You are on page 1of 30

HEMATOPOIESIS

3
Prodi DIII Analis Kesehatan STIKes Nasional
Rabu, 01 Maret 2017
Hematopoiesis / Hemopoiesis
Berasal dari bahasa Yunani kuno.
Hemos darah
Poiesis membuat
Proses pembentukan darah di dalam jaringan
Hemopoetik.
Tidak lepas dari peran stem cell sebagai induk awal
sel-sel darah yang dapat terus membelah dan
berproliferasi menjadi sel-el darah yang dapat
matang dan terdifferensiasi melalui sel
progenitor/prekursor masing-masing.
Hematopoiesis / Hemopoiesis
Teori Monophyletik / Unitarians ( Maximer )
Bahwa semua sel darah berasal dari satu sel asal atau stem cell yang
bersifat pluripotensial ( membentuk semua seri sel darah )
Teori Polyphletik ( Sabin )
Bahwa sel sel darah berasal dari banyak sel :
Eritrosit erytroblast
Granulosit myeloblast
Monosit monoblast
Plasmosit plasmoblast
Thrombosit megakaryoblast
Lymphosit lmyphoblast
Hematopoiesis / Hemopoiesis
Teori Dualistik / Difiletik
Bahwa monosit dan limfosit berasal dari satu sel induk ( limfoblas )
sedang eritrosit dan leukosit granular berasal dari mieloblas.
Hematopoiesis / Hemopoiesis
A. Menurut waktu terjadinya :
1. Hemopoiesis prenatal
a. Stadium Mesoblastik
b. Stadium Hepatik
c. Stadium Mieloid
2. Hemopoiesis natal
B. Menurut tempat pembentukan :
1. Hemopoiesis medular
2. Hemopoiesis ekstramedular
a. Yolk sac : umur 0-2 bulan intrauterin.
b. Hati dan Lien : umur 2-7 bulan intrauterin. Fetus
c. Sumsum tulang : umur 5-9 bulan intrauterin.
d. Semua sumsum tulang -------------- Bayi
e. Vertebra, costae, sternum, kranium, sakrum dan pelvis,
ujung proksimal femur dan humerus --------- Dewasa
Hematopoiesis / Hemopoiesis
A. Stadium Mesoblastik
- Terjadi pada Yolk sac
- Mulai pada janin umur 2 minggu sekitar 10 minggu
- Sel darah yang dibentuk terutama eritoblast primitif,
selanjutnya membentuk hemoglobin.
B. Stadium Hepatik
- Telah dimulai sebelum mesoblastik berakhir.
- Terjadi sekitar janin berumur 6 minggu, mencapai puncak
pada bulan III-IV dan berakhir beberapa minggu bayi lahir.
- Organ yang berperan : hati, limpa, kelenjar limfe dan kelenjar
timus.
- Sel darah yang dibentuk : seri eritrosit, granulosit, limfosit,
monosit, trombosit.
Hematopoiesis / Hemopoiesis

C. Stadium Mieloid
- Hemopoiesis terjadi pada sumsum tulang
- Terjadi mulai janin berumur 5 bulan.
- Aktivitasnya meningkat selama Trimester terakhir dan
berlangsung seumur hidup Hemopoeisis Medular.
Hemopoeisis Ekstramedular terjadi di luar sumsum
tulang (hati, limpa, kelenjar limfe). Biasanya pada keadaan
patologik, seperti pada mielofibrosis.
Hematopoiesis / Hemopoiesis
Hematopoiesis / Hemopoiesis
Growth factor Hematopoiesis
Yang bekerja pada sel stroma
IL-1 (Inter Leukin-1)
TNF (Tumor Necrosis Factor)
Yang bekerja pada stem cell pluripoten
SCF
Flt-L
Yang bekerja pada sel progenitor multipoten
IL-3
GM-CSF
IL-6
G-CSF
Trombopoietin
Yang bekerja pada sel progenitor seri
G-CSF (Granulosit Colony Stimulating Factor)
M-CSF
IL-5 (Eosinofil-CSF)
Eritropoietin
Trombopoietin
Hematopoiesis / Hemopoiesis
GF hematopoietik adalah suatu glikoprotein serupa
hormon yang bekerja secara lokal, kontak sel dengan
sel atau bersirkulasi dalam plasma darah.
Berfungsi menstimulasi proliferasi, differensiasi,
maturasi, mencegah apoptosis dan mempengaruhi
fungsi sel darah matang.
Sumber utama GF adalah sel-sel stroma, kecuali
untuk eritropoietin (lebih banyak dihasilkan di
ginjal) dan trombopoietin (sebagian besar
diproduksi oleh hati).
Hematopoiesis / Hemopoiesis
Karakteristik GF :
1. Bekerja pada konsentrasi rendah.
2.Bekerja secara hirarkis, sesuai tahap differensiasi
dari stem cell hingga matang.
3. Diproduksi banyak sel.
4. Bekerja tidak hanya pada satu seri.
5. Memiliki sifat sinergistik dengan GF lain.
6. Bekerja juga pada sel-sel keganasan, sama seperti
pada sel-sel normal.
Hematopoiesis / Hemopoiesis
Proses Hemopoeisis : Proliferasi, Differensiasi, Maturasi.
Perubahan yang terjadi pada maturasi :
A. Ukuran sel
makin kecil
B. Inti sel
makin kecil, bentuk bulat menjadi pecah/ hilang, warna merah
menjadi biru, kromatin menjadi kasar, nukleoli menghilang.
C. Sitoplasma
warna biru menjadi merah, timbul granula.
Bahan-bahan Hematopoiesis
1. Sel Induk Hemopoetik (hematopoietic stem cell).
2.Lingkungan Mikro (Microenvirontment) sumsum
tulang.
3. Bahan-bahan pembentuk darah.
4. Mekanisme regulasi.
1. Sel Induk Hemopoetik
(hematopoietic stem cell)
Sel induk hemopoetik adalah sel-sel yang akan berkembang
menjadi sel-sel darah (eritrosit, leukosit,trombosit) dan
beberapa sel dalam sumsum tulang (fibroblast).

