You are on page 1of 10

BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Kebutuhan Dasar Manusia

1. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yaitu tentunya bertujuan
untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut
Abraham Maslow dalam Teori Hierarki Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia
memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum), keamanan,
cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Sumber:Potter dan Patricia,1997). Beberapa
kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar daripada kebutuhan lainnya. Oleh karena itu
beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya. Kebutuhan dasar
manusia seperti makan ,air, keamanan dan cinta merupakan hal yang penting bagi
manusia. Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia tersebut dapat digunakan
untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia dalam mengaplikasikan
ilmu keperawatan di dunia kesehatan. Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi
menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat-sakit.

2. Ciri Kebutuhan Dasar Manusia

Manusia memiliki kebutuhan dasar manusia yang bersifat heterogen. Setiap orang pada
dasarnya memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena terdapat perbedaan budaya,
maka kebutuhan tersebut pun berbeda. Dalam memenuhi kebutuhanya, manusia
menyesuaikan diri dengan proritas yang ada. Lalu jika gagal memenuhi kebutuhannya,
manusia akan berpikir lebih keras dan bergerak untuk berusaha mendapatkannya.
Walaupun kebutuhan dasar umumnya harus dipenuhi, sebagian dari kebutuhan tersebut
dapat ditunda. Adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan dasar, yang dipengaruhi
oleh stimulus internal maupun eksternal. Kebutuhan dasar saling berhubungan dan saling
mempengaruhi. Manusia dapat merasakan adanya kebutuhan dan akan beruasaha
memenuhinya dengan segera (Asmadi, 2008).

3. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia

Kebutuhan dasar manusia dipengaruhi oleh faktor berikut:


a. Penyakit
Adanya penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan kebutuhan,
baik secara fisiologis maupun psikologis, karena beberapa fungsi organ tubuh
memerlukan pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya

b. Hubungan Keluarga
Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar
karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga,
dan lain-lain.

c. Kosep Diri
Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri
yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi sesorang. Konsep
diri yang sehat menghasilkan perasaan yang positif terhadap diri. Orang yang merasa
positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan
mengembangkan cara hidup yang sehat sehingga mudah memenuhi kebutuhan
dasarnya.

d. Tahap Perkembangan
Sejalan dengan meningkatnya usia, manusia mengalami perkembangan. Setiap tahap
perkembangan tersebut memiliki kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, maupun spiritual, mengingatkan berbagia fungsi organ tubuh juga
mengalami proses kematangan dengan aktifitas yang berbeda.
B. Teori Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow

Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tahun 1908 dan wafat
pada tahun 1970 dalam usia 62 tahun. Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran
psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan
menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini
adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan).

Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat
digunakan perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada
saat memberikan perawatan. Menurut teori ini, beberapa kebutuhan manusia tertentu
lebih dari pada kebutuhan lainnya; oleh karena itu, beberapa kebutuhan harus dipenuhi
sebelum kebutuhan yang lain. Misalnya, orang yang lapar akan lebih mencari makanan
daripada melakukan aktivitas untuk meningkatkan harga diri.

Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi merupakan


orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi
merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih
dimensi manusia.

Terori Hierarki kebutuhan dasar manusia yang dikemukakan Abraham Maslow


(dalam Potter dan Perry, 1997) dapat dikembangkan untuk menjelaskan kebutuhan dasar
manusia sebagia berikut:

1. Kebutuhan Fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar, yaitu kebutuhan fisiologi


seperti oksigen, cairan (minuman), nutrisi (makanan), keseimbangan suhu tubuh ,
eliminasi, tempat tinggal, istirahat dan tidur, serta kebutuhan seksual. Kebutuhan
fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Seorang yang beberapa
kebutuhannya tidak terpenuhi secara umum akan melakukan berbagai upaya untuk
memenuhi kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu. Misalnya, seorang yang
kekurangan makanan, keselamatan, dan cinta biasanya akan mencari makanan
terlebih dahulu daripada mencari cinta. Kebutuhan fisiologis hal yang penting untuk
bertahan hidup. Manusia memiliki delapan macam kebutuhan fisiologis, yaitu
kebutuhan akan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan dan elektrolit,
kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi urin dan fekal, kebutuhan istirahat dan tidur,
kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan temperatur, serta kebutuhan seksual. Penting
untuk mempertahankan kebutuhan tersebut guna kelangsungan hidup manusia.

