39
NO Dx.Keperawatan/SP Hari/Tanggal IMPLEMENTASI EVALUASI

SP1P A
1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial : Isolasi Soial (+)
1) Siapa yang serumah P
2) Siapa yang dekat Latihan berkenalan
3) Siapa yang tidak dekat Latihan berkenalan
4) Apa sebabnya dengan teman kamar 2x
2. Mengetahui Keuntungan punya teman dan sehari
bercakap-cakap (08:00 dan 15:00)
3. Mengetahui Kerugian tidak punya teman dan Latihan berkenalan
tidak bercakap-cakap dengan perawat 2x sehari
4. Melatih cara berkenalan dengan teman,perawat (11:00 dan 17:00)
atau tamu
5. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
berkenalan
1) Latihan berkenalan dengan teman kamar
2x sehari
(08:00 dan 15:00)
2) Latihan berkenalan dengan perawat 2x
sehari
(11:00 dan 17:00)

40
NO Dx.Keperawatan/SP Hari/Tanggal IMPLEMENTASI EVALUASI

1 Rabu / SP2P S
Isolasi Sosial / 06-01-2016 1. Mengevaluasi kegiatan berkenalan (berkenalan klien mengatakan masih
SP2P dengan teman kamar atau perawat) mengingat cara berkenalan
2. Melatih cara berbicara saat melakukan kegiatan dengan teman kamar atau
harian perawat
1) Mengucapkan kata Trimakasih jika berbuat Klien mengatakan ingin di
baik ajar lagi cara berbicara saat
2) Mengucapkan kata Minta Maaf jika berbuat melakukan kegiatan harian
salah O
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan nampak dapat berkenalan
berkenalan dengan bantuan
1) Latihan berkenalan dengan teman kamar 2x Beraktivitas sendiri tampa
sehari adanya bantuan
(08:00 dan 15:00) Ekspresi wajah kurang
2) Latihan berkenalan dengan perawat 2x sehari berserih
(11:00 dan 17:00) A
Isolasi Sosial (+)
P
Latihan berkenalan 2-3 orang
dan berbicara saat melakukan
kegiatan harian
Latihan berkenalan
dengan teman kamar 2x
sehari
(08:00 dan 15:00)
Latihan berkenalan
dengan perawat 2x sehari
(11:00 dan 17:00)

41
NO Dx.Keperawatan/SP Hari/Tanggal IMPLEMENTASI EVALUASI

3 Isolasi sosial/ Kamis/ SP3P S


SP3P 07-01-2016 1. Mengevaluasi kegiatan latihan berkenalan Klien mengatakan sudah
(berkenalan dengan teman kamar, perawat atau mengetahui caraberkenalan
tamu), bicara saat melakukan dua kegiatan Klien mengatakan susah
harian. memulai pembicaraan
2. Melatih cara berbicara saat melakukan kegiatan O
harian Nampak dapat berkenalan
3. Memasukkan pada kegiatan untuk latihan Beraktivitas sendiri tampa
berkenalan 4-5 orang,berbicara saat melakukan 4 adanya bantuan
kegiatan harian Ekspresi wajah kurang berserih
A
Isolasi Sosial (+)
P
Latihan berkenalan 4-5 orang dan
berbicara saat melakukan
kegiatan harian
Latihan berkenalan
dengan teman kamar 3x
sehari
(08:00, 15:00 dan 20:00)
Latihan berkenalan
dengan perawat atau
tamu 3x sehari
(08:00,13:00 dan 15:00)

42
NO Dx.Keperawatan/SP Hari/Tanggal IMPLEMENTASI EVALUASI

4 Isolasi sosial /SP4P Jumat/08-01 SP4P S


2016 1. Mengevaluasi kegiatan latihan berkenalan klien mengatakan sudah
(berkenalan dengan teman ruangan Kenanga, mengetahui cara berkenalan
perawat atau tamu), bicara saat melakukan empat Klien mengatakan sudah banyak
kegiatan harian. teman
2. Melatih cara bicara sosial : meminta sesuatu. Klien mengatakan sudah bisa
Menjawab sesuatu menjawab beberapa pertanyaan
3. Memasukkan pada kegiatan untuk latihan temannya
berkenalan > 5 orang baru,berbicara saat Klien mengatakan takut meminta
melakukan kegiatan hariandan sosialisasi sesuatu
O
nampak dapat berkenalan
Beraktivitas sendiri tampa
adanya bantuan
Ekspresi wajah kurang berserih
Klien nampak mempraktekkan
cara bicara sosial : menjawab
pertanyaan temannya
A
Isolasi Sosial Mulai berkurang
P
Latihan berkenalan >5 orang
baru, berbicara saat melakukan
kegiatan harian dan bersosialisasi
Latihan berkenalan
dengan teman ruangan
Kenanga 3x sehari

43
NO Dx.Keperawatan/SP Hari/Tanggal IMPLEMENTASI EVALUASI

(08:00, 15:00 dan 20:00)


Latihan berkenalan
dengan perawat atau
tamu 3x sehari
(08:00,13:00 dan 15:00)

44
NO Dx.Keperawatan/SP Hari/Tanggal IMPLEMENTASI EVALUASI

5 Isolasi Sosial/SP5P Sabtu/09-01 - SP5P S


2016 1. Mengevaluasi kegiatan latihan berkenalan klien mengatakan sudah dapat
berbicara saat melakukan kegiatan harian dan berkenalan secara mandiri
sosialisasi (Berkenalan dengan teman ruangan Klien mengatakan sudah banyak
Kenanga,perawat/dokter atau tamu teman
2. Melatih kegiatan harian Klien mengatakan suka punya
3. Nilai kemampuan yang telah mandiri banyak teman
4. Menilai apakah isolasi sosial teratasi O
nampak dapat berkenalan
Klien nampak senang
Klien nampak mempraktekkan
kegiatan hariannya
Klien nampak bersosialisasi
dengan teman sekamarnya
A
Isolasi Sosial (-)
P
Pertahankan
Latihan berkenalan >5 orang
baru, berbicara saat melakukan
kegiatan harian dan bersosialisasi
Latihan berkenalan
dengan teman ruangan
Kenanga 3x sehari
(06:00, 13:00 dan 17:00)
Latihan berkenalan
dengan perawat,Dokter

45
NO Dx.Keperawatan/SP Hari/Tanggal IMPLEMENTASI EVALUASI

atau tamu 3x sehari


(08:00,13:00 dan 15:00)

46

You might also like