Sel induk yang paling primitif (sel induk pluripotent/


totipotent stem cell) mempunyai sifat :
1. Self Renewal : kemampuan memperbarui diri sendiri.
2. Proliferatif : kemampuan membelah diri/ memperbanyak
diri.
3.Diferensiatif : kemampuan mematangkan diri menjadi sel-
sel dengan fungsi tertentu.
1. Sel Induk Hemopoetik
(hematopoietic stem cell)
Menurut sifat kemampuan diferensiasinya, sel induk
dibagi menjadi :
a. Pluripotent (Totipotent) stem cell : sel induk yg mempunyai
kemampuan untuk menurunkan seluruh jenis sel-sel darah.
b. Committed stem cell : sel induk yg mempunyai komitmen
untuk berdiferensiasi melalui salah satu garis turunan sel/Cell
Line (sel induk mieloid & sel induk limfoid).
c. Oligopotent stem cell : sel induk yg dapat berdiferensiasi
menjadi hanya beberapa jenis sel, misal : CFU-GM sel
granulosit & sel monosit.
d. Unipotent stem cell : sel induk yg hanya mampu
berkembang menjadi satu jenis sel saja, misal : CFU-E
eritosit; CFU-G granulosit
2. Lingkungan mikro (microenvirontment)
sumsum tulang

Subtansi yang memungkinkan sel induk tumbuh secara kondusif.


Lingkungan mikro ini meliputi :
1. mikrosirkulasi dalam sumsum tulang.
2. Sel-sel stroma (sel endotil, sel lemak, fibroblast, makrofag, sel retikulum
(blanket cell)
3.Matriks ekstraseluler (fibonektin, haemonektin, laminin, kolagen,
proteoglikan)
Fungsi lingkungan mikro :
Menyediakan nutrisi & bahan hemopoeisis yg dibawa oleh peredaran darah
mikro dalam SuTul.
Komunikasi antar sel (Cell To Cell Communication), terutama ditentukan
oleh adanya Adhesion molecule.
Menghasilkan zat pengatur hemopoeisis(hematopoietic growth factor,
cytokine, dll)
3. Bahan-bahan Pembentuk Darah
Yang termasuk bahan-bahan pembentuk darah antara lain :
a. Asam folat & Vit.B12 bahan pokok pembentuk inti sel.
b. Besi (Fe) pembentukan Hb.
c. Cobalt, magnesium, Cu, Zn.
d. Asam amino.
e. Vitamin lain : vitamin C, B kompleks dan lain-lain.
Gangguan SuTul dapat terjadi karena :
a. Kegagalan produksi sel (pada anemia aplastik)
b. Kegagalan maturasi sel (pada sindroma mielodisplastik)
c. Produksi sel-sel yang tidak normal (misal pada Thalasemia,
Hemoglobinopati).
d. Hilangnya mekanisme regulasi yang normal (pada Leukemia akut, peny.
Mieloproliferatif, peny. Limfoproliferatif).
3. Bahan-bahan Pembentuk Darah

Penyakit-penyakit yang mengenai sel induk hemopoetik antara lain :


a. Leukemia Mieloid Akut.
b. Leukemia Mieloid Kronik.
c. Sindroma PreLeukemia.
d. Polisitemia Vera.
e. Anemia aplastik.
f. Cyclic neutropenia.
g. Myelofibrosis with myeloid metaplasia.
4. Mekanisme Regulasi

