You are on page 1of 7
A. Petunjuk 1 Lampiran IV ‘Surat Drektur Akuntans! dan Pelaporan Kevangan Nomor &* 359 /PB 6/2016 Tanggal gg November 2016 Petunjuk Update Aplikasi SIMAK-BMN dan Referensi SIMAK-BMN Versi 16.0 \gkat dan Langkah-langkah Update SIMAK BMN Versi 16.0 Update Aplikasi dan referensi SIMAK BMN versi 16.0 digunakan mulai penyusunan laporan keuangan tingkat UAKPA bulan November tahun 2016 dan laporan Barang Mik Negara semester Il tahun 2016. Update Aplikasi SIMAK-BMN versi 16.0 mencakup: a. Penambahan kodefikasi dan akun baru terkait ATB, b. Perbaikan transaksi pada Aplikasi SIMAK-BMN versi sebelumnya (versi 15.1.4). ¢. Penambahan fitur normalisasi ATB dan perhitungan amortisasi pertama kali, transaksional, dan reguler. d. Penambahan fitur normalisasi aset tetap dan perhitungan koreksi penyusutan. File update terdiri dari a. Update Aplikasi SIMAK-BMN versi 16.0 (file xxx); dan b. Update Referensi SIMAK-BMN versi 16.0 (file «x). Lakukan verifikasi pencatatan ATB terlebih dahulu atas kesesuaian pengakuan dan pengukuran ATB dengan Buletin Teknis Nomor 17 Tahun 2014 tentang Akuntansi Akrual ATB. Apabila hasil verifikasi menunjukkan ketidaksesuaian pengakuan dan pengukuran ATB antara pencatatan yang telah dilakukan dengan Buletin Teknis Nomor 17 Tahun 2014, lakukan koreksi pencatatan terlebih dahulu sebelum melakukan amortisasi. Satker agar berpedoman pada Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor S-1327/KN/2016 tanggal 7 November 2016 hal Implementasi Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud pada Kementerian Negara/Lembaga. Lakukan proses backup data sebelum dan setelah melakukan update aplikasi. Backup data dapat dilaksanakan dengan cara menggunakan menu Utility >> Backup dan dengan melakukan copy database SIMAK-BMN (dbbmn10) ke folder lain. Adapun langkah-langkah untuk back-up manual database SIMAK-BMN (dbbmn10), sebagai berikut a. Hentikan service mysqlbmn dengan cara menuju c:\program _files\dbbmn10\, selanjutnya matikan service mysgibmn dengan cara klik kanan file mysql-stop, kemudian pilih run as administrator, b. Copy folder dbbmnt0 ke folder lain (eksternal hardisk/partisi lain); . Hidupkan kembali service mysqlbmn dengan cara menuju c:\program files\dbbmn10\ selanjutnya klik kanan file mysql-install, pilih run as administrator. Lakukan pencetakan saldo awal Laporan BMN sebelum dan setelah dilakukan update aplikasi dan referensi, sebagai bahan verifikasi dan telaah laporan BMN. Apabila ditemukan perbedaan saldo awal antara sebelum dan setelah update aplikasi dan referensi, satker ‘agar berkoordinasi dengan unit akuntansi level atasnya dan/atau Kementerian Keuangan 7. Lakukan pencetakan laporan posisi BMN di neraca sebelum dan setelah dilakukan update aplikasi dan referensi, sebagai dasar melakukan penjurnalan ATB yang Dihentikan dari Operasional Pemerintah pada Aplikasi SAIBA. 8. Lakukan update aplikasi SIMAK BMN versi 16.0 dan update referensi 16.0, 9. Update berhasil apabila tampilan layar SIMAK-BMN seperti gambar di bawah ini: Tabel Referensi Transaksi BIN TransaksiKDP Buku/Dafter Laporan Utility Keluar SIMAHE = Ne Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang ; ns 10, Lakukan pengecekan nilai akun ATB yang tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintahan (166113) yang muncul pada laporan saldo awal posisi BMN di neraca 2016 setelah dilakukan update aplikasi dan referensi. Nilai dimaksud menjadi dasar dalam melakukan jurnal manual di SAIBA, untuk mereklasifikasi saldo awal ATB yang dihentikan dari penggunaan dari akun Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasi Pemerintahan (166112) menjadi akun ATB yang tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintahan 166113. Jurnal yang dilakukan dalam mereklasifikasi akun dimaksud adalah sebagaimana diatur dalam Petunjuk Update Aplikasi SAIBA dan Referensi SAIBA Versi 3.3. dural manual di aplikasi SAIBA sebagai berikut: D: ATB yang tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintahan (166113) K: Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasi Pemerintahan (166112) 11. Pastikan bahwa saldo awal akun Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasi Pemerintahan (166112) pada saldo awal laporan posisi BMN di neraca sebelum dilakukan update aplikasi dan referensi sama dengan total saldo akun Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasi Pemerintahan (166112) dan ATB yang tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintahan (166113) pada laporan posisi BMN di neraca setelah dilakukan update aplikasi dan referensi Dalam hal terjadi perbedaan antara total saldo sebelum dan sesudah update aplikasi dan referensi, operator melakukan kembali restore dengan data yang benar. 12, Lakukan batal terima dan lakukan penerimaan ulang ADK dari aplikasi Persediaan periode bulan Januari s.d. Oktober 2016, 13. Lakukan verifikasi dan telaah laporan BMN (meliputi persediaan, aset tetap dan aset lainnya) sebelum dan setelah update aplikasi dan update referensi. Terdapat hasil telaah laporan BMN, satker melakukan langkah-langkah sebagai berikut a. Terhadap pos-pos dalam laporan BMN yang seharusnya berubah atas update aplikasi di atas, satker agar mengungkapkan dalam CaLBMN; b. Terhadap pos-pos dalam laporan keuangan yang seharusnya berubah atas update aplikasi di atas tetapi perubahan yang terbentuk tidak sesuai dengan yang seharusnya berdasarkan hasil rekonsiliasi internal, satker agar melakukan jurnal koreksi pada aplikasi SAIBA sesuai dengan ketentuan dalam surat ini c. Tethadap pos-pos dalam laporan BMN yang tidak seharusnya berubah atas “) aplikasi di atas, satker agar melakukan hal-hal sebagai berikut: 1). Ulangi langkah-langkah update aplikasi di atas; 2) Apabila setelah dilakukan update ulang di atas namun masih ditemukan kondisi pada huruf b, satker agar berkoordinasi dengan unit akuntansi level atasnya dan/atau Kementerian Keuangan; 14, Dalam hal satker melakukan konsolidasi terhadap data pembantu KPB (sub-satker), maka perlu dilakukan konsolidasi data sub-satker tersebut terlebih dahulu dengan cara restore pada satker induk, untuk kemudian dapat dilakukan proses normalisasi, amortisasi, dan koreksi penyusutan 15. Setelah melakukan verifikasi pencatatan ATB sebagaimana dimaksud dalam angka 4, serta melakukan update aplikasi dan referensi sebagaimana dimaksud dalam angka 8, satker wajib melakukan tahapan berikut secara berurutan: a. Proses normalisasi ATB dan amortisasi pertama kali © Lakukan Normalisasi data ATB dan Amortisasi Pertama Kali pada Menu Utility sub Menu Amortisasi Pertama Kali, kemudian klik tombol "Proses” untuk memulai proses Normalisasi data ATB dan Amortisasi Pertama Kali © Bila terdapat data yang perlu dilakukan normalisasi, maka aplikasi akan menampikan cetakan Daftar Normalisasi BMN berupa ATB sekaligus melakukan penginputan otomatis atas transaksi normalisasi dengan kode transaksi 209 dan 299. Atas daftar tersebut satker harus menindaklanjuti hasil normalisasi tersebut dengan melakukan penelusuran terhadap Aset Tak Berwujud tersebut dan dokumen sumber atas Aset Tak Berwujud untuk selanjutnya dicatat menggunakan menu transaksi BMN dengan sub menu Saldo Awal BMN (jenis transaksi 100) ‘+ Apabila satker tidak menemukan keberadaaan Aset Tak Berwujud dan/atau dokumen sumber tersebut, satker membuat surat keterangan bahwa telah