Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai metode analisis struktur bangunan terhadap gempa seperti analisis statis ekuivalen, pushover analisis, dan analisis dinamis termasuk respon spektrum dan riwayat waktu.
2. Metode-metode tersebut digunakan untuk menganalisis tingkah laku struktur baik secara elastis maupun inelastis.
3. Hasil analisis berupa kurva kapas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai metode analisis struktur bangunan terhadap gempa seperti analisis statis ekuivalen, pushover analisis, dan analisis dinamis termasuk respon spektrum dan riwayat waktu.
2. Metode-metode tersebut digunakan untuk menganalisis tingkah laku struktur baik secara elastis maupun inelastis.
3. Hasil analisis berupa kurva kapas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai metode analisis struktur bangunan terhadap gempa seperti analisis statis ekuivalen, pushover analisis, dan analisis dinamis termasuk respon spektrum dan riwayat waktu.
2. Metode-metode tersebut digunakan untuk menganalisis tingkah laku struktur baik secara elastis maupun inelastis.
3. Hasil analisis berupa kurva kapas
3.1.1 Statik Ekuivalen Analisa statik ekivalen merupakan salah satu metode menganalisa struktur gedung terhadap pembebanan gempa dengan menggunakan beban gempa nominal statik ekivalen. Menurut standar perencanaan ketahanaan gempa untuk struktur bangunan gedung (SNI-1726-2002), analisis statik ekivalen cukup dapat dilakukan pada gedung yang memiliki struktur beraturan. Ketentuan-ketentuan mengenai struktur gedung beraturan disebutkan dalam pasal 4.2.1 dari SNI-1726-2002. Apabila gedung memiliki struktur yang tidak beraturan maka selain dilakukan analisis statik ekuivalen juga diperlukan analisis lebih lanjut, yaitu analisis respon dinamik. Perhitungan respon dinamik struktur gedung tidak beraturan terhadap pembebanan gempa, dapat menggunakan metode analisis ragam spektrum respons atau metode analisis respons dinamik riwayat waktu. a. Beban Gempa Nominal Statik Ekivalen yang Ditetapkan SNI-1726-2002 Beban geser dasar nominal statik ekivalen V (base shear) yang terjadi di tingkat dasar dapat di hitung menurut persamaan: 3.1.2 Pushover (Analisis Non Linier Statik) a. Menurut SNI Gempa 03-1726-2002, analisis statik beban dorong (pushover) adalah suatu analisis nonlinier statik, yang dalam analisisnya pengaruh gempa rencana terhadap struktur bangunan gedung dianggap sebagai beban statik pada pusat massa masing-masing lantai, yang nilainya ditingkatkan secara berangsur- angsur sampai melampaui pembebanan sehingga menyebabkan terjadinya pelelehan (sendi plastis) pertama di dalam struktur bangunan gedung, kemudian dengan peningkatan beban lebih lanjut mengalami perubahan bentuk pasca- elastik yang besar sampai mencapai target peralihan yang diharapkan atau sampai mencapai kondisi plastik. b. Tujuan analisis beban dorong adalah mengevaluasi perilaku seismik struktur terhadap beban gempa rencana, yaitu memperoleh nilai faktor daktilitas aktual dan faktor reduksi gempa aktual struktur, memperlihatkan kurva kapasitas (capacity curve), dan memperlihatkan skema kelelehan (distribusi sendi plastis) yang terjadi (Pranata, 2006). c. Metode analisis statik beban dorong merupakan metode dengan pendekatan nonlinier statik, yang dapat digunakan pada struktur bangunan gedung beraturan, dengan karakteristik dinamik mode tinggi yang tidak dominan. Salah satu hasil analisis yang mempunyai manfaat penting yaitu kurva kapasitas (kurva pushover)
Gambar 3.1 Kurva Kapasitas
Kurva kapasitas hasil dari analisis statik beban dorong menunjukkan hubungan antara gaya geser dasar (base shear) dan perpindahan atap akibat beban lateral yang diberikan pada struktur dengan pola pembebanan tertentu sampai pada kondisi ultimit atau target peralihan yang diharapkan (Gambar 2.1). Kurva kapasitas akan memperlihatkan suatu kondisi linier sebelum mencapai kondisi leleh dan selanjutnya berperilaku non-linier. Perubahan perilaku struktur dari linier menjadi non-linier berupa penurunan kekakuan yang diindikasikan dengan penurunan kemiringan kurva akibat terbentuknya sendi plastis pada balok dan kolom. Sendi plastis akibat momen lentur terjadi pada struktur jika beban yang bekerja melebihi kapasitas momen lentur yang ditinjau. Semakin banyak sendi plastis yang terjadi berarti kinerja struktur semakin bagus karena semakin banyak terjadi pemancaran energi melalui terbentuknya sendi plastis sebelum kapasitas struktur terlampaui (Pranata, 2006). d. Tahapan utama dalam analisa pushover : 1) Menentukan titik kontrol untuk memonitor besarnya perpindahan struktur. Rekaman besarnya perpindahan titik kontrol dan gaya geser dasar digunakan untuk menyusun kurva pushover 2) Membuat kurva pushover berdasarkan pola distribusi gaya lateral terutama yang ekivalen dengan distribusi dari gaya inersia, sehingga diharapkan deformasi yang terjadi hampir sama atau mendekati deformasi yang terjadi akibat gempa. 3) Estimasi besarnya perpindahan lateral saat gempa rencana (target perpindahan). Titik kontrol didorong sampai taraf perpindahan tersebut, yang mencerminkan perpindahan maksimum yang diakibatkan oleh intensitas gempa rencana yang ditentukan. 4) Mengevaluasi level kinerja struktur ketika titik kontrol tepat berada pada target perpindahan. Komponen struktur dan aksi perilakunya dapat dianggap memuaskan jika memenuhi kriteria yang dari awal sudah ditetapkan, baik terhadap persyaratan deformasi maupun kekuatan. Karena yang dievaluasi adalah komponen maka jumlahnya relatif sangat banyak, oleh karena itu proses ini sepenuhnya harus dikerjakan oleh komputer (fasilitas pushover dan evaluasi kinerja yang terdapat secara built-in pada program ETABS, mengacu pada FEMA - 440).