Mengatur arah dan kuantitas pertumbuhan sel dan


pelepasan sel darah yang matang dari sumsum tulang ke
darah tepi sehingga sumsum tulang dapat merespon
kebutuhan tubuh dengan tepat.
Jika produksi komponen darah berlebih atau kekurangan
maka akan sama-sama menimbulkan penyakit.
4. Mekanisme Regulasi
Zat-zat yang berpengaruh dalam mekanisme regulasi antara lain :
A. Faktor Pertumbuhan Hemopoeisis (Hematopoietic Growth
Factors).
- GM-CSF.
- G-CSF.
- M-CSF.
- Thrombopoietin.
- Burst Promoting Activity (BPA).
- Stem Cell Factor (Kit Ligand)
4. Mekanisme Regulasi
Zat-zat yang berpengaruh dalam mekanisme regulasi antara lain :
B. Sitokin (Cytokine) IL-3, IL-4, IL-5, IL-7, IL-8, IL-9, IL-10, IL-
11.
- Stimulatory cytokine merangsang pertumbuhan sel
induk.
- Inhibitory cytokine menekan pertumbuhan sel induk.
Keseimbangan kedua jenis sitokin ini sangat menentukan proses
hemopoeisis normal.
4. Mekanisme Regulasi
Zat-zat yang berpengaruh dalam mekanisme regulasi antara lain :
C. Hormon Hemopoetik spesifik. Misal Erythropoeitin.
D.Hormon Non spesifik. Beberapa jenis hormon diperlukan dalam
jumlah kecil untuk hemopoeisis seperti : Androgen, Estrogen,
Glukokortikoid, Growth Hormon, Hormon tiroid.

Dalam Regulasi hemopoesis normal terdapat Feed Back Mechanism


suatu mekanisme umpan balik yang dapat merangsang
hemopoiesis jika tubuh kekurangan komponen darah (positive loop)
atau menekan hemopoiesis jika tubuh kelebihan komponen darah
tertentu (negative loop).
Cara menilai Hemopoeisis
Aspirasi dan Biopsi
Orang dewasa sumsum tulang dada dan crista iliaca anterior
dan posterior
Anak kecil proksimal tibia
Anak lebih besar tulang belakang

Perbandingan Mieloid Eritroid


Jumlah leukosit berinti dibandingkan dengan jumlah eritrosit
berinti
Rasio M : E yang normal berkisar antara 2 : 1
sampai 4 : 1

Hitung Jenis Sel Sumsum Tulang


Perbandingan normal diantara sel-sel sumsum tulang yang
dikemukakan dalam kepustakaan menunjukkan angka yang
berbeda-beda tergantung sumbernya.
Pengecatan histokimia darah
Pengecatan Histokimia sering dipakai untuk menunjukkan
gambaran darah dalam suatu lapisan darah
Pengecatan ini bermacam macam sesuai dengan penemunya
Romanovsky-type stain sebagai pelopornya. Wright,
Giemsa, atau May-Gruenwald.dll.
Teknik untuk mengetahui sel induk dalam darah tepi teknik
immunophenotyping. Sel induk dipisahkan dengan teknik
hemapheresis, kemudian dapat dicangkokkan pada orang
lain (teknik Peripheral Blood Stem Cell
Transplantation)
Pengecatan Romanowski
Fungsi masing masing sel darah
Eritrosit mengandung pigmen pengangkut
oksigen hemoglobin.
Leukosit bertanggungjawab terhadap pertahanan
tubuh.
Trombosit mencegah tubuh kehilangan darah
akibat perdarahan dan melakukan fungsi utamanya
di dinding pembuluh darah.
Hematopoiesis / Hemopoiesis
Secara garis besar hematopoiesis dibagi menjadi 4
bagian :
1. Seri Eritrosit (Eritropoiesis).
2. Seri Granulosit dan Monosit (Mielopoiesis)
3. Seri Limfosit (Limfopoiesis).
4. Seri Trombosit (Trombopoiesis).
Sumber Pustaka :
Bakta I.M., 2007. Hematologi Klinik Ringkas. Cetakan I. EGC.
Jakarta.
Hoffbrand, AV,PA Moss, and JE Pettit. Essential Haematology. 5th
ed. UK : Blackwell Publishing. 2006.
Mehta, AB, and AV Hoffbrand. Hematology at a Glance. 2nd ed. UK
: Blackwell Publishing. 2005.
Sudiono H.dkk 2005. Penuntun Patologi Klinik Hematologi. Bagian
Patologi Klinik FK UKRIDA. Jakarta
TERIMAKASIH

You might also like