terjadi kesalahan pembukuan Aset Tak Berwujud, yang sekurang-kurangnya memuat kode Aset Tak Berwujud, uraian Aset Tak Berwujud, Nomor Urut Pendaftaran, kuantitas Aset Tak Berwujud, dan nilai Aset Tak Berwujud * Selanjutnya, satker harus mengungkapkan hasil dari proses normalisasi atas data Aset Tak Berwujud yang tidak wajar dalam Catatan atas Laporan Keuangan dan Catatan Ringkas atas Barang Milik Negara * Setelah tahap normalisasi data Aset Tak Berwujud, dilanjutkan dengan tahap amortisasi pertama kali dalam sub menu yang sama yang secara otomatis melakukan konfirmasi dengan menekan tombol "yes" untuk menjalankan proses amortisasi pertama kali © Setelah proses Normalisasi data ATB dan Amortisasi Pertama Kali selesai, klik tombol *Keluar” untuk keluar dari proses Normalisasi data ATB dan Amortisasi Pertama Kali b. Proses batal susut reguler semester | tahun 2016 dari menu Utility sub Menu Penyusutan dan Amortisasi Reguler, kemudian klik tombol “Batal’. c. Lakukan proses ubah simpan untuk semua transaksi ATB yang telah direkam selama tahun 2016. Hal ini wajib dilakukan untuk membentuk amortisasi transaksional. 4. Untuk transaksi ATB yang telah direkam selama tahun 2016 yang berdampak pada perubahan masa manfaat, satker wajib melakukan ubah, dilanjutkan perekaman perubahan masa manfaat ATB, dan simpan. Hal ini wajib dilakukan untuk menghasilkan perhitungan amortisasi yang tepat, sesuai dengan perubahan masa manfaat Atb tersebut, e. Untuk transaksi ATB yang telah direkam selama tahun 2016, yang dilkuti dengan transaksi lanjutan, satker agar melakukan 1) Hapus seluruh transaksi lanjutan; 2) Lakukan ubah simpan atas transaksi perolehan awal; dan 3) Rekam kembali seluruh transaksi lanjutan tersebut, Contoh: Software NUP 8 dibukukan melalui transaksi saldo awal tanggal 2 Februari 2016. Atas software tersebut, dilakukan koreksi pencatatan pada tanggal 4 Mei 2016, dan dilakukan pengembangan pada tanggal 7 Juli 2016. Maka yang harus dilakukan operator sesuai petunjuk tersebut adalah: 1) Melakukan penghapusan transaksi pengembangan dan transaksi koreksi pencatatan; 2) Melakukan ubah simpan atas transaksi perolehan awal yang direkam pada tangal 2 Februari 2016; dan 3) Merekam kembali seluruh transaksi lanjutan, yaitu koreksi pencatatan pada tanggal 4 Mei 2016, dan pengembangan pada tanggal 7 Juli 2016. f. Untuk transaksi transfer keluar dan transfer masuk ATB yang telah direkam selama tahun 2016, satker wajib menghapus dan merekam ulang transaksi tersebut. Satker yang melakukan perekaman ulang transfer keluar agar mengirimkan kembali ADK kepada satker penerima BMN 16. Dalam rangka melaksanakan Normalisasi data Aset Tetap dan Koreksi Penyusutan Aset Tetap, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai mana berikut a, Lakukan Normalisasi data Aset Tetap dan Koreksi Penyusutan Aset Tetap pada Menu Utility sub Menu Penyusutan Reguler, pilin untuk semester 2 tahun 2016 kemudian klik tombol “Proses” untuk memulai proses Normalisasi data Aset Tetap dan Koreksi Penyusutan Aset Tetap. b. Bila terdapat data yang perlu dilakukan normalisasi, maka aplikasi akan menampikan cetakan Daftar Normalisasi BMN berupa Aset Tetap sekaligus melakukan penginputan otomatis atas transaksi normalisasi dengan kode transaksi 209 dan 299. Atas daftar tersebut satker harus menindaklanjuti hasil normalisasi tersebut dengan melakukan penelusuran terhadap Aset Tetap tersebut dan dokumen sumber atas Aset Tetap untuk selanjutnya dicatat menggunakan menu transaksi BMN dengan sub menu Saldo Awal BMN (jenis transaksi 100); c. Apabila satker tidak menemukan keberadaaan Aset Tetap dan/atau dokumen sumber tersebut, satker membuat surat keterangan