3.2 Analisis Dinamik
Analisis dinamis untuk perancangan struktur tahan gempa dilakukan jika diperlukan evaluasi yang lebih akurat dari gaya-gaya gempa yang bekerja pada struktur, serta untuk mengetahui perilaku dari struktur akibat pengaruh gempa.Pada struktur bangunan tingkat tinggi atau struktur dengan bentuk atau konfigurasi yg tidak teratur. Analisis dinamis dapat dilakukan dengan cara elastis dibedakan Analisis Ragam Riwayat Waktu (Time History Modal Analysis), dimana pada cara ini diperlukan rekaman percepatan gempa, dan Analsis Ragam Spektrum Respon (Response Spectrum Modal Anaysis), dimana pada cara ini respon masksimum dari tiap ragam getar yang terjadi didapat dari Spektrum Respon Rencana (Design Spectra). Sedangkan pada analisis dinamis inelastis digunakan untuk mendapatkan respon struktu akibat pengaruh gempayang sangat kuat dengan cara integrasi langsung (Direct Integration Method).
3.2.1 Analisis Ragam Respon Spektrum
Suatu cara analisis untuk menentukan respons dinamik struktur gedung 3 dimensi yang berperilaku elastik penuh terhadap pengaruh suatu gempa melalui suatu metoda analisis yang dikenal dengan analisis ragam spektrum respons, di mana respons dinamik total struktur gedung tersebut didapat sebagai superposisi dari respons dinamik maksimum masing-masing ragamnya yang didapat melalui spektrum respons Gempa Rencana. Berdasarkan SNI03-1726-2002 standar perencanaan ketahanan gempa untuk struktur gedung,bahwa analisisragam spektrum (response spectrum analysis) adalah cara analisis untuk menentukanrespon dinamik struktur tiga dimensi yang berperilaku elastik penuh terhadap pengaruh gempamelalui suatu metode yang dikenal dengan analisis ragam spektrum respons, dimanarespons dinamiktotal struktur gedung tersebut, didapat sebagai superposisi dari respons dinamik maksimum masing-masing ragamnya yang didapat melalui spektrum respons gempa rencana. Analisis respons spectra atau catatan rekaman gempa yang sering digunakansebagai dasar dalam perhitungan terdiri dari catatan rekaman gempa El Centro 1940, Pacoima Dam 1971 dan beberapa catatan rekaman gempalainnya. Sebagai catatan bahwa rekaman gempa El Centro 1940 yang paling banyak digunakan disemua negara di dunia sebagailandasan dalam penggunaan respon spectra. Analisis ragam spekturum dapat dilakukan untuk struktur dengan derajat kebebasan tunggal (SDOF) dan banyak (MDOF).Struktur derajat kebebasan tunggal (single degree of freedom) dalam analisis dinamik adalah struktur yang dimodelisasikan sebagai sistem dengan koordinat perpindahan tunggal (single coordinate displacement).
3.2.2 Analisa Respon Dinamik Riwayat Waktu Linier
Suatu cara analisis untuk menentukan riwayat waktu respons dinamik struktur gedung 3 dimensi yang berperilaku elastik penuh terhadap gerakan tanah akibat Gempa Rencana pada taraf pembebanan gempa nominal sebagai data masukan, di mana respons dinamik dalam setiap interval waktu dihitung dengan metoda integrasi langsung atau dapat juga melalui metoda analisis ragam.
3.2.3 Analisa Respon Dinamik Riwayat Waktu Non Linier
Belum adanya riwayat waktu gempa rencana yang disetujui untuk dipakai di Indonesia menyebabkan harus digunakan minimal 4 (empat) riwayat waktu gempa yang berbeda dalam analisis respons dinamik riwayat waktu. Hal ini menimbulkan kesulitan tersendiri dalam penelitian, khususnya dalam melakukan analisis respons dinamik riwayat waktu non-linear.