2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi perlindungan fisik dan
perlindungan psikologis.
a. Perlindungan fisik meliputi perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup.
Ancaman tersebut dapat berupa penyakit, kecelakaan, bahaya dari lingkungan,
dan sebagainya.
b. Perlindungan psikologis yaitu perlindungan atas ancaman dari pengalaman yang
baru dan asing. Misalnya, kekhawatiran yang di alami seseorang ketika masuk
sekolah pertama kali karena merasa terancam oleh keharusan untuk berinteraksi
dengan orang lain, dan sebaginya.
Selain perlindungan fisik dan psikologis keselamatan juga sangat dibutuhkan
manusia. Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar
dari ancaman bahaya / kecelakaan. Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2006)
mengungkapkan kenyamanan / rasa nyaman adalah suatu keadaan telah
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu
kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah
terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan
nyeri). Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat aspek
yaitu:
a. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh.
b. Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial.
c. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri
yang meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan).
d. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal
manusia seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur alamiah lainnya
Kebutuhan keselamatan dan rasa aman yang dimaksud adalah keselamatan
dan rasa aman dari berbagai aspek, baik fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan
ini meliputi kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan
infeksi, bebas dari rasa takut dan cemas, serta bebas dari ancaman keselamatan
dan psikologi pada pengalaman yang baru atau tidak dikenal.

Macam-macam bahaya atau kecelakaan di rumah :


a. Tersedak
b. Tersiram air panas
c. Jatuh dari jendela/tangga
d. Terpotong
e. Luka tusuk/luka gores
f. Luka bakar
g. Tenggelam
h. Terkena pecahan kaca
i. Terkunci dalam kamar
j. Jatuh dari sepeda
k. Keracunan

Macam-macam bahaya atau kecelakaan di Rumah Sakit :


a. Mikroorganisme
b. Cahaya
c. Kebisingan
d. Temperatur
e. Kelembaban
f. Cedera/jatuh
g. Kesalahan prosedur
h. Peralatan medik
i. Keracunan inhalasi
j. Kebakaran
k. Radiasi

Sembilan solusi keselamatan Pasien di RS (WHO, 2007):


1. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look-alike, sound-alike
medication names)
2. Pastikan identifikasi pasien
3. Komunikasi secara benar saat serah terima pasien
4. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
5. Kendalikan cairan elektrolit pekat
6. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan
7. Hindari salah kateter dan salah sambung slang
8. Gunakan alat injeksi sekali pakai
9. Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosokomial.

Pencegahan kecelakaan di Rumah Sakit :


1. Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri sendiri dari
kecelakaan
2. Menjaga keselematan klien yang gelisah selama berada di tempat tidur
3. Menjaga keselamatan klien dari infeksi dengan mempertahankan tehnik
aseptik
4. Menjaga keselamatan klien yang dibawa dengan kursi roda.
Menghindari kecelakaan:Mengunci roda kereta dorong saat berhenti,
tempat tidur dalam keadaan rendah dan ada penghalang pada pasien yang
gelisah,bel berada pada tempat yang mudah dijangkau, kereta dorong ada
penghalangnya.
5. Mencegah kecelakaan pada pasien yang mengunakan alat listrik
misal;suction, kipas angin, dan lain-lain.
6. Mencegah kecelakaan pada klien yang menggunakan alat yang mudah
meledak seperti; tabung oksigen
7. Memasang label pada obat, botol,dan obat-obatan yang mudah terbakar
8. Melindungi semaksimal mungkin klien dari infeksi nosokomial seperti
penempatan klien terpisah antara infeksi dan non-infeksi
9. Mempertahakn ventilasi dan cahaya yg adekuat
10. Mencegah terjadinya kebakaran akibat pemasangan alat bantu penerangan
11. Mempertahankan kebersihan lantai ruangan dan kamar mandi
12. Menyiapkan alat pemadam kebakaran dalam keadaan siap pakai dan
mampu menggunakannya
13. Mencegah kesalahan prosedur ; identitas klien harus jelas.

3. Kebutuhan rasa cinta serta rasa memiliki dan dimiliki, antara lain member dan dan
menerima rasa kasih sayang, mendapatkan kehangatan keluarga, memiliki sahabat, di
terima oleh kelompok sosial, dan sebagainya.
Manusia pada umumnya membutuhkan perasaan bahwa mereka dicintai oleh
keluarga mereka dan diterima oleh teman sebaya dan masyarakat. Kebutuhan ini
secara umum meningkat setelah kebutuhan fisiologis dan keselamatan terpenuhi
hanya pada saat individu merasa selamat dan aman, mereka mempunyai waktu dan
energi untuk mencari cinta dan rasa memiliki serta untuk membagi cinta tersebut
dengan orang lain. Kebutuhan ini meliputi memberi dan menerima kasih sayang,
perasaan dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang lain, kehangatan,
persahabatan, serta mendapat tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok dan
lingkungan sosialnya.