bahwa telah terjadi kesalahan pembukuan Aset Tetap, yang sekurang-kurangnya memuat kode Aset Tetap, uraian Aset Tetap, Nomor Urut Pendaftaran, kuantitas Aset Tetap, dan nilai Aset Tetap; d. Selanjutnya, satker harus mengungkapkan hasil dari proses normalisasi atas data Aset Tetap yang tidak wajar dalam Catatan atas Laporan Keuangan dan Catatan Ringkas atas Barang Milik Negara. e. Setelah tahap normalisasi data Aset Tetap, dilanjutkan dengan tahap koreksi penyusutan dalam sub menu yang sama yang secara otomatis melakukan konfirmasi dengan menekan tombol “yes” untuk menjalankan proses koreksi penyusutan. f. Terhadap data yang dilakukan koreksi penyusutan, perlu dicermati kembali apakah nilai koreksi penyusutan baik pada akumulasi penyusutan maupun pada beban penyusutan merupakan nilai yang wajar. g. Setelah tahap koreksi penyusutan terhadap data penyusutan Aset Tetap, dilanjutkan dengan tahap penyusutan reguler dalam sub menu yang sama yang secara otomatis, melakukan konfirmasi dengan menekan tombol “yes” untuk menjalankan proses penyusutan reguler semester 2 tahun 2016. Penting diperhatikan terhadap satker yang melakukan konsolidasi atas laporan sub-satker, proses penyusutan semester 2 tahun 2016 dilakukan di masing-masing sub-satker, maka perlu dijakankan ulang menu tersebut pada masing-masing sub-satker. h. Setelah proses Normalisasi data Aset Tetap dan Koreksi Penyusutan Aset Tetap selesai, klik tombol "Keluar’ untuk keluar dari proses Normalisasi data Aset Tetap dan Koreksi Penyusutan Aset Tetap. 17. Bila setelah dilakukan tahap-tahap diatas masih terdapat transaksi baru, tahapan tersebut diatas harus dilakukan ulang mulai poin 14 dalam rangka menunjang validitas Laporan Barang Pengguna yang telah disusun B. Update Aplikasi SIMAK BMN versi 16.0.0 meliputi: 1. Normalisasi Data BMN Pada saat melakukan perhitungan penyusutan, terdapat_ kemungkinan teridentifikasi data yang tidak wajar, sehingga perlu dilaksanakan proses penyajian data yang reliable dan akuntable dengan cara melakukan proses reklasifikasi data BMN yang tidak wajar tersebut ke dalam Daftar Normalisasi Data Barang Milik Negara. Proses normalisasi tersebut dilakukan sebelum dilakukannya perhitungan penyusutan dan amortisasi. Hal tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan data BMN sehingga siap untuk dilakukan perhitungan penyusutan dan amortisasi Normalisasi bertujuan untuk menyajikan data BMN dengan nilai dan kuatitas yang wajar serta sesuai dengan dokumen sumber. Normalisasi atas BMN berupa ATB dilaksanakan sebagai berikut a. Normalisasi dilaksanakan atas data Aset Tak Berwujud tidak wajar yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2015 sebelum amortisasi pertama kali; b. Hasil normalisasi data Aset Tak Berwujud sebelum amortisasi pertama kali dibukukan pada tanggal 1 Januari 2016. 2. Koreksi Penyusutan Aset Tetap Setelah proses normalisasi tersebut diatas dijalankan, tahap selanjutnya adalah melakukan perhitungan atas koreksi penyusutan. Transaksi ini akan melekat pada menu penyusutan semester II Tahun 2016. Sebelum dilakukan penyusutan semester II 2016 maka aplikasi secara otomatis melakukan pengecekan data tidak normal dan sekaligus memperhitungkan koreksi penyusutan 3. Perubahan Referensi SIMAK BMN a. Perubahan Referensi Kode BMN Perubahan referensi ini dilaksanakan dalam rangka mengakomodasi penambahan penggolongan dan kodefikasi Aset Tak Berwujud sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 532/KM.6/2015 tanggal 6 November 2015 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN. Adapun perubahan referensi adalah sebagai berikut eororor001 | Sofware Komputer sororor001 | Sofware Komputer