4. Kebutuhan akan harga diri maupun perasaan di hargai oleh orang lain. Kebutuhan ini
terkait dengan keinginan untuk mendapatan kekuatan meraih prestasi, rasa percaya
diri, dan kemerdekaan diri.
menggambarkan sejauhmana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang
memeiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten. Kebutuhan ini meliputi
perasaan tidak bergantung pada orang lain, kompeten, serta penghargaan terhadap diri
sendiri dan orang lain.
5. Kebutuhan aktualisasi diri, merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow,
berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain/ lingkungan serta mencapai
potensi diri sepenuhnya.
Kebutuhan ini meliputi kemampuan untuk dapat mengenal diri dengan baik
(mengenal dan memahami potensi diri), belajar memenuhi kebutuhan sendiri
sendiri, tidak emosional, mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif, serta mempunyai
kepercayaan diri yang tinggi dan sebagainya.

Ciri-ciri pribadi yang sehat menurut Abraham maslow:


1. Menerima realitas secara tepat
2. Menerima diri dan orang lain apa adanya
3. Bertidak secara spontan dan alamiah, tidak dibuat-buat
4. Memusatkan pada masalah-masalah bukan pada perseorangan
5. Memiliki kekuasaan dan tidak bergantung pada orang lain
6. Memiliki ruang untuk diri pribadi
7. Menghargai dan terbuka akan pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru
8. Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak
9. Memiliki identitas sosial dan minat sosial yang kuat
10. Memiliki relasi yang akrab dengan beberapa teman
11. Mengarah pada nilai-nilai demokratis
12. Memiliki nilai-nilai moral yang tangguh
13. Memiliki rasa humor yang tinggi
14. Menemukan hal-hal baru, ide-ide segar, dan kreatif
15. Memiliki integritas diri yang total

Konsep diri terdiri dari 5 komponen :


a. Gambaran diri
Sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar (Stuart dan
Sundeen, 1991). Sikap tersebut mencakup: persepsi dan perasaan tentang ukuran dan
bentuk, fungsi, penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu. Setiap
perubahan tubuh akan berpengaruh terhadap kehidupan individu. Gambaran diri
berhubungan erat dengan kepribadian,cara individu memandang diri berdampak
penting pada apek pisikologinya,individu yang berpandangan realistik terhadap
diri,menerima,menyukai bagian tubuh akan memberi rasa aman,terhindar dari rasa
cemas,dan meningkatkan harga diri individu yang stabil,realistis dan konsisten
terhadap gambaran diri akan memiliki kemampuan yang mantap terhadap realisasi
sehingga memacu sukses dalam hidup.

b. Ideal Diri
Persepsi individu tentang bagaimana ia harus berprilaku sesuai dengan standart
pribadi (Stuart dan Sundeen, 1991). Standart tersebut berhubungan dengan tipe orang,
tentang yang di inginkan, sejumlah aspirasi, cita-cita,nilai yang ingin di capai. Ideal
diri berpengaruh terhadap perwujudan dan cita-cita,harapan pribadi berdasarkan
norma social (keluarga, budaya) dan kepada siapa ia ingin lakukan.

c. Harga Diri
Pengertian harga diri secara bahasa adalah kehormatan-diri, orang yang memiliki
harga diri bagus adalah orang yang mengalami hubungan yang positif, punya
perasaan positif, serta penilaian yang bagus terhadap dirinya (self concept), sehingga
akan melahirkan sikap dan tindakan yang positif, terpuji dan terhormat.

d. Peran
Peran merupakan pola sikap, perilaku, nilai dan tujuan yang di harapkan dari
seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat. Peran yang baik adalah peran yang
tak menyalahi aturan yang benar, memenuhi kebutuhan dan sinkron dengan ideal diri.

e. Identitas
Menurut Stuart dan Sundeen (1991), identitas adalah kesadaran akan diri yang
bersumber dari obsesi dan penilaian yang merupakan sistesa dari semua aspek konsep
diri sebagai suatu kesatuan yang utuh
Ciri-ciri individu dengan perasaan yang identitas positif dan kuat:
a. Memandang diri berbeda dengan orang lain, unik dan tidak ada duanya.
b. Memiliki kemandirian, mengerti dan percaya diri, yang timbul dari perasaan
berharga, berkemampuani suatu kesela dan dapat menguasai diri.
c. Mengenal diri sebagai organisme yang utuh dan terpisah dari orang lain .
d. Mengakui jenis kelamin sendiri.
e. Memandang berbagai aspek dalam dirinya sebagai suatu keselarasan.
f. Menilai diri sendiri sesuai dengan penilaian masyarakat.
g. Menyadari hubungan masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.
h. Mempunyai tujuan yang bernilai, yang dapat di realisasikan.

Untuk beralih ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi, kebutuhan dasar di


bawahnya harus terpenuhi dulu. Artinya, terdapat sesuatu jenjang kebutuhan yang
lebih penting yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain dipenuhi. Sebagai
contoh, jika kebutuhan fisiologis seseorang seperti makan, cairan, istirahat, dan lain
sebagainya belum terpenuhi, tidak mungkin baginya untuk memenuhi kebutuhan
harga diri atau aktualisasi diri dengan mengabaikan kebutuhan yang pertama.

You might also like