sor0101002 | Lisensi sororor002 | Lisensi eoror01003 | Franchise aoror01003 | Franchise aoror0r004 | Hak Cipta (Copyright) eoror01004 | Hak Ci tas Ciptaan Golongan | ? soror0r005 | Hak Paten | eor0101005 | Hak Paten Sedermana b. Perubahan Referensi eoror0r006 | Hak Lanya 2010101008 | Hak Lainya | 8010101007 Hasil Kajian/Penelitian a 8010101007 ‘Hasil Kajian/Penelitian 7 "| cororors6e | AaetTak Gerad annya | 6010701008 | Hak Cpa tas Caan Golorgan sczororoor | feet TekBerwwd Daiom | gorororoos | Hak Cita Kare Seni Terapan - 8010101010 ‘Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan | eorororart | Hak Ekonomi ProauserFonogram sor0101012 | Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran soro101013 | Paten Biasa sororor0re | Morek sor0101018 | Desain Indust sororo1016 | Rahasia Dagang 2010101017 | Desain Tata Letak Sikut Terpadu erindungan Varietas Tanaman | Semusim. Perinéungan Varietas Tanaman Tahunan aotor01018 010101019 aor0101999 | Aset Tak Berwujud Lainnya ‘8020101001 | Aset Tak Berwujud Dalam Pengeriaan kibat Penambahan Kode Akun Neraca Untuk Aset Tak Berwujud Dalam rangka mempermudah analisa laporan keuangan, khususnya transaksi terkait Aset Tak Berwujud, perlu penambahan akun neraca sebagai berikut: a) (2) (3) (4) (5) Aset Lainnya Tak Berwujud Yang Tidak Digunakan Dalam Operasi Pemerintah; Aset Lainnya Yang Tidak Digunakan Dalam Operasi Pemerintahan; ‘Akun untuk menampung beban amortisasi ATB yang tidak digunakan dalam Operasi Pemerintahan; ‘Akun untuk menampung akumulasi amortisasi ATB yang tidak digunakan dalam Operasi Pemerintahan; ‘Akun untuk menampung ekuitas terkait ATB (Koreksi Aset Lainnya Non Revaluasi). cc. Penambahan Tabel Referensi Untuk Masa Manfaat Aset Tak Berwujud a) (2) Masa manfaat Aset Tak Berwujud ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 620/KMK.06/2015 telah mengatur masa manfaat untuk setiap sub-sub kelompok Aset Tak Berwujud sebagai dasar perhitungan amortisa: Masa manfaat hasil pengembangan ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 98/KMK.06/2016. Operator melakukan penginputan masa manfaat hasil pengembangan berdasarkan dokumen yang sah. Apabila terdapat kesalahan penginputan masa mantaat hasil pengembangan, operator melakukan perbaikan dengan menjalankan menu koreksi masa manfaat pada periode pelaporan selanjutnya berdasarkan dokumen sumber yang sah 4. Amortisasi Pertama Kali Aset Tak Berwujud ‘a. Amortisasi pertama kali dilakukan terhadap Aset Tak Berwujud yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2015, berdasarkan saldo pada tanggal 1 Januari 2016, dengan f menggunakan nilai buku Aset Tak Berwujud sampai dengan 31 Desember 2015 yang telah dilakukan normalisasi b. Dalam hal terjadi perubahan nilai Aset Tak Berwujud sebelum tahun 2015 sebagai akibat penambahan atau pengurangan kuantitas dan/atau nilai Aset Tak Berwujud, maka penambahan atau pengurangan tersebut diperhitungkan dalam nilai_ yang dapat diamortisasikan cc. Hasil amortisasi pertama kali dibukukan pada tanggal 1 Januari 2016; B. Data SIMAK-BMN yang Tidak Terproses dengan Sempurna Bila dalam proses tersebut diatas masih terdapat data-data SIMAK-BMN satker atau sub- satker yang tidak wajar dan atau tidak dapat ditelusuri kewajarannya karena satu dan lain hal, maka satker dapat menyampaikan permasalahan tersebut melalui email Direktorat Baranag Milik Negara, Direktorat_ Jenderal © Kekayaan Negara. dengan alamat simakbmn@kemenkeu.go id ©. Lain-Lain Beberapa permasalahan masih ditemukan pada Aplikasi SIMAK-BMN versi 16.0. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, satker agar berpedoman pada alternatif solusi sebagaimana i terlampir